Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Gitar Berbasis Android Menggunakan Metode Weighted Sum Model

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem yang berbasis komputer yang membantu
pembuat keputusan menghadapi permasalahan yang semi terstruktur melalui interaksi
langsung dengan data dan analisis model (Sprague,1974).

Suatu pengambilan keputusan adalah proses pemecahan masalah dengan
menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Defenisi ini mengandung substansi pokok di
dalamnya, yaitu ada kebutuhan memecahkan masalah, ada proses, ada beberapa
alternatif yang dipilih, ada ketetapan hati memilih satu pilihan da nada tujuan
pengambilan keputusan (Syafaruddin,2004).

Istilah Sistem Pendukung Keputusan pertama kali digagas oleh P.G.W Keen,
seorang akademisi Inggris yang kemudian melanjutkan karir di USA. Pada tahun
1978 Keen dan Scott Morton menerbitkan sebuah buku dengan judul Decision
Support Systems : An Organisation Perspective. Dimana dalam buku tersebut mereka
menyebutkan bahwa sistem komputer berdampak pada keputusan yang akan dibuat,
karena komputer dan analisis merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam

menetapkan sebuah keputusan (Power,2009).

Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang efektif dalam
membantu mengambil suatu keputusan yang kompleks, sistem ini menggunakan
aturan-aturan pengambilan keputusan, model analisis, database yang komprehensif
dan pengetahuan dari pengambil keputusan itu sendiri (Janakiraman,1999).

Universitas Sumatera Utara

7

Sistem Pendukung Keputusan juga dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem
informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dalam upaya
untuk memecahkan masalah semi terstruktur dan beberapa masalah yang tidak
terstruktur dengan campur tangan pengguna (Turban,2005).

Sebuah keputusan dapat didefinisikan sebagai sebuah pilihan yang telah
diambil dari dua atau beberapa alternatif yang tersedia. Setiap orang harus membuat
banyak keputusan setiap harinya. Pilihan yang potensial dari sebuah keputusan
terbentuk setelah mengetahui minimum objektif dan alternatif (Sugumaran,2011).


Sistem Pendukung Keputusan dapat menyediakan analisis informatif untuk
meningkatkan efisiensi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem
Pendukung Keputusan, termasuk model keputusan, data, dan antarmuka pengguna
merupakan kesatuan yang sangat penting (Zhou,2011).

Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah alat bantu yang dapat
membantu si pembuat keputusan dalam menetapkan sebuah keputusan. Perlu digaris
bawahi bahwa Sistem Pendukung Keputusan hanyalah ditujukan untuk membantu,
bukan untuk membuat keputusan. Keputusan yang diambil merupakan tanggung
jawab dari si pembuat keputusan.

Pada penelitian terdahulu tentang sistem pendukung keputusan, telah
dilakukan perbandingan antara metode Weighted Sum Model dengan metode MADM
lainnya untuk menentukan metode mana yg lebih akurat dalam pengimplementasian
sistem pendukung keputusan tersebut.

2.1.1

Syarat Sistem Pendukung Keputusan


Syarat dari sebuah sistem keputusan (Bidgoli,1989) adalah :
1.

Memerlukan perangkat keras;

2.

Memerlukan perangkat lunak;

3.

Memerlukan manusia (perancang dan pengguna);

4.

Dirancang untuk mendukung sebuah pengambilan keputusan;

5.


Harus dapat membantu pengambil keputusan pada setiap level keputusan; dan

6.

Menekankan masalah tidak terstruktur dan semi terstruktur.

Universitas Sumatera Utara

8

2.1.2

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan haruslah memiliki tiga komponen yang menentukan
kapabilitas teknis Sistem Pendukung Keputusan tersebut (Suryadi,1998) yaitu :
1. Susbsistem Manajemen Basis Data (Database Management Subsystem)
Suatu sub-sistem yang memanajemen data dengan memasukkan satu database
yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak.
2. Susbsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem)

Subsistem ini mengatur semua permasalahan integrasi akses data dan model
keputusan yang ada dalam sebuah Sistem Pendukung Keputusan.
3. Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and
Management Software).
Subsistem ini mencakup semua hubungan yang terjadi antara Sistem Pendukung
Keputusan dan Pengguna.

2.1.3 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
Sehubungan banyaknya definisi yang dikemukakan mengenai pengertian dan
penerapan dari sebuah SPK, sehingga menyebabkan terdapat banyak sekali pandangan
mengenai

sistem

tersebut.

SPK

memiliki


karakteristik

dan

kemampuan

(Suryadi,1998) yaitu:
1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi
2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model
5. Menggunakan baik data eksternal dan internal
6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis
7. Menggunakan beberapa model kuantitatif

Universitas Sumatera Utara

9

2.1.4 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Langkah – langkah yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
(Basyaib,2006) adalah :

1.

Intelijen

a. Pembentukan persepsi terhadap situasi yang dihadapi
Ialah mengenali situasi keputusan dan pendefinisian karakteristik utama yang ada
pada situasi tersebut
b. Membangun model yang mewakili situasi
Sebuah model merupakan kendaraan yang membantu dalam mengestimasi hasil
yang mungkin terjadi dari sebuah situasi keputusan
c. Penentuan ukuran kuantitatif terhadap biaya (disbenefits) dan manfaat yang paling
tepat untuk situasi yang dihadapi
Sistem ukuran seragam yang akan digunakan dalam membandingkan alternatif
langkah keputusan

2.


Desain

Penentuan dengan spesifik alternatif yang dimiliki dengan mengenali dan
merumuskan dengan jelas langkah – langkah yang mungkin dilakukan.
3.

Pilihan

a. Evaluasi manfaat dan biaya (disbenefits) dari semua langkah alternatif.
Ialah penilaian akibat penerapan setiap langkah alternatif dengan menggunakan
ukuran biaya dan manfaat.
b. Menetapkan kriteria dalam memilih langkah terbaik.
Adalah penetapan peraturan dengan mengaitkan hasil dengan tujuan pembuatan
keputusan.
c. Penyelesaian situasi keputusan.
Ialah mengambil sebuah langkah dengan dasar kriteria yang dapat diterima.

Universitas Sumatera Utara

10


Langkah - langkah diatas dapat dilakukan secara berulang, baik seluruh langkah
maupun sebagian. Hal tersebut dilaksanakan terus menerus hingga situasi keputusan
benar - benar terselesaikan.

2.1.5 Metode Weighted Sum Model
Weighted Sum Model adalah suatu metode sederhana yang sering digunakan pada
permasalahan dimensi tunggal. Normalisasi atribut dilakukan guna menjamin
perbandingan antar atribut yang akan digunakan. Jika tidak demikian, maka atribut atribut yang memiliki nilai yang tinggi akan membuat ketidakseimbangan pada nilai
keseluruhan yang akan diperoleh. Kesederhanaan dari metode Weighted Sum Model
ini menjadi kelebihan tersendiri dari metode tersebut.
Jika terdapat m alternatif dan n kriteria, maka alternatif terbaik dapat dirumuskan
sebagai berikut (Ramon,2012):

Keterangan :
Awsm

=

� ∑� .


-…………….…………….

= Nilai alternatif terbaik

aij

= Nilai alternatif i pada kriteria j

wj

= Bobot kriteria j

Dimanai = 1,2,3,…,m dan Awsm merupakan nilai dari alternative terbaik, n
adalah banyaknya criteria, aij merupakan nilai alternatif i pada kriteria j dan wj adalah
nilai bobot kriteria j.
Kesulitan pada metode ini hadir ketika kriteria yang digunakan bukanlah kriteria
dimensi tunggal atau multi dimensi. Dalam permasalahan tersebut, maka kriteria yang
ada harus disamakan menjadi satu dimensi yang sama (Ramon,2012).


Universitas Sumatera Utara

11

Start

Data alternatif
(u)

Nilai bobot
kriteria

Hitung dengan
rum us (1)

Nilai alternatif
tertinggi

end

Gambar 2.1 Flowchart Metode Weighted Sum Model
Langkah untuk memperoleh nilai WSM dari alternatif yang ada adalah sebagai
berikut:
1.

Masukkan data seluruh alternatif.

2.

Masukkan nilai bobot dari setiap kriteria.

3.

Hitung dengan rumus (1).

4.

Nilai alternatif tertinggi akan didapatkan.

Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut. Terdapat sebuah
permasalahan dalam memilih alternatif yang terbaik antara A1, A2, dan A3.
Sedangkan kriteria yang menentukan proses pemilihan adalah C1, C2, C3 dan C4.
xNilai bobot kriteria dan nilai kriteria dari masing-masing alternatif disajikan dalam
Tabel 2.2.
Tabel 2.1 Contoh Metode WSM
C1

C2

C3

C4

Alternatif

0.1

0.3

0.4

0.2

A1

20

15

10

10

A2

15

20

10

15

A3

10

20

15

20

Universitas Sumatera Utara

12

Berdasarkan Tabel 1, dapat kita ketahui nilai bobot yang diberikan pada kriteria
C1 adalah 0.1 atau 10 %, nilai bobot pada kriteria C2 adalah 0.3 atau 30 %, nilai
bobot pada kriteria C3 adalah 0.4 atau 40 % dan nilai bobot pada kriteria C4 adalah
0.2 atau setara dengan 20 %.Selanjutnya untuk menghitung nilai WSM dari setiap
alternatif digunakan rumus (1) sehingga:

Untuk alternatif A1, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :
= . ×

+ . ×

+ . ×

+ . ×

=

.

= . ×

+ . ×

+ . ×

+ . ×

=

.

Untuk alternatif A2, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :

Untuk alternatif A3, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :
= . ×

+ . ×

+ . ×

+ . ×

=

Berdasarkan rumus (1), maka alternatif A3 lah yang paling baik, dikarenakan
nilai WSM dari alternatif A3 merupakan nilai yang tertinggi dari semua alternatif
yang ada.

2.2 Eclipse
Eclipse

adalah

sebuah

IDE

(Integrated

Development

Environment)

untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform
independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse: Multi-platform, Mulit-language
dan Multi-role.Sejarah Eclipse awalnya dikembangkan oleh IBM (International
Business Machines) untuk menggantikan perangkat lunak pengembangan IBM Visual
Age for Java 4.0. Produk Eclipse ini diluncurkan oleh IBM pada tanggal 5 November
2001. IBM menginvestasikan US$ 40 juta untuk

pengembangannya. Sejak 5

November 2001 (Cholis, 2013).

Universitas Sumatera Utara

13

2.3 Pengertian, Fungsi dan Jenis Gitar
2.3.1 Pengertian Gitar
Gitar adalah alat musik yang memiliki dawai (senar) dan dapat dibunyikan dengan
cara dipetik atau digenjreng (dikocok). Bunyi yang dihasilkan gitar berasal dari
getaran dawai. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh pokok dengan bagian leher
yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah enam didempetkan. Gitar
secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar yang terbuat dari
nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material polikarbonat
(Asriadi,2012).

2.3.2 Fungsi Gitar
Secara umum gitar memiliki 2 fungsi,yaitu:
1. Gitar sebagai ritem atau pengiring pada sebuah lagu,artinya dengan memainkan
nada-nada pada gitar, kita bisa mengiringi atau memberi pola irama pada sebuah
lagu dengan menggunakan akor-akor yang kita mainkan secara bersamaan dipetik
atau digenjreng.
2. Gitar sebagai melodi, artinya dengan memainkan nada-nada pada gitar,kita bisa
memainkan melodi sebuah lagu sebagai pengganti vokal lagu dengan
menggunakan teknik-teknik skala nada gitar dengan dimainkan dan dibunyikan
satu per satu nada tersebut memalui petikan.

2.3.3 Jenis Gitar
Pada dasarnya gitar memiliki 2 jenis, yaitu gitar elektrik dan gitar akustik. Kedua gitar
ini memiliki fungsi yang sama,tetapi memiliki perbedaan pada karakter dan bagiannya
(Asriadi,2012).
1. Gitar Elektrik
Gitar elektrik adalah jenis gitar yang menggunakan beberapa pick up untuk
mengubah bunyi getaran dari senar gitar menjadi arus listrik, lalu akan dikuatkan
kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Bunyi
yang dihasilkan dari getaran senar gitar akan mengenai kumparan yang ada di
badan gitar yang biasa disebut pick up. Terkadang sinyal yang keluar dari pick up
diubah secara elektronik dengan menggunakan guitar effect, sehingga suara yang
dihasilkan menjadi lebih kuat dan berkarakter.

Universitas Sumatera Utara

14

2. Gitar Akustik
Gitar akustik adalah jenis gitar yang suaranya dihasilkan dari getaran senar gitar
yang dialirkan melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam ruang
suara. Suara di dalam ruang suara ini akan beresonansi terhadap kayu badan gitar.
Jenis kayu yang digunakan akan mempengaruhi suara yang dihasilkan oleh gitar
tersebut.
I.

Gitar Akustik String
Gitar akustik string adalah gitar akustik yang menggunakan bahan string
atau logam seperti nikel atau baja. Biasanya ukuran lebar papan jari lebih
kecil atau sama dengan gitar elektrik.

II.

Gitar Akustik Nilon
Gitar akustik nilon adalah gitar akustik yang senar 1,2, dan 3
menggunakan senar dari bahan nilon. Biasanya ukuran lebar papan jari
lebih lebar dari gitar akustik string. Gitar ini biasa dikenal dengan nama
gitar klasik, karena sering digunakan untuk memainkan lagu-lagu bergenre
klasik.

III.

Gitar Akustik Elektrik
Gitar akustik elektrik adalah gitar akustik string atau nilon yang
menggunakan elektrik atau pick up sebagai pembangkit suaranya, dan
memiliki lubang jack seperti gitar elektrik. Gitar ini bisa digunakan secara
akustik atau secara elektrik dengan menggunakan amplifier dan loud
speaker.

2.4 Android
Android adalah suatu sistem operasi yang didesain sebagai platform open source
untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware,
dan aplikasi . Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang
untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri. Android menyediakan semua tools dan
framework untuk mengembangkan aplikasi dengan mudah dan cepat. Dengan adanya
Android SDK ( Software Developement Kit ) pengembang aplikasi dapat memulai
pembuatan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java
(Utomo, 2012).

Universitas Sumatera Utara

15

2.4.1 Sejarah Android
Android Inc. didirikan oleh Andy Rubin, Rich Milner, Nick Sears dan Chris White
pada tahun 2003 di Palo Alto, California, USA. Pada Agustus 2005 Google membeli
Android Inc. Kemudian untuk mengembangkan Android dibentuklah Open Handset
Alliance konsorsium dari 34 perusahaan hardware, software dan telekomunikasi,
termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualqomm, T-Mobile dan Nividia. Saat ini
sudah banyak bermunculan vendor-vendor untuk smartphone yang memakai OS
Android ,yaitu diantaranya : HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos,
Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips,
T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan lainnya vendor yang memproduksi smartphone
Android.
Keunikan dari nama sistem operasi Android adalah dengan menggunakan
nama makanan hidangan penutup (Dessert). Selain itu juga nama-nama OS Android
memiliki huruf awal berurutan sesuai abjad (Chistie, 2012).

2.4.2 Versi-versi Android
Tabel 2.2 Versi-versi Android
Versi
Android 1.0
Android 1.1
Android 1.5
Android 1.6
Android 2.0
Android 2.0.1
Android 2.1
Android 2.2 - 2.2.3
Android 2.3 - 2.3.2
Android 2.3.3 - 2.3.7
Android 3.0
Android 3.1
Android 3.2
Android 4.0 - 4.0.2
Android 4.0.3 - 4.0.4
Android 4.1
Android 4.2
Android 4.3
Android 4.4
Android 5.0

Tanggal Rilis
23 September 2008
9 Februari 2009
30 April 2009
15 September 2009
26 Oktober 2009
3 Desember 2009
12 Januari 2010
20 Mei 2010
6 Desember 2010
22 Februari 2011
22 Februari 2011
10 Mei 2011
18 Juli 2011
19 Oktober 2011
16 Desember 2011
9 Juli 2012
13 November 2012
24 Juli 2013
31 Oktober 2013
3 November 2014

Nama Kode

Cupcake
Donut
Eclair
Eclair
Eclair
Froyo
Gingerbread
Gingerbread
Honeycomb
Honeycomb
Honeycomb
Ice Cream Sandwich
Ice Cream Sandwich
Jelly Bean
Jelly Bean
Jelly Bean
Kitkat
Lollipop

API
API Level l
API Level 2
API Level 3
API Level 4
API Level 5
API Level 6
API Level 7
API Level 8
API Level 9
API Level 10
API Level 11
API Level 12
API Level 13
API Level 14
API Level 15
API Level 16
API Level 17
API Level 18
API Level 19
API Level 20

Universitas Sumatera Utara

16

Dalam penelitan kali ini kita hanya akan membahas Android versi Jelly Bean sampai
seterusnya.

2.4.3 Android versi 4.1 Jelly Bean
Kelebihan dari Android Jelly Bean adalah Akses lebih cepat. Dapat mematikan
pemberitahuan pada aplikasi tertentu Shortcut serta widget dapat disusun ulang atau
diubah ukurannya sesuai keinginan. Aplikasi pada kamera ditambah.Dapat
menambahkan widget aplikasi tanpa harus root terlebih dulu.

2.4.4 Android versi 4.4 Kitkat
Pada versi Kitkat ini ada beberapa pembaharuan yaitu :
1. Pembaruan antarmuka dengan bar status dan navigasi transparan pada layar
depan.
2. Optimasi kinerja pada perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah
3. Kerangka kerja pencetakan
4. NFC Host Card Emulation sebagai emulator kartu pintar
5. WebViews berbasis Chromium
6. Perluasan fungsionalitas bagi layanan pendengar notifikasi
7. API umum untuk mengembangkan dan mengelola klien pesan teks,
kemampuan untuk menentukan aplikasi SMS standar.
8. Kerangka kerja baru untuk transisi UI
9. Kerangka kerja akses penyimpanan untuk mengambil konten dan dokumen
dari sumber lain
10. Sensor batching, Step Detector, dan Counter API
11. Peningkatan tampilan mode layar penuh, tombol perangkat lunak dan status
bar bisa diakses dari tepi dengan cara menggesek
12. Penyeimbang audio, pemantauan audio, dan peningkatan suara audio
13. Perekam aktivitas layar yang terintegrasi
14. Inframerah
15. Peningkatan aksesibilitas API

Universitas Sumatera Utara

17

16. Mesin virtual eksperimental baru, ART.
17. Dukungan Bluetooth Message Access Profile (MAP).
2.4.5 Android Versi 5.0 Lollipop
Pada versi ini memiliki notifikasi dan menu recent app baru yang mana
pemberitahuan selalu menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki oleh smartphone,
karena hal ini dapat menjadi indikator dan dapat membantu pengguna nantinya. Di
versi ini memiliki kelebihan dimana smartphone sedang dalam keadaan terkunci,
namun user dapat mengakses video dan sebagainya.
Dilengkapi dengan project volta, untuk meningkatkan daya hidup baterai, jadi
dengan fitur tersebut dapat menghemat daya smartphone. Android versi Lollipop ini
juga memiliki ART Compiler, yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja
smartphone,jadi dengan layanan fitur tersebut pengguna dapat leluasa dalam
memainkan smartphone mereka. Dalam hal keamanan, Android versi Lollipop ini
memiliki fitur keamanan Smart Lock, tentunya hal ini akan mengintegrasikan
keamanan dua perangkat, dimana salah satu perangkat hanya akan dapat dibuka
bilamana akses melalui perangkat pasangannya.
2.5 Relevansi

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat penulis adalah
sebagai berikut:

1. Safaat N. (2012) membuat penelitian mengenai aplikasi Android dengan judul
Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android
(Safaat,2012). Dalam hal ini penulis membuat program aplikasi berbasis android
dalam smartphone dan tablet dengan sinkronisasi ukuran layar.
2. Muhammad Fajrul Falah Siregar (2014) membuat penelitian dengan judul
Implementasi Metode Simple Addictive Weighting (SAW) dan Weighted Sum Model
(WSM) Dalam Pemilihan Siswa Berprestasi (Studi Kasus : MIN Tanjung Sari Medan
Selayang) (Falah,2014). Penelitian ini dilakukan untuk melihat metode mana yang
lebih baik digunakan antara SAW dan WSM dalam pemilihan siswa berprestasi
dengan kriteria yaitu kelakuan, kedisiplinan, nilai rata-rata raport, kerapian,

Universitas Sumatera Utara

18

kebersihan dan total ketidakhadiran. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk membantu
memudahkan penyelesaian masalah pemilihan siswa berprestasi dan mengetahui
metode mana yang lebih baik antara SAW dan WSM.
3. Ariyanto (2012), membuat penelitian dengan judul Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi
Kasus: Pamella Swalayan) (Ariyanto,2012). Penelitian ini membuat program
pemilihan karyawan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan
kriteria-kriteria yang akan menghasilkan nilai terbaik dari semua data karyawan.
4. Chistie E.S (2012) membuat penelitian mengenai platform Android dengan judul
Aplikasi Portal Akademik Mobile Berbasis Android (Chistie,2012). Aplikasi yang
dibuat penulis pada dasarnya tidak jauh berbeda penggunaannya dengan sistem
informasi akademik berbasis web, memiliki tugas yang sama sebagai client. Yang
membedakan ialah cara pengaksesan data yang menggunakan web dilakukan melalui
browser internet, berbeda dengan pengaksesan yang dilakukan langsung dengan
aplikasi khusus yang sudah diinstalasi dan terkoneksi dengan server. Data yang
diperlukan untuk menghasilkan informasi bersumber dari tempat penyimpanan yang
sama dan diolah pada server yang sama pula.
5. H.N Cholis (2013) membuat penelitian mengenai platform Android dengan judul
Aplikasi Hitung Zakat Berbasis Android (Cholis,2013).Penulis membangun sebuah
aplikasi hitung berbasis android seperti kalkulator namun di desain dan di program
untuk menghitung zakat. Hasil perhitungan zakat nantinya akan sesuai dengan jenis
zakatnya dan memudahkan user karena berupa aplikasi smartphone/ponsel.
6. Dwi Rizki Ananda (2015) membuat penelitian mengenai sistem pendukung keputusan
denga judul Perbandingan Metode Anatycal Hierarchy Process (AHP) dan Weighted
Sum Model (WSM) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda
(Ananda,2015). Penelitian ini menggunakan metode WSM dengan kriteria yaitu
model, merek dan harga. Parameter perbandingan metode adalah Running Time
Calculation dan akurasi dari kedua metode tersebut, sistem hanya dapat
membndingkan 3 alternatif pemilihan sepeda dan perbandingan dilakukan antar 1
jenis sepeda. Output dari sistem ini adalah nilai dari masing-masing alternatif sepeda
dengan nilai terbesar merupakan nilai yang paling direkomendasikan oleh sistem yang
merupakan

hasil

dari

perhitungan

metode

AHP

dan

WSM

tersebut.

Universitas Sumatera Utara