KECERDASAN BUATAN MANUSIA A.docx (1)

KECERDASAN BUATAN MANUSIA
Annisa Isnaini (2016080013)
Program sarjana strata satu pada program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Universitas
Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo
e.mail: maplenhain@yahoo.com

ABSTRAK
Dewasa ini, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang signifikan.
Yang mana kemajuan ini mendorong manusia untuk menciptakan berbagai macam
alat-alat canggih. Salah satunya, yaitu pembuatan komputer yang didesain untuk
memudahkan

manusia

dalam

melakukan

pekerjaannya.

Bahkan,


karena

kecanggihannya, komputer terlihat dapat melampaui kecerdasan dan kecepatan
manusia. Kelebihan ini membuat peran manusia menjadi berkurang dan tergeserkan
oleh alat-alat yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Namun, dibalik kecanggihan
alat-alat yang dibuat oleh manusia, tersimpan Kuasa Ilahi yang tak terdeteksi dan
kurang diperhatikan. Bahkan, pembuatan alat-alat ini ternyata berkaca pada ciptaan
Ilahi, yang mana didesain seolah ingin menyamainya. Namun, jika ditelusuri dan
direnungkan, ciptaan Ilahi tak akan tertandingi oleh alat-alat yang diciptakan oleh
ciptaanNya sendiri. Karena tak akan ada yang dapat menandingi ciptaan Ilahi
sekalipun di mata manusia itu merupakan suatu kecanggihan yang monumental.
Kata kunci: Kecerdasan alami, kecerdasan buatan, komputer, akal, otak.

A. PENDAHULUAN

Dalam perkembangannya, komputer difungsikan sebagai pengolah
data

dan


penghasil

informasi.

Para

ahli

komputer

masih

terus

mengembangkan kecanggihan komputer agar dapat memiliki kemampuan
seperti seorang manusia. Metode-metode penyelesaian masalah dengan
mengadopsi bentuk, karakter, dan kebiasaan manusia dalam menjalani
hidupnya di dunia ini, banyak dijadikan bahan renungan dan penelitian bagi
para ahli komputer, khusunya yang berada di bidang teknologi kecerdasan

buatan. Teknologi kecerdasan buatan dapat dipandang sebagai usaha untuk
memodelkan aspek-aspek pemikiran manusia dalam komputer.
Bagaimanapun juga, komputer dan teknologi kecerdasan buatan akan
selalu sejalan seiring dengan perjalanan waktu. Komputer memang unggul
dalam hal penalaran logis dan perhitungan matematis. Namun, manusia tidak
hanya bisa menghitung, tetapi manusia juga dapat merasakan perasaan cinta,
benci, takut, senang. Manusia memilki kehidupan batin, yang mana tidak
dimilki oleh komputer.
Dari hal-hal kecil seperti inilah kita dapat memikirkan dan
merenungkan akan keberadaan Allah dan kesempurnaan penciptaanNya.
Seperti yang telah dijelaskan dalam ayat:
‫ وادلذي قددر فهدى‬.‫ادلذي خلق فسدوى‬
Artinya:
“Yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaanNya), Dan yang
menetukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” 1

B. PEMBAHASAN
1. Akal, Otak Manusia, dan Otak Komputer
1 QS. Al-A’laa ayat 2-3


a. Akal
Salah satu karunia Allah yang sangat istimewa dan khusus
diberikan kepada manusia adalah akal. Tidak ada makhluk selain
manusia yang diberikan akal oleh Allah. Untuk itulah, manusia dipilih
sebagai pengganti (wakil) Tuhan di muka bumi. Akal merupakan
proses atau kemampuan untuk berpikir. Kemampuan ini hanyalah ada
pada manusia dan menjadi keunggulan manusia dibandingkan
makhluk yang lain.
Al-Qur’an banyak sekali menyuruh manusia untuk selalu
berpikir, tidak sedikit kata akal disebut di dalamnya. 2 Bahkan dalam
bukunya yang berjudul AL-Qur’an berbicara tentang Akal dan Ilmu
Pengetahuan,Yusuf Qardhawi menyebutkan bahwa di dalam AlQur’an, kata akal (‘aql) terulang sebanyak 49 kali.
Sebagai kitab suci dan petunjuk, al-Qur’an memiliki berbagai
dimensi untuk dijadikan pegangan hidup dan penuntun arah bagi setiap
muslim dalam menjalani kehidupannya. Keberadaan al-Qur’an sebagai
petunjuk hidup bagi umat Islam tidak berarti menafikan peran akal
sebagai sarana olah pikir dan pertimbangan bagi manusia dalam
menjalani kesehariannya. Bahkan lebih jauh dari itu, al-Qur’an justru
memberikan bimbingan kepada akal


manusia untuk senantiasa

istiqamah berjalan dalam hukum dan ketentuan yang telah ditetapkan,
juga untuk selalu bertafakur dan bertadzakur akan keberadaan Allah
swt dan ciptaanNya.
Untuk menyempurnakan dan menjaga akal kita agar dapat
berfungsi secara optimal, maka kita hrus menjadikan iman dan taqwa
sebagai bekal hidup kita. Seperti yang telah dijelaskan dalam ayat:
‫وتزدودوا فإدن خير الدزاد الدتقوى وادتقون يأولى اللباب‬

2 Palgunadi T. Setyawan, Daun Berserakan,(Depok: Gema Insani,2007),hal 20

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah
takwa dan bertakwalah kepadaKu Hai orang-orang yang berakal”.
(QS. Al-Baqarah ayat 197).
b. Otak Manusia dan Keistimewaannya
Dalam buku Artificial Intelligence, telah dijelaskan bahwa
komputer sengaja dibuat cerdas oleh ahlinya dengan jalan meniru kerja
sistem syaraf pada otak manusia. Kecerdasan komputer itu dipengaruhi
oleh adanya benda kecil (hardware) yang biasa dikenal dengan sebutan

microprosesor, yang kerjanya mengolah data. Prosesor dapat kita
katakan sebagai otaknya komputer.
Secara biologis, otak merupakan pusat bagi semua aktivitas
tubuh manusia. Otak layaknya prosesor dalam CPU (Central
Processing Unit) komputer bagi tubuh manusia. Otak merupakan satu
bagian dari jaringan yang bernama jaringan syaraf, seperti halnya
prosesor yang juga merupakan salah satu bagian terpenting dari CPU.
Dalam tubuh manusia, sel-sel membentuk jaringan, jaringan
membentuk organ, organ membentuk sistem, dan sistem membentuk
manusia. Jalinan bentuk seperti ini juga berlaku pada komputer.
Adapun keistimewaan yang dimiliki oleh otak, antara lain.
1) Otak menempati posisi paling tinggi dibanding dengan organ-organ
dalam tubuh manusia.
2) Otak merupakan pusat bagi semua aktivitas tubuh manusia.
3) Otak satu-satunya bagian tubuh yang paling berkembang dan secara
4)
5)
6)
7)


otomatis dapat mempelajari dirinya sendiri.
Otak merupakan tempat penyimpanan memori kita.
Otak menjadi jembatan antara kehidupan batin dan dunia lahiriah.
Otak bekerja memproduksi pikiran atau ide.
Otak tidak terikat pada ruang dan waktu. Ia bebas memikirkan apa
saja, bahkan tentang Tuhan sekalipun.
Jadi salah satu keistimewaan otak adalah evolusinya. Semakin

sering dipakai, semakin berkembanglah otak itu.
c. Otak Manusia dan Otak Komputer

Seluruh piranti komputer (hardware) itu hanyalah sekedar
fasilitas. Yang membuat komputer berfungsi secara cerdas adalah
program-program (software) cerdas yang ada di dalamnya. Baik
berupa program operating system, maupun berbagai macam program
aplikasi yang ditanam di dalam CPU komputer.
Jadi, ketika program-program cerdas itu sudah dimasukkan ke
dalam otaknya komputer (CPU), maka komputer tersebut tinggal
berjalan mengikuti “fitrah”nya saja. Begitu dihidupkan, komputer
secara otomatis akan langsung masuk ke dalam program operating

systemnya. Setelah itu, komputer baru bisa berfungsi sesuai dengan
program aplikasi yang sudah ada dalam komputer tersebut.
Mekanisme kerja komputer yang demikian itu, kurang lebih
serupa dengan manusia dan otaknya. Manusia diciptakan dengan
mengikuti pola tertentu yang biasa disebut fitrah. Di dalam fitrah dasar
itu, manusia diberi kemampuan-kemampuan tertentu agar berfungsi
dalam menjalani hidup dan kehidupannya di dunia. Fitrah itulah
operating system pada manusia. Sedangkan berbagai macam
kemampuan dan bakat yang dimilki manusia adalah program-program
aplikasi karunia Allah swt.
Jadi, program dasar di dalam diri manusia adalah operating
system yang bersesuaian dengan fitrah Allah swt. 3 Operating system
tersebut dinamakan ruh. Ibaratnya adalah program Windows dalam
komputer. Dengan adanya ruh itu, maka manusia dalam hidupnya
sudah berada dalam sistem operasi yang bersesuaian dengan fitrah
Allah swt. Tinggal bagaimana dia menjalankan program aplikasinya.
Operating system itu oleh Allah swt ditempatkan di seluruh
sel-sel tubuh manusia, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Seluruh potensi kehidupan itu, telah beroperasi mengikuti fitrah Allah


3 Ririen Kusumawati, Artificial Intelligence,(Malang: UIN Malang Press, 2007),hal 38

swt.4 Kehadiran fitrah Allah di dalam tubuh manusia itulah yang
disebut dengan ruhNya.
Komputer tidak bisa hidup jika tidak dialiri listrik dan juga
tidak dapat beroperasi jika di dalam sistem komputernya tidak diberi
program dasar atau operating system yang mengendalikan seluruh
sistem bekerjanya kehidupan komputer. Dengan kata lain, meskipun
piranti hardware komputer sudah didesain dan dibangun dengan
spesifikasi yang paling canggih, software aplikasi cerdas sudah
dimasukkan ke dalam otak komputer, semua tidak akan berfungsi jika
komputer tidak dialiri listrik dan tidak memiliki program dasar
operasinya.
Listrik dan sistem operasi itulah yang akan menghidupkan
komputer, sehingga dia bisa berkelakuan cerdas seperti manusia. Jadi,
listrik dan sistem operasi dapat dikatakan sebagai sumber kehidupan
bagi komputer. Dengan kata lain, listrik dan sistem operasi berfungsi
sebagai ruhnya komputer. Sedangkan, program aplikasi sangat
diperlukan untuk kehidupan komputer agar ia dapat hidup layak sesuai
fungsinya. Berbagai program operasi bisa kita masukkan ke dalam

otak komputer agar ia bisa menjadi komputer yang pintar dan cerdas
serta memiliki berbagai macam keahlian.
2. Kecerdasan Buatan Manusia
Manusia diciptakan Allah swt sbagai makhluk yang sangat
cerdas dan mempunyai kapasitas mental serta pikiran yang sangat penting
dalam kehidupannya, sehingga ia dapat melakukan banyak tugas.
Kecerdasan buatan merupakan kumpulan konsep dan ide yang berkaitan
dengan perkembangan sistem cerdas. Kecerdasan buatan yang juga
disebut Artificial Intelligence merupakan studi tentang bagaimana
membuat komputer dapat melakukan hal yang pada saat itu lebih baik
4 QS. Al-Hijr ayat 29

dilakukan oleh manusia. Pada Artificial Intelligence komputer dirancang
untuk menjadi cerdas dan pintar sehingga dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, dengan menirukan
beberapa fungsi otak manusia.
Kecerdasan suatu sistem membutuhkan kemampuan prediksi
dan pengendalian sistem secara iteratif seperti layaknya seseorang yang
memiliki kecerdasan tertentu. Suatu kecerdasan buatan memiliki dua
dimensi, yakni dimensi peniruan perilaku manusia dan dimensi peniruan

cara berpikir manusia.5 Sedangkan sistem yang mampu menirukan cara
berpikir manusia terdiri atas dua kategori, yakni:
1) peniruan proses berpikir, mencakup sistem yang mampu melakukan
emulasi kepakaran seseorang (knowledge based expert system) yang
selanjutnya berkembang ke arah pemograman yang cerdas.
2) Peniruan proses komputasi, mencakup sistem yang mampu melakukan
komputasi secara cerdas berdasarkan kecerdasan komputasional
(computational intelligence) yang dikenal sebagai sistem fuzzy,
jaringan syaraf tiruan, dan algoritma genetika.
Secara umum, definisi tentang kecerdasan buatan dapat
dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu:
1) Sistem yang dapat berpikir seperti manusia (thinking humanly).
2) Sistem yang dapat bertingkah laku seperti manusia (acting
humanly).
3) Sistem yang dapat berpikir secara rasional (thinking rationally).
4) Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional (acting
rationally).
Meskipun teknologi kecerdasan buatan telah berhasil membuat
komputer menjadi lebih pintar dan lebih canggih, tetapi untuk menjadi
duplikasi otak manusia atau pengganti otak manusia, komputer masih
jauh dari sistem kerja otak manusia.
3. Kecerdasan Buatan dan Kecerdasan Alami

5 Lanny W. Pandjaitan, Dasar-Dasar Komputasi Cerdas,(Yogyakarta: Andi Offset,2007),hal 2

Nilai potensional kecerdasan buatan dapat dipahami lebih baik
dengan cara membandingkannya dengan kecerdasan alami, yakni
kecerdasan yang dibuat Ilahi pada manusia. Adapun kelebihan yang
dimiliki kecerdasan buatan, yaitu:
a. Kecerdasan buatan bersifat lebih permanen. Kecerdasan alami cepat
mengalami perubahan. Hal ini dimungkinkan karena sifat manusia
yang pelupa. Kecerdasan buatan akan permanen sepanjang sistem dan
program komputer tersebut tidak diubah.
b. Kecerdasan buatan menawarkan kemudahan duplikasi dan penyebaran.
Mentransfer inti pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain
biasanya memerlukan proses masa belajar yang panjang, bahkan suatu
keahlian jarang dapat ditiru sepenuhnya. Namun, pengetahuan yang
tertanam dalam sistem komputer dapat dengan mudah ditransfer dari
komputer tersebut ke komputer yang lain.
c. Kecerdasan buatan lebih murah daripada kecerdasan alami.
d. Kecerdasan buatan bersifat konsisten dan menyeluruh. Kecerdasan
alami tidak beraturan, mereka tidak selalu bertindak konsisten.
e. Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan.
f. Kecerdasan buatan dapat menyelesaikan tugas tertentu lebih cepat dan
lebih baik dibandingkan dengan kecerdasan alami.
Kecerdasan alami pun memiliki beberapa

kelebihan

dibandingkan kecerdasan buatan, yaitu:
a. Kecerdasan alami bersifat kreatif, sedangkan kecerdasan buatan
membosankan. Kemampuan untuk menambah atau memenuhi
pengetahuan itu sangat melekat pada jiwa manusia, tetapi dengan
kecerdasan buatan, untuk menambah pengetahuan buatan harus
dibangun ke dalam sistem yang dikonstruksi dengan cermat.
b. Kecerdasan alami memungkinkan orang memanfaatkan

dan

menggunakan pengalaman dari tanggapan panca indera secara
langsung, sedangkan kebanyakan sistem kecerdasan buatan harus
bekerja dengan input dan representasi simbolik.

c. Kecerdasan alami dapat digunakan secara luas dan tak terbatas,
sedangkan kecerdasan buatan sangatlah terbatas.
C. SIMPULAN
Walaupun metode kecerdasan buatan memperlihatkan nilai lebih
dibanding yang lain, namun pada hakikatnya ia tak dapat menduplikasi atau
meniru sistem kerja otak manusia secara keseluruhan dengan sempurna.
Karena penduplikasian manusia tidak akan pernah terwujud melalui teknologi
secanggih apapun, termasuk teknologi kecerdasan buatan. Kita hanya sekedar
bisa meniru sebagian kerja otak manusia.
Tetapi jika dipikirkan kembali, teknik kecerdasan buatan menunjukkan
begaimana kita berpikir dan menerapkan inteligensia dengan lebih baik.
Dengan menerapkan inteligensia manusia pada komputer, kita dipaksa untuk
belajar

cara

kita

menyimpan

pengetahuan

dalam

otak

dan

cara

mengaplikasikannya. Terlebih dahulu, kita harus mengerti benar pola berpikir
kita sendiri, bagaimana teknik penalarannya, dan bagaimana teknik
pendekatannya dalam memecahkan suatu masalah
Dengan kata lain kita harus belajar dari diri kita sendiri, bagaimana
cara kita belajar dan sampai sejauh mana kelemahan dan kekuatan kita.
Ringkasnya, kita harus belajar bagaimana kita belajar, yakni memahami suatu
proses. Dengan demikian, kita bisa memperoleh pengertian yang lebih baik
atas pemikiran kita dan akan bisa mengarah ke metode belajar yang lebih baik
dan mampu menerapkan inteligensia kita pada masalah dunia nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Dipenegoro

Kusumawati,Ririen (2007). Artificial Intelligence. Malang: UIN Malang Press
Pandjaitan,Lanny W (2007). Dasar-Dasar Komputasi Cerdas.Yogyakarta: Andi
Offset
Setyawan, Palgunadi T (2007). Daun Berserakan. Depok: Gema Insani