LAPORAN IIII MEDICAL BIOLOGI MENGENAL OR
LAPORAN IIII MEDICAL BIOLOGI
“ MENGENAL ORGAN DALAM HEWAN “
DISUSUN OLEH:
THONCI S. BOINSERA ( 462013064
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACAN
SALATIGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Seluruh hewan multiseluler tersusun atas banyak sel. Di dalam tubuh sel-sel tersebut
tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan membentuk suatu sistem kerjasama. Kerjasama
antara sel itulah yang memungkinkan berlangsungnya aktivitas kehidupan. Kita sudah
pelajari sel-sel yang sama bentuk dan fugsinya membentuk jaringan. Bermaca-macam
jaringan penyusun tubuh. Untuk dapat melaksanakan tugas yang lebih kompleks, antar
jaringan perlu adanya kerjasama. Kumpulan jaringan yang saling bekerja sama untuk
melaksanakan fungsi tertentu disebut organ. Beberapa contohnya : paru-paru, jantung,
lambung, limpa, hati, pankreas, dan usus. Organ-organ tersebut kemudian juga bekerja
sama untuk melaksanakan fungsi atau tugas tertentu. Kumpulan organ-organ tersebut kita
sebut sistem organ. Hidung, laring, trakea, paru-paru adalah organ-organ yang
membentuk sistem (organ) pernafasan.
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama melaksanakan
fungsi tertentu. Berdasarkan letaknya, organ dibedakan menjadi dua, yaitu organ luar dan
organ dalam. Organ luar tyang terdiri dari: tangan, kaki, hidung. Mulut, telinga dan mata ,
sedangkan organ dalam yamg terdiri dari: hati, ginjal, usus, Jantung dan paru-paru.
Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu organ tertentu,
memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi hidup yang
beranekaragam. Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang
dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ
tubuh maka pembagian kerja akan semakin efektif. Dalam pembahasan organ ini akan
kita lihat salah satu contohnya adalah usus halus (small intestine). Organ ini terdiri atas
empat lapisan yang terbentuk oleh kurang lebih enam atau tujuh jaringan yang berbeda.
Bagian yang paling dalam berupa lapisan mukosa. Lapisan ini disusun oleh epitelium
kolumnar sederhana. Fungsinya untuk pencernaan makanan dan absorbsi sari-sari
makanan. Lapisan yang sebelah luarnya berupa lapisan sub mukosa yang terdiri atas
jaringan penunjang, yaitu pembuluh darah, pembuluh limpa dan serabut-serabut saraf.
Fungsinya untuk mentransfer nutrien dari mukosa ke aliran darah dan limpa untuk
selanjutnya didistribusikan ke bagian tubuh yang lainnya. Lapisan ketiga adalah lapisan
muscularis yang disusun oleh jaringan otot yaitu otot polos. Lapisan ini berperan di
dalam gerakan-gerakan pencernaan makanan. Lapisan yang paling luar adalah serosa.
Terdiri dari jaringan fibroblastic yang berada pada sub lapisan dalam dan sub lapisan luar
terdiri atas epitelium squamosa. Lapisan ini sebagai pembatas corong pencernaan dan
sekaligus sebagai penghubung terhadap membran yang berhubungkan dengan intestine.
Seluruh komponen jaringan usus halus tadi secara bersamaan membentuk satu fungsi,
yaitu prosesing makanan. Jadi dengan demikian usus halus itu merupakan suatu organ.
Suatu organ yang bekerja sama dengan organ-organ yang lainnya dengan membentuk
suatu fungsi yang lebih kompleks disebut dengan sistem organ sebagai contoh adalah
organ-organ yang bekerja sama dengan usus halus dalam prosesing makanan adalah
mulut, lambung, hati, pankreas, kelenjar ludah, usus besar, dan lain-lainnya membentuk
suatu sistem yang disebut sistem pencernaan.
BAB II
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Melakukan pembedahan terhadap hewan percobaan dari kelas mamalia
2. Mempelajari berbagai system organ tubuh pada hewan kelas mamalia, yang di
wakili oleh marmot ( cavia procellus )
BAB III
ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
A. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Bak preparat
2. Pinset
3. Gunting bedah
4. Pisau
5. Jarum penusuk
B. BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Marmot ( cavia procellus )
2. Eter ata chloroform
3. Air
4. Formalin
5. Kapas atau tissue
C. PROSEDUR KERJA:
Sebelum melakukan pembedahan, marmot di bius dengan eter atau
chloroform hingga marmotnya mati lemas.
Marmot yang sudah dilumpuhkan, di letakan di atas bak preparat secara
terlentang. Kemudian menggunakan jarum untuk memaku organ geraknya
sehingga badanya terlentang dengan baik pada saat pembedahan kita tidak
kesulitan dalam melakukan pembedahan.
Rambut-rambut pada bagian ventral dibasahi dengan air agar pada waktu
pembedahan rambut-rambut tersebut tidak beterbangan.
Saatnya melakukan pembedahan dengan memotong dengan menggunakan
gunting mulai dari posterior di muka penis atau clitoris menuju ke anterior
mengikuti garis medioventral badan sampai ke ujung mandibula.
Membuat dua irisan lateral di kiri dan kanan di bagian atas dan bawah.
Kemudian mulai melakukan pengamatan mengenai organ-organ apa saja
yang berada di bagia anterior dan superior.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Foto
Sistem Pencernaan
Sistem Pernapasan
Sistem Ekskresi
Sistem Reproduksi
Gamabar
Organ-Organ pada Keterangan
Manusia
BAB V
PEMBAHASAN
Sebelum saya memaparkan tentang Organ dalam hewan yang di wakili oleh Marmot,
saya ingin menjelaskan sedikit mengenai organ bagian luar yang terdapat pada marmot
sesuai apa yang saya lihat dalam paraktikum minggu kemarin. Jadi pada bagian luar
marmot memiliki cirri-ciri morfologi yaitu tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut,
kemudian meiliki telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Bagian-bagian
tubuhnya terdiri dari:
a) Kepala ( Caput )
Pada bagian caput terdapat rima oris (celah mulut) yang dibatasi oleh labium
(bibir) dan terdiri dari labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir bawah). Di
atas mulut terdapat nares anteriores (lubang hidung luar) yang merupakan dua celah
condong. Organon visus (mata) dilindungi oleh kelopak mata atas (pelpebrae superior
atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Di sekitar moncong dan
mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang. Umumnya memiliki
rambut halus, membrane nictitans pindah di sudut dekat hidung dari biji mata atau sering
sudah disebut pilica seminularis. Di belakang organon visus terdapat pinna auricularis
(daun telinga) sebagai corong dari porus acusticus externa (lubang telinga luar) yang
selanjutnya ke alat pendengar.
b) Leher ( Cervix )
c) Badan ( Truncus )
Bagian truncus terdiri atas dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di daerah
lipatan paha terdapat sepasang puting susu. Bagian-bagian yang lain yaitu:
Anus: merupakan lubang pelepasan dari saluran pencernaan makanan.
Lekuk perineum yang terletak didepan anus.
Pada hewan betina terdapat vulva yaitu daerah alat kelamin vetina
externa yang divatasi oleh labium mayor dan labium minor.
d) Ekor
e) Anggota gerak ( extremitas )
Marmnot memiliki anggota gerak depan dengan berjari empat dan anggota
gerak belakang berjari tiga. Anggota gerak depan ( extremitas anterior ) yang terdiri
dari: Brachium (lengan atas), Antibracium (lengan bawah), Manus (tangan), Cingulum
pelvicus. Sedangkan anggota gerak belakang ( extremitas superior ) terdiri dari: tulang
tibia, fibia, pes ( kaki ).
Pada bagian dalam marmot (Cavia porcellus) hasil pengamatan kami terdapat usus
besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden yaitu usus yang menghadap
ke atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/ lekukan prepaterium, colon
descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke
bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan sistem
pengeluaran. Dalam tubuh marmot juga terdapat paru-paru (pulmo), hati, lambung,
pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung yang terdiri dari dua atrium dan dua
ventrikel, yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis
dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis), dan anus. Adapun fungsi-fungsi
organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan, sistem
sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem genitalia, sistem saraf, dan sistem
otot. Tetapi di sini saya hanya menjelaskan mengenai sistem pencernaan, sistem
perbafasan, sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Anatara lain:
1. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan Marmut terdiri dari oesophagus, gastrum yang terdiri dari pars
cardia, fundus dan pars pylorica, duodenum, jejunum, ileum, caecum (usus buntu), colon
(usus besar) yang terdiri dari colon ascendens (yang mengarah ke atas), colon descendens
(yang mengarah melintang), colon descendens ( yang mengarah ke bawah) dan colon
zigmoideum ( colon terakhir), rectum merupakan usus akhir dari kotoran (feses) yang di
keluarkan melalui anus. Hepar ( hati), terdiri dari 7 lobi, menghasilkan cairan empedu
melalui ductus hepaticus dan disimpan dalam vesica felea ( kantong empedu). Pancreas,
letaknya di antara duodenum yang berbentuk huruf U. Lien ( limpa) letaknya dekat
dengan lambung, berwarna merah seperti keping biji kacang.
2. Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan marmut terdiri dari trchea, bronchus, bronchioli dan paru-paru.
Trachea disokong oleh cincin-cincin rawan ang terbuka pada bagian dorsalnya, bekerja
sebagai jalan nafas, pangkal dari trachea berupa rongga yangdisebut larink, cabang dari
trachea adalah brobchioli. Paru-paru terdiri atas beberapa lobi terdapat dalam rongga
pleural, selaput yang membungkusnya yang disebut pleura
3. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan
uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah
memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan
kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin
melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
4. Sistem Reproduksi
Sistem ini terdiri dari Glandula Mammae, Fermur, Kepala susu, Batang penis,
Clitosis, Lekuk perineum, Lubang vagina, Anus, dan Skrotum. Organ genitalia pada
marmut betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir , yaitu
labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium tersebut terdapat
suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ genital pada marmut yantan yaitu
penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk menyerupai kantung
yang di dalamnya terdapat testis.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, Mamalia didapatkan ciri-ciri morfologi marmut (Cavia
porcellus) yaitu tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut. Marmut mempunyai telinga
yang panjang dengan ekor yang pendek. Pada bagian dalam (anatominya) marmut (Cavia
porcellus) hasil pengamatan kami terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu
colon ascenden yaitu usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu usus yang
melintang/ lekukan prepaterium, colon descenden yaitu usus yang paling ujung
berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus
yang berhubungan dengan sistem pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat paruparu (pulmo), hati, lambung, pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung yang terdiri
dari dua atrium dan dua ventrikel, yang terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia,
fundus, dan paspilorica, penis dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis), dan
anus. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem
pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi dan sistem genitalia.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, dkk. 2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri Yogyakarta.
Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta; Erlangga.
http://hendrawan-bio.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-mamalia.html
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum-struktur-hewan.html
http://ekka-mawarni.blogspot.com/2012/01/laporan-anatomi-marmut.html
“ MENGENAL ORGAN DALAM HEWAN “
DISUSUN OLEH:
THONCI S. BOINSERA ( 462013064
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACAN
SALATIGA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Seluruh hewan multiseluler tersusun atas banyak sel. Di dalam tubuh sel-sel tersebut
tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan membentuk suatu sistem kerjasama. Kerjasama
antara sel itulah yang memungkinkan berlangsungnya aktivitas kehidupan. Kita sudah
pelajari sel-sel yang sama bentuk dan fugsinya membentuk jaringan. Bermaca-macam
jaringan penyusun tubuh. Untuk dapat melaksanakan tugas yang lebih kompleks, antar
jaringan perlu adanya kerjasama. Kumpulan jaringan yang saling bekerja sama untuk
melaksanakan fungsi tertentu disebut organ. Beberapa contohnya : paru-paru, jantung,
lambung, limpa, hati, pankreas, dan usus. Organ-organ tersebut kemudian juga bekerja
sama untuk melaksanakan fungsi atau tugas tertentu. Kumpulan organ-organ tersebut kita
sebut sistem organ. Hidung, laring, trakea, paru-paru adalah organ-organ yang
membentuk sistem (organ) pernafasan.
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama melaksanakan
fungsi tertentu. Berdasarkan letaknya, organ dibedakan menjadi dua, yaitu organ luar dan
organ dalam. Organ luar tyang terdiri dari: tangan, kaki, hidung. Mulut, telinga dan mata ,
sedangkan organ dalam yamg terdiri dari: hati, ginjal, usus, Jantung dan paru-paru.
Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu organ tertentu,
memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi hidup yang
beranekaragam. Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang
dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ
tubuh maka pembagian kerja akan semakin efektif. Dalam pembahasan organ ini akan
kita lihat salah satu contohnya adalah usus halus (small intestine). Organ ini terdiri atas
empat lapisan yang terbentuk oleh kurang lebih enam atau tujuh jaringan yang berbeda.
Bagian yang paling dalam berupa lapisan mukosa. Lapisan ini disusun oleh epitelium
kolumnar sederhana. Fungsinya untuk pencernaan makanan dan absorbsi sari-sari
makanan. Lapisan yang sebelah luarnya berupa lapisan sub mukosa yang terdiri atas
jaringan penunjang, yaitu pembuluh darah, pembuluh limpa dan serabut-serabut saraf.
Fungsinya untuk mentransfer nutrien dari mukosa ke aliran darah dan limpa untuk
selanjutnya didistribusikan ke bagian tubuh yang lainnya. Lapisan ketiga adalah lapisan
muscularis yang disusun oleh jaringan otot yaitu otot polos. Lapisan ini berperan di
dalam gerakan-gerakan pencernaan makanan. Lapisan yang paling luar adalah serosa.
Terdiri dari jaringan fibroblastic yang berada pada sub lapisan dalam dan sub lapisan luar
terdiri atas epitelium squamosa. Lapisan ini sebagai pembatas corong pencernaan dan
sekaligus sebagai penghubung terhadap membran yang berhubungkan dengan intestine.
Seluruh komponen jaringan usus halus tadi secara bersamaan membentuk satu fungsi,
yaitu prosesing makanan. Jadi dengan demikian usus halus itu merupakan suatu organ.
Suatu organ yang bekerja sama dengan organ-organ yang lainnya dengan membentuk
suatu fungsi yang lebih kompleks disebut dengan sistem organ sebagai contoh adalah
organ-organ yang bekerja sama dengan usus halus dalam prosesing makanan adalah
mulut, lambung, hati, pankreas, kelenjar ludah, usus besar, dan lain-lainnya membentuk
suatu sistem yang disebut sistem pencernaan.
BAB II
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Melakukan pembedahan terhadap hewan percobaan dari kelas mamalia
2. Mempelajari berbagai system organ tubuh pada hewan kelas mamalia, yang di
wakili oleh marmot ( cavia procellus )
BAB III
ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA
A. ALAT
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Bak preparat
2. Pinset
3. Gunting bedah
4. Pisau
5. Jarum penusuk
B. BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Marmot ( cavia procellus )
2. Eter ata chloroform
3. Air
4. Formalin
5. Kapas atau tissue
C. PROSEDUR KERJA:
Sebelum melakukan pembedahan, marmot di bius dengan eter atau
chloroform hingga marmotnya mati lemas.
Marmot yang sudah dilumpuhkan, di letakan di atas bak preparat secara
terlentang. Kemudian menggunakan jarum untuk memaku organ geraknya
sehingga badanya terlentang dengan baik pada saat pembedahan kita tidak
kesulitan dalam melakukan pembedahan.
Rambut-rambut pada bagian ventral dibasahi dengan air agar pada waktu
pembedahan rambut-rambut tersebut tidak beterbangan.
Saatnya melakukan pembedahan dengan memotong dengan menggunakan
gunting mulai dari posterior di muka penis atau clitoris menuju ke anterior
mengikuti garis medioventral badan sampai ke ujung mandibula.
Membuat dua irisan lateral di kiri dan kanan di bagian atas dan bawah.
Kemudian mulai melakukan pengamatan mengenai organ-organ apa saja
yang berada di bagia anterior dan superior.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Foto
Sistem Pencernaan
Sistem Pernapasan
Sistem Ekskresi
Sistem Reproduksi
Gamabar
Organ-Organ pada Keterangan
Manusia
BAB V
PEMBAHASAN
Sebelum saya memaparkan tentang Organ dalam hewan yang di wakili oleh Marmot,
saya ingin menjelaskan sedikit mengenai organ bagian luar yang terdapat pada marmot
sesuai apa yang saya lihat dalam paraktikum minggu kemarin. Jadi pada bagian luar
marmot memiliki cirri-ciri morfologi yaitu tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut,
kemudian meiliki telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Bagian-bagian
tubuhnya terdiri dari:
a) Kepala ( Caput )
Pada bagian caput terdapat rima oris (celah mulut) yang dibatasi oleh labium
(bibir) dan terdiri dari labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir bawah). Di
atas mulut terdapat nares anteriores (lubang hidung luar) yang merupakan dua celah
condong. Organon visus (mata) dilindungi oleh kelopak mata atas (pelpebrae superior
atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Di sekitar moncong dan
mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang. Umumnya memiliki
rambut halus, membrane nictitans pindah di sudut dekat hidung dari biji mata atau sering
sudah disebut pilica seminularis. Di belakang organon visus terdapat pinna auricularis
(daun telinga) sebagai corong dari porus acusticus externa (lubang telinga luar) yang
selanjutnya ke alat pendengar.
b) Leher ( Cervix )
c) Badan ( Truncus )
Bagian truncus terdiri atas dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di daerah
lipatan paha terdapat sepasang puting susu. Bagian-bagian yang lain yaitu:
Anus: merupakan lubang pelepasan dari saluran pencernaan makanan.
Lekuk perineum yang terletak didepan anus.
Pada hewan betina terdapat vulva yaitu daerah alat kelamin vetina
externa yang divatasi oleh labium mayor dan labium minor.
d) Ekor
e) Anggota gerak ( extremitas )
Marmnot memiliki anggota gerak depan dengan berjari empat dan anggota
gerak belakang berjari tiga. Anggota gerak depan ( extremitas anterior ) yang terdiri
dari: Brachium (lengan atas), Antibracium (lengan bawah), Manus (tangan), Cingulum
pelvicus. Sedangkan anggota gerak belakang ( extremitas superior ) terdiri dari: tulang
tibia, fibia, pes ( kaki ).
Pada bagian dalam marmot (Cavia porcellus) hasil pengamatan kami terdapat usus
besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden yaitu usus yang menghadap
ke atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/ lekukan prepaterium, colon
descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke
bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan sistem
pengeluaran. Dalam tubuh marmot juga terdapat paru-paru (pulmo), hati, lambung,
pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung yang terdiri dari dua atrium dan dua
ventrikel, yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis
dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis), dan anus. Adapun fungsi-fungsi
organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan, sistem
sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem genitalia, sistem saraf, dan sistem
otot. Tetapi di sini saya hanya menjelaskan mengenai sistem pencernaan, sistem
perbafasan, sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Anatara lain:
1. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan Marmut terdiri dari oesophagus, gastrum yang terdiri dari pars
cardia, fundus dan pars pylorica, duodenum, jejunum, ileum, caecum (usus buntu), colon
(usus besar) yang terdiri dari colon ascendens (yang mengarah ke atas), colon descendens
(yang mengarah melintang), colon descendens ( yang mengarah ke bawah) dan colon
zigmoideum ( colon terakhir), rectum merupakan usus akhir dari kotoran (feses) yang di
keluarkan melalui anus. Hepar ( hati), terdiri dari 7 lobi, menghasilkan cairan empedu
melalui ductus hepaticus dan disimpan dalam vesica felea ( kantong empedu). Pancreas,
letaknya di antara duodenum yang berbentuk huruf U. Lien ( limpa) letaknya dekat
dengan lambung, berwarna merah seperti keping biji kacang.
2. Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan marmut terdiri dari trchea, bronchus, bronchioli dan paru-paru.
Trachea disokong oleh cincin-cincin rawan ang terbuka pada bagian dorsalnya, bekerja
sebagai jalan nafas, pangkal dari trachea berupa rongga yangdisebut larink, cabang dari
trachea adalah brobchioli. Paru-paru terdiri atas beberapa lobi terdapat dalam rongga
pleural, selaput yang membungkusnya yang disebut pleura
3. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan
uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah
memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan
kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin
melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
4. Sistem Reproduksi
Sistem ini terdiri dari Glandula Mammae, Fermur, Kepala susu, Batang penis,
Clitosis, Lekuk perineum, Lubang vagina, Anus, dan Skrotum. Organ genitalia pada
marmut betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir , yaitu
labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium tersebut terdapat
suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ genital pada marmut yantan yaitu
penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk menyerupai kantung
yang di dalamnya terdapat testis.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, Mamalia didapatkan ciri-ciri morfologi marmut (Cavia
porcellus) yaitu tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut. Marmut mempunyai telinga
yang panjang dengan ekor yang pendek. Pada bagian dalam (anatominya) marmut (Cavia
porcellus) hasil pengamatan kami terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu
colon ascenden yaitu usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu usus yang
melintang/ lekukan prepaterium, colon descenden yaitu usus yang paling ujung
berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus
yang berhubungan dengan sistem pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat paruparu (pulmo), hati, lambung, pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung yang terdiri
dari dua atrium dan dua ventrikel, yang terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia,
fundus, dan paspilorica, penis dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis), dan
anus. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem
pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi dan sistem genitalia.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, dkk. 2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri Yogyakarta.
Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta; Erlangga.
http://hendrawan-bio.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-mamalia.html
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum-struktur-hewan.html
http://ekka-mawarni.blogspot.com/2012/01/laporan-anatomi-marmut.html