T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
A. Gambaran umum SMA Negeri 3 Salatiga
SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
0519/O/191 tanggal : 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah
Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan
Riwayat Singkat :
1. Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk sihang Gakko
2. Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai
Gauverment Jongens Normal Schol
3. Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-laki (SGL)
4. Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh
tentara Belanda.
5. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional
6. Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG) hingga
tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.
7. Tahun 1959-1960 dipakai bersama-sama oleh SGB Negeri I dan SGTK
Negeri
8. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA
dan SGTK diintegrasikan menjadi menjadi SPG hingga tahun 1991.
9. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3
Salatiga.
B. Identitas SMA Negeri 3 Salatiga
1. Nama Sekolah
: SMA Negeri 3 Salatiga
2. NIS/NPSN
: 3001036204003 / 20328449
3. Terakreditasi
: A (Amat Baik) SK BASN Prov. Jateng:No. Prop-03 Ma006646Tgl. 29/09/2007)
4. Alamat
: Jalan Kartini No.34
5. No. Telepon
: (0298) 323300
6. Kode Pos
: 50711
7. Kelurahan
: Salatiga
8. Kecamatan
: Sidorejo
9. Kota
: Salatiga
10. Provinsi
: Jawa Tengah
11. Tahun Berdiri
: 15 Juli 1991 ( Alih fungsi SPGN)
Kepmendikb :0519/O/1991 Tgl. 5 September 1991
12. Nama Bank
: BPD Cabang Salatiga
13. Web
: www.sman3salatiga.com
14. e-mail
: [email protected]
C. Kepala Sekolah
Drs. H. Gunadi
: 1991 – 1992
Sumardi Hardo, BA. Dipl. Tels.
: 1992 – 1996
Drs. Murdiono
: 1996 – 2005
Drs. Sujit Mudjirno, S.IP, M.Pd. : 2005 – 2012
: 2012 – 2016
Drs. Suyitno, M.Pd
D. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 3 Salatiga
1. Visi Sekolah
“UNGGUL PRESTASI, SERASI
BERDAYA SAING GLOBAL”
DALAM
BUDI
PEKERTI,
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri menuju pengembangan
Sekolah bertaraf Internasional
b. Meningkatkan
prestasi
Akademik
dan
Non
Akademik
serta
Pengembangan kreatifitas siswa (Multiple Intelengency/ Keberbakatan
Majemuk).
c. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.
d. Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
e. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing
f. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
g. Mewujudkan Lingkungan sekolah yang menunjang suasana pembelajaran
yang menyenangkan (Joyfull Learning) yang demokratis.
h. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang partisipasi
masyarakat.
i. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah.
j. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur.
3. Tujuan Sekolah
a. Sebagai rintisan sekolah Kategori Mandiri menuju Sekolah Bertaraf
Internasional.
b. Inovasi pembelajaran bervariasi sesuai kompetensi (Problem Based
Learning, Inquiry based Learning, Project Based Learning, Contextual
Teaching and Learning)
c. Peningkatan prestasi akademik (IMO, IPHO, ICHO, IBO. Komputer,
Astronomi, Debat Bahasa Inggris, layanan A1
7
berbakat) dan non
akademik, (seni, olahraga, pramuka)
d. Peningkatan
profesionalisme
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
menyosong sertifikasi pendidik serat penataan administrasi sekolah
berbasis Komputer (TIK)
e. Peningkatan profesionalisme Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, serta
pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
f. Pemantapan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
g. Terciptanya kondisi peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan
berakhlak mulia
h. Lingkungan sekolah yang menyenangkan, "hidup sehat ramah lingkungan"
yang menunjang "Joyful Learning" yang demokratis.
i. Shooll Based Management, dalam berbagi aspek kehidupan warga sekolah
serta pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
j. Terciptanya hubungan antar warga sekolah yang santun, dan ramah.
4.1.2 Gambaran Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil populasi sebanyak 65 orang dan mendapatkan
sampel sebanyak 57 orang diperoleh dengan menggunakan rumus slovin. Dari 57
responden tersebut hanya 33 respon yang mengembalikan kuesioner, oleh karena
itu dalam penelitian ini data yang dianalisis berjumlah 33.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas ini akan dipakai untuk menguji variabel yang digunakan
dalam penelitian yang terdiri dari 45 pernyataan yang telah dijawab oleh
responden. Untuk menentukan valid atau tidak sebuah pernyataan yang digunakan
maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut : tingkat signifikansi = 95% (=5
persen), derajat kebebasan atau df= n-2 = 33-2=31, r tabel diperoleh sebesar
0,3440. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka pernyataan
dikatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas dari 45 pernyataan dalam
penelitian ini.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Variabel
Indikator
Kepemimpinan Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Motivasi
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
r hitung
0,577
0,715
0,54
0,510
0,668
0,677
0,717
0,784
0,635
0,517
0,602
0,308
0,346
0,283
0,283
0,443
0,453
0,523
0,622
0,564
0,582
0,511
0,457
0,533
r tabel
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kinerja
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
0,522
0,361
0,397
0,513
0,406
0,508
0,607
0,505
0,416
0,679
0,392
0,494
0,341
0,470
0,308
0,520
0,462
0,441
0,358
0,215
0,319
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tabel 4.1 menunjukan bahwa untuk variabel kepemimpinan terdapat 3
pernyataan yang tidak valid (koefisien korelasi < dari r tabel) yaitu Q12,Q14 dan
Q15. Untuk variabel motivasi semua pernyataan valid karena memiliki koefisien
korelasi > dari r tabel sedangkan untuk varibel kinerja terdapat 3 pernyataan yang
tidak valid karena koefisien korelasinya < r tabel yaitu Q9,Q14 dan Q15. Jadi
berdasarkan hasil ini ada 6 pernyataan yang tidak akan dimasukan lagi untuk
analisis selanjutnya.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukan akurasi, ketepatan dan konsekuensi kuesioner
dalam mengukur variabel. Yaitu kuesioner dikatakkan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu ( Latan dan Temalagi 2012). Satu variabel dinyatakan reliabel jika
menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Tabel 4.2 dibawah ini menunjukan
hasil uji releabilitas :
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach
Alpha
Kepemimpinan 0,859
Motivasi
0,778
Kinerja
0,717
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Hasil uji reliabel ini menunjukan bahwa semua indikator masing-masing
variabel dalam penelitian ini adalah reliabel karena ketiga variabel mempunyai
Cronbach Alpha > 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa pernyataan-pernyataan
yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan sebagai alat ukur.
4.2.3 Uji Asumsi
Uji asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
multikolineritas dan uji heteroskedastisitas.
4.2.3.1 Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas untuk mengetahui apakah data yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggunakan grafik normal P-P Plot dan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test Berikut adalah hasil pengujian asumsi normalitas:
Grafik 4.1
Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parametersa,b
Unstandardized
Residual
33
,0000000
3,83652590
,149
,116
-,149
,857
,455
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari grafik P-P Plot diatas dapat dilihat bahwa titik-titik plot atau data
berada disekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini memenuhi asumsi klasik normalitas. Hasil ini konsisten dengan
hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang menghasilkan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,455. Nilai ini lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal.
4.2.4 Analisis Regresi
4.2.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dapat digunakan untuk menguji pengaruh
variabel kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja. Berikut adalah ringkasan
hasil analisis data.
Tabel 4.5
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Variabel
Koefisien Regresi
Sig
T hitung
X1
0.303
0.025
2.355
X2
-0.083
0.565
-0.581
Konstanta
39.011
0.000
4.325
R = 0.395
F hitung = 2.772
R2 = 0.156
Sig = 0.079
Sumber data: Data primer yang diolah, 2017
Dari hasil analisis diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 39,011 + 0,303X1 – 0,083X2
Bedasarkan persamaan regresi maka dapat diinfretasikan beberapa hal antara lain:
1. Nilai konstanta persamaan regresi sebesar 39,011 menyatakan bahwa jika
tidak ada kepemimpinan dan motivasi maka kinerja guru adalah 39,011.
2. Nilai koefisien regresi kepemimpinan 0,303 menyatakan bahwa kenaikan
satu satuan kepemimpinan dengan asumsi motivasi tetap maka akan
meningkatkan kinerja guru sebesar 0,303 satuan.
3. Nilai koefisien regresi motivasi kerja sebesar -0,083 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan motivasi akan menurunkan kinerja guru
sebesar 0,083 satuan.
4.2.4.2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukan seberapa besar kemampuan variabel
kepemimpinan dan motivasi dalam menerangkan variasi variabel kinerja guru.
Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel 4.5, koefisien determinasi (R2) yang
diperoleh sebesar 0.156. Hal ini menunjukan bahwa besarnya kinerja guru yang
mampu diterangkan oleh kepemimpinan dan motivasi sebesar 15,6% sedangkan
sisanya 84,4% diterangkan oleh variabel-variabel diluar penelitian.
4.2.4.4 Uji t
Uji
digunakan
untuk
mengetahui
secara
individual
pengaruh
kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja guru. Dalam penelitian signifikansi
uji t dapat dilihat dari nilai signifikansinya dan perbandingan t hitung dan t tabel.
T tabel yang diperoleh sebesar 2,042. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.5
a. Variabel kepemimpinan
Hasil analisis menunjukan t hitung untuk variabel kepemimpinan (X1)
sebesar 2,355 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025. Berdasarkan hasil
ini dapat dilihat bahwa nilai t hitung > t tabel dengan nilai signifikansi
< 0,05 yang artinya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru. Jadi hipotesis pertama diterima.
b. Variabel Motivasi kerja guru
Hasil analisis menunjukan t hitung untuk variabel motivasi (X2) sebesar
-0,581 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,565. Berdasarkan hasil ini
dapat dilihat bahwa nilai -t hitung < -t tabel (-0,581 < - 2,042) dengan
nilai signifikansi > 0,05 yang artinya motivasi kerja guru tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Jadi hipotesis kedua ditolak
4.2.4.3 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpian dan
motivasi mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel kinerja guru. Nilai
signifikansi yang diperoleh dalam uji F ini lebih besar dari 0,05 yaitu 0,079. Jadi
dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi secara simultan
tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Signifikansi uji F juga dapat dilihat dari
perbandingan F hitung dan F tabel. F hitung yang diperoleh sebesar 2,772 dan F
tabel sebesar 3,32. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa F hitung < F tabel yang
artinya kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap kinerja guru. Jadi hipotesis ketiga ditolak.
4.3 Pembahasan
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance)
sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga/perusahaan akan berusaha
untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan kinerja pegawai antara
lain faktor kepemimpinan dan motivasi kerja. Faktor-faktor tersebut secara
sendiri-sendiri maupun secara bersamaan ikut berperan menentukan tercapainya
kinerja guru yang maksimal.
Kepemimpinan ditandai
dengan komitmen
untuk
mencapai
visi.
Komitmen penuh gairah, kejelasan terhadap apa yang bisa digabung dengan
kesadaran memiliki sumber daya yang tersedia untuk membantu pemimpin
sampai pada tujuan (Ambarita, 2015:55). Berdasarkan hasil regresi diperoleh
persamaan Y= 39,011 + 0,303X1 k– 0,083X2. Hal ini menunjukan bahwa dengan
kenaikan satu satuan kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan kinerja
guru sebesar 0,303 Berdasarkan uji t, kepemimpinan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Agung
(2015) yang menyatakan bahwa kepemimipinan kepala sekolah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil ini juga mendukung penelitian
Nurchasanah (2012) yang juga mengungkapkan hal yang sama yaitu variabel
persepsi kepemimpianan kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kompensasi
secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hipotesis pertama penelitian ini diterima.
Motivasi adalah suatu perangsang keinginan daya gerak kemauan bekerja
seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai ( Hasibuan
dalam Danang 2012:191). Dari analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk
variabel motivasi sebesar -0.083 yang menunjukan bahwa dengan kenaikan satu
satuan motivasi kerja akan menurunkan kinerja guru sebesar 0,083. Berdasarkan
uji t diperoleh kesimpulan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru yang dapat dilihat dari besarnya - t hitung (-0.581) < - t
tabel (- 2,042) dengan tingkat signifikan 0.566. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lie Liana, Tristina Rijanti (2016)
yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Jadi
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.
Dari hasil Uji F, memperlihatkan bahwa variabel kepemimpinan dan
motivasi secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru
SMAN 3 Salatiga. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 2,772
dengan tingkat signifikansi 0,079 (lebih dari 0,05). Jadi, hipotesis ketiga dalam
penelitian ini ditolak.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh R square sebesar
0,156. Hal ini menunjukan bahwa besarnya kinerja guru SMAN 3 Salatiga yang
mampu diterangkan oleh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja
sebesar 15,6% sedangkan sisanya 84,4% diterangkan oleh variabel-variabel diluar
penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
A. Gambaran umum SMA Negeri 3 Salatiga
SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
0519/O/191 tanggal : 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah
Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan
Riwayat Singkat :
1. Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk sihang Gakko
2. Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai
Gauverment Jongens Normal Schol
3. Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-laki (SGL)
4. Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh
tentara Belanda.
5. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional
6. Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG) hingga
tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.
7. Tahun 1959-1960 dipakai bersama-sama oleh SGB Negeri I dan SGTK
Negeri
8. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA
dan SGTK diintegrasikan menjadi menjadi SPG hingga tahun 1991.
9. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3
Salatiga.
B. Identitas SMA Negeri 3 Salatiga
1. Nama Sekolah
: SMA Negeri 3 Salatiga
2. NIS/NPSN
: 3001036204003 / 20328449
3. Terakreditasi
: A (Amat Baik) SK BASN Prov. Jateng:No. Prop-03 Ma006646Tgl. 29/09/2007)
4. Alamat
: Jalan Kartini No.34
5. No. Telepon
: (0298) 323300
6. Kode Pos
: 50711
7. Kelurahan
: Salatiga
8. Kecamatan
: Sidorejo
9. Kota
: Salatiga
10. Provinsi
: Jawa Tengah
11. Tahun Berdiri
: 15 Juli 1991 ( Alih fungsi SPGN)
Kepmendikb :0519/O/1991 Tgl. 5 September 1991
12. Nama Bank
: BPD Cabang Salatiga
13. Web
: www.sman3salatiga.com
14. e-mail
: [email protected]
C. Kepala Sekolah
Drs. H. Gunadi
: 1991 – 1992
Sumardi Hardo, BA. Dipl. Tels.
: 1992 – 1996
Drs. Murdiono
: 1996 – 2005
Drs. Sujit Mudjirno, S.IP, M.Pd. : 2005 – 2012
: 2012 – 2016
Drs. Suyitno, M.Pd
D. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 3 Salatiga
1. Visi Sekolah
“UNGGUL PRESTASI, SERASI
BERDAYA SAING GLOBAL”
DALAM
BUDI
PEKERTI,
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri menuju pengembangan
Sekolah bertaraf Internasional
b. Meningkatkan
prestasi
Akademik
dan
Non
Akademik
serta
Pengembangan kreatifitas siswa (Multiple Intelengency/ Keberbakatan
Majemuk).
c. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.
d. Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
e. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing
f. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
g. Mewujudkan Lingkungan sekolah yang menunjang suasana pembelajaran
yang menyenangkan (Joyfull Learning) yang demokratis.
h. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang partisipasi
masyarakat.
i. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah.
j. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur.
3. Tujuan Sekolah
a. Sebagai rintisan sekolah Kategori Mandiri menuju Sekolah Bertaraf
Internasional.
b. Inovasi pembelajaran bervariasi sesuai kompetensi (Problem Based
Learning, Inquiry based Learning, Project Based Learning, Contextual
Teaching and Learning)
c. Peningkatan prestasi akademik (IMO, IPHO, ICHO, IBO. Komputer,
Astronomi, Debat Bahasa Inggris, layanan A1
7
berbakat) dan non
akademik, (seni, olahraga, pramuka)
d. Peningkatan
profesionalisme
Pendidik
dan
Tenaga
Kependidikan
menyosong sertifikasi pendidik serat penataan administrasi sekolah
berbasis Komputer (TIK)
e. Peningkatan profesionalisme Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, serta
pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
f. Pemantapan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
g. Terciptanya kondisi peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan
berakhlak mulia
h. Lingkungan sekolah yang menyenangkan, "hidup sehat ramah lingkungan"
yang menunjang "Joyful Learning" yang demokratis.
i. Shooll Based Management, dalam berbagi aspek kehidupan warga sekolah
serta pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
j. Terciptanya hubungan antar warga sekolah yang santun, dan ramah.
4.1.2 Gambaran Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil populasi sebanyak 65 orang dan mendapatkan
sampel sebanyak 57 orang diperoleh dengan menggunakan rumus slovin. Dari 57
responden tersebut hanya 33 respon yang mengembalikan kuesioner, oleh karena
itu dalam penelitian ini data yang dianalisis berjumlah 33.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas ini akan dipakai untuk menguji variabel yang digunakan
dalam penelitian yang terdiri dari 45 pernyataan yang telah dijawab oleh
responden. Untuk menentukan valid atau tidak sebuah pernyataan yang digunakan
maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut : tingkat signifikansi = 95% (=5
persen), derajat kebebasan atau df= n-2 = 33-2=31, r tabel diperoleh sebesar
0,3440. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka pernyataan
dikatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas dari 45 pernyataan dalam
penelitian ini.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Variabel
Indikator
Kepemimpinan Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Motivasi
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
r hitung
0,577
0,715
0,54
0,510
0,668
0,677
0,717
0,784
0,635
0,517
0,602
0,308
0,346
0,283
0,283
0,443
0,453
0,523
0,622
0,564
0,582
0,511
0,457
0,533
r tabel
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Kinerja
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
0,522
0,361
0,397
0,513
0,406
0,508
0,607
0,505
0,416
0,679
0,392
0,494
0,341
0,470
0,308
0,520
0,462
0,441
0,358
0,215
0,319
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
3,440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
0,3440
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tabel 4.1 menunjukan bahwa untuk variabel kepemimpinan terdapat 3
pernyataan yang tidak valid (koefisien korelasi < dari r tabel) yaitu Q12,Q14 dan
Q15. Untuk variabel motivasi semua pernyataan valid karena memiliki koefisien
korelasi > dari r tabel sedangkan untuk varibel kinerja terdapat 3 pernyataan yang
tidak valid karena koefisien korelasinya < r tabel yaitu Q9,Q14 dan Q15. Jadi
berdasarkan hasil ini ada 6 pernyataan yang tidak akan dimasukan lagi untuk
analisis selanjutnya.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukan akurasi, ketepatan dan konsekuensi kuesioner
dalam mengukur variabel. Yaitu kuesioner dikatakkan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu ( Latan dan Temalagi 2012). Satu variabel dinyatakan reliabel jika
menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Tabel 4.2 dibawah ini menunjukan
hasil uji releabilitas :
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach
Alpha
Kepemimpinan 0,859
Motivasi
0,778
Kinerja
0,717
Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Hasil uji reliabel ini menunjukan bahwa semua indikator masing-masing
variabel dalam penelitian ini adalah reliabel karena ketiga variabel mempunyai
Cronbach Alpha > 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa pernyataan-pernyataan
yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan sebagai alat ukur.
4.2.3 Uji Asumsi
Uji asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
multikolineritas dan uji heteroskedastisitas.
4.2.3.1 Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas untuk mengetahui apakah data yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
menggunakan grafik normal P-P Plot dan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test Berikut adalah hasil pengujian asumsi normalitas:
Grafik 4.1
Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parametersa,b
Unstandardized
Residual
33
,0000000
3,83652590
,149
,116
-,149
,857
,455
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari grafik P-P Plot diatas dapat dilihat bahwa titik-titik plot atau data
berada disekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini memenuhi asumsi klasik normalitas. Hasil ini konsisten dengan
hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang menghasilkan nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,455. Nilai ini lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal.
4.2.4 Analisis Regresi
4.2.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dapat digunakan untuk menguji pengaruh
variabel kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja. Berikut adalah ringkasan
hasil analisis data.
Tabel 4.5
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Variabel
Koefisien Regresi
Sig
T hitung
X1
0.303
0.025
2.355
X2
-0.083
0.565
-0.581
Konstanta
39.011
0.000
4.325
R = 0.395
F hitung = 2.772
R2 = 0.156
Sig = 0.079
Sumber data: Data primer yang diolah, 2017
Dari hasil analisis diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 39,011 + 0,303X1 – 0,083X2
Bedasarkan persamaan regresi maka dapat diinfretasikan beberapa hal antara lain:
1. Nilai konstanta persamaan regresi sebesar 39,011 menyatakan bahwa jika
tidak ada kepemimpinan dan motivasi maka kinerja guru adalah 39,011.
2. Nilai koefisien regresi kepemimpinan 0,303 menyatakan bahwa kenaikan
satu satuan kepemimpinan dengan asumsi motivasi tetap maka akan
meningkatkan kinerja guru sebesar 0,303 satuan.
3. Nilai koefisien regresi motivasi kerja sebesar -0,083 menyatakan bahwa
setiap kenaikan satu satuan motivasi akan menurunkan kinerja guru
sebesar 0,083 satuan.
4.2.4.2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukan seberapa besar kemampuan variabel
kepemimpinan dan motivasi dalam menerangkan variasi variabel kinerja guru.
Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel 4.5, koefisien determinasi (R2) yang
diperoleh sebesar 0.156. Hal ini menunjukan bahwa besarnya kinerja guru yang
mampu diterangkan oleh kepemimpinan dan motivasi sebesar 15,6% sedangkan
sisanya 84,4% diterangkan oleh variabel-variabel diluar penelitian.
4.2.4.4 Uji t
Uji
digunakan
untuk
mengetahui
secara
individual
pengaruh
kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja guru. Dalam penelitian signifikansi
uji t dapat dilihat dari nilai signifikansinya dan perbandingan t hitung dan t tabel.
T tabel yang diperoleh sebesar 2,042. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.5
a. Variabel kepemimpinan
Hasil analisis menunjukan t hitung untuk variabel kepemimpinan (X1)
sebesar 2,355 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025. Berdasarkan hasil
ini dapat dilihat bahwa nilai t hitung > t tabel dengan nilai signifikansi
< 0,05 yang artinya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru. Jadi hipotesis pertama diterima.
b. Variabel Motivasi kerja guru
Hasil analisis menunjukan t hitung untuk variabel motivasi (X2) sebesar
-0,581 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,565. Berdasarkan hasil ini
dapat dilihat bahwa nilai -t hitung < -t tabel (-0,581 < - 2,042) dengan
nilai signifikansi > 0,05 yang artinya motivasi kerja guru tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Jadi hipotesis kedua ditolak
4.2.4.3 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpian dan
motivasi mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel kinerja guru. Nilai
signifikansi yang diperoleh dalam uji F ini lebih besar dari 0,05 yaitu 0,079. Jadi
dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi secara simultan
tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Signifikansi uji F juga dapat dilihat dari
perbandingan F hitung dan F tabel. F hitung yang diperoleh sebesar 2,772 dan F
tabel sebesar 3,32. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa F hitung < F tabel yang
artinya kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap kinerja guru. Jadi hipotesis ketiga ditolak.
4.3 Pembahasan
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance)
sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga/perusahaan akan berusaha
untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan kinerja pegawai antara
lain faktor kepemimpinan dan motivasi kerja. Faktor-faktor tersebut secara
sendiri-sendiri maupun secara bersamaan ikut berperan menentukan tercapainya
kinerja guru yang maksimal.
Kepemimpinan ditandai
dengan komitmen
untuk
mencapai
visi.
Komitmen penuh gairah, kejelasan terhadap apa yang bisa digabung dengan
kesadaran memiliki sumber daya yang tersedia untuk membantu pemimpin
sampai pada tujuan (Ambarita, 2015:55). Berdasarkan hasil regresi diperoleh
persamaan Y= 39,011 + 0,303X1 k– 0,083X2. Hal ini menunjukan bahwa dengan
kenaikan satu satuan kepemimpinan kepala sekolah akan meningkatkan kinerja
guru sebesar 0,303 Berdasarkan uji t, kepemimpinan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Agung
(2015) yang menyatakan bahwa kepemimipinan kepala sekolah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Hasil ini juga mendukung penelitian
Nurchasanah (2012) yang juga mengungkapkan hal yang sama yaitu variabel
persepsi kepemimpianan kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kompensasi
secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hipotesis pertama penelitian ini diterima.
Motivasi adalah suatu perangsang keinginan daya gerak kemauan bekerja
seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai ( Hasibuan
dalam Danang 2012:191). Dari analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk
variabel motivasi sebesar -0.083 yang menunjukan bahwa dengan kenaikan satu
satuan motivasi kerja akan menurunkan kinerja guru sebesar 0,083. Berdasarkan
uji t diperoleh kesimpulan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru yang dapat dilihat dari besarnya - t hitung (-0.581) < - t
tabel (- 2,042) dengan tingkat signifikan 0.566. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lie Liana, Tristina Rijanti (2016)
yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Jadi
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.
Dari hasil Uji F, memperlihatkan bahwa variabel kepemimpinan dan
motivasi secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru
SMAN 3 Salatiga. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 2,772
dengan tingkat signifikansi 0,079 (lebih dari 0,05). Jadi, hipotesis ketiga dalam
penelitian ini ditolak.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh R square sebesar
0,156. Hal ini menunjukan bahwa besarnya kinerja guru SMAN 3 Salatiga yang
mampu diterangkan oleh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja
sebesar 15,6% sedangkan sisanya 84,4% diterangkan oleh variabel-variabel diluar
penelitian.