Review Buku fix

Nama

:Mamlu’atuzzakiyah

NIM

:J71214064

Pengertian Psikologi Pendidikan
Santrock (2009) mengemukakan bahwa “ Educational psychology is the branch of
psychology that specializes in understanding teaching and learning in educational settings.”
Hal ini berarti bahwa psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi yang khusus
memahami tentang proses belajar mengajar dalam setting pendidikan.
Krause, Bochener dan Duchesne (2007) mengemukakan “educational psychology is a
discipline in its own right, and connects the diciplines of education and psychology. In
itvolves not only scientific research on the various dimensions of learning and teaching, but
also the investigation of ways to apply psychological principles to educational contexts with
the aim enhancing learning and teaching quality” Hal ini berarti bahwa psikologi pendidikan
menghubungkan antara disiplin ilmu pendidikan da n psikologi itu sendiri. Di dalamnya tidak
hanya penelitian ilmiah mengenai dimensi belajar mengajar tetapi juga meneliti cara untuk
menerapkan prinsip psikologi dalam konteks pendidikan untuk meningkatkan kualitas belajar

mengajar.
Elliot, dkk (2000), menyebutkan bahwa “educational psychology is the application of
psychology and psychological methods to the study of development, learing, motivation,
instruction, assessment, and issues that influence the interaction of teaching and learning.
Hal ini berarti bahwa psikologi pendidikan adalah psikologi terapan dan metode psikologi
untuk mempelajari tentang perkembangan, belajar, motivasi, instruksi, assessment, dan isu
yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan ketiga definisi psikologi pendidikan tersebut I Nyoman Surna dan Olga
Pandeirot mengemukakan karakteristik yang terkandung dalam pengertian psikologi
pendidikan, yaitu:
1. Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang memiliki lingkup kajian khusus,
yaitu kajian psikologi dalam konteks pendiidkan.
2. Psikologi pendidikan adalah implementasi teori,model, dan pendekatan psikologi
dalam bidang pendidikan.
3. Psikologi pendidikan mengkaji masalah-masalah psikologis yang muncul dalam
pelaksanaan pembelajaran yang dijadikan acuan dalam upaya menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif.
4. Psikologi pendidikan memberi acuan dalam upaya perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pembelajaran yang didasarkan pada potensi, tahapan perkembangan,
kebutuhan, latar belakang, kemampuan, dan kecepatan belajar peserta didik sesuai

dengan jenis,tingkatan, standar, dan tujuan pendidikan.
5. Psikologi pendidikan meletakkan dasar interaksi manusiawi dalam proses
pembelajaran yang menjadi dasar bagi upaya optimalisasi potensi peserta didik. Guru
tidak melihat peserta didik sebagai objek, tetapi sebagai subjek yang memiliki

keunikan, potensi, peluang, harapan, masalah, kekuatan, kelemahan, kemampuan
untuk aktualisasi diri, dan masa depan.

Nama: Mamlu’atuzzakiyah
NIM

:J71214064

Buku Psikologi Pendidikan 1 Ditulis oleh I Nyoman Surna & Olga. D. Pandeirot Tahun
2014
Terdiri 5 bab besar, diantaranya:
1. BAB 1 Makna Psikologi Pendidikan
Di dalam bab 1 terdapat 5 suba bab pembahasan diantaranya :
a. mengapa psikologi pendidikan itu penting?
Di dalam sub bab ini menjelaskan contoh kasus yang menjelaskan bahwa

pendidikan tidak bias lepas dari psikologi pendidikan
b. Prinsip-prinsip dasar pelaksanaan pembelajaran
Ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami dan dapat dijadikan pelaksanaan
pembelajaran antara lain:
1) Essential Inner Nature yaitu potensi yang ada dalam diri manusia yang
sifatnya terberi dan harus dikembangkan. Di dalam sub bab ini menjelaskan
secara singkat tentang teori kecerdasan majemuk Howard Gardner 1983, teori
kecerdasan emosional Goleman (1995), Art Costa yang mengembangkan
pendekatan perilaku cerdas (1995) dan Tony Buzan yang mengembangkan
pendekatan yang disebutnya the power of creative intelligence dan the power
of spiritual intelligence.
2) Perkembangan Potensi Manusia
Di dalam sub bab ini menjelaskan tentang 2 teori perkembangan secara
singkat, yaitu teori perkembangan kognitif Piaget dan Teori perkembangan
Erick erikson.
3) Keunikan dalam setiap diri pribadi individu
Setiap individu memiliki keunikan dalam diri pribadinya yang
termasuk proses perkembangannya, baik itu perkembangan fisik, emosi,
kognitif, social dan bahasa.
4) Belajar tidaklah identik dengan upaya anak atau peserta didik menyerap

informasi dan menyimpannya di otak.
5) Mengajar tidak identic dengan menyampaikan pengetahuan kepada peserta
didik
c. Kompetensi Guru
Kompetensi guru menurut Eggen dan Kauchak
1) Knowledge of Content
Berkaitan dengan penguasaan guru pada bidang studi yang diajarkan.
2) Pedagogical Content Knowledge
Pedagogical Content Knowledge berhubungan dengan kemampuan guru
membuat materi pembelajaran secara spesifik agar dapat dipahami oelh
peserta didik dengan mudah.
3) General Pedagogical Knowledge
4) Berkaitan dengan penguasaan prinsip-prinsip dasar pengajaran
pengelolaan kelas. General Pedagogical Knowledge mencakup:

dan

 Instructional strategies
Berkaitan dengan kemampuan guru untuk mengerti memahami dan
memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk menerapkan strategi yang

berbeda dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
 Classroom management
Berkaitan dengan upaya guru untuk menciptakan kondisi kelas yang
kondusif.
5) Knowledge of learners and learning
 Knowledge of learners
Berkaitan dengan upaya guru memahami hakikat peserta didik.
 Knowledge of leraning
Berkaitan dengan hakika belajar, dalam hal ini bagaimana terjadinya
proses belajar.
Standar guru Profesional Menurut INSTASC
1) Knowledge of Subject
2) Learning and Human Development
3) Adapting instruction
4) Strategies
5) Motivation and management
6) Communication skill
7) Planning
8) Assessment
9) Commitment

10) Partnership
Kompetensi guru menurut Santrock
1) Professional Knowledge and skill
 Subject Matter Competence adalah penguasaan guru pada bidang
studi yang diajarkannya.
 Instructional strategies adalah kemampuan dan ketrampilan guru
dalam merancang strategi pembelajaran.
 Goal setting and instructional planning
 Decelopmentally appropriate teaching practices adalah kemmapuan
guru memahami peserta didik sesuai dengan usia perkembangannya.
 Classroom management
 Motivation skill
 Communication skill
 Paying more than lip service to individual variations adalah setiap
guru perlu utnuk memahami dam memperlakukan peserta didik sesuai
dengan karakteristiknya.
 Working effectively with students from culturally diverse background
 Assesment skills
 Technology skills
2) Commitment and motivation


Kompetensi guru menurut Lemlech
1) Personal and professional competence
2) Methodological competence
3) Subject matter competence
d. Implikasi Penguasaan Kompetensi
1) Dimensi peserta didik
2) Dimensi Guru
3) Dimensi Program
4) Dimensi Situasi Belajar Mengajar
5) Kontribusi psikologi pendidikan dan pengajaran
e. Pengertian Psikologi dan Sejara Pendidikan

2. BAB 2 Perkembangan Kognitif dan Bahasa
a. Hakikat Perkembangan
b. Proses dan Periode Perkembangan
 Proses perkembangan
 Periode perkembangan
c. Prinsip-Prinsip Perkembangan
 Belajar

 Pengalaman
 Interaksi social
 Pengausaan bahasa
 Berlangsung secara berkelanjutan dan bersifat relative teratur
 Irama dan tempo perkembangan
 Kematangan factor genetik
d. Perkembangan Kognitif
 Fungsi otak dan perilaku
 Struktur otak dan fungsi-fungsinya
 Bagaimana otak diorganisasikan
 Perkembangan kognitif dan factor lainnya
e. Teori perkembangan Kognitif
 Intellectual Organization dan Adaptation
 Faktor-faktor yang bekaitan dengan perkembangan kognitif
f. Teori perkembangan Kognitif Vygotsky
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
 Pembelajaran sebagai Perkembangan Kognitif melalui Interaksi Sosial
g. Teori Perkembangan Bahasa
 Perkembangan Bahasa pada Masa Bayi
 Perkembangan Bahasa pada Usia Toddler

 Perkembangan Bahasa pada Usia Preschooler
 Perkembangan Bahasa pada Usia Early PrimaryYear
 Perkembangan Bahasa pada Usia Late Primary
h. Teori Perkembangan Bahasa
 Teori Behaviorisme
 Teori Sosial Kognitif
 Teori Nativisme
 Teori Sosial Kultural
i. Implikasi Toeri Piaget dan Vygotsky dan Proses Pembelajaran
 Toeir Piaget
 Toeri Vygotsky
3. BAB 3 Perkembangan Personal, Sosial dan Emosional
a. Perkembangan Personal
 Faktor Keturunan
- Peran Orang Tua
 Authoritative Parenting
 Authoritarian Parenting
 Permissive Parenting
 Uninvolved Parenting
- Peran guru


- Peran teman sebaya
b. Perkembangan Sosial
 Proses perkembangan
 Perkembangan Sosial Anak menurut Ecological Theory
c. Perkembangan Personal, Emosonal, dan Sosial secara Terintegrasi Menurut Toeri
Erikson
 Proses Perkembangan Emosional Mulai 3-8 Tahun
 Tahapan Perkembangan Psikososial Erikson
d. Perkembangan Moral
 Moral
 Pemahaman akan Penalaran Moral
 Teori Perkembangan Moral Kohlberg
e. Perkembangan Konsep diri
 Definisi Konsep Diri
 Konsep Diro dari Aspek Deskriptif dan Evaluatif
 Skema Konsep Diri
f. Struktur Konsep Diri
 Hierarki Konsep Diri
 Struktur Konsep Diri Arkoff

g. Peran Konsep Diri terhadapPerilaku
 Peran Penting Konsep Diri dalam Menentukan Perilaku
4. BAB 4 Perbedaan Individual Peserta Didik
a. Latar Belakang Intelegensi
 Pengertian Intelligensi
 Beberapa Pengertian Intellegensi dari Para Ahli
 Beberapa Poin Penting dari Pengertian Intellegensi
 Toeri Intellegensi
 Kemampuan kognitif umum (general intelligence)
 Primary Mental Abilities : Not Two Factors, but Seven
 Fluid and Crystallized Intelligence
 Theory of Cognitive Ability
 Multiple Intelligence
 Triaarchic Theory of Intelligence
 Teori Kecerdasan Emosional
 Teori Kecerdasan Berperilaku
 Teori Kecerdasan Spiritual
 Pengukuran Intelligence
 Tujuan Pengukuran Psikologis
b. Latar belakang budaya
c. Latar belakang Kepribadian
 The five factor model of Personality
 Neuroticism
 Extraversion
 Openess
 Agreeableness
 Conscientiousness
 Perangai

-

Klasifikasi perangai menurut Chess dan Thomas
 Easy child
 Difficult child
 Slow to warm up child
- Klasifikasi perangai menurut Rothbart dab Bates
 Extraversion/surgency
 Negative affectivity
 Effortful control (self-regulatian) Struktur Konsep Diri Arkoff
d. Latar Belakang Sosial dan Ekonomi
e. Latar Belakang Gender
 Istilah seks vs Gender
 Perbedaan dan persamaan antara peserta didik laki-laki dan perempuan
 The brain
 Physical performance
 Math and science skill
 Verbal skill
 Relationship skill
 Education attainment
 Prosocial Behavior
 Aggression
 Emotion ant its regulation
f. Latar Belakang Gayua Berpikir dan Belajar
 Kategori gaya belajar Omrod
 Analytic versus Holistic Processing
 Verbal Versus Visual Prosessing
 Berbagai Upaya untuk mengembangkan gaya belajar
 Stimulation seeking
 Need for cognition
 Critical thinking
 Open mindedness
5. BAB 5 Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
a. Latar Belakang bagi Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
 Sejarah Perkembangan dari Hak untuk Memperoleh Pendidikan
 Layanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
b. Kategori Anak Berkebutuhan Khusus
 Student with specific cognitive or academic difficulties
 Student with Social or Behvaioral Problems
 Student with general delays in cognitive and social functioning
 Student with physical or Sensory Challenges
 Student with Advenced Cognitive Development
c. Specific Xognitive or Academic difficulty
 Learning disability
- Bentuk dan karakteristik kesulitan belajar
 Dyslexia
 Dysgraphia
 Dyscalculia

-

d.

e.

f.

g.

Penyesuaian pembelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar
 Attention-Deficit Hyperactivity Diorder (ADHD
- Bentuk dan karakteristik hyperactivity Disorder
 Inattention
 Hyperactivity
 Impulsivity
- Penyesuaian pembelajaran bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar
 Speech and Communication Disorder
- Bentuk-bentuk speech and communication Disorder
 Articulation Disorder
 Voice Disoerder
 Fluency Disorder
 Language Disorder
 Specific Language Impairment
- Strategi Penyesuaian Pembelajaran bagi siswa yang mengalami
keterbatasan kemampuan berbahasa
Social or Behavioral Problem
 Emotional and behavioral disorder
 Karakteristik anak yang mengalami gangguan emosional dan perilaku
 Pelayanan pendidikan bagi anak yang mengalami ganggua emosional dan
perilaku
 Autism spectrum disorder
 Pervasive development disorder (PDD)
 Autistic disorder
 Asperger syndrome
 Pervasive developmental disorder-not otherwise specified (PDDNOS)
 Rett’s syndrome
General Delays in cognitive and Social Functioning
 Intellectual disability
 Karakteristik dan Kategori Anak Tuna Grahita
 Berbagai Faktor Penyebab Anak Mengalami Tuna Grahita
 Pelayanan Pendidikan dan Strategi Pengajaran bagi Anak yang Tergolong
Tuna Grahita
Physical or Sensory Challenges
 Physical and Health Impairment
 Karakteristik Umum Anak yang Mengalami Gangguan Fisik
 Visual Impairment
 Pelayanan Pendidikan bagi Anak yang Mengalami Gangguan Fungsi
Penglihatan
 Hearing Loss
Advenced Cognitive Development
 Giftedness
 Model Tingakatan Berfikir Kreatif Treffinger

 Karakteristik Anak yang Sangat Cerdas dan Berbakat
 Model Pendidikan yang Terintegrasi bagi Anak yang Berbakat