Kewenangan Pengadilan Niaga Dalam Sengketa Kepailitan

ABSTRAK

KEWENANGAN PENGADILAN NIAGA DALAM
SENGKETA KEPAILITAN
Veri Veronika 1
Windha**
Ramli Siregar***
Pengadilan Niaga adalah pengadilan yang berada di dalam lingkungan
badan Peradilan Umum, jadi bukanlah lingkungan badan peradilan yang berdiri
sendiri. Pengadilan Niaga berwenang untuk memeriksa dan memutus sengketa
kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang. Pengadilan Niaga untuk
pertama kalinya berada di Jakarta Pusat, kemudian hadir juga di kota Medan,
Surabaya, Semarang, dan Ujung Pandang. Permasalahan yang terdapat di dalam
penulisan skripsi ini adalah mengenai sengketa kepailitan menurut UndangUndang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, mengenai cara penyelesaian sengketa kepailitan, dan tentang
kewenangan Pengadilan Niaga dalam menyelesaikan sengketa kepailitan
Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah
metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif
analitis. Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas doktrin-doktrin atau
asas-asas hukum dengan menggunakan suatu metode pendekatan yang
mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori

hukum yang menjadi objek penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pertama bahwa Sengketa Kepailitan
menurut undang – undang nomor 37 tahun 2004 dinyatakan dalam pasal 3 Angka
1. Dalam Pengadilan Niaga ini hukum yang berlaku adalah hukum acara perdata,
dan peraturan yang mengatur tentang sengketa kepailitan ini terdapat pada
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang. Kedua , Ada 3 macam upaya hukum yang dapat
ditempuh dalam menyelesaikan sengketa kepailitan, yaitu perlawanan, kasasi, dan
peninjauan kembali. Di dalam penyelesaian sengketa kepailitan tersebut, terdapat
pihak-pihak yang terlibat antara lain: debitor, kreditor, kurator, dan juga hakim
pengawas. Ketiga , Selain menyelesaikan sengketa kepailitan dengan perkara
baru, Pengadilan Niaga juga mempunyai wewenang dalam menyelesaikan
sengketa kepailitan yang timbul setelah adanya putusan terhadap sengketa
kepailitan tersebut.

Kata Kunci: Kewenangan, Pengadilan Niaga, Sengketa Kepailitan
*Mahasiswa Fakultas Hukum Sumatera Utara
** Dosen Pembimbing I
*** Dosen Pembimbing II


Universitas Sumatera Utara