POWERPOINT
PENGARUH SENAM OTAK
TERHADAP DAYA INGAT
ANAK
Slide By
GUSTINA RAMBE
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Otak merupakan pusat dari kontrol segala
aktivitas manusia. Otak juga memerlukan
latihan untuk menjaga kwalitas kesehatan otak
yaitu salah satunya mencegah adanya gangguan
dalam inteligensi dan daya ingat dalam belajar.
Pada anakanak dalam masa pertumbuhan bisa
memberikan
efek
yang
baik
dalam
perkembangan otak dan tumbuh kembangnya,
pertumbuhan dan perkembangan otak akan
terlihat pada tahapan anak usia sekolah.
Penelitian ini menggunakan delapan gerakan
yang berfokus pada ingatan, diantaranya air (water),
gerakan silang (cross crawl), delapan tidur (lazy 8),
gajah (elephant), burung hantu (the owl), pasang
telinga (the thinking cap), pasang kudakuda
(grounder), dan titik positif (positive points).
Alasan yang melatarbelakangi pemilihan judul
penelitian ini, dikarenakan penelitian terkait dengan
senam otak belum pernah dilakukan di Pekanbaru
terkhususnya di SD Negeri 183 Pekanbaru, dan
untuk meningkatkan nilai akademik siswa agar
mencapai batas nilai kelulusan (KKM) para orang tua
maupun guru menambah jam belajar anak (les). Jika
pada setiap anak bisa menerapkan senam otak
secara rutin hasil anak yang belajar 1 jam sehari
lebih optimal dibandingkan anak yang belajar 5 jam
sehari.
B. RUMUSAN MASALAH
Anak yang memiliki kemampuan ingatan atau
memori yang baik, akan mampu mengikuti
proses belajar dengan baik. Sedangkan, anak
yang kemampuan mengingatnya tidak optimal,
maka akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti proses belajar. Senam otak dapat
menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi
masalah dan mengoptimalkan fungsi mengingat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah peneliti adalah apakah
ada Pengaruh Senam Otak (Brain Gym)
Terhadap Daya Ingat Anak.
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
1. Definisi Terapi Brain Gym
Terapi Brain Gym adalah senam otak yang bertujuan
untuk memicu otak agar tidak kehilangan daya
intelektualnya. Senam otak adalah senam ringan yang
dilakukan dengan gerakan menyilang, agar terjadi
harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak kanan dan
otak kiri. Sedangkan Brain gym adalah program
pelatihan otak yang dikembangkan oleh Paul E.
Dennison dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970.
Program ini awalnya dirancang untuk mengatasi
gangguan belajar pada anakanak dan orang dewasa.
2. TUJUAN SENAM OTAK
Untuk memberikan informasi tentang
bagaimana cara menjaga dan meningkatkan
kecerdasan anak dengan menerapkan sistem
brain Gym.Gerakan brain gym apabila dilakukan
secara terartur dapat menurunkan kecemasan
saat menghadapi ujian mengatasi lupa karena
gugup dan memberikan rasa tenang dan nyaman
bagi anak.
3. MANFAAT SENAM OTAK
Menurut Ayinosa (2009), selain dapat meningkatkan
kemampuan belajar, Brain Gym dapat memberikan
beberapa manfaat yaitu berupa:
1) Stress emosional berkurang dan pikiran lebih
jernih.
2) Hubungan antar rmanusia dan suasana belajar/
kerja lebih relaks dan senang.
3) Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat.
4) Orang menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan
efisien.
5) Orang merasa lebih sehat karena stress berkurang.
6) Prestasi belajar dan bekerja meningkat.
4. MEKANISME SENAM OTAK
5. PENGUKURAN DAYA INGAT
Mengukur kemampuan ingatan dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Cara atau metode
pengukuran daya ingat atau yang dikategorikan
kedalam tes kecerdasan (psikometri) yang telah
baku adalah StanfordBinnet Intelligence Scale (tes
StanfordBinnet) dan Wechsler Intelligence Scale for
Children (WISCIII). Wechsler Intelligence Scale for
Children (WISCIII) merupakan tes individual yang
digunakan pada anak usia 616 tahun. Tes ini
biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan
verbal dan kerja, serta menghasilkan skor yang
terpisah untuk tiap subtesnya, dan juga skor
keseluruhan (Papalia, Olds & Feldman, 2009).
6. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INGATAN
ATAU MEMORI
7. KERANGKA TEORI DAN KERANGKA
KONSEP
a. Kerangka Teori
b. Kerangka Konsep
BAB III
1. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian quasi
experiment yang menggunakan rancangan one
group pretest posttets. One group pretest posttest
adalah salah satu jenis rancangan yang dilakukan
untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.
Kelompok subjek dilakukan observasi sebelum
dilakukan intervensi, dan diobservasi kembali
setelah diberikan intervensi (Nursalam, 2008).
TERIMA KASIH
TERHADAP DAYA INGAT
ANAK
Slide By
GUSTINA RAMBE
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Otak merupakan pusat dari kontrol segala
aktivitas manusia. Otak juga memerlukan
latihan untuk menjaga kwalitas kesehatan otak
yaitu salah satunya mencegah adanya gangguan
dalam inteligensi dan daya ingat dalam belajar.
Pada anakanak dalam masa pertumbuhan bisa
memberikan
efek
yang
baik
dalam
perkembangan otak dan tumbuh kembangnya,
pertumbuhan dan perkembangan otak akan
terlihat pada tahapan anak usia sekolah.
Penelitian ini menggunakan delapan gerakan
yang berfokus pada ingatan, diantaranya air (water),
gerakan silang (cross crawl), delapan tidur (lazy 8),
gajah (elephant), burung hantu (the owl), pasang
telinga (the thinking cap), pasang kudakuda
(grounder), dan titik positif (positive points).
Alasan yang melatarbelakangi pemilihan judul
penelitian ini, dikarenakan penelitian terkait dengan
senam otak belum pernah dilakukan di Pekanbaru
terkhususnya di SD Negeri 183 Pekanbaru, dan
untuk meningkatkan nilai akademik siswa agar
mencapai batas nilai kelulusan (KKM) para orang tua
maupun guru menambah jam belajar anak (les). Jika
pada setiap anak bisa menerapkan senam otak
secara rutin hasil anak yang belajar 1 jam sehari
lebih optimal dibandingkan anak yang belajar 5 jam
sehari.
B. RUMUSAN MASALAH
Anak yang memiliki kemampuan ingatan atau
memori yang baik, akan mampu mengikuti
proses belajar dengan baik. Sedangkan, anak
yang kemampuan mengingatnya tidak optimal,
maka akan mengalami kesulitan dalam
mengikuti proses belajar. Senam otak dapat
menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi
masalah dan mengoptimalkan fungsi mengingat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
rumusan masalah peneliti adalah apakah
ada Pengaruh Senam Otak (Brain Gym)
Terhadap Daya Ingat Anak.
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
1. Definisi Terapi Brain Gym
Terapi Brain Gym adalah senam otak yang bertujuan
untuk memicu otak agar tidak kehilangan daya
intelektualnya. Senam otak adalah senam ringan yang
dilakukan dengan gerakan menyilang, agar terjadi
harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak kanan dan
otak kiri. Sedangkan Brain gym adalah program
pelatihan otak yang dikembangkan oleh Paul E.
Dennison dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970.
Program ini awalnya dirancang untuk mengatasi
gangguan belajar pada anakanak dan orang dewasa.
2. TUJUAN SENAM OTAK
Untuk memberikan informasi tentang
bagaimana cara menjaga dan meningkatkan
kecerdasan anak dengan menerapkan sistem
brain Gym.Gerakan brain gym apabila dilakukan
secara terartur dapat menurunkan kecemasan
saat menghadapi ujian mengatasi lupa karena
gugup dan memberikan rasa tenang dan nyaman
bagi anak.
3. MANFAAT SENAM OTAK
Menurut Ayinosa (2009), selain dapat meningkatkan
kemampuan belajar, Brain Gym dapat memberikan
beberapa manfaat yaitu berupa:
1) Stress emosional berkurang dan pikiran lebih
jernih.
2) Hubungan antar rmanusia dan suasana belajar/
kerja lebih relaks dan senang.
3) Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat.
4) Orang menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan
efisien.
5) Orang merasa lebih sehat karena stress berkurang.
6) Prestasi belajar dan bekerja meningkat.
4. MEKANISME SENAM OTAK
5. PENGUKURAN DAYA INGAT
Mengukur kemampuan ingatan dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Cara atau metode
pengukuran daya ingat atau yang dikategorikan
kedalam tes kecerdasan (psikometri) yang telah
baku adalah StanfordBinnet Intelligence Scale (tes
StanfordBinnet) dan Wechsler Intelligence Scale for
Children (WISCIII). Wechsler Intelligence Scale for
Children (WISCIII) merupakan tes individual yang
digunakan pada anak usia 616 tahun. Tes ini
biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan
verbal dan kerja, serta menghasilkan skor yang
terpisah untuk tiap subtesnya, dan juga skor
keseluruhan (Papalia, Olds & Feldman, 2009).
6. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INGATAN
ATAU MEMORI
7. KERANGKA TEORI DAN KERANGKA
KONSEP
a. Kerangka Teori
b. Kerangka Konsep
BAB III
1. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian quasi
experiment yang menggunakan rancangan one
group pretest posttets. One group pretest posttest
adalah salah satu jenis rancangan yang dilakukan
untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan satu kelompok subjek.
Kelompok subjek dilakukan observasi sebelum
dilakukan intervensi, dan diobservasi kembali
setelah diberikan intervensi (Nursalam, 2008).
TERIMA KASIH