Addendum Dokumen Pemilihan pagar samping

(1)

Addendum

DOKUMEN LELANG

RENCANA KERJA, SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI DAN KETENTUAN TEKNIS No. 486/PL.220/I.12.20/6/2012

Dalam Rangka

RENOVASI PAGAR SAMPING KANTOR BPTP SULAWESI TENGAH DI AULA BPTP SULAWESI TENGAH

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2012


(2)

Lampiran Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing

Renovasi Pagar Samping Kantor BPTP Sulawesi Tengah di Aula BPTP Sulawesi Tengah Tanggal : 1 Juni 2012

Penjelasan atas Perubahan (Addendum) Dokumen Lelang Dokumen Pemilihan Penyedia Barang / Jasa

Renovasi Pagar Samping Kantor BPTP Sulawesi Tengah di Aula BPTP Sulawesi Tengah

Nomor : 486/PL.220/I.12.20/6/20 Tanggal : 1 Juni 2012

BAB I

SYARAT-SYARAT UMUM Pasal 1

Jelas Pasal 2

Jelas Pasal 3

Jelas

Diantara Pasal 3 dan pasal 4 terdapat penambahan pasal baru, sehingga pasal 4 menjadi pasal 5. Pasal baru yang dimaksud adalah :

Pasal 4

1. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut: Pekerjaan Konstruksi : seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan

konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya; Kontrak Harga Satuan : kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa;

HPS : Harga Perkiraan Sendiri adalah hasil perhitungan seluruh volume pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan keuntungan; HEA : Harga Evaluasi Akhir adalah penyesuaian atau normalisasi


(3)

barang/jasa dimana unsur preferensi harga telah diperhitungkan berdasarkan capaian TKDN dan status perusahaan;

LDP : Lembar Data Pemilihan adalah data yang memuat ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan jenis pekerjaan antara lain meliputi penyusunan, penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata cara penilaian dokumen penawaran, pengumuman pemenang, sanggahan, dan sanggahan banding;

LDK : Lembar Data Kualifikasi adalah data yang memuat ketentuan dan informasi yang spesifik sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan penyedia barang/jasa antara lain dalam menyiapkan, mengisi formulir isian kualifikasi, dan melengkapi pakta integritas;

PA : Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran pemerintah.

KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/Jasa): Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa; PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang

bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan;

SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada penyedia barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan;

SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat yang diterbitkan oleh PPK kepada penyedia barang/jasa untuk memulai melaksanakan pekerjaan, jangka waktu penyelesaian, dan serah terima pekerjaan;

TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri adalah besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa, dan gabungan barang dan jasa.

Pra RK3K : Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kontrak adalah dokumen pra rencana penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi bidang pekerjaan umum yang dibuat oleh Penyedia dalam mengajukan penawaran.


(4)

ATSP : Analisa Teknis Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan per satuan tenaga kerja bahan dan peralatan untuk mendapatkan satu satuan jenis pekerjaan tertentu.

AHSP : Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan harga satu satuan jenis pekerjaan tertentu.

3. Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

4. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha.

Pasal 4 menjadi Pasal 5 Judul Pasal menjadi Instruksi Kepada Peserta : Isi pasal menjadi dua ayat:

Ayat 1. :Etika Pengadaan Barang/Jasa yang isinya sesuai dengan isi dokumen risalah: Pengguna Barang / Jasa Instansi Pemerintah (termasuk perencana, pelaksana, dan pengawas), penyedia barang / jasa dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang / jasa harus mematuhi etika pengadaan barang / jasa yaitu : 1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai

sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang / jasa. 2. Bekerja secara profesional, mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasian

dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang / jasa.

3. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung, untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.

4. Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.

5. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang / jasa. 6. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara

dalam pengadaan barang / jasa.

7. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan atau melakukan kegiatan bersama dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung yang akan merugikan negara.

8. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan barang / jasa.

Ayat 2 : Instruksi Kepada Peserta mengenai tahapan/mekanisme pelelangan yang dijelaskan secara terinci di bagian lampiran 1.

Pasal 5 menjadi Pasal 6 Isi pasal sama dan Jelas


(5)

Pasal 6 menjadi Pasal 7 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 7 menjadi Pasal 8 Dengan tambahan ayat 6 :

Dokumen Informasi Lembar Data Pemilihan untuk memperjelas data-data pemilihan langsung yang disajikan dalam lampiran II

Pasal 8 menjadi Pasal 9

Ayat 7 dihilangkan dan ayat 8 diganti menjadi penetapan pemenang ditetapkan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Renovasi Pagar Samping Kantor Di BPTP Sulawesi Tengah dan diketahui oleh PPK BPTP Sulawesi Tengah

Pasal 9 Menjadi Pasal 10 Jadwal Pelelangan Umum menjadi Jadwal Pemilihan Langsung

1. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan dilaksanakan pada : Hari, tanggal : Selasa, tgl 29-5-2012 s.d Selasa, Tgl. 5-6-2012 Jam : 09.00 wita s.d. 12.00 wita

Tempat : Aula BPTP Sulawesi Tengah Alamat : Jalan Lasoso No. 62, Biromaru

2. Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijziing) dilaksanakan pada : Hari, tanggal : Jum’at, 1 Juni 2012

Jam : 14.00 wita s.d. 15.40 Wita Tempat : Aula BPTP Sulawesi Tengah Alamat : Jalan Lasoso No. 62, Biromaru

3. Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran serta Dokumen Isian Kualifikasi : a) Pemasukan Dokumen Penawaran serta Dokumen Isian Kualifikasi dilaksanakan pada :

Hari, tanggal : Selasa, Tgl. 5 Juni 2012

Jam : 08.30 wita s.d. 12.30 wita (batas akhir) Tempat : Aula BPTP Sulawesi Tengah

Alamat : Jalan Lasoso No. 62, Biromaru

b) Pembukaan Dokumen Penawaran serta Dokumen Isian Kualifikasi dilaksanakan pada : Hari, tanggal : Selasa, Tgl. 5 Juni 2012

Jam : 12.45 wita s.d. selesai Tempat : Aula BPTP Sulawesi Tengah Alamat : Jalan Lasoso No. 62, Biromaru

4. Pada saat kotak penawaran ditutup, Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa tidak lagi menerima Dokumen Penawaran yang masuk dan diteruskan dengan pembukaan penawaran yang dilakukan oleh Panitia yang hadir dan calon penyedia barang / jasa. 5. Berita Acara Rapat Pembukaan Penawaran ditanda tangani oleh Panitia / Pejabat

Pengadaan Barang / Jasa yang hadir serta 2 orang wakil calon penyedia barang / jasa. 6. Ayat 6 ditambah dengan : Pengumuman pemilihan langsung dan jadwal


(6)

Pasal 10 Menjadi Pasal 11

Syarat-Syarat Penawaran dan Pengajuan Penawaran

1. Syarat-syarat Penawaran :

a) Lampiran Persyaratan “Dokumen Penawaran” dibuat dalam rangkap 2 (dua) terdiri atas :

(1) Surat Penawaran (asli bermeterai Rp.6000,-) sesuai dengan contoh surat Penawaran di lampiran IV. Harga Penawaran dalam dokumen penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. Jumlah yang tertera dalam angka harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam huruf. Bila tidak, jumlah dalam huruf akan digunakan sebagai nilai harga penawaran. (2) Rancangan Anggaran Belanja yang perlu disampaikan dalam dokumen

penawaran sesuai dengan lampiran sebagai berikut :

No Uraian Pekerjaan Harga

1 Pekerjaan Pendahuluan 2 Pekerjaan Dinding Bata 3 Pekerjaan Beton dan Besi 4 Pekerjaan Pengecatan

5 Pekerjaan Akhir dan lain-lain (pembersihan dan penyempurnaan)

6 PPN 10% (Tidak di pungut) 7 Total

8 Terbilang ( ...………,….) Isi ayat 2 ini dihilangkan karena sudah termuat di ayat 3

(3) Harga yang disampaikan dalam dokumen penawaran sudah termasuk semua yang diperlukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan termasuk pajak dan Rancangan Anggaran Belanja yang ditawarkan harus tertulis seperti tabel rekapitulasi, daftar kuantitas dan harga, analisa harga satuan pekerjaan, daftar harga satuan upah dan barang yang harus diisi dan ditandatangani dan distempel. Spesifikasii yang ditawarkan dalam rancangan Anggaran Belanja harus sama atau lebih tinggi dari spesifikasi Pengguna Barang/Jasa. Rancangan Anggaran Belanja : tabel rekapitulasi, daftar kuantitas dan harga, analisa harga satuan pekerjaan, daftar harga satuan upah dan barang sesuai dengan lampiran V.

(4) Jelas

(5) Jaminan Penawaran Pekerjaan sebesar Rp. 3.000.000,- yang ditujukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran BPTP Sulawesi Tengah, Jl. Lasoso No. 62, Biromaru (aslinya dimasukan dalam amplop tersendiri dan diserahkan ke Panitia dan 3 (tiga) rangkap copyannya dijilid bersama-sama dengan dokumen lainnya) dengan masa berlaku jaminan penawaran 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal pemasukan dokumen penawaran. Bentuk jaminan penawaran adalah Jaminan penawaran akan menjadi milik negara apabila :

 Peserta Pelelangan/Pemilihan langsung menarik diri setelah memasukkan Surat Penawaran Harga.


(7)

 Peserta Pelelangan/Pemilihan langsung menarik diri setelah ditunjuk sebagai Pemenang Pelelangan/Pemilihan langsung.

Jaminan Penawaran dari peserta lelang yang tidak ditunjuk sebagai Calon Pemenang pelelangan/Pemilihan langsung, dapat diambil setelah calon pemenang pelelangan/Pemilihan langsung diumumkan, sedangkan bagi peserta lelang yang dinyatakan tidak sah / dapat diambil setelah selesai pembukaan penawaran. Apabila pelelangan/Pemilihan langsung dinyatakan BATAL/GAGAL, maka seluruh Surat Jaminan Penawaran dikembalikan kepada Peserta Lelang. Diganti dan ditambahkan menjadi :

Jaminan Penawaran Pekerjaan sebesar Rp. 3.000.000,- yang ditujukan kepada Kuasa Pengguna Anggaran BPTP Sulawesi Tengah, Jl. Lasoso No. 62, Biromaru (aslinya dimasukan dalam amplop tersendiri dan diserahkan ke Panitia dan 2 (dua) rangkap copyannya dijilid bersama-sama dengan dokumen lainnya) dengan masa berlaku jaminan penawaran 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal pemasukan dokumen penawaran. Jaminan berasal dari jaminan asuransi atau Bank sebagaimana contoh surat jaminan penawaran terdapat di lampiran VI.

Jaminan penawaran akan menjadi milik negara apabila :

 Peserta Pelelangan/Pemilihan langsung menarik diri setelah memasukkan Surat Penawaran Harga.

 Peserta Pelelangan/Pemilihan langsung menarik diri setelah ditunjuk sebagai Pemenang Pelelangan/Pemilihan langsung.

Jaminan Penawaran dari peserta lelang yang tidak ditunjuk sebagai Calon Pemenang pelelangan/Pemilihan langsung, dapat diambil setelah calon pemenang pelelangan/Pemilihan langsung diumumkan, sedangkan bagi peserta lelang yang dinyatakan tidak sah / dapat diambil setelah selesai pembukaan penawaran. Apabila pelelangan/Pemilihan langsung dinyatakan BATAL/GAGAL, maka seluruh Surat Jaminan Penawaran dikembalikan kepada Peserta Lelang. (6) Jelas

Ditambahkan ayat 7 – 8 mengenai dokumen penawaran teknis sebagai berikut :

(7) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan; Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan: Dum trek 1 unit, alat tukang batu 1 set, alat tukang besi 1 set. Dengan bukti kepemilikan/pembelian

(8) daftar personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan: 1 Orang tenaga tenis yang berasal dari STM bangunan. 1 Orang tukang yang melampirkan sertifikat SKK-pengelasan atau SKT Tukang besi. 1 orang tenaga administrasi minimal SMA/SMK. Pengalaman kerja tidak dipersyaratkan.

b) Lampiran Persyaratan “Dokumen Isian Kualifikasi” dibuat dalam rangkap 3 (tiga) terdiri atas :

(1) Pakta Integritas

(2) Formulir Isian Penilaian Kualifikasi, yang terdiri dari : a. Data Administrasi

b. Ijin Usaha c. Ijin Lainnya


(8)

d. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan e. Pengurus

f. Data Keuangan g. Data Personalia

h. Data Peralatan dan Perlengkapan

i. Data Pengalaman Perusahaan (Kurun waktu 10 Tahun terakhir pengalaman dibidang / subbidang yang sesuai)

j. Modal Kerja

(3) Foto copy Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih berlaku dengan sub bidang pekerjaan logam.

(4) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

(5) Foto copy Akta Pendirian Perusahaan dan perubahaannya yang terakhir (bila ada)

(6) Fotocopy SPT tahun 2011

(7) Fotocopy pajak 3 bulan terakhir: April, Maret dan Mei 2012

(8) Fotocopy ijazah minimal STM bangunan (tenaga teknis) 1 orang dengan melampirkan sertifikat SKT-pengelasan atau SKT-tukang besi dan fotocopy ijazah tenaga administrasi 1 orang minimal SMA/SMK

(9) Fotocopy SPK/kontrak dan Berita acara serah terima pekerjaan (PHO) bagi perusahaan yang sudah berdiri 3 tahun.

Diganti menjadi :

b) Lampiran Persyaratan “Dokumen Isian Kualifikasi” dibuat dalam rangkap 2 (dua) terdiri atas :

1) Pakta Integritas

2) Formulir Isian Penilaian Kualifikasi sesuai lampiran VII beserta petunjuk pengisiannya, yangterdiri dari :

a. Data Administrasi b. Ijin Usaha

c. Ijin Lainnya

d. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan e. Pengurus

f. Data Keuangan g. Data Personalia

h. Data Peralatan dan Perlengkapan

i. Data Pengalaman Perusahaan (Kurun waktu 10 Tahun terakhir pengalaman dibidang / subbidang yang sesuai)

j. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan k. Modal Kerja

3) Foto copy Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih berlaku dengan sub bidang pekerjaan logam.

4) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

5) Foto copy Akta Pendirian Perusahaan dan perubahaannya yang terakhir (bila ada) 6) Fotocopy SPT tahun 2011

7) Fotocopy pajak 3 bulan terakhir: April, Maret danFebruari 2012

8) Fotocopy ijazah minimal STM bangunan (tenaga teknis) 1 (satu) orang, melampirkan sertifikat SKK-pengelasan atau SKK-tukang besi untuk 1 (satu) orang tukang dan fotocopy ijazah tenaga administrasi 1 (satu) orang minimal SMA/SMK


(9)

9) Fotocopy SPK/kontrak dan Berita acara serah terima pekerjaan (PHO) bagi perusahaan yang sudah berdiri 3 tahun.

2. Pengajuan Penawaran :

Pengajuan dokumen penawaran dan dokumen isian kualifikasi beserta lampirannya yang masing-masing terdiri dari 1 (satu) asli dan 2 (dua) rangkap rekaman sebagaimana dipersyaratkan pada ayat 1) syarat-syarat penawaran point a) dan b) dan dimasukkan kedalam sampul penutup dan di lem rapat serta di lakban 5 titik (empat titik sudut dan satu titik ditengah), kemudian dimasukkan kedalam kotak yang disiapkan oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa pada hari yang ditentukan sesuai jadwal tersebut pada pasal 9 ayat 3.

Diganti menjadi :

Pengajuan dokumen penawaran dan dokumen isian kualifikasi beserta lampirannya yang masing-masing terdiri dari 1 (satu) asli dan 1 (satu) rangkap rekaman sebagaimana dipersyaratkan pada ayat 1) syarat-syarat penawaran point a) dan b) dan dimasukkan kedalam sampul penutup dan di lem rapat serta di lak 5 titik (empat titik sudut dan satu titik ditengah), kemudian dimasukkan kedalam kotak yang disiapkan oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa pada hari yang ditentukan sesuai jadwal tersebut padapasal 10 ayat 3.

3. Surat Penawaran tidak sah (gagal), apabila :

a) Tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan maupun adendumnya (bila ada).

b) Tidak memenuhi salah satu persyaratan seperti yang dimaksud dalam pasal 10 ayat 1 dan 2

Diganti menjadi :

Surat Penawaran tidak sah (gagal), apabila :

a) Tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan maupun adendumnya (bila ada).

b) Tidak memenuhi salah satu persyaratan seperti yang dimaksud dalam pasal 11 ayat 1 dan 2

4. Sistem Penyampain Dokumen Penawaran menggunakan Sistem Satu Sampul, terdiri dari :

a) Dokumen Penawaran sebagaimana yang dipersyaratkan ayat 1) point a) masing-masing dijilid rapi dibuat 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) asli dan 2 (dua) copiannya.

b) Dokumen Isian Kualifikasi sebagaimana yang dipersyaratkan ayat 1) point b) masing-masing dijilid rapi dibuat 3 (tiga) rangkap, 1 (satu) asli dan 2 (dua) copi/rekamannya. c) Kedua dokumen tersebut berisi kelengkapan dokumen penawaran dan dokumen isian

kualifikasi dimasukan kedalam sampul penutup. Sampul luar berawarna coklat.

d) Pada sampul penutup yang disampaikan oleh calon penyedia barang / jasa hanya mencantumkan alamat yang mengadakan pengadaan barang / jasa yang ditempel pada bagian tengah atas sampul, dengan kata-kata :

Dokumen Penawaran

Jenis Pekerjaan : Renovasi Pagar Samping Kantor di BPTP Sulawesi Tengah . Tempat Pemasukan: BPTP Sulawesi Tengah


(10)

Hari, Tanggal : Selasa, Tgl. 5 Juni 2012 (disesuaikan dengan tanggal penyerahan)

J a m : 08.30 wita s.d. 11.30 wita

Kepada Yth,

Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa BPTP Sulawesi Tengah

di-Biromaru

e) Sampul Penawaran tidak boleh diberi tanda-tanda atau tulisan apapun. Diganti menjadi :

4. Sistem Penyampain Dokumen Penawaran menggunakan Sistem Satu Sampul, terdiri dari :

a) Dokumen Penawaran sebagaimana yang dipersyaratkan ayat 1) point a) masing-masing dijilid rapi dibuat 2 (dua) rangkap, 1 (satu) asli dan 1 (satu) copiannya.

b) Dokumen Isian Kualifikasi sebagaimana yang dipersyaratkan ayat 1) point b) masing-masing dijilid rapi dibuat 2 (dua) rangkap, 1 (satu) asli dan 1 (satu) copiannya.

c) Kedua dokumen tersebut berisi kelengkapan dokumen penawaran dan dokumen isian kualifikasi dimasukan kedalam sampul penutup. Sampul luar berawarna coklat.

d) Pada sampul penutup yang disampaikan oleh calon penyedia barang / jasa hanya mencantumkan alamat yang mengadakan pengadaan barang / jasa yang ditempel pada bagian tengah atas sampul, dengan kata-kata :

Dokumen Penawaran

Jenis Pekerjaan : Renovasi Pagar Samping Kantor di BPTP Sulawesi Tengah . Tempat Pemasukan: BPTP Sulawesi Tengah

Jalan Lasoso No. 62, Biromaru

Hari, Tanggal : Selasa, Tgl. 5 Juni 2012 (disesuaikan dengan tanggal penyerahan)

J a m : 08.30 wita s.d. 12.30 wita Kepada Yth,

Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa BPTP Sulawesi Tengah

di-Biromaru


(11)

Pasal 11 menjadi Pasal 12

Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

1. Peserta Calon Penyedia Barang / Jasa wajib mengikuti rapat pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) yang diadakan oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa sebagaimana diatur jadwalnya dalam pasal 9 ayat 2.

2. Dalam rapat pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) diadakan tanya jawab antara Panitia / Pejabatan Pengadaan Barang / Jasa dengan Peserta Calon Penyedia Barang / Jasa.

3. Dalam rapat pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing), akan dibuat Berita Acara yang ditanda tangani oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa dan 2 (dua) orang sebagai wakil dari peserta Calon Penyedia Barang /Jasa. Berita Acara ini merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini.

Diganti menjadi :

Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

1. Peserta Calon Penyedia Barang / Jasa wajib mengikuti rapat pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) yang diadakan oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa sebagaimana diatur jadwalnya dalam pasal 10 ayat 2.

2. Dalam rapat pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) diadakan tanya jawab antara Panitia / Pejabatan Pengadaan Barang / Jasa dengan Peserta Calon Penyedia Barang / Jasa.

3. Dalam rapat pemberian penjelasan pekerjaan (Aanwijzing), akan dibuat Berita Acara yang ditanda tangani oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa dan 2 (dua) orang sebagai wakil dari peserta Calon Penyedia Barang /Jasa. Berita Acara ini merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini.

Pasal 12 menjadi Pasal 13 Pembukaan Dokumen Penawaran

1. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa pada waktu dan tempat seperti tersebut pada pasal 9 ayat 3 point b), yaitu acara rapat pembukaan dokumen penawaran. Setelah Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa menyatakan waktu pemasukan dokumen penawaran ditutup, Panitia / Pejabatan Pengadaan tidak lagi menerima dokumen penawaran/ perubahan/keterangan lisan ataupun tertulis atas dokumen penawaran yang telah disampaikan.

2. Pelaksanaan Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan oleh Panitia Pengadaan di hadapan peserta pelelangan/Pemilihan langsung. Peserta Pelelangan/Pemilihan langsung wajib mengikuti tata tertib pelaksanaan pelelangan/Pemilihan langsung Renovasi Pagar Samping Kantor di BPTP Sulawesi Tengah.

3. Keputusan tentang sah atau tidaknya suatu Calon Penyedia Barang / Jasa didasarkan atas dasar Dokumen Pemilihan Penyedia Barang / Jasa yang telah disepakati bersama beserta Adendumnya (bila ada) serta Dokumen Isian Kualifikasi yang sesuai pada Keppres Nomor 54 tahun 2010 beserta perubahannya.


(12)

Pembukaan Dokumen Penawaran

1. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan oleh Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa pada waktu dan tempat seperti tersebut pada pasal 10 ayat 3point b), yaitu acara rapat pembukaan dokumen penawaran. Setelah Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa menyatakan waktu pemasukan dokumen penawaran ditutup, Panitia / Pejabatan Pengadaan tidak lagi menerima dokumen penawaran/ perubahan/keterangan lisan ataupun tertulis atas dokumen penawaran yang telah disampaikan.

2. Pelaksanaan Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan oleh Panitia Pengadaan di hadapan peserta pelelangan/Pemilihan langsung. Peserta Pelelangan/Pemilihan langsung wajib mengikuti tata tertib pelaksanaan pelelangan/Pemilihan langsung Renovasi Pagar Samping Kantor di BPTP Sulawesi Tengah.

3. Keputusan tentang sah atau tidaknya suatu Calon Penyedia Barang / Jasa didasarkan atas dasar Dokumen Pemilihan Penyedia Barang / Jasa yang telah disepakati bersama beserta Adendumnya (bila ada) serta Dokumen Isian Kualifikasi yang sesuai pada Keppres Nomor 54 tahun 2010 beserta perubahannya.

Pasal 13 menjadi Pasal 14

Metode Evaluasi Dokumen Penawaran

Metode Evaluasi digunakan dalam penilaian Dokumen Penawaran adalah sistim gugur, dilakukan berdasarkan penilaian seperti yang dipersyaratkan pada Pasal 10 baik dari pengecekan secara administrasi dan harga penawaran dengan cara sebagai berikut :

1. Penilaian Dokumen Penawaran meliputi :

a. Kelengkapan dokumen penawaran sesuai dengan dokumen pemilihan penyedia barang / jasa dan kesesuaian jadwal pelelangan/Pemilihan langsung.

b. Penelitian kebenaran / keabsahan isi dokumen.

c. Apabila perlengkapan adminstrasi tidak memenuhi persyaratan maka dinyatakan tidak syah dan tidak dilanjutkan ke dokumen lainnya.

2. Penilaian Kewajaran Harga.

Dilakukan terhadap penawaran memenuhi persyaratan spesifikasi teknis, yaitu : 1) Memenuhi semua komponen penawaran.

2) Memenuhi semua komponen rincian harga penawaran. 3) Tidak boleh terjadi kesalahan struktur harga.

4) Harga penawaran yang wajar, dapat dipertanggungjawabkan, serta menguntungkan negara dalam arti :

a. Penawaran yang diajukan dapat dipertanggungjawabkan.

b. Perhitungan Harga dapat dipertanggungjawabkan sesuai analisa biaya yang diperhitungkan secara proporsional (HPS / OE).

3. Penilaian Dokumen Isian Kualifikasi.

Dilakukan bilamana dokumen penawaran yang diajukan memenuhi persyaratan dan dinyatakan lulus kemudian dilanjutkan dengan verifikasi dan klarifikasi bagi dokumen isian kualifikasi untuk calon pemenang, pemenang cadangan I dan pemenang cadangan II. panitia melakukan seleksi hingga mendapatkan tiga calon pemenang.

Diganti menjadi :

Metode Evaluasi Dokumen Penawaran

Metode Evaluasi digunakan dalam penilaian Dokumen Penawaran adalah sistim gugur, dilakukan berdasarkan penilaian seperti yang dipersyaratkan pada Pasal 11 baik dari pengecekan secara administrasi, teknis dan harga penawaran yang sebelumnya dialkukan koreksi aritmatik dengan cara sebagai berikut :


(13)

1. Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik dengan ketentuan:

a) volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan;

b) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan

c)jenis pekerjaan:

1) yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.

2) tidak ditawarkan atau menawarkan di bawah spesifikasi yang ditentukan, maka dilakukan klarifikasi, apabila hasil klarifikasi menunjukkan jenis pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan utama (major item) dan merupakan penyimpangan yang bersifat penting/pokok yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan maka dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan penawaran tidak dilakukan evaluasi lebih lanjut.

d) Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula. Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.

e) Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun urutan dimulai dari nilai penawaran terendah. Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui website sebagaimana tercantum dalam LDP.

f) Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai dari penawaran terendah setelah koreksi aritmatik. Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar yang menawar harga kurang (di bawah) dari HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran.

2. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:

a) Panitia /Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah isi Dokumen Pengadaan ;

b) Panitia /Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen Penawaran;

c) penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan antara lain disampaikan oleh penawar yang berhak, pada waktu yang telah ditentukan, untuk paket pekerjaan yang dilelangkan, memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan meliputi syarat administrasi, syarat teknis dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan dan harga yang wajar dapat dipertanggung jawabkan tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;

d) penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:

penyimpangan dari Dokumen Pengadaan yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau

penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat.

e) para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;

f) apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK, dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:


(14)

peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;

anggota Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti, dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana

proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan

apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka 2), maka pelelangan dinyatakan gagal.

3. Evaluasi Administrasi:

a) evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi;

b) penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:

 syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk peserta yang tidak menyampaikan formulir TKDN, maka penawarannya tidak digugurkan dan nilai TKDN-nya dianggap nol);  surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. ditandatangani oleh:

odirektur utama/pimpinan perusahaan;

openerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya; okepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan

dengan dokumen otentik; atau

opejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

b. jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan ketentuan:

oapabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka dan huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;

oapabila nilai yang tertulis dalam angka jelas sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai yang tertulis dalam angka; atau oapabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis dalam huruf tidak jelas, maka

penawaran dinyatakan gugur.

c. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP dengan ketentuan:

oapabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka dan huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;

oapabila nilai yang tertulis dalam angka jelas sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai yang tertulis dalam angka; atau oapabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis dalam huruf tidak jelas, maka

penawaran dinyatakan gugur. d. bertanggal;

c) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:

diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;

Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP; nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam Jaminan Penawaran; besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai sebagaimana tercantum


(15)

besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;

Kuasa Pengguna Anggaran BPTP Sulawesi Tengah yang menerima Jaminan Penawaran;

paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan;

Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) diterima oleh Penerbit Jaminan;

substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran telah dikonfirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) kepada penerbit jaminan;

d) surat kuasa (apabila dikuasakan):

Harus ditandatangani direktur utama / pimpinan perusahaan;

Nama penerima kuasa harus tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya; Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang

diwakili menurut perjanjian kerja sama.

e) Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) dapat melakukan klarifikasi secara tertulis terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun tidak boleh mengubah substansi;

f) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis; g) apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan

administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis;

h) apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.

4. Evaluasi Teknis:

a. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan; b. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan ketentuan:

1) Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam LDP;

2) penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan terhadap:

metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan termasuk pengendalian terhadap risiko K3. Metoda pelaksanaan dilengkapi metode kerja untuk jenis-jenis pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang atau pekerjaan sementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan penawar untuk melaksanakan pekerjaan, Yang diteliti dalam evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan dan cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan akhir dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;

jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan untuk menghasilkan produksi alat yang dibutuhkan sebagaimana tercantum dalam LDP;

 spesifikasi teknis memenuhi persyaratan; bagi penawar yang menyampaikan spesifikasi teknis yang berbeda dari yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan maka spesifikasi teknis tidak boleh kurang dari yang disyaratkan,


(16)

dan bagi penawar yang tidak menyampaikan perubahan spesifikasi teknis dianggap sama dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan;

 personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;  Pra RK3K memenuhi persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang akan

dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Apabila terdapat hal yang meragukan dapat dilakukan klarifikasi untuk menegaskan bahwa K3 akan dilaksanakan. Tidak dapat menggugurkan teknis berdasarkan Pra RK3K.

3) Untuk menilai konsistensi dan kewajaran antara metode pelaksanaan, jadwal waktu pelaksanaan, penggunaan peralatan dan bahan (material konstruksi), tenaga kerja, maupun pencapaian produktivitas dan spesifikasi teknis, Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) dapat melakukan klarifikasi dengan menilai rincian/uraian Analisa Teknis Satuan Pekerjaan untuk pekerjaan utama meliputi komponen tenaga kerja, peralatan, dan bahan (material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan yang perlu dinilai konsistensinya. Selanjutnya meneliti dan melakukan analisis terhadap uraian Analisa Teknis Satuan Pekerjaan tersebut, apabila dinilai tidak konsisten dan/atau tidak wajar maka penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam evaluasi penawaran harus dinyatakan gugur teknis.

4) apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) melakukan klarifikasi dan konfirmasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;

c. Apabila dalam evaluasi menggunakan ambang batas unsur teknis yang dinilai, maka evaluasi teknis dilakukan dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis (perolehan nilai) yang ditetapkan dalam LDP.

d. Penawaran dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing unsur maupun nilai total keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga; f. apabila peserta yang lulus evaluasi teknis kurang dari 3 (tiga), maka evaluasi tetap

dilanjutkan dengan evaluasi harga;

g. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.

5. Evaluasi Harga:

a. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting, dengan ketentuan:

1) total harga penawaran terkoreksi dibandingkan terhadap nilai total HPS:

 apabila total harga penawaran terkoreksi melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur; dan

 apabila semua harga penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal;

2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan penawaran tersebut timpang, maka harga satuan penawaran timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga;

3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;


(17)

b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:

1) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS, harus dilakukan dengan ketentuan:

 menilai rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama meliputi komponen tenaga kerja, peralatan, dan bahan (material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan utama yang perlu dinilai kewajarannya untuk diteliti dan dianalisa mencakup beberapa faktor:

a) Komposisi bahan (material konstruksi) untuk memperoleh suatu produk konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal komposisi agregat, semen PC dan lainnya untuk menghasilkan beton K 125).

b) Kesesuaian harga bahan (material konstruksi) dengan harga pasaran pada saat penawaran dan harga tersebut dapat dibuktikan (misal harga semen, besi beton yang dicantumkan pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan). c) Kesesuaian upah tenaga kerja yang diberlakukan pada pekerjaan

konstruksi di lokasi kegiatan pada saat penawaran (misal mandor, kepala tukang, tukang, pembantu tukang).

d) Kesesuaian penggunaan peralatan yang meliputi peralatan yang tercantum dalam daftar peralatan yang diberikan dalam penawaran, komposisi, kapasitas produk, bahan penunjang, dan perhitungan biaya peralatan yang digunakan pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan untuk menghasilkan konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal alat pemadatan tanah). e) Apabila hasil analisa mengindikasikan bahwa pekerjaan utama tidak dapat

dilaksanakan dengan harga yang ditawarkan yang disebabkan harga penawaran di bawah harga pasar dan dapat dibuktikan, sehingga akan menyebabkan terjadinya kerugian dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh serta diperkirakan mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/ kinerja dan diyakini tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan/ ketentuan, maka penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam evaluasi penawaran harus dinyatakan gugur.

f) Indikasi kerugian dan keuntungan diteliti dari data yang tercantum dalam analisa harga satuan pekerjaan dan rekapitulasi daftar kuantitas dan harga.

 apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan

 apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran disita untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.

c. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan peraturan dan perundang-undangan, maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.

d. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

6. Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).


(18)

7. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

8. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian sistem gugur. 9. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum pemasukan

penawaran.

10.Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.

11.Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.

12.Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.

13.Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dari dokumen asli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan meminta salinan dokumen tersebut. Dalam pembuktian kualifikasi harus dihadiri oleh penanggung jawab penawaran atau yang menerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

14.Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

15.Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya dimasukkan dalam Daftar Hitam.

16.Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.

BAB II

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI Pasal 14 menjadi Pasal 15 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 15 menjadi Pasal 16 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 16 menjadi Pasal 17 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 17 menjadi Pasal 18 Isi pasal sama dan Jelas


(19)

Pasal 18 menjadi Pasal 19 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 19 menjadi Pasal 20 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 20 menjadi Pasal 21 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 21 menjadi Pasal 22 Sanksi dan Denda

1. Penyedia Barang / Jasa yang mengundurkan diri setelah Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) diterbitkan dikenakan sanksi untuk tidak ikut dalam kegiatan pengadaan barang / jasa selama kurung waktu 2 (dua) tahun di lingkungan kerja instansi terkait serta Jaminan Penawarannya dicairkan oleh Pengguna Barang / Jasa dan disetorkan ke kas negara.

2. Apabila sampai dengan 3 (tiga) hari setelah dikeluarkan Kontrak oleh Pengguna Barang / Jasa, Penyedia Barang / Jasa belum menunjukkan tanda-tanda sudah mulai bekerja, dapat dinyatakan melakukan “Wan Prestasi”

3. Apabila sampai dengan jangka waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatangan Surat Perjanjian (Kontrak). Penyedia Barang / Jasa tersebut tidak dapat melaksanakan pekerjaan tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka Kontrak yang sudah dilkeluarkan tersebut dinyatakan batal secara sepihak.

4. Apabila Penyedia Barang / Jasa tidak menyerahkan semua / sebagian pekerjaan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan berdasarkan pasal 15 dalam dokumen pemilihan ini, Penyedia Barang / Jasa tersebut dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) untuk setiap hari keterlambatan dengan batas maksimum 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan denda tersebut disetor ke kas negara.

5. Segala cacat yang tersembunyi baik secara hukum maupun secara fisik tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Barang / Jasa dan wajib menggantinya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diketahuinya cacat tersebut oleh pihak Pengguna Barang / Jasa.

6. Apabila terjadi pelanggaran oleh Penyedia Barang / Jasa atas ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian (Kontrak), dan pihak Pengguna Barang / Jasa telah memberikan teguran secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kalender, tetapi Penyedia Barang / Jasa tersebut masih tidak mengindahkan teguran tersebut, maka Pengguna Barang / Jasa secara sepihak dapat membatalkan Surat Perjanjian (kontrak) tersebut, dan segala biaya ditimbulkan dibebankan kepada pihak Penyedia Barang / Jasa.

7. Dalam hal barang-barang yang rusak atau kurang lengkap, dalam hal ini lolos dari pengawasan pihak Pengguna Barang / Jasa, maka Penyedia Barang / Jasa wajib menggantinya selambat-lambatnya dalam 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tentang kerusakan / kekurangan tersebut.

8. Dalam hal barang-barang yang rusak atau hilang sebagaian atau seluruhnya dalam proses pengiriman, maka Penyedia Barang / Jasa harus menggantinya dengan barang-barang yang sama dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender. Apabila dalam waktu yang ditetapkan oleh Pengguna Barang / Jasa ternyata Penyedia Barang / Jasa tidak menggantikan barang-barang tersebut di lokasi yang telah ditentukan, maka Pengguna Barang / Jasa dapat menunjuk pihak lain dengan tanggungan biaya pada Penyedia Barang


(20)

/ Jasa, dalam hal ini Penyedia Barang / Jasa wajib menyerahkan jaminan bank sebesar harga barang-barang yang rusak / hilang tersebut.

Diganti dan ditambah menjadi :

Pasal 22

Jaminan, Sanggahan, Sanksi dan Denda

1. Penyedia Barang / Jasa yang mengundurkan diri setelah Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) diterbitkan dikenakan sanksi untuk tidak ikut dalam kegiatan pengadaan barang / jasa selama kurung waktu 2 (dua) tahun di lingkungan kerja instansi terkait serta Jaminan Penawarannya dicairkan oleh Pengguna Barang / Jasa dan disetorkan ke kas negara.

2. Apabila sampai dengan 3 (tiga) hari setelah dikeluarkan Kontrak oleh Pengguna Barang / Jasa, Penyedia Barang / Jasa belum menunjukkan tanda-tanda sudah mulai bekerja, dapat dinyatakan melakukan“Wan Prestasi”

3. Apabila sampai dengan jangka waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatangan Surat Perjanjian (Kontrak). Penyedia Barang / Jasa tersebut tidak dapat melaksanakan pekerjaan tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka Kontrak yang sudah dilkeluarkan tersebut dinyatakan batal secara sepihak.

4. Apabila Penyedia Barang / Jasa tidak menyerahkan semua / sebagian pekerjaan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan berdasarkan pasal 15 dalam dokumen pemilihan ini, Penyedia Barang / Jasa tersebut dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu permil) untuk setiap hari keterlambatan dengan batas maksimum 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan denda tersebut disetor ke kas negara.

5. Segala cacat yang tersembunyi baik secara hukum maupun secara fisik tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Barang / Jasa dan wajib menggantinya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diketahuinya cacat tersebut oleh pihak Pengguna Barang / Jasa.

6. Apabila terjadi pelanggaran oleh Penyedia Barang / Jasa atas ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian (Kontrak), dan pihak Pengguna Barang / Jasa telah memberikan teguran secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kalender, tetapi Penyedia Barang / Jasa tersebut masih tidak mengindahkan teguran tersebut, maka Pengguna Barang / Jasa secara sepihak dapat membatalkan Surat Perjanjian (kontrak) tersebut, dan segala biaya ditimbulkan dibebankan kepada pihak Penyedia Barang / Jasa.

7. Dalam hal barang-barang yang rusak atau kurang lengkap, dalam hal ini lolos dari pengawasan pihak Pengguna Barang / Jasa, maka Penyedia Barang / Jasa wajib menggantinya selambat-lambatnya dalam 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tentang kerusakan / kekurangan tersebut.

8. Dalam hal barang-barang yang rusak atau hilang sebagaian atau seluruhnya dalam proses pengiriman, maka Penyedia Barang / Jasa harus menggantinya dengan barang-barang yang sama dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender. Apabila dalam waktu yang ditetapkan oleh Pengguna Barang / Jasa ternyata Penyedia Barang / Jasa tidak menggantikan barang-barang tersebut di lokasi yang telah ditentukan, maka Pengguna Barang / Jasa dapat menunjuk pihak lain dengan tanggungan biaya pada Penyedia Barang / Jasa, dalam hal ini Penyedia Barang / Jasa wajib menyerahkan jaminan bank sebesar harga barang-barang yang rusak / hilang tersebut.

9. Masa sanggah selama lima hari setelah pengumuman pemenang. Calon penyedia barang/jasa dapat melakukan sanggahan dan Panitia/ Pokja ULP


(21)

(Panitia Pengadaan Barang/jasa) memberikan tanggapan atas sanggahan tersebut. Bila terjadi sanggahan banding maka diperlukan jaminan sanggahan banding. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Renovasi Pagar Samping Kantor Di BPTP Sulawesi Tengah. Besarnya jaminan sanggahan banding: Rp 500.000,-(Lima ratus ribu rupiah). Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara.

10. Di dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP yaitu tahap pertama pembayaran (80%). Nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan; Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf; nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang menandatangani kontrak; Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit Jaminan;

Pasal 22 menjadi Pasal 23 Isi pasal sama dan Jelas


(22)

BAB III

SYARAT – SYARAT TEKNIS Pasal 23 menjadi Pasal 24 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 24 menjadi Pasal 25 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 26 Jelas Pasal 27

jelas

Palu, 1 Juni 2012

Mengetahui / Menyetujui : Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa

Kuasa Pengguna Anggaran/ Ketua,

Pejabat Pembuat Komitmen BPTP Sulawesi Tengah

Syamsyiah Gafur, SP. MSi Yogi Purna Rahardjo, STP

NIP. 19690916 200003 2 003 NIP. 19810111 200501 1 002

Anggota Panitia

1. Ir. Saidah, MP 1. ………

2. Syul Nova lumintang, S.Sos 2. ……….

3. Sugito 3. ……….

Wakil Calon Penyedia Barang / Jasa

1. Mastika (CV. Adhi Mulya Pratama) 1. ……


(1)

b. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:

1) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS, harus dilakukan dengan ketentuan:

 menilai rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama meliputi komponen tenaga kerja, peralatan, dan bahan (material konstruksi) terhadap jenis pekerjaan utama yang perlu dinilai kewajarannya untuk diteliti dan dianalisa mencakup beberapa faktor:

a) Komposisi bahan (material konstruksi) untuk memperoleh suatu produk konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal komposisi agregat, semen PC dan lainnya untuk menghasilkan beton K 125).

b) Kesesuaian harga bahan (material konstruksi) dengan harga pasaran pada saat penawaran dan harga tersebut dapat dibuktikan (misal harga semen, besi beton yang dicantumkan pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan). c) Kesesuaian upah tenaga kerja yang diberlakukan pada pekerjaan

konstruksi di lokasi kegiatan pada saat penawaran (misal mandor, kepala tukang, tukang, pembantu tukang).

d) Kesesuaian penggunaan peralatan yang meliputi peralatan yang tercantum dalam daftar peralatan yang diberikan dalam penawaran, komposisi, kapasitas produk, bahan penunjang, dan perhitungan biaya peralatan yang digunakan pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan untuk menghasilkan konstruksi yang memenuhi syarat teknis (misal alat pemadatan tanah). e) Apabila hasil analisa mengindikasikan bahwa pekerjaan utama tidak dapat

dilaksanakan dengan harga yang ditawarkan yang disebabkan harga penawaran di bawah harga pasar dan dapat dibuktikan, sehingga akan menyebabkan terjadinya kerugian dibandingkan keuntungan yang akan diperoleh serta diperkirakan mempengaruhi lingkup, kualitas, hasil/ kinerja dan diyakini tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan/ ketentuan, maka penawaran tidak memenuhi syarat dan dalam evaluasi penawaran harus dinyatakan gugur.

f) Indikasi kerugian dan keuntungan diteliti dari data yang tercantum dalam analisa harga satuan pekerjaan dan rekapitulasi daftar kuantitas dan harga.

 apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; dan

 apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran disita untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.

c. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) sebagaimana ketentuan peraturan dan perundang-undangan, maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.

d. Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama, maka Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

6. Pokja ULP (Panitia Pengadaan Barang/jasa) menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).


(2)

7. Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).

8. Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian sistem gugur. 9. Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum pemasukan

penawaran.

10.Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kualifikasi.

11.Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.

12.Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.

13.Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen dari dokumen asli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan meminta salinan dokumen tersebut. Dalam pembuktian kualifikasi harus dihadiri oleh penanggung jawab penawaran atau yang menerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

14.Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.

15.Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya dimasukkan dalam Daftar Hitam.

16.Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.

BAB II

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI Pasal 14 menjadi Pasal 15 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 15 menjadi Pasal 16 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 16 menjadi Pasal 17 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 17 menjadi Pasal 18 Isi pasal sama dan Jelas


(3)

Pasal 18 menjadi Pasal 19 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 19 menjadi Pasal 20 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 20 menjadi Pasal 21 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 21 menjadi Pasal 22 Sanksi dan Denda

1. Penyedia Barang / Jasa yang mengundurkan diri setelah Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) diterbitkan dikenakan sanksi untuk tidak ikut dalam kegiatan pengadaan barang / jasa selama kurung waktu 2 (dua) tahun di lingkungan kerja instansi terkait serta Jaminan Penawarannya dicairkan oleh Pengguna Barang / Jasa dan disetorkan ke kas negara.

2. Apabila sampai dengan 3 (tiga) hari setelah dikeluarkan Kontrak oleh Pengguna Barang / Jasa, Penyedia Barang / Jasa belum menunjukkan tanda-tanda sudah mulai bekerja, dapat dinyatakan melakukan “Wan Prestasi”

3. Apabila sampai dengan jangka waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatangan Surat Perjanjian (Kontrak). Penyedia Barang / Jasa tersebut tidak dapat melaksanakan pekerjaan tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka Kontrak yang sudah dilkeluarkan tersebut dinyatakan batal secara sepihak.

4. Apabila Penyedia Barang / Jasa tidak menyerahkan semua / sebagian pekerjaan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan berdasarkan pasal 15 dalam dokumen pemilihan ini, Penyedia Barang / Jasa tersebut dikenakan denda sebesar 1 o/

oo (satu permil) untuk

setiap hari keterlambatan dengan batas maksimum 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan denda tersebut disetor ke kas negara.

5. Segala cacat yang tersembunyi baik secara hukum maupun secara fisik tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Barang / Jasa dan wajib menggantinya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diketahuinya cacat tersebut oleh pihak Pengguna Barang / Jasa.

6. Apabila terjadi pelanggaran oleh Penyedia Barang / Jasa atas ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian (Kontrak), dan pihak Pengguna Barang / Jasa telah memberikan teguran secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kalender, tetapi Penyedia Barang / Jasa tersebut masih tidak mengindahkan teguran tersebut, maka Pengguna Barang / Jasa secara sepihak dapat membatalkan Surat Perjanjian (kontrak) tersebut, dan segala biaya ditimbulkan dibebankan kepada pihak Penyedia Barang / Jasa.

7. Dalam hal barang-barang yang rusak atau kurang lengkap, dalam hal ini lolos dari pengawasan pihak Pengguna Barang / Jasa, maka Penyedia Barang / Jasa wajib menggantinya selambat-lambatnya dalam 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tentang kerusakan / kekurangan tersebut.

8. Dalam hal barang-barang yang rusak atau hilang sebagaian atau seluruhnya dalam proses pengiriman, maka Penyedia Barang / Jasa harus menggantinya dengan barang-barang yang sama dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender. Apabila dalam waktu yang ditetapkan oleh Pengguna Barang / Jasa ternyata Penyedia Barang / Jasa tidak menggantikan barang-barang tersebut di lokasi yang telah ditentukan, maka Pengguna Barang / Jasa dapat menunjuk pihak lain dengan tanggungan biaya pada Penyedia Barang


(4)

/ Jasa, dalam hal ini Penyedia Barang / Jasa wajib menyerahkan jaminan bank sebesar harga barang-barang yang rusak / hilang tersebut.

Diganti dan ditambah menjadi :

Pasal 22

Jaminan, Sanggahan, Sanksi dan Denda

1. Penyedia Barang / Jasa yang mengundurkan diri setelah Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa (SPPBJ) diterbitkan dikenakan sanksi untuk tidak ikut dalam kegiatan pengadaan barang / jasa selama kurung waktu 2 (dua) tahun di lingkungan kerja instansi terkait serta Jaminan Penawarannya dicairkan oleh Pengguna Barang / Jasa dan disetorkan ke kas negara.

2. Apabila sampai dengan 3 (tiga) hari setelah dikeluarkan Kontrak oleh Pengguna Barang / Jasa, Penyedia Barang / Jasa belum menunjukkan tanda-tanda sudah mulai bekerja, dapat dinyatakan melakukan“Wan Prestasi”

3. Apabila sampai dengan jangka waktu 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatangan Surat Perjanjian (Kontrak). Penyedia Barang / Jasa tersebut tidak dapat melaksanakan pekerjaan tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka Kontrak yang sudah dilkeluarkan tersebut dinyatakan batal secara sepihak.

4. Apabila Penyedia Barang / Jasa tidak menyerahkan semua / sebagian pekerjaan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan berdasarkan pasal 15 dalam dokumen pemilihan ini, Penyedia Barang / Jasa tersebut dikenakan denda sebesar 1 o/

oo (satu permil)

untuk setiap hari keterlambatan dengan batas maksimum 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan denda tersebut disetor ke kas negara.

5. Segala cacat yang tersembunyi baik secara hukum maupun secara fisik tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Barang / Jasa dan wajib menggantinya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diketahuinya cacat tersebut oleh pihak Pengguna Barang / Jasa.

6. Apabila terjadi pelanggaran oleh Penyedia Barang / Jasa atas ketentuan-ketentuan dalam Surat Perjanjian (Kontrak), dan pihak Pengguna Barang / Jasa telah memberikan teguran secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kalender, tetapi Penyedia Barang / Jasa tersebut masih tidak mengindahkan teguran tersebut, maka Pengguna Barang / Jasa secara sepihak dapat membatalkan Surat Perjanjian (kontrak) tersebut, dan segala biaya ditimbulkan dibebankan kepada pihak Penyedia Barang / Jasa.

7. Dalam hal barang-barang yang rusak atau kurang lengkap, dalam hal ini lolos dari pengawasan pihak Pengguna Barang / Jasa, maka Penyedia Barang / Jasa wajib menggantinya selambat-lambatnya dalam 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tentang kerusakan / kekurangan tersebut.

8. Dalam hal barang-barang yang rusak atau hilang sebagaian atau seluruhnya dalam proses pengiriman, maka Penyedia Barang / Jasa harus menggantinya dengan barang-barang yang sama dalam waktu 15 (lima belas) hari kalender. Apabila dalam waktu yang ditetapkan oleh Pengguna Barang / Jasa ternyata Penyedia Barang / Jasa tidak menggantikan barang-barang tersebut di lokasi yang telah ditentukan, maka Pengguna Barang / Jasa dapat menunjuk pihak lain dengan tanggungan biaya pada Penyedia Barang / Jasa, dalam hal ini Penyedia Barang / Jasa wajib menyerahkan jaminan bank sebesar harga barang-barang yang rusak / hilang tersebut.

9. Masa sanggah selama lima hari setelah pengumuman pemenang. Calon penyedia barang/jasa dapat melakukan sanggahan dan Panitia/ Pokja ULP


(5)

(Panitia Pengadaan Barang/jasa) memberikan tanggapan atas sanggahan tersebut. Bila terjadi sanggahan banding maka diperlukan jaminan sanggahan banding. Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pekerjaan Renovasi Pagar Samping Kantor Di BPTP Sulawesi Tengah. Besarnya jaminan sanggahan banding: Rp 500.000,-(Lima ratus ribu rupiah). Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan pada Kas Negara.

10. Di dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana tercantum dalam LDP yaitu tahap pertama pembayaran (80%). Nama penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan; Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf; nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama PPK yang menandatangani kontrak; Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit Jaminan;

Pasal 22 menjadi Pasal 23 Isi pasal sama dan Jelas


(6)

BAB III

SYARAT – SYARAT TEKNIS Pasal 23 menjadi Pasal 24 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 24 menjadi Pasal 25 Isi pasal sama dan Jelas

Pasal 26 Jelas Pasal 27

jelas

Palu, 1 Juni 2012

Mengetahui / Menyetujui : Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa

Kuasa Pengguna Anggaran/ Ketua,

Pejabat Pembuat Komitmen BPTP Sulawesi Tengah

Syamsyiah Gafur, SP. MSi Yogi Purna Rahardjo, STP NIP. 19690916 200003 2 003 NIP. 19810111 200501 1 002

Anggota Panitia

1. Ir. Saidah, MP 1. ………

2. Syul Nova lumintang, S.Sos 2. ……….

3. Sugito 3. ……….

Wakil Calon Penyedia Barang / Jasa

1. Mastika (CV. Adhi Mulya Pratama) 1. ……