3 penulisan makalah dan artikel

PENULISAN MAKALAH DAN ARTIKEL

Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dari materi ini adalah:
1. Pembaca dapat menjelaskan berbagai macam makalah atau artikel dan strukturnya.
2. Pembaca dapat memunculkan ide atau judul untuk penulisan makalah atau artikel dari
pengalaman mengajar maupun dari sumber pustaka.
3. Pembaca dapat menulis makalah/artikel atau outline/kerangkanya berdasarkan ide
tersebut.

A. Pengantar (trigger)
Pak Didi mempunyai pengalaman menarik tentang mengatasi kesulitan siswa saat belajar
matematika dengan menggunakan alat peraga buatannya sendiri. Lantas pak Didi menuliskan
pengalamannya tersebut dan menyajikannya dalam pertemuan MGMP. Apakah tulisan pak Didi
tadi bisa disebut sebagai makalah? Mengapa?

Gambar 1. Diskusi para guru.
(Sumber: Koleksi Dokumen PPPPTK Matematika)

B. Pengertian dan Jenis Makalah
1. Pengertian Makalah atau Artikel

Saat ini jabatan guru merupakan jabatan profesional. Guru tidak lagi hanya mengajar tetapi
juga meneliti, membuat karya inovatif dan menulis. Guru harus terus belajar agar
kemampuan mengajar menjadi lebih baik dan lebih profesional. Belajar dapat dilakukan
secara mandiri dengan membaca buku atau belajar bersama melalui mengikuti diklat,
menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi, mengikuti seminar, menerbitkan tulisan,
berdiskusi dan sebagainya. Dalam proses guru belajar dan mengajar inilah, guru dapat
membagikan pengalaman dan pengetahuannya pada orang lain (teman sejawat) melalui
tulisan. Salah satu cara guru menunjukkan kepakarannya di bidang pendidikan dan
pengajaran adalah melalui karya tulis ilmiah.
Sebuah tulisan yang baik sekalipun jika tidak disosialisasikan kepada khalayak umum, akan
memiliki nilai yang rendah. Mengapa? Pertama, tulisan tersebut tidak memiliki nilai
kegunaan bagi orang lain. Kedua, nilai terpendam tulisan tersebut akan menjadi usang jika
telah melalui kurun waktu tertentu, baik karena kehilangan momentumnya maupun karena
manfaatnya telah banyak dikenal atau dilakukan orang lain.
Oleh karena itu, publikasi merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah.
Dengan publikasi maka selain ide atau gagasan tersebut dapat tersampaikan kepada
khalayak ramai untuk mendapatkan pengakuan, juga berguna untuk mendapatkan umpan
balik baik saran, kritik, maupun pendapat yang berguna untuk perbaikan dan penulisan
selanjutnya.
Jenis KTI yang terkait dengan publikasi antara lain makalah atau artikel. Dalam Bahasa

Inggris biasanya tidak dibedakan dan disebut dengan paper. Dalam tulisan ini, makalah
diistilahkan untuk paper yang dipresentasikan pada suatu forum atau pertemuan ilmiah ,
sementara artikel digunakan sebagai istilah untuk paper yang diterbitkan pada suatu
berkala ilmiah atau ilmiah populer.

2. Jenis Makalah atau Artikel
Makalah atau artikel berturut-turut merupakan karya tulis ilmiah yang dipresentasikan
pada suatu forum ilmiah atau diterbitkan pada suatu berkala ilmiah. Secara umum, makalah
atau artikel dapat dibedakan ke dalam dua jenis: hasil penelitian, dan hasil kajian/telaah
kepustakaan.

a. Makalah atau Artikel Hasil Penelitian

Bagian-bagian makalah atau artikel hasil penelitian, seperti halnya pada laporan
penelitian, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian, kajian pustaka dan
kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Perbedaannya dengan
laporan penelitian, pada makalah/artikel bagian-bagian ini bisa bergabung misal kajian
pustaka dan metodologi dijadikan satu, juga pada artikel disajikan dalam versi yang
lebih singkat. Bagian penutup digunakan untuk menyampaikan simpulan hasil
penelitian (dan saran, jika ada). Terakhir ditutup dengan Daftar Isi.

b. Makalah atau Artikel Hasil Kajian Ilmiah (Studi Kepustakaan)
Makalah/artikel hasil kajian ilmiah adalah makalah/artikel yang isinya bukan
merupakan hasil penelitian dalam pengertian tidak ada penggunaan sampel & populasi,
jadi hanya merupakan kajian kepustakaan. Namun demikian, struktur penulisan
makalah/artikel hasil kajian mirip dengan makalah/artikel hasil penelitian, jadi pada
makalah/artikel hasil kajian tetap ada masalah dan metodologi pemecahannya.
Makalah hasil kajian ilmiah dapat dipandang sebagai kajian pra penelitian karena
sifatnya yang teoretik bukan empirik. Namun demikian, makalah kajian pustaka dapat
merujuk pada hasil penelitian orang lain dimana hasil penelitian orang lain tersebut
dipandang sebagai landasan teoretik.
Selain dibedakan atas hasil penelitian dan hasil kajian, makalah/artikel juga dapat
dibedakan berdasarkan keketatan struktur dan kebahasaannya, yaitu:
a. Ilmiah (non-populer)
Jenis makalah/artikel ini menuntut tata tulis, bahasa, dan kedalaman kajian yang cukup
ketat. Jenis ini biasanya dipresentasikan pada seminar nasional atau internasional oleh
lembaga yang resmi, muncul dalam prosiding seminar atau diterbitkan pada jurnaljurnal ilmiah yang memiliki struktur dan format penulisan tertentu yang harus diikuti.
Antara jurnal yang satu dengan jurnal yang lain, memiliki struktur dan format penulisan
yang mungkin berbeda-beda tetapi memiliki satu kesamaan: adanya struktur dan
format penulisan yang harus diikuti. Berdasarkan strukturnya, maka perbedaan jenis
makalah/artikel ini dengan yang lain terletak pada antara lain adanya bagian

abstrak/sari (abstract), kata kunci (keywords), dan nomor klasifikasi topik kajian
(bergantung pada disiplin ilmu tertentu).
b. Ilmiah Populer
Makalah/artikel ilmiah populer adalah tulisan ilmiah yang disajikan dengan gaya
bahasa yang populer/umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik
untuk dibaca. Secara umum, makalah/artikel ilmiah populer juga memuat tiga
komponen, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup, namun tidak
terikat aturan yang ketat. Bagian pendahuluan dan bagian penutup pun dapat ada, dapat
pula tidak. Sebagai tulisan ilmiah, bagian daftar pustaka harus ada. Satu hal yang pasti,

tulisan itu tidak meninggalkan kaidah penulisan ilmiah, topik dalam ruang lingkup
kajian ilmiah, dan memerlukan sikap ilmiah.

Aktifitas/Latihan 1
1. Kemukakan dengan kata-kata Anda sendiri, apa pengertian suatu makalah dan artikel!
2. Jelaskan dengan kata-kata sendiri, pengertian makalah/artikel hasil kajian ilmiah!
3. Artikel di dalam surat kabar, apakah tergolong ke dalam artikel ilmiah non-populer?
Jelaskan.
4. Carilah dari berbagai sumber, masing-masing 2 contoh untuk (a) paper hasil penelitian di
jurnal, (b) paper hasil kajian di jurnal atau prosiding, dan (c) paper ilmiah populer di koran,

majalah, atau buletin ilmiah.

C. Karakteristik dan Struktur Penulisan Makalah/Artikel yang Baik
1. Karakteristik Makalah/Artikel yang baik
Makalah/artikel yang baik juga harus mengikuti karakteristik KTI yang baik. Selebihnya,
suatu makalah/artikel sebaiknya mengikuti beberapa ciri sebagai berikut:
a. Menyesuaikan dengan struktur penulisan paper, yang secara umum bersifat ringkas, to
the point , dan lugas. Berbeda dengan penulisan buku atau laporan penelitian yang
cenderung harus lengkap dan detail.
b. Menyesuaikan dengan format yang ada di sebuah forum ilmiah atau berkala ilmiah.
c. Menyesuaikan dengan bidang keilmuan suatu foum ilmiah atau berkala ilmiah. Dengan
mengikuti ketentuan penulisan, maka naskah kita menjadi layak untuk diterbitkan
(untuk lolos tidaknya bergantung pada dewan redaksi suatu berkala).

2. Struktur Penulisan Makalah/Artikel Yang Baik
Struktur penulisan makalah/artikel berbeda dengan penulisan bentuk buku. Daftar isi,
daftar tabel, daftar simbol, daftar kata, lampiran, kata pengantar, halaman peruntukan, kata
sambutan, struktur bab, serta kover tidak diperlukan dalam penulisan sebuah paper.
Secara umum, struktur paper dibagi ke dalam 3 bagian:
Bagian pendahuluan

Bagian ini memuat latar belakang atau alasan penulisan topik yang dipilih. Diungkapkan
urgensinya dan perbedaannya dengan topik pada KTI yang lain.

Ditulis pula secara singkat metodologi dalam penelitian atau pengkajian yang telah
ditempuh. Penulisan metodologi ini harus singkat dan jelas, tidak perlu bertele-tele, apalagi
menggunakan judul atau subbab tersendiri (seperti pada laporan penelitian). Bagian yang
perlu diutarakan adalah metode penelitian/pengkajiannya, sampel dan populasi (untuk
penelitian), metode statistiknya (untuk penelitian), serta permasalahan penelitian/
pengkajian. Bagian pendahuluan tidak perlu dibuat dengan beberapa subjudul, bahkan
beberapa tipe makalah/artikel tidak mencantumkan judul pendahuluan .

Bagian pembahasan
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting karena memuat ide atau gagasan baru
dari penulis. Pada tahap awal disampaikan hasil-hasil dari penelitian, lalu disusul dengan
analisis atau pembahasannya. Sementara untuk bentuk kajian literatur disampaikan
lansung pembahasannya. Pada bagian ini dimungkinkan dibagi-bagi ke dalam beberapa
subjudul, sesuai dengan bobot pembahasan dan kepentingan subjudul tersebut.

Bagian kesimpulan
Bagian ini tidak mengungkapkan sesuatu yang baru, hanya memuat ikhtisar dari

pembahasan yang disampaikan sebelumnya. Hal-hal lain yang mungkin ada adalah
implikasi dari temuan yang telah disampaikan dan/atau berupa rekomendasi untuk pihakpihak tertentu terkait kesimpulan tersebut. Jika tanpa bagian implikasi atau rekomendasi,
maka bagian kesimpulan tidak perlu dibut sub-subjudul.

Aktifitas/Latihan 2
1. Carilah dua format penulisan yang masing-masing berasal dari penerbitan berkala ilmiah
yang berbeda. Jika kesulitan untuk berkala ilmiah cetakan, Anda dapat mencarinya pada
berkala ilmiah online. Bandingkan kedua format penulisan tersebut, perbedaan dan
kesamaannya!
2. Carilah sebuah artikel di prosiding, buletin/majalah, atau di situs resmi (berbadan hukum)
yang menurut Anda memiliki kekurangan. Jelaskan letak kekurangan atau kelemahan
artikel tersebut!
3. Jelaskan dengan kata-kata sendiri, tiga bagian pokok suatu makalah/artikel!
4. Apakah pada makalah/artikel dimungkinkan adanya bagian ucapan terima kasih? Cobalah
telusuri di berbagai makalah/artikel pada prosiding atau jurnal.

D. Pengembangan Topik dan Masalah Paper
Setiap pemilihan topik penulisan artikel selalu dilandasi oleh 2 hal: ketertarikan (interes) dan
keahlian (competency). Jika kita ingin sekali menulis tentang suatu topik tetapi tidak memiliki
kompetensi terkait dengan topik tersebut, maka akan cukup memakan waktu karena harus

belajar terlebih dahulu, sebaliknya bila kita merasa memahami atau memiliki kompetensi
pada suatu topik tetapi tidak memiliki ketertarikan maka juga akan menghambat dalam

penulisan. Jadi, sebaiknya untuk menetapkan topik suatu tulisan, dipilih yang paling menarik
bagi Anda sekaligus memiliki pemahaman yang cukup terhadap topik tersebut.
Walaupun demikian, karena informasi sudah tersebar sangat masif di dunia maya, maka
terkadang kita dapat mengabaikan kompetensi tersebut, dalam pengertian jika kita merasa
belum begitu kompeten maka kita dapat mempelajarinya dengan cepat. Caranya? Gunakanlah
informasi dengan cara yang selektif dari melimpahnya informasi yang relevan di dunia maya
(internet).
Selain itu, untuk menemukan topik-topik yang menarik dan layak untuk ditulis, maka kegiatan
menelusuri dan membaca artikel-artikel orang lain akan sangat berguna. Sumber informasi
tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi penulisan, selain itu dari paper-paper tersebut
kita juga dapat menemukan sesuatu yang baru yang belum ditulis atau terlupakan dalam
paper tersebut.
Dalam pemilihan judul makalah/artikel sebaiknya memenuhi kriteria berikut ini.
1. Judul paper menarik, ringkas, dan informatif.
2. Topik yang dipilih penting atau up to date .
3. Judul memiliki ruang lingkup yang cukup, tapi jangan terlalu luas.
Contoh.

 Miskonsepsi Siswa SMP pada Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan.
 Kemampuan Siswa SMA dalam Mengaplikasikan Konsep Limit dan Turunan.
 Permasalahan Mendasar dalam Implementasi Kurikulum 2013 (belajar dari pengalaman
penulis di SD Melimpah)
Contoh yang kurang baik.
 Pembelajaran Matematika SMP (terlalu luas, kurang spesifik, kurang menarik)
 Metakognitif Belajar Matematika (kurang spesifik)
 Masalah Pembelajaran Sifat Non-Komutatif pada Konsep Matriks di Kelas XI pada SMAN 12
Kecamatan Bulan Kabupaten Matahari Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Analisis Pekerjaan
Tugas (terlalu panjang, terlalu spesifik)

Refleksi dari pengalaman mengajar dapat memunculkan ide penelitian atau ide tulisan. Untuk
membantu dalam mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran, panduan berikut ini
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif.
Identifikasikan permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan beberapa aspek yang Anda
tentukan sendiri, misalnya aspek strategi pembelajaran, aspek pemanfaatan media, aspek
motivasi siswa, aspek karakteristik materi ajar dan sebagainya. Kemudian, buatlah daftar
permasalahan berdasarkan aspek-aspek tersebut.

Berikut adalah contoh permasalahan dalam pembelajaran yang diadaptasi dari Paket

Pembelajaran BERMUTU (Wardhani, dkk, 2008).
ASPEK

CONTOH MASALAH




Pengembangan
Kurikulum





Penguatan Materi








Praktik Mengajar







Guru kurang terampil mengembangkan silabus, RPP yang mencerminkan
PAKEM dan mudah diterapkan
Guru kurang paham mengembangkan indikator pencapaian kompetensi
yang sesuai untuk siswanya
Guru kesulitan dalam memilih dan menggunakan metode atau media
yang sesuai dengan materi ajar
Guru belum memahami hakikat tujuan mata pelajaran matematika
Guru kurang terampil mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar
yang sesuai dengan tujuan mata pelajaran matematika
Guru kurang terbiasa membuat pedoman penilaian hasil belajar yang
mengakomodasi variasi cara berpikir siswa
Siswa belum terampil melakukan operasi bilangan bulat
Siswa tidak terampil menyelesaikan soal berbentuk cerita
Siswa tidak terampil melakukan operasi bentuk aljabar
Siswa kurang kuat pemahamannya tentang konsep dan rumus
matematika
Siswa kurang mampu menerapkan pemahaman konsep matematika ke
pemecahan masalah
Siswa kurang mampu memberikan alasan jawaban yang runtut dan logis
Siswa pasif
Siswa kurang lancar mengkomunikasikan pemikirannya
Siswa sulit memahami persoalan yang berbeda dengan contoh dari guru
Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran

Berdasarkan daftar masalah tersebut, buatlah daftar ide tulisan sebagai solusi dari
permasalahan atau penjelasan atas permasalahan tersebut. Perhatikan contoh berikut ini.
ASPEK

Pengembangan
Kurikulum

Penguatan Materi

Praktik Mengajar

IDE TULISAN













Pengembangan RPP untuk mata pelajaran matematika
Penggunaan metode atau media pembelajaran matematika
Hakikat tujuan mata pelajaran matematika
Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar
Pedoman penilaian hasil belajar yang mengakomodasi variasi cara
berpikir siswa
Penyelesaian soal berbentuk cerita
Penyelesaian soal operasi bentuk aljabar, operasi bilangan bulat
Konsep dan rumus matematika
Pemecahan masalah matematika
Komunikasi Matematis
Strategi pembelajaran matematika
Motivasi belajar/minat belajar matematika

Ide tulisan dapat berupa tema atau topik yang masih agak umum atau luas cakupannya. Untuk
itu perlu dipertajam apa fokus permasalahan yang akan ditulis sehingga diperoleh judul. Jika
judul tidak spesifik maka Anda akan mengalami kesulitan dalam menyusun tulisannya.
Selain contoh cara mengidentifikasi permasalahan seperti di atas, Anda dapat memperoleh ide
tulisan dari hal-hal yang menarik perhatian Anda. Tulisan yang berdasarkan ketertarikan akan
mendorong Anda untuk lebih produktif dan kreatif untuk mewujudkannya dalam suatu
makalah. Namun jika Anda masih kesulitan dalam mencari ide, maka refleksi pembelajaran dan
identifikasi dalam beberapa aspek dapat membantu dalam menemukan ide tulisan yang
menarik.

Aktivitas/Latihan 3
1. Munculkan topik makalah berdasarkan pengalaman dan pengamatan Anda dari beberapa
situasi berikut (pilih salah satu)
a. Pemanfaatan media TIK atau alat peraga untuk suatu topik matematika
b. Pembelajaran suatu topik matematika dengan pendekatan saintifik
c. Pengembangan materi matematika yang bersifat rekreatif
d. Silakan tulis juga ide yang lain di luar situasi di atas.
2. Tulislah masing-masing sebuah judul makalah/artikel yang baik terkait dengan topik:
a. Strategi Pembelajaran Matematika
b. Kurikulum 2013
c. Pengembangan atau penggunaan media pembelajaran

E. Langkah-langkah Penulisan Makalah
Setelah mendapat ide tulisan, bagaimana langkah selanjutnya agar ide tersebut berkembang
menjadi makalah atau artikel?
Langkah pertama yang paling strategis adalah mengembangkan ide tulisan tersebut menjadi
kerangka makalah. Kerangka makalah akan menjadi panduan Anda dalam mengembangkan
tulisan, sama halnya dengan membuat denah rumah sebelum Anda membangun rumahnya.
Langkah-langkah menyusun kerangka makalah menurut Mahmudi (2013:38) adalah sebagai
berikut.
1. Menentukan tema karya tulis
Contoh.
Tema: Media Pembelajaran untuk topik bangun ruang sisi lengkung
Berdasarkan tema tersebut, Anda dapat menentukan fokus media pembelajarannya
misalnya menggunakan program animasi. Dengan demikian, Anda dapat memformulasikan
judulnya, sebagai berikut.
Judul: Penggunaan Program Animasi .... untuk Pokok Bahasan Kerucut

2. Mendaftar gagasan atau hal-hal yang akan dikembangkan dalam tulisan
Contoh.
a. Kesulitan siswa dalam mengabstraksikan kerucut
b. Manfaat penggunaan visualisasi yang dapat dimanipulasi siswa
c. Keunggulan dan kelemahan program animasi ....
d. Cara penggunaan program animasi ... untuk pembelajaran topik kerucut
3. Mendaftar hal-hal yang harus ditulis dalam karya tulis dengan menjabarkan dari daftar
gagasan (hasil langkah ke-2)
Contoh.
a. Kesulitan siswa dalam mengabstraksikan kerucut
Untuk menjelaskan apakah siswa mengalami kesulitan dalam materi ini maka Anda
perlu menyebutkan data nilai ulangan siswa pada pokok bahasan kerucut. Kemudian
Anda juga perlu menjelaskan mengapa nilai ulangan tersebut tidak memuaskan
misalnya dengan menjelaskan bahwa pembelajaran kerucut menggunakan gambar
dua dimensi menyebabkan siswa sulit memahami.
b. Manfaat penggunaan visualisasi yang dapat dimanipulasi siswa
Untuk menjelaskan manfaat penggunaan visualisasi dalam pembelajaran kerucut,
Anda harus menulis tentang siswa menyukai belajar dengan komputer sehingga
pembelajaran kerucut dengan program animasi .... akan menarik minat siswa. Selain
itu, Anda perlu menjelaskan bahwa siswa lebih mudah membayangkan kerucut
dalam bentuk gambar tiga dimensi yang dapat digerakkan/bergerak dibanding
hanya membayangkannya dalam bentuk gambar dua dimensi.
4. menyusun kerangka tulisan (outline) dengan membuat subjudul berdasarkan daftar gagasan
(hasil langkah ke-2)
Kerangka makalah berguna dalam memandu tulisan agar lebih fokus dan tuntas
pembahasannya. Meskipun demikian, ide tulisan dapat berkembang pada saat menulis.

Aktivitas/Latihan 4
1. Kembangkanlah ide atau judul tulisan makalah (tema/topik) yang Anda peroleh pada
aktivitas/latihan 3 menjadi kerangka makalah.
2. Berkaitan dengan judul yang ditulis pada no.1, kemudian telusurilah minimal 3 sumber
kepustakaan yang relevan. Tulis atau copy-paste bagian pada sumber kepustakaan yang
akan dipergunakan (baik langsung maupun tak langsung), dan tulis pula sumber
kepustakaan tersebut seperti di dalam Daftar Pustaka.

F. Gaya Penulisan dan Daftar Pustaka
Terdapat banyak kaidah gaya penulisan dan cuplikan pustaka, lebih-lebih bila diterbitkan oleh
suatu berkala ilmiah. Namun, ada beberapa kaidah penulisan daftar pustaka yang banyak diacu
di dunia penulisan KTI, antara lain dari APA (American Psychological Association), MLA

(Modern Language Association of America), CMS (Chicago Manual of Style), ASA (American
Sociological Association), dan Harvard Referencing.
Selain komponen dalam pustaka, juga terdapat beberapa aturan gaya huruf (tebal, miring, atau
bergaris) tergantung pada jenis kaidah penulisan daftar pustaka yang diacu.
Secara umum, terdapat beberapa aturan dasar dalam menulis pustaka dalam daftar pustaka.
Untuk setiap jenis pustaka maka sekurang-kurangnya memenuhi beberapa komponen sebagai
berikut.






Buku: nama penulis, judul buku, nama penerbit, tahun terbit.
Jurnal atau berkala ilmiah: nama penulis, judul artikel, tahun publikasi, halaman letak
artikel pada berkala.
Surat kabar atau majalah: nama penulis, judul artikel, nama surat kabar atau majalah,
tanggal publikasi, judul kolom/rubrik dan nomor halaman.
Website: nama penulis, judul artikel, url (lengkap), dan tanggal diakses.
Makalah pertemuan ilmiah: nama penulis, judul makalah, nama pertemuan ilmiah,
tanggal pelaksanaan, nama penyelenggara.

Aktifitas/Latihan 3
1. Carilah referensi gaya penulisan menurut APA dan menurut MLA! Bandingkan keduanya
dalam hal penulisan daftar pustaka untuk buku dan jurnal!
2. Carilah pada APA, MLA atau lainnya, apakah penulisan daftar pustaka untuk sumber di
internet harus mencantumkan hari saat mengakses sumber tesebut? Mengapa demikian?

Daftar Pustaka/Bacaan
Mahmudi. (2013). Penuntun penulisan karangan ilmiah untuk mahasiswa, guru dan umum (Editor:
Ngalimun). Yogyakarta: Aswaja pressindo.
Mien A. Rifai. 1997. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Suharjono. 2006. Peningkatan Karir Tenaga Kependidikan, khususnya dalam hal pembuatan Karya
Tulis Ilmiah sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi. Makalah yang disajikan dalam Temu
Konsultasi dalam rangka Koordinasi dan Pembinaan Kepegawaian Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Depdiknas di Griya Astuti, Nopember 2006.
Suhardjono. 2009. Tanya Jawab di Sekitar Karya Tulis Ilmiah dalam Kegiatan Pengembangan Profesi
Guru. Makalah bahan diskusi pada Rapat Koordinasi KTI Online, 17-20 Februari 2009, Hotel
Sahid Surabaya.

Suhardjono, Suparno, Supardi, & Abdul Aziz Hoesein. (2011). Publikasi ilmiah dalam kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru. Malang: Penerbit Cakrawala Indonesia.
Sumardyono. 2011. Karya Tulis Ilmiah. Bahan Ajar Diklat PPPPTK Matematika. Edisi revisi 3.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
The Liang Gie. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wardani, dkk. 2007. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardhani, S., Sapriadi, & Rosadi, T. 2008. Panduan Belajar Bagi Guru Matematika SMP Paket
Pembelajaran BERMUTU, Dirjend PMPTK, Jakarta.