LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
I.
II.
III.
IV.

Judul Percobaan
Hari / tanggal percobaan
Selesai percobaan
Tujuan percobaan

V.

Tinjauan Pustaka

: Massa Zat-Zat Pada Reaksi Kimia
: 31 Oktober 2012 pukul 07.00 WIB
: 31 Oktober 2012 pukul 09.30 WIB
:
Mempelajari hukum kekekalan massa

:

Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum
Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu
sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam
sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama (tetap/konstan) ). Pernyataan yang umum digunakan untuk
menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam
suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti
kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas
spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel
yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya.
Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan
massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi
kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan,
dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah
yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam
hampir seluruh peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan

massa dapat digunakan karena massa yang berubah sangatlah sedikit.
Contoh hukum kekekalan massa
Hukum kekekalan massa dapat terlihat pada reaksi pembentukan
hidrogen dan oksigen dari air. Bila hidrogen dan oksigen dibentuk dari 36 g air,
maka bila reaksi berlangsung hingga seluruh air habis, akan diperoleh massa
campuran produk hidrogen dan oksigen sebesar 36 g. Bila reaksi masih
menyisakan air, maka massa campuran hidrogen, oksigen dan air yang tidak

bereaksi tetap sebesar 36 g.
Air -> Hidrogen + Oksigen (+ Air)
(36 g) (36 g)
Sejarah Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh Antoine Lavoisier
pada tahun 1789. Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia
modern. Sebelumnya, Mikhail Lomonosov (1748) juga telah mengajukan ide
yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen. Sebelumnya,
kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya buoyan atmosfer bumi.
Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci
penting dalam merubah alkemi menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan
memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka mulai

melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide
bahwa semua proses dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa
tiap elemen tetap.
Kekekalan massa vs. penyimpangan
Ketika energi seperti panas atau cahaya diijinkan masuk ke dalam
atau keluar dari sistem, asumsi hukum kekekalan massa tetap dapat digunakan.
Hal ini disebabkan massa yang berubah karena adanya perubahan energi
sangatlah sedikit. Sebagai contoh adalah perubahan yang terjadi pada peristiwa
meledaknya TNT. Satu gram TNT akan melepaskan 4,16 kJ energi ketika
diledakkan. Namun demikian, energi yang terdapat dalam satu gram TNT adalah
sebesar 90 TJ (kira-kira 20 miliar kali lebih banyak). Dari contoh ini dapat
terlihat bahwa massa yang akan hilang karena keluarnya energi dari sistem akan
jauh lebih kecil (dan bahkan tidak terukur) dari jumlah energi yang tersimpan
dalam massa materi.
Penyimpangan
Penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi pada
sistem terbuka dengan proses yang melibatkan perubahan energi yang sangat
signifikan seperti reaksi nuklir. Salah satu contoh reaksi nuklir yang dapat
diamati adalah reaksi pelepasan energi dalam jumlah besar pada bintang.
Hubungan antara massa dan energi yang berubah dijelaskan oleh Albert Einstein

dengan persamaan E = m.c2. E merupakan jumlah energi yang terlibat, m
merupakan jumlah massa yang terlibat dan c merupakan konstanta kecepatan

cahaya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada sistem tertutup, karena energi
tidak keluar dari sistem, massa dari sistem tidak akan berubah.
Hukum kekekalan menyatakan bahwa properti tertentu yang
dapat diukur dari sistem fisika terisolasi tidak berubah selagi sistem berubah.
Berikut ini adalah daftar sebagian dari hukum kekekalan yang tidak pernah
menunjukan tidak tepat. (Sebenarnya, dalam relativitas umum, energi,
momentum, dan momentum sudut tidak kekal karena ada lekukan umum
wakturuang “manifold” yang tidak memiliki simetri pembunuhan untuk translasi
atau rotasi).
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat
melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya
dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi
antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi
satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi,
seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental
bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat
difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang

terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat
yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi
elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani
analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam
spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponenkomponen subatom yang membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom
dapat dikombinasikan untuk menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks
seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan
sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan
interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat
dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi
cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi
kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Suatu ‘zat kimia’ dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran senyawasenyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran,

misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Berdasarkan serangkaian percobaan Antoine Lavoisier tentang
pembakaran merkuri membentuk merkuri oksida yang selanjutnya bila
dipanaskan kembali akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas

oksigen yang jumlahnya sama dengan yang dibutuhkan waktu pembentukan
merkuri oksida. Lavoisier mengemukakan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi
perubahan massa. Hokum kekekalam massa menyatakan : “ Massa sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama “ berlaku untuk semua reaksi kimia dengan
menghasilkan zat-zat baru.
Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat
fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku
objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan
dengn berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek
diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan
senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam
reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan
perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya
memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan
dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia
juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir.
Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam

sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam
biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan
metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin
terjadi di dalam sel dilakukan.
1.HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
“Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”.
Contoh:
hidrogen + oksigen ® hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
2.HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST

“Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap”
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:

bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk
senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.
3.HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa
salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua
akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
Contoh:
Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen
pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2
4.HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)

Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan
kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
A.HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan

n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
B. HUKUM GAY-LUSSAC
“Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada
suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den
sederhana”.
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan
harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
D. HUKUM AVOGADRO
“Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung
jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP
(0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai

volume molar gas.
VI.

Cara Kerja

:
Percobaan 1

CuSO4 0,2M 5ml
Dimasukkan ke
tabung reaksi kecil

NaOH 0,2M 10ml
dimasukkan ke
tabung erlenmeyer
tabung diikat dengan benang
dan mulut Erlenmeyer
disumbat
Erlenmeyer dan
isinya ditimbang


massa

Tabung reaksi
dimiringkan
Sehingga larutan

bercampur

Lihat perubahannya
Erlenmeyer dan
isinya ditimbang
kembali

massa
percobaan 2

Pb(NO3)2 0,2M 5ml

Dimasukkan ke
tabung reaksi kecil

KI 0,2M 10ml

dimasukkan ke
tabung erlenmeyer
tabung diikat dengan benang
dan mulut Erlenmeyer
disumbat
Erlenmeyer dan
isinya ditimbang

massa

Tabung reaksi
dimiringkan
Sehingga larutan
bercampur

Lihat perubahannya
Erlenmeyer dan
isinya ditimbang
kembali

massa

VII.

No.
perc

Hasil Pengamatan

Prosedur percobaan

:

Hasil
pengamatan

Dugaan/reaksi

kesimpulan

1

CuSO4 0,2M
5 ml

Dimasukkan
ke dlm
Tabung
reaksi kecil

NaOH 0,2M
10ml

dimasukkan
ke labu
erlenmeyer

tabung reaksi
diikat dengan
benang dan
mulut erlenmeyer di sumbat
Erlenmeyer+isinya
ditimbang
massa
tabung reaksi di
miringkan
sehingga larutan
bercampur
Lihat
perubahannya

Erlenmeyer+isinya
Ditimbang kembali
massa

5 ml CuSO4 0,2
M bewarna biru
muda yang
dimasukkan ke
dalm tabung
reaksi kecil lalu
dimasukkan ke
dalam labu
Erlenmeyer yang
berisi 10 ml
NaOH 0,2 M
yang warnanya
putih agak keruh.
Kemudian
ditimbang,
diproleh
massanya sebesar
161,9 gr.
Kemudian tabung
reaksi kecil
dimiringkan
sampai larutan
bercampur yang
menghasilkan
warna biru dan
kemudian
ditimbang lagi
yang ternyata
menghasilkan
massa yang tetap
yaitu 161,9 gr.

2NaOH(aq) +
CuSO4(aq)
Na2SO4(aq) +
Cu(OH)2(s)
Endapan biru

5 ml 5 ml CuSO4

0,2 M bewarna biru
muda yang
dicampur dg 10 ml
NaOH 0,2 M warna
putih agak keruh
ternyata
menghasilkan
endapan warna biru
yaitu Cu(OH)2.
massa sebelum dan
sesudah dicampur
sama, yaitu 161,9
gr.

No.
perc

Prosedur percobaan

Hasil
pengamatan

Dugaan/reaksi

kesimpulan

2

Pb(NO3)2
0,2M 5ml

KI 0,2M
10ml

Dimasukkan
ke dlm
Tabung
reaksi kecil

dimasukkan
ke labu
erlenmeyer

tabung reaksi
diikat dengan
benang dan
mulut erlenmeyer di sumbat
Erlenmeyer+isinya
ditimbang
massa
tabung reaksi di
miringkan
sehingga larutan
bercampur
Lihat
perubahannya

Erlenmeyer+isinya
Ditimbang kembali
massa

VIII. Analisis Data:

Pb(NO3)2 0,2M
5ml bewarna

2KI(aq) +
Pb(NO3)2(aq)

putih muda yang
dimasukkan ke
2KNO3(aq) + PbI2(s)
dalm tabung
reaksi kecil lalu
dimasukkan ke
Endapan kuning
dalam labu
Erlenmeyer yang
berisi 10 ml KI
0,2 M yang
warnanya putih.
Kemudian
ditimbang,
diproleh
massanya sebesar
162,5 gr.
Kemudian tabung
reaksi kecil
dimiringkan
sampai larutan
bercampur yang
menghasilkan
warna kuning dan
kemudian
ditimbang lagi
yang ternyata
menghasilkan
massa yang tetap
yaitu 161,9 gr.

5 ml Pb(NO3)2 0,2
M bewarna putih
yang dicampur dg
10 ml KI 0,2 M
warna putih
ternyata
menghasilkan
endapan warna
kuning yaitu PbI2.
massa sebelum dan
sesudah dicampur
sama, yaitu 162,5
gr.

Pada percobaan pertama direaksikan CuSO4 yang bewarna biru muda
dengan NaOH yang bewarna putih agak keruh menghasilkan endapan biru yang
berasal dari endapan Cu(OH)2. Hal ini diperoleh dari persamaan reaksi berikut:
2NaOH(aq) + CuSO4(aq)
Na2SO4(aq) + Cu(OH)2(s)
Massa zat NaOH(aq) dan CuSO4(aq) sebelum dicampur sebesar 161,9 gr
sama dengan massa zat NaOH(aq) dan CuSO4(aq) setelah direaksikan yaitu 161,9 gr.
Sedangkan pada percobaan yang kedua direaksikan KI yang bewarna
putih dengan Pb(NO3)2 yang bewarna putih menghasilkan endapan bewarna kuning
yang berasal dari endapan PbI2. Hal ini diperoleh dari persamaan reaksi berikut ini.:
2KI(aq) + Pb(NO3)2(aq)
2KNO3(aq) + PbI2(s)
Massa zat KI dan Pb(NO 3)2 yang ditimbang sebelum direaksikan ternyata
IX.

sama dengan massa setelah direaksikan yaitu 162,5.
Pembahasan
:
Pada percobaan ini, kami mencoba membuktikan kebenaran dan
mempelajari hukum kekelan massa lavoiser yang mengatakan bahwa massa zat
sebelum dan sesudah bereaksi adalah sama. Percobaan ini dilakukan dengan
memasukkan 10 ml NaOH ke dalam labu Erlenmeyer lalu dimasukkan 5 ml CuSO4
ke dalam tabung reaksi kecil yang kemudian tabung reaksi kecil yang telah diikat
dengan benang tersebut dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan menutup mulut
Erlenmeyer disumbat dengan penyumbat karet. Selanjutnya massanya ditimbang.
Setelah it tabung reaksi dimiringkan menghasilkan endapan warna biru yang berasal
dari padatan Cu(OH)2. Selanjutnya ditimbang kembali yang ternyata menghasilkan
massa yang sama seperti sebelum direaksikan. Hal ini menunjukkan bahwa hukum
kekelan massa terbukti.
Selanjutnya untuk lebih membukktikan hukum kekelan massa, dilakukan
percobaan kedua dengan prosedur yang sama seperti percobaan yang sama hanya
merubah zat yang bereaksi yaitu KI dengan Pb(NO 3)2. Semula yang awalnya
keduanya sama-sama bewarna bening setelah direaksikan menghasilkan endapan
yang bewarna kuning yang bersal dari padatan PbI2. Selain itu massa sesudah dan
sebelum direaksika juga sama. Hal ini juga membuktikan hukukm kekekalan massa

X.

XI.

Lavoiser.
Kesimpulan
:
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi dalam ruangan tertutup adalah sama
besar.
Jawaban Pertanyaan :
1. Jelaskan perbedaan antara teori dan hukum!

Teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau kerangka pikiran
yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori
dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga
merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas
rangkaian kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan
dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan
bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat
terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan
cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan
memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang
akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali
keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur
persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan
lingkungan peraturan atau tindakan militer
2. Gunakan teori atom Dalton untuk menjelaskan hukum kekekalan massa
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan Hukum
Kekekalan Massa (Lavoisier) dan Hukum Perbandingan Tetap (Proust). Teori
yang diusulkan Dalton:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi
lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogen dan atomatom oksigen Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat
menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat
menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti
ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.
4. Senyawa tersusun di dua atom atau lebih.
3. Pada pembakaran magnesium terjadi penambahan massa, jelaskan kenyataan
tersebut bila dikaitkan dengan dengan hukum kekekalan massa!

Pada pembakaran magnesium memang terjadi penambahan massa hal
ini telah dibuktikan oleh percobaan Joseph Proust pada tahun 1799. Joseph
Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan
melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki
susunan yang tetap. jika dikaitkan dengan hukum kekekalan massa yaitu
walaupun massa sebelum dan sesudah pemanasan Mg berbeda namun
perbandingan massa Mg tetap sama atau stabil sehingga hal ini membuktikan
bahwa hukum kekekalan massa berlaku dan hukum yang berhubungan erat
dengan hukum kekekalan massa yaitu hukum perbandingan tetap karena teori
atom dalton ditunjang oleh 2 percobaan yaitu oleh Lavoisier yang
mengemukakan tentang hukum kekekalan massa dan percobaan proust yang
mengemukakan tentang hukum perbandingan tetap. Sehingga hal ini
menunjukkan

mengapa

Pembakaran

Mg

massanya

berubah

namun

berhubungan dengan hukum kekekalan massa.
4. Tuliskan semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!
2NaOH(aq) + CuSO4(aq)
NaSO4(aq) + Cu(OH)2(s)
PbNO3 (aq) + 2KI (aq)
2KNO3(aq) + PbI2(s)
5.

Daftar pustaka

:

Tim Kimia Dasar,2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, Universitas
Negeri Surabaya, Surabaya.
Svehla, G. Vogel Buku Teks Analisis Anorrganik Kualitatif Makro dan
Semimikro bagian I dan II, PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.
http://id.scribd.com/doc/81548535/40/Perbedaan-Hukum-dan-Teori
(diakses pada selasa, 2 November 2012)
http://ariphudien.blogspot.com/2011/02/blog-post.html( diakses pada 2
November 2012)

Surabaya, 18 Oktober 2012
Mengetahui,

Praktikan,

Dosen/ Asisten Pembimbing

(………………………………)

(
LAMPIRAN

Kelompok III )

Gambar CuSO4 DAN nAoh sebelum dicampur

Gambar CuSO4 DAN nAosesudah dicampur

Gambar saat zat ditimbang

Gambar Pb(NO3)2 dan KI sebelum dicampur

Gambar Pb(NO3)2 dan KI sebelum dicampur