Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)
LAMPIRAN 1
ALUR PIKIR
Ziskind dkk (1999) menyatakan antara (etsa asam fosfat) lebih besar (mencapai
tepi restorasi dengan dentin lebih tinggi 2μm) dibandingkan self etch (primer
kebocoran
mikronya
dibandingkan monomer asam) yang hanya 1μm.
dengan email.
Burgess dkk (2010)
Estefan
dkk
(2000)
membuktikan
efisiensi dari teknik penggunaan liner
sebagai intermediate layer yang fleksibel
antara
restorasi
dan
substrat
dapat
meningkatkan adaptasi marginal dari
struktur kimia dari SDR dirancang untuk
memperlambat laju polimerisasi, dengan
demikian mengurangi stress polimerisasi
shrinkage, tanpa mempengaruhi tingkat
polimerisai shrinkage.
restorasi resin komposit.
Yazici
dkk
(2003)
menemukan
kombinasi resin komposit flowable dan
hybrid memberikan hasil paling efektif
dalam mengurangi kebocoran mikro.
Koltisko dkk (2010) menemukan stress
polimerisasi dari SDR lebih rendah
dibanding komposit flowable lainnya,
dimana tidak terdapat perbedaan pada
modulus
Chuang
dkk
(2004)
fleksural
dan
shrinkage
menyimpulkan volumetrik (3,5%) dari komposit yang
bahwa suatu lapisan intermediate layer diuji.
komposit flowable 0,5-1,0 mm yang
digunakan dibawah restorasi komposit IIie et al (2011) Melihat perbandingan
packable
menghasilkan
pengurangan antara SDR dengan resin komposit
signifikan terhadap kebocoran mikro
flowable
berbasis.
SDR
mempunyai
stress shrinkage dengan level terendah,
Van Landuyt dkk (2006) tag resin yang fase polimerisasi pre-gel terpanjang, dan
terbentuk dari sistem adhesif total etch
tingkat pengerutan terendah.
Dengan tantangan dan kesulitan yang ada dalam bidang kedokteran gigi untuk
merestorasi klas V, pesatnya perkembangan dari material kedokteran gigi, dan waktu
yang dibutuhkan untuk penelitian in vivo dan in vitro memiliki arti bahwa bahwa efek
Universitas Sumatera Utara
dari SDR sebagai intermediate layer dibawah resin komposit terhadap kebocoran
1
Permasalahan :
Apakah ada pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable sebagai
intermediate layer pada restorasi Klas V resin komposit dalam mengurangi celah
mikro?
Apakah ada perbedaan Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable sebagai
intermediate layer pada restorasi Klas V resin komposit dalam mengurangi celah
mikro?
Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable
sebagai intermediate layer pada restorasi Klas V resin kompoit dalam mengurangi
celah mikro.
Untuk mengetahui perbedaan Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable
sebagai intermediate layer pada restorasi Klas V resin kompoit dalam mengurangi
celah mikro.
JUDUL :
Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai
Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah
Mikro (IN VITRO)
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
ALUR PENELITIAN
30 BUAH GIGI PREMOLAR MAKSILA
Dibersihkan dengan pumice dan diskeling menggunakan skeler elektrik
kemudian direndam dalam larutan saline
Preparasi kavitas Klas V menggunakan diamond bur 1mm diatas Cemento
Enamel Junction (CEJ)
Kelompok I
10 Gigi
Kelompok II
10 Gigi
Kelompok III
10 Gigi
Total etch two step
Total etch two step
Total etch two step
Stress Decreasing Resin
(SDR)
Resin komposit
Flowable
Resin komposit nanohybrid
Resin komposit nanohybrid
Resin komposit nanohybrid
Proses thermocycling pada temperatur 5oC dan 55oC dengan 200 putaran selama
30 detik pada masing-masing temperature dengan waktu transfer 10 detik
Sampel direndam dalam larutan zat warna Methylene Blue 2% selama 24 jam pada
suhu kamar kemudian dicuci dan dikeringkan
Sampel dibelah dari arah bukal ke palatal menggunakan bur disk dan dilakukan
pengamatan celah mikro di bawah stereomikroskop dengan pembesaran 20x.
Penilaian dan pencatatan skor penetrasi zat warna
Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3
DATA SAMPEL (PENGAMAT 1)
Nama Peneliti
: Raeesa Shafiqa
NIM
: 110600027
Dosen Pembimbing
: 1) Wandania Farahanny, drg., MDsc
2) Widi Prasetia, drg
Waktu Penelitian
: 27 April 2015
Tempat penelitian
: 1) Departemen Konservasi Gigi FKG USU
2) Laboratorium Infeksi FK USU
3) Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
30 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok terdiri dari 10 sampel gigi yang dibelah menjadi
bagian mesial dan palatal tanpa membandingkan kedua skor
permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-3 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Arslan dkk.1
SKOR
DEFINISI
0
Tidak ada penetrasi
1
Penetrasi melibatkan 1/2 dinding kavitas
2
Penetrasi melibatkan lebih dari 1/2 dinding kavitas
3
Penetrasi melibatkan dinding aksial
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
1
1
0
2
3
1
1
3
0
3
DISTAL
1
1
0
2
3
1
1
3
1
3
SKOR RATA-RATA
1
1
0
2
3
1
1
3
1
3
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
3
1
2
1
3
1
2
1
3
2
DISTAL
3
1
2
1
3
3
2
3
2
1
SKOR RATA-RATA
3
1
2
1
3
2
2
2
3
2
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
MESIAL
2
3
3
DISTAL
3
3
3
SKOR RATA-RATA
3
3
3
Universitas Sumatera Utara
4
5
6
7
8
9
10
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
RANGKUMAN DATA
Skore Celah Mikro
Kelompok
Perlakuan
N
0
0 mm
1
1 mm
2
2 mm
3
>2 mm
10
1
5
1
3
10
-
2
5
3
10
-
-
1
9
Restorasi kavitas klas V dengan
I
Stress Decreasing Resin (SDR)
sebagai intermediate layer
Restorasi kavitas klas V dengan
II
resin komposit flowable sebagai
intermediate layer
III
Restorasi kavitas klas V tanpa
aplikasi intermediate layer
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4
DATA SAMPEL (PENGAMAT 2)
Nama Peneliti
: Aida Violiny
NIM
: 110600104
Dosen Pembimbing
: 1) Wandania Farahanny, drg., MDSc
2) Widi Prasetya, drg
Waktu Penelitian
: 27 April 2015
Tempat penelitian
: 1) Departemen Konservasi Gigi FKG USU
2) Laboratorium Infeksi FK USU
3) Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
30 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok terdiri dari 10 sampel gigi yang dibelah menjadi
bagian mesial dan distal tanpa membandingkan kedua skor
permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-3 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Arslan dkk.1
SKOR
DEFINISI
0
Tidak ada penetrasi
1
Penetrasi melibatkan 1/2 dinding kavitas
2
Penetrasi melibatkan lebih dari 1/2 dinding kavitas
3
Penetrasi melibatkan dinding aksial
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
0
3
3
1
1
1
3
0
1
2
DISTAL
1
3
3
1
1
1
3
0
1
2
SKOR RATA-RATA
1
3
3
1
1
2
3
0
1
2
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
3
1
2
1
3
1
2
1
2
3
DISTAL
3
1
2
1
3
3
2
3
2
3
SKOR RATA-RATA
3
1
2
1
3
2
2
2
2
3
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
MESIAL
2
3
3
DISTAL
2
3
3
SKOR RATA-RATA
2
3
3
Universitas Sumatera Utara
4
5
6
7
8
9
10
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
RANGKUMAN DATA
Skore Celah Mikro
Kelompok
Perlakuan
N
0
0 mm
1
1 mm
2
2 mm
3
>2 mm
10
1
4
2
3
10
-
2
5
3
10
-
-
1
9
Restorasi kavitas klas V dengan
I
Stress Decreasing Resin (SDR)
sebagai intermediate layer
Restorasi kavitas klas V dengan
II
resin komposit flowable sebagai
intermediate layer
III
Restorasi kavitas klas V tanpa
aplikasi intermediate layer
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 5
Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji signifikansi data pengamat 1 dan pengamat 2
Ranks
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Negative Ranks
7a
7.07
49.50
Positive Ranks
6b
6.92
41.50
Skor_2 - Skor_1
Ties
17c
Total
30
a. Skor_2 < Skor_1
b. Skor_2 > Skor_1
c. Skor_2 = Skor_1
Test Statisticsa
Skor_2 Skor_1
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
-.288b
.773
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
p=0.773 (p>0.05)
Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pengamat 1 dan
pengamat 2.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, data pengamat 1 selaku pengamat utama dapat digunakan.
Saphiro-Wilk Test
Uji normalitas data
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
1
10
100.0%
0
0.0%
10 100.0%
Skor
2
_1
10
100.0%
0
0.0%
10 100.0%
3
10
100.0%
0
0.0%
10 100.0%
Descriptives
Kelompok
Statistic
Mean
95% Confidence Interval
for Mean
Skor_1
1
1.700
Lower Bound
.942
Upper Bound
2.458
5% Trimmed Mean
1.722
Median
1.500
Variance
1.122
Std. Deviation
Std. Error
1.0593
Universitas Sumatera Utara
.3350
Minimum
.0
Maximum
3.0
Range
3.0
Interquartile Range
2.0
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval
for Mean
3
.687
-1.238
1.334
2.100
.2333
Lower Bound
1.572
Upper Bound
2.628
5% Trimmed Mean
2.111
Median
2.000
Variance
2
.042
.544
Std. Deviation
.7379
Minimum
1.0
Maximum
3.0
Range
2.0
Interquartile Range
1.3
Skewness
-.166
.687
Kurtosis
-.734
1.334
Mean
2.900
.1000
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound
2.674
Upper Bound
3.126
Universitas Sumatera Utara
5% Trimmed Mean
2.944
Median
3.000
Variance
.100
Std. Deviation
.3162
Minimum
2.0
Maximum
3.0
Range
1.0
Interquartile Range
.0
Skewness
-3.162
.687
Kurtosis
10.000
1.334
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
1
.246
10 .089
.874
10 .030
Skor_
2
1
.254
10 .067
.833
10 .036
3
.524
10 .000
.366
10 .000
a. Lilliefors Significance Correction
p=0.030
p=0.036
p=0.000
(p
ALUR PIKIR
Ziskind dkk (1999) menyatakan antara (etsa asam fosfat) lebih besar (mencapai
tepi restorasi dengan dentin lebih tinggi 2μm) dibandingkan self etch (primer
kebocoran
mikronya
dibandingkan monomer asam) yang hanya 1μm.
dengan email.
Burgess dkk (2010)
Estefan
dkk
(2000)
membuktikan
efisiensi dari teknik penggunaan liner
sebagai intermediate layer yang fleksibel
antara
restorasi
dan
substrat
dapat
meningkatkan adaptasi marginal dari
struktur kimia dari SDR dirancang untuk
memperlambat laju polimerisasi, dengan
demikian mengurangi stress polimerisasi
shrinkage, tanpa mempengaruhi tingkat
polimerisai shrinkage.
restorasi resin komposit.
Yazici
dkk
(2003)
menemukan
kombinasi resin komposit flowable dan
hybrid memberikan hasil paling efektif
dalam mengurangi kebocoran mikro.
Koltisko dkk (2010) menemukan stress
polimerisasi dari SDR lebih rendah
dibanding komposit flowable lainnya,
dimana tidak terdapat perbedaan pada
modulus
Chuang
dkk
(2004)
fleksural
dan
shrinkage
menyimpulkan volumetrik (3,5%) dari komposit yang
bahwa suatu lapisan intermediate layer diuji.
komposit flowable 0,5-1,0 mm yang
digunakan dibawah restorasi komposit IIie et al (2011) Melihat perbandingan
packable
menghasilkan
pengurangan antara SDR dengan resin komposit
signifikan terhadap kebocoran mikro
flowable
berbasis.
SDR
mempunyai
stress shrinkage dengan level terendah,
Van Landuyt dkk (2006) tag resin yang fase polimerisasi pre-gel terpanjang, dan
terbentuk dari sistem adhesif total etch
tingkat pengerutan terendah.
Dengan tantangan dan kesulitan yang ada dalam bidang kedokteran gigi untuk
merestorasi klas V, pesatnya perkembangan dari material kedokteran gigi, dan waktu
yang dibutuhkan untuk penelitian in vivo dan in vitro memiliki arti bahwa bahwa efek
Universitas Sumatera Utara
dari SDR sebagai intermediate layer dibawah resin komposit terhadap kebocoran
1
Permasalahan :
Apakah ada pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable sebagai
intermediate layer pada restorasi Klas V resin komposit dalam mengurangi celah
mikro?
Apakah ada perbedaan Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable sebagai
intermediate layer pada restorasi Klas V resin komposit dalam mengurangi celah
mikro?
Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable
sebagai intermediate layer pada restorasi Klas V resin kompoit dalam mengurangi
celah mikro.
Untuk mengetahui perbedaan Stress Decreasing Resin (SDR) dan resin flowable
sebagai intermediate layer pada restorasi Klas V resin kompoit dalam mengurangi
celah mikro.
JUDUL :
Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai
Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah
Mikro (IN VITRO)
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
ALUR PENELITIAN
30 BUAH GIGI PREMOLAR MAKSILA
Dibersihkan dengan pumice dan diskeling menggunakan skeler elektrik
kemudian direndam dalam larutan saline
Preparasi kavitas Klas V menggunakan diamond bur 1mm diatas Cemento
Enamel Junction (CEJ)
Kelompok I
10 Gigi
Kelompok II
10 Gigi
Kelompok III
10 Gigi
Total etch two step
Total etch two step
Total etch two step
Stress Decreasing Resin
(SDR)
Resin komposit
Flowable
Resin komposit nanohybrid
Resin komposit nanohybrid
Resin komposit nanohybrid
Proses thermocycling pada temperatur 5oC dan 55oC dengan 200 putaran selama
30 detik pada masing-masing temperature dengan waktu transfer 10 detik
Sampel direndam dalam larutan zat warna Methylene Blue 2% selama 24 jam pada
suhu kamar kemudian dicuci dan dikeringkan
Sampel dibelah dari arah bukal ke palatal menggunakan bur disk dan dilakukan
pengamatan celah mikro di bawah stereomikroskop dengan pembesaran 20x.
Penilaian dan pencatatan skor penetrasi zat warna
Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3
DATA SAMPEL (PENGAMAT 1)
Nama Peneliti
: Raeesa Shafiqa
NIM
: 110600027
Dosen Pembimbing
: 1) Wandania Farahanny, drg., MDsc
2) Widi Prasetia, drg
Waktu Penelitian
: 27 April 2015
Tempat penelitian
: 1) Departemen Konservasi Gigi FKG USU
2) Laboratorium Infeksi FK USU
3) Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
30 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok terdiri dari 10 sampel gigi yang dibelah menjadi
bagian mesial dan palatal tanpa membandingkan kedua skor
permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-3 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Arslan dkk.1
SKOR
DEFINISI
0
Tidak ada penetrasi
1
Penetrasi melibatkan 1/2 dinding kavitas
2
Penetrasi melibatkan lebih dari 1/2 dinding kavitas
3
Penetrasi melibatkan dinding aksial
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
1
1
0
2
3
1
1
3
0
3
DISTAL
1
1
0
2
3
1
1
3
1
3
SKOR RATA-RATA
1
1
0
2
3
1
1
3
1
3
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
3
1
2
1
3
1
2
1
3
2
DISTAL
3
1
2
1
3
3
2
3
2
1
SKOR RATA-RATA
3
1
2
1
3
2
2
2
3
2
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
MESIAL
2
3
3
DISTAL
3
3
3
SKOR RATA-RATA
3
3
3
Universitas Sumatera Utara
4
5
6
7
8
9
10
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
RANGKUMAN DATA
Skore Celah Mikro
Kelompok
Perlakuan
N
0
0 mm
1
1 mm
2
2 mm
3
>2 mm
10
1
5
1
3
10
-
2
5
3
10
-
-
1
9
Restorasi kavitas klas V dengan
I
Stress Decreasing Resin (SDR)
sebagai intermediate layer
Restorasi kavitas klas V dengan
II
resin komposit flowable sebagai
intermediate layer
III
Restorasi kavitas klas V tanpa
aplikasi intermediate layer
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4
DATA SAMPEL (PENGAMAT 2)
Nama Peneliti
: Aida Violiny
NIM
: 110600104
Dosen Pembimbing
: 1) Wandania Farahanny, drg., MDSc
2) Widi Prasetya, drg
Waktu Penelitian
: 27 April 2015
Tempat penelitian
: 1) Departemen Konservasi Gigi FKG USU
2) Laboratorium Infeksi FK USU
3) Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
30 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok terdiri dari 10 sampel gigi yang dibelah menjadi
bagian mesial dan distal tanpa membandingkan kedua skor
permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-3 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Arslan dkk.1
SKOR
DEFINISI
0
Tidak ada penetrasi
1
Penetrasi melibatkan 1/2 dinding kavitas
2
Penetrasi melibatkan lebih dari 1/2 dinding kavitas
3
Penetrasi melibatkan dinding aksial
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
0
3
3
1
1
1
3
0
1
2
DISTAL
1
3
3
1
1
1
3
0
1
2
SKOR RATA-RATA
1
3
3
1
1
2
3
0
1
2
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable + Resin komposit
nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MESIAL
3
1
2
1
3
1
2
1
2
3
DISTAL
3
1
2
1
3
3
2
3
2
3
SKOR RATA-RATA
3
1
2
1
3
2
2
2
2
3
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit nanohybrid
SAMPEL
1
2
3
MESIAL
2
3
3
DISTAL
2
3
3
SKOR RATA-RATA
2
3
3
Universitas Sumatera Utara
4
5
6
7
8
9
10
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
RANGKUMAN DATA
Skore Celah Mikro
Kelompok
Perlakuan
N
0
0 mm
1
1 mm
2
2 mm
3
>2 mm
10
1
4
2
3
10
-
2
5
3
10
-
-
1
9
Restorasi kavitas klas V dengan
I
Stress Decreasing Resin (SDR)
sebagai intermediate layer
Restorasi kavitas klas V dengan
II
resin komposit flowable sebagai
intermediate layer
III
Restorasi kavitas klas V tanpa
aplikasi intermediate layer
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 5
Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji signifikansi data pengamat 1 dan pengamat 2
Ranks
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Negative Ranks
7a
7.07
49.50
Positive Ranks
6b
6.92
41.50
Skor_2 - Skor_1
Ties
17c
Total
30
a. Skor_2 < Skor_1
b. Skor_2 > Skor_1
c. Skor_2 = Skor_1
Test Statisticsa
Skor_2 Skor_1
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
-.288b
.773
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
p=0.773 (p>0.05)
Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pengamat 1 dan
pengamat 2.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, data pengamat 1 selaku pengamat utama dapat digunakan.
Saphiro-Wilk Test
Uji normalitas data
Case Processing Summary
Kelompok
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
1
10
100.0%
0
0.0%
10 100.0%
Skor
2
_1
10
100.0%
0
0.0%
10 100.0%
3
10
100.0%
0
0.0%
10 100.0%
Descriptives
Kelompok
Statistic
Mean
95% Confidence Interval
for Mean
Skor_1
1
1.700
Lower Bound
.942
Upper Bound
2.458
5% Trimmed Mean
1.722
Median
1.500
Variance
1.122
Std. Deviation
Std. Error
1.0593
Universitas Sumatera Utara
.3350
Minimum
.0
Maximum
3.0
Range
3.0
Interquartile Range
2.0
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval
for Mean
3
.687
-1.238
1.334
2.100
.2333
Lower Bound
1.572
Upper Bound
2.628
5% Trimmed Mean
2.111
Median
2.000
Variance
2
.042
.544
Std. Deviation
.7379
Minimum
1.0
Maximum
3.0
Range
2.0
Interquartile Range
1.3
Skewness
-.166
.687
Kurtosis
-.734
1.334
Mean
2.900
.1000
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound
2.674
Upper Bound
3.126
Universitas Sumatera Utara
5% Trimmed Mean
2.944
Median
3.000
Variance
.100
Std. Deviation
.3162
Minimum
2.0
Maximum
3.0
Range
1.0
Interquartile Range
.0
Skewness
-3.162
.687
Kurtosis
10.000
1.334
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
1
.246
10 .089
.874
10 .030
Skor_
2
1
.254
10 .067
.833
10 .036
3
.524
10 .000
.366
10 .000
a. Lilliefors Significance Correction
p=0.030
p=0.036
p=0.000
(p