Pola Dasar Program Umum Nasional dan Pola Dasar Rentjana Pembangunan Lima Tahun

POLA DASAR
PROGRAM UMUM NASIONAL
dan
POLA DASAR
RENTJANA PEMBANGUNAN
LIMA TAHUN

LAMPIRAN
PENDJELASAN PD. PRESIDEN
DIDEPAN BP-MPRS
TGL. 29 PEBRUARI 1968

DEPARTEMEN PENERANGAN R.I.

POLA DASAR
PROGRAM UMUM
NASIONAL

POLA DASAR.PROGRAM UMUM NASIONAL
I.


PENGERTIAN
Program Umum Nasional adalah usaha dan kegiatan
Bangsa untuk mewudjudkan aspirasi-aspirasi, tjita-tjita
dan tudjuan Bangsa, jang meliputi Tudjuan, Landasan,
Faktor-faktor Determinan, Modal Dasar, Azas, Arah,
Usaha-usaha Pembangunan dan Realisasi dalam men
t ja pa i t ji ta - t ji ta nj a, se ba ga i l anda s a n da n
pe ga nga n ,
pokok dalam menjusun dan pelaksanaan Pola Dasar
Rentjana Pembangunan 5 Tahun.
II. TUDJUAN NASIONAL
Tudjuan Nasional Bangsa ditegaskan dalam Pembukaan
dan Batang.. Tubuh Undang-undang Dasar 1945, jang
pada hakekatnja adalah: ,Mewudjudkan satu masjarakat adil dan makmur, materiil dan spirituil berdasarkan
PANTJA-SILA didalam wadah Negara Kesatuan
Repu
blik Indonesia jang merdeka, berdaulat dan bersatu, .
dalam, suasana. peri-kehidupan Bangsa jang aman,
tenteram, tertib dan dinamis, serta dalam lingkungan
pergaulan hidup dunia jang merdeka, bersahabat, tertib

dan damai".
III. LANDASAN
Da1am hendak mentjapai Tudjuan Nasional, Bangsa
Indonesia berpangkal tolak kepada landasan IdiilPantja
Sila dan landasan Konstitusionil Undang-undang Dasar
1945.
IV FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN
Dalam usaha mentjapai tudjuan Nasional dengan lan
dasan-landasan diatas, maka Bangsa Indonesia dipenga
ruhi oleh faktor-faktor dominan sebagai berikut: .
1. Faktor, geografi, hidrografi, geologi dan topografi..
2. Faktor klimatologi.

5

3. Faktor flora dan fauna.
4. Faktor demografi.
5. Faktor kemungkinan pengembangan.
V. M ODA L DASAR
Modal Dasar Nasional berupa kekajaan dan kemampuan

Bangsa untuk. mentjapai tudjuan Nasional Bangsa, baik
jang bersifat materiil maupun spirituil, baik riil maupun
jang potensiil, baik jang subjektif maupun jang objektif,
jaitu :
a. Kemerdekaan dan Kedaulatan Bangsa adalah modal
dasar Bangsa dalam hendak menentukan nasib, peri-.
kehidupan dan hari depan Bangsa.
b. Kedudukan Geografis Indonesia sepandjang garis
katulistiwa dan posisinja sebagai wilajah penghu
bung, serta tempat posisi silang antar dua benua
dan dua samudra raya, dengan iklim tropika dan
tjuatja musim-musimnja, memberikan kondisi ala
mijah serta kedudukan dan peranan strategis jang
sangat tinggi nilainja.
c. Sumber-sumber Kekajaan Alam jang berlimpah
limpah didarat dan dilaut, memberikan kemungkinan
luas bagi pengembangan peri-kehidupan Bangsa
disegala bidang.
d. Djumlah Penduduk jang sangat besar merupakan
satu potensi tenaga kerdja jang besar dan kuat

dan sangat menguntungkan bagi usaha-usaha pembangunan disegala bidang.
e. Modal Rohanijah dan Mental, jaitu kepertjajaan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Jang Maha Esa merupakan
tenaga penggerak jang tak ternilai harganja bagi
pengisian aspirasi-aspirasi Bangsa. Djuga kepertja
jaan dan kejakinan Bangsa atas kebenaran falsafah
Pantja-Sila merupakan modal sikap mental jang
dapat membawa Bangsa menudju tjita-tjitanja.

6

f. Modal Budaja, jaitu budaja Bangsa Indonesia jang
telah berkembang sepandjang sedjarah Bangsa mer•
rupakan modal dasar Nasional bagi pembangunan
dan pengembangan potensi Bangsa disegala
bidang.
g. Potensi Efektif Bangsa, jaitu segala sesuatu jang
bersifat potensif dan produktif jang telah ditjapai
oleh Bangsa sepandjang sedjarahnja merupakan modal
dasar bagi pentjapaian tudjuan Bangsa.

VI. ARAH:
Arah dalam mentjapai tudjuan Nasional adalah
a. Perwudjudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
Kesatuan Politik, (dalam arti luas) dalam arti :
1. Bahwa Kebulatan Wilajah Nasional dengan se
gala isi dan kekajaannja harus dapat merupakan
satu kesatuan wilajah, wadah, ruang hidup dan kesatuan
matra seluruh Bangsa, serta mendjadi modal dan milik
bersama Bangsa.
2. Bahwa Bangsa Indonesia jang terdiri dari ber
bagai matjam suku dan berbitjara dalam berbagai
matjam bahasa daerah, memeluk dan mejakini
berbagai matjam agama dan kepertjajaan, harus
merupakan satu kesatuan Bangsa jang bulat da
lam arti jang seluas-luasnja.
3. Bahwa setjara psikologis, Bangsa Indonesia harus
merasa satu, merasa senasib sepenanggungan, se
Bangsa dan se-Tanah Air, serta mempunjai satu
tekad dalam hendak mentjapai tjita-tjita Bangsa
4. Bahwa Pantja-Sila adalah satu-satunja Ideologi

Bangsa dan Negara, jang melandasi, membimbing
dan mengarahkan Bangsa menudju tudjuannja.
5. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan
satu Kesatuan Hukum dalam arti bahwa hanja ada
satu Hukum Nasional jang mengabdi kepada Ke
pentingan
7

6. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan
satu- Kesatuan Pertahanan dan Keamanan; an
tjaman dan gangguan terhadap satu pulau atau
satu daerah hakekatnja merupakan antjaman
terhadap seluruh Bangsa dan Negara. Bahwa
tiap-tiap warga negara-mempunjai hak-dan kewa
djiban jang sama dalam rangka pembelaan Negara
dan Bangsa.
b. Perwudjudan Kepulauan Nusantara sebagai satu
Kesatuan Sosial dan Kulturil, dalam arti
1. Bahwa masjarakat Indonesia adalah satu, peri
kehidupan Bangsa harus merupakan satu kehidupan jang homogeen dengan adanja tingkat

kemadjuan masjarakat jang sama, merata dan
seimbang serta adanja Keselarasan Kehidupan
jang sesuai dengan kemadjuan Bangsa.
2. Bahwa budaja Indonesia adalah satu; tjorak
ragam budaja jang ada menggambarkan kekajaan
budaja Bangsa jang mendjadi modal dan lan
dasan pengembangan budaja Bangsa seluruhnja;
jang hasil-hasilnja dapat dinikmati oleh seluruh
Bangsa.
c. Perwudjudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Ke
satuan Ekonomi, dalam arti
1. Bahwa kekajaan wilajah Bangsa baik potensiil
maupun efektif adanja modal dan milik bersama
Bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari
harus tersedia merata diseluruh wilajah tanah air.
2. Tingkat perkembangan ekonomi harus sama di
seluruh Daerah, tanpa meninggalkan tjiri-tjiri
chas jang dimiliki oleh Daerah-daerah dalam
pengembangan kehidupan ekonominja.
VIL AZAS-AZAS:

Azas-azas atau prinsip-prinsip dalam hendak mempunjai
Tudjuan Nasional Bangsa adalah :
8

a. Azas Demokrasi; jang dimaksudkan dengan Azas De
mokrasi disini adalah Demokrasi berdasarkan Pantja
Sila jang meliputi baik bidang Politik, Sosial maupun
Ekonomi, serta jang berusaha menjelesaikan masa
lah-masalah Nasional berdasarkan azas musjawarah
mufakat.
b. Azas Peri-kehidupan dalam Keseimbangan; dalam
arti selalu adanja keseimbangan antar kepentingankapentingan; jaitu antar kepentingan keduniaan dan
achirat, antar kepentingan materiil dan spirituil.
antar kepentingan djiwa dan fikiran, antar kepen
tingan individu dan masjarakat, antar kepentingaii
Nasional dan Internasional, antar kepentingan peri ,
hidup darat;.peri-hidup lautan dan peri-hidup udara.
c. Azas Usaha Bersama dan Kekeluargaan; ialah bahwa
usaha mentjapai tjita-tjita dan aspirasi-aspirasi
Bangsa merupakan usaha bersama Bangsa dan selu

ruh Rakjat jang dilakukan setjara gotong-rojong dan
didjiwai oleh semangat kekeluargaan.
d. Azas Adil dan Merata; berarti bahwa hasil-hasil
materiil dan spirituil jang ditjapai oleh Bangsa harus
dapat merata dinikmati oleh seluruh Bangsa, tiap
tiap warga negara berhak menikmati hasil-hasil
Bangsa itu, sesuai nilai darma-bakti, sumbangan te
naga fikiran jang diberikan kepada Bangsa dan
Negara.
e. Azas Manfaat; dalam arti bahwa segala usaha dan
kegiatan harus dapat dimanfaatkan sebesar-besarnja
bagi masjarakat, bagi kesedjahteraan Rakjat dan bagi
pengembangan pribadi warga negara.
VIII. USAHA PEMBANGUNAN
Pentjapaian tudjuan Nasional merupakan tanggung-dja
wab seluruh Bangsa dan hanja dapat terlaksana lewat
satu rangkaian usaha pembangunan Nasional disegala
bidang, setjara berentjana dan bertahap; dengan pene
9


g

tapan sasaran-sasaran bagi satu babakan pembangunan
tertentu, tanpa meninggalkan azas-azas idiil. Usaha
usaha pembangunan dilakukan setjara realistis dan
pragmatis dalam arti penjesuaian sasaran dengan kemampuan dan kemungkinan jang ada pada Bangsa dan
Negara.

IX. REALISASI:

Realisasi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan materiil dan
spirituil Bangsa hanja dapat terlaksana dengan mewu
djudkan aspek adil dan aspek makmur daripada tudjuan
Nasional.
a. Perwudjudan Aspek Adil meliputi usaha-usaha pembangunan dalam bidang-bidang hukum dan tertib
hukum;
pembangunan-pembangunan
dalam
bidang
rohanijah, mental dan spirituil; pembangunan admi

nistrasi dan aparatur negara jang memenuhi tun
tutan masjarakat; pembangunan daja dan hasil guna
daripada masjarakat dan negara; penjediaan lapang
an kerdja dan kesempatan rekreasi; pembangunan
keamanan, ketenteraman dan suasana tertib dan
dinamis.
b. Perwudjudan Aspek Makmur dapat ditjapai dengan
usaha-usaha pembangunan prasarana dan perhu
bungan, pembangunan agraria luas antara lain
pertanian, perkebunan, kehewanan, peternakan, per
ikanan darat dan kehutanan; pembangunan dan
pengolahan hasil tambang; pembangunan dan pengembangan exploitasi enersi dan tenaga; pemba
ngunan dan pengolahan potensi maritim; pemba
ngunan industri dan keradjinan; pengembangan
ilmu pengetahuan, research dan technologi; pembangunan masjarakat desa, tempat tinggal dan pe
rumahan.
10

Realisasi Pemenuhan Kebutuhan Ummat Indonesia,
sesuai dengan nilai sumbangan fikiran, tenaga dan
usahanja bagi Negara dan Bangsa adalah:
a. Pemenuhan kebutuhan materiil berupa pangan,
sandang, tempat tinggal dan perumahan, serta
fasilitas-fasilitas hidup Iainnja seperti alat kerdja,
rekreasi dan angkutan serta kebutuhan-kebutuhan
pokok lainnja.
b. Pemenuhan kebutuhan hidup rohanijah dan spirituil
jang berupa mendapatkan tuntutan dalam penghi
dupan Agama dan dapat bebas melakukan ibadah
sesuai dengan Agama dan kepertjajaannja, dapat
renikmati pendidikan dan mengedjar ilmu pengeta
huan sesuai dengan
bakatnja, dapat menikmati
hasil-hasil budaja; djaminan pemeliharaan kesehatan;
dapat bekerdja dan dapat menikmati kesempatan
rekreasi; dapat menikmati ketenangan lahir dan
batin; ketenteraman dan keamanan, serta ketertiban
hukum; dapat menikmati suasana kemerdekaan;
kebenaran dan keadilan; serta menikmati peri-kehi
dupan Nasional jang sedjahtera, bahagia dan serasi.
X. BABAKAN PEMBANGUNAN:
Pelaksanaan Pembangunan Nasional dilakukan babakan
demi babakan dengan mengambil djangka waktu 5 tahun
untuk tiap babakan. Dalam tiap-tiap babakan ditentukan:
a. Sasaran-sasaran pokok jang harus ditjapai;
b. Bidang-bidang dan sektor-sektor pembangunan jang
harus dilakukan;
c. Pokok-pokok
kebidjaksanaan
pembiajaan
pemba
ngunan baik sektor swasta maupun Pemerintah;
d. Pokok-pokok kebidjaksanaan dibidang-bidang Iain
jang mendukung dan akan memperlantjar pelaksa
naan pembangunan.
11

POLA DASAR
RENTJANA PEMBANGUNAN
LIMA TAHUN

PENDAHULUAN:
1. Kekajaan alam keadaan iklim dan keadaan geografi jang
menguntungkan bersama dengan tenaga kerdja jang banjak
menjebabkan bahwa Indonesia mempunjai potensi pembangunan jang besar. Dimasa pendjadjahan potensi ini hanja
dikembangkan setjara terbatas dibidang pertanian, chusus
nja perkebunan, jang hasilnja untuk bagian terbesar diolah
diluar negeri. Hal ini mengakibatkan bahwa struktur
ekonomi Indonesia adalah berat-sebelah agraris jang
berorientasi pada ekspor.
2. Pada permulaan masa kemerdekaan, Bangsa Indonesia
belum sempat memikirkan pembangunan ekonomi, sedang
kan pada masa Orde-Lama ekonomi diabdikan kepada politik
dan dibidang ekonomi prinsip-prinsip ekonomi jang
rasionil diabaikan. Akibat langsung dari hal ini adalah
kemerosotan ekonomi jang dibarengi dengan proses hyperinflasi jang semakin gawat. Ekspor merosot tadjam, pro
duksi
dalam negeri turun, pengangguran meningkat,
prasarana-ekonomi terbengkalai, dan tingkat pertumbuhan
ekonomi ketinggalan dengan tingkat pertambahan pen
duduk.
3. Lambannja tingkat pertumbuhan ekonomi mengakibatkan
bahwa rupa-rupa fasilitas pada peningkatan kehidupan
sosial mendjadi terkebelakang. Fasilitas pendidikan, kese
hatan, rekreasi, ibadah dan lain-lain tidak mampu mengikuti
kebutuhan. Perkembangan pendidikan tidak sedjalan
dengan perkembangan ekonomi, sehingga mengakibatkan
pengangguran. Pertambahan penduduk tertumpuk pada
wilajah Djawa, sedangkan luar Djawa masih menderita
kekurangan penduduk.
4. Lahirnja Orde-Baru memungkinkan pendobrakan salah
urus dalam segala bidang terutama dalam bidang ekonomi
jang diwariskan oleh Orde-Lama. Hakekat dari landasan
15

5.

6.

7.

8.

1

16

idiil kebidjaksanaan baru ini adalah pembinaan sistim
ekonomi jang mendjamin kelangsungan demokrasi ekonomi
kearah terwudjudnja masjarakat adil makmur berdasarkan
Pantja-Sila.
Kebidjaksanaan tersebut tertuangkan dalam program
djangka-pendek berdasarkan Ketetapan MPRS No. XXIII
jang bersasaran pengendalian inflasi, pentjukupan kebutuh
an pangan, rehabilitasi-prasarana-ekonomi, peningkatan
kegiatan-ekspor dan pentjukupan kebutuhan sandang.
Dalam hendak mentjapai sasaran-sasaran tersebut, maka
salah satu garis kebidjaksanaan jang terpenting adalah
mentjiptakan. iklim de-kontrol dan de-birokratisasi, se
hingga memungkinkan berkembangnja daja kreasi masja
rakat setjara optimal, tanpa mengurangi pembimbingan
Pemerintah melalui berbagai kebidjaksanaan.
Selama 1966-1968 telah dapat diusahakan langkah-langkah
pengendalian ladju-inflasi, pembagian pendapatan jang
lebih luas bagi eksportir untuk merangsang ekspor, pener
tiban dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belandja
negara dan berangsur-angsur prinsip-prinsip ekonomi jang
rasionil telah dapat ditegakkan dalam berbagai kegiatan
ekanomi.
Pelaksanaan program djangka-pendek tersebut, diusahakan
sekaligus untuk meletakkan dasar-dasar bagi pelaksanaan
program djangka-pandjang jang diharapkan dapat mem
bawa ekonomi pada kondisi menudju pertumbuhan jang
meningkat. Program djangka-pandjang ini tertuangkan
dalam Pola Dasar Rentjana Pembangunan Lima Tahun
(1969-1973), dengan memperhatikan ketetapan-ketetapan
MPRS hasil Sidang Umum ke-IV dan Sidang Istimewa
MPRS
Perkembangan ekonomi
diarahkan kedjurusan jang memungkinkan pertambahan pendapatan jang minimal
sedjalan dengan tingkat pertambahan penduduk, dengan
tudjuan untuk mentjapai tingkat pendapatan perdjiwapenduduk jang maksimal.

9

Dalam rangka ini maka menaikkan produksi pangan me
megang kedudukan penting, karena menurut kenjataannja:

a. Pertambahan produksi pangan, chususnja beras selama
1958-1966 menundjukkan ketinggalan dibandingkan
dengan pertambahan penduduk;
b. Harga beras diluar negeri menundjukkan perkembang
an menaik, sehingga impor beras setjepat mungkin harus
ditampung oleh produksi dalam negeri;
c. Potensi bagi peningkatan produksi tjukup tinggi;
d. Pengaruh pengembangan sektor pertanian tjukup besar
pada peningkatan pendapatan nasional, mengingat
bahwa sektor ini menjumbang 52% pada pendapatan
nasional, dan memberi kesempatan kerdja kepada 72%
dari djumlah tenaga kerdja;
e. Peningkatan produksi dan pendapatan disektor perta
nian dapat pula merangsang pasaran bagi produksi
sektor industri, sehingga sekaligus sektor pertanian
dapat mendjadi unsur pelopor dalam proses pemba
ngunan.
10. Dalam proses pembangunan maka kebutuhan akan devisa
semakin meningkat untuk membiajai bahan baku, alat-alat
perlengkapan, modal dan lain-lain. Sementara itu, hutang
hutang luar negeri harus pula diangsur, sehingga memperbesar
tekanan pada neratja pembajaran luar negeri.
Karena prospek bagi ekspor dari produk-produk jang tradi
sionil tidak menggembirakan dimasa depan, maka disam
ping usaha mengintensifkan dan mengefektifkan bidang
bidang produksi pertanian dalam arti luas, perlulah
kegiatan ekonomi diarahkan pula pada usaha-usaha lain
jang menghasilkan devisa (seperti pertambangan, pari
wisata, d1l), dan usaha-usaha jang menghemat penggunaan
devisa (seperti industri substitusi impor).
11. Sungguhpun pada tahap sekarang diberikan prioritas jang
tinggi pada sektor pertanian, namun dalam djangka
pandjang diichtiarkan agar struktur ekonomi Indonesia
17

jang berat sebelah agraris dapat berkembang mendjadi
struktur ekonomi jang seimbang. Hal ini ingin ditjapai
melalui pengembangan industri jang memproduksi barang
barang keperluan pertanian, industri jang mengolah hasil
hasil pertanian dan industri jang menghasilkan barang
barang pengganti impor.
12. Buruknja prasarana ekonomi mendorong struktur biaja
produksi jang tinggi, sehingga memperketjil kemampuan
bersaing Indonesia dipasaran dunia. Perhubungan jang tak
lantjar djuga, mengurangi kemampuan ekonomi Indonesia
mendjadi satu pasaran jang integral, sehingga menghambat
perkembangan produksi. Buruknja prasarana ekonomi
menghambat pula pembinaan Indonesia mendjadi satu
kesatuan politis jang tunggal. Sehingga penanggulangan
dan pembangunan prasarana ekonomi merupakan sasaran
perentjanaan jang penting.
13. Disamping meningkatkan produksi seperti tersebut diatas
jang merupakan usaha pembangunan bidang materiil, maka
peningkatan bidang spirituil-rochanijah perlu mendapat
perhatian.
Segi agama, pendidikan, kesehatan, perumahan, rekreasi
perlu memperoleh tanggapan jang tepat, sehingga men
djamin pembangunan rochanijah jang seimbang dengan
pembangunan materiil. Peningkatan bidang spirituil-rocha
nijah sekaligus merupakan prasarana sosial-politik guna
mendjamin pertumbuhan iklim jang menggairahkan pembangunan.
Politik dalam dan luar negeri, serta kebidjaksanaan Perta
hanan dan Keamananpun merupakan unsur jang membantu
kelantjaran proses pembangunan. Oleh karena itu pembinaannja harus diarahkan dan disesuaikan dengan arah
pembangunan jang sedang ditempuh.
14. Pengangguran serta bertambahnja tenaga kerdja jang
mentjari lapangan kerdja terdapat berdampingan dengan
kelebihan tenaga kerdja dipelbagai unit-unit produksi.
18

1f

15.

16.

17.

18.

Bertolak dari rentjana pembangunan itulah, akan dikem
bangkan rentjana tenaga kerdja, guna menanggapi persoal
an tenaga kerdja tersebut. Baik susunan organisasi unit
produksi maupun administrasi pemerintahan akan diserasi
kan dengan kebutuhan pembangunan.
Pengembangan potensi daerah mendjadi perhatian utama,
sehingga usaha penjebaran penduduk dapat berlangsung
sebagai bagian integral daripada kegiatan pembangunan.
Pengembangan daja kreasi dan inisiatif masjarakatpun
merupakan kebidjaksanaan jang sadar untuk melantjarkan
usaha pembangunan, sedangkan Pemerintah terutama akan
memusatkan diri pada sektor kegiatan jang bersifat stra
tegis serta lain-lain usaha jang tidak menarik bagi swasta.
Kombinasi usaha Pemerintah disektor strategis (chususnja
prasarana), bersama dengan usaha daerah dan swasta (ter
masuk koperasi) diharapkan dapat mendorong proses
pembangunan.
Keseluruhan usaha pembangunan ini dilangsungkan dalam
rangka keseimbangan moneter sehingga tidak mengganggu
stabilitas ekonomi, serta keseimbangan neratja pembajaran
tanpa memerosotkan ekonomi Indonesia semakin djauh
dalam posisi hutang-hutang luar negeri jang semakin
banjak. Diusahakan pula. keseimbangan dalam pembangunan
jang wadjar antara Pusat dan Daerah dan keseimbangan
antara pertambahan penduduk dan kesempatan kerdja.
Sebagai unsur jang,pokok dalam penjusunan rentjana jang
lebih lengkap maka kegiatan survey, design dan feasibility
study merupakan kegiatan-kegiatan jang mendahului setiap
usaha jang penting, sehingga setjara sadar ditempuh kebi djaksanaan survey, research,Iain-Iain kegiatan ilmiah jang
diserasikan dengan kebutuhan pembangunan.
Kebidjaksa-iaan-kebidjaksanaan pelaksanaan daripada ren
tjana djangka pandjang (lima-tahunan) ini akan ter
tuangkan dalam Rentjana-Tahunan jang tertjermin dalam
Anggaran Pendapatan: dan Belandja Negara, serta kebidjaksanaan-kebidjaksanaan (policies) lainnja. Perkembangan
19

dalam djangka waktu setahun memungkinkan penjesuaian
dalam rentjana djangka pandjang kearah penjempurnaan.
Sehingga sifat Rentjana Pembangunan Lima Tahun adalah
dinamis.
Berdasarkan pada pokok-pokok fikiran tersebut diatas,
disusunlah pola dasar Rentjana Pembangunan Lima Tahun
sebagai berikut:
A. U M U M :
I. PENGERTIAN:
Jang dimaksudkan dengan Pola Dasar Rentjana Pembangunan Lima Tahun (1969 s/d 1973) meliputi Lan
dasan, Sasaran-sasaran Pokok dan Sasaran Bidang
bidang Pembangunan dalam rangka usaha dan kegiatan
Negara dan Bangsa untuk mentjapai hasil-hasil optimal
jang dapat dilaksanakan dalam djangka waktu lima (5)
tahun (1969 s/d 1973) sebagai pelaksanaan Program
Umum Nasional.
11. LANDASAN:
Dalam pelaksanaan Pembangunan Lima Tahun ini
digunakan landasan Pola Dasar Program Umum Na
sional.
111. SASARAN-SASARAN POKOK:
Sasaran-sasaran pokok daripada usaha dan kegiatan
pembangunan lima tahun (1969 s/d 1973) adalah
Pembangunan:
MENTAL,
PANGAN,
SANDANG,
PAPAN, PRASARANA, LAPANGAN KERDJA.
1. Mentjiptakan suatu kondisi peri-kehidupan Bangsa
jang bertakwa kepada Tuhan Jang Maha Esa, ber
mental dan berachlak jang merupakan sumber daja
gerak dan daja kreasi jang positif bagi Bangsa dan
masjarakat jang membangun.
2 Meningkatkan produksi dan penjediaan pangan.
3 Meningkatkan produksi dan penjediaan sandang.
20

.2U

4. Sesuai dengan kemampuan jang ada, mengusahakan
peningkatan penjediaan perumahan bagi Rakjat.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi prasarana.
6. Meningkatkan penjediaan lapangan kerdja disegala
bidang kegiatan masjarakat.

B. SASARAN:

22

BIDANG-BIDANG PEMBANGUNAN:
Usaha-usaha Pokok dalam rangka Rentjana Pembangunan
Lima Tahun ini dititik-beratkan kepada bidang-bidang
sebagai berikut:
BIDANG MATERIIL:
I. PERTANI AN DAN PERKEBUNAN:
1. Sasaran utama dibidang pembangunan pertatian
adalah meningkatkan produksi pangan. Disamping
itu sasaran lain adalah meningkatkan ekspor hasil
perkebunan.
2. Dibidang pangan, maka perhatian chusus diberikan
kepada peningkatan produksi beras jang merupa
kan makanan pokok bagi rakjat Indonesia. Disam
ping itu djuga peningkatan produksi pangan lain
jang mendjadi sumber protein, jakni hewan, ikan dan bahan
pangan lain.
3. Potensi untuk meningkatkan produksi pangan perlu
didjadikan kenjataan dengan pembangunan beren
tjana. Dalam hubungan ini faktor-faktor jang besar
pengaruhnja adalah irigasi, benih unggul, pupuk,
obat hama, kegiatan penjuluhan, perangsang bagi
petani,
kebidjaksanaan
harga,
perbaikan
pema
saran, lembaga , perkreditan dan lain-1ain. Dengan
perentjanaan jang sesuai dari segala faktor-faktor
ini, disertai keadaan iklim jang wadjar, maka pro
duksi pangan pasti akan meningkat.
21

4. Benih unggul dan pupuk hanja akan memberikan
hasil jang memuaskan bilamana ada air jang
tjukup. Oleh karena itu untuk mensukseskan usaha
peningkatan produksi pangan, maka prioritas jang
tinggi akan diberikan pada bidang irigasi, jang telah
terbengkalai sedjak lama. Direntjanakan perbaikan
jang menjeluruh dari sistim irigasi jang ada serta
penjelesaian projek-projek irigasi jang telah di
mulai. Hal ini akan dilandjutkan dengan pemeli
haraan jang teratur untuk seterusnja. Sementara itu
diselenggarakan penelitian dan survey dari
projek-projek irigasi jang baru.
5. Baik untuk perbaikan maupun untuk pemeliharaan
irigasi direntjanakan untuk menggunakan sebanjak
mungkin tenaga kerdja (,,Padat Karya"). Dengan
demikian sebagian dari tenaga kerdja jang menganggur dapat ditampung. Bilamana irigasi memungkinkan panen dua kali, maka ini berarti
penambahan lapangan kerdja pula.
6. Dewasa ini irigasi sedang menghadapi bahaja jang
besar, jakni bahaja erosi, akibat perusakan hutan
jang telah berlangsung bertahun-tahun. Tanpa
pengendalian erosi, maka pembangunan irigasi akan
sia-sia belaka. Karena itu penting sekali peranan
perentjanaan pengendalian erosi.
7. Dibidang pengembangan benih unggul telah diper
oleh benih-benih PB-5 dan PB-8 jang telah ternjata
mengandung potensi-potensi besar bagi peningkatan
produksi. Jang diperlukan kini ialah kegiatan
penjuluhan untuk menjebarkan penggunaan benih
unggul ini.
8. Penggunaan benih unggul akan memerlukan lebih
banjak pupuk. Untuk keperluan ini direntjanakan
peningkatan produksi pupuk, baik dengan perluasan
pabrik jang sudah ada, maupun dengan mendirikan
22

22

9.

10,

11.

12.

13.

pabrik-pabrik pupuk baru. Sementara itu impor
pupuk harus terdjamin dan direntjanakan dengan setepattepatnja. Demikian pula halnja dengan obat hama serta
obat-obat pertanian.
Untuk mendorong petani agar meningkatkan pro
duksi pangan, maka perlu adanja perangsang
produksi bagi petani. Chususnja perbandingan
harga pupuk jang dibeli petani dan harga padi jang
didjual oleh petani memegang peranan penting. Dalam
hubungan ini maka kebidjaksanaan harga pembelian
padi oleh Pemerintah akan diserasikan dengan
kebidjaksanaan
menstimulir
produksi
pangan.
Perentjanaan untuk memperbaiki pemasaran serta
perkreditan penting pula peranannja bagi pening
katan produksi pangan. Disamping itu masalah
tanah serta terdjaminnja bagian jang adil bagi
petani penggarap djuga mempengaruhi kegiatan
berproduksi.
Sementara segala usaha diarahkan kepada pening
katan produksi padi, maka keperluan untuk meng
impor beras perlu dikurangi dengan pengadaan
pengganti beras, seperti „beras terigu", „beras djagung"
dan lain-lain,
Peningkatan produksi pangan jang merupakan
sumber protein perlu direntjanakan dengan sung
guh-sungguh. Hal ini meliputi bidang perikanan
dan peternakan djuga meliputi produksi untuk
ekspor.
Mengenai peningkatan ekspor hasil perkebunan,
maka diperlukan perentjanaan jang teliti, dihubungkan
dengan kemungkinan masa depan hasil perkebunan
karena
keadaan
pasaran
dunia
dan
ke
adaan perkebunan-perkebunan,kita dewasa ini ku
rang menggembirakan.
23

14. Bagi perkebunan rakjat diperlukan perentjanaan
dibidang penjuluhan jang efektif, sedang bagi
perkebunan milik Pemerintah direntjanakan ber
bagai tindakan untuk meningkatkan produksi
perbaikan management serta memperbaiki pema
saran.
15. Sebagian dari perkebunan jang suram masa depan
nja, direntjanakan untuk diganti dengan tanaman
ekspor jang lain ataupun direntjanakan untuk
dipergunakan bagi peningkatan produksi pangan.
16. Perentjanaan dibidang kehutanan antara lain meli
puti peningkatan produksi untuk ekspor dan
penanaman kembali hutan-hutan dalam rangka
pemeliharaan tanah serta pengendalian bandjir.
Hutan-hutan jang dibuka dapat pula dimanfaatkan
dalam rangka peningkatan produksi pangan. Perlu
diusahakan agar kaju hasil hutan diolah mendjadi
berbagai matjam bahan, diantaranja untuk bahan
perumahan Rakjat.
17. Dalam rangka peningkatan produksi pangan, maka
direntjanakan kegiatan pengluasan areaal pena
naman (ekstensifikasi). Berdasarkan pertimbangan
biaja maka pengluasan sawah pasang-surut memberikan kemungkinan-kemungkinan jang paling
baik.
18. Untuk meningkatkan produksi pangan melalui
pembukaan tanah baru, diperlukan pemindahan
tenaga kerdja. Dalam hubungan ini diperlukan
perentjanaan transmigrasi,,jang sifatnja tidak
berdiri sendiri, melainkan diintegrasikan dengan
kegiatan-kegiatan lain jang memerlukan pemindah
an tenaga kerdja.
19. Perentjanaan tranamigrasi dihubungkan dengan
penjediaan tenaga kerdja bagi kegiatan pembukaan
serta eksploitasi hutan serta kegiatan-kegiatan
24

projek-projek
tenaga kerdja.

lain

jang

memerlukan

pemindahann

II. INDUSTRI DAN PERTAMBANGAN
1. Untuk meningkatkan produksi pertanian, chususnja. pangan,
diperlukan
berbagai
hasil-hasil
industri.
Oleh karena itu maka dalam rangka peningkatan produksi
pangan,
maka
prioritas
dalam
pembangun
an industri diberikan kepada industri-industri jang langsung
membantu peningkatan produksi pangan,. jakni industriindustri
jaang
menghasilkan
pupuk,
obat hama dan alat.alat pertanian.
2. Industri lain, jang memperoleh prioritas ialah
industri-industri jang membantu pembangunan per.• tanian
dengan
mengolah
hasil-hasil
pertanian,
baik.
untuk keperluan konsumsi daalam negeri maupun untuk
keperluan ekspor. Dengan adanja pengolahan.
jang baik, maka produksi dibidang pertanian akan. makin
terdorong untuk berkembang.
3. Dalam rangka menghemat devisa untuk impor,
maka penting pula pembangunan industri-industrii
jang menghasilkan barang-barang pengganti. barang impor.
Diantaranja
adalah
industri
tekstil
jang menjediakan bahan sandang bagi rakjat.
Lain-Iain industri jang menghemat devisa ialah industri
kertas,
ban
dan
Iain-lain
industri
jang
mengolah bahan-bahan dalam negeri.
4. Industri bahan bangunan, seperti semen, perkajuan.
dan sebagainja akan sangat membantu pembangun~
an prasarana dan sekaligus membantu pembangun
an perumahan Rakjat, jang dewasa ini sangat dirasakan
belum berkembang.
5. Berhubung dengan mendesaknja masalah pengang
guran serta penambahan tenaga kerdja, maka pembangunan
industri ringan dan keradjinan rakjat memperoleh
perhatian
utama.
Kedua
matjam

25

kegiatan ini diperkembangkan didaerah-daerah pe
desaan dan akan dapat menampung banjak tenaga
kerdja.
6. Projek-projek industri jang kini terbengkalai akan
dimanfaatkan sebaik-baiknja. Management dari
industri-industri milik Pemerintah akan diperbaiki.
Untuk ini diperlukan penelitian serta penelaahan.
7. Bagi pembangunan industri bukan sadja diperlukan
investasi, melainkan djuga berbagai tindakan-tin
dakan dibidang pemasaran, penjediaan listrik dan
lain-lain.
Tindakan-tindakan ini merupakan bagian jang
integral dari perentjanaan pembangunan bidang
industri.
8. Dibidang
pembangunan
pertambangan
maka
minjak-bumi memegang peranan terpenting sebagai
sumber devisa jang utama. Peningkataa produksi
dan ekspor serta pengolahan hasil minjak-bumi
didalam negeri akan memperkuat posisi devisa
negara dan karenanja akan diperkembangkan
dengan seksama.
9. Pembangunan dibidang pertambangan djuga meli
puti perentjanaan peningkatan produksi timah,
bauksit, nikkel, tembaga, dan lain-lain. Bahian-bahan
pertambangan ini mempunjai hari depan jang baik
dipasaran dunia.
10. Baik dibidang industri maupun dibidang pertam
bangan, maka kerdjasama dengan modal luar negeri
untuk pembangunan akan dimanfaatkan.

III. PRASARANA:

1. Peningkatan produksi pangan dan ekspor sangat
tergantung dari keadaan prasarana. Terbengkalai
nja prasarana sedjak bertahun-tahun menambah
urgensi untuk memberikan prioriitas kepada peren26

tjanaan bidang prasarana, jang antara lain meli
puti bidang-bidang perhubungan darat, laut dan
udara, telekomunikasi, listrik dan sebagainja.
2. Dibidang perhubungan darat, maka prioritas diberi
kan kepada perbaikan serta up-grading dari
djalan-djalan jang menghubungkan daerah-daerah
produksi pangan dan daerah-daerah konsumsi
pangan serta antara daerah-daerah produksi bahan
ekspor dan pelabuhan-pelabuhan ekspor. Perbaikan
dan up-grading ini tidak hanja meliputi djalan
djalan besar, melainkan semua djalan-djalan jang
benar-benar
penting bagi kelantjaran pengangkut
an pangan dan bahan ekspor.
3. Disamping perbaikan dan up-grading djalan-djalan
jang sudah ada maka akan dimulai penelitian dan
survey jang intensif dan luas mengenai kemungkin
an pengembangan djaringan djalan.
Atas dasar hasil penjelidikan tersebut, akan di
mulai
persiapan-persiapan
pengembangan
djaring
an djalan.
4. Untuk dapat menggunakan djalan dengan sebaik
baiknja, maka sangat penting pula pengembangan
dan pemeliharaan alat-alat angkutan darat. Dalam
hubungan
ini
pembangunan
fasilitas-fasilitas
pe
meliharaan
alat-angkutan
akan
memperoleh
per
hatian.
5. Kereta-api mempunjai peranan ekonomi dan sosial
jang
penting.
Karena
itu
perbaikan
serta
up
grading dari peralatan kereta-api akan ditingkat
kan, sedang fasilitas pemeliharaan akan disempur
nakan. Perentjanaan dibidang kereta-api dan dibi
dang djalan harus berdjalan serasi dalam rangka
perentjanaan perhubungan umumnja.
6. Sebagai negara kepulauan, maka ekonomi Indonesia
sangat tergantung dari kelantjaran perhubungan
27

laut. Dibidang ini maka pembangunan kembali dari
pelabuhan-pelabuhan serta berbagai matjam alat
pembantu pelajaran, seperti perambuan, mertju
suar, dan lain-lain, akan memperoleh prioritas.
Demikian pula pengerukan akan diusahakan setjara
sungguh-sungguh, karena keadaan pelabuhan-pela
buhan telah semakin mundur sebagai akibat terlam
batnja kegiatan pengerukan selama bertahun-tahun.
7. Selandjutnja perbaikan fasilitas galangan kapal
dan peningkatan produksi kapal dalam negeri perlu
diusahakan, baik guna melantjarkan perhubungan
laut maupun guna meningkatkan kegiatan penang
kapan ikan.
8. Mengingat luasnja daerah Indonesia maka pem
bangunan perhubungan udara iadalah suatu hal
jang penting. Setjara bertahap, maka perhatian
akan diberikan kepada perbaikan serta up-grading
dari lapangan-lapangan udara jang penting bagi
lalu-lintas ekonomi. Fasilitas fisik seperti landasan,
terminal, hubungan telekomunikasi, lampu-lampu dan
sebagainja akan memperoleh perhatian utama.
Dengan demikian frekwensi penerbangan akan
dapat ditingkatkan.
9. Tahap selandjutnja adalah pembukaan djaringan
pembantu (feederlines), terutama kedaerah-daerah
jang sangat memerlukan. Dengan demikian hubung.
an antar daerah akan dapat meningkat.
10. Dibidang telekomunikasi maka perhatian diberikan
pada peningkatan hubungan antara kota-kota
dan pelabuhan-pelabuhan jang penting, antara daerah.
daerah perdagangan, antara pantai dan laut, dan
antara dalam negeri dan luar negeri.
11. Pembangunan telekomunikasi jang lebih luas akan
didahului dengan penelitian serta survey jang tepat,

'28
28

sehingga pembangunan dilaksanakan dengan biaja
jang minimal.
12. Dibidang listrik, maka kegiatan pembangunan
terletak dalam penjempurnaan serta keserasian
antara djaringan distribusi dan transmisi dengan
pembinaan tenaga-tenaga pembangkit.
Penjelesaian dari tenaga-tenaga pembangkit jang
sedang dibangun perlu ditingkatkan.
13. Bagi pembangunan selandjutnja, maka diperlukan
penelaahan pilihan jang setepat-tepatnja antara
berbagai sumber tenaga listrik, diantaranja tena
ga-uap, tenaga-gas, tenaga-diesel dan tenaga-air.
Pilihan jang tepat berarti penghematan biaja dan
dengan demikian djuga kesempatan pembangunan
jang lebih luas.
IV. PARIWISATA
1. Bagi Indonesia maka pariwisata adalah sumber
penambahan devisa jang mengandung potensi besar.
Karena itu bidang pariwisata memperoleh perhatian
chusus dalam rangka perentjanaan pembangunan.
2. Bagi pembangunan pariwisata maka jang sangat
penting ialah peningkatan perhubungan udara dan
laut jang langsung antara luar negeri dan daerah
daerah pariwisata. Untuk ini diperlukan pembangun
an pelabuhan-pelabuhan udara serta fiasilitas-fasilitas
fisik
lainnja,
disamping
memperlantjar
prosedur
prosedur administratif.
3 Selandjutnja
diperlukan
pembangunan
fasilitas-fasi
litas tempat penginapan, pengangkutan setempat,
prasarana dan sebagainja.
Pengembangan kebudajaan dan keradjinan Rakjat
perlu ditingkatkan.
4: Dalam rangka pembangunan pariwisata maka prio
ritas diberikan kepada Pulau Bali. Sementara segala
29

V.

30

potensi pariwisata dari pulau Bali dikembangkan,
maka daerah-daerah pariwisata jang lain, diantaranja Djawa
Tengah, Danau Toba, Djawa Barat dan lain
Lain, tetap dipelihara dan dipersiapkan pengem
bangannja.
5.Bagi pembangunan pariwisata maka sumber pembia
jaan luar negeri akan dimanfaatkan sepenuhnja.
KESEDJAHTERAAN RAKJAT (MENTAL, SPIRITUIL,
ROCHANIJAH DAN SOSIAL)
1. Perentjanaan pembangunan kesedjahteraan Rakjat
meliputi berbagai bidang, antara lain bidang-bidang
agama, tenaga kerdja, pendidikan, kesehatan, kelu
arga berentjana, perumahan, sosial, penerangan dan
ilmu pengetahuan. Disamping itu djuga meliputi
pembangunan desa, koperasi, administrasi pemerin
tahan,
hukum
dan
pembangunan
daerah
2
Dibidang agama, maka diusahakan untuk mengem
bangkan dan menebalkan Iman bagi ummat jang
sudah beragama, dan memperluas fasilitas-fasilitas
jang diperlukan bagi pelaksanaan Ibadah seperti
perbaikan dan perluasan tempat-tempat beribadah,
memperbanjak dan penjebaran kitab-kitab sutji,
fasilitas pendidikan agama dan,sebagainja, satu dan
lain sesuai dengan agama masing-masing, dengan
selalu memegang teguh dasar-dasar toleransi agama.
Kepada mereka jang belum beragama diusahakan
untuk memberikan tuntunan agar mereka mendjadi. ummat
jang beragama sesuai jang dijakinkannja. Usaha-usaha
tersebut
diatas
dilakukan
dalam
batas
batas kemungkinan dan dalam keseimbangan
usaha dalam bidang pembangunan jang lain.
3 Dibidang tenaga kerdja, maka sasaran adalah
meningkatkan kesempatan kerdja untuk mengu
rangi pengangguran dan menampung tambahan
tenaga kerdja. Untuk ini direntjanakan untuk men-

dorong kegiatan-kegiatan jang dapat menampung
banjak tenaga kerdja baik didesa-desa maupun di
kota-kota dibidang pertanian dan dibidang industri.
Dalam membangun projek-projek ditjari tjara-tjara
jang menggunakan banjak tenaga kerdja, satu dan
lain tanpa mengurangi efisiensi.
4. Masalah lain dibidang tenaga kerdja adalah penja
luran tenaga-tenaga terdidik kelapangan-lapangan jang
memerlukannja.
Dalam hal ini diperlukan keserasian antara perentjanaan.bidang kegiatan dan perentjanaan tenaga
kerdja. Dengan demikian kebutuhan dan penjediaan
tenaga terdidik dimasing-masing bidang dapat
disesuaikan.
5. Dibidang pendidikan direntjanakan agar perkem
bangan pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan
pembangunan. Oleh karena prioritas utama (diberi
kan) kepada bidang pertanian, maka pendidikan
pertanian memperoleh perhatian utama. Disamping
itu pendidikan kedjuruan-kedjuruan lain perlu pula
dikembangkan dengan pesat. Pendidikan agama
merupakan mata peladjaran wadjib disekolah-seko
lah dasar sampai dengan Universitas-univeraitas,
jang pelaksanaannja perlu diatur dengan Undangundang.
6. Untuk memungkinkan pengluasan kesempatan bersekolah, maka djumlah guru perlu ditingkatkan,
antara lain dengan djalan menambah sekolah-seko
lah guru, memindahkan tenaga-tenaga dari bidangbidang lain kebidang pendidikan dengan disertai
latihan setjukupnja, mendorong tenaga-tenaga dibidang-bidang lain untuk membantu tugas pendi
dikan pada waktu luang dan sebagainja.
7. Keseimbangan jang lebih sehat antara pendidikan
umum dan pendidikan kedjuruan akan diusahakan
31

8.

9.

10.

11.

12.

32

dengan berentjana, sehingga benar-benar mendjadi
kenjataan dan benar-benar sesuai dengan kebutuh
an pembangunan.
Pendidikan orang dewasa direntjanakan agar dapat
meluas dengan tjepat. Agar mentjapai hasil-hasil
jang permanen maka pemberantasan buta huruf
akan dilandjutkan dengan pendidikan kewarganegaraan dan pendidikan ketrampilan jang sesuai
dengan kebutuhan, antara lain pertanian, pertu
kangan, perikanan, peternakan dan sebagainja.
Dibidang perguruan tinggi prioritas djuga disesuai
kan dengan prioritas pembangunan. Selandjutnja
disamping pendidikan maka kegiatan penelitian dikembangkan. Dalam rangka pengabdian kepada
masjarakat maka kegiatan membantu pembangun
an desa akan ditingkatkan.
Mengingat besarnja beban pembiajaan pendidikan,
maka perlu direntjanakan pembagian beban pem
biajaan jang serasi antara Pemeriniah Pusat, Pemerintah Daerah,
Masjarakat dan Orang Tua
Murid.
Dibidang kesehatan maka diutamakan pemberan-•
tasan penjakit-penjakit menular jang menimbulkan
banjak korban dan/atau sangat mengurangi produk
tivitas kerdja. Disamping itu perhatian utama diberikan kepada pengluasan.pusat-pusat kesehatan
bagi pengobatan dan perawatan, baik didaerah
daerah pedusunan maupun dikota-kota. Untuk
dapat memberikan pelajanan jang lebih banjak
maka pendidikan tenaga-tenaga para-medis (pera
wat dan lain-lain tenaga pembantu) akan ditingkat
kan. Penjebarann tenaga kesehatan diusahakan
agar merata.
Penjediaan obat-obatan ditingkatkan, sedang produksi obat-obatan didalam negeri distimulir, terma-

13.

14.

15

16

suk produksi obat-obatan asli. Dalam pembangunan
fasilitas kesehatan serta :produksi
obat-obatan,
maka bantuan dan kerdjasama luar negeri dibidang
kesehatan akan dimanfaatkan sepenuhnja.
Dalam hidang keluarga berentjana maka tudjuan
nja ialah memberikan pengetahuan serta kesempat
an kepada masing-masing keluarga untuk setjara
sukarela menetapkan sendiri besarnja keluarga,.
dalam rangka usaha meningkatkan kesedjahteraan
keluarga, serta kesehatan ibu dan anak. Kegiatan
ini merupakan kegiatan masjarakat jang memper
oleh bantuan dan dorongan Pemerintah.
Dibidang perumahan, maka direntjanakan berbagai
langkah-langkah untuk meningkatkan keadaan perumahan Rakjat dalam batas-batas kemampuan
pembiajaan. Antara lain ditingkatkan kegiatan penjuluhan dan bantuan tehnis dalam pembangunan
perumahan Rakjat jang sehat, kuat dan murah.
Dikota-kota diusahakan perbaikan fasilitas fisik
dalam rangka perentjanaan tata-kota dan meliputi
penjiapan.tanah, saluran air, pembuangan kotoran
dan sebagainja.
Dalam rangka membantu pembangunan perumahan,
maka distimulir perkembangan industri perumahan
jang murah dan praktis serta industri-bahan-bahan
bangunan. Pembangunan perumahan setjara go
tong-rojong didaerah pedesaan akan dikembang
kan, sedang pembangunan projek perumahan oleh.
swasta akan didorong.
Dibidang kesedjah.teraan sosial,, diusahakan pening
katan kegiatan-kegiatanjang menjangkut kesedjah-.
teraan keluarga serta.bantuan bagi para tuna
karya, tuna-netra dan lain-lain penderita. Dengan.
kebidjaksanaan-kebidjaksanaan
jang
tepat
dibi
dang ini
maka dapat ditimbulkan perubahan-peru33

17.

18.

19.

20.

21.

34

bahan sosial (sosial change) jang akan menambah
kelantjaran pembangunan dan dilain fihak djuga
akan. mengurangi akibat-akibat negatif jang biasa
nja menjertai pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Pembangun;an
dibidang
penerangan
diarahkan
ke
pada pengembangan fasilitas mass-media jang se
hat dan meningkat, agar supaja seluruh masjara
kat dapat tumbuh kearah kegiatan membangun
serta tertjapainja dialoog jang sehat diantara la
pisan masjarakat serta antara masjarakat dan
Pemerintah melalui media penerangan.
IImu pengetahuan dan tehnologi distimulir sehing
ga berkembang dengan tjepat sesuai dengan kebu
tuhan pembangunan. Dalam hubungan ini maka
research memegang peranan penting. Kerdjasama
Internasional
dibidang
ini
akan
dimanfaatkan
sepenuhnja.
Sehubungan dengan perkembangan research, maka
kegiatan survey serta pengembangan statistik per
lu direntjanakan. Pengumpulan serta pengolahan
bahan-bahan ini merupakan landasan jang kuat
bagi usaha pembangunan jang terarah.
Perhatian penuh diberikan kepada pembangunan
desa. Perentjanaan pembangunan desa harus bersi
fat menjeluruh meliputi berbagai segi kehidupan
desa. Peningkatan daja membangun didesa mem
bawa dorongan jang langsung kepada kegiatan
disegala bidang. Jang penting ialah ikut sertanja
Rakjat didesa dalam usaha-usaha memperbaiki
taraf kehidupannja dengan sebanjak mungkin ber
landaskan prakarsa sendiri serta disediakannja
bantuan-bantuan tehnis dan lain-lain. Dengan tjara
jang mendorong swadaja dan kegotong-rojongan,
sehingga bantuan-bantuan itu bertambah efektif.
Peningkatan Pembangunan desa akan menambah
lapangan bekerdja dan pendapatan. Dengan demi-

kian mungkin dapat pula mengurangi arus urba
nisasi kekota-kota.
22. Perkembangan koperasi perlu direntjanakan agar
kekeliruan dan penjelewengan dimasa. lampau diperbaiki dan dihindarkan. Dengan pulihnja keper
tjajaan masjarakat, maka koperasi dapat berkem
bang mendjadi alat pendorong pembangunan.
23. Untuk mendjamin hasil jang maksimal dari pelaksanaan rentjana pembangunan maka penjempur
naan administrasi Pemerintahan merupakan suatu
keharusan. Dalam hubungan ini maka perlu dila
kukan pembinaan strukturil, organisatoris, perso
nalia, mental dan pendidikan serta sistim gadji
dalam administrasi Pemerintahan sehingga mampu
mendjalankan fungsinja selaku lembaga pemba
ngunan jang aktif dan efektif.
24. Dalam mendjalankan fungsi pembangunan, adalah
penting apabila aparatur Pemerintahan memberikan
pengarahan serta dorongan kepada pembangunan
tanpa penguasaan atau pengurusan langsung. Tjampur
tangan
langsung
oleh
aparatur
Pemerin
tahan terutama dalam mengatur perusahaan-per
usahaan harus sangat dibatasi. Kepada perusaha
an-perusahaan negara harus diberi kesempatan
untuk memungkinkan perombakan institusionil
jang memberi kemampuan pertumbuhannja setjara
maksimal.
25. Disamping-pelaksanaan
usaha-usaha
administrasi
Pemerintahan tidak kurang pentingnja adalah
peningkatan pengawasan dan kontrol jang Iebih
ketat dari lembaga-lembaga kontrol jang sjah
kedudukan hukumnja, seperti Badan Pemeriksa
Keuangan, Direktorat Akuntan Negara, dan lain
lain. Penjempurnaan organisasi, tata-kerdja, serta
personalia merupakan persjaratan bagi pening
katan pengawasan keuangan tersebut.
35

26. Dibidang hukum diusahakan pengembangan hukum
nasional serta perwudjudan daripada tertib-hukum.
Disamping
penjempurnaan-penjempurnaan
institu
sionil maka kesadaran hukum masjarakat senan
tiasa dipupuk dan sikap para penguasa dan pedja
bat Pemerintahan selalu dibina kearah menegak
kan hukum, keadilan dan ketertiban.
27. Pola Pembangunan Nasional akan tersebar dida
erah-daerah sesuai dengan adanja sumber-sumber
pembangunan. Disamping itu daerah-daerah djuga
mengusahakan kegiatan pembangunan dengan
pembiajaan sendiri. Keseluruhannja ini perlu di
serasikan dalam suatu pola pembangunan daerah.
Untuk keperluan ini disusun pola kemungkinan
perkembangan „bagi setiap daerah".
28. Dibidang pembangunan daerah maka Irian Barat
akan mendapatkan perhatian chusus, terutama
dalam rangka peningkatan kehidupan sosial .
VI. HANKAM :
1. Pembangunan dibidang HANKAM diberikan tekan
an kepada pemeliharaan kekuatan minimal sesuai
dengan Koncep Strategi HANKAM serta dalam
batas-batas kemampuan pembiajaan Negara.
2. Diselenggarakan pengembangan integrasi ABRI
sehingga ABRI setjara bulat merupakan alat ke
kuatan jang kompak dan efisien.
3. Civic Action ABRI diarahkan kepada usaha untuk
menundjang pelaksanaan rentjana pembangunan
lima tahun, baik dalam aspek spirituil maupun ma
teriil. Didalam hal ini penggunaan tenaga ABRI
dalam bidang pembangunan prasarana dan eksten
sifikasi produksi pangan akan mendapat perhatian
chusus.
4. Diselenggarakan kegiatan pengamanan usaha dan
kegiatan -dibidang pembangunan.
38