PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA AL ISMAILYUN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

ABSTRACT

THE USING OF POWERPOINT MEDIA TO IMPROVE THE ACTIVITY AND LEARNING OUTCOMES OF GEOGRAPHY FOR THE 10th

GRADE STUDENTS OF SMA AL ISMAILYUN IN SOUTH LAMPUNG ACADEMIC YEAR 2013/2014

By:

HENDRY DONA

The purpose of this study to determine the increasing of activity and learning outcomes through the use of media powerpoint of the solar system and the universe. The method used in the research was a class act. The research was conducted in the 10th Grade of SMA Al-Islamilyun, South Lampung Academic year 2013-2014. The research subjects were 10th Grade of odd Semester by the number of 40 student consisted of 21 female students and 19 male students. Data were obtained from the observation of On Task and Off Task. Data analysis used the scoring on learning outcomes.

This results showed that the used of powerpoint media can improve the activity and learning outcomes. This can be seen in the first cycle, the number of active student was 32,5%, and who completed was 30%; then in cycle II, the active student were 57,5% and who completed 50%; and cycle III, the number of avtive student was 87,5%, and who completed was 77,5%. Based on the indicators of the success, so the learning process on third cycle is successful and the sycle is stopped because of many students who earn of 70 (minimum requirement pass the study) has reached 70%. Based on the result obtained showed that the learning process by using powerpoint media can improve learning outcomes of geography for students.

This is due to the learning of geography by using powerpoint media make students become more excited and not bored in learning so that students can understand the learning material more easily, thus the activity of low-ability students was also increased, and vice versa for student with high ability will be more motivated to learn. A high student activity on learning geography will lead to the increasing of student learning outcomes because the activity really determined the intensity of student learning.


(2)

ABSTRAK

PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X

SMA AL ISMAILYUN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

HENDRI DONA

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar melalui pemanfaatan media powerpoint pada materi tata surya dan jagad raya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Al-Ismailyun Lampung Selatan tahun pelajaran 2013-2014. Subjek penelitian ini adalah kelas X dengan jumlah 40 orang siswa terdiri dari 21 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Data penelitian diperoleh dari observasi On Task dan Off Task dan tes. Analisis data menggunakan pemberian skor pada hasil belajar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat pada siklus I, jumlah siswa yang aktif 32,5% dan yang tuntas 30%, kemudian pada siklus II, jumlah siswa yang aktif 57,5% dan yang tuntas 50% dan pada siklus III jumlah siswa yang aktif 87,5% dan siswa yang tuntas 77,5%. Berdasarkan indikator keberhasilan maka proses pembelajaran siklus III dikatakan berhasil dan siklus dihentikan karena banyaknya siswa yang memperoleh nilai 70 (syarat minimal dikatakan tuntas belajar) sudah mencapai 70%. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran geografi menggunakan media powerpoint membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan tidak bosan dalam belajar. Sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah. Dengan demikian aktivitas siswa yang berkemampuan rendah pun meningkat.Dan sebaliknya untuk siswa dengan kemampuan tinggi akan semakin terpacu dalam belajar. Aktivitas belajar geografi siswa yang tinggi akan menyebabkan hasil belajar geografi siswa pun akan meningkat karena aktivitas sangat menentukan intensitas belajar siswa. Kata kunci: media pembelajaran powerpoint, aktivitas, hasil belajar


(3)

(4)

PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X

SMA AL ISMAILLIYUN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELARAN 2013/2014

(skripsi )

Oleh Hendri Dona

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS LAMPUNG


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 1 Kerangka pikir ... 18 Gambar 2 Proses penelitian tindakan ... 23 Gambar 3 Peta Lokasi Penelitian di SMA Al Ismailiyun Natar Kabupaten

Lampung Selatan ... 33 Gambar 4 Denah Lokasi Penelitian Di SMA Al Ismailiyun Natar Kabupaten

Lampung Selatan ... 34 Gambar 5 Denah Lokasi Penelitian Di SMA Al Ismailiyun Natar Kabupaten


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi... i

Daftar Tabel . ... ii

Daftar Gambar . ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar ... 8

2. Media Pembelajaran... 9

3. Media PowerPoint ... 11

4. Aktivitas Belajar ... 13

5. Hasil Belajar ... 16

B. Kerangka Pikir ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 19

D. Variabel Penelitian... 19

E. Data Penelitian ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ... 21

G. Desain Penelitian ... 22

H. Definisi Operasional Variabel ... 26

I. Instrumen Penelitian ... 26

J. Indikator Keberhasilan ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Lokasi Penelitian. ... 29

B. Pelaksanaan Penelitian ... 36

C. Deskripsi Hasil Penelitian... 36


(7)

2. Siklus II ... 41

3. Siklus III ... 46

D. Pembahasan ... 49

1. Aktivitas Belajar Geografi Siswa ... 49

2. Hasil Belajar Geografi Siswa ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan . ... 55

B. Saran . ... 55 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMA Al

Ismailliyun Pada Mata Pelajaran Geografi TP. 2013/2014 ... 3

Tabel 2. Hasil Nilai Ulangan Harian Geografi Kelas X SMA Al-Ismailliyun Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 3

Tabel 3. Pemberian skala skor pada kolom aktivitas siswa ... 26

Tabel 4. Contoh bentuk intrumen aktivitas siswa ... 27

Tabel 5. Daftar Tenaga Pendidik di SMA Al Ismailiyun Tahun 2013 . ... 30

Tabel 6. Jumlah peserta didik 2013/2014 ... 31

Tabel 7. Keadaan Gedung Sekolah SMA Al Ismailiyun ... 32

Tabel 8. Keadaan Tanah ... 32

Tabel 9. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 36

Tabel 10 Hasil Pengamatan Aktivitas siklus I ... 38

Tabel 11. Nilai Hasil Belajar Geografi Siklus I ... 39

Tabel 12. Hasil Pengamatan Aktivitas siklus II ... 43

Tabel 13. Nilai Hasil Belajar Geografi Siklus II ... 44

Tabel 14. Hasil Pengamatan Aktivitas siklus III ... 48

Tabel 15. Nilai Hasil Belajar Geografi Siklus III ... 49

Tabel 16. Persentase Siswa Aktif ... 49


(9)

(10)

(11)

(12)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa sukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang terkasih dalam hidupku:

Bapak dan Ibu terima kasih untuk perjuangannya, ketulusan kasih sayang dan cintanya yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran dan memberikan

doa untuk keberhasilanku.

Adik-adik ku Ruli Susanti, Emi Ropenda dan Haryanto Chandra yang kusayangi dan keluarga besarku yang selalu menantikan keberhasilanku.

Para Pendidikku terimakasih atas semua ilmu dan pengetahuan yang telah diberikan.


(13)

RIWAYAT HIDUP

Hendri Dona dilahirkan di Negeri Besar Way Kanan, pada tanggal 13 Juni 1986, sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Penulis merupakan putra pasangan Bapak Rusdi dan Ibu Musdalifah.

Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Negeri Besar diselesaikan pada tahun 1998, melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2001, dan kemudian Sekolah Menengah Atas (SMA) Arjuna Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2004.

Pada pertengahan tahun 2006, penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Program Studi Pendidikan Geografi. Pada tanggal 30 Juni-7 Juli 2009, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terpadu ke Dataran Tinggi Dieng, DI Yogyakarta, Bandung dan DKI Jakarta. Kemudian pada bulan Juli-Oktober tahun 2010, penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Bina Mulya Bandar Lampung.


(14)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pemanfaatan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Al Ismailliyun Lampung Selatan Tahun 2013-2014”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Rahma Kurnia S.U., S.Si. M.Pd selaku dosen pembimbing II serta Bapak Dedy Miswar, S.Si. M.Pd selaku dosen pembahas, terima kasih atas bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi. Semoga Allah membalas jasa-jasa beliau. Dalam kesempatan ini, tanpa mengurangi rasa hormat penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(15)

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si selaku Ketua Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Lampung.

7. Seluruh dosen Pendidikan Geografi, semoga bekal ilmu yang diberikan dapat bermanfaat.

8. Teman-teman Geografi angkatan 2006 dan adik tingkat terimakasih atas kebersamaannya.

Semoga Allah SWT selalu memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita semua. Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, September 2014 Penulis


(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Dalam era perkembangan iptek yang begitu pesat dewasa ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Konsep lingkungan meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta sarana dan prasarana, mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa belajar (Daryanto, 2010:3).

Berdasarkan wawancara tanggal 28 April 2013 dengan Bapak Cipto Darsono S.Pd. sebagai guru bidang studi geografi, diketahui bahwa SMA Al Ismailiyun terletak di Desa Sukadamai Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan mempunyai peserta didik tahun 2013 sebanyak 115 siswa, yang terbagi dalam 3 (tiga) kelas yaitu kelas X 40 siswa, XI 39 siswa, dan XII 36 siswa. Jumlah guru sebanyak 23 orang.

Strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru geografi di SMA Al Ismailiyun hingga saat ini menggunakan pembelajaran berbasis KTSP dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Dalam proses pembelajaran, guru menjelaskan pelajaran dan siswa mendengarkan penjelasan dengan penuh


(17)

2

perhatian, selanjutnya guru memberikan soal sebagai latihan. Aktivitas belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Geografi di SMA Al Ismailiyun Natar Lampung Selatan hanya terbatas pada aktivitas mendengarkan penjelasan, mencatat, dan mengerjakan tugas. Sedangkan untuk aktivitas berdiskusi yang didalamnya siswa dapat saling bertukar pendapat dalam suatu penyelidikan kasus tertentu jarang mereka lakukan. Maka dari itu pada proses pembelajaran geografi di SMA Al Ismailiyun khususnya kelas X dibutuhkan suatu media variasi mengajar menggunakan media salah satunya media yang sesuai dengan situasi tersebut adalah media pembelajaran menggunakan media powerpoint.

Dalam hal ini peran seorang guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan melaksanakan pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik, bukan hanya pembelajaran berbasis konvensional. Maka dari itu, peran guru adalah menyediakan dan mengolah informasi untuk disampaikan kepada siswa. Pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal (Daryanto, 2010: 2-7).

Kecenderungan pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan suatu masalah yang dihadapi oleh guru geografi dalam proses pembelajaran siswa kelas X SMA Al Ismailiyun yang notabenenya adalah siswa baru yang mengalami transisi. Indikasi ini menjadi salah satu faktor kesulitan siswa dalam mengikuti


(18)

3

pembelajaran di kelas sehingga menyebabkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi pelajaran geografi yang membahas tata surya dan jagat raya. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat Tabel dibawah ini.

Tabel 1. Hasil pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMA Al Ismailliyun Pada Mata Pelajaran Geografi TP. 2013/2014.

No Kriteria Akttif/Tidak Jumlah Siswa Persentase(%)

1. ≥ 75 (Aktif) 10 25

2. < 75 (Kurang Aktif) 30 75

Jumlah 40 100

Sumber: Dokumentasi guru geografi 2013

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat disimpulkan bahwa persentase aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran geografi tergolong rendah. Siswa yang aktif dalam pembelajaran geografi hanya 10 siswa (25%), sedangkan siswa yang tidak aktif sebanyak 30 siswa (75%). Fenomena ini diduga disebabkan oleh proses pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan media yang kurang bervariatif, akibatnya berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini.

Tabel 2. Hasil Nilai Ulangan Harian Geografi Kelas X SMA Al-Ismailliyun Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.

No Nilai Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)

1 ≥ 65 Tuntas 8 20

2 < 65 Tidak Tuntas 32 80

Jumlah 40 100

Sumber: Guru Mata Pelajaran Geografi

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa kelas X Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 20% atau 8 orang yang tuntas dan sebanyak 80% atau 32 orang tidak tuntas. Siswa masih belum mencapai ketuntasan atau menunjukkan hasil belajar masih rendah. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang ditetapkan di SMA Al-Ismailiyun yaitu dengan nilai 65. Data ini


(19)

4

berarti tingkat pemahaman dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih jauh dari harapan.

Dalam rangka meningkatkan nilai hasil belajar geografi siswa perlu diupayakan pembelajaran geografi yang lebih berpusat dan melibatkan siswa, sehingga potensi siswa dapat dikembangkan secara optimal. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi siswa yang kurang aktif dikarenakan penentuan metode pendekatan dan pemilihan media pembelajaran yang kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan media dan teknologi pembelajaran saat ini bukan merupakan sesuatu hal yang baru baik bagi guru dan siswa. Tetapi pembelajaran masih sering dilakukan secara lisan tanpa alat peraga atau media seperti audio visual, komputer dan internet walaupun alat tersebut telah tersedia. Menurut Hamalik (1986) dalam Arsyad (2011:15), penggunaan media dengan menyajikan secara menarik dapat meningkatkan minat, motivasi, aktivitas dan pemahaman siswa. Tidak berarti bahwa pengajaran secara lisan dan berbentuk ceramah ditiadakan. Siswa diajak untuk bisa belajar dari berbagai sumber belajar termasuk media pembelajaran.

Pada era sekarang ini muncul kebutuhan akan software yang dapat mempermudah dan memperindah tampilan presentasi dalam pembelajaran. Kebutuhan ini diperoleh dari produk program microsoft powerpoint. Untuk menyajikan materi pelajaran dengan menarik dapat dilakukan melalui pemanfaatan powerpoint. microsoft powerpoint adalah program aplikasi komputer yang memiliki fasilitas membuat presentasi lebih menarik. Salah satunya adalah fasilitas powerpoint yang membuat tampilan gambar atau subjek yang akan disampaikan tampil secara


(20)

5

nyata. Penggunaan media pembelajaran powerpoint dalam pembelajaran geografi diharapkan akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Mengingat pentingnya upaya peningkatan kualitas pembelajaran perlu dilakukan strategi salah satunya melalui pemanfaatan media powerpoint. Maka dari itu perlu adanya suatu usaha untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar tersebut, maka ketepatan dalam pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Daryanto, 2010: 13).

Keadaan ini bukan sepenuhnya kesalahan siswa, namun seluruh aspek dalam bidang pendidikan pun harus berbenah. Maka dari itu diperlukan suatu upaya yang berorientasi terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui pemanfaatan media powerpoint pada proses belajar mengajar di kelas. Melalui pemanfaatan media powerpoint diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar geografi di kelas X SMA Al Ismailiyun semester ganjil tahun pelajaran 2013-2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Aktivitas belajar siswa masih rendah yaitu sebesar 20% (8 siswa) belum aktif. 2. Hasil belajar siswa masih rendah yaitu 20% (10 siswa) belum tuntas belajar 3. guru belum menggunakan media pembelajaran, khususnya media powerpoint.


(21)

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang akan dijadikan kaji tindak adalah:

1. Bagaimanakah penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X SMA Al Ismailiyun Natar Lampung Selatan.

2. Bagaimanakah penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Al Ismailiyun Natar Lampung Selatan.

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini mendiskripsikan:

1. Aktivitas belajar siswa kelas X SMA Al Ismailiyun Natar dengan memanfaatkan media.

2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Al Ismailiyun Natar dengan memanfaatkan media pembelajaran.

E. Manfaat penelitian

Manfaat hasil penelitian adalah: 1. Peneliti

Mengembangkan pengetahuan dari materi yang didapat di bangku kuliah dengan mengaplikasikannya melalui penelitian tindakan kelas sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.


(22)

7

a) Memperbaiki proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menarik bagi siswa

b) Terciptanya kemampuan guru yang memiliki motivasi, kreatifitas dan inovasi dalam menggunakan dan menerapakan media pembelajaran.

3. Siswa

a) Untuk mempermudah siswa memahami materi pelajaran geografi

b) Mendorong semangat siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa kelas X.

2. Ruang lingkup objek penelitian adalah aktivitas dan hasil belajar siswa yang memanfaatkan media powerpoint.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Al-Ismailliyun Natar Kabupaten Lampung Selatan.

4. Ruang lingkup waktu penelitian adalah ganjil tahun 2013-2014. 5. Ruang lingkup ilmu penelitian ini adalah pembelajaran geografi.

Pembelajaran geografi, hakekatnya berkenaan dengan aspek-aspek keruangan permukaan bumi (geosfer) dan faktor-faktor geografis alam lingkungan dan kehidupan manusia (Nursid Sumaatmadja, 2001:12). Alasan dipergunakan pembelajaran geografi sebagai ilmu-ilmu yang mendasar pada penelitian ini, karena pembelajaran geografi merupakan pembelajaran tentang hakekat


(23)

8

geografi yang diajarkan di sekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing-masing.


(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar

Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu proses yang dipengaruhi atau ditentukan oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek baik yang bersumber dari dalam diri maupun yang bersumber dari luar diri manusia. Dengan adanya sifat yang komplek itu, maka para ahli alam bidang ini menginterpretasikannya secara berbeda-beda. Menurut Nursid Sumaatmadja (2001 : 71) belajar dirumuskan sebagai berikut : ”Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak didik. Kegiatan belajar itu tidak semata-mata merupaka kegiatan yang dilakukan anak didik, karena menurut keyakinan kita guru itu mampu mengajar dengan baik jika ia memiliki keampuan belajar. Dengan perkataan lain, mengajar itu juga proses belajar”.

Orang beranggapan bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Di samping itu ada juga orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Menurut Slameto (2003 : 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.


(25)

10

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan komponen instruksional meliputi pesan, orang, maupun peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan misalnya teori atau konsep baru serta teknologi, media pembelajaran terus mengalami perkembangan, tampil dalam berbagai jenis, dengan masing-masing ciri serta kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, mengarah kepada pembuatan taksonomi media pendidikan atau pembelajaran di sekolah. Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy Bretz (dalam Sardiman, 2010:20) mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual berupa gambar, garis, simbol, maupun gerak. Media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori yaitu media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi gerak, media audio, dan media cetak.

Pengelompokan menurut tingkat kerumitan perangkat media, khususnya media audio-visual, dilakukan oleh C.J Duncan, dengan menyusun suatu hirarki. Dari hirarki Duncan, Sadiman (2011:20) mengatakan semakin tinggi tingkat hirarki suatu media, semakin rendah satuan biaya serta semakin khusus sifat penggunaannya. Namun demikian, kemudahan serta keluwesan penggunaannya semakin bertambah. Begitu juga sebaliknya, jika suatu media berada pada hirarki paling rendah. Schramm (dalam Sadiman, 2010:27) mengatakan ada dua kelompok media yaitu big media atau media rumit dan little media yaitu media sederhana serta murah. Lebih jauh lagi ahli


(26)

11

ini menyebutkan ada media massal, media kelompok, media individu, didasarkan atas daya liput media.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad (2011:29) mengklasifikasikan media atas empat kelompok yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berbasis komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak serta komputer. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru, Arsyad (2011:15). Secara umum media mempunyai kegunaan sebagai berikut:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Media pembelajaran memiliki fungsi yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.


(27)

12

Penggunaan media juga dapat dirasakan pada kemampuannya memberikan rangsangan suara, visual, warna maupun gerak. Hamalik (1986) dalam Arsyad (2011:15) mengemukakan pemakaian media dalam pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan pembelajaran dan penyampaian isi pembelajaran.

3. Media PowerPoint

Pembelajaran merupakan usaha guru untuk membuat siswa belajar. Proses pembelajaran dilakukan dengan mempertemukan siswa dengan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa orang, benda, isi pelajaran, media pelajaran, metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan lingkungan belajar. Pemanfaatan media yang digunakan dalam penelitian ini adalah microsoft office powerpoint yaitu sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh microsoft. powerpoint salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan, dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data Storege). PowerPoint dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan:

1) Personal presentation: pada umumnya powerpoint digunakan untuk presentasi dalam kelas klasikal learning. Seperti kuliah, training, seminar, workshop, dan lain-lain. Pada penyajian ini powerpoint sebagai alat bantu


(28)

13

bagi instruktur/guru untuk presentasi menyampaikan materi dengan bantuan media powerpoint. Dalam hal ini kontrol pembelajaran terletak pada guru/instruktur.

2) Stand alone: pada pola ini, powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif, meskipun kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun powerpoint mampu menampilkan feedback yang sudah diprogram.

3) Web based: pada pola ini powerpoint dapat diformat menjadi file web (html) sehingga program yang muncul berupa broser yang dapat menampilkan internet. (Rusman, dkk. 2011: 301-302).

Persentasi media powerpoint sebagai pembelajaran memiliki kelebihan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari yang konkrit ketimbang yang abstrak (Daryanto, 2010: 13). Hal ini dikarenakan mata pelajaran geografi merupakan mata pelajaran baru pada jenjang SMA untuk anak kelas X, meskipun geografi sudah dipelajari pada tingkat SMP yang terangkup dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. Akan tetapi pembelajaran geografi di jenjang SMA membutuhkan lebih banyak contoh fenomena-fenomena kongkrit yang ada dilingkungan sekitar, bukan hanya sekedar teori. Jadi antara teori dan contoh harus seimbang karena kedua komponen ini sangat mutlak digunakan dalam penyampaian pembelajaran geografi, dimana proses pembelajaran haruslah menggunakan teknik-teknik multimedia masa kini agar siswa tidak bosan dan materi yang disajikan tetap menarik serta memberikan rasa ingin tahu lebih lanjut.


(29)

14

4. Aktivitas Belajar

Belajar merupakan suatu proses aktivitas yang dapat membawa perubahan tingkah laku pada setiap individu yang sedang belajar. Menurut Gagne, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar setiap individu memiliki keterampilam, pengetahuan, sikap dan nilai. Setelah belajar maka diperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk mengetahui, memahami dan mengerti konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari proses kognitif yang dilakukan oleh siswa. Belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melawati pengolahan informasi menjadi pengetahuan yang baru. Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono, (2009:10) “belajar terdiri dari tiga faktor penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar”.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar meliputi pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan yanng didapat melalui pengalaman dan berlangsung secara aktif dengan lingkungan belajarnya yang akan tampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas sebagai hasil dari pengalaman belajar yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan. Menurut Sardiman (2010:25)

“belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif, mampu membina sikap, keterampilan, cara berpikir kritis dan lain-lain bila dibandingkan dengan hapalan saja”.

Belajar adalah berbuat sekaligus merupakan proses yang membuat siswa harus aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyanti dan Mudjiono (2009: 236)


(30)

15

“aktivitas belajar dialami siswa sebagai suatu proses, yaitu proses belajar sesuatu. Aktivitas belajar tersebut juga dapat diketahui oleh guru dari perlakuan siswa terhadap bahan belajar. Proses belajar sesuatu dialami siswa dan kativitas belajar sesuatu dapat diamati oelh guru”.

Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Belajar juga merupakan kegiatan aktif dimana siswa dapat membangun pengetahuannya melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan belajarnya. Aktivitas merupakan segala usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan. Belajar dapat dilakukan dimana saja, karena itu merupakan aktivitas untuk mendapatkan hal yang belum diketahui dan memperoleh pengetahuan dan pengalaman setelah melakukan aktivitas belajar.

Menurut Sardiman (2010:95-96) “tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar”. Aktifnya siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar menentukan berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Aktivitas belajar adalah segala kagiatan belajar yang saling berinteraksi sehingga menimbilkan perubahan dari perilaku belajarnya. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seperti bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan dan dapat menunjang peningkatan hasil belajar. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 7 macam kegiatan siswa antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:


(31)

16

1. visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2. oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interupsi.

3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4. Writing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 5. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat kontruksi, model meroparasi, bermain, berkebun, beternak.

6. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 7. Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. (Sardiman, 2010:201).

Banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran yang sama dikelompokkan menjadi beberapa golongan seperti yang digolongkan tersebut. Aktivitas harus lebih ditekankan sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih meningkat. Berdasarkan penggolongan aktivitas tersebut menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah itu cukup kompleks dan beraneka ragam (bervariasi). Berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah itu akan lebih dinamis, tidak membosankan dan menjadi pusat aktivitas


(32)

17

belajar. Membaca, menulis, mendengarkan merupakan aktivitas yang sering yang dilakukan siswa saat kegiatan pembelajaran.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya bahan ajar yang memberi kemudahan bagi individu untuk mempelajarinya, sehingga menghasilkan balajar yang lebih baik. Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.


(33)

18

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

3. Ranah psikomotor

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku).

B. Kerangka Pikir

Teknik penyajian materi pelajaran geografi dengan memanfaatkan media powerpoint diharapkan menjadikan siswa berperan lebih aktif dan semangat dalam mengikuti pelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:


(34)

19

Gambar 1: Kerangka pikir paradigma ganda dengan dua variabel dependen (Sugiyono, 2010: 70).

Media Powerpoint

Meningkatkan Aktivitas Belajar

Meningkatkan Hasil Belajar


(35)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menurut Suharsimi Arikunto (2010:11) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru berkerjasama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru yang bertindak sebagai peneliti) di kelas atau sekolah tempat dia mengajar dengan penekanan kepada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA AL-Ismailiyun Lampung Selatan tahun pelajaran 2013-2014.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa 40 orang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Objek penelitian adalah mata pelajaran geografi pada kompetensi dasar mendeskripsikan tata surya dan jagad raya materi pembelajaran terjadinya tata surya.


(36)

21

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:61). Variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Media pembelajaran powerpoint

Media pembelajaran powerpoint dalam penelitian ini berupa media slide-show yang berisikan materi-materi visual yang akan diajarkan. Materi-materi tersebut dikemas dan ditambah dengan beberapa gambar visual yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Dalam menggunakan media ini guru akan lebih mudah dalam mengajar materi pembelajaran dan siswa dapat dengan mudah mengerti apa yang telah disampaikan oleh guru. Karena dalam media powerpoint selain materi juga tersedia contoh-contoh konkrit dari materi tersebut.

2. Aktivitas belajar siswa

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi On Task dan Off Task (Sunardi 2005). Setiap siswa diamati aktivitasnya dalam setiap pertemuan pada lembar

observasi dengan memberi tanda “√” dengan skor yang sesuai berdasarkan masing

-masing aspek dari On Task dan Off Task yang ditentukan. Aspek On Task yang dinilai adalah: 1) memperhatikan demonstrasi guru, 2) mengingat, 3) menganalisis dan 4) menaruh minat. Sedangkan aspek Off Task terdiri dari: 1) tidak memperhatikan


(37)

22

penjelasan guru, 2) tidak mencatat, 3) mengantuk dan 4) mengobrol. Pengamatan dilakukan dengan memberikan skor menggunakan 4 skala: 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik) dan 4 (sangat baik) pada kolom aktivitas siswa. Siswa dikatakan aktif apabila aspek On Task mencapai 70%.

3. Hasil belajar siswa

Hasil belajar geografi siswa diperoleh melalui tes pilihan ganda yang berjumlah 15 soal pada setiap akhir siklus. Kemudian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan pemanfaatan powerpoint dalam penelitian ini diberlakukan sistem skoring atau pemberian skor terhadap jawaban yang benar dalam tes pilihan ganda untuk mengetahui nilai dari hasil belajar siswa.

E. Data Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data kualitatif. Data kualitatif merupakan data hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang terjadi di dalam kelas pada setiap siklus.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan tes 1. Observasi

Observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Menurut Riyanto (2001: 96) “Observasi merupakan metode


(38)

23

pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian”. Dalam melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung peneliti sebagai guru pengajar sekaligus sebagai peneliti yang dibantu guru mata pelajaran.

Obsevasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama penelitian sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Pengumpulan data diperoleh dengan memberi tanda ceklist (√) pada lembar observasi aktivitas belajar siswa.

2. Tes Hasil Belajar

Menurut Riyanto (2001: 103) “Tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah diberikan pembelajaran dengan optimalisasi pemanfaatan media powerpoint.

Bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda yang diberikan setiap akhir siklus. Hasil belajar geografi siswa diperoleh melalui tes pilihan ganda yang berjumlah 15 soal pada setiap akhir siklus. Kemudian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan pemanfaatan powerpoint dalam penelitian ini diberlakukan sistem skoring atau pemberian skor terhadap jawaban yang benar.


(39)

24

G. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan Classroom Action Research (CAR). Prosedur pelaksanaan pada Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan siklus belajar, menurut Arikunto (2010:17-19) setiap siklusnya terdiri empat tahapan yaitu:

a. Perencanaan, adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakan, menyusun sebuah rancangan kegiatan.

b. Pelaksanaan, adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat.

c. Pengamatan, adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan guru mitra sebagai pengamat (yang diamati adalah kegiatan guru, siswa dan peristiwanya).

d. Refleksi, digunakan sebagai bahan tindak lanjut untuk memperbaiki perencanaan pada siklus berikutnya.

Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap tersebut adalah sebagai berikut:


(40)

25

Tahap-tahap tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Perencanaan:

a. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint

b. Menyediakan alat-alat peraga (media pembelajaran)/perangkat pembelajaran c. Menyiapkan lembar obsevasi untuk siswa

d. Menyiapkan lembar kerja siswa

e. Menyusun alat evaluasi yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 2. Pelaksanaan

a. Penyajian materi

Penyajian materi meliputi pokok-pokok materi secara garis besar sebagai pengantar sebelum memasuki materi. Selanjutnya guru menyajikan materi kapada siswa baik dengan peragaan atau teks.

b. Menjelaskan materi tata surya dan jagad raya dengan menggunakan media powerpoint. Setelah penyajian materi, guru meminta siswa untuk membaca dan mempresentasikan materi tersebut yang didampingi guru dan diberi arahan. Jika siswa ada yang kurang mengerti, maka diizinkan untuk bertanya dan guru membimbing kembali sampai siswa tersebut bisa mengerti perkembangan jagat raya dan pembentukan muka bumi. Kemudian guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil penjelasan materi yang telah diajarkan guru.


(41)

26

c. Tes

Setelah siswa memperhatikan, mendengarkan mencatat, mengerjakan, menggambar dan mempresentasikan materi pelajaran, selanjutnya akan diberikan tes untuk menentukan nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

d. Pemberian penghargaan

Siswa yang mendapat atau yang memperoleh skor terbaik diberi penghargaan berupa pujian, hadiah atau pemberian benda sehingga siswa bertambah semangat belajarnya.

3. Pengamatan

a. Mengamati langsung proses pembelajaran

b. Melaksanakan evaluasi dalam bentuk tes di akhir pembelajaran c. Mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat di evaluasi. 4. Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan analisis mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Hasil tes dan observasi dianalisis dan ditarik kesimpulan tentang perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi yang selanjutnya dijadikan dasar perbaikan pada siklus berikutnya.

Penjelasan dari siklus 2 ditulis bila siklus 1 sudah terlaksana, dan siklus penelitian ini akan berhenti ketika indikator keberhasilan yang telah ditentukan telah tercapai.


(42)

27

H. Definisi Operasional Variabel 1. Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas pada penelitian ini diambil melalui hasil observasi On Task dan Off Task. Pengamatan dilakukan dengan memberikan skor yang mengggunakan 4 skala: 1 (sangat tidak baik), 2 (tidak baik), 3 (baik), 4 (sangat baik), (Sugiyono, 2010:135). Tabel 3. Pemberian skala skor pada kolom aktivitas siswa

skor Keterangan

1 Sangat tidak baik

2 Tidak baik

3 Baik

4 Sangat baik

2. Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan pemanfaatan powerpoint dalam penelitian ini diberlakukan sistem skoring atau pemberian skor terhadap jawaban yang benar dalam tes pilihan ganda menggunakan rumus:

I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Instrumen untuk mengukur aktivitas siswa

Nama Sekolah : SMA Al Ismailyun Natar Lampung Selatan Kelas : X


(43)

28

Tabel 4. Contoh bentuk intrumen aktivitas siswa

Nama Siswa

Waktu Pengamatan 2 x 45 menit Jenis aktivitas

Keterangan (Off Task)

∑ % (On Task) ∑ %

1 2 3 4 1 2 3 4

Aktivitas siswa yang di observasi:

Kegiatan yang tidak relevan (Off Task)

1. Tidak memperhatikan penjelasan guru 2. Tidak mencatat

3. Mengantuk 4. Mengobrol

Kegiatan yang relevan (On Task)

1. Memperhatikan penjelasan demonstrasi guru 2. Menaruh minat

3. Mengingat

4. Menganalisis Kegiatan yang relevan delam proses belajar dan pembelajaran (On Task)


(44)

29

2. Instrumen untuk mengukur hasil siswa

Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa adalah berupa soal-soal tes berdasarkan materi yang akan diajarkan pada siklus I.

J. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah: a. 70% siswa dikelas aktif dalam pembelajaran b. 70% siswa dikelas memperoleh nilai ≥ 70


(45)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa kelas X di SMA Al Ismailiyun setiap siklusnya.

2.

Penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas X di SMA Al Ismailiyun setiap siklusnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan:

1. Kepada guru dan calon guru geografi yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran geografi, media powerpoint bervariasi dapat dijadikan variasi dalam pembelajaran.

2. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan media powerpoint ada baiknya guru lebih memperhitungkan waktu yang tersedia agar semua rencana pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal.

3. Sebelum memulai pembelajaran dengan penggunaan media powerpoint, guru senantiasa dapat memberi motivasi, semangat dan nasehat khususnya bagi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran terutama pada saat proses pembelajaran berlangsung.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Jakarta: Adytia Media. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Riyanto, Yatim. 2001. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC

Rusman. dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali pers.

Sadiman, Arief. S. dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sunardi. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele. Disertasi. Universitas Negeri Surabaya.


(1)

c. Tes

Setelah siswa memperhatikan, mendengarkan mencatat, mengerjakan, menggambar dan mempresentasikan materi pelajaran, selanjutnya akan diberikan tes untuk menentukan nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

d. Pemberian penghargaan

Siswa yang mendapat atau yang memperoleh skor terbaik diberi penghargaan berupa pujian, hadiah atau pemberian benda sehingga siswa bertambah semangat belajarnya.

3. Pengamatan

a. Mengamati langsung proses pembelajaran

b. Melaksanakan evaluasi dalam bentuk tes di akhir pembelajaran c. Mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat di evaluasi. 4. Refleksi

Pada bagian refleksi dilakukan analisis mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Hasil tes dan observasi dianalisis dan ditarik kesimpulan tentang perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi yang selanjutnya dijadikan dasar perbaikan pada siklus berikutnya.

Penjelasan dari siklus 2 ditulis bila siklus 1 sudah terlaksana, dan siklus penelitian ini akan berhenti ketika indikator keberhasilan yang telah ditentukan telah tercapai.


(2)

27

H. Definisi Operasional Variabel 1. Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas pada penelitian ini diambil melalui hasil observasi On Task dan Off Task. Pengamatan dilakukan dengan memberikan skor yang mengggunakan 4 skala: 1 (sangat tidak baik), 2 (tidak baik), 3 (baik), 4 (sangat baik), (Sugiyono, 2010:135). Tabel 3. Pemberian skala skor pada kolom aktivitas siswa

skor Keterangan

1 Sangat tidak baik

2 Tidak baik

3 Baik

4 Sangat baik

2. Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan pemanfaatan powerpoint dalam penelitian ini diberlakukan sistem skoring atau pemberian skor terhadap jawaban yang benar dalam tes pilihan ganda menggunakan rumus:

I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Instrumen untuk mengukur aktivitas siswa

Nama Sekolah : SMA Al Ismailyun Natar Lampung Selatan Kelas : X


(3)

Tabel 4. Contoh bentuk intrumen aktivitas siswa

Nama Siswa

Waktu Pengamatan 2 x 45 menit Jenis aktivitas

Keterangan (Off Task)

∑ % (On Task) ∑ %

1 2 3 4 1 2 3 4

Aktivitas siswa yang di observasi:

Kegiatan yang tidak relevan (Off Task)

1. Tidak memperhatikan penjelasan guru 2. Tidak mencatat

3. Mengantuk 4. Mengobrol

Kegiatan yang relevan (On Task)

1. Memperhatikan penjelasan demonstrasi guru 2. Menaruh minat

3. Mengingat

4. Menganalisis Kegiatan yang relevan delam proses belajar dan pembelajaran (On Task)


(4)

29

2. Instrumen untuk mengukur hasil siswa

Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa adalah berupa soal-soal tes berdasarkan materi yang akan diajarkan pada siklus I.

J. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah: a. 70% siswa dikelas aktif dalam pembelajaran b. 70% siswa dikelas memperoleh nilai ≥ 70


(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan aktivitas belajar geografi siswa kelas X di SMA Al Ismailiyun setiap siklusnya.

2.

Penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas X di SMA Al Ismailiyun setiap siklusnya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan:

1. Kepada guru dan calon guru geografi yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran geografi, media powerpoint bervariasi dapat dijadikan variasi dalam pembelajaran.

2. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan media powerpoint ada baiknya guru lebih memperhitungkan waktu yang tersedia agar semua rencana pembelajaran dapat terlaksana secara maksimal.

3. Sebelum memulai pembelajaran dengan penggunaan media powerpoint, guru senantiasa dapat memberi motivasi, semangat dan nasehat khususnya bagi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran terutama pada saat proses pembelajaran berlangsung.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Jakarta: Adytia Media. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Riyanto, Yatim. 2001. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC

Rusman. dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali pers.

Sadiman, Arief. S. dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sunardi. 2005. Pengembangan Model Pembelajaran Geometri Berbasis Teori Van Hiele. Disertasi. Universitas Negeri Surabaya.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 33 62

PENGGUNAAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

6 29 61

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAPAT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN 2 KARYA TUNGGAL KECAMATAN KETIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 45

PEMANFAATAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA AL ISMAILYUN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 46

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA ICT DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 79

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SD SWASTA SWADHIPA BUMISARI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SD SWASTA SWADHIPA BUMISARI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 42

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA KEGIATANKU KELAS 1 SDS TRI SUKSES KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 69