Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dan
dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja yang baik
pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya dengan aman, nyaman dan selamat.
Pekerja yang merasa aman, nyaman dan selamat saat bekerja di tempat kerja akan
mendorong tercapainya hasil kerja yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja
yang merasa tidak aman, nyaman dan selamat saat bekerja di tempat kerja
(Saputro, 2015).
Di Indonesia, menurut PT Jamsostek (Persero) yang saat ini telah berubah
menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, sepanjang
tahun 2014 jumlah pesertanya yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak
129.911 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar atau sekitar 69,59% terjadi di
dalam perusahaan ketika mereka bekerja dengan persentasi pekerja yang tidak
memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014).
Setiap aktivitas yang melibatkan faktor manusia, mesin dan bahan yang
melalui tahapan proses memiliki risiko bahaya dengan tingkatan risiko berbedabeda yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Risiko
kecelakaan dan penyakit akibat kerja tersebut disebabkan karena adanya sumber

bahaya akibat dari aktivitas kerja di tempat kerja (Suma’mur, 2014).
Menurut

Depnakertrans

(2006)

sebesar

80-85%

kecelakaan

kerja

disebabkan oleh kelalaian manusia. Selain kelalaian saat bekerja faktor manusia

1
Universitas Sumatera Utara


2

yang lain yaitu perilaku pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). Tenaga kerja
sebagai sumber daya manusia mempunyai peran yang penting dalam rangka
mengembangkan dan memajukan suatu industri. Oleh sebab itu pekerja harus
diberi perlindungan melalui usaha-usaha peningkatan dan pencegahan. Sehingga
semua industri, baik formal maupun informal diharapkan dapat menerapkan K3 di
lingkungan kerjanya.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan suatu perangkat yang digunakan
oleh pekerja demi melindungi dirinya dari potensi bahaya serta kecelakaan kerja
yang kemungkinan dapat terjadi di tempat kerja. Penggunaan APD oleh pekerja
saat bekerja merupakan suatu upaya untuk menghindari paparan risiko bahaya di
tempat kerja. Walaupun upaya ini berada pada tingkat pencegahan terakhir,
namun penerapan alat pelindung diri ini sangat dianjurkan (Tarwaka, 2008).
Menurut ILO (2005) APD yang dipakai pada industri besi baja yaitu pelindung
kepala (safety helmets), pelindung mata (goggles), pelindung tangan dan kaki
(sarung tangan dan safety shoes), pelindung pernafasan (masker), pelindung
pendengaran (ear plug/ ear muff), dan pakaian kerja.
Ketersediaan APD yang lengkap di suatu perusahaan belum menjadi
jaminan untuk setiap pekerja akan memakainya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor lain yang menjadi alasan pekerja untuk tidak memakai APD tersebut.
Adapun faktor-faktor lainnya yang kemungkinan dapat memengaruhi perilaku
pemakaian APD oleh pekerja berdasarkan teori perilaku Lawrence Green, yaitu
faktor predisposisi (pengetahuan dan sikap), faktor pemungkin (kenyamanan dan

Universitas Sumatera Utara

3

ketersediaan fasilitas), dan faktor penguat (pengawasan dan pengaruh rekan kerja)
(Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan penelitian Rahmawani (2014) diketahui bahwa ada hubungan
signifikan

antara sikap

dan pengawasan APD dengan penggunaan APD.

Penelitian Yustrianita (2014) juga mendukung, bahwa ada hubungan signifikan
antara pengawasan APD dengan penggunan APD dan terdapat juga hubungan

signifikan antara ketersediaan APD dan kenyamanan APD dengan penggunaan
APD.
Menurut penelitian yang dilakukan Hakim (2004), pekerja yang tidak
memakai APD sebanyak 58,5 % disebabkan karena tidak tersedianya APD dan
pengawasan yang kurang. Penelitian lain yang dilakukan Prasetyo (2014), ada
pengaruh signifikan antara pengetahuan, sikap, dan ketersediaan APD terhadap
kepatuhan dalam menggunakan APD. Berdasarkan penelitian Liswanti (2014),
faktor predisposisi (sikap dan pengetahuan), faktor pemungkin (ketersediaan), dan
faktor penguat (dukungan atasan dan dukungan rekan kerja) berhubungan dengan
kepatuhan penggunaan APD.
Tingkat pemakaian APD sangat berpengaruh pada tingkat keselamatan
kerja.

Semakin

rendah

frekuensi pemakaian

APD


maka

semakin

besar

kesempatan terjadinya kecelakaan kerja. Banyak pekerja belum menyadari bahwa
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Hal
ini masih terlihat dari banyaknya pekerja yang tidak menggunakan APD dengan
lengkap (Tarwaka, 2008).

Universitas Sumatera Utara

4

Pengendalian faktor-faktor bahaya yang dilakukan untuk meminimalkan
bahkan menghilangkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja adalah dengan
cara pengendalian teknis dan administratif, tetapi banyak perusahaan yang
menolak untuk melaksanakan pengendalian tersebut dengan alasan biaya yang

mahal. Maka perusahaan tersebut mengupayakan dengan merekomendasikan
APD sebagai tindakan proteksi dini terhadap bahaya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja yang timbul ditempat kerja (Tarwaka, 2008).
Kepatuhan pekerja dalam pemakaian APD terutama pada perusahaan yang
high risk, memerlukan komitmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) baik
dari perusahaan, manajemen, maupun pekerja. Perusahaan membuat peraturanperaturan kerja, berbagai APD dikembangkan, dan prosedur kerja disusun, maka
masalah selanjutnya yang timbul adalah bagaimana cara membuat pekerja patuh.
Selanjutnya, upaya-upaya promosi kesehatan di tempat kerja mulai dikembangkan
agar pekerja mematuhi peraturan-peraturan kerja, misalnya pemakaian APD
ketika bekerja (Notoatmojdo, 2007).
Kesadaran akan pemakaian APD perlu ditanamkan pada setiap tenaga
kerja, karena perasaan tidak nyaman (risih, panas, berat, terganggu) merupakan
salah satu alasan mengapa pekerja tidak memakai APD. Pembinaan terus menerus
dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang APD. Salah satu
yang

efektif adalah

melalui pelatihan untuk


meningkatkan kesadaran dan

pengetahuan tentang pentingnya pemakaian APD sehingga akan efektif dan benar
dalam pemakaiannya (Ruhyandi, 2008).

Universitas Sumatera Utara

5

PT. Gunung Gahapi Sakti merupakan perusahaan industri yang bergerak
dibidang industri penghasil besi ulir, besi beton, dan besi nako. Perusahaan
dipimpin oleh seorang direktur yang membawahi 5 departemen, salah satunya
adalah departemen produksi. Pada departemen produksi salah satu proses kerjanya
adalah peleburan besi baja. Pada bagian peleburan besi baja terdapat tiga tahapan
kerja yaitu

tahap awal pada bidang kerja dapur besar, besi baja tua (scrap)

dimasukkan ke dalam tanur (dapur) untuk dilebur selama ± 90 menit dan
mendapat suhu panas 1700


0

C dan pencampuran bahan kimia berupa karbon,

magnesium, mangan, dan fosfor agar leburan besi baja memenuhi unsur kadar
besinya, kemudian dituang ke kuali. Tahapan selanjutnya, pada bidang kerja
dapur kecil leburan besi baja yang sudah ditampung di kuali dibawa ke dapur
kecil untuk diolah sesuai kebutuhan dan sebelum diolah dilakukan pemeriksaan
kadar besinya,

apabila belum memenuhi maka pencampuran bahan kimia

dilakukan sampai memenuhi unsur kadar besinya. Tahapan terakhir yaitu leburan
besi baja yang sudah memenuhi unsur kadar besinya dibawa ke bidang kerja CCM
(percetakan/pengecoran) untuk dijadikan billet atau besi tongkat.
Berdasarkan

survei pendahuluan


peneliti berupa

wawancara singkat

peneliti dengan HRD produksi manajer bahwa alat pelindung diri sudah
disediakan oleh perusahaan ditiap masing-masing departemen sesuai dengan
jumlah pekerja dan kondisi APD yang baik. Adanya peraturan wajib memakai
APD dan mendapat pengawasan dari mandor (foreman) tiap departemen.
Berdasarkan survei pendahuluan peneliti berupa observasi di tempat peleburan
besi baja berbeda dengan hasil wawancara, APD yang disediakan perusahaan

Universitas Sumatera Utara

6

belum sesuai dengan standar ILO, seperti memakai kain sebagai pelindung
pernafasan, pelindung mata (goggles) yang digunakan pekerja tidak dapat
melindungi dari partikel, debu, asap, dan bahaya kimia secara maksimal. Safety
shoes yang digunakan sebagian pekerja belum sesuai standar, seperti sepatu yang
tidak memiliki anti-slip. Hasil wawancara peneliti dengan salah satu pekerja di

proses peleburan besi baja bidang operator CCM (control desk) bahwa belum
tersedianya alat pelindung telinga (ear plug/ ear muff).
Oleh karena itu, kajian inilah yang mendasari peneliti untuk melakukan
suatu penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian APD pada
pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun
2017.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang memengaruhi pemakaian
APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan
Tahun 2017.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan

penelitian

ini


adalah

untuk

mengetahui

faktor-faktor

yang

memengaruhi pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di PT.
Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017.

Universitas Sumatera Utara

7

1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh faktor predisposisi (pengetahuan dan sikap)
terhadap pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan besi baja di
PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017.
2. Mengetahui pengaruh faktor pemungkin (ketersediaan APD dan
kenyamanan APD) terhadap pemakaian APD pada pekerja bagian
peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017.
3. Mengetahui pengaruh faktor penguat (pengawasan perusahaan dan
rekan kerja) terhadap pemakaian APD pada pekerja bagian peleburan
besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017.

1.4 Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh pengetahuan terhadap pemakaian APD pada pekerja
bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun
2017.
2. Ada pengaruh sikap terhadap pemakaian APD pada pekerja bagian
peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017.
3. Ada pengaruh ketersediaan APD terhadap pemakaian APD pada
pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan
Tahun 2017.
4. Ada pengaruh kenyamanan APD terhadap pemakaian APD pada
pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan
Tahun 2017.

Universitas Sumatera Utara

8

5. Ada pengaruh pengawasan perusahaan terhadap pemakaian APD pada
pekerja bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan
Tahun 2017.
6. Ada pengaruh rekan kerja terhadap pemakaian APD pada pekerja
bagian peleburan besi baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun
2017.
1.5

Manfaat Penelitian
1. Untuk memberikan informasi pada pekerja bagian peleburan besi baja
akan pentingnya pemakaian APD dalam melakukan pekerjaan yang
berisiko sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan sehat dan aman.
2. Sebagai bahan masukan bagi PT Gunung Gahapi Sakti untuk
mensukseskan pemakaian APD di perusahaan.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti yang akan melakukan
penelitian tentang pemakaian APD.
4. Secara khusus bagi penulis untuk menambah ilmu pengetahuan dan
keterampilan dalam penulisan skripsi.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja "Stimulasi" di Unit Penderesan PT. Socfin Indonesia Tanah Besih Tahun 2014

9 102 115

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

9 51 136

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA DI PT SUMATERA TROPICAL SPICES BATANG ANAI PADANG PARIAMAN TAHUN 2013.

0 2 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. LEMBAH KARET PADANGTAHUN 2014.

1 11 10

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

0 1 19

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

0 1 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

0 1 24

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017 Chapter III VI

0 1 52

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

0 4 3

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Bagian Peleburan Besi Baja di PT. Gunung Gahapi Sakti Medan Tahun 2017

2 3 72