Elastisitas Permintaan dan Penawaran .

Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Setelah kita mempelajari permintaan dan penawaran kita dapat mengetahui bagaimana pasar
bekerja dengan bantuan gambaran dari kurva-kurva permintaan dan penawaran. Namun,
untuk lebih memahami gambaran dari kurva-kurva tersebut kita harus mempelajari yang lain,
yaitu elastisitas. Menurut para ekonom tentang elastisitas sebagai berikut:

Menurut Mankiw, elasticity is a measure of the responsiveness of quantity demanded
or quantity supplied to one of its determinants.

Menurut McEachern, elastisitas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
tingkat kepekaan konsumen dan produsen terhadap perubahan harga.

Menurut Faried Wijaya, secara umum elastisitas menunjukkan seberapa respon suatu
variabel akibat dari perubahan variabel atau salah satu variabel lain yang mempengaruhinya.

Menurut Nicholson, elastisitas merupakan ukuran persentase perubahan pada satu
variabel yang disebabkan oleh perubahan satu persen pada variabel lain (Budi S, 2009).

Menurut Harter, elastisitas merupakan pengukuran respon daripada jumlah
permintaan (Budi S, 2009)


Menurut Mulyo, besaran perubahan yang terjadi akibat adanya perubahan faktor lain
ini yang lebih dikenal dengan elastisitas.

Menurut Seth & Shane, the responsiveness of demand and supply to price alterations.
Jadi menurut para ekonom diatas elastisitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa
respon atau tingkat kepekaan konsumen dan produsen terhadap perubahan suatu variabel lain.

A. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan dibagi menjadi tiga macam yaitu:
 Elastisitas Harga
 Elastisitas Pendapatan
 Elastisitas Silang
1. Elastisitas Harga
Menurut beberapa ahli elastisitas permintaan harga sebagai berikut :

Menurut Mankiw, The price elasticity of demand measures how much the quantity
demanded responds to a change in price.

Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang
diminta terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas permintaan terhadap harga.


Menurut McEachern, elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran kepekaan
kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga.

Menurut Sadono Sukirno, suatu pengukuran kwantitatif yang menunjukkan sampai di
mana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubaha permintaan

Menurut Salvatore, elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang
diminta konsumen akibat adanya perubahan harga barang. Dengan kata lain, elastisitas harga
adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan
proporsional dari harga (Budi S, 2009).

Jadi menurut para ahli ekonom elastisitas harga adalah perubahan atau berapa banyak jumlah
permintaan barang terhadap perubahan harga barang tersebut. Permintaan suatu barang bisa
dikatakan elastis jika konsumen merespon perubahan harga barang tersebut dengan
berubahnya jumlah permintaan barang yang besar. Sedangkan perubahan jumlah permintaan
barang yang sedikit atau sama sekali tidak berubah terhadap perubahan harga barang tersebut
dikatakan inelastis atau kurang elastis.
Faktor-faktor Elastisitas Harga
Permintaan suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis didasari atau ditentukan oleh

berbagai faktor yaitu :
 Barang Mewah dan Barang Kebutuhan
Permintaan barang-barang kebutuhan umumnya inelastis, sedangkan permintaan barangbarang mewah umumnya elastis. Karena walaupun harga-harga barang kebutuhan mengalami
peningkatan atau penurunan jumlah yang diminta akan tetap sama atau hanya mengalami
penurunan sedikit. Mengapa barang mewah bisa elastis? karena apabila harga barang mewah
mengalami peningkatan harga jumlah yang diminta hampir tidak ada. Tapi jika barang
mewah mengalami penurunan harga jumlah yang diminta akan meningkat, mungkin bisa
meningkat secara signifikan.
 Ketersediaan Barang Substitusi
Suatu barang yang memiliki barang subtitusi atau barang pengganti akan memiliki elastisitas
yang elastis, sedangkan barang yang tidak memiliki barang substitusi cenderung memiliki
elastisitas yang inelastis. Sebab apabila barang tersebut mengalami peningkatan harga dan
terdapat banyak barang substitusi yang harganya dibawah harga barang tersebut, maka
permintaan barang tersebut akan mengalami penurunan permintaan yang tajam. Berbeda
dengan barang yang tidak memiliki barang substitusi, hanya mengalami penurunan
permintaan yang sedikit karena orang hanya menurunkan permintaan barang tersebut.
 Definisi Pasar
Semakin luas ruang lingkupnya maka semakin inelastis barang tersebut karena tidak ada
barang subtitusinya. Sebaliknya , semakin sempit atau kecil ruang lingkupnya maka semakin
elastis barang tersebut. Sebagai contoh, pasar makanan memiliki permintaan yang inelastis

karena makanan dalam pengertian umum tidak memiliki substitutan. Sedangkan pasar es
krim vanila (dalam pengertian sempit sebagai sajian pencuci mulut) yang pasarnya sempit
atau terfokus, akan elastis permintaannya. Seandainya harga es krim vanila melonjak,
kuantitas permintaannya segera susut karena konsumen akan mencari sajian lain untuk cuci
mulut (Mankiw,).
 Rentang Waktu
Apabila rentang waktu perubahan harga suatu barang lebih lama atau jangka panjang,
permintaan barang tersebut akan elastis. Karena orang-orang (konsumen) mampu untuk

mencari dan mensubtitusi barang tersebut dan biasa tidak menggunakan barang tersebut lagi.
Namun, untuk jangka waktu yang pendek akan mengalami inelastis karena tidak adanya
kesempatan bagi konsumen untuk mensubtitusi barang tersebut.
Menghitung Elastisitas Harga
Penghitungan elastisitas harga dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Elastisitas dibagi menjadi lima jenis yaitu :
 Elastis uniter

Suatu permintaan dikatakan elastis uniter jika elastisitasnya sama dengan satu, artinya

apabila terjadi perubahan harga maka persentase perubahan permintaan sama dengan

persentase perubahan harga
 Elastis

Suatu permintaan bisa dikatakan elastis jika elastisitasnya lebih dari satu dan kurang dari tak
terhingga, artinya persentase atau besarnya perubahan permintaan lebih persentase perubahan

harga
 Elastis sempurna

Elastisitas permintaan adalah tak terhingga, artinya jika terjadi perubahan harga maka
perubahan permintaan nol atau tidak ada permintaan. Permintaan akan terus ada pada harga

tertentu.
 Inelastis

Suatu permintaan dapat dikatakan inelastis jika elastisitasnya kurang dari satu dan lebih dari

nol, artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga.

 Inelastis sempurna

Elastisitas permintaan adalah nol, artinya jika harga mengalami perubahan baik naik maupun
menurun jumlah permintaan sama.

Kurva Elastisitas Permintaan

Elastisita Harga dan Pendapatan Total
The concept of price elasticity is a cornerctone of economic and marketing management
theory and practice. One major survey found that 56% of companies conduct research on
price elasticity. A second study found price elasticity to be the third most important factor in
setting prices for industrial firms and that 70% of surveyed managers agree that pricing
would be more effective with better measures of demand elasticity (Dickinson, 2002).
Elastisitas harga dibidang atau dunia perusahaan sangat penting untuk dipelajari. Karena
elastisitas harga mempengaruhi total pendapatan mereka. Jika elastisitas harga inelastis, maka

kenaikan harga akan mengakibatkan kenaikan pendapatan total. Tapi jika elastisitas harga
elastis, maka kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan pendapatan total.
2. Elastisitas Pendapatan
Menurut ahli ekonom elastisitas pendapatan adalah :


Menurut Mankiw, income elasticity of demand a measure of how much the quantity
demanded of a good responds to a change in consumers’ income.

Menurut McEchern, elastisitas pendapatan mengukur perubahan permintaan
konsumen akibat adanya perubahan pendapatan yang menyebabkannya.

Menurut Salvatore, elastisitas pendapatan adalah perubahan proporsional dari jumlah
barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional penghasilan secara nnominal
(Budi S, 2009).
Jadi menurut ekonom elastisitas pendapatan adalah ukuran berapa banyaknya perubahan
jumlah permintaan barang terhadap perubahan pendapatan konsumen, dapat dinyatakan
dengan :

Jika hasil dari elastisitas pendapatan negatif itu menunjukan hubungan pendapatan dengan
barang inferior, artinya permintaan barang tersebut mengalami penurunan pada saat
pendapatan konsumen meningkat dan sebaliknya. Sedangkan jika elastisitas pendapatan
positif itu menunjukan hubungan barang normal atau mewah dengan pendapatan, artinya
pada saat pendapatan konsumen meningkat, meningkat pula permintaan barang tersebut.
Untuk barang normal cenderung elastisitas pendapatan positif kurang dari satu, konsumen

akan meningkatkan jumlah permintaan dengan porsi sedikit. Sedangkan barang mewah
cenderung elastisitas pendapatan positif lebih dari satu, konsumen akan membeli barang
tersebut.
3. Elastisitas Silang
Menurut para ahli ekonom elastisitas silang adalah :

Menurut Mankiw, The cross-price elasticity of demand is a measure of how much the
quantity demanded of one good responds to a change in the price of another good, computed
as the percentage change in quantity demanded of the first good divided by the percentage
change in the price of the second good.


Menurut McEachern, Elastisitas Silang adalah persentase perubahan permintaan satu
barang akibat persentase perubahan harga barang lain.

Menurut Maurice & Thomas, elastisitas silang adalah pengukuran derajat kepekaan
relatif dari suatu barang yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang
yang diminta sebagai akibat perubahan pada tingkat harga barang yang lain. Dengan
perkataan lain, elastisitas silang adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang x yang
diminta konsumen dibagi dengan perubahan proporsional dari harga barang y (Budi S, 2009).


Menurut Anthony, cross elasticity of demand measures the response in the quantity
demanded of one good to a change in the price of a different good.
Jadi, menurut para ekonom elastisitas silang adalah pengukuran perubahan jumlah
permintaan satu barang terhadap perubahan harga barang lain, dapat dinyatakan dengan :

Jika hasil elastisitas silang positif menunjukkan hubungan kedua barang adalah subtitusi
karena pada saat harga barang y naik, maka permintaan barang x akan meningkat pula.
Sedangkan elastisitas silang negatif menunjukkan hubungan kedua barang adalah komplemen
karena permintaan barang x akan mengalami peningkatan jika harga barang y turun.

B. Elastsitas Penawaran
Elastisitas penawaran hanya ada satu jenis yaitu elastisitas harga atau elastisitas penawaran
terhadap harga. Menurut para ekonom elastisitas penawaran adalah :

Menurut Mankiw, price elasticity of supply a measure of how much the quantity
supplied of a good responds to a change in the price of that good, computed as the
percentage change in quantity supplied divided by the percentage change in price.

Menurut McEachern, elastisitas harga dari penawaran adalah ukuran kepekaan

kuantitas yang ditawarkan terhadap perubahan harga, persentase perubahan kuantitas yang
ditawarkan dibagi dengan persentase perubahan harga.

Menurut Sadono Sukirno, elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran
sebagai akibat perubahan harga.

Menurut Faried Wijaya, respon yang dinyatakan dalam perubahan jumlah yang
ditawarkan terhadap perubahan harga disebut sebagai elastisitas.
Jadi menurut para ekonom elastisitas penawaran adalah ukuran untuk mengukur kepekaan
atau responsif produsen atau penjual dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan
terhadap perubahan harga barang, dapat dinyatakan dengan

Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Jenis-jenis elastisitas penawaran sama dengan elastisitas harga dibagi menjadi lima jenis yaitu
:


Elastis sempurna

Elastisitas sempurna merupakan gambaran bahwa para penjual hanya mau menjual semua

barang pada harga tertentu saja dan tidak akan menjual barang tersebut pada harga lain.

Elastis
Elastisitas penawaran bisa dikatakan elastis jika persentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan lebih dari persentase perubahan harga barang.

Elastis uniter
Elastisitas penawaran dimana persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama
dengan persentase perubahan harga barang.

Inelastis
Elastisitas penawaran dapat dikatakan inelastis jika persentase perubahan jumlah barang yang
ditawarkan lebih kecil dari persentase perubahan harga barang.

Inelastis sempurna
Inelastis sempurna adalah elastis yang bernilai nol, artinya berapa pun harga yang
ditawarkan, jumlah yang ditawarkan hanya tertentu.

Kurva Elastisistas Penawaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran adalah :
 Sifat perubahan ongkos produksi
Penawaran akan inelastis ketika kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan
mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tapi kalau penawaran dapat ditambah dengan
mengeluarkan biaya uang tidak terlalu besar penawaran akan bersifat elastis
 Jangka waktu
Jangka waktu yang amat singkat, elastisitas penawaran cenderung inelastis sempurna karena
tidak adanya waktu untuk menambah penawarannya. Jangka waktu yang pendek, elastisits
penawaran cenderung inelastis hanya mengalami perubahan sedikit. Karena kurangnya
mengoptimalkan faktor-faktor produksi. Jangka waktu panjang, elastisitas penawaran
cenderung elastis mengalami perubahan atau penambahan penawaran yang cukup besar.
Karena mampu mengoptimalkan faktor-faktor produksi.

REFERENSI
Mankiw, N. Gregory. 2008. Principles of Macroeconomics Fifth Edition. Mason (USA):
South-Western Cengage Learning.
Mankiw, N. Gregory. 2000. Pengantar Ekonomi Jilid I. Jakarta: Erlangga.
McEachern, William A. 2001. Ekonomi Mikro: Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba
Empat.
Sukirno, Sadono. 1985. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Wijaya, Faried. 1989. Ekonomikamikro Edisi I. Yogyakarta: BPFE
Dickinson, John R. 2002. A Need to Revamp Textbook Presentations of Price
Elasticity. Journal of Marketing Education Vol. 24 No.2 :
143.http://search.proquest.com/docview/204410942/132FADF40972595C3BE/29?
accountid=44945.
Budi S, Mulyo. 2009. Analisis Permintaan Rumah Sederhana di Kota Semarang. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi Vol. 16 No.2 :126139. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/16209126139.pdf.
Mallios, Seth & Shane Emmett. 2004. Demand, Supply, and Elasticity in The Copper Trade at
Early Jamestown. The Journal of The Jamestown Rediscovery Center Vol.
2.http://www.preservationvirginia.org/rediscovery/pdf/mallios_low.pdf.
Greco, Anthony J. 2005. Cross Elasticity of Supply: Seldom Heard of and Seldom Taught.
Journal for Economic Educators Vol. 5 No. 1. http://frank.mtsu.edu/~jee/pdf/jeewin05.pdf.
Sumber: http://kumpulankumpulantulisan.blogspot.com/2011/11/vbehaviorurldefaultvmlo.html

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Elastisitas Permintaan Dan
Penawaran
A. Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Pemahaman dari elastisitas harga dari permintaan dan penawaran membantu para
ahli ekonomi untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan
harga” bila factor-faktor yang mempengaruhi kurva demand dan supply berubah? Dan
beberapa besar pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan drajat
kepekaan atau respon dari jumlah barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan
factor yang mempengaruhinya. Dalam pembahasan ini akan diterangkan cara untuk
menghitung elastisitas permintaan dan penewaran dan factor-faktor yang mempengaruhi
masing-masing elastisitas tersebut.

B. Elastisitas Permintaan
Elasstisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur
derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai
akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variable
pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas
Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
 Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan
akibat berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada
presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga
dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang
turun dan sebaliknya.[1]
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan
persentasi perubahan harga disebutkoefisien elastisitas permintaan.
 Rumus perhitungan
Koefesien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan
sampai seberapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan
dengan perubahan harga. Koefesien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan
rumus dibawah ini:
Ed = Persentasi Perubahan Jumlah Barang Yang Diminta

Presentasi perubahan harga
Misalnya harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang diminta berubah
dari Q menjadi Q1. dengan permisalan ini rumus diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q1 – Q
Ed = Q
P1 – P
P
Dengan rumus yang telah diterangkan diatas sekarang dapatlah dihitung besarnya
koefesien elastisitas permintaan atau dengan singkat elastisitas permintaan, apabila diketahui
besarnya perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta. Untuk tujuan ini
perhatikanlah dua contoh berikut, yaitu: (i) kasus harga meningkat dan (ii) kasus harga
menurun.
o Kasus Harga Menurun
Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefesien elastisitas dari permintaan keatas
beras. Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp. 4000 sekilogram, jumlah
beras yang dibeli konsumen adalah 10.000 kg; dan pada waktu harga Rp. 3000
sekilogram, jumlah berah yang ingin dibeli adalah 15.000 kg. Dengan menggunakan
rumus yang telah diterangkan dan dengan menggantikan nilai-nilai diatas dalam
rumus tersebut, dapatlah elastisitas permintaan beras dihitung. Nilai koefesien
elastisitas yang diperoleh adalah:
15.000 – 10.000
Ed = 10.000
3000 – 4000
4000
5000 1/2
= 10000 = - 1/4
- 1000
4000
= -2
Ternyata nilai yang diperoleh adalah negative. Ini merupakan keadaan yang selalu
akan terjadi. Nilai yang negative disebabkan karena harga dan jumlah barang yang
diminta mengalami perubahan kearah yang berbalikan. Penurunan harga menaikan
permintaan, manakala kenaikan harga menaikan permintaan.
o Kasus Harga Meningkat
Didalam perhitungan diatas dimisalkan bahwa harga mengalami penurunan dari Rp.
4000 menjadi Rp. 3000, oleh sebab itu permintaan telah bertambah dari 10000 kg
menjadi 15000 kg. Bagaimanakah kalau perubahan tersebut dipandang dari sudut



sebaliknya? Yaitu dimisalkan harga naik dari Rp. 3000 menjadi Rp. 4000, oleh
karenanya permintaan berkurang dari 15000 kg menjadi 10000 kg? kalau perubahan
harga dan permintaan dipandang secara ini, elastisitas permintaan ke atas beras
adalah:
10000 – 15000
15000
Ed =
4000 – 3000
3000
-5000
15000 -1/3
==
1000 1/3
3000
= -1
Cara Menghitung Koefesien Elastisitas yang Di Sempurnakan

Cara yang digunakan untuk memperbaiki kelemahan diatas adalah dengan menggunakan
nilai titik tengah (nilai diatas sebelum perubahan dan sesudah perubahan) dari pada harga dan
jumlah yang diminta didalam menghitung persentasi perubahan harga dan persentasi
perubahan jumlah yang diminta. Kalau dimisalkan harga berubah dari P menjadi P 1 dan
jumlah barang yang diminta berubah dari Q menjadi Q 1; berdasarkan kepada prinsip
perhitungan yang baru, rumus yang disempurnakan untuk mencari koefesien elastisitas
berubah menjadi seperti berikut[2]:
Q – Q1
(Q + Q1)/2
Ed =
P – P1
(P – P1)/2
 Tingkat Elastisitas Permintaan
Nilai koefesien elastisitas berkisar diantara nol dan tak terhingga. Dalam menentukan
tingkatan elastisitas harga permintaan ada lima tingkatan, yaitu:
1) Apabila perubahan harga mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah
barang yang diminta disebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar
koefesiennya adalah besar dari satu. Bentuk kurva permintaannya lebih landai.
2) Apabila persentase perubahan harga sama besarnya dengan persentase perubahan
jumlah barang yang diminta, disebut dengan elastisitas yang unity (unitari), dimana
besar koefesiennya sama dengtan satu, bentuk kurva permintaannya membentuk sudut
45 derajat dari titik asal.

3) Apabila persentase perubahan harga mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah barang
yang diminta yang lebih kecil, disebut dengan elastisitas yang inelastic dimana besar
koefesiennya lebih kecil dari satu. Bentuk kurva permintaannya lebih curam.
Pembagian kedalam tiga katagori tersebut disebabkan karena perbedaan (Total
Renenue) sebagai akibat perubahan harga masing-masing katagori.
4) Permintaan yang elastis sempurna (perfectly elastic), ini merupakan tingkat yang paling
tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana resp[on yang paling besar dari jumlah
barang yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis
horizontal dengan sempurna sejajar dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak
berhingga pada kondisi ini berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau
pada tingkat harga yang jumlah jumlah permintaan dapat lebih banyak.
5) Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan
tingkat paling rendah dari elastisitas dimana respon yang jumlah permintaan barang
terhadap perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertical
dengan sempurna dengan sumbu tegak, besar koefesien elastis nya adalah nol, artinya
bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaaan
nya.
 Factor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
“Ada beberapa factor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
2. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Priode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau
priode waktu penggunaan barang tersebut
5. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang
 Elastisitas akan besar bilamana:
a. Terdapat banyak barang subtitusi yang baik
b. Harga relative tinggi
c. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
 Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana:
a. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
b. Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga
yang rendah
c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda
tersebut sangat dibutuhkan.[3]

 Elastisitas Silang

Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap
suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas
permintaan silang atau dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka
sifat penghubung diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas
silang (Es) dapat dihitung berdasarkan pada rumus berikut[4]:
Es = Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta
Persentasi perubahan harga
barang Y
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada
produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan
permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer
(pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya
kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas
silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan
kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapid an sebaliknya.[5]
Bentuk umum dari elastisitas silang:
Es = Qx x Ps > 0 Subtitusi
Ps Qx
Es = Qy x Pk > 0 Komplimenter
PK Qy

 Elastisitas Pendapatan

Koefesien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap
sesuatu barang sebagai akibat dari pada perubahan pendapatan pembelian
dinamakan elastisitas penerimaan pendapatanatau secara ringkas elastisitas pendapatan.
Besarnya elastisitas pendapatan (EY) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut[6]:
EY = Persentasi
perubahan
jumlah barang yang diminta
Persentasi perubahan pendapatan
Apabila yang terjadi adalah kenaikan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah
barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta
disebut barang normal atausuperior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang
yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalh negative dan barang ini
disebut dengan barang inferioratau giffen.[7]

C. Elastisitas Penawaran

Dengan menerangkan mengenai hokum penawaran pada bab yang lalu telah diterangkan
bahwa perubahan harga akan mengubah jumlah penawaran. Oleh sebab itu konsep elastisitas
juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran. Elastisitas permintaan
mengukur responsive permintaan ynag ditimbulkan oleh perubahan harga. Sedangkan
penawaran mengukur responsive penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Koefesien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rmus berikut:
Ed = Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Persentasi perubahan harga

Untuk tujuan penghitungan rumus diatas perlu diubah menjadi:
QB - QA
QA
ES =
PB - PA
PA
Dimana Es adalah koefesien elastisitas penawaran, QB jumlah baru barang yang ditawarkan,
QA jumlah penawaran yang asal, PB tingkat harga yang baru, dan PA tingkat harga yang asal.
 Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran

Elastisitas penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas
permintaan, yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna, elastis, elastisitas
uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastis sempurna terwujud apabila para penjul bersedia menjual semua barangnya pada
satu harga tertentu. Bentuk kurva penawarannya sejajar dengan sumbu datar. Tidak elastis
sempurna bentuk kurva penawarannya sejajar sumbu tegak, terwujud apabila penjual sama
sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah timggi.
Kurva penawaran yang tidak elastis, elastisitas uniter dan elastis. Pada elastisitas uniter
apabila kurva tersebut bermula dari titik 0. kurva penawaran yang tidak elastis apabila
perubahan harga menimbulkan perubahan yang relative kecil terhadap penawaran. Dan kurva
penawaran elastis apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relative besar
terhadap penawaran.
 Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua factor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran,
yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut
dianalisis[8].
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan

jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu
tersebut adalah:
1. Tiga immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period,suatu priode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu
hanya sebanyak yang ada dipasar, kurva penawarannya in elastis sempurna.
2. The short run, adalah suatu priode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan
untuk memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan
kapasitas atau masuk pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat
dikembangkan sebatas kapasitas yang ada, bentuk kurva penawaran unity.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru
untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan
untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis.[9]

D. Kesimpulan
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai
dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara
satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang
besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono, Teori Pengantar Mikro Ekonomi,Jakarta: PT Raja Grafindo,
2005
Lukman, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta UINJakarta Press, 2007
[1]

Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hal. 36

[2]

Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2005), hal. 106-108

[3]

Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonom, hal. 40

[4]

Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 116

[5]

Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 41

[6]

Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 116

[7]

Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 42

[8]

Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, hal. 117-119

[9]

Drs. Lukman, M.Si, Pengantar Teori Mikro Ekonomi,hal. 44
Diposkan oleh intan gustina saridi 23.19

Sumber: http://intangustina.blogspot.com/2010/05/elastisitas-permintaan-danpenawaran.html

Elastisitas dari Permintaan dan
Elastisitas dari Penawaran
- NO COMMENTS >> IRMAWAN HADI SAPUTRA

Seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dapat dihitung
dengan menggunakan rumus elastisitas. Hal iniliah yang disebut dengan elastisitas
permintaan dan penawaran.

Dalam kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu masyarakat atau negara
menunjukkan bahwa kegiatan permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya harga barang yang berlaku. Dengan demikian perubahan harga akan
mempengaruhi besarnya jumlah barang yang diminta (permintaan) dan jumlah barang
yang ditawarkan (penawaran).

Wawasan Ekonomi
Harga adalah nilai barang yang ditentukan dengan uang atau alat tukar
lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk barang dan jasa pada
waktu tertentu di pasar tertentu.

1. Definisi Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan
(perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.

Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a. Elastisitas harga (price elasticity)

Elastisitas harga atau price elasticity yaitu persentase perubahan jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga
barang tersebut.

b. Elastisitas silang (cross elasticity)
Elastisitas silang atau cross elasticity adalah persentase perubahan jumlah barang x
yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).

c. Elastisitas pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan atau income elasticity yaitu persentase perubahan permintaan
akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil
konsumen.

2. Elastisitas dari Permintaan
Elastisitas dari permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan
jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar
kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas
yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas dari permintaan

Contoh elastisitas dari permintaan:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun
menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien
elastisitasnya!

Jawab:

a. Macam-Macam Elastisitas dari Permintaan
Elastisitas dari permintaan terdiri atas lima macam.

Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang

b. Kurva Elastisitas dari Permintaan

Kurva Elastisitas dari Permintaan

c. Menghitung Elastisitas dari Permintaan secara Matematis
Dari rumus elastistas:

menunjukkan, bahwa:

adalah turunan pertama dari Q atau Q1.

Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 – -P. Tentukan besar
elastisitas dari permintaan pada tingkat harga P = 80!
Jawab:
Jika P = 80, maka Q = 50 – 1/2 (80)
Q = 50 – 40
Q = 10

Contoh 2:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas dari permintaan pada
tingkat harga P = 50!
Jawab:

3. Elastisitas dari Penawaran
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap
besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah
barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud
koefisien elastisitas dari penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan
antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar
kecilnya koefisien elastisitas dari penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai
berkut.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas dari penawaran

Contoh elastisitas dari penawaran:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun
menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien
elastisitas dari penawarannya!
Jawab:

a. Macam-Macam Elastisitas dari Penawaran
Seperti halnya elastisitas dari permintaan, elastisitas dari penawaran juga terdapat lima
macam, yaitu:

Keterangan:
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang
b. Kurva Elastisitas dari Penawaran

Kurva Elastisitas dari Penawaran

Cara praktis menentukan besarnya elastisitas tanpa mencari turunan Q atau Q1, yaitu:
1) Jika persamaan fungsi menunjukkan P = a – bQ (fungsi permintaan) dan P = a + bQ
(fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berikut.

Contoh 1:
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Hitung elastisitas dari permintaan pada
tingkat harga P = 50!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 50, maka

50 = 100 – 2Q
2Q = 50
Q = 25

Contoh 2:
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah elastisitas dari penawaran pada
tingkat harga P = 500!

Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 500, maka
500 = 100 + 2Q
-2Q = -400
Q = 200

Contoh 3:
Diketahui Fungsi penawaran P = -100 + 2Q. Hitung elastisitas dari penawaran pada
tingkat harga P = 400!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 400, maka
400 = -100 + 2Q
-2Q = -500
Q = 250

2) Jika persamaan fungsi menunjukkan Q = a – bP (fungsi permintaan) dan Q = a + bP
(fungsi penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai berkut.

Contoh 1:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q =50 – 1/2 P.
Tentukan besar elastisitas dari permintaan pada tingkat harga P = 80!
Jawab:
Dengan cara biasa
Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80)

Q = 50 – 40
Q = 10

Contoh 2:
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 50 + 2P. Tentukan
besar elastisitas pada penawaran pada tingkat harga P = 50!
Jawab:
Jika P = 50, maka Q = 50 + 2(50)
Q = 50 + 100
Q = 150