Laporan Perancangan TGA 490 - Studio Tugas Akhir Semester B Tahun Ajaran 2009/2010

(1)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI

( ARSITEKTUR BIOKLIMATIK )

LAPORAN PERANCANGAN

TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009/2010

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

WIDYA LESTARI

060406027

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

U N I V E R S I T A S S U M A T E R A U T A R A


(2)

2010

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI

( ARSITEKTUR BIOKLIMATIK )

Oleh :

WIDYA LESTARI

06 0406 027

Medan, Juni 2010

Disetujui Oleh :

Pembimbing

I

Pembimbing

II

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT

NIP. 132 206 820

Wahyuni Zahra, ST. M.Si

NIP:19730819 200004 2001

Ir.Novrial, M.Eng.

NIP:19660303 199303 1002


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR

(SHP2A)

Nama

:

Widya

Lestari

NIM

:

06

0406

027

Judul Proyek Tugas Akhir

: Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai

Tema

:

Arsitektur

Bioklimatik

Rekapitulasi Nilai :

De

ngan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

Waktu

Pengumpulan

Laporan

Paraf

Pembimbing I

Paraf

Pembimbing II

Koordinator

TKA-490

1. Lulus

Langsung

2. Lulus

Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa

Sidang

4. Perbaikan Dengan

Sidang

5. Tidak

Lulus

Medan, Juni 2010

A B+

B C+

C D E

Ketua Departemen Arsitektur,

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT

NIP: 132 206 820

Koordinator TGA-490,

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT

NIP: 132 206 820

Universitas Sumatera Utara


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan ridhaNya selama berlangsungnya pengerjaan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini mengambil judul: Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai. Tugas akhir ini merupakan syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing tugas akhir Ibu Wahyuni Zahrah, ST. MSi dan kepada bapak Ir. Novrial, M.Eng sebagai pembimbing tugas akhir, atas kesediaannya meluangkan waktunya, memberikan arahan, bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada:

1. Bapak Ir.

Dwi Lindarto H. MT. Sebagai Ketua Jurusan dan Koodinator Studio Tugas Akhir Semester B TA. 2009/2010.

2. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

3. Orang tua saya yang tercinta, Ayah Drs. H. Nadirsyah dan Mama Hj.Sumiati atas segala doa, dukungan, kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Keluarga besar Alm. Nyak Gading Rani dan keluarga besar Alm. Selo Adimarto yang selalu mendukung penulis baik itu berupa do’a dan dukungan moril.

5. Saudara-saudara saya yang tersayang, Abang Mukhairulsyah, ST, Kakak-kakak saya Rina Syahwinarti, SE, Drg. Nur Amalia Rahmawati dan adik saya Aditya Nugraha, Amp yang telah memberikan motivasi serta perhatiannya.

6. Semua teman – teman satu Studio Tugas Akhir Semester B TA 2009/2010 Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, terutama kepada Irma Zuastika, Liza Tifanni Zuhra, Marlita Surya, Novi Rahmadhani, Sri Lestari, Zhilli Izzadati, dan Indra Kurniadi yang memotivasi penulis untuk berjuang dalam Tugas Akhir ini.


(5)

7. Teman – teman stambuk 2006, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang memberikan semangat dan motivasi dalam pengerjaan tugas akhir ini.

8. Kepada Gifari Malik Ibrahim yang telah memberikan semangat, perhatian dan motivasinya serta bersedia meminjamkan bantuan peralatan pendukung dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

9. Kepada abang-abang stambuk 2005 Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, khususnya bang Harry Wibowo, dan bang M. Irfan Hamid yang telah memberikan masukan, pendapat serta meluangkan waktunya untuk survey ke lokasi site di pantai cermin kiri. Dan kepada bang Edwardsyah dkk yang telah membantu dalam pembuatan maket.

Kiranya Allah SWT memberikan dan melimpahkan kasih dan anugerah-Nya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.

Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Juni 2010 Hormat saya,

WIDYA LESTARI NIM 060406027


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL... x

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar

Belakang ... 1

1.2

Maksud

dan

Tujuan... 6

1.3

Perumusan

Masalah ... 7

1.4

Pendekatan ... 7

1.5

Batasan

Masalah ... 8

1.6 Lingkup Masalah ... 8

1.7 Kerangka Berfikir... 9

1.8 Metodologi Pembahasan... 10

1.9 Sistematika Penulisan Laporan ... 10

II.

DESKRIPSI PROYEK ... 12

2.1...Termino

logi Judul ... 12

a. ... Arti Kata ... 12

b. ... Pengerti an... 12

2.2 Tinjauan

Umum... 13

2.2.1 ...Sekolah

Tinggi ... 13

2.2.2 ...Sekolah

Tinggi Perikanan ... 13

2.2.3 ...Sistem

Pendidikan... 14


(7)

2.2.4 ...Kurikulu

m ... 14

2.2.5 ...Struktur

Organisasi ... 21

2.3 Tinjauan

Proyek ... 21

2.4 Deskripsi

Proyek ... 21

2.4.1 ...Lokasi

...22

2.4.1.1 Kondisi Lingkungan... 22

a. ... Orientasi Geografis ... 22 b. ... Keterang

an... 23 c. ... Ketinggi

an Lahan... 23 d. ... Iklim

... 23 e. ... Kawasa

n Perlindungan Setempat ... 24

2.4.1.2 Deskripsi Lokasi ... 25

a. ... Luas Lahan... 25 b. ... Luas

Bangunan ... 25 c. ... Pemilik

... 25

2.4.2...Kegiata

n Pengguna/Pemakai... 28

2.4.2.1 ...Skema

Aktifitas Pemakai... 28

2.4.3...Progra

m Kebutuhan Ruang ... 30


(8)

2.4.3.1 ...Fasilitas

yang Dibutuhkan ... 30

a. ... Biro

Administrasi ... 30 b. ... Gedung

Departemen ... 31 c. ... Laborato

rium... 32 d. ... Auditoriu

m... 32 e. ... Perpusta

kaan ... 32 f. ... Cafetaria

... 34 g. ... Lapanga

n Olahraga ... 34 h. ... Lapanga

n Upacara ... 35

2.4.3.2 ...Kebutuh

an Ruang Berdasarkan Jenis Kegiatan... 35

a. ... Biro

Adminisrasi ... 35 b. ... Gedung

Departemen ... 37 c. ... Laborato

rium... 38 d. ... Auditoriu

m... 39 e. ... Perpusta

kaan ... 40 f. ... Cafetaria

... 41 g. ... Lapanga

n Olahraga ... 42


(9)

h. ... Lapanga

n Upacara ... 43

2.4.4...Studi

Banding ... 43

2.4.4.1 ...Sekolah

Tinggi Perikanan Jakarta ... 43

1. Organisasi... 43

a... Struktur Organisasi ... 43

b... Bagan Struktur Organisasi STP... 44

2. Sarana dan Prasarana... 44

3. Fasilitas... 44

a... Fasilitas Utama... 44

b... Fasitas Pendukung ... 46

2.4.4.2 ...National

Fisheries University... 47

1. Department of Fisheries Distribution and Management ... 47

2. Department of Fisheries Science and Technology... 48

3. Department of Ocean Mechanical Engineering... 49

4. Department of Food Science and Technology ... 50

5. Department of Applied Aquabiology... 51

6. Advance Course for Apprentices of Seamanship and Engineering... 52

7. Graduate School of Fisheries Science ... 52

Fasilitas ... 53

Peta Kampus ... 56

Lokasi National Fisheries University... 57

III. ELABORASI

TEMA ... 58

3.1...Arsitekt

ur Bioklimatik ... 58


(10)

3.1.1 Pengertian Tema ... 58

1) Arsitektur ... 58

2) Bioklimatik ... 58

3.2 Perkembangan Arsitektur Bioklimatik... 59

a. ... Prinsip Perancangan... 59

b. ... Unsur-unsur Perancangan Bioklimatik ... 60

c. ... Angin dan Pengudaraan Ruangan... 62

3.3 Teori Bioklimatik Oleh Ken Yeang... 63

a. ... Orientasi ... 63

b. ... Bukaan ... 63

c. ... Ruang Transisi ... 64

d. ... Dinding ... 64

e. ... Vegetasi ... 64

f. ... Shading ... 64

3.4 Studi Banding Tema Sejenis ... 65

3.4.1 ... Menara Mesiniaga ... 65

a... Fungsi ... 65

b... Data ... 66

Ruang ... 66

Pencahayaan... 67

Penghawaan... 68

Lansekap ... 69


(11)

Bentuk dan Elemen Bangunan ... 69

Site dan Iklim ... 70

Konstruksi dan Detail... 75

IV. ANALISA ... 77

4.1 Analisa

Eksisting ... 77

4.1.1...Analisa

Lokasi ... 77

4.1.2...Kondisi

Eksisting Lahan ... 78

4.1.3...Peta

Guna Lahan ... 80

4.1.4...Batas

Site ... 84

4.1.5...Skyline

...85

4.2 Analisa

Potensi

dan Kondisi Site... 87

4.2.1...Analisa

Pencapaian... 87

4.2.2...Analisa

Sirkulasi ... 88

4.2.2.1 ...Analisa

Sirkulasi Kendaraan ... 88

4.2.2.2 ...Analisa

Sirkulasi Pejalan Kaki... 89

4.2.3 ... Analisa View... 90

4.2.3.1... Analisa View ke Luar ... 90

4.2.3.2... Analisa View ke Dalam ... 91


(12)

4.2.4 ... Analisa

Vegetasi... 91

4.2.5 ... Analisa Orientasi ... 92

4.2.6 ... Analisa Arah Angin... 93

4.2.7 ... Analisa Matahari... 94

V. KONSEP ... 95

5.1 Fitur Green ... 96

5.2

Konsep

Bangunan... 106

VI. HASIL PERANCANGAN ... 107

6.1 Site Plan... 107

6.2 Ground Plan ... 108

6.3 ... Biro Administrasi... 109

6.3.1 ... Denah ... 109

6.3.2 ... Tampak dan Potongan ... 111

6.3.3 ... Rencana Pondasi... 112

6.3.4 ... Rencana Pembalokan... 113

6.3.5 ... Rencana Elektrikal ... 115

6.3.6 ... Rencana sanitasi ... 116

6.3.7 ... Rencana Kebakaran ... 118

6.4 ... Auditoriu m ... 120


(13)

6.4.1 ... Denah ... 120 6.4.2 ... Tampak

dan Potongan ... 121 6.4.3 ... Rencana

Pondasi dan Pembalokan... 122 6.4.4 ... Rencana

Atap ... 123 6.4.5 ... Detail

Atap ... 124 6.4.6 ... Rencana

Elektrikal dan Sanitasi ... 127 6.4.7 ... Rencana

Kebakaran ... 128 6.5 ... Perpusta

kaan ... 129 6.5.1 ... Denah

... 129 6.5.2 ... Tampak

dan Potongan ... 130 6.5.3 ... Rencana

Pondasi... 131 6.5.4 ... Rencana

Pembalokan... 132 6.5.5 ... Rencana

Elektrikal dan Sanitasi ... 133 6.5.6 ... Rencana

Kebakaran ... 134 6.6 ... Gedung

Kuliah ... 135 6.6.1 ... Denah

... 135 6.6.2 ... Tampak

dan Potongan ... 136


(14)

6.6.3 ... Rencana Pondasi... 137 6.6.4 ... Rencana

Pembalokan... 138 6.6.5 ... Rencana

Elektrikal dan Sanitasi ... 139 6.6.6 ... Rencana

Kebakaran ... 140 6.7 ... Laborato

rium ... 141 6.7.1 ... Denah

... 141 6.7.2 ... Tampak

dan Potongan ... 142 6.7.3 ... Rencana

Pondasi... 143 6.7.4 ... Rencana

Pembalokan... 144 6.7.5 ... Rencana

Elektrikal ... 145 6.7.6 ... Rencana

Sanitasi... 146 6.7.7 ... Rencana

Kebakaran ... 147 6.8 ... Worksho

p ... 148 6.8.1 ... Denah

... 148 6.8.2 ... Tampak

dan Potongan ... 149 6.8.3 ... Rencana

Pondasi dan Pembalokan... 150 6.8.4 ... Rencana

Elektrikal dan Sanitasi ... 151


(15)

6.8.5 ... Rencana

Kebakaran ... 152

6.9 ... Tampak Kawasan ... 153

6.10 Potongan Kawasan ... 154

6.11 Detail Green Roof ... 155

6.12 3D Bangunan ... 156

6.13 3D Kawasan... 163

DAFTAR PUSTAKA ... xi

LAMPIRAN ... xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Indonesia ... 1

Gambar 2.1

Skema Struktur Organisasi

... 21

Gambar 2.2

Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan Sedang Bedagai

... 26

Gambar 2.3

Masterplan Pusat Pendidikan Sekolah Tinggi Perikanan... 27

Gambar 2.4

Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan... 27

Gambar 2.5

Skema Aktifitas Pimpinan

... 28

Gambar 2.6

Skema Aktifitas Pelaksana Akademik... 28

Gambar 2.7

Skema Aktifitas Pelaksana Administrasi

... 29

Gambar 2.8

Skema Aktifitas Dosen... 29

Gambar 2.9

Skema Aktifitas kegiatan servis

... 29

Gambar 2.10

Skema Struktur Organisasi STP Jakarta

... 44

Gambar 2.11

Fishing & Navigation Simulato (kiri), Laboratorium Kimia (tengah),

Wokshop Teknologi Mekanik (kanan)

... 45

Gambar 2.12

Workshop Mesin (kiri), Laboratorium Biologi (tengah), Laboratorium Bina

Mutu (kanan)... 45


(16)

Gambar 2.13

Laboratorium Hatcheri (kiri), Laboratorium Bahasa (kanan)

... 46

Gambar 2.14

Laboratorium Komputer (kiri), Perpustakaan (kanan)

... 46

Gambar 2.15

Gedung Utama (kiri), Gedung Perpustakaan (tengah), Gedung Navigasi

(kanan)... 46

Gambar 2.16

Gerbang Asrama Taruna (kiri), Gedung Aula (tengah), Kapal Batu (kanan)

... 47

Gambar 2.17

Asrama Taruni (kiri), Ruang Makan Taruna (tengah), Kolam Renang

Gladi Tirta(kanan)

... 47

Gambar 2.18

Kegiatan Tawar Menawar Pada Fish Market

... 47

Gambar 2.19

Mendengarkan Investigasi di Supermarket... 48

Gambar 2.20

Mendengarkan Sejarah Perikanan di Kota Nagato

... 48

Gambar 2.21

Visualisasi 3Dimensi Topografi Dengan Menggunakan 3D Gis

.... 48

Gambar 2.22

Model Untuk Pelatihan Dengan Menggunakan Kapal Koyo Maru

49

Gambar 2.23

Menghitung Panjang Ikan Dengan Analisis Grafis Komputer dan Annual

Rings Pada Flatfish Otolith

... 49

Gambar 2.24

Kegiatan di Laboratorium Marine Engine Systems

... 50

Gambar 2.25

pengembangan kapal ikan terkini yang menggunakan hydrogen sebagai

bahan

bakarnya

... 50

Gambar 2.26

Pengembangan Energi Laut

... 50

Gambar 2.27

Penelitian Ikan

... 51

Gambar 2.28

Kegiatan di Laboratorium... 51

Gambar 2.29

Kegiatan Penelitian Terhadap Pengaman Makanan... 51

Gambar 2.30

Jalur Ikan Mizube-No-Kowaza, Struktur Pengembangan

... 51

Gambar 2.31 a. Kumpulan Ikan di Sekitar Bawah Laut

... 52

b.

Mengukur Fotosintesis... 52

c.

Pertumbungan Rumput Laut

... 52

Gambar 2.32

Mendeterimansi Ikan Merupakan Hasil Kawin Silang

... 52

Gambar 2.33

Training Navigation dan Teknisi Kelautan (Sedang Memeriksa

Generator)

... 52

Gambar 2.34 ...

Training

School House dan Ruang Kuliah

... 53


(17)

Gambar 2.35 ...

Gedung

Perpustakaan

... 53

Gambar 2.36 Suasana Perpustakaan dan Koleksi Museum

... 53

Gambar 2.37

Gedung Informasi dan Manajemen... 54

Gambar 2.38 ...

Gedung

Multimedia Network Centre

... 54

Gambar 2.39

Gedung Penelitan

... 54

Gambar 2.40

Gedung International Education Hall

... 55

Gambar 2.41

Gedung Departemen

... 55

Gambar 2.42

Gedung Asrama dan Gedung Student Community... 55

Gambar 2.43

Block Plan Kampus... 56

Gambar 2.44 Lokasi National Fisheries University ... 57

Gambar 3.1 Cross Ventilation... 63

Gambar 3.2

Menara Mesiniaga

... 65

Gambar 3.3

Bangunan Terhadap Matahari

... 67

Gambar 3.4

Detail Sun-Shading Sebagai Penangkal Sinar Matahari Pada Mesiniaga

Tower

... 68

Gambar 3.5 Site ... 70

Gambar 3.6 Potongan ... 71

Gambar 3.7

Denah

... 72

Gambar 3.8

Sudut Jatuh Bayangan

... 72

Gambar 3.9

Dimensi Menara Mesiniaga

... 73

Gambar 3.10

Tipikal Denah dan Potongan

... 73

Gambar 3.11

Suasana Ruang Menara Mesiniaga

... 73

Gambar 3.12

Sketsa Konsep Yeang- Garden Spiral

... 74

Gambar 3.13

Konsep Bentuk, Garden Spiral, Orientasi Matahari Dan Shadingnya

74

Gambar 3.14

Konstruksi dan Detail

... 75

Gambar 3.15

Suasana di Lantai Bawah Dan Atap Bangunan

... 76

Gambar 4.1

Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai

... 77


(18)

Gambar 4.2

Kondisi Sekitar Site di Dalam Kawasan Pusat Pendidikan Perikanan

Serdang Bedagai

... 79

Gambar 4.3

Kondisi Sekitar Site

... 79

Gambar 4.4

Kondisi di Sekitar Kawasan Pusat Pendidikan Perikanan Serdang Bedagai

... 80

Gambar 4.5

Peta Tata Guna Lahan Dalam Radius 500 m

... 81

Gambar 4.6

Bangunan di Sekitar Site

... 82

Gambar 4.7

Peta Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

... 83

Gambar 4.8

Batas Site

... 84

Gambar 4.9

Masterplan

... 96

Gambar 4.10

Tampak Kawasan

... 85

Gambar 4.11

Analisa Pencapaian

... 87

Gambar 4.12

Titik Pemberhentian Bus

... 88

Gambar 4.13

Analisa Sirkulasi Kendaraan di Sekitar Site

... 88

Gambar 4.14

Potongan Badan Jalan di Sekitar Site

... 88

Gambar 4.15

Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki dan Potongan Pedestrian

... 89

Gambar 4.16 Analisa View Keluar Site... 90

Gambar 4.17

Analisa View Kedalam Site

... 91

Gambar 4.18

Analisa Vegetasi Pada Site

... 91

Gambar 4.19

Analisa Orientasi Site

... 92

Gambar 4.20

Main Entrance

... 92

Gambar 4.21

Analisa Arah Angin

... 93

Gambar 4.22

Analisa Matahari

... 93


(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Produksi Perikanan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2004 dan

2005..

4

Tabel 4.1

Keterangan Analisa View Keluar Site……..

... 90

Tabel 3.1

Diagram Sudut Datang Matahari

... 95


(20)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia tidak pelak lagi terbukti dengan

pengakuan dunia yang tertuang dalam UNCLOS (United Nation Convention on the Law

of the Sea) yang diratifikasi oleh negara-negara sedunia, serta melalui Deklarasi

Juanda yang mengatur hal-hal yang berkaitan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah

negara kepulauan. Seperti diketahui bersama bahwa Wilayah kedaulatan dan yuridiksi

Indonesia terbentang dari 6°LU - 11°15’LS dan dari 94°45’BT - 141°05’BT terletak di

posisi geografis sangat strategis, karena menjadi penghubung dua samudera dan dua

benua, Samudera India dengan Samudera Pasifik, dan Benua Asia dengan Benua

Australia, serta 3/5 dari wilayah negara kita merupakan wilayah perairan dengan

dikelilingi oleh ± 17.508 pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km serta luas

laut terbesar di dunia yaitu 5.8 juta km

2

dan negara kepulauan terbesar di dunia yang

banyak menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan belum

dimanfaatkan secara optimal.

Gambar 1.1 Peta Indonesia

Berdasarkan Deklarasi Juanda wilayah perairan Indonesia terbagi atas 3 bagian

yaitu: Laut Teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dan Perairan pedalaman. dengan

pembagian ini maka terbentuk konsep negara kepulauan Indonesia yang berdaulat.

Sebagai sebuah negara yang memiliki budaya maritim yang luhur, Indonesia sejak

jaman dahulu sudah sangat terkenal dengan para pelautnya yang ulung yang dapat


(21)

melakukan penjelajahan bahkan sampai ke wilayah perairan Madagaskar dan perairan

Ceylon yang ditempuh oleh para pelaut kita dengan menggunakan kapal tradisional.

Sebagai sebuah negara maritim Indonesia memiliki nilai strategis yang memperoleh

pengakuan dari dunia internasional. Pada konsep hukum laut yang kita anut ada 3

aspek pengembangan yang menjadi sasaran pembangunan berkelanjutan bagi

kelautan Indonesia, yaitu aspek ekonomi berupa hak untuk mengeksploitasi dan

mengeksplorasi hasil-hasil kelautan, aspek ekologi yaitu upaya pelestarian dan

pengelolaan potensi laut, aspek sosial budaya pelestarian budaya bahari. Ketiga aspek

ini menjadi sangat penting dan memerlukan dukungan ilmu dan teknologi.

Bidang kelautan yang didefinisikan sebagai sektor perikanan, pariwisata bahari,

pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan, dan jasa

kelautan, merupakan andalan dalam menjawab tantangan dan peluang tersebut.

Potensi sumberdaya kelautan yang sebesar 75% wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) adalah laut dan selama ini telah memberikan sumbangan yang

sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan yang sangat

berarti dari sumberdaya kelautan tersebut, antara lain berupa penyediaan bahan

kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, perolehan

devisa dan pembangunan daerah. Dengan potensi wilayah laut yang sangat luas dan

sumberdaya alam serta sumberdaya manusia yang dimiliki Indonesia. kelautan

sesungguhnya memiliki keunggulan komparatif, keunggulan kooperatif dan keunggulan

kompetitif untuk menjadi sektor unggulan dalam kiprah pembangunan nasional dimasa

depan.

Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi SDM adalah

sekitar 60% penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan

perekonomian seperti: Perdagangan, Perikanan tangkap, Perikanan Budidaya,

Pertambangan, Transportasi laut, dan Pariwisata bahari. Potensi penduduk yang

berada menyebar di pulau-pulau merupakan aset yang strategis untuk peningkatan

aktivitas ekonomi antar pulau sekaligus pertahanan keamanan negara.


(22)

Potensi dan prospek pembangunan sektor kelautan dan perikanan sangat besar.

Hal ini ditunjukkan dengan total nilai ekonomi potensi sumber daya perikanan Indonesia

diperkirakan US$82,06 miliar. Kini pencapaian sektor kelautan dan perikanan secara

perlahan mulai menunjukkan adanya peningkatan. Produk Domestik Bruto atau PDB

perikanan meningkat 37,06% dari tahun 2007, produksi perikanan naik 5,70%, volume

ekspor perikanan naik 13,3%, tingkat konsumsi ikan dalam negeri naik 9,88%,

penyerapan tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan naik 6,36%, realisasi investasi

usaha perikanan sebesar Rp 2,56 triliun dan penerimaan pajak sektor perikanan naik

11,89%

Jasa kelautan yang terdiri dari segala jenis kegiatan yang bersifat menunjang dan

mempelancar kegiatan sektor kelautan seperti jasa pelayan pelabuhan, keselamatan

pelayaran, perdagangan, pengembangan sumberdaya kelautan seperti pendidikan,

pelatihan dan penelitian. Peluang pasar pada jasa kelautan yang potensial harus

dipersiapkan dari sekarang karena karakteristik bisnisnya yang memerlukan kualifikasi

sumberdaya manusia yang prima dan dukungan sarana informasi, komunikasi serta

dukungan teknologi maju. Pemerintah memerlukan visi jangka panjang dan segera

melakukan investasi untuk mendorong bisnis di masa depan yang menjanjikan aktivitas

ekonomi.

Selain itu pembangunan kontruksi di pesisir dan laut memerlukan kemampuan

rekayasa yang sesuai dengan kondisi alam (Design with the Nature) pesisir dan laut

yang memiliki kondisi ekosistem dan fisik berbeda dengan daratan. Dengan demikian

faktor bangunan kelautan (kegiatan penyiapan lahan sampai kontruksi di pesisir dan

bangunan lepas pantai) harus dikaji dengan seksama agar tidak menimbulkan bencana

yang berdampak pada manusia dan lingkungan serta sumberdaya alam.

Serdang Bedagai

Visi Dan Misi


(23)

Visi pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai yang telah ditetapkan adalah sebagai

berikut:

“Menjadikan Serdang Bedagai sebagai salah satu kabupaten yang terbaik di Indonesia

dengan masyarakatnya yang Pancasilais, Religius, Modern dan Kompetitif”

Misi

Untuk mencapai visi disusun misi Kabupaten Serdang Bedagai sebagai berikut:

Mendayagunakan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam secara

optimal dalam bingkai wawasan nasional dan wawasan kebangsaan.

Mendorong penegakan supremasi hukum guna terciptanya iklim yang kondusif

bagi pemerintahan yang bersih dan berwibawa, kegairahan perekonomian dan

berkembangnya kehidupan sosial kemasyarakatan.

Memanfaatkan dinamika kemajemukan masyarakat Serdang Bedagai sebagai

factor pendukung terbinanya masyarakat yang kooperatif dan kompetitif.

Potensi Perikanan Serdang Bedagai

Total produksi perikanan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2004 sebanyak 24.377,4

ton yang terdiri dari hasil tangkapan laut 22.406,1 ton, perairan umum 147,9 ton, hasil

budi daya air payau 245,6 ton dan budi daya air tawar 1.577,9 ton. Total produksi

perikanan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2005 sebanyak 23.873,5 ton yang terdiri

dari hasil tangkapan laut 21.821,8 ton, perairan umum 111,4 ton, hasil budi daya air

payau 255,3 ton dan budi daya air tawar 1.685 ton. Dilihat dari total produksi perikanan

pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 2% dari sebelumnya, hanya dari total

produksi budidaya air payau mengalami kenaikan 2,1%.

Tabel 1.1 Produksi Perikanan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2004 dan 2005 Jumlah (Ton)

No. Jenis Produksi Ikan


(24)

1. Penangkapan Ikan Laut 22.406,1 21.821,8

2. Perairan Umum 147,9 111,4

3. Budidaya Air Payau 245,5 255,3

4. Budidaya Air Tawar 1.577,9 1.685,0

Jumlah 24.377,4 23.873,5

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006

Agar tidak terjadi penurunan produksi perikanan maka dari itu didirikanlah Sekolah

Tinggi Perikanan Serdang Bedagai

Di Serdang Bedagai ini memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Adapun beberapa

fokus pengembangan perikanan di kabupaten ini yaitu:

 Pengembangan perikanan air tawar terdiri dari intensifikasi dan ekstensifikasi kolam air tenang, kolam air deras, jaring apung, keramba di sungai, dan intensifikasi mina padi.

 Pengembangan perikanan tangkap dan budidaya di pantai termasuk di dalamnya intensifikasi perikanan tangkap dan pengembangan budidaya air payau.

Perikanan tangkap

Panjang garis pantai sepanjang 95 km mencakup lima kecamatan yaitu: Pantai Cermin,

Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin dan Bandar Khalifah. Beberapa

daerah pantai ini seharusnya dipertimbangkan sebagai objek wisata karena mempunyai

pemandangan yang cukup indah. Keterbelakangan beberapa desa pantai umumnya

disebabkan oleh kurangnya investasi, sumberdaya manusia yang rendah, manajemen

usaha dan beberapa aspek teknis lainnya. Pada tahun 2006 produksi baru mencapai

21.808,2 ton dengan jumlah nelayan sebanyak 1.210 orang. Hal ini menunjukkan masih

cukup besar potensi untuk pengembangan produksi karena angka ini jauh di bawah

angka potensi lestari perikanan Selat Malaka sebesar 239.200 ton/ tahun. Kondisi ini


(25)

membuka peluang pengembangan usaha perikanan tangkapan melalui pengadaan

sarana dan prasarana penangkapan.

Budi daya air payau

Pengembangan budidaya air payau terdiri beberapa komoditi seperti udang, ikan nila,

dan kerapu. Ada sekitar 4.500 ha potensi budidaya air payau tersebar di beberapa

kecamatan, yang dimanfaatkan sampai saat ini sekitar 892 ha.

Kecamatan Pantai Cermin. Potensi lahan budidaya mencapai 600 Ha, dengan jenis

paling banyak dibudidayakan adalah udang windu dengan produksi 29,6 ton, udang

putih (24,2 ton), udang vanamei (4,6 ton) dan kepiting (4,3 ton). Untuk pembesaran

dan pengerasan kepiting, peluang investasi masih terbuka lebar. Investasi tersebut

dapat dilakukan di Desa Kuala Lama, Kotapari, Lubuk Saban dan Naga Kisar. Di

keempat desa tersebut juga berpeluang bagi pengembangan budidaya udang

vanameri. Untuk mendukung usaha budidaya ikan, di Pantai Cermin telah terdapat

fasilitas pendukung berupa hatchery.

Berdasarkan visi misi Kabupaten Serdang maka kabupaten ini yang memiliki potensi

perikanan yang cukup besar, untuk itu perlu adanya pengembangan sumber daya

manusia untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.

Sehingga dapat mengembangkan potensi perikanan daerah kabupaten Serdang

Bedagai.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai ini adalah untuk

meningkatkan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan di tanah air, khusunya

Sumatera Utara. Peluang pasar pada jasa kelautan yang potensial harus dipersiapkan

dari sekarang karena memerlukan kualifikasi sumberdaya manusia yang prima dan

dukungan sarana informasi, komunikasi serta dukungan kemajuan teknologi.


(26)

 Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan baik akademik maupun professional untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.

 Menyelenggarakan penelitian terapan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan.

 Memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas kerja dari para taruna-taruna sekolah tinggi perikanan tersebut.

 Meningkatkan potensi daerah kabupaten Serdang Bedagai dalam bidang perikanan dengan meningkatkan sumberdaya manusianya.

 Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

 Mendesain bangunan yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan iklim setempat sehingga pengguna bangunan merasa nyaman dalam proses belajar mengajar. Bangunan ini diharapkan dapat menjadi bangunan yang hemat energi dalam pemakaiannya serta dapat menghasilkan energi alternatif sendiri dengan memanfaatkan potensi dan iklim setempat sehingga dapat mengurangi beban pasokan listrik di kawasan tersebut.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Masalah perancangan yang ada pada kasus proyek ini adalah:

a. Masalah bangunan

1. Programming

Bagaimana cara membuat program ruang yang sesuai dan dapat menampung segala kegiatan/ aktifitas para taruna sehingga dapat meningkatkan kinerja para taruna tersebut.

2. Sirkulasi

Merencanakan sirkulasi yang efektif baik di dalam bangunan maupun sirkulasi antar bangunan bahkan ruang di dalam bangunan dengan di luar bangunan.

3. Bentuk Bangunan

Bagaimanan mendesain bangunan yang dapat memecahkan masalah-masalah bangunan tropis dengan menyesuaikan dengan iklim serta kondisi lingkungan setempat sehingga dapat meningkatkan nilai estetika bangunan.


(27)

Bagaimana merancang suatu desain yang sesuai dengan aspek bioklimatik sehingga bangunan tersebut tidak mengganggu lingkungan dan ekosistem kawasan tersebut.

c. Masalah Struktur

Struktur yang digunakan merupakan struktur yang dapat dibangun di daerah pantai. d. Masalah Teknologi Bangunan

Teknologi yang dipakai nantinya dapat mendukung desain bangunan bioklimatik yang sesuai dengan iklim kawasan tersebut serta pemilihan material yang tahan terhadap korosi pada kawasan pesisir pantai.

e. Konsep dan Data yang Dapat Mendukung Desain

Mengumpulkan data serta bahan-bahan yang dapat mendukung perencanaan desain dan konsep bangunan yang hemat energi beserta dengan energi alternatifnya serta dapat menciptakan suatu rancangan desain yang tidak mengganggu ekosistem kawasan tersebut. f. Penerapan tema Bioklimatik ke dalam Bangunan.

1.3 PENDEKATAN

Konsep yang digunakan dalam desain Sekolah Tinggi Perikanan ini yang dapat menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung fungsi bangunan serta dapat menerapkan konsep-konsep desain bioklimatik terhadap bangunan tersebut sehingga bangunan ini merupakan bangunan yang hemat dalam pemakaian energi serta ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem setempat.

1.4 BATASAN MASALAH

Batasan dan lingkup kajian yang akan dibahas pada kasus proyek ini adalah

bagaimana menerapkan konsep-konsep arsitektur bioklimatik hemat dalam

pemakaian energi serta desain bangunan yang tanggap terhadap cuaca, iklim dan

topografi daerah tersebut.

Adapun beberapa teknologi yang dipakai dalam bangunan ini, yaitu:

 Green roof

Pemakaian green roof ini tidak hanya mempertahankan area hijau yang hilang, tetapi juga dapat menjadi wadah penampung air hujan yang kemudian seterusnya dapat dimanfaatkan dan dipakai kembali untuk keperluan penyiraman tanaman bahkan flush kloset.


(28)

Memanfaatkan panas matahari daerah khatulistiwa yang bersinar sepanjang tahun lalu mengubahnya menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk memenuhi pemakaian listrik bangunan.

 Wind turbine

Memanfaatkan kecepatan hembusan angin pesisir pantai yang akan diubah menjadi energi listrik.

 Batu Bata Limbah Sawit

Sebagian lahan di Serdang Bedagai ditanami oleh perkebunan sawit. Oleh karena itu limbah yang dihasilkan oleh pohon kelapa sawit itu masih dapat dimanfaatkan yaitu bisa dibuat menjadi batu bata sebagai bahan untuk membuat dinding.

1.5 LINGKUP MASALAH

Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai.

 Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan pembentukan ruang.

 Perencanaan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung proses belajar mengajar.


(29)

1.6 KERANGKA BERFIKIR

ANALISA

Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan  sempadan bangunan. 

 Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang.  Analisa penerapan struktur pada bangunan.

KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN

Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan  konsep bangunan 

LATAR BELAKANG KASUS

 Indonesia yang merupakan Negara maritime terbesar di dunia

 Visi misi kabupaten Serdang Bedagai yaitu Mendayagunakan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam secara optimal dalam bingkai wawasan nasional dan wawasan kebangsaan

 Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi perikanan yang sangat besar.

MAKSUD 

 Meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam bidang teknologi perikanan sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki potensi perikanan yang besar.

 Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan baik akademik maupun professional untuk memenuhi tenaga kerja ahli dan trampil dalam bidang perikanan.

 Diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

 Mendesain bangunan yang hemat energy dalam pemakaiannya bahkan dapat mengolah dan menghasilkan energy alternative sendiri serta merancang bangunan yang ramah lingkungan.

PERMASALAHAN

 

 Memadukan kompleksitas kegiatan pendidikan dalam satu kawasan.  Penerapan teknologi bangunan yang tepat bagi bangunan tepi pantai  Penerapan tema bioklimatik ke dalam perancangan bangunan

STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING  Fasilitas interchange.  Kajian tema dengan bentuk

bangunan.

STUDI SITE  Ukuran site

 Peraturan pemerintah  Sempadan bangunan  Batas bangunan  potensi

PENGUMPULAN DATA  Studi literature  Studi banding

F

eed back

Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai Tema: Bioklimatik


(30)

1.7 METODOLOGI PEMBAHASAN a. STUDI LITERATUR

Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan membaca bahan – bahan

terkait baik itu dari buku, majalah, internet, ataupun koran yang membahas

tentang topik yang berkaitan.

b. STUDI LAPANGAN

Dilakukan dengan survey langsung ke lapangan yaitu lokasi perancangan dan

wawancara langsung dengan orang pihak yang terkait dan penduduk setempat.

c. STUDI ANALISA

Menganalisa data dan permasalahan yang muncul, khususnya dalam kaitannya

dengan fungsi bangunan sebagai sarana pendidikan serta wisata edukatif dalam

bidang perikanan.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika Penulisan laporan adalah tata cara penulisan laporan sebagai pedoman agar laporan dapat tersusun dengan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan Sekolah Perikanan Serdang Bedagai

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan,lingkup batasan,asumsi kelayakan dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang pengertian judul, tinjauan kasus proyek, tinjauan fungsi dan studi banding terhadap kasus proyek sejenis yang lain.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisi tentang kajian mengenai pengertian ,interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN


(31)

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi dari tapak perancangan, potensi dan kondisi lingkungan, pemakai, dan aktivitasnya dan berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, hubungan antar ruang yang bersifat analisa.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian. DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini. LAMPIRAN


(32)

BAB 2

DESKRIPSI PROYEK

2.1 TERMINOLOGI JUDUL

Judul proyek : Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai

d. Arti kata:

 Sekolah Tinggi

Sekolah tin dan/atau dan jika me

 Perikanan

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan Pengelolaan dan Pemanfaatan. Dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistim bisnis perikanan.

 Serdang Bedagai

Salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara dengan ibukotanya Sei Rampah e. Pengertian

Dari kata-kata di atas, maka pengertian dari Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan, dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran dalam suatu bisnis perikanan yang berada di kabupaten Serdang Bedagai.

2.2 TINJAUAN UMUM

Sekolah Tinggi perikanan merupakan salah satu Sekolah Tinggi Kedinasan yang bernaung dibawah kendali Departemen Pertanian sub dirjen Perikanan Republik Indonesia.

Sekolah Tinggi Perikanan ini direncanakan di Serdang Bedagai karena melihat adanya

wilayah Serdang Bedagai dalam hal perikanan, baik perikanan tangkap maupun

budidaya perikanan, memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan kabupaten

Serdang Bedagai ini. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari sumber daya

manusianya itu sendiri dalam hal pengelolaan dan pemanfaatan, dimulai dari pra

produksi, produksi, pengolahan, pemasaran bahkan penelitian dalam perikanan.


(33)

2.2.1 Sekolah Tinggi

Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik

dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

2.2.2 Sekolah Tinggi Perikanan Sejarah Singkat

Pada awal tahun enam puluhan, wajah Perikanan di Indonesia masih sangat menyedihkan. Sebagai negara maritim yang mempunyai potensi besar akan hasil laut, dapat dikatakan sangat langka usaha-usaha pemanfaatannya.

Perikanan di laut hanya dikelola oleh nelayan-nelayan tradisional yang menggunakan alat penangkapan, pengolahan serta pemasaran dengan cara yang masih sangat sederhana dan jauh terbelakang dibandingkan dengan negara-negara lain. Ahli-ahli perikanan masih dapat dihitung dengan jari, hanya beberapa yang memperoleh pendidikan dari Jepang dan sebagian lagi dari Jerman. Situasi Pendidikan di Indonesia pada umumnya masih melanjutkan sistem pendidikan Belanda, yakni tidak diarahkan untuk mencetak tenaga pelaksana yang terampil di bidang usaha, demikian juga di dunia Perikanan.

dr. Aziz Saeh, selaku Menteri Pertanian dan Agraria pada saat itu, prihatin melihat kondisi perikanan di Indonesia, di mana nelayan masih terbelakang dalam bidang tehnik, sosial dan ekonomi.

Satu-satunya usaha perikanan yang berarti hanyalah Perusahaan milik Pemerintah : “BADAN PIMPINAN UMUM PERIKANAN”, atau disingkat : BPU PERIKANI dengan Presiden Direktur Imam Sutopo. Perusahaan ini mempunyai kegiatan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Belawan, Aer Tembaga (Manado) dan Ambon .

BPU PERIKANI ingin mengadakan langkah-langkah modernisasi, tetapi salah satu hambatan penting adalah tidak adanya tenaga-tenaga nelayan berpendidikan sebagai pelaksana modernisasi di darat maupun di laut.

Melihat hal tersebut dr. Aziz Saleh memberi tugas kepada Ir. Soesilo Hardjoprakoso selaku Staff Menteri, untuk menjajaki pembentukan Pendidikan khusus kenelayanan, guna mencetak tenaga-tenaga yang dapat diharapkan dalam pengembangan Perikanan di Indonesia, terutama dalam bidang usaha.


(34)

Berdasarkan S.K. Menteri Pertanian tanggal 7 September 1962 No. 95/PA/1962,

ditetapkan pendidikan perikanan yaitu “AKADEMI USAHA PERIKANAN” yang

memberikan pendidikan dan pengajaran tinggi ditujukan khusus kepada keahlian di

bidang usaha perikanan, dengan direktur pertama Dr. Rustam Singgih.

Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 0128/V/1983 tanggal 6 Mei 1983, Diklat AUP telah disahkan sebagai Program Diploma 3 (D3) bidang Perikanan dalam lingkungan Departemen Pertanian.

Selaras dengan lajunya pembangunan, Diklat AUP statusnya ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Perikanan (STP) berdasarkan Keppres No. 27 tahun 1993 tanggal 18 Maret 1993 yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan program pendidikan keahlian di bidang perikanan (D4).

2.2.3 Sistem Pendidikan

Pelaksanaan perkuliahan menggunakan sistem SKS yang berjumlah kurang lebih 155 SKS. Secara garis besar, jumlah SKS dibagi kedalam dua unsur yaitu unsur teori dan unsur praktek yang secara keseluruhan diselenggarakan selama 8 semester dengan rasio atau perbandingan masing-masing 40% teori dan 60% praktek.

Pelaksanaan kegiatan praktek dilakukan melalui tiga cara, yaitu praktek laboratorium, praktek lapang dan praktek magang kerja. Sistem evaluasi pendidikan terdiri atas ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian Karya Ilmiah Praktek Akhir.

Penulisan Karya Ilmiah Praktek Akhir merupakan suatu persyaratan mutlak untuk memperoleh sebutan Sarjana Sains Terapan Perikanan. Selanjutnya, sistem pendidikan di STP juga dilengkapi dengan pembinaan fisik dan mental melalui sistem semi-militer. Hal ini dimaksudkan untuk membekali para taruna dengan disiplin yang tinggi serta karakter yang kuat. Sistem ini juga sangat bermanfaat dalam rangka mengembangkan sikap kepemimpinan maupun kapabilitas ilmu pengetahuan

2.2.4 Kurikulum

STP menyelenggarakan Program D4 Perikanan dan menghasilkan tenaga profesional di bidang penangkapan ikan, permesinan perikanan, pengolahan hasil perikanan, budidaya perikanan, pengelolaan sumberdaya perairan, dan penyuluhan perikanan. Sekolah Tinggi Perikanan (STP) didirikan tahun 1962 dikenal dengan Akademi Usaha Perikanan (AUP).


(35)

Menerapkan kurikulum berstandar internasional Standards of Training, Certification, and Watchkeeping for Fisheries 1995 (STCW-F 1995), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dengan sistem manajemen mutu internasional ISO 9001-2000.

Pendidikan difokuskan kepada penguasaan keahlian dan ketrampilan sehingga memiliki kompetensi di bidang kelautan dan perikanan serta pembinaan kedisiplinan yang tinggi dan pembentukan karakter peserta didik.

Para lulusan mendapatkan ijazah Sarjana Sains Terapan Perikanan (S.St.Pi) dan sertifikat kompetensi sesuai bidang studinya seperti : sertifikat perwira kapal perikanan, sertifikat pengolah ikan, sertifikat pembudidayaan ikan, dan sertifikat analisis dampak lingkungan.

Para lulusan diharapkan menjadi tenaga profesional yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain atau bekerja sebagai tenaga profesional pada perusahaan perikanan, di bidang pemerintahan, lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan pelatihan kelautan dan perikanan.

Program Studi di STP Jakarta :

1. Teknologi Penangkapan Ikan (TPI)

Materi kuliah :

Ilmu penangkapan,

Desain/bahan alat tangkap,

sistem navigasi kelautan,

Metode penangkapan, serta

Desain kapal penangkapan.

Para lulusannya mendapatkan ijazah D4, sertifikasi ANKAPIN-I, BST dan sertifikat

perwira seperti AFF, PSCRB, ARPA Radar, BRM, dan GMDSS.

Program studi ini memberikan kesempatan untuk menambah dan memperluas

wawasan pengetahuan di bidang Ilmu Penangkapan dan Sistem Navigasi Laut.


(36)

Para taruna didorong untuk menggali ilmu pengetahuan dan keterampilan

semaksimal mungkin terutama dalam penerapan teknik penangkapan ikan yang

ramah lingkungan demi menjaga kelestarian eksploitasi sumberdaya perikanan.

Program studi ini juga dirancang bagi para lulusannya yang berkeinginan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan kompetensi dalam bidang teknik dan

operasi penangkapan. Program studi ini hanya diikuti oleh pria.

Lulusan dari program studi ini juga mendapatkan sertifikat Ahli Nautika Kapal

Perikanan Tingkat I.

Tujuan Khusus Program Studi Teknologi Penangkapan Ikan adalah untuk

Menghasilkan tenaga teknis, ahli yang profesional dan berkepribadian tinggi di

bidang perikanan yang memiliki :

1.

Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, khususnya

dalam penangkapan ikan dan kemualiman;

2. Kemampuan merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan

memonitoring kegiatan operasi penangkapan ikan;

3.

Keterampilan mengoperasikan, merawat dan memperbaiki Alat penangkap

ikan untuk memanfaatkan sumber daya perikanan yang berorentasi pada

penangkapan ikan yang bertanggung jawab;

4.

Kemampuan manajerial, memecahkan masalah dengan tanggung jawab

mandiri dan berjiwa wirausaha;

5.

Kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

bidang keahliannya.

2. Permesinan Perikanan (MP) :

Materi kuliah :

Pengelolaan kamar mesin,


(37)

Mesin pengolah ikan (termasuk mesin pokok dan mesin bantu),

Mesin perikanan,

Tenaga pembangkit, serta

Mesin pendingin dan listrik.

Para lulusannya mendapatkan ijazah D4, sertifikat ATKAPIN-I, BST dan sertifikat

perwira seperti AFF, PSCRB, Simulator Kamar Mesin, Pengelolaan Kamar Mesin.

Program studi ini memuat kajian komprehensif tentang bagian pokok, dasar-dasar

dan metoda yang terkait dengan permesinan perikanan dan mengembangkan

pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan bagi aplikasi dasar-dasar

teknologi mutakhir di lapangan. Program ini membahas manajemen ruangan mesin,

mesin utama dan mesin bantu, perawatan dan operasi mesin, mesin penangkapan,

generator pembangkit, unit pendingin, listrik serta pengembangan sistem

micro-control. Program ini akan memberikan manfaat bagi para lulusan yang ingin menjadi

seorang perwira ruang mesin atau bagi mereka yang bekerja pada industri

pengolahan ikan.

Tujuan Khusus Program Studi Permesinan Perikanan adalah Menghasilkan tenaga

tehnis, ahli profesional dan berkepribadian tinggi yang memiliki :

1.

Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks, khususnya

dalam penangkapan ikan dan permesinan perikanan

2. Keterampilan manajerial, merencanakan dan melaksanakan kegiatan

permesinan perikanan

3.

Kemampuan memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri

4.

Kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

bidang keahliannya

Para lulusan juga mendapatkan sertifikat Ahli Teknika Kapal Perikanan Tingkat I

3. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH) :


(38)

Materi kuliah :

keahlian penanganan dan peng-olahan ikan serta hasil laut,

sistem pendinginan, serta

pengendalian dan pengkajian mutu hasil perikanan.

Para lulusannya mendapatkan ijazah D4, Sertifikat Pengolahan Ikan (SPI) dan

PMMT.

Program studi ini pada dasarnya dirancang bagi para lulusan yang ingin

mengembangkan wawasan keterampilannya tentang teknologi pengolahan ikan baik

ditinjau dari aspek praktis maupun teoritis.

Program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang mampu secara

efektif menangani dan mengoperasikan unit-unit pengolahan ikan. Disamping itu,

program ini juga secara spesifik dirancang untuk memungkinkan para taruna dapat

meningkatkan dan menerapkan teknik serta dasar-dasar penanganan ikan,

pengolahan ikan, sistem refrigerasi serta mampu mengembangkan keahlian spesifik

di bidang sistem pengawasan mutu.

Para lulusan juga memperoleh sertifikat Program Manajemen Mutu Terpadu.

4. Teknologi Akuakultur (TAK) :

Materi kuliah keahlian :

Teknik budidaya air tawar,

Teknik budidaya air payau,

Teknik budidaya laut,

Nutrisi dan pakan,

Teknik pembenihan ikan/non ikan, serta

Manajemen lingkungan budidaya.


(39)

Para lulusannya mendapatkan ijazah D4, Sertifikat Manajemen Mutu Pem-benihan

(MPM).

Program studi ini khusus dirancang untuk memberikan kesempatan memperoleh

ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang budidaya ikan. Hal ini dimaksudkan

untuk membekali para lulusan dalam menanganni semakin meningkatnya

permasalahan di bidang pengembangan budidaya. Kualifikasi di atas juga termasuk

keahlian untuk mengimplementasikan sistem pembenihan dan pembesaran ikan.

Selain itu, para taruna juga akan dibekali dengan dasar-dasar wawasan

pengetahuan yang luas untuk diterapkan di lapangan sebagai seorang ahli

budidaya yang profesional.

Tujuan Program Studi:

Menghasilkan lulusan yang profesional di bidang teknologi akuakultur dan

berkepribadian serta memiliki:

1.

Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan komplek, khususnya dalam

bidang akuakultur

2. Keterampilan menejerial yang berkaitan dengan perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan usaha bidang akuakultur

3.

Kemampuan memecahkan masalah dengan tanggungjawab mandiri

4.

Kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam keahliannya

5. Pengelolaan Sumberdaya Perairan (PSP)

Materi kuliah keahlian:

 Pemanfaat stok ikan sebagai sumberdaya perairan  Pendugaan stok dan dinamika populasi, erta  Penanganan pencemaran perairan.


(40)

Program studi memberikan kesempatan untuk menjadi seorang pengelola

sumberdaya perikanan, dan yang memahami keuntungan dari kemampuan

pengelolaan khususnya bidang perikanan. Pengetahuan dan keterampilan

dibutuhkan sebagai kunci dalam kegiatan pengelolaan yang diterapkan baik secara

operasional maupun institusional. Mahasiswa Program Studi Teknologi Pengelolaan

Sumberdaya Perairan akan diperkenalkan pada unsur-unsur utama dari

pemanfaatan sumberdaya perairan, pendugaan stok ikan. Setelah itu mereka akan

menguji isu kunci yang dikaitkan dengan pengembangan perikanan dan

pengelolaan sistem budidaya. Topik-topik penting dalam perkuliahan meliputi

dampak bebagai kegiatan perikanan terhadap lingkungan dan perencanaan

pengembangan perikanan dalam kerangka pengelolaan wilayah pesisir secara

terpadu.

Tujuan Khusus Program Studi Teknologi

1. Kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang pengelolaan

sumberdaya perairan yang bertanggung jawab

2. Keterampilan manajerial yang berkaitan dengan merencanakan dan

melaksanakan kegiatan pengelolaan sumberdaya perairan dalam mendukung

usaha perikanan yang berkelanjutan

3.

Kemampuan memecahkan masalah dengan tanggungjawab mandiri

4.

Kemampuan (mengembangkan) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam pengelolaan sumberdaya perairan

.Ruang Lingkup Pekerjaan Tamatan

1. Surveyor

sumberdaya

perikanan dan lingkungan perairan

2. Evaluator

sumberdaya

perikanan dan Lingkungan perairan

3.

Penilai dan Pengawas sumberdaya perikanan dan dampak lingkungan

4. Manajer/Pengelola

sumberdaya perikanan dan lingkungan perairan

6. Penyuluhan Perikanan (PP)


(41)

Materi kuliah:

 Ilmu penyuluhan  Budidaya

 Teknologi budidaya  Ilmu usaha/bisnis perikanan

 Manajemen sumberdaya manusia  Sosiologi pedesaan

 Pembangunan dan pemberdayaan kepada masyarakat  Penanganan pasca panen

 Pemasaran hasil perikanan, serta  Konservasi sumberdaya perikanan

Para lulusannya mendapatkan ijazah D4 Penyuluhan Perikanan.

Program studi ini khusus dirancang untuk Menghasilkan lulusan sebagai Penyuluh

Ahli di bidang perikanan yang memiliki kemampuan dalam :

1.

Mengelola kegiatan penyuluhan perikanan secara efektif dengan berbasis pada

teknologi komunikasi,

2.

Menerapkan teknologi perikanan dalam bidang produksi dan pasca panen,

sehingga mampu mengefisiensikan usaha perikanan,

3.

Menyusun dan melaksanakan program pengembangan usaha perikanan di

suatu wilayah secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Sarana dan Prasarana :

Laboratorium/Workshop :

 kimia,

 fisika,

 mutu pengolahan,

 biologi/mikro-biologi; navigasi,  kebaharian,


(42)

 alat-alat penangkapan ikan,  listrik dan elektronik,

 mesin,

 teknologi mekanik,  mesin pendingin;  peralatan BST,  kolam latih,

 kapal latih KM. Madidihang I (300 GT), KM. Madidihang II (150 GT),  Simulator Navigasi dan Penangkapan Ikan,

 Engine Room Simulator,

 Lab. Bahasa/Maritime English,  Lab. Komputer/e-learning,  Tambak dan Peralatan Studio.  kantor,

 ruang kuliah,  perpustakaan,  asrama,

 sarana olah raga dan kesenian,  fasilitas internet


(43)

2.2.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Skema Struktur Organisasi

2.3 TINJAUAN PROYEK

Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek , lokasi proyek , kegiatan pemakai dan

pengunjung ,dan studi banding.

2.4 DESKRIPSI PROYEK

Sekolah Tinggi Perikanan ini direncanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal mengembangkan dan meningkatkan potensi besar yang dimiliki daerah Serdang Bedagai ini dalam hal perikanan baik dalam pemanfaatannya maupun penelitian, pengolahan serta budidaya perikanan.

Dilihat dari judulnya, proyek ini mengandung pengertian sebagai berikut:  Sekolah Tinggi

dan/atau dan jika me


(44)

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan Pengelolaan dan Pemanfaatan. Dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistim bisnis perikanan.

 Serdang Bedagai

Salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara dengan ibukotanya Sei Rampah

Dari kata-kata di atas, maka pengertian dari Sekolah Tinggi Perikanan adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan, dimulai dari pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran dalam suatu bisnis perikanan.

2.4.1 Lokasi

Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan dan deskripsi lokasi.

2.4.1.1 Kondisi Lingkungan

Karena potensi daerah begitu besar dalam bidang perikanan ini maka Serdang Bedagai merencanakan dibangunnnya Pusat Pendidikan Perikanan Serdang Bedagai yang berlokasi di kecamatan Pantai Cermin tepatnya di Pantai Cermin Kiri dimana wilayah ini merupakan daerah difungsikan sebagai daerah pemukiman dan pendidikan.

a. Orientasi geografis

Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2

0

57’’ - 3

0

16’’ Lintang

Utara, 98

0

33’’ - 99

0

27’’ Bujur Timur, dengan luas Wilayah 1.900.22 km2

(190.022 Ha) dan memiliki 17 Kecamatan, 237 Desa, dan 6 kelurahan. Secara

administratif Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan beberapa daerah,

yaitu :

Sebelah Utara

: Selat Malaka

Sebelah Timur

: Kabupaten Asahan dan Simalungun

Sebelah Selatan

: Kabupaten Simalungun

Sebelah Barat

: Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai

Ular).


(45)

b. Kelerengan

Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan lahan adalah kemiringan lahan

(lereng). Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai topografi yang

bervariasi, yakni kondisi landai, datar, bergelombang, curam dan terjal. Pada

sebagian wilayah utara (arah pesisir) memiliki kondisi kemiringan yang bervariatif

diantaranya landai dan datar. Sedangkan untuk sebagian wilayah selatan memiliki

kemiringan lereng yang juga bervariatif yakni datar, bergelombang, curam dan terjal.

Untuk kemiringan lereng yang terdapat di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelas dan didominasi oleh kemiringan lereng landai

dan datar (0 - 3% dan 3 - 8%) dengan luas. Untuk kecamatan Pantai Cermin yaitu

0-3%.

c. Ketinggian Lahan

Ketinggian lahan dimaksud adalah ketinggian permukaan lahan rata-rata di atas

permukaan laut. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai berada pada ketinggian 0

sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan ketinggian tempat

ini maka Kabupaten Serdang Bedagai diklasifikasikan menjadi 4 klasifikasi

ketinggian lahan. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai didominasi dengan

ketinggian 7 – 25 meter di atas permukaan laut dan untuk ketinggian lahan yang

terkecil yakni 0 – 7 meter di atas permukaan laut. Untuk kecamatan Pantai Cermin

yaitu 0-7m di atas permukaan laut.

d. I k l i m

Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir

sama dengan Provinsi Sumatera Utara. Pengamatan stasiun Sampali menunjukkan

rata-rata Kelembaban udara per-bulan sekitar 84%, curah hujan berkisar antara 30

sampai 340 mm per bulan dengan periodik tertinggi pada bulan Agustus-September

2004, hari hujan per bulan berkisar 8 - 26 hari dengan periode hari hujan yang besar

pada bulan Agustus – September. Rata-rata kecepatan udara berkisar 1,10 m/dt,

dengan tingkat penguapan sekitar 3,74 mm/hari. Temperatur udara per bulan


(46)

minimum 23,7

0

C dan Maksimum 32,2

0

C. Untuk wilayah kecamatan Pantai Cermin,

curah hujan berkisar kurang dari 2000 mm/tahun.

e. Kawasan Perlindungan Setempat

Sempadan Pantai

Kawasan sempadan pantai adalah wilayah tertentu sepanjang yang mempunyai

manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Kabupaten

Serdang Bedagai memiliki pantai sepanjang ± 52 km yaitu Pantai Sebelah Timur

Kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

Mengingat kapasitas pantai yang hanya ± 52 km maka direncanakan adanya

sempadan pantai dengan bentuk mengikuti bentuk fisik pantai. Lebar sempadan

pantai adalah bervariasi, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Tidak seluruhnya wilayah yang terletak di pinggir pantai merupakan kawasan lindung

dengan bentuk kawasan sempadan pantai. Pengecualiannya adalah

kawasan-kawasan terbangun dalam bentuk kawasan-kawasan permukiman, pelabuhan, penangkapan

ikan, dan lain sebagainya, dikeluarkan dari kawasan sempadan pantai dan

merupakan bagian dari kawasan budidaya. Adapun kawasan lindung berupa

sempadan pantai ini di Kabupaten Serdang Berdagai diarahkan pada kecamatan

yang termasuk sepadan pantai yaitu Kecamatan Pantai Cemin, Perbaungan, Teluk

Mengkudu, Tanjung Beringin, dan Bandar Khalipah.

Sempadan Sungai

Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai

buatan yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi

sungai. Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk melindungi sungai

dari kegiatan manusia yang dapat mengamankan aliran sungai. Kabupaten Serdang

Bedagai memiliki banyak sungai besar dan kecil. Berdasarkan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No. 63 tahun 1993 tentang Garis Sepadan Sungai, Daerah

Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai, dan Bekas Sungai maka untuk

memperhatikan keberadaannya maka ditetapkan/diarahkan kawasan sempadan

sungai di Kabupaten Serdang Bedagai sebagai berikut :


(47)

Sungai yang memiliki tanggul di tengah kota harus mempunyai sempadan sungai

3 meter yang diukur dari kaki tanggul.

Sungai yang memiliki tanggul di luar kota harus mempunyai sempadan sungai 5

meter dari kaki tanggul.

Sungai besar tanpa pengaman memiliki sempadan sungai 100 m.

Sungai kecil tanpa pengaman memiliki sempadan sungai 50 m.

Kawasan sempadan sungai yang ditetapkan/diarahkan sebagai kawasan lindung

dapat digunakan untuk kegiatan budidaya sejauh tidak mengganggu fungsi

lindungnya, misalnya digunakan untuk lapangan olah raga, kawasan rekreasi, dan

sebagainya. Dan apabila kegiatan kawasan budidaya eksisting yang telah

melanggar sepadan sungai sebaiknya dikembalikan fungsinya sebagai mana yang

telah ditetapkan/direolisasikan

2.4.1.2 Deskripsi Lokasi

Kasus Proyek

: Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai

Status Proyek

: Fiktif

Pemilik Proyek

: Pihak Pemerintah

Lokasi Tapak

: kecamatan Pantai Cermin Kiri

o

Batas Utara

: sungai dan pelabuhan kapal

o

Batas Timur

: Sekolah Menengah Kejuruan Perikanan

o

Batas Selatan

: Parkiran Sekolah Tinggi Perikanan dan ruang terbuka

hijau

o Batas Barat

: Asrama

Luas Lahan

: + 6 Ha (+ 60.000 m

2

)

Kontur

: Datar

KDB

: 40 %

KLB

:

3

lantai


(48)

Gambar 2.2 Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan Sedang Bedagai

Lokasi didirikannya Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai


(49)

Gambar 2.3 Masterplan Pusat Pendidikan Sekolah Tinggi

Perikanan

Gambar 2.4 Lokasi Sekolah Tinggi Perikanan


(50)

Luas lahan pada proyek Pusat Pendidikan Perikanan Serdang Bedagai ini adalah

sekitar 62 ha. Untuk luas lahan Sekolah Tinggi Perikanannya sekitar 6.2 ha.

b. Luas Bangunan

Luas bangunan perencanaan Sekolah Tinggi Perikanan Serdang Bedagai ini kurang

lebih 10.000 m

2

, dengan pertimbangan sekolah terdiri dari bangunan multi massa.

c. Pemilik

Pemilik dari perencanaan proyek ini adalah pihak pemerintah kabupaten Serdang

Bedagai.

2.4.2 Kegiatan Pengguna/ Pemakai 2.4.2.1 Skema Aktfitas Pemakai

Skema aktivitas pemakai terdiri dari pimpinan, dosen , pegawai, pelaksana

akademik, dan servis . Berikut ini adalah skema aktivitas pemakai:

 Pimpinan

Gambar 2.5 Skema Aktifitas Pimpinan

 Pelaksana Akademik

Gambar 2.6 Skema Aktifitas Pelaksana Akademik

Datang

Parkir

Entrance

Kantor

Loker

Istirahat/

makan

Pulang

Administras

i

Datang

Entrance

Hall

Loker

Istirahat/

makan

Pulang ke

Asrama

Ruang

Kuliah/

Administrasi


(51)

 Pelaksana Administrasi

Gambar 2.7 Skema Aktifitas Pelaksana Administrasi

 Kelompok Dosen

Gambar 2.8 Skema Aktifitas Dosen

 Servis

Gambar 2.9 Skema Aktifitas kegiatan servis

Datang

Parkir

Entrance

Kantor

Loker

Istirahat/

makan

Pulang

Administras

i

Datang

Parkir

Entrance

Kantor

Loker

Istirahat/

makan

Pulang

Memberika

n kuliah

Servis

Parkir

Loading

Dock

Registrasi

Bangunan

Entrance

Ruang

Teknis


(52)

2.4.3 Program Kebutuhan Ruang

Pembahasan program kebutuhan ruang meliputi fasilitas yang dibutuhkan

,kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan , pembagian ruang berdasarkan tujuan

proyek.

2.4.3.1 Fasilitas yang dibutuhkan

a. Biro Administrasi

Ruang Penerima  Hall Penerima

 Lobby & Ruang Tunggu

 Ruang Informasi

 Ruang Security

Ruang Kerja Pimpinan  Ruang Kerja

 Ruang Tunggu Tamu

Ruang Sekretaris  Lobby

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu Tamu

Ruang Dosen  Lobby

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu Tamu

Ruang Administrasi  Ruang Tunggu Tamu

 Ruang kepala administrasi

 Ruang wakil kepala administrasi

 Ruang tata usaha

 Ruang kepegawaian

 Ruang rapat

 Ruang presentasi

 Ruang bagian keuangan

 Gudang

Fasilitas Umum  Mushola

 Toilet umum

 Ruang loker karyawan

 Pantry

 Kantin karyawan+dapur

 Gudang

Ruang Operasional  Keamanan


(53)

 Penjaga

 Ruang janitor

 Ruang genset

 AHU

 Reservoir

 Gudang

b. Gedung Departemen

Ruang Penerima  Hall Penerima

 Lobby & Ruang Tunggu

 Ruang Informasi

 Ruang Security

Ruang Ketua Departemen  Ruang Kerja

 Ruang Tunggu Tamu

Ruang Sekretaris Departemen  Ruang Kerja

 Ruang Tunggu Tamu

Ruang Administrasi  Ruang Tunggu Tamu

 Ruang kepala administrasi

 Ruang wakil kepala administrasi

 Ruang tata usaha

 Ruang kepegawaian

 Ruang rapat

 Ruang presentasi

 Ruang bagian keuangan

 Gudang

Ruang Dosen  Ruang Kerja dosen

 Ruang Tunggu

Fasilitas Umum  Mushola

 Toilet umum

 Ruang loker karyawan

 Pantry

 Kantin karyawan+dapur

 Gudang

Ruang Operasional  Keamanan

 Ruang CCTV

 Penjaga


(54)

 Ruang genset

 AHU

 Reservoir

 Gudang

c. Laboratorium Ruang Praktek

Gudang

Ruang Pimpinan Lab d. Auditorium

Ruang Penerima  Lobby

 Ruang Tunggu

Hall  Panggung

 Ruang Pertemuan

 Ruang Ganti

 Seat

Fasilitas Umum  Mushola

 Toilet umum

 Ruang loker karyawan

 Gudang

Ruang Operasional  Keamanan

 Ruang CCTV

 Penjaga

 Ruang janitor

 Ruang genset

 AHU

 Reservoir

 Gudang

e. Perpustakaan

Ruang Penerima  Lobby

 Ruang Duduk

 Ruang Penitipan

Ruang Kepala Perpustakaan  Ruang Kerja

 Ruang Tunggu Tamu


(55)

 Ruang Tunggu Tamu

Ruang Sekretaris  Ruang Kerja

 Ruang Tunggu Tamu

Ruang Administrasi  Ruang Tunggu Tamu

 Ruang kepala administrasi

 Ruang wakil kepala administrasi

 Ruang tata usaha

 Ruang kepegawaian

 Ruang rapat

 Ruang presentasi

 Ruang bagian keuangan

 Gudang

Ruang Multimedia  Lobby

 Ruang Tunggu

 Ruang Komputer

 Ruang Photocopy

 Ruang penjilidan

Ruang Koleksi  Ruang Baca

 Rak Buku

 Ruang Informasi

 Ruang Peminjaman

 Ruang Pengembalian

Fasilitas Umum  Mushola

 Toilet umum

 Ruang loker karyawan

 Pantry

 Kantin karyawan+dapur

 Gudang

Ruang Operasional  Keamanan

 Ruang CCTV

 Penjaga

 Ruang janitor

 Ruang genset

 AHU

 Reservoir


(56)

f. Cafetaria

Dapur  Ruang Pendingin

 Ruang Mencuci

 Ruang Memasak

Penyajian  Ruang saji

Fasilitas Umum  Toilet umum

 Ruang loker karyawan

 Pantry

 Gudang

Ruang Operasional  Keamanan

 Ruang CCTV

 Penjaga

 Ruang janitor

 Ruang genset

 AHU

 Reservoir

 Gudang

g. Lapangan Olahraga Swimming Pool

Sepak bola

Basket

Badminton

Joging Track

Ruang Penerima  Lobby

 Ruang Tunggu

Ruang Penyimpanan  Ruang Penyimpanan

Ruang Ganti  Ruang Duduk

 Loker

Fasilitas Umum  Toilet umum

 Ruang loker karyawan

 Pantry

 Gudang

Ruang Operasional  Keamanan

 Ruang CCTV

 Penjaga


(57)

 Gudang

h. Lapangan Upacara Podium

Ruang Pelaksana Upacara

Ruang peserta upacara

2.4.3.2 Kebutuhan Ruang berdasarkan Jenis Kegiatan

a. Biro Administasi Kelompok

Kegiatan

Unit Kegiatan Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penerima Penerima  Pimpinan STP

 Pegawai

 Taruna

 Memberikan

informasi

 Duduk dan

berbincang

 Beristirahat

 Hall Penerima

 Lobby & Ruang

Tunggu

 Ruang Informasi

 Ruang Security

Mengelola Ruang Kerja Pimpinan

 Ketua STP

 Puket I

 Puket II

 Puket III

 Bekerja

 Beristirahat

 Duduk dan

berbincang

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Sekretaris  Bekerja

 Memberikan

informasi

 Lobby

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

Administrasi  Kepala Adm.  Bekerja

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Wakil Adm  Bekerja

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Pegawai  Bekerja

 Menerima tamu

 Menyimpan arsip

 Ruang

kepegawaian

 Ruang tata

usaha

 Ruang rapat


(58)

dan Maintenance

 Menyimpan

berkas

 Presentasi

 Rapat kerja

 Manajemen

kepegawaian

 Mengatur

keuangan

 memperbaiki

peralatan

 Membersihkan

gedung

kepegawaian

 Ruang presentasi

 Ruang bagian

keuangan

 Ruang koordinasi

 Ruang reparasi

 Ruang alat

reparasi

 Registrasi

Pengunjung  Tamu  Duduk dan

berbincang

 Ruang Tunggu

Tamu

 dosen  Bekerja

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

Rapat  Pimpinan

 Dosen

 Pegawai

 Diskusi

 presentasi

 ruang rapat

Pelayanan/ utilitas

Pelayanan umum

 staff  Penyimpanan

peralatan

 Menyimpan

barang karyawan

 Gudang

 Locker karyawan

Pelayanan teknis

Staff  Pengaturan teknis

bangunan

 Ruang CCTV

 Penjaga

 Ruang janitor

 Ruang genset

 Chiller

 AHU

 Reservoir

 Tangga darurat

 Lift barang

 Ruang keamanan

b. Gedung Departemen


(59)

Kegiatan

Penerima Penerima  Dosen

 Pegawai

 Taruna

 Memberikan

informasi

 Duduk dan

berbincang

 Beristirahat

 Hall Penerima

 Lobby & Ruang

Tunggu

 Ruang Informasi

 Ruang Security

Mengelola  Ketua

Departemen

 Sekretaris

Departemen

 Bekerja

 Duduk dan

berbincang

 Beristirahat

 Diskusi

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

Rapat  Pimpinan

 Dosen

 Pegawai

 Diskusi

 presentasi

 ruang rapat

Mengelola Ruang Kerja Pimpinan

 Ketua STP

 Puket I

 Puket II

 Puket III

 Bekerja

 Beristirahat

 Duduk dan

berbincang

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Sekretaris  Bekerja

 Memberikan

informasi

 Lobby

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

Administrasi  Kepala Adm.  Bekerja

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Wakil Adm  Bekerja

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Pegawai  Bekerja

 Menerima tamu

 Menyimpan arsip

 Ruang

kepegawaian

 Ruang tata

usaha

 Ruang rapat

Operasional dan Maintenance

 staff  Bekerja

 Menyimpan

berkas

 Ruang

kepegawaian


(60)

 Presentasi

 Rapat kerja

 Manajemen

kepegawaian

 Mengatur

keuangan

 memperbaiki

peralatan

 Membersihkan

gedung

 Ruang bagian

keuangnan

 Ruang koordinasi

 Ruang reparasi

 Ruang alat

reparasi

 Registrasi

akademik edukasi  Dosen

 taruna

 kuliah

 duduk

 belajar

 ruang kuliah

 ruang diskusi

Pelayanan/ utilitas

Pelayanan umum

 staff  Penyimpanan

peralatan

 Menyimpan

barang karyawan

 Gudang

 Locker karyawan

Pelayanan teknis

Staff  Pengaturan teknis

bangunan

 Ruang CCTV

 Penjaga

 Ruang janitor

 Ruang genset

 Chiller

 AHU

 Reservoir

 Tangga darurat

 Lift barang

 Ruang keamanan

c. Laboratorium Kelompok

Kegiatan

Unit Kegiatan Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

Meneliti  Dosen

 Taruna

 Meneliti

 Diskusi

 Menyimpan

peralatan

 Ruang praktek

 Loker

 Gudang

 Toilet


(61)

Kelompok Kegiatan

Unit Kegiatan Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penerima Penerima  Dosen

 Pegawai

 Taruna

 Memberikan

informasi

 Duduk dan

berbincang

 Beristirahat

 Hall Penerima

 Lobby & Ruang

Tunggu

 Ruang Informasi

 Ruang Security

Pertunjukan  Dosen

 Pegawai

 Taruna

 Melihat

pertunjukan

 Duduk

 Panggung

 Ruang

Pertemuan

 Ruang Ganti

 Seat

Operasional dan Maintenance

 staff  Bekerja

 Menyimpan

berkas

 Presentasi

 Rapat kerja

 Manajemen

kepegawaian

 Mengatur

keuangan

 memperbaiki

peralatan

 Membersihkan

gedung

 Ruang

kepegawaian

 Ruang presentasi

 Ruang bagian

keuangnan

 Ruang koordinasi

 Ruang reparasi

 Ruang alat

reparasi

 Registrasi

Pelayanan/ utilitas

Pelayanan umum

 staff  Penyimpanan

peralatan

 Menyimpan

barang karyawan

 Gudang

 Locker karyawan

Pelayanan teknis

Staff  Pengaturan teknis

bangunan

 Ruang CCTV

 Penjaga

 Ruang janitor

 Ruang genset

 Chiller

 AHU

 Reservoir


(62)

e. Perpustakaan Kelompok

Kegiatan

Unit Kegiatan Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penerima Penerima  Dosen

 Pegawai

 Taruna

 Memberikan

informasi

 Duduk dan

berbincang

 Beristirahat

 Hall Penerima

 Lobby & Ruang

Tunggu

 Ruang Informasi

 Ruang Security

Mengelola Ruang Kerja Pimpinan

 Kepala

Perpus

 Wakil Kepala

Perpus

 Bekerja

 Beristirahat

 Duduk dan

berbincang

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Sekretaris  Bekerja

 Memberikan

informasi

 Lobby

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

Administrasi  Kepala Adm.  Bekerja

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Wakil Adm  Bekerja

 Menerima tamu

 Ruang Kerja

 Ruang Tunggu

Tamu

 Pegawai  Bekerja

 Menerima tamu

 Menyimpan arsip

 Ruang

kepegawaian

 Ruang tata

usaha

 Ruang rapat

Membaca Dan mengumpul

kan informasi

edukasi  Dosen

 Taruna

 Pegawai

 Mencari buku

 Membaca

 Meminjam buku

 Mengembalikan

buku

 Internet

 Memphotocopy

 menjilid

 ruang koleksi buku

 ruang baca

 ruang peminjaman

 ruang

pengembalian

 ruang computer

 ruang tunggu

 ruang informasi


(1)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI


(2)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI


(3)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI


(4)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI


(5)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI


(6)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN SERDANG BEDAGAI

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst, (1997), Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi, PT. Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst, (1997), Data Arsitek Jilid II Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi, PT. Erlangga, Jakarta.