Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk dapat memperluas usahanya
dan berkembang demi tercapainya tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, perusahaan harus meningkatkan nilai perusahaannya .

Nilai

perusahaan, dapat kita lihat pada titik struktur modal yang optimal. Untuk
meningkatkan nilai perusahaan maka perusahaan memerlukan peran para
manajer terutama manajer keuangan yang diharapkan mampu melihat
pemenuhan modal perusahaan yang di keluarkan untuk aktivitas perusahaan.
Keputusan pendanaan seorang manajer harus mampu meminimalkan biaya
modal yang ditanggung oleh perusahaan.

Biaya modal yang timbul dari

keputusan pendanaan tersebut adalah konsekuensi langsung dari keputusan yang
diambil oleh manajer. Penggunaan hutang perusahaan menimbulkan biaya modal
sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh pihak kreditur. Sedangkan,

penggunaan dana internal (modal sendiri) dapat menimbulkan opportunity cost.
Keputusan pendanaan yang tidak tepat, dapat menimbulkan tingginya biaya modal
dan mengakibatkan rendahnya profitabilitas perusahaan. (Prabansari dan Hadri,
2005).
Dana yang dipergunakan perusahaan dapat diklasifikasikan atas dasar
sumbernya. Klasifikasi berdasarkan sumber dana ada dua yaitu sumber dana
internal dan sumber dana eksternal perusahaan.

Dana internal perusahaan

adalah dana yang berasal dari dalam perusahaan yang diperoleh dari kegiatan

1
Universitas Sumatera Utara

operasi perusahaan yang terdiri atas laba ditahan, dan amortisasi dan dana
penyusutan (depresiasi). Sedangkan sumber ekstrernal dana perusahaan adalah
sumber dana yang berasal dari luar perusahaan yaitu dana yang tidak diperoleh
dari kegiatan operasi perusahaan. Sumber dana tersebut terdiri atas pinjaman
pihak ketiga (loan financing) dan modal sendiri berupa modal saham disetor,

laba yang tidak dibagi (retained earning), modal saham biasa dan saham
preferen yang disetor pemilik perusahaan (Sugiarto, 2009 : 10).
Masalah struktur modal merupakan masalah sangat penting bagi setiap
perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang
langsung terhadap posisi keuangan di perusahaan. Suatu perusahaan memiliki
perusahaan tidak baik akan memiliki hutang yang besar. “Struktur modal
merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari :
utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan
modal sendiri yang terdiri dari : saham preferen dan saham biasa”. (Sjahrial,
2007: 213). Struktur modal dapat diukur dengan rasio perbandingan antara total
utang dengan modal sendiri diproxykan melalui Debt Equity Ratio (DER).
Melalui rasio ini kita dapat melihat kemampuan perusahaan dalam
mengembalikan utangnya dengan melihat modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Semakin besar nilai dari debt to equity ratio maka ini menunjukkan semakin
besar risiko yang harus dihadapi perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian
hutang sebagai sumber pendanaan jauh lebih besar dari modal sendiri.
Penentuan kebijakan struktur modal bagi suatu perusahaan merupakan salah
satu bentuk keputusan keuangan yng penting karena keputusan ini dapat

2

Universitas Sumatera Utara

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan manajemen keuangan perusahaan.
Kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan (trade-off) antara risiko dan
tingkat pengembalian. “Perusahaan yang mengunakan lebih banyak hutang
berarti memperbesar risiko yang ditanggung oleh pemegang saham serta
memperbesar tingkat pengembalian nvestasi” (Brigham dan Houston, 2001:5).
Menurut Brigham dan Houston (2001:34) teori trade-off mengemukakan
perusahaan

diharuskan

pembiayaan

dengan

pemabayaran

mempertimbangkan
menggunakan


bunga)

dengan

risiko

hutang

pembiayaan

kebangkrutan

(pengurangan
melalui

antara

pajak


penerbitan

atas

saham.

Keuntungan yang lebih tinggi dari sebuah perusahaan menurunkan biaya yang
diestimasikan

dari

kesulitan

keuangan

dan

membiarkan

perusahaan


meningkatkan manfaat pajak mereka dengan meningkatkan leaverage. Ketika
manfaat pegurangan pajak masih lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan
agency cost maka perusahaan masih bisa meningkatkan utangnya dan
peningkatan utang harus dihentikan ketika pengurangan pajak atas tambahan
utang tersebut sudah lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan agency
cost.
Menurut Flydenberg dalam Kartini dan Arianto (2008) menyatakan bahwa
faktor-faktor

yang

mempengaruhi

struktur

modal

adalah


aktiva

tetap,

profitabilitas, risiko bisnis, ukuran perusahaan, pajak, struktur kepemilikan, dan
pertumbuhan. Dalam penelitian ini tidak akan dibahas semua faktor yang
mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan, hanya beberapa faktor yang

3
Universitas Sumatera Utara

akan dibahas pada penelitian ini yaitu antara lain : profitabilitas, risiko bisnis,
pertumbuhan aset dan kebijakan deviden.
Profitabilitas (profitability) merupakan variabel yang mempengaruhi struktur
modal.

Dalam

penelitian


ini

profitabilitas

diwakili

oleh

ROA,

yaitu

membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Menurut Weston dan
Brigham (2001) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat ROA yang tinggi,
biasanya menggunakan hutang yang relatif sedikit. Hal ini dikarenakan dengan
ROA yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai kebutuhan
pendanaannya dengan dana yang dihasilkan secara internal (laba ditahan).
Hubungan antara profitabilitas dengan struktur modal diprediksikan bernilai
positif karena perusahaan dengan tingkat profitabilitas cenderung rendah
menggunakan pembiayaan dengan internal fund daripada dengan hutang.

Risiko bisnis juga berpengaruh terhadap struktur modal. Hal tersebut
dikarenakan risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian yang dihadapi
perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Ketidakpastian tersebut
membuat risiko bisnis yang ada pada perusahaan berubah-ubah, sehingga struktur
modal yang dihasilkan juga bervariasi.
Menurut Weston dan Brigham (2001) mengatakan bahwa perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal
eksternal. Floating cost (biaya emisi) pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi
dibanding pada emisi obligasi. Oleh karena itu, perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi)
dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya.

4
Universitas Sumatera Utara

Kebijakan dividen juga berpengaruh terhadap struktur modal. Hal tersebut
dikarenakan kebijakan dividen adalah jumlah laba yang dapat ditahan dalam
perusahaan sebagai sumber pendanaan. Artinya bahwa pembayaran dividen akan
mengurangi modal sendiri perusahaan dan untuk mempertahankan struktur modal
optimal perusahaan perlu menerbitkan sekuritas yang paling rendah risikonya,

yaitu utang.
Hasil penelitian terdahulu telah meenmukan beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal, yaitu menurut Lanang Saputra (2014)
melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
pada perusahaan industri jasa. Variabel dependen yang digunakan adalah rasio
struktur modal. Pertumbuhan aset, risiko bisnis, dan profitabilitas sebagai
variabel independen. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan asset
tidak berpengaruh signifikan pada struktur modal, risiko bisnis berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal, profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal.
Ranti

Agus

Astuti (2014) melakukan penelitian tentang

pengaruh

pertumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur
modal. Variabel dependen yang digunakan adalah rasio struktur modal. bahwa

pertumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan sebagai variabel
independen. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan aset, profitabilitas
dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Laurdes Sinurat (2010) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal pada perusahaan real estate dan properti. Variabel

5
Universitas Sumatera Utara

dependen yang digunakan adalah rasio struktur modal. Variabel independen yang
digunakan adalah pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis dan profitabilitas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, kebijakan dividen
berpenaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal, dan profitabilitas
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap strktur modal.
Septian Debora Tinambunan (2008) yang melakukan penelitian tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur.
Variabel dependen yang digunakan adalah rasio struktur modal. Kebijakan
dividen dan profitabilitas sebagai variabel independen. . Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel kebijakan dividen dan profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan empat penelitian terdahulu diatas penelitian ini merupakan
replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Lanang Saputra (2014) dengan objek
penelitian yang berbeda yaitu perusahaan pertambangan, tahun 2011-2013.
Variabel independen penelitian ini menggunakan profitabilitas, risiko bisnis,
pertumbuhan aset dan kebijakan dividen dan struktur modal sebagai variabel
dependen yang sama dengan penelitian Lanang. Penelitian ini juga melakukan
modifikasi pada indikator variabel independen yaitu risiko bisnis dalam penelitian
ini menggunakan (DOL (Degree Of Operating Leverage) dan penambahan
variabel independen yaitu kebijakan dividen.
Peneliti menggunakan data dari perusahaan pertambangan sebagai objek
penelitian karena perusahaan pertambangan di Indonesia saat ini sedang

6
Universitas Sumatera Utara

berkembang pesat sehingga banyak para investor yang ingin melakukan investasi
saham di Bursa Efek Indonesia khususnya perusahaan pertambangan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Risiko
Bisnis, Pertumbuhan Aset Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal
Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2011-2013”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
masalah, yaitu: apakah profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan asset dan
kebijakan dividen berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan
terhadap struktur modal perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah
untuk mengetahui profitabilitas, risiko bisnis, pertumbuhan asset dan kebijakan
dividen berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap
struktur modal perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.

7
Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, antara lain :
1. Bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti
mengenai profitabilitas, pertumbuhan aset, risiko bisnis, kebijakan dividen
dan struktur modal pada perusahaan pertambangan.
2. Bagi pihak lain, khususnya praktisi bisnis dapat dijadikan sebagai referensi
atau masukan dalam pengambil keputusan pendanaan (modal) perusahaan.
3. Bagi kalangan akademik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
referensi dan kajian karya ilmiah bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian
sejenis di masa yang akan datang.

8
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 52 111

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 76 108

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 110

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

1 34 95

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 110

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 21

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 4

Pengaruh Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan PertambanganYang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 10