Etika Dan Pola Makan Orang Jepang

BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG BUDAYA MAKAN DI JEPANG

2.1 Budaya Makan Orang Jepang
Masyarakat Jepang mempunyai Budaya makan atau pola makan
yang masih sangat dijaga oleh masyarakat Jepang sampai dengan sekarang
ini. Disetiap daerah, memiliki ciri khas masing-masing. Mulai dari bumbubumbu, bahan-bahan masakan, peralatan hingga tata cara dan kebiasaan
makan yang sangat dipertahankan oleh masayarakat Jepang.
Di Jepang, pada musim-musim tertentu juga memiliki budaya atau
tradisi yang sering dilakukan saat makan. Misalnya, pada musim semi
biasanya orang-orang Jepang akan pergi bersama keluarga dan teman untuk
menikmati makanan atau minum sake sambil melihat bunga sakura yang
mekar pada musim semi.
Tidak hanya di musim semi, di musim dingin atau pada saat
menyambut tahun baru biasanya menyambutnya dengan acara makan-makan
bersama rekan kerja atau teman yang dikenal dengan istilah “Bounenkai”
yang berarti “lupakan masa lalu”. Makanan yang dimakan biasanya adalah
Kabocha yaitu sejenis labu dan mie soba. Makanan tersebut adalah
makanan yang sudah menjadi tradisi untuk dimakan di musim dingin atau
menyambut tahun baru. Pada saat bekerja juga orang Jepang biasa
membawa bekal yang biasa dikenal dengan Bento.


Universitas Sumatera Utara

Masakan Jepang atau Nihon Ryo฀ri dikenal dengan istilah Washoku
atau Nihon Shoku. Biasanya salah satu ciri kebiasaan-kebiasaan makan khas
Jepang adalah pada saat menghidangkannya. Cita rasa alami dari sebuah
makanan dan keindahan menghidangkannya yang sangat dipertahankan oleh
orang-orang Jepang hingga saat ini.
Kemudian bumbu-bumbu dan bahan-bahan yang digunakan juga
sangat khas. Pada umumnya, bahan-bahan makanan Jepang berupa beras,
hasil pertanian ( sayur-mayur dan kacang-kacangan ), dan makanan laut.
Bumbu-bumbu yang digunakan juga seperti doshi ( air kaldu ) yang dibuat
dari ikan dan shitake, ditambah dengan miso dan sho฀yu.
Orang Jepang makan dengan menggunakan sumpit dan mangkok.
Terkadang ada makanan yang susah untuk diambil dengan sendok pun,
orang

Jepang

tetap


mengambilnya

menggunakan

sumpit.

Orang-orang

Jepang biasa makan dengan lambat. Mereka diajari untuk menikmati setiap
makanan dengan lambat. Karena, makan lebih lambat adalah kunci otak
membutuhkan waktu selama 20 menit untuk merasa kenyang.
Peralatan makan, seperti sumpit, mangkuk, dan lain-lain yang
digunakan oleh masyarakat Jepang biasanya terbuat dari keramik, porselen,
atau kayu yang dipernis dengan urushi. Di rumah keluarga Jepang, setiap
anggota keluarga memiliki mangkuk nasi atau sumpit ( hashi ) sendiri, dan
tidak saling dipertukarkan dengan anggota keluarga yang lain. Sumpit yang
digunakan bisa berupa sumpit yang terbuat dari kayu, bambu, atau sumpit
yang sekali pakai.


Universitas Sumatera Utara

2.2 Jenis-jenis Makanan Jepang

Dalam arti sempit, masakan Jepang merupakan berbagai jenis
makanan yang khas Jepang. Makanan yang khas tersebut adalah makanan
yang sudah sejak turun temurun dimakan oleh orang Jepang. Makanan
seperti gyudon atau nikujaga merupakan salah satu contoh makanan Jepang
yang sudah sejak dahulu dimakan oleh masyarakat Jepang.
Tentunya

semua makanan itu dimasak dengan bumbu dan bahan

yang khas Jepang pula seperti, sho฀yu, dashi dan mirin. Namun, makanan
Jepang kini sudah mengalami perpaduan dari berbagai bahan makanan dari
berbagai negara. Misalnya, parutan lobak yang dicampur saus sewaktu
makan bistik atau hamburg steak, dan salad dengan parutan lobak
diatasnya, ini semua merupakan contoh perpaduan makanan Barat dengan
pengaruh khas Jepang.
Hal inilah yang membuat makanan khas Jepang yang bercampur

makanan Barat ini biasa disebut dengan istilah Wafu฀. Berdasarkan aturan
wafu฀ inilah, beberapa jenis makanan dapat digolongkan sebagai :
1. Makanan Barat yang dicampur dengan bahan makanan yang khas
Jepang.
Contohnya, sarada udon (salad adalah makanan Barat tetapi dicampur
dengan udon yang khas Jepang), kari, dan anpan (roti berasal dari barat
yang berisi ogura yang khas Jepang).

Universitas Sumatera Utara

2.

Makanan khas Jepang yang berasal dari luar negeri tapi dibuat

dengan resep yang sudah diubah menjadi selera lidah orang Jepang.
Contohnya, ramen dan gyo฀za.
3. Makanan yang berdasarkan bahan dan cara memasaknya sulit
digolongkan termasuk kategori makanan Barat atau makanan Jepang.
Contohnya, pork ginger dan butasho฀gayaki keduanya menunjuk pada
makanan yang sama.

Namun, ada juga jenis-jenis makanan Jepang yang masih sangat
tradisional yang

sudah

ada sejak zaman

dahulu dan

dimakan

oleh

masyarakat Jepang, yaitu :
1. Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang
dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga, bulat, atau
seperti karung beras. Makanan khas Jepang ini dikenal juga dengan nama
lain yaitu Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita
di istana kaisar untuk menyebut onigiri.
2. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk

bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah, atau
yang sudah dimasak. Nasi sushi memiliki rasa asam yang lembut karena
dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
3. Ochazuke atau chazuke adalah nama makanan Jepang atau cara
makan berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya yang dituangi air teh
hijau, dashi atau air panas. Ochazuke merupakan makanan pengisi perut
misalnya diantara dua waktu makan atau sewaktu masih lapar sebelum
tidur.

Universitas Sumatera Utara

4. Donburi adalah makanan Jepang berupa nasi putih dengan berbagai
macam lauk diatasnya seperti ikan, daging dan sayur-sayuran berkuah yang
dihidangkan didalam mangkuk besar yang disebut juga donburi.
5. Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk
sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang,
kue

ini


sering

dibuat

dan

dimakan

pada

saat

perayaan

tradisional

mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang.
6. Dango adalah kue Jepang berbentuk bulat seperti bola kecil, dan
dimatangkan dengan cara dikukus atau direbus dalam air. Adonan dango
dibuat dari tepung beras yang diulen dengan air atau air panas. Kushidango

adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, 5 butir dango yang ditusuk menjadi
satu dengan tusukan (kushi) dari bambu. Jumlah butiran dango dalam satu
tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.
7. Sashimi adalah makanan Jepang berupa makanan laut dengan
kesegaran prima yang langsung dimakan dalam keadaan mentah bersama
penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi. Makanan laut
seperti, ikan, kerang, dan udang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil
yang mudah dimakan, sedangkan udang berukuran kecil ada yang dikupas
kulitnya dan ada dibuang kepalanya.

Universitas Sumatera Utara