laporan Prime (TF091171), akhir tahun 2009
L ORA
LAPO
AN T
TAH
HUN
NAN 200
09
PRIM
ME – PEKKA
P
A
TF 9
7
P USAT P
PENGE
EMBAN
NGAN KEPEM
MIMPIINAN P
PEREM
MPUAN
N
D AN PE
EMBER
RDAYAA
AN MA
ASYARA
AKAT
Duren Saw
wit Asri Kav.I No.2A, Jl.La
apangan 1
T
13440 Indonesia
Jakarta Timur
T
Telp.(+6221) 8660 3787 860 9325,
ax .(+6221) 8660
8
3787
Fa
e-m
mail: pekka@
@cbn.net.id
web.www.pe
ekka.or.id:
Daftar isi
LAPORAN TAHUNAN 2009
PRIME ‐ PEKKA
(PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)
Sebuah “Best Practice Award” dari Pemerintah Jepang
I.
LATAR BELAKANG
4
II.
TUJUAN DAN KEGIATAN
6
III.
PENCAPAIAN 2009
7
1. Mengembangkan dan memperkuat organisasi, pemimpin dan kader‐kader
perempuan di tingkat wilayah sehingga mampu memfasilitasi masyarakat
di wilayahnya
2. Membangun dan mengembangkan sentra kegiatan pemberdayaan
masyarakat sebagai sarana untuk pemberdayaan masyarakat secara
umum.
3. Mengembangkan “kelas‐kelas pembelajaran” bagi masyarakat terkait
dengan berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik
4. Mengembangkan sistem pelibatan masyarakat dalam proses pengelolaan
sumberdaya, pengambilan keputusan dan mengontrol pengelolaan
sumberdaya pembangunan di wilayahnya untuk mengatasi berbagai
persoalan kemiskinan.
5. Mengembangkan forum masyarakat dan pemangku kepentingan di
wilayah terkait dengan persoalan khusus masyarakat termasuk aspek
ekonomi, sosial dan hukum.
6. Mengembangkan sistem infomasi dan komunikasi bagi pemberdayaan
masyarakat miskin
7. Mengembangkan sistem pendukung berupa pusat pendidikan dan
pelatihan di tingkat nasional yang akan mendidik dan melatih para pelatih
dan tutor bagi Prime di tingkat wilayah.
7
14
15
17
24
27
32
IV.
REFLEKSI DAN DISKUSI
39
1. Tantangan Keberlanjutan dan Kemandirian
2. Tantangan Keterbukaan
40
47
3. Tantangan Keterlibatan
49
V.
PELAJARAN BERHARGA DAN LANGKAH KEDEPAN
1. Pertama kekuasaan yang nyata dan terlihat, yaitu dalam bentuk kekuasaan
pemerintah, peraturan, perundangan yang mengikat dan mengatur
kehidupan masyarakat.
2. Kedua, kekuasaan yang tersembunyi yaitu kekuatan yang menentukan
segala sesuatu dari balik layar diluar koridor ketentuan yang berlaku.
3. Ketiga, kekuasaan yang tak terlihat yaitu berupa nilai‐nila adat, budaya dan
agama yang ada di dalam masyarakat dan dianut oleh setiap orang.
56
56
57
58
Daftar Tabel
Tabel 1. Rangkaian kegiatan pembentukan Federasi Serikat Pekka 2008‐2009
8
Tabel 2. Data Serikat Pekka yang terbentuk
9
Tabel 3. Data Pelatihan Kader selama tahun 2009
11
Tabel 4. Data Kader Pekka yang Mandiri
13
Tabel 5: Pusat Kegiatan (Center) Pekka ‐ PRIME
14
Tabel 6. Kursus dan Kelas Belajar PRIME 2009
15
Tabel 7. Kelompok Kepentingan yang Dikembangkan Pekka
17
Tabel 8. Keterlibatan Pemimpin dan Kader Pekka di Publik
18
Tabel 9. Kegiatan dan Arena Dialog Pekka dengan Pemimpin dan Kegiatan Publik
24
Tabel 10. Stasiun Radio Komunitas Pekka
27
Tabel 11. Daftar Studio Video Komunitas Pekka
28
Tabel 12. Produksi video komunitas Pekka
29
Tabel 13. Taman Bacaan Pekka
31
Tabel 14. Modul dan Kurikulum yang Dikembangkan Seknas Pekka
32
Tabel 15. Keahlian di Seknas
34
Tabel 16. Daftar Koleksi Video Di Seknas Pekka
35
Tabel 17. Jaringan Seknas PEKKA
38
Tabel 18. LKM dan Aset Pendanaan Pekka
45
Daftar Cerita
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kader Pekka Menghadapi Krisis Ekonomi Global
41
Kader Pekka dan Akses Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
43
Kader Pekka dan Fasilitas Pendidikan bagi Anak Miskin
48
Kader Pekka Memantau Pembangunan dengan Kamera Foto
50
Pekka dan Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Masyarakat
52
Pekka dan Advokasi Fraksi Balkon
53
Pekka dan Sang Bupati yang Susah Dijangkau
56
Pekka dan Program Dana Gratis bagi Masyarakat
57
Pekka dan Adat yang Membelenggu
59
LAPORAN TAHUNAN 2009
PRIME‐PEKKA
(PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)
TF 091171
Sebuah “Best Practice Award” dari Pemerintah Jepang
Peni Yuliarti, Ketua Federasi Serikat Pekka Nasional terlihat cerah dan bersemangat pagi itu, Rabu,
21 Oktober 2009. Ini hari kedua kami berada di Tokyo, Jepang, untuk memenuhi undangan Japan
Social Development Funds (JSDF). Sehari sebelumnya kami telah mendapatkan briefing dari tim
penyelenggara acara di kantor Bank Dunia. Hari ini sangat penting dan berarti bagi Peni yang
mewakili lebih dari sepuluh ribu anggota Pekka lainnya dan juga aku selaku koordinator nasional
Pekka. Hari ini Pemerintah Jepang selaku penyandang dana JSDF, mengadakan acara “ Presentasi of
Good Prcatice Projects” yang didanai JSDF di seluruh dunia, bagi masyarakat Jepang. Bukan itu saja,
sebagai puncak acara, Pemerintah Jepang juga akan memberikan penghargaan khusus kepada
beberapa proyek yang dianggap sangat baik atau “outstanding” dalam pencapaian tujuannya.
Nah.., salah satu proyek itu adalah Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Dari
sekitar 200 proyek yang didanai JSDF di seluruh dunia PEKKA terpilih bersama tiga proyek lainnya
dari negara Mesir (tentang buruh anak), Ecuador (tentang hukum dan keadilan), dan Senegal
(tentang pemberdayaan paska konflik). Tim JSDF menilai PEKKA berhasil mengembangkan
pendekatan pemberdayaan yang komprehensif dalam menjangkau kelompok termiskin di Indonesia
yaitu perempuan kepala keluarga.
Di Lobby Hotel telah berkumpul hampir seluruh delegasi. Delegasi Indonesia terdiri dari aku, Peni,
Scott Guggenheim dari Bank Dunia, dan Sudjana Rokyat dari Menko Kesra yang mewakili
Pemerintah Indonesia. Kami bergabung dengan delegasi lain untuk bersama‐sama berjalan menuju
kantor Bank Dunia Tokyo dimana acara akan diselenggarakan. Udara segar musim gugur di Tokyo
menyambut kami ketika keluar hotel, 10 menit berjalan kaki sampailah kami di tempat yang dituju.
Sekitar 100 an peserta hadir dalam acara ini, mereka umumnya berasal dari komunitas masyarakat
sipil di Jepang. Peni terlihat sangat tenang dan percaya diri. Kami mencoba bersosialisasi dengan
sebanyak mungkin peserta yang hadir dan juga delegasi dari negara lain.
Mr. Rintaro Tamaki Wakil Menteri Urusan Luar Negeri, Kementerian Keuangan Pemerintah Jepang
menyampaikan sambutannya, dengan memberikan gambaran visi dan misi pemerintah Jepang
melalui pengadaan JSDF. Pemerintah Jepang memang pada dasarnya berkomitmen untuk
memfokuskan juga pada pembangunan sosial di negara‐negara yang mendapatkan bantuannya.
Tidak kurang dari 600 juta dolar dana telah dikucurkan melalui JSDF sejak tahun 2002 hingga 2008.
Selain itu, sambutan juga diberikan oleh Ms. Junhiu Wu selaku direktur Global Partnerships and Trust
Fund Operation the Wolrd Bank, yang mengelola dana JSDF.
Karena acara ini diperuntukkan bagi komunitas masyarakat sipil di Jepang, maka bahasa
pengantarnya adalah bahasa Jepang. Namun demikian, disediakan penerjemah dari berbagai
bahasa ke bahasa Jepang termasuk Inggris, Indonesia Prancis, Arab, dan Spanyol. Peni
mendapatkan seorang penerjemah Jepang yang berbahasa Indonesia; seorang perempuan separuh
baya yang memang pernah tinggal di Indonesia. Pagi hingga waktu makan siang acara diisi dengan
presentasi proyek‐proyek yang dianggap bagus dari berbagai negara terpilih. Untuk empat negara
yang menerima penghargaan, presentasi dilakukan secara langsung ada saat itu, namun untuk
kasus dari negara lain yang juga dianggap bagus namun tidak mendapatkan penghargaan kali ini,
presentasi dilakukan melalui presentasi video.
1
Acara in
ni juga meliba
atkan dua un
niversitas di kota lain meelalui telecon
nference. PEEKKA mendap
patkan
giliran p
presentasi ya
ang ke tiga dii sesi pagi. A
Aku, Peni, Sco
ott dan Pak SSudjana, dud
duk sebagai p
panel.
Aku mem
maparkan prrogram pemb
berdayaan in
ni secara singkat, namun
n lengkap karena waktu yyang
diberika
an hanya sekiitar 10 menit saja. Samb
butan yang d
diberikan pesserta sangatt baik terbuktti
dengan banyaknya p
pertanyaan yyang diajuka
an oleh berba
agai fihak ya
ang hadir. Ku
uberikan
kesempa
atan pada Peeni untuk meenjawab beb
berapa pertanyaan yang terkait deng
gan pelaksan
naan
program
m di lapang. Meskipun teerlihat sedikiit gugup, Pen
ni mampu meenjelaskan b
berbagai hal yang
ditanyakkan dengan b
baik. Scott m
merespon sem
mua pertanyyaan terkait dengan kerjasama Bankk Dunia
dan berb
bagai terobo
osan kebijaka
an yang dibu
uatnya untukk memfasilita
asi kebutuha
an pelaksana
aan
pemberd
dayaan ini seecara lebih eefektif. Pak SSudjana mem
mbantu meneegaskan keb
beradaan pro
ogram ini
dikaitkan dengan miisi pemerinta
ah memberd
dayakan massyarakat miskkin.
Setelah makan siang
g acara dilan
njutkan deng
gan diskusi keelompok. Ad
da sekitar 10
0 peserta yan
ng
dengan PEKK
KA. Umumnyya mereka teertarik denga
an pendekata
an yang kam
mi
memilih berdiskusi d
lakukan. Karena kellas kecil, diskkusi menjadi lebih intensiif dan akrab.. Kuberikan peran yang llebih
pada Peni un
ntuk merespon berbagai pertanyaan yang diajukkan. Tentu sa
aja Peni dapa
at
banyak p
menjelaskan dengan
n baik karena
a umumnya pertanyaan yang diajuka
an terkait deengan kegiattan di
lapang. Kulihat sem
makin lama Peni semakin percaya diri,i, dan mampu merespon pertanyaan dengan
sistemattis.
2
Kembali ke pleno, peserta melaporkan hasil diskusi di setiap kelas kecil. Beberapa orang yang
mengikuti diskusi bersama PEKKA menyampaikan hal‐hal penting yang menarik minta mereka di
PEKKA dan juga apresiasi mereka terhadap pencapaian PEKKA. Kami juga belajar banyak hal dari
kelompok yang lain. Beberapa pendekatan cukup relevan untuk juga kami kembangkan di PEKKA,
misalnya pemberdayaan hukum di Equador dan pemberdayaan di wilayah konflik. Cukup banyak
persamaan konteks dan kondisi ke empat negara ini.
Mr. Takashi Miyahar, juga dari kementrian keuangan Jepang, berkenan memimpin penyerahan
penghargaan bagi kami dan menutup acara. Penghargaan diberikan dalam bentuk piagam yang
cukup bersahaja. “ Seperti piagam PEKKA untuk kami ya mbak…”, begitu kata Peni ketika melihat
piagam tersebut. Di piagam itu tertulis “Best Practice Award, awarded to Indonesia – Empowering
Female Heads of Households; for outstanding achievement in supporting the most vulnerable groups
using the Japan Sosial Development Funds”. Meskipun sederhana, piagam itu sangat berarti karena
merupakan pengakuan dan penghargaan dari fihak yang mempercayakan dananya untuk kami
kelola, melakukan berbagai upaya pemberdayaan. Kehadiran kelompok masyarakat sipil Jepang
juga membuat kami merasa nyaman karena mereka jadi mengerti ke mana dana mereka kami
pergunakan. Ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban yang dapat kami berikan.
“ Pengalaman ini tak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya…, begitu banyak pengalaman
yang saya dapatkan dari kegiatan ini” begitu ucap Peni sambil tersenyum bahagia. Sebagai salah
seorang pemimpin Pekka tentu saja Peni sangat beruntung dapat mewakili kawan‐kawannya
menghadiri acara ini. “ Saya semakin bersemangat untuk terus mengembangkan Pekka ke depan
dan menunjukkan prestasi yang baik agar penghargaan ini benar‐benar mencerminkan kita di
Pekka”, begitu tekadnya.
3
I.
LATAR BEELAKANG
Pada periode tahu
un 2001‐20
007 telah dikembangk
d
kan Program
m Pemberd
dayaan Pere
empuan
Kepala Keluarga (P
PEKKA) yangg difokuskan
n kepada pe
erempuan kkepala keluaarga (Pekkaa) miskin
di 8 pro
opinsi yaitu
u: Nanggroee Aceh Darussalam, Nusa Tenggaara Timur, SSulawesi Te
enggara,
Jawa Barat,
B
Nusa Tenggara Barat, Maaluku Utaraa, Jawa Tengah, dan Kalimantan
n Barat.
Secara umum program ini beertujuan un
ntuk memperkuat pereempuan keepala keluarrga agar
unyai akses dan kontro
ol terhadap sumberdayya dan dirinya, serta seetara dengan warga
mempu
masyarakat lainnyya. Untuk mencapai
m
t
tujuan
ini, dikembangk
d
kan strateggi pengorganisasian
d
pen
nekanan paada membaangun kesaadaran kritis dan peningkatan
masyarakat (CO) dengan
mbangan jaringan, dan advokasi m
melalui limaa aspek pem
mberdayaan
n seperti
kapasitaas, pengem
kesejah
hteraan, aksses, partisip
pasi, kesadaaran kritis, dan kontro
ol menjadi komponen penting
dalam p
proses pengguatan yangg dilakukan di lapangan
n.
Upaya pemberd
dayaan PEKKA
P
telah
menghaasilkan 455 kelompok Pekka sebagai
kelomp
pok
sw
wadaya
masyarakat
berangggotakan lebih dari 10
0,000 Pekkka
yang teersebar di 3
325 Desa, 6
69 Kecamataan,
dan 23 Kabupaten. Kelompokk‐kelompok ini
telah pula berrhasil mengembangkkan
kegiatan simpan pinjam meereka denggan
akumulasi modal baik swad
daya maup
pun
dari daana program
m mencapai hampir 10
miliar rupiah.
Selain itu, pada kurun
k
wakttu tersebut telah pula dibangun sistem p
pendukung berupa
Sekretaariat Nasion
nal (Seknas)) yang berkedudukan d
di Jakarta. Seknas did
dukung oleh
h orang‐
orang yyang berpen
ngalaman dalam pemb
berdayaan p
perempuan dan sistem
m administraais serta
keuangan yang prrofesional sesuai
s
denggan standarr yang berlaaku. Unit p
pendokume
entasian
ublikasi juga dikembangkan di Seknas
S
gun
na mendokkumentasikaan berbagaai aspek
dan pu
k
profil
ke
program
m termasu
ehidupan Pekka,
P
pelaaksanaan kegiatan di tingkat lapangan,
perkem
mbangan dan tantangan
nnya. Doku
umentasi daalam berbaagai bentuk seperti video, foto
dan tullisan ini telah disebarrluaskan hingga mancca negara sebagai
s
upaaya sosialissasi dan
kampan
nye perjuan
ngan Pekkaa. Berbagai bentuk do
okumentasii dan publikasi ini tellah pula
dipergu
unakan seb
bagai media diskusi dan pelattihan baik dikalangan Pekka maupun
m
masyarakat lainnyaa.
Pekka juga Sangat responsif terhadap ko
ondisi aktuaal masyarakat termasukk bencana TTsunami
yang melanda
m
prrovinsi Aceh pada akkhir tahun 2004. Pro
ogram khussus pemberdayaan
masyarakat paska Tsunami di Aceh telah
h dikembanggkan secaraa kompreheensif. Kondisi sosial
masyarakat wilayaah kerja Peekka yang umumnya sangat miskin telah memotivassi Pekka
membantu m
masyarakatt yang tidakk mampu mendapatkan
n pendidikaan yang dibu
utuhkan
untuk m
maka P
Pekka juga ttelah mengeembangkan
n program p
pemberdayaan masyarrakat melalui akses
terhadaap pendidikkan. Program ini diperruntukkan bagi
b
keluarga miskin d
dengan fokus pada
pendidiikan anak usia dini dan
d pendidikan dasar anak‐anakk miskin yaang putus sekolah,
s
4
fungsional literasi bagi perempuan dewasa, advokasi budget dan kurikulum pendidikan bagi
masyarakat umum.
Dari sebuah pilot proyek yang berkembang dalam kerangka program pembangunan,
akhirnya PEKKA mampu menjadi sebuah gerakan kelompok perempuan miskin melawan
kemiskinan dan ketidakadilan. Hal ini terlihat dari karakteristik Pekka dalam perjalanannya
yang berbasis sangat kuat di masyarakat, menjadi organisasi yang organik, mempunyai
agenda politik yang kuat yaitu pengakuan fakta maupun hukum atas status perempuan
kepala keluarga dengan dimensi perubahan sosial yang kuat, serta mempunyai potensi
kesinambungan pergerakan jangka panjang dengan impact yang lebih luas.
Namun demikian, sebagai sebuah gerakan, PEKKA menghadapi empat tantangan yaitu
kemandirian, kesinambungan, keterbukaan, dan keterlibatan yang sebetulnya sudah
dirintis sejak program ini dilaksanakan. Untuk menjawab tantangan yang telah diuraikan
diatas, maka sejak tahun 2008 upaya pemberdayaan di unit terbawah dalam masyarakat
telah dilakukan secara intensif. Pendidikan Kritis dan peningkatan kapasitas masyarakat
miskin telah dilakukan secara terstruktur dan terus menerus melalui Program
Pengembangan Pusat Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan
Kepemimpinan Perempuan di tingkat desa dan kecamatan. Sentra kegiatan ini diberi nama
PRIME, kependekan dari Perempuan Indonesia Memimpin. Prime dalam bahasa Inggris juga
berarti utama dan penting, yang menjadi jiwa dari program ini yaitu utama dan penting
dalam upaya pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.
Berikut ini adalah laporan perkembangan PRIME tahun 2009 yang dirangkum oleh Seknas
PEKKA dari lapangan.
5
II.
TUJUAN DAN KEGIATAN
PRIME mengemban visi masyarakat yang sejahtera, demokratis, adil dan menjunjung tinggi
martabat kesetaraan dan kemanusiaan.
A. Misi PRIME adalah untuk perubahan sosial dalam masyarakat dengan :
Mengembangkan potensi sumberdaya manusia khususnya perempuan sebagai
pemimpin, pengorganisir masyarakat, dan perintis perdamaian.
Mengembangkan kelembagaan dan institusi di akar rumput yang dapat berkontribusi
memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Memperkuat sistem kemasyarakatan yang lebih terbuka dan demokratis.
Mengembangkan konsep dan model pemberdayaan masyarakat dalam rangka
mengatasi berbagai persoalan yang muncul termasuk kemiskinan dan konflik.
B. Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan yang telah diuraikan diatas maka melalui PRIME akan dikembangkan
berbagai kegiatan seperti diuraikan berikut ini.
1. Mengembangkan dan memperkuat organisasi, pemimpin dan kader‐kader perempuan
di tingkat wilayah sehingga mampu memfasilitasi masyarakat di wilayahnya
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan ini mencakup:
Mengidentifikasi kader dan pemimpin perempuan potensial, meningkatkan
kemampuan mereka untuk memfasilitasi proses pengorganisasian di masyarakatnya
melalui berbagai kegiatan pelatihan.
Memfasilitasi proses “visioning” di tingkat masyarakat sebagai dasar untuk
mengembangkan kelompok‐kelompok kepentingan dalam masyarakat.
2. Membangun dan mengembangkan sentra kegiatan pemberdayaan masyarakat
sebagai sarana untuk pemberdayaan masyarakat secara umum.
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan termasuk:
Memfasilitasi pembangunan sentra kegiatan bagi masyarakat di tingkat desa dan
kecamatan
Mengembangkan sistem pengelolaan dan pengembangan sentra kegiatan
masyarakat dengan membentuk tim pengelolanya.
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan mengembangkan
sentra kegiatan pemberdayaan masyarakat agar dapat menjadi sarana untuk
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan.
3. Mengembangkan “kelas‐kelas pembelajaran” bagi masyarakat terkait dengan
berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan termasuk:
Menyelenggarakan pendidikan dan penyadaran kritis kepada masyarakat luas
tentang berbagai persoalan sosial dalam kerangka hak ekosok melalui pengadaan
kelas‐kelas tematik bagi masyarakat yang diadakan secara rutin, berkala dan
terstruktur berdasarkan pokok bahasan dan kurikulumnya.
Memfasilitasi penumbuhan kelompok‐kelompok kepentingan didalam masyarakat
sesuai dengan konteksnya seperti kelompok ekonomi, kelompok sadar hukum dan
6
keadilan, kelompok sadar lingkungan, kelompok pemantau pendidikan, kelompok
pemantau program pemerintah dan sebagainya.
4. Mengembangkan sistem pelibatan masyarakat dalam proses pengelolaan
sumberdaya, pengambilan keputusan dan mengontrol pengelolaan sumberdaya
pembangunan di wilayahnya untuk mengatasi berbagai persoalan kemiskinan.
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan ini mencakup:
Memfasilitasi pembentukan komite‐komite desa sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan masyarakat misalnya komite pendidikan, komite pemantau program
pembangunan desa, komite pemberdayaan hukum, dan sebagainya.
Meningkatkan kemampuan komite‐komite dalam menjalankan fungsi dan tugas‐
tugasnya, termasuk pemantauan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan
sumberdaya yang ada dalam masyarakat.
5. Mengembangkan forum masyarakat dan pemangku kepentingan di wilayah terkait
dengan persoalan khusus masyarakat termasuk aspek ekonomi, sosial dan hukum.
Fokus kegiatan pada beberapa hal sebagai berikut:
Memfasilitasi berkembangnya forum‐forum diskusi dan dialog antara masyarakat
dengan forum pemangku kepentingan secara berkala sehingga terbuka akses dan
kontrol masyarakat terhadap berbagai sumberdaya, kepentingan, dan pengambilan
keputusan dilingkup pemangku kepentingan tersebut.
6. Mengembangkan sistem infomasi dan komunikasi bagi pemberdayaan masyarakat
miskin
Fokus kegiatan akan meliputi:
Mengembangkan taman bacaan di sentra kegiatan yang akan diisi dengan berbagai
sumber pengetahuan bagi masyarakat, seperti buku, pamflet, brosur, dsb.
Memproduksi dan menyebarluaskan bahan‐bahan bacaan serta petunjuk praktis
terkait dengan hak baik dalam bentuk buku saku, pamflet, dan juga audio.
Membangun dan mengembangkan video dan radio komunitas di tingkat desa untuk
sarana pendidikan dan kampanye tentang hak yang akan diisi berbagai program
sesuai kebutuhan masyarakat.
7. Mengembangkan sistem pendukung berupa pusat pendidikan dan pelatihan di tingkat
nasional yang akan mendidik dan melatih para pelatih dan tutor bagi Prime di tingkat
wilayah.
Fokus kegiatan akan meliputi:
Mengembangkan kurikulum, materi, modul dan media untuk proses pemberdayaan
di tingkat masyarakat.
Melatih tim pelatih, pendidik dan pengajar untuk PRIME di wilayah secara berkala.
Melakukan monitoring, refleksi, evaluasi dan kajian terhadap pelaksanaan proses
pemberdayaan masyarakat di tingkat wilayah.
Membangun dan mengembangkan pusat dokumentasi, publikasi, informasi, dan
kajian di tingkat nasional.
Berikut in adalah target penerima manfaat dari kegiatan PRIME yang juga akan
dipergunakan sebagai indikator keberhasilan.
7
III.
PENCAPA
AIAN 2009
9
Pelaksaanaan PRIM
ME tahun 2009
2
berjalan dengan
n baik. Seebagian beesar kegiataan yang
direncaanakan dap
pat dilaksan
nakan dan memberikkan manfaaat maksimaal kepada anggota
kelomp
pok Pekka m
maupun massyarakat miiskin lainnyaa. Berikut ini uraian teentang hal‐h
hal yang
telah diilakukan dan hasilnya sselama kuru
un waktu taahun 2009.
1. Men
ngembangkkan dan me
emperkuat organisasi, pemimpin dan kaderr‐kader pere
empuan
di tiingkat wilayyah sehinggga mampu memfasilitasi masyaraakat di wilaayahnya
Pengembangan organisasi,, pemimpin dan
kader‐‐kader meerupakan ssalah satu upaya
untuk memand
dirikan keelompok‐ke
elompok
serta
kesinam
mbungan
Pekka
proses
pembe
erdayaan
di
tiingkat
wilayah.
w
Keman
ndirian kelo
ompok dirintis melalu
ui upaya
pengembangan kelompok Pekka menjadi
organiisasi massa dan gerakkan yang be
erbadan
hukum
m sendiri yang diberi nama Serikat Pekka.
Hal in
ni dilakukaan secara bertahap dengan
kegiatan‐kegiatan sebagai berrikut:
n pemimpin
n kelompokk di tingkat provinsi mempersiapkkan draf
• Lokaakarya paraa kader dan
awaal anggaran dasar dan aanggaran ru
umah tanggga (AD/ART))
• Sosiialisasi dan diskusi pem
mbentukan serikat serrta AD/ART di tingkat kkelompok d
dan atau
desa yang dilakkukan oleh pendampin
ng lapang, kader, dan p
pemimpin keelompok.
Besar (Mubees) Pekka tingkat Provvinsi atau kaabupaten, m
mendiskusikan dan
• Mussyawarah B
men
nyepakati A
AD/ART, serta pemilihan penguruss serikat Pekkka wilayah
h
• Dekklarasi pemb
bentukan seerikat Pekkaa wilayah
• Foru
um nasionaal Serikat Peekka yang diikuti dengaan Kongres Nasional Seerikat Pekkaa
• Dekklarasi pem
mbentukan Federasi Serikat
S
Pekkka di tinggkat Nasion
nal dan pe
emilihan
pen
ngurus Fedeerasi Serikatt Pekka tingkat Nasionaal
Tabel 1
1. Rangkaian
n kegiatan p
pembentukkan Federassi Serikat Pe
ekka 2008‐2
2009
Kegiataan
Waktu
Temp
pat
Peserta
•
•
•
•
•
•
•
•
NAD
Jabarr
NTT
Kalbaar
Jaten
ng
Sultraa
NTB
Malu
ut
• Jabarr
• NAD
23 – 24 Juni 2008
1 – 3 Julli 2008
6 ‐ 8 Juli 2008
13 – 15 Juli 2008
21 – 23 Juli 2008
27 – 29 Juli 2008
30 Juli –– 1 Agustus 2
2008
20 – 22 Oktober 200
08
26 – 28 November 2
2008
5 – 8 Jan
nuari 2009
So
osialisasi Serrikat
Banda Aceh
Sukabumi
Keelubagolit Flo
otim
Po
ontianak
Peekalongan
Bau‐bau
Maataram
Maalifut Halut
Mu
usyawarah b
besar
Ho
otel Grand Paangestu, Karawang
Wiisma Haji Banda Aceh
35
67
33
37
34
46
31
130
143
8
Kegiatan
• NTT
• Jateng
• NTB
• Kalbar
• Sultra
• Malut
Waktu
19 – 21 Januari 2009
10 ‐11 Februari 2009
24 – 26 Februari 2009
17 – 20 Maret 2009
31 Maret – 3 April 2009
28 Juni – 2 Juli 2009
• Kalbar 11 Juni 2009
28 Juni 2009
• NTB
Jakarta
Tempat
Center Pekka Lodan Doe Kelubagolit Flores Timur
Petarukan Pemalang
Lingsar Lombok Barat
Pontianak
Buton
Tobelo Halmahera Utara
Rapat Luar Biasa
Pontianak
Lingsar Lombok Barat
Musyawarah Nasional
CICO Bogor
Peserta
89
76
116
79
116
100
74
66
20‐27 Juli 2009
82
Hingga saat ini telah terbentuk 8 Serikat Pekka di 8 Provinsi di Indonesia dan terbentuk pula
Federasi Serikat Pekka tingkat Nasional.
Tabel 2. Data Serikat Pekka yang terbentuk
Nama
Jumlah
No serikat dan
Nama Pengurus periode pertama
Semboyan Serikat
Desa Anggota
wilayah
120
3.385 • Rohani Nafi (Ketua)
1 Serikat
Beursaboh pakat,
PEKKA NAD
makmu beusare, adel
• Kurniati (Sekretaris)
6 Januari
berata (Bersatu pakat,
• Nur Ainun (Bendahara)
2009
makmur bersama, adil
• Rohana (Div Ekonomi)
merata)
• Nurma (Div Pendidikan)
• Adi Fauziah (Div Politik)
• Nurlela (Div Hukum)
• Nurmi Utami (Div Media Rakyat)
Sareundeuk saigel,
2 Serikat
38
1338 • Euis Suryawati (Ketua)
sabobot sapihanean
PEKKA Jabar
• Rumnasih (Sekretaris)
29
(satu ikatan, satu
• Imas Amalia (Bendahara)
November
tujuan, satu irama)
• Euis Sugiarti (Div Ekonomi)
2008
• Ida Handayati (Div Hukum)
• Nani Rukmini (Div Politik)
• Siti Hasanah (Div Pendidikan) Aisah
3
4
Serikat
PEKKA
Jateng
9 Pebruari
2009
Serikat
PEKKA Kalbar
19
17
619
534
•
•
•
•
•
•
•
•
•
(Div Media Rakyat)
Peni Yuliarti (Peni)
Suermi (Sekretaris)
Maryati (Bendahara)
Sundari (Div Ekonomi)
Saimah (Div Pemberdayaan) Dairah
(Div Pendidikan)
Mulyati (Div Pendidikan)
Mimin (Div Politik)
Kuswati (Div Media Rakyat)
Yunida (Ketua)
Anggayuh Kamulyan
lan Pakerti Luhur
(Berjuang menggapai
kemuliaan dan pekerti
yang luhur)
Bersatu mandiri
dalam keberagaman
9
No
Nama
serikat dan
wilayah
Jumlah
Desa Anggota
5
Serikat
PEKKA NTB
21
803
6
Serikat
PEKKA NTT
20 Januari
2009
48
1.912
Nama Pengurus periode pertama
• Sri Sumiati (Sekretaris)
• Sukartinem (Bendahara)
• Tri Wahyuningsih (Div Ekonomi)
• Agusniawati (Div Pendidikan)
• Mailana (Div Politik)
• Siti Maisaroh (Div Hukum)
• Kurnia Puspita Sari (Div Media
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
7
Serikat
PEKKA Sultra
32
815
8
Serikat
PEKKA Malut
19
293
Semboyan Serikat
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Rakyat)
Ratnawati (Ketua)
Hj Siti Nurhalimah (Sekretaris)
Hj Nuraini (Bendahara)
Amni (Div Ekonomi)
Dian Mariati (Div Pemberdayaan)
Kasirah (Div Politik)
Murniati (Div Pendidikan)
Sumiati (Div Kesehatan)
Musinah (Div Media Rakyat)
Chatarina Betan (ketua)
Petronela Barek Duli (Sekretarsi)
Kornelia Bunga (Bendahara)
Theresia Tuto Pati (Div UKM/LKM)
Moriantje Wollo
(Pemberdayaan/CO)
Mariam Benga Taka (Div Politik)
Katarina Letek Betan (Div
Pendidikan)
Beatriks Mala (Dokumentasi)
Amlia (Ketua)
Musria (sekretaris)
Hanisa (Bendahara)
Wd. Saluma (Div Ekonomi)
Dania (Div Hukum)
Wd Rukmini (Div Politik)
Hartina (Div Pendidikan)
Wd Azizah (Div Media Rakyat)
Nursia Yaru (Ketua)
Nasaria Togubu (sekretaris)
Selviana Selong (Bendahara)
Trifena Waigama (Div Ekonomi)
Lin Mo Mou (Div Pendidikan)
Sariba Nyong (Div Politik)
Nurhasanah Muis (Div Hukum)
Susi La Fitri (Div Media Rakyat)
Cerminan tiang
berjuang beriuq
pesopoq kemeleq
(Lihatlah saya
berjuang bersama
satukan berjuang)
Satukan hati, samakan
langkah, raih
kemenangan
Taposaangu
Tapobhangu
Kadangiata (Bersatu
memperjuangkan
harkat dan martabat)
Mari torang biking
perubahan supaya
torang mandiri (Mari
kita mnelakukan
perubahan untuk
menuju kemandirian)
10
Nama
No serikat dan
wilayah
Fe
ederasi
Seerikat
PEEKKA
Jumlaah
Desa An
nggota
314
96
699
N
Nama Pengu
urus periode pertama
Semboyyan Serikat
• Peni Yuliartii dari JATENG
G (Ketua)
• Adi Fauziah dari NAD (Seekretaris)
• Katarina Lettek Betan dari NTT
Saatnya M
Menggugat
Hak dan Keadilan
bermartab
bat.
(Bendahara))
Penguatan kader‐kader dan pemimpin Pekka
dilakukan dengan beerbagai keggiatan peningkatan
kapasitas melalui peelatihan, lokakarya daan studi
pendampingan secara intensif
banding. SSelain itu, p
juga diberiikan khusussnya oleh p
pendampingg lapang
kepada kader‐kadeer dalam
m kesehariannya.
okuskan
Pelatihan yang dibeerikan berrkaitan difo
pada peniingkatan kapasitas teekhnis, manajerial,
kepemimp
pinan dan peengembanggan diri.
Tabel 3
3. Data Pelatihan Kader selama taahun 2009
No
Fo
okus Pelatih
han
Lokassi
Jumlah Kader
1 TOT ‐ Politik
T
Jawa Te
engah
21
2
Sulawesi Tenggara
26
2
Maluku
u Utara
35
3
Jabar ‐C
Cianjur
7
Kalbar‐Kota Pontian
nak
6
Jakarta
55
5
‐P
Pelatihan Peengawas Mussrenbang
Jateng : Batang
3
‐ Pelatihan Ad
dvokasi
Banten
35
3
Banten
35
3
‐ Pelatihan An
nggaran yangg adil Gendeer Banten
35
3
Sukabumi
4
‐ Pelatihan Peemantauan d
dan Indoc
Banten
35
3
2 TOT Ekonomi
T
i
Jawa Te
engah
28
2
Jawa Baarat
30
3
NTT: Ille
e Boleng
32
3
3 TOT Pendidik
T
kan
Jateng
21
2
Nusa Te
enggara baraat
38
3
Maluku
u Utara
22
2
Jabar – Karawang, C
Cianjur
23
2
NAD: N
anggroe Ace
eh Darussala
m
29
2
NTB
38
3
P
Pelatihan Tut
tor PAUD‐HIM
MPAUDI
Karawaang
18
1
4 TOT Hukum
T
Jateng
32
3
Sultra
26
2
Jabar : C
Cinjur, Karaw
wang
18
1
NAD
69
6
‐ Pelatihan Paaralegal
Banten
35
3
11
Pelatihan Trafficking
5
Pelatihan Koperasi
6
Pelatihan Pembukuan
7
8
Pelatihan Pembukuan‐Komputer
Pelatihan Mengelola Simpanan
Pelatihan Kesehatan Reproduksi
Pelatihan kesehatan Ibu dan anak
Pelatihan Ketrampilan Usaha
‐ Pelatihan Tenun
‐Pelatihan Membuat Makanan
9
11
12
13
NTT – Ille Boleng
NTB
Kalbar: Kubu Raya
NTT: Ille Boleng, Kelubagolit
NTB
Jabar : Sukabumi
Cianjutr
NTT: Ille Boleng,Kelubagolit
Jakarta:
Tingkat Nasional
NTT: Kelubagolit
NTB
Banten
Karawang
Kalbar: Kubu Raya
Batang
NTB
Jabar
NTT: Kelubagolit
‐ Pelatihan Ternak Kelinci
Pelatihan Kepemimpinan
10
Jabar: Karawang
Kalbar:Rasau Jaya
Banten
Jateng: Brebes
Jateng: Batang
NTB
Jateng: Batang
NTT : Ille Boleng, Kelubagolit
NTB
Kalbar:Kubu Raya
NAD
NTT: Keubagolit
Banten
Jabar: Karawang
Kalbar: Rasau Jaya
Jakarta
Banten
Jabar: Sukabumi
Pelatihan Manajemen Usaha
Pelatihan Pertanian
Pelatihan Perpustakaan
Pelatihan Media Komunikasi
‐ Pelatihan Photo
Tingkat Nasional
Kalbar , Kubu Raya & Rasau Jaya
NAD
Tingkat Nasional
Cianjur dan Subang
Kalbar: Kubu Raya
‐ Pelatihan Video Komunitas
‐ Pelatihan Manajemen Rakom
Total
6
4
35
45
30
10
21
142
1
10
15
20
35
7
15
15
35
10
33
13
5
21
11
4
10
50
35
60
40
100
10
26
1
3
1
22
10
12
2
30
21
5
1
1747
12
Saat ini telah cukup banyak kader Pekka yang mandiri dan memiliki berbagai keahlian yang
dibutuhkan oleh Pekka untuk pengembangan ke depan. Kader‐kader ini melakukan
berbagai peran termasuk memimpin kelompoknya, mengembangkan keanggotaan, melatih
dan membangun jaringan dengan fihak lain serta berbagai kegiatan dan advokasi.
Tabel 4. Data Kader Pekka yang Mandiri
No.
Wilayah
I JABAR
Kab. Cianjur (Kec.Cipanas, Sukaresmi, Pacet)
Kab. Subang (Kec. Tanjung Siang, Cisalak)
Kab. Sukabumi (Kec. Cibadak, Cicabtayan, Parung Kuda)
Kab. Karawang (Kec. Telagasari, Tempuran, Teluk Jambe, Ciampel, Rawamerta)
II JATENG
Kab. Batang (Kec. Tulis, Kandeman)
Kab. Pemalang (Kec. Petarukan)
Kab. Brebes (Kec. Larangan, Ketanggungan)
III NAD
Kab Aceh Bireun (Kec. Jeunib, Plimbang)
Kab Aceh Barat Daya (Kec. Tangan‐tangan. Setia, Manggeng, Kuala Batee)
Kab. Aceh Besar (Kec. Suka Makmur)
Kab Pidie (Kec. Mutiara Timur, Kembang Tanjung, Simpang Tiga)
Kab. Aceh Timur (Kec. Idi Rayeuk, Idie Timur, Darul Ihsan, Pedawa Rayeuk)
Kab Aceh jaya (Kec. Setia Bakti)
Kab. Singkil (Kec. Gunung Meriah, Suro Baru, Singkil)
Kab Aceh Selatan (Kec. Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Tengah)
Kab. Nagan Raya (Kec. Darul Makmur)
IV KALBAR
Kodya Pontianak (Kec Pontianak Timur, Pontianak Utara, Siantan)
Kab. Kubu Raya (Kec. Sei Raya, Kakap, Rasau Jaya)
V NTB
Kab. Lombok Barat (Kec. Gerung, Lingsar)
Kab. Lombok Tengah (Kec. Jonggat, Labuapi)
VI NTT
Kab. Flores Timur (Kec. Larantuka, Demong Pagong, Kelubagolit, Titehena,
Adonara, Adonara Timur, Witihama)
VII SULTRA
Kab. Buton (Kec. Buton, Batauga, Sampolawa, Mawasangka Timur, Pasar wajo,
Wolowa, Siontapina, Wabula)
VIII MALUKU UTARA
Kab Halmahera Utara (Kec. Malifut, Kao, Tobelo, Galela barat, Galela Selatan,
Galela Induk)
IX JAKARTA
(Kec.Ciracas, Pesing, Tambora, Kelender, Jatinegara, Pulogadung)
X BANTEN
Kab. Pandeglang (Kec Menes, Cikedal, Cibaliung, Pulosari, Cisata, Saketi, Bojong,
Sumur, Cimanggu)
TOTAL KADER
Jumlah
38
40
40
142
26
22
20
20
54
28
34
28
20
18
24
20
16
48
46
22
160
70
42
125
172
1275
13
2. Mem
mbangun dan menggembangkaan sentra kegiatan pemberdaayaan massyarakat
sebagai saranaa untuk pem
mberdayaan
n masyarakkat secara u
umum.
Pusat atau
a
sentrra kegiatan
n pemberd
dayaan
masyarakat dikem
mbangkan sebagai sarana
s
bagi masyarakat
untuk belaajar dan beerlatih
m
berbagaai hal terkkait kehidu
upannya. Pusat
kegiatan
ini
dikemban
ngkan
dengan
h dan
pendekkatan berbeeda di setiap wilayah
dan
lokasi, sesuai dengan kebutuhan
k
sumberrdaya yang ada. Unttuk tingkatt desa
dan kampung, pusat kegiatan di
na‐sarana yang
konsenttrasikan di saran
meman
ng sudah ada seperrti kantor desa,
menasaah, dan ruaang‐ruang publik
p
yangg tersedia. Di wilayah yang tidak tersediaa sarana
kan di rum
seperti ini, pusat kegiatan dikembang
d
mah‐rumah penduduk yang mem
mpunyai
ruang yyang memad
dai.
Di tingkkat kecamaatan, pusat kegiatan di
d kembangkan dalam bentuk yan
ng lebih pe
ermanen
seperti “Training C
Center”. Di tempat inilah berbagaai sumberdaya untuk p
pemberdayaan dan
m
m
aren
pendidiikan bagi masyarakat
di pusatkaan. Center ini juga menjadi
na bagi kellompok‐
kelomp
pok Pekka dengan
d
massyarakat um
mum untukk saling belajar dan m
menguatkan melalui
kegiatan‐kegiatan yang dikem
mbangkan.
bangkan yang tersebarr di seluruh wilayah
Hingga saat ini puluhan pusatt kegiatan teelah dikemb
Pekka, yyang dapat dilihat dalaam tabel berikut ini.
Tabel 5
5. Pusat Keggiatan (Centter) Pekka ‐‐ PRIME
Jum
No
Lokasi
mlah
Statu
us center
1 Jabar (Cianjur, Sukabu
umi, Karawaang
17
1
Sew
wa, numpangg masyarakkat,
dan Subangg)
milikk,
2 Jateng (Breebes, Batangg)
2
Sew
wa, Numpang di rumah kader
Pekkka
3 NTB (Lingsaar, Gerung, Jonggat)
16
1
Milikk sendiri, nu
umpang dan sewa
4 SULTRA (Paawosi, Maw
wasangka)
6
Milikk sendiri
5 NTT (Ile Boleng, Kelub
bagolit, Titeh
hena)
19
1
Milikk sendiri, Numpang di balai
desaa
6 Malut (Kao
o)
1
Milikk sendiri
7 Kalbar (Sei Raya, Kotamadya, Rassau
5
Num
mpang
Jaya)
8 NAD (Aceh Besar, Pidie, Bireun, N
Nagan
14
1
Num
mpang, sewaa, dan milikk sendiri
mata, Aceh
Raya, Kualaa Batee, Sem
Selatan, Acceh Barat Daaya
9 Banten (Pandeglang)
7
Num
mpang, sewaa, dan milikk sendiri
10 DKI Jakartaa (Jakarta seelatan)
1
Sew
wa
TOTALL
88
8
14
3. Men
ngembangkkan “kelass‐kelas pe
embelajaran
n” bagi masyarakat
m
t terkait dengan
berbagai perso
oalan sosiall, ekonomi, dan politikk
Tujuan ini dicapai melalui kegiatan
belajar atau kursus temaatik yang
han Pekka
disesuaaikan dengaan kebutuh
dan masyarakat
m
sekitar. Ada lima
tematikk utama yang
y
menjadi fokus
kelas‐keelas pemb
belajaran ini yaitu
ekonom
mi, politik, hukum, peendidikan,
dan kessehatan deengan masing‐masing
fokus seebagai berikkut:
• Ekonomi di fokuskaan pada
pen
ngembangan
n usaha kecil
k
mikro
o, simpan pinjam dan pengem
mbangan lembaga
keuangan mikrro
n tentang ggender budgget atau pen
nganggaran
n daerah
• Politik difokuskkan pada peembelajaran
n pemilihan umum (Pem
milu)
dan
• Hukkum difoku
uskan padaa penghap
pusan keke
erasan dalaam rumah tangga (PKDRT),
perkkawinan daan perceraiaan
• Pen
ndidikan diffokuskan paada keaksarraan fungsional (KF) dan
d pendidiikan anak usia dini
(PAUD)
• Kesehatan di fo
okuskan pad
da kesehataan reprodukksi
Kelas‐keelas belajarr yang diselenggarakan
n mencakup aspek peenyadaran kkritis, penge
etahuan
umum, keterampillan manajerrial dan tekkhnis serta aadvokasi. P
Pada tahun 2009 ini, raangkaian
kegiatan pembelajjaran dan kkursus‐kursu
us ini berhaasil menjangkau lebih dari 5.500 peserta
belajar yang terdirri dari anggo
ota Pekka, aanak‐anak, rremaja dan masyarakaat miskin lainnya.
Tabel 6
6. Kursus daan Kelas Bellajar PRIMEE 2009
Peserta
Jumlah P
No
Wilayah
Ekonomi politik Hukum PAUD
KF
Ke
esehatan
I Jaabar
C
Cianjur
23
147
70
Sukabumi
71
70
15
K
Karawang
70
141
Subang
70
90
60
K
Karawang –
PPSW
42
84
88
Totall I
71
93
112
532
145
88
II Jaateng
B
Brebes
14
39
B
Batang
60
92
P
Pemalang
10
22
Total II
84
153
III NTB
N
Lingsar
704
G
Gerung
750
15
Jonggat
420
Total III
1,874
IV SULTRA
Pawosi
12
66
Batalawa
23
Mawasangka
35
Total IV
35
101
V NTT
Kelubagolit
102
102
127
260
Ile Boleng
24
6
10
Total V
102
126
133
270
VI Malut
Kao
7
Galela
33
Total VI
33
7
VII Kalbar
Sei Raya
66
125
Kotamadya
20
Rasau Jaya
Kubu Raya – PPSW
278
7
Total VII
20
344
132
VIII NAD
Aceh Besar
22
Pidie
150
Aceh Timur
32
Kuala Batee
57
Semata Abdya
120
40
100
Aceh Jaya
75
20
Bireun
Aceh Singkil
124
Aceh Selatan
50
Nagan Raya
187
Total VIII
339
50
137
451
IX DKI Jakarta – PPSW
Jakarta Selatan
135
Total IX
135
Total I‐IX
71
534
392
1,367 2,980
223
Melalui kelas‐kelas belajar ini kemudian dikembangkan kelompok‐kelompok kepentingan di
dalam masyarakat sesuai dengan tematiknya dan kebutuhannya. Kelompok kepentingan ini
menjadi penggerak untuk melakukan berbagai aktivitas kemasyarakatan dan juga advokasi
dan kampanye. Kelompok kepentingan bersifat ad‐hoc yang dibentuk pada saat dibutuhkan.
Pada tahun 2009, ada beberapa kelompok kepentingan yang terbentuk di beberapa wilayah,
dan telah melakukan aktivitas yang cukup berarti.
16
Tabel 7
7. Kelompokk Kepentinggan yang Diikembangkaan Pekka
No
1
Kelompo
ok
kepentingan
Kellompok KPD
Wilayah
Fokus Kegiatan
Jab
bar, Sultra, N
NTB,
NTTT, Kalbar
Angggota masyaraakat yang jad
di anggota KPD,
mem
mbentuk kelo
ompok. Fokus kegiatan ad
dalah isu
pend
didikan, disku
usi membahas isu pendid
dikan
yangg dihadapi masyarakat. Seebagian dari mereka
disku
usi bergabun
ng dengan keelompok Pekkka.
Kadaang ada wakiil kelompok iini ikut pelattihan yang
diselenggarakan oleh Pekka.
Angggota masyaraakat membeentuk kelomp
pok
denggan kegiatan sama sepertti kelompok Pekka,
misal simpan pin
njam, pertem
muan rutin, diskusi
mate
eri. Dalam menjalankan kkegiatannya,,
kelom
mpok ini didampingi oleh
h kader pekkka dan PL
Pekkka
Oran
ng tua anak P
PAUD diberikkan materi te
entang
huku
um. Saat anak‐anaknya b
belajar PAUD,
orangtuanya dibeeri materi hu
ukum
Pese
erta kursus hukum yang b
berasal dari aanggota
Serikkat Pekka dan anggota m
masyarakat m
mengikuti
kursu
us politik yan
ng diselenggarakan oleh Pekka.
Pese
erta kursus hukum dari m
masyarakat
Ibu p
pekka belajarr main musikk tradisional Sunda
Ibu p
pekka belajarr main musikk tradisional karawitan
2
Kellompok
Maasyarakat Um
mum
NTTT, NTB, Kalb
bar
3
Kellompok Huku
um
Karawang
4
Kellompok polittik
NTTT
5
6
Kellompok huku
um
Kellompok musik
Ciaanjur
Subang
Battang, Pemalaang
Jaw
wa Tengah
ngembangkkan sistem
m pelibattan masyyarakat dalam pro
oses penggelolaan
4. Men
sum
mberdaya, pengambillan keputu
usan dan mengontro
ol pengelo
olaan sumb
berdaya
pem
mbangunan
n di wilayahnya untuk mengatasi berbagai pe
ersoalan keemiskinan.
Kemam
mpuan Pekkka khususnyya kader dan pemimp
pin
dikemb
bangkan un
ntuk terlib
bat secara aktif dalaam
berbagaai
proses
pengambilan
keputussan
pemban
ngunan dan
n pengelolaaan daerah
hnya misaln
nya
dalam m
musrenbang di berbaggai tingkataan. Selain itu,
kader dan
d pemimpin Pekka juga mulai terlibat akktif
kepemimpinan pu
ublik seperrti menjadi calon‐calon
anggotaa legislatif.
Tahun 2
2009 cukup
p bersejarah
h bagi Pekkaa karena paada
tahun ini Indonessia mengad
dakan Pem
milihan Umu
um
(Pemilu
u) Legislatiff. Cukup banyak peemimpin dan
d
kader Pekka
P
yangg diminta oleh
o
partai politik unttuk
menjad
di calon‐callon anggotta legislatiff. Meskipun
belum ada yang berhasil masuk
m
men
njadi anggo
ota
milu
legislatiif, keterlibatan mereka dalam Pem
merupaakan pembeelajaran yan
ng sangat beerharga.
17
Tabel 8. Keterlibatan Pemimpin dan Kader Pekka di Publik
NO
DESKRIPSI
1.
Kader Posyandu / Kesehatan
Desa / Kader Poslansia/Kader
KB/ Kader Bina Keluarga Balita
(BKB)/ Kader Kesehatan dalam
Program‐Program khusus
WILAYAH
Karawang,
Jabar
Subang, Jabar
Total : 104 kader
Sukabumi,
Jabar
Cianjur, Jabar
Aceh Besar
Aceh Barat
Daya – Kuala
Batee, NAD
Aceh Selatan,
NAD
Aceh Pidie,
NAD
Bireun, NAD
Pemalang,
Jateng
Batang,
Jateng
Gerung, NTB
Lingsar, NTB
Jonggat, NTB
Kelubagolit,
NTT
Ileboleng‐
Witihama,
NTB
Brebes,
Jateng
Kodya
Pontianak,
Kalbar
NAMA
JUMLAH
Mamah, Ade Masitoh, Aisyah, Ida
Handayati, Esih, Nurkayah, Diah,
Dede
Nani Rukmini, Eti, Nurhayati,
Nani, Yeye, Imas Amaliah,
Engkoy, Maemunah, Engkay,
Inoh, Tasih, Maemunah B
Iis Herawati, Iin, Titin, Yeyet, Enti
R, Winda, Lia, Sri Wachidah, Uat
Ratnawati, Euis Hayati, Euis
Sugiarti, Euis Nafisah, Noviana,
Iyos, Rumnasih, Leni, Lilis, Tati,
Nenden, Pupu, Nani Nuryani, Enti
B, Hj. Aisyah, Yeyen, Nani SR
Euis Suryawati, Titin Fudairoh, Ai
Yani, Tika Kartika
Rosmaidar
Siti Hawa, Nahdiar, Suriati,
Erlidawati
8 orang
10
orang
25
orang
4 orang
1 orang
4 orang
Elia Krismas
1 orang
Darmawati, Fatimah, Nurma
3 orang
Wardiah
Tarmuni, Saimah
1 orang
2 orang
Sundari, Puji Astuti, Yayuk S, Peni
Y, Rosipah
Suharni, Hj, Nuraini, Amni
Ratnawat
LAPO
AN T
TAH
HUN
NAN 200
09
PRIM
ME – PEKKA
P
A
TF 9
7
P USAT P
PENGE
EMBAN
NGAN KEPEM
MIMPIINAN P
PEREM
MPUAN
N
D AN PE
EMBER
RDAYAA
AN MA
ASYARA
AKAT
Duren Saw
wit Asri Kav.I No.2A, Jl.La
apangan 1
T
13440 Indonesia
Jakarta Timur
T
Telp.(+6221) 8660 3787 860 9325,
ax .(+6221) 8660
8
3787
Fa
e-m
mail: pekka@
@cbn.net.id
web.www.pe
ekka.or.id:
Daftar isi
LAPORAN TAHUNAN 2009
PRIME ‐ PEKKA
(PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)
Sebuah “Best Practice Award” dari Pemerintah Jepang
I.
LATAR BELAKANG
4
II.
TUJUAN DAN KEGIATAN
6
III.
PENCAPAIAN 2009
7
1. Mengembangkan dan memperkuat organisasi, pemimpin dan kader‐kader
perempuan di tingkat wilayah sehingga mampu memfasilitasi masyarakat
di wilayahnya
2. Membangun dan mengembangkan sentra kegiatan pemberdayaan
masyarakat sebagai sarana untuk pemberdayaan masyarakat secara
umum.
3. Mengembangkan “kelas‐kelas pembelajaran” bagi masyarakat terkait
dengan berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik
4. Mengembangkan sistem pelibatan masyarakat dalam proses pengelolaan
sumberdaya, pengambilan keputusan dan mengontrol pengelolaan
sumberdaya pembangunan di wilayahnya untuk mengatasi berbagai
persoalan kemiskinan.
5. Mengembangkan forum masyarakat dan pemangku kepentingan di
wilayah terkait dengan persoalan khusus masyarakat termasuk aspek
ekonomi, sosial dan hukum.
6. Mengembangkan sistem infomasi dan komunikasi bagi pemberdayaan
masyarakat miskin
7. Mengembangkan sistem pendukung berupa pusat pendidikan dan
pelatihan di tingkat nasional yang akan mendidik dan melatih para pelatih
dan tutor bagi Prime di tingkat wilayah.
7
14
15
17
24
27
32
IV.
REFLEKSI DAN DISKUSI
39
1. Tantangan Keberlanjutan dan Kemandirian
2. Tantangan Keterbukaan
40
47
3. Tantangan Keterlibatan
49
V.
PELAJARAN BERHARGA DAN LANGKAH KEDEPAN
1. Pertama kekuasaan yang nyata dan terlihat, yaitu dalam bentuk kekuasaan
pemerintah, peraturan, perundangan yang mengikat dan mengatur
kehidupan masyarakat.
2. Kedua, kekuasaan yang tersembunyi yaitu kekuatan yang menentukan
segala sesuatu dari balik layar diluar koridor ketentuan yang berlaku.
3. Ketiga, kekuasaan yang tak terlihat yaitu berupa nilai‐nila adat, budaya dan
agama yang ada di dalam masyarakat dan dianut oleh setiap orang.
56
56
57
58
Daftar Tabel
Tabel 1. Rangkaian kegiatan pembentukan Federasi Serikat Pekka 2008‐2009
8
Tabel 2. Data Serikat Pekka yang terbentuk
9
Tabel 3. Data Pelatihan Kader selama tahun 2009
11
Tabel 4. Data Kader Pekka yang Mandiri
13
Tabel 5: Pusat Kegiatan (Center) Pekka ‐ PRIME
14
Tabel 6. Kursus dan Kelas Belajar PRIME 2009
15
Tabel 7. Kelompok Kepentingan yang Dikembangkan Pekka
17
Tabel 8. Keterlibatan Pemimpin dan Kader Pekka di Publik
18
Tabel 9. Kegiatan dan Arena Dialog Pekka dengan Pemimpin dan Kegiatan Publik
24
Tabel 10. Stasiun Radio Komunitas Pekka
27
Tabel 11. Daftar Studio Video Komunitas Pekka
28
Tabel 12. Produksi video komunitas Pekka
29
Tabel 13. Taman Bacaan Pekka
31
Tabel 14. Modul dan Kurikulum yang Dikembangkan Seknas Pekka
32
Tabel 15. Keahlian di Seknas
34
Tabel 16. Daftar Koleksi Video Di Seknas Pekka
35
Tabel 17. Jaringan Seknas PEKKA
38
Tabel 18. LKM dan Aset Pendanaan Pekka
45
Daftar Cerita
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kader Pekka Menghadapi Krisis Ekonomi Global
41
Kader Pekka dan Akses Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
43
Kader Pekka dan Fasilitas Pendidikan bagi Anak Miskin
48
Kader Pekka Memantau Pembangunan dengan Kamera Foto
50
Pekka dan Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Masyarakat
52
Pekka dan Advokasi Fraksi Balkon
53
Pekka dan Sang Bupati yang Susah Dijangkau
56
Pekka dan Program Dana Gratis bagi Masyarakat
57
Pekka dan Adat yang Membelenggu
59
LAPORAN TAHUNAN 2009
PRIME‐PEKKA
(PUSAT PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)
TF 091171
Sebuah “Best Practice Award” dari Pemerintah Jepang
Peni Yuliarti, Ketua Federasi Serikat Pekka Nasional terlihat cerah dan bersemangat pagi itu, Rabu,
21 Oktober 2009. Ini hari kedua kami berada di Tokyo, Jepang, untuk memenuhi undangan Japan
Social Development Funds (JSDF). Sehari sebelumnya kami telah mendapatkan briefing dari tim
penyelenggara acara di kantor Bank Dunia. Hari ini sangat penting dan berarti bagi Peni yang
mewakili lebih dari sepuluh ribu anggota Pekka lainnya dan juga aku selaku koordinator nasional
Pekka. Hari ini Pemerintah Jepang selaku penyandang dana JSDF, mengadakan acara “ Presentasi of
Good Prcatice Projects” yang didanai JSDF di seluruh dunia, bagi masyarakat Jepang. Bukan itu saja,
sebagai puncak acara, Pemerintah Jepang juga akan memberikan penghargaan khusus kepada
beberapa proyek yang dianggap sangat baik atau “outstanding” dalam pencapaian tujuannya.
Nah.., salah satu proyek itu adalah Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Dari
sekitar 200 proyek yang didanai JSDF di seluruh dunia PEKKA terpilih bersama tiga proyek lainnya
dari negara Mesir (tentang buruh anak), Ecuador (tentang hukum dan keadilan), dan Senegal
(tentang pemberdayaan paska konflik). Tim JSDF menilai PEKKA berhasil mengembangkan
pendekatan pemberdayaan yang komprehensif dalam menjangkau kelompok termiskin di Indonesia
yaitu perempuan kepala keluarga.
Di Lobby Hotel telah berkumpul hampir seluruh delegasi. Delegasi Indonesia terdiri dari aku, Peni,
Scott Guggenheim dari Bank Dunia, dan Sudjana Rokyat dari Menko Kesra yang mewakili
Pemerintah Indonesia. Kami bergabung dengan delegasi lain untuk bersama‐sama berjalan menuju
kantor Bank Dunia Tokyo dimana acara akan diselenggarakan. Udara segar musim gugur di Tokyo
menyambut kami ketika keluar hotel, 10 menit berjalan kaki sampailah kami di tempat yang dituju.
Sekitar 100 an peserta hadir dalam acara ini, mereka umumnya berasal dari komunitas masyarakat
sipil di Jepang. Peni terlihat sangat tenang dan percaya diri. Kami mencoba bersosialisasi dengan
sebanyak mungkin peserta yang hadir dan juga delegasi dari negara lain.
Mr. Rintaro Tamaki Wakil Menteri Urusan Luar Negeri, Kementerian Keuangan Pemerintah Jepang
menyampaikan sambutannya, dengan memberikan gambaran visi dan misi pemerintah Jepang
melalui pengadaan JSDF. Pemerintah Jepang memang pada dasarnya berkomitmen untuk
memfokuskan juga pada pembangunan sosial di negara‐negara yang mendapatkan bantuannya.
Tidak kurang dari 600 juta dolar dana telah dikucurkan melalui JSDF sejak tahun 2002 hingga 2008.
Selain itu, sambutan juga diberikan oleh Ms. Junhiu Wu selaku direktur Global Partnerships and Trust
Fund Operation the Wolrd Bank, yang mengelola dana JSDF.
Karena acara ini diperuntukkan bagi komunitas masyarakat sipil di Jepang, maka bahasa
pengantarnya adalah bahasa Jepang. Namun demikian, disediakan penerjemah dari berbagai
bahasa ke bahasa Jepang termasuk Inggris, Indonesia Prancis, Arab, dan Spanyol. Peni
mendapatkan seorang penerjemah Jepang yang berbahasa Indonesia; seorang perempuan separuh
baya yang memang pernah tinggal di Indonesia. Pagi hingga waktu makan siang acara diisi dengan
presentasi proyek‐proyek yang dianggap bagus dari berbagai negara terpilih. Untuk empat negara
yang menerima penghargaan, presentasi dilakukan secara langsung ada saat itu, namun untuk
kasus dari negara lain yang juga dianggap bagus namun tidak mendapatkan penghargaan kali ini,
presentasi dilakukan melalui presentasi video.
1
Acara in
ni juga meliba
atkan dua un
niversitas di kota lain meelalui telecon
nference. PEEKKA mendap
patkan
giliran p
presentasi ya
ang ke tiga dii sesi pagi. A
Aku, Peni, Sco
ott dan Pak SSudjana, dud
duk sebagai p
panel.
Aku mem
maparkan prrogram pemb
berdayaan in
ni secara singkat, namun
n lengkap karena waktu yyang
diberika
an hanya sekiitar 10 menit saja. Samb
butan yang d
diberikan pesserta sangatt baik terbuktti
dengan banyaknya p
pertanyaan yyang diajuka
an oleh berba
agai fihak ya
ang hadir. Ku
uberikan
kesempa
atan pada Peeni untuk meenjawab beb
berapa pertanyaan yang terkait deng
gan pelaksan
naan
program
m di lapang. Meskipun teerlihat sedikiit gugup, Pen
ni mampu meenjelaskan b
berbagai hal yang
ditanyakkan dengan b
baik. Scott m
merespon sem
mua pertanyyaan terkait dengan kerjasama Bankk Dunia
dan berb
bagai terobo
osan kebijaka
an yang dibu
uatnya untukk memfasilita
asi kebutuha
an pelaksana
aan
pemberd
dayaan ini seecara lebih eefektif. Pak SSudjana mem
mbantu meneegaskan keb
beradaan pro
ogram ini
dikaitkan dengan miisi pemerinta
ah memberd
dayakan massyarakat miskkin.
Setelah makan siang
g acara dilan
njutkan deng
gan diskusi keelompok. Ad
da sekitar 10
0 peserta yan
ng
dengan PEKK
KA. Umumnyya mereka teertarik denga
an pendekata
an yang kam
mi
memilih berdiskusi d
lakukan. Karena kellas kecil, diskkusi menjadi lebih intensiif dan akrab.. Kuberikan peran yang llebih
pada Peni un
ntuk merespon berbagai pertanyaan yang diajukkan. Tentu sa
aja Peni dapa
at
banyak p
menjelaskan dengan
n baik karena
a umumnya pertanyaan yang diajuka
an terkait deengan kegiattan di
lapang. Kulihat sem
makin lama Peni semakin percaya diri,i, dan mampu merespon pertanyaan dengan
sistemattis.
2
Kembali ke pleno, peserta melaporkan hasil diskusi di setiap kelas kecil. Beberapa orang yang
mengikuti diskusi bersama PEKKA menyampaikan hal‐hal penting yang menarik minta mereka di
PEKKA dan juga apresiasi mereka terhadap pencapaian PEKKA. Kami juga belajar banyak hal dari
kelompok yang lain. Beberapa pendekatan cukup relevan untuk juga kami kembangkan di PEKKA,
misalnya pemberdayaan hukum di Equador dan pemberdayaan di wilayah konflik. Cukup banyak
persamaan konteks dan kondisi ke empat negara ini.
Mr. Takashi Miyahar, juga dari kementrian keuangan Jepang, berkenan memimpin penyerahan
penghargaan bagi kami dan menutup acara. Penghargaan diberikan dalam bentuk piagam yang
cukup bersahaja. “ Seperti piagam PEKKA untuk kami ya mbak…”, begitu kata Peni ketika melihat
piagam tersebut. Di piagam itu tertulis “Best Practice Award, awarded to Indonesia – Empowering
Female Heads of Households; for outstanding achievement in supporting the most vulnerable groups
using the Japan Sosial Development Funds”. Meskipun sederhana, piagam itu sangat berarti karena
merupakan pengakuan dan penghargaan dari fihak yang mempercayakan dananya untuk kami
kelola, melakukan berbagai upaya pemberdayaan. Kehadiran kelompok masyarakat sipil Jepang
juga membuat kami merasa nyaman karena mereka jadi mengerti ke mana dana mereka kami
pergunakan. Ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban yang dapat kami berikan.
“ Pengalaman ini tak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya…, begitu banyak pengalaman
yang saya dapatkan dari kegiatan ini” begitu ucap Peni sambil tersenyum bahagia. Sebagai salah
seorang pemimpin Pekka tentu saja Peni sangat beruntung dapat mewakili kawan‐kawannya
menghadiri acara ini. “ Saya semakin bersemangat untuk terus mengembangkan Pekka ke depan
dan menunjukkan prestasi yang baik agar penghargaan ini benar‐benar mencerminkan kita di
Pekka”, begitu tekadnya.
3
I.
LATAR BEELAKANG
Pada periode tahu
un 2001‐20
007 telah dikembangk
d
kan Program
m Pemberd
dayaan Pere
empuan
Kepala Keluarga (P
PEKKA) yangg difokuskan
n kepada pe
erempuan kkepala keluaarga (Pekkaa) miskin
di 8 pro
opinsi yaitu
u: Nanggroee Aceh Darussalam, Nusa Tenggaara Timur, SSulawesi Te
enggara,
Jawa Barat,
B
Nusa Tenggara Barat, Maaluku Utaraa, Jawa Tengah, dan Kalimantan
n Barat.
Secara umum program ini beertujuan un
ntuk memperkuat pereempuan keepala keluarrga agar
unyai akses dan kontro
ol terhadap sumberdayya dan dirinya, serta seetara dengan warga
mempu
masyarakat lainnyya. Untuk mencapai
m
t
tujuan
ini, dikembangk
d
kan strateggi pengorganisasian
d
pen
nekanan paada membaangun kesaadaran kritis dan peningkatan
masyarakat (CO) dengan
mbangan jaringan, dan advokasi m
melalui limaa aspek pem
mberdayaan
n seperti
kapasitaas, pengem
kesejah
hteraan, aksses, partisip
pasi, kesadaaran kritis, dan kontro
ol menjadi komponen penting
dalam p
proses pengguatan yangg dilakukan di lapangan
n.
Upaya pemberd
dayaan PEKKA
P
telah
menghaasilkan 455 kelompok Pekka sebagai
kelomp
pok
sw
wadaya
masyarakat
berangggotakan lebih dari 10
0,000 Pekkka
yang teersebar di 3
325 Desa, 6
69 Kecamataan,
dan 23 Kabupaten. Kelompokk‐kelompok ini
telah pula berrhasil mengembangkkan
kegiatan simpan pinjam meereka denggan
akumulasi modal baik swad
daya maup
pun
dari daana program
m mencapai hampir 10
miliar rupiah.
Selain itu, pada kurun
k
wakttu tersebut telah pula dibangun sistem p
pendukung berupa
Sekretaariat Nasion
nal (Seknas)) yang berkedudukan d
di Jakarta. Seknas did
dukung oleh
h orang‐
orang yyang berpen
ngalaman dalam pemb
berdayaan p
perempuan dan sistem
m administraais serta
keuangan yang prrofesional sesuai
s
denggan standarr yang berlaaku. Unit p
pendokume
entasian
ublikasi juga dikembangkan di Seknas
S
gun
na mendokkumentasikaan berbagaai aspek
dan pu
k
profil
ke
program
m termasu
ehidupan Pekka,
P
pelaaksanaan kegiatan di tingkat lapangan,
perkem
mbangan dan tantangan
nnya. Doku
umentasi daalam berbaagai bentuk seperti video, foto
dan tullisan ini telah disebarrluaskan hingga mancca negara sebagai
s
upaaya sosialissasi dan
kampan
nye perjuan
ngan Pekkaa. Berbagai bentuk do
okumentasii dan publikasi ini tellah pula
dipergu
unakan seb
bagai media diskusi dan pelattihan baik dikalangan Pekka maupun
m
masyarakat lainnyaa.
Pekka juga Sangat responsif terhadap ko
ondisi aktuaal masyarakat termasukk bencana TTsunami
yang melanda
m
prrovinsi Aceh pada akkhir tahun 2004. Pro
ogram khussus pemberdayaan
masyarakat paska Tsunami di Aceh telah
h dikembanggkan secaraa kompreheensif. Kondisi sosial
masyarakat wilayaah kerja Peekka yang umumnya sangat miskin telah memotivassi Pekka
membantu m
masyarakatt yang tidakk mampu mendapatkan
n pendidikaan yang dibu
utuhkan
untuk m
maka P
Pekka juga ttelah mengeembangkan
n program p
pemberdayaan masyarrakat melalui akses
terhadaap pendidikkan. Program ini diperruntukkan bagi
b
keluarga miskin d
dengan fokus pada
pendidiikan anak usia dini dan
d pendidikan dasar anak‐anakk miskin yaang putus sekolah,
s
4
fungsional literasi bagi perempuan dewasa, advokasi budget dan kurikulum pendidikan bagi
masyarakat umum.
Dari sebuah pilot proyek yang berkembang dalam kerangka program pembangunan,
akhirnya PEKKA mampu menjadi sebuah gerakan kelompok perempuan miskin melawan
kemiskinan dan ketidakadilan. Hal ini terlihat dari karakteristik Pekka dalam perjalanannya
yang berbasis sangat kuat di masyarakat, menjadi organisasi yang organik, mempunyai
agenda politik yang kuat yaitu pengakuan fakta maupun hukum atas status perempuan
kepala keluarga dengan dimensi perubahan sosial yang kuat, serta mempunyai potensi
kesinambungan pergerakan jangka panjang dengan impact yang lebih luas.
Namun demikian, sebagai sebuah gerakan, PEKKA menghadapi empat tantangan yaitu
kemandirian, kesinambungan, keterbukaan, dan keterlibatan yang sebetulnya sudah
dirintis sejak program ini dilaksanakan. Untuk menjawab tantangan yang telah diuraikan
diatas, maka sejak tahun 2008 upaya pemberdayaan di unit terbawah dalam masyarakat
telah dilakukan secara intensif. Pendidikan Kritis dan peningkatan kapasitas masyarakat
miskin telah dilakukan secara terstruktur dan terus menerus melalui Program
Pengembangan Pusat Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan
Kepemimpinan Perempuan di tingkat desa dan kecamatan. Sentra kegiatan ini diberi nama
PRIME, kependekan dari Perempuan Indonesia Memimpin. Prime dalam bahasa Inggris juga
berarti utama dan penting, yang menjadi jiwa dari program ini yaitu utama dan penting
dalam upaya pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.
Berikut ini adalah laporan perkembangan PRIME tahun 2009 yang dirangkum oleh Seknas
PEKKA dari lapangan.
5
II.
TUJUAN DAN KEGIATAN
PRIME mengemban visi masyarakat yang sejahtera, demokratis, adil dan menjunjung tinggi
martabat kesetaraan dan kemanusiaan.
A. Misi PRIME adalah untuk perubahan sosial dalam masyarakat dengan :
Mengembangkan potensi sumberdaya manusia khususnya perempuan sebagai
pemimpin, pengorganisir masyarakat, dan perintis perdamaian.
Mengembangkan kelembagaan dan institusi di akar rumput yang dapat berkontribusi
memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Memperkuat sistem kemasyarakatan yang lebih terbuka dan demokratis.
Mengembangkan konsep dan model pemberdayaan masyarakat dalam rangka
mengatasi berbagai persoalan yang muncul termasuk kemiskinan dan konflik.
B. Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan yang telah diuraikan diatas maka melalui PRIME akan dikembangkan
berbagai kegiatan seperti diuraikan berikut ini.
1. Mengembangkan dan memperkuat organisasi, pemimpin dan kader‐kader perempuan
di tingkat wilayah sehingga mampu memfasilitasi masyarakat di wilayahnya
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan ini mencakup:
Mengidentifikasi kader dan pemimpin perempuan potensial, meningkatkan
kemampuan mereka untuk memfasilitasi proses pengorganisasian di masyarakatnya
melalui berbagai kegiatan pelatihan.
Memfasilitasi proses “visioning” di tingkat masyarakat sebagai dasar untuk
mengembangkan kelompok‐kelompok kepentingan dalam masyarakat.
2. Membangun dan mengembangkan sentra kegiatan pemberdayaan masyarakat
sebagai sarana untuk pemberdayaan masyarakat secara umum.
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan termasuk:
Memfasilitasi pembangunan sentra kegiatan bagi masyarakat di tingkat desa dan
kecamatan
Mengembangkan sistem pengelolaan dan pengembangan sentra kegiatan
masyarakat dengan membentuk tim pengelolanya.
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola dan mengembangkan
sentra kegiatan pemberdayaan masyarakat agar dapat menjadi sarana untuk
pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan.
3. Mengembangkan “kelas‐kelas pembelajaran” bagi masyarakat terkait dengan
berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan termasuk:
Menyelenggarakan pendidikan dan penyadaran kritis kepada masyarakat luas
tentang berbagai persoalan sosial dalam kerangka hak ekosok melalui pengadaan
kelas‐kelas tematik bagi masyarakat yang diadakan secara rutin, berkala dan
terstruktur berdasarkan pokok bahasan dan kurikulumnya.
Memfasilitasi penumbuhan kelompok‐kelompok kepentingan didalam masyarakat
sesuai dengan konteksnya seperti kelompok ekonomi, kelompok sadar hukum dan
6
keadilan, kelompok sadar lingkungan, kelompok pemantau pendidikan, kelompok
pemantau program pemerintah dan sebagainya.
4. Mengembangkan sistem pelibatan masyarakat dalam proses pengelolaan
sumberdaya, pengambilan keputusan dan mengontrol pengelolaan sumberdaya
pembangunan di wilayahnya untuk mengatasi berbagai persoalan kemiskinan.
Fokus kegiatan untuk mencapai tujuan ini mencakup:
Memfasilitasi pembentukan komite‐komite desa sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan masyarakat misalnya komite pendidikan, komite pemantau program
pembangunan desa, komite pemberdayaan hukum, dan sebagainya.
Meningkatkan kemampuan komite‐komite dalam menjalankan fungsi dan tugas‐
tugasnya, termasuk pemantauan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan
sumberdaya yang ada dalam masyarakat.
5. Mengembangkan forum masyarakat dan pemangku kepentingan di wilayah terkait
dengan persoalan khusus masyarakat termasuk aspek ekonomi, sosial dan hukum.
Fokus kegiatan pada beberapa hal sebagai berikut:
Memfasilitasi berkembangnya forum‐forum diskusi dan dialog antara masyarakat
dengan forum pemangku kepentingan secara berkala sehingga terbuka akses dan
kontrol masyarakat terhadap berbagai sumberdaya, kepentingan, dan pengambilan
keputusan dilingkup pemangku kepentingan tersebut.
6. Mengembangkan sistem infomasi dan komunikasi bagi pemberdayaan masyarakat
miskin
Fokus kegiatan akan meliputi:
Mengembangkan taman bacaan di sentra kegiatan yang akan diisi dengan berbagai
sumber pengetahuan bagi masyarakat, seperti buku, pamflet, brosur, dsb.
Memproduksi dan menyebarluaskan bahan‐bahan bacaan serta petunjuk praktis
terkait dengan hak baik dalam bentuk buku saku, pamflet, dan juga audio.
Membangun dan mengembangkan video dan radio komunitas di tingkat desa untuk
sarana pendidikan dan kampanye tentang hak yang akan diisi berbagai program
sesuai kebutuhan masyarakat.
7. Mengembangkan sistem pendukung berupa pusat pendidikan dan pelatihan di tingkat
nasional yang akan mendidik dan melatih para pelatih dan tutor bagi Prime di tingkat
wilayah.
Fokus kegiatan akan meliputi:
Mengembangkan kurikulum, materi, modul dan media untuk proses pemberdayaan
di tingkat masyarakat.
Melatih tim pelatih, pendidik dan pengajar untuk PRIME di wilayah secara berkala.
Melakukan monitoring, refleksi, evaluasi dan kajian terhadap pelaksanaan proses
pemberdayaan masyarakat di tingkat wilayah.
Membangun dan mengembangkan pusat dokumentasi, publikasi, informasi, dan
kajian di tingkat nasional.
Berikut in adalah target penerima manfaat dari kegiatan PRIME yang juga akan
dipergunakan sebagai indikator keberhasilan.
7
III.
PENCAPA
AIAN 2009
9
Pelaksaanaan PRIM
ME tahun 2009
2
berjalan dengan
n baik. Seebagian beesar kegiataan yang
direncaanakan dap
pat dilaksan
nakan dan memberikkan manfaaat maksimaal kepada anggota
kelomp
pok Pekka m
maupun massyarakat miiskin lainnyaa. Berikut ini uraian teentang hal‐h
hal yang
telah diilakukan dan hasilnya sselama kuru
un waktu taahun 2009.
1. Men
ngembangkkan dan me
emperkuat organisasi, pemimpin dan kaderr‐kader pere
empuan
di tiingkat wilayyah sehinggga mampu memfasilitasi masyaraakat di wilaayahnya
Pengembangan organisasi,, pemimpin dan
kader‐‐kader meerupakan ssalah satu upaya
untuk memand
dirikan keelompok‐ke
elompok
serta
kesinam
mbungan
Pekka
proses
pembe
erdayaan
di
tiingkat
wilayah.
w
Keman
ndirian kelo
ompok dirintis melalu
ui upaya
pengembangan kelompok Pekka menjadi
organiisasi massa dan gerakkan yang be
erbadan
hukum
m sendiri yang diberi nama Serikat Pekka.
Hal in
ni dilakukaan secara bertahap dengan
kegiatan‐kegiatan sebagai berrikut:
n pemimpin
n kelompokk di tingkat provinsi mempersiapkkan draf
• Lokaakarya paraa kader dan
awaal anggaran dasar dan aanggaran ru
umah tanggga (AD/ART))
• Sosiialisasi dan diskusi pem
mbentukan serikat serrta AD/ART di tingkat kkelompok d
dan atau
desa yang dilakkukan oleh pendampin
ng lapang, kader, dan p
pemimpin keelompok.
Besar (Mubees) Pekka tingkat Provvinsi atau kaabupaten, m
mendiskusikan dan
• Mussyawarah B
men
nyepakati A
AD/ART, serta pemilihan penguruss serikat Pekkka wilayah
h
• Dekklarasi pemb
bentukan seerikat Pekkaa wilayah
• Foru
um nasionaal Serikat Peekka yang diikuti dengaan Kongres Nasional Seerikat Pekkaa
• Dekklarasi pem
mbentukan Federasi Serikat
S
Pekkka di tinggkat Nasion
nal dan pe
emilihan
pen
ngurus Fedeerasi Serikatt Pekka tingkat Nasionaal
Tabel 1
1. Rangkaian
n kegiatan p
pembentukkan Federassi Serikat Pe
ekka 2008‐2
2009
Kegiataan
Waktu
Temp
pat
Peserta
•
•
•
•
•
•
•
•
NAD
Jabarr
NTT
Kalbaar
Jaten
ng
Sultraa
NTB
Malu
ut
• Jabarr
• NAD
23 – 24 Juni 2008
1 – 3 Julli 2008
6 ‐ 8 Juli 2008
13 – 15 Juli 2008
21 – 23 Juli 2008
27 – 29 Juli 2008
30 Juli –– 1 Agustus 2
2008
20 – 22 Oktober 200
08
26 – 28 November 2
2008
5 – 8 Jan
nuari 2009
So
osialisasi Serrikat
Banda Aceh
Sukabumi
Keelubagolit Flo
otim
Po
ontianak
Peekalongan
Bau‐bau
Maataram
Maalifut Halut
Mu
usyawarah b
besar
Ho
otel Grand Paangestu, Karawang
Wiisma Haji Banda Aceh
35
67
33
37
34
46
31
130
143
8
Kegiatan
• NTT
• Jateng
• NTB
• Kalbar
• Sultra
• Malut
Waktu
19 – 21 Januari 2009
10 ‐11 Februari 2009
24 – 26 Februari 2009
17 – 20 Maret 2009
31 Maret – 3 April 2009
28 Juni – 2 Juli 2009
• Kalbar 11 Juni 2009
28 Juni 2009
• NTB
Jakarta
Tempat
Center Pekka Lodan Doe Kelubagolit Flores Timur
Petarukan Pemalang
Lingsar Lombok Barat
Pontianak
Buton
Tobelo Halmahera Utara
Rapat Luar Biasa
Pontianak
Lingsar Lombok Barat
Musyawarah Nasional
CICO Bogor
Peserta
89
76
116
79
116
100
74
66
20‐27 Juli 2009
82
Hingga saat ini telah terbentuk 8 Serikat Pekka di 8 Provinsi di Indonesia dan terbentuk pula
Federasi Serikat Pekka tingkat Nasional.
Tabel 2. Data Serikat Pekka yang terbentuk
Nama
Jumlah
No serikat dan
Nama Pengurus periode pertama
Semboyan Serikat
Desa Anggota
wilayah
120
3.385 • Rohani Nafi (Ketua)
1 Serikat
Beursaboh pakat,
PEKKA NAD
makmu beusare, adel
• Kurniati (Sekretaris)
6 Januari
berata (Bersatu pakat,
• Nur Ainun (Bendahara)
2009
makmur bersama, adil
• Rohana (Div Ekonomi)
merata)
• Nurma (Div Pendidikan)
• Adi Fauziah (Div Politik)
• Nurlela (Div Hukum)
• Nurmi Utami (Div Media Rakyat)
Sareundeuk saigel,
2 Serikat
38
1338 • Euis Suryawati (Ketua)
sabobot sapihanean
PEKKA Jabar
• Rumnasih (Sekretaris)
29
(satu ikatan, satu
• Imas Amalia (Bendahara)
November
tujuan, satu irama)
• Euis Sugiarti (Div Ekonomi)
2008
• Ida Handayati (Div Hukum)
• Nani Rukmini (Div Politik)
• Siti Hasanah (Div Pendidikan) Aisah
3
4
Serikat
PEKKA
Jateng
9 Pebruari
2009
Serikat
PEKKA Kalbar
19
17
619
534
•
•
•
•
•
•
•
•
•
(Div Media Rakyat)
Peni Yuliarti (Peni)
Suermi (Sekretaris)
Maryati (Bendahara)
Sundari (Div Ekonomi)
Saimah (Div Pemberdayaan) Dairah
(Div Pendidikan)
Mulyati (Div Pendidikan)
Mimin (Div Politik)
Kuswati (Div Media Rakyat)
Yunida (Ketua)
Anggayuh Kamulyan
lan Pakerti Luhur
(Berjuang menggapai
kemuliaan dan pekerti
yang luhur)
Bersatu mandiri
dalam keberagaman
9
No
Nama
serikat dan
wilayah
Jumlah
Desa Anggota
5
Serikat
PEKKA NTB
21
803
6
Serikat
PEKKA NTT
20 Januari
2009
48
1.912
Nama Pengurus periode pertama
• Sri Sumiati (Sekretaris)
• Sukartinem (Bendahara)
• Tri Wahyuningsih (Div Ekonomi)
• Agusniawati (Div Pendidikan)
• Mailana (Div Politik)
• Siti Maisaroh (Div Hukum)
• Kurnia Puspita Sari (Div Media
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
7
Serikat
PEKKA Sultra
32
815
8
Serikat
PEKKA Malut
19
293
Semboyan Serikat
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Rakyat)
Ratnawati (Ketua)
Hj Siti Nurhalimah (Sekretaris)
Hj Nuraini (Bendahara)
Amni (Div Ekonomi)
Dian Mariati (Div Pemberdayaan)
Kasirah (Div Politik)
Murniati (Div Pendidikan)
Sumiati (Div Kesehatan)
Musinah (Div Media Rakyat)
Chatarina Betan (ketua)
Petronela Barek Duli (Sekretarsi)
Kornelia Bunga (Bendahara)
Theresia Tuto Pati (Div UKM/LKM)
Moriantje Wollo
(Pemberdayaan/CO)
Mariam Benga Taka (Div Politik)
Katarina Letek Betan (Div
Pendidikan)
Beatriks Mala (Dokumentasi)
Amlia (Ketua)
Musria (sekretaris)
Hanisa (Bendahara)
Wd. Saluma (Div Ekonomi)
Dania (Div Hukum)
Wd Rukmini (Div Politik)
Hartina (Div Pendidikan)
Wd Azizah (Div Media Rakyat)
Nursia Yaru (Ketua)
Nasaria Togubu (sekretaris)
Selviana Selong (Bendahara)
Trifena Waigama (Div Ekonomi)
Lin Mo Mou (Div Pendidikan)
Sariba Nyong (Div Politik)
Nurhasanah Muis (Div Hukum)
Susi La Fitri (Div Media Rakyat)
Cerminan tiang
berjuang beriuq
pesopoq kemeleq
(Lihatlah saya
berjuang bersama
satukan berjuang)
Satukan hati, samakan
langkah, raih
kemenangan
Taposaangu
Tapobhangu
Kadangiata (Bersatu
memperjuangkan
harkat dan martabat)
Mari torang biking
perubahan supaya
torang mandiri (Mari
kita mnelakukan
perubahan untuk
menuju kemandirian)
10
Nama
No serikat dan
wilayah
Fe
ederasi
Seerikat
PEEKKA
Jumlaah
Desa An
nggota
314
96
699
N
Nama Pengu
urus periode pertama
Semboyyan Serikat
• Peni Yuliartii dari JATENG
G (Ketua)
• Adi Fauziah dari NAD (Seekretaris)
• Katarina Lettek Betan dari NTT
Saatnya M
Menggugat
Hak dan Keadilan
bermartab
bat.
(Bendahara))
Penguatan kader‐kader dan pemimpin Pekka
dilakukan dengan beerbagai keggiatan peningkatan
kapasitas melalui peelatihan, lokakarya daan studi
pendampingan secara intensif
banding. SSelain itu, p
juga diberiikan khusussnya oleh p
pendampingg lapang
kepada kader‐kadeer dalam
m kesehariannya.
okuskan
Pelatihan yang dibeerikan berrkaitan difo
pada peniingkatan kapasitas teekhnis, manajerial,
kepemimp
pinan dan peengembanggan diri.
Tabel 3
3. Data Pelatihan Kader selama taahun 2009
No
Fo
okus Pelatih
han
Lokassi
Jumlah Kader
1 TOT ‐ Politik
T
Jawa Te
engah
21
2
Sulawesi Tenggara
26
2
Maluku
u Utara
35
3
Jabar ‐C
Cianjur
7
Kalbar‐Kota Pontian
nak
6
Jakarta
55
5
‐P
Pelatihan Peengawas Mussrenbang
Jateng : Batang
3
‐ Pelatihan Ad
dvokasi
Banten
35
3
Banten
35
3
‐ Pelatihan An
nggaran yangg adil Gendeer Banten
35
3
Sukabumi
4
‐ Pelatihan Peemantauan d
dan Indoc
Banten
35
3
2 TOT Ekonomi
T
i
Jawa Te
engah
28
2
Jawa Baarat
30
3
NTT: Ille
e Boleng
32
3
3 TOT Pendidik
T
kan
Jateng
21
2
Nusa Te
enggara baraat
38
3
Maluku
u Utara
22
2
Jabar – Karawang, C
Cianjur
23
2
NAD: N
anggroe Ace
eh Darussala
m
29
2
NTB
38
3
P
Pelatihan Tut
tor PAUD‐HIM
MPAUDI
Karawaang
18
1
4 TOT Hukum
T
Jateng
32
3
Sultra
26
2
Jabar : C
Cinjur, Karaw
wang
18
1
NAD
69
6
‐ Pelatihan Paaralegal
Banten
35
3
11
Pelatihan Trafficking
5
Pelatihan Koperasi
6
Pelatihan Pembukuan
7
8
Pelatihan Pembukuan‐Komputer
Pelatihan Mengelola Simpanan
Pelatihan Kesehatan Reproduksi
Pelatihan kesehatan Ibu dan anak
Pelatihan Ketrampilan Usaha
‐ Pelatihan Tenun
‐Pelatihan Membuat Makanan
9
11
12
13
NTT – Ille Boleng
NTB
Kalbar: Kubu Raya
NTT: Ille Boleng, Kelubagolit
NTB
Jabar : Sukabumi
Cianjutr
NTT: Ille Boleng,Kelubagolit
Jakarta:
Tingkat Nasional
NTT: Kelubagolit
NTB
Banten
Karawang
Kalbar: Kubu Raya
Batang
NTB
Jabar
NTT: Kelubagolit
‐ Pelatihan Ternak Kelinci
Pelatihan Kepemimpinan
10
Jabar: Karawang
Kalbar:Rasau Jaya
Banten
Jateng: Brebes
Jateng: Batang
NTB
Jateng: Batang
NTT : Ille Boleng, Kelubagolit
NTB
Kalbar:Kubu Raya
NAD
NTT: Keubagolit
Banten
Jabar: Karawang
Kalbar: Rasau Jaya
Jakarta
Banten
Jabar: Sukabumi
Pelatihan Manajemen Usaha
Pelatihan Pertanian
Pelatihan Perpustakaan
Pelatihan Media Komunikasi
‐ Pelatihan Photo
Tingkat Nasional
Kalbar , Kubu Raya & Rasau Jaya
NAD
Tingkat Nasional
Cianjur dan Subang
Kalbar: Kubu Raya
‐ Pelatihan Video Komunitas
‐ Pelatihan Manajemen Rakom
Total
6
4
35
45
30
10
21
142
1
10
15
20
35
7
15
15
35
10
33
13
5
21
11
4
10
50
35
60
40
100
10
26
1
3
1
22
10
12
2
30
21
5
1
1747
12
Saat ini telah cukup banyak kader Pekka yang mandiri dan memiliki berbagai keahlian yang
dibutuhkan oleh Pekka untuk pengembangan ke depan. Kader‐kader ini melakukan
berbagai peran termasuk memimpin kelompoknya, mengembangkan keanggotaan, melatih
dan membangun jaringan dengan fihak lain serta berbagai kegiatan dan advokasi.
Tabel 4. Data Kader Pekka yang Mandiri
No.
Wilayah
I JABAR
Kab. Cianjur (Kec.Cipanas, Sukaresmi, Pacet)
Kab. Subang (Kec. Tanjung Siang, Cisalak)
Kab. Sukabumi (Kec. Cibadak, Cicabtayan, Parung Kuda)
Kab. Karawang (Kec. Telagasari, Tempuran, Teluk Jambe, Ciampel, Rawamerta)
II JATENG
Kab. Batang (Kec. Tulis, Kandeman)
Kab. Pemalang (Kec. Petarukan)
Kab. Brebes (Kec. Larangan, Ketanggungan)
III NAD
Kab Aceh Bireun (Kec. Jeunib, Plimbang)
Kab Aceh Barat Daya (Kec. Tangan‐tangan. Setia, Manggeng, Kuala Batee)
Kab. Aceh Besar (Kec. Suka Makmur)
Kab Pidie (Kec. Mutiara Timur, Kembang Tanjung, Simpang Tiga)
Kab. Aceh Timur (Kec. Idi Rayeuk, Idie Timur, Darul Ihsan, Pedawa Rayeuk)
Kab Aceh jaya (Kec. Setia Bakti)
Kab. Singkil (Kec. Gunung Meriah, Suro Baru, Singkil)
Kab Aceh Selatan (Kec. Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji Tengah)
Kab. Nagan Raya (Kec. Darul Makmur)
IV KALBAR
Kodya Pontianak (Kec Pontianak Timur, Pontianak Utara, Siantan)
Kab. Kubu Raya (Kec. Sei Raya, Kakap, Rasau Jaya)
V NTB
Kab. Lombok Barat (Kec. Gerung, Lingsar)
Kab. Lombok Tengah (Kec. Jonggat, Labuapi)
VI NTT
Kab. Flores Timur (Kec. Larantuka, Demong Pagong, Kelubagolit, Titehena,
Adonara, Adonara Timur, Witihama)
VII SULTRA
Kab. Buton (Kec. Buton, Batauga, Sampolawa, Mawasangka Timur, Pasar wajo,
Wolowa, Siontapina, Wabula)
VIII MALUKU UTARA
Kab Halmahera Utara (Kec. Malifut, Kao, Tobelo, Galela barat, Galela Selatan,
Galela Induk)
IX JAKARTA
(Kec.Ciracas, Pesing, Tambora, Kelender, Jatinegara, Pulogadung)
X BANTEN
Kab. Pandeglang (Kec Menes, Cikedal, Cibaliung, Pulosari, Cisata, Saketi, Bojong,
Sumur, Cimanggu)
TOTAL KADER
Jumlah
38
40
40
142
26
22
20
20
54
28
34
28
20
18
24
20
16
48
46
22
160
70
42
125
172
1275
13
2. Mem
mbangun dan menggembangkaan sentra kegiatan pemberdaayaan massyarakat
sebagai saranaa untuk pem
mberdayaan
n masyarakkat secara u
umum.
Pusat atau
a
sentrra kegiatan
n pemberd
dayaan
masyarakat dikem
mbangkan sebagai sarana
s
bagi masyarakat
untuk belaajar dan beerlatih
m
berbagaai hal terkkait kehidu
upannya. Pusat
kegiatan
ini
dikemban
ngkan
dengan
h dan
pendekkatan berbeeda di setiap wilayah
dan
lokasi, sesuai dengan kebutuhan
k
sumberrdaya yang ada. Unttuk tingkatt desa
dan kampung, pusat kegiatan di
na‐sarana yang
konsenttrasikan di saran
meman
ng sudah ada seperrti kantor desa,
menasaah, dan ruaang‐ruang publik
p
yangg tersedia. Di wilayah yang tidak tersediaa sarana
kan di rum
seperti ini, pusat kegiatan dikembang
d
mah‐rumah penduduk yang mem
mpunyai
ruang yyang memad
dai.
Di tingkkat kecamaatan, pusat kegiatan di
d kembangkan dalam bentuk yan
ng lebih pe
ermanen
seperti “Training C
Center”. Di tempat inilah berbagaai sumberdaya untuk p
pemberdayaan dan
m
m
aren
pendidiikan bagi masyarakat
di pusatkaan. Center ini juga menjadi
na bagi kellompok‐
kelomp
pok Pekka dengan
d
massyarakat um
mum untukk saling belajar dan m
menguatkan melalui
kegiatan‐kegiatan yang dikem
mbangkan.
bangkan yang tersebarr di seluruh wilayah
Hingga saat ini puluhan pusatt kegiatan teelah dikemb
Pekka, yyang dapat dilihat dalaam tabel berikut ini.
Tabel 5
5. Pusat Keggiatan (Centter) Pekka ‐‐ PRIME
Jum
No
Lokasi
mlah
Statu
us center
1 Jabar (Cianjur, Sukabu
umi, Karawaang
17
1
Sew
wa, numpangg masyarakkat,
dan Subangg)
milikk,
2 Jateng (Breebes, Batangg)
2
Sew
wa, Numpang di rumah kader
Pekkka
3 NTB (Lingsaar, Gerung, Jonggat)
16
1
Milikk sendiri, nu
umpang dan sewa
4 SULTRA (Paawosi, Maw
wasangka)
6
Milikk sendiri
5 NTT (Ile Boleng, Kelub
bagolit, Titeh
hena)
19
1
Milikk sendiri, Numpang di balai
desaa
6 Malut (Kao
o)
1
Milikk sendiri
7 Kalbar (Sei Raya, Kotamadya, Rassau
5
Num
mpang
Jaya)
8 NAD (Aceh Besar, Pidie, Bireun, N
Nagan
14
1
Num
mpang, sewaa, dan milikk sendiri
mata, Aceh
Raya, Kualaa Batee, Sem
Selatan, Acceh Barat Daaya
9 Banten (Pandeglang)
7
Num
mpang, sewaa, dan milikk sendiri
10 DKI Jakartaa (Jakarta seelatan)
1
Sew
wa
TOTALL
88
8
14
3. Men
ngembangkkan “kelass‐kelas pe
embelajaran
n” bagi masyarakat
m
t terkait dengan
berbagai perso
oalan sosiall, ekonomi, dan politikk
Tujuan ini dicapai melalui kegiatan
belajar atau kursus temaatik yang
han Pekka
disesuaaikan dengaan kebutuh
dan masyarakat
m
sekitar. Ada lima
tematikk utama yang
y
menjadi fokus
kelas‐keelas pemb
belajaran ini yaitu
ekonom
mi, politik, hukum, peendidikan,
dan kessehatan deengan masing‐masing
fokus seebagai berikkut:
• Ekonomi di fokuskaan pada
pen
ngembangan
n usaha kecil
k
mikro
o, simpan pinjam dan pengem
mbangan lembaga
keuangan mikrro
n tentang ggender budgget atau pen
nganggaran
n daerah
• Politik difokuskkan pada peembelajaran
n pemilihan umum (Pem
milu)
dan
• Hukkum difoku
uskan padaa penghap
pusan keke
erasan dalaam rumah tangga (PKDRT),
perkkawinan daan perceraiaan
• Pen
ndidikan diffokuskan paada keaksarraan fungsional (KF) dan
d pendidiikan anak usia dini
(PAUD)
• Kesehatan di fo
okuskan pad
da kesehataan reprodukksi
Kelas‐keelas belajarr yang diselenggarakan
n mencakup aspek peenyadaran kkritis, penge
etahuan
umum, keterampillan manajerrial dan tekkhnis serta aadvokasi. P
Pada tahun 2009 ini, raangkaian
kegiatan pembelajjaran dan kkursus‐kursu
us ini berhaasil menjangkau lebih dari 5.500 peserta
belajar yang terdirri dari anggo
ota Pekka, aanak‐anak, rremaja dan masyarakaat miskin lainnya.
Tabel 6
6. Kursus daan Kelas Bellajar PRIMEE 2009
Peserta
Jumlah P
No
Wilayah
Ekonomi politik Hukum PAUD
KF
Ke
esehatan
I Jaabar
C
Cianjur
23
147
70
Sukabumi
71
70
15
K
Karawang
70
141
Subang
70
90
60
K
Karawang –
PPSW
42
84
88
Totall I
71
93
112
532
145
88
II Jaateng
B
Brebes
14
39
B
Batang
60
92
P
Pemalang
10
22
Total II
84
153
III NTB
N
Lingsar
704
G
Gerung
750
15
Jonggat
420
Total III
1,874
IV SULTRA
Pawosi
12
66
Batalawa
23
Mawasangka
35
Total IV
35
101
V NTT
Kelubagolit
102
102
127
260
Ile Boleng
24
6
10
Total V
102
126
133
270
VI Malut
Kao
7
Galela
33
Total VI
33
7
VII Kalbar
Sei Raya
66
125
Kotamadya
20
Rasau Jaya
Kubu Raya – PPSW
278
7
Total VII
20
344
132
VIII NAD
Aceh Besar
22
Pidie
150
Aceh Timur
32
Kuala Batee
57
Semata Abdya
120
40
100
Aceh Jaya
75
20
Bireun
Aceh Singkil
124
Aceh Selatan
50
Nagan Raya
187
Total VIII
339
50
137
451
IX DKI Jakarta – PPSW
Jakarta Selatan
135
Total IX
135
Total I‐IX
71
534
392
1,367 2,980
223
Melalui kelas‐kelas belajar ini kemudian dikembangkan kelompok‐kelompok kepentingan di
dalam masyarakat sesuai dengan tematiknya dan kebutuhannya. Kelompok kepentingan ini
menjadi penggerak untuk melakukan berbagai aktivitas kemasyarakatan dan juga advokasi
dan kampanye. Kelompok kepentingan bersifat ad‐hoc yang dibentuk pada saat dibutuhkan.
Pada tahun 2009, ada beberapa kelompok kepentingan yang terbentuk di beberapa wilayah,
dan telah melakukan aktivitas yang cukup berarti.
16
Tabel 7
7. Kelompokk Kepentinggan yang Diikembangkaan Pekka
No
1
Kelompo
ok
kepentingan
Kellompok KPD
Wilayah
Fokus Kegiatan
Jab
bar, Sultra, N
NTB,
NTTT, Kalbar
Angggota masyaraakat yang jad
di anggota KPD,
mem
mbentuk kelo
ompok. Fokus kegiatan ad
dalah isu
pend
didikan, disku
usi membahas isu pendid
dikan
yangg dihadapi masyarakat. Seebagian dari mereka
disku
usi bergabun
ng dengan keelompok Pekkka.
Kadaang ada wakiil kelompok iini ikut pelattihan yang
diselenggarakan oleh Pekka.
Angggota masyaraakat membeentuk kelomp
pok
denggan kegiatan sama sepertti kelompok Pekka,
misal simpan pin
njam, pertem
muan rutin, diskusi
mate
eri. Dalam menjalankan kkegiatannya,,
kelom
mpok ini didampingi oleh
h kader pekkka dan PL
Pekkka
Oran
ng tua anak P
PAUD diberikkan materi te
entang
huku
um. Saat anak‐anaknya b
belajar PAUD,
orangtuanya dibeeri materi hu
ukum
Pese
erta kursus hukum yang b
berasal dari aanggota
Serikkat Pekka dan anggota m
masyarakat m
mengikuti
kursu
us politik yan
ng diselenggarakan oleh Pekka.
Pese
erta kursus hukum dari m
masyarakat
Ibu p
pekka belajarr main musikk tradisional Sunda
Ibu p
pekka belajarr main musikk tradisional karawitan
2
Kellompok
Maasyarakat Um
mum
NTTT, NTB, Kalb
bar
3
Kellompok Huku
um
Karawang
4
Kellompok polittik
NTTT
5
6
Kellompok huku
um
Kellompok musik
Ciaanjur
Subang
Battang, Pemalaang
Jaw
wa Tengah
ngembangkkan sistem
m pelibattan masyyarakat dalam pro
oses penggelolaan
4. Men
sum
mberdaya, pengambillan keputu
usan dan mengontro
ol pengelo
olaan sumb
berdaya
pem
mbangunan
n di wilayahnya untuk mengatasi berbagai pe
ersoalan keemiskinan.
Kemam
mpuan Pekkka khususnyya kader dan pemimp
pin
dikemb
bangkan un
ntuk terlib
bat secara aktif dalaam
berbagaai
proses
pengambilan
keputussan
pemban
ngunan dan
n pengelolaaan daerah
hnya misaln
nya
dalam m
musrenbang di berbaggai tingkataan. Selain itu,
kader dan
d pemimpin Pekka juga mulai terlibat akktif
kepemimpinan pu
ublik seperrti menjadi calon‐calon
anggotaa legislatif.
Tahun 2
2009 cukup
p bersejarah
h bagi Pekkaa karena paada
tahun ini Indonessia mengad
dakan Pem
milihan Umu
um
(Pemilu
u) Legislatiff. Cukup banyak peemimpin dan
d
kader Pekka
P
yangg diminta oleh
o
partai politik unttuk
menjad
di calon‐callon anggotta legislatiff. Meskipun
belum ada yang berhasil masuk
m
men
njadi anggo
ota
milu
legislatiif, keterlibatan mereka dalam Pem
merupaakan pembeelajaran yan
ng sangat beerharga.
17
Tabel 8. Keterlibatan Pemimpin dan Kader Pekka di Publik
NO
DESKRIPSI
1.
Kader Posyandu / Kesehatan
Desa / Kader Poslansia/Kader
KB/ Kader Bina Keluarga Balita
(BKB)/ Kader Kesehatan dalam
Program‐Program khusus
WILAYAH
Karawang,
Jabar
Subang, Jabar
Total : 104 kader
Sukabumi,
Jabar
Cianjur, Jabar
Aceh Besar
Aceh Barat
Daya – Kuala
Batee, NAD
Aceh Selatan,
NAD
Aceh Pidie,
NAD
Bireun, NAD
Pemalang,
Jateng
Batang,
Jateng
Gerung, NTB
Lingsar, NTB
Jonggat, NTB
Kelubagolit,
NTT
Ileboleng‐
Witihama,
NTB
Brebes,
Jateng
Kodya
Pontianak,
Kalbar
NAMA
JUMLAH
Mamah, Ade Masitoh, Aisyah, Ida
Handayati, Esih, Nurkayah, Diah,
Dede
Nani Rukmini, Eti, Nurhayati,
Nani, Yeye, Imas Amaliah,
Engkoy, Maemunah, Engkay,
Inoh, Tasih, Maemunah B
Iis Herawati, Iin, Titin, Yeyet, Enti
R, Winda, Lia, Sri Wachidah, Uat
Ratnawati, Euis Hayati, Euis
Sugiarti, Euis Nafisah, Noviana,
Iyos, Rumnasih, Leni, Lilis, Tati,
Nenden, Pupu, Nani Nuryani, Enti
B, Hj. Aisyah, Yeyen, Nani SR
Euis Suryawati, Titin Fudairoh, Ai
Yani, Tika Kartika
Rosmaidar
Siti Hawa, Nahdiar, Suriati,
Erlidawati
8 orang
10
orang
25
orang
4 orang
1 orang
4 orang
Elia Krismas
1 orang
Darmawati, Fatimah, Nurma
3 orang
Wardiah
Tarmuni, Saimah
1 orang
2 orang
Sundari, Puji Astuti, Yayuk S, Peni
Y, Rosipah
Suharni, Hj, Nuraini, Amni
Ratnawat