Budaya perkotaan dan pedesaan .



Home



Share



Follow



Blog Templates

Divided We Stand

Find out what I'm doing, Add Me :)
Type your


Music Playlist

Create a playlist at MixPod.com

Links



Chip Poker Gratis 500.000

FREE GodFather Mafia Wars Facebook




FREE Playfish Cash Pet Society

FREE Token Ninja Saga On Facebook

Selasa, 23 November 2010

[TUGAS ILMU SOSIAL DASAR]BAB7. Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
Tipe Masyarakat
Apabila kita berbicara tentang masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya
dari sudut antropologi, maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe
masyarakat :
1. satu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal
pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspkenya masih dapat
dipelajari sebagai satu kesatuan.
2. masyarkat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi
dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, sudah
mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan didekati
sebagian saja.
Sebenarnya pembagian masyarkat dalam 2 tipe itu hanya untuk keperluan
penyelidikan saja. Dalam satu masa sejarah antropologi, masyarakat yang
sederhana itu menjadi obyek penyelidikan dari antropologi, khususnya antropologi
sosial. Sedang masyarakat yang kompleks, adalah terjadi obyek penyelidikan
sosiologi.
Sekarang ruang lingkup penyelidikan antropologi dan sosiologi tidak mempunyai
batas-batas yang jelas. Hanya pada metode-metode penyelidikan ada beberapa
perbedaan. Antropologi sosial mengarahkan penyelidikannya ke arah perkotaan,

sedang sosiologi melebarkan studinya ke daerah pedesaan. Sebenarnya dua tipe
masyarakat itu berbeda secara gradual saja, bukan secara prinsipil.
Ciri-Ciri Masyarakat Kota
Masyarakat kota adalah masyarakat yang tinggal di daerah dekat dengan pusat
pemerintahan. Masyarakat kota terdiri dari beragam suku dan kebanyakan biasanya
pendatang.
Berikut ini merupakan ciri-ciri masyarakat kota,
1. Individual

Masyarakat kota memang individual. Merekaenderung memikirkan urusannya
sendiri dan enggan mencampuri urusan orang lain.
2. Heterogen
Masyarakat kota terdiri dari beragam suku. Semuanya berkumpul menjadi satu kota
dengan tujuan beragam, bekerja, kuliah, ikut saudara, dan lain-lain.
3. Daya Saing Tinggi
Biasanya, orang-orang melakukan urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa
ke kota untuk meningkatkan taraf hidup. Itu sebabnya tingkat persaingan di kota
sangat tinggi, apapun bidang yang digeluti.
4. Profesi Beragam
Di kota, profesi penduduknya sangat beragam. Tentunya, profesi tersebut sesuai

dengan keahlian masing-masing, misalnya buruh pabrik, karyawan , PNS, penulis,
motivator, pengamen, dan lai-lain.
5. Matrealistik
Sebagian besar masyarakat kota memang matrealistik. Hal tersebut dipengaruhi
tingkat persaingan yang tinggi dan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan
diperlukan pengorbanan yang besar.
6. Open Minded
Masyarakat kota terkenal dengan sikap mereka yang selalu terbuka terhadap segala
macam jenis perubahan.
Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan
antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudahmudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu
masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat
perkotaan.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifikasi sosial

6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8) solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan di perkotaan.
Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas. Udaranya bersih,
sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti berbagai jenis tumbuh¬tumbuhan
dan berbagai satwa yang terdapat di sela-sela pepohonan, di permukaan tanah, di
rongga-rongga bawah tanah ataupun berterbangan di udara bebas. Air yang
menetes, merembes atau memancar dari sumber¬sumbernya dan kemudian
mengalir melalui anak-anak sungai mengairi petak¬petak persawahan. Semua ini
sangat berlainan dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton
dan aspal. Bangunan-bangunan menjulang tinggi saling berdesak-desakan dan
kadang-kadang berdampingan dan berhimpitan dengan gubug-gubug liar dan
pemukiman yang padat.
Udara yang seringkali terasa pengap, karena tercemar asap buangan cerobong
pabrik dan kendaraan bermotor. Hiruk-pikuk, lalu lalang kendaraan ataupun
manusia di sela-sela kebisingan yang berasal dariberbagai sumber bunyi yang
seolah-olah saling berebut keras satu sama lain. Kota sudah terlalu banyak

mengalami sentuhan teknologi, sehingga penduduk kota yang merindukan alam
kadang-kadang memasukkan sebagian alam ke dalam rumahnya, baik yang berupa
tumbuh-tumbuhan, bahkan mungkin hanya gambarnya saja.
Perbedaan paling menonjol adalah pada mata pencaharian. Kegiatan utama
penduduk desa berada di sektor ekonomi primer yaitu bidang agraris. Kehidupan
ekonomi terutama tergantung pada usaha pengelolaan tanah untuk keperluan
pertanian, peternakan dan termasuk juga perikanan darat. Sedangkan kota
merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri,
di samping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa. Jadi kegiatan di desa
adalah mengolahalam untuk memperoleh bahan-bahan mentah, baik bahan
kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan mentah untuk memenuhi
kebutuhan pokok manusia.
Sedangkan kota mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari desa menjadi
bahan-bahan setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang
dapat segera dikonsumsikan. Dalam hal distribusi hasil produksi ini pun terdapat
perbedaan antara desa dan kota. Di desa jumlah ataupun jenis barang yang
tersedia di pasaran sangat terbatas. Corak kehidupan sosial di desa dapat dikatakan
masih homogen. Sebaliknya di kota sangat heterogen, karena di sana saling
bertemu berbagai suku bangsa, agama, kelompok dan masing-masing memiliki
kepentingan yang berlainan.

Beranekaragamnya corak kegiatan di bidang ekonomi berakibat bahwa sistem
pelapisan sosial (stratifikasi sosial) kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
Misalnya saja mereka yang memiliki keahlian khusus dan bidang kerjanya lebih
banyak memerlukan pemikiran memiliki kedudukan lebih tinggi dan upah lebih

besar daripada mereka yang dalam sistem kerja hanya mampu menggunakan
tenaga kasarnya saja. Hal ini akan membawa akibat bahwa perbedaan antara pihak
kaya dan miskin semakin menyolok.
Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota, seseorang
memiliki kesempatan lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertikal
yaitu perpindahan kedudukan yang lebih tinggi atau lebih rendah, maupun
horisontal yaitu perpindahan ke pekerjaan lain yang setingkat.
Pola-pola interaksi sosial pada suatu masyarakat ditentukan oleh struktur sosial
masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan struktur sosial sangat dipengaruhi oleh
lembaga-lembaga sosial (social institutions) yang ada pada masyarakat tersebut.
Karena struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial yang ada di pedesaan sangat
berbeda dengan di perkotaan, maka pola interaksi sosial pada kedua masyarakat
tersebut juga tidak sama. Pada masyarakat pedesaan, yang sangat berperan dalam
interaksi dan hubungan sosial adalah motif-motif sosial.
Dalam interaksi sosial selalu diusahakan agar supaya kesatuan sosial (social unity)

tidak terganggu, konflik atau pertentangan sosial sedapat mungkin dihindarkan
jangan sampai terjadi. Bahkan kalau terjadi konflik, diusahakan supaya konflik
tersebut tidak terbuka di hadapan umum. Bila terjadi pertentangan, diusahakan
untuk dirukunkan, karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiwai
hubungan sosial pada masyarakat pedesaan, karena masyarakat ini sangat
mendambakan tercapainya keserasian (harmoni) dalam kehidupan berinteraksi
lebih dipengaruhi oleh motif ekonomi daripada motif-motif sosial.
Di samping motif ekonomi, maka motif-motif nasional lainnya misalnya saja politik,
pendidikan, kadang-kadang juga dalam hierarki sistem administrasi nasional, maka
kota memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada desa.
Posted by Nizar at 13:11
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi
ke Google Buzz
Reaction
s:

0 comments:
Poskan Komentar