PENGARUH LATIHAN WAVE SQUAT DAN DOUBLE LEG HOP PROGRESION DENGAN LEG PRESS DAN SITTING CALF TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI | Usbah | Tadulako Journal Sport Sciences And Physical Education 9041 29626 1 PB

PENGARUH LATIHAN WAVE SQUAT DAN DOUBLE LEG HOP
PROGRESION DENGAN LEG PRESS DAN SITTING CALF
TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN POWER TUNGKAI

MUH. USBAH

Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK
Mencapai prestasi sepakbola yang baik maka perlu dilakukan latihan
beban yakni Wave Squatdan Double Leg Hop Progresion dengan Leg Pressdan
Sitting Calf untuk peningkatan Kekuatan otot tungkai dan power Tungkai. Tujuan
dari penelitian ini adalah menganalisis tentang (1) pengaruh latihan Wave Squat
terhadap peningkatan kekuatan Otot tungkai; (2) pengaruh latihan Double leg hop
progresion terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai; (3) pengaruh latihan leg
press terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai; (4) pengaruh latihan Sitting
calf terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai; (5) perbedaan pengaruh latihan
leg press dan sitting calf terhadap peningkatan kekuatan tungkai; (6) perbedaan
pengaruh latihan Wave Squat dan Double leg hop progresion terhadap
peningkatan power tungkai. Sasaran penelitian ini adalah mahasiswa UKM

Sepakbola UNTAD dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode eksperimen
semu. Rancangan penelitian ini menggunakan matching only design, dan analisis
data menggunakan Anova. Proses pengambilan data power tungkai dilakukan
dengan tes Jump DF dan kekuatan otot tungkai dengan menggunakan back and
leg dynamometer pada saat pretest dan posttest. Selanjutnya data hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS seri 16.0. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan
Wave Squat jika dibandingkan dengan latihan Double leg hop progression pada
kekuatan otot tungkai; dengan Nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).
Sedangkan untuk power tungkai terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan
antara latihan leg press jika dibandikan dengan latihan Sitting calf dalam
meningkatkan power tungkai terbukti; dengan Nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari
0,05 (p < 0,05). Berdasarkan analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
peningkatan kekuatan otottungkai dan power tungkai untuk masing-masing
kelompok setelah diberikan latihan dilihat dari uji-t. Selain itu, terdapat perbedaan
pengaruh antara ketiga kelompok dilihat dari peningkatan kekuatan otot tungkai
dan power tungkai melalui hasil uji Anova.
Kata Kunci: Wave Squat, Double Leg Progresion , Leg Press,
Sitting Calf, kekuatan Otot Tungkai , Dan Power Otot Tungkai

48
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume VI Nomor 1 Januari – Juni 2017 ISSN 2337-4594

PENDAHULUAN
Chu (2013) mendefinisikan plyometric merupakan teknik latihan yang
digunakan oleh atlet dalam cabang olahraga yang membutuhkan kekuatan dan
power. .Menurut Baechle& Grove (2003: 27) latihan beban adalah latihan yang
menggunakan beban guna untuk meningkatkan kualitas otot seseorang untuk
meningkatkan kebugaran. Latihan beban yang teratur menyebabkan perubahan
komposisi tubuh.
Kendala yang terjadi saat ini di UKM sepak bola adalah kurangnya latihan
kondisi

fisik

yang

diterapkan

oleh


pelatih

yang

menggunakan

dan

membandingkan latihan plyometric dan weight training guna meningkatkan
kekuatan dan power. Selama ini proses latihan yang dilakukan masih
konvensional. Maksudnya dari konvensional ini adalah setiap atlet dating
kelapangan kemudian melakukan gerakan awal dengan pemanasan dan langsung
bermain bola. Oleh sebab itu, latihan wave squat dan double leg hop progression
dengan leg press dan sitting calf belum pernah dilatihkan sebelumnya. Untuk itu
peneliti tertarik untuk mengaplikasikan program latihan wave squat dan double
leg hop progression dengan leg press dan sitting calf terhadap peningkatan
kekuatan otot tungkai dan power tungkai pada mahasiswa UKM sepakbola
Universitas Tadulako angkatan 2015.
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif dengan metode eksperimen. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini ialah eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain penelitian
menggunakan matching-only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
UKM sepakbola Universtias Tadulako angkatan 2015 berjumlah 42 orang.
Pembagian sampel tiap kolompok menggunakan metode ordinal pairing,
Berdasarkan teknik ordinal pairing, sehingga sampel dalam penelitian ini akan
dikelompokkan sebagai berikut kelompok A = 14 orang diberi perlakuan latihan
wave squat dan double leg hop progresion, kelompok B = 14 orang diberi
perlakuan latihan leg press dan sitting calf. Kelompok C = 14 orang sebagai
kelompok control dengan menggunakan teknik Z Score. Instrumen penelitian
49
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume VI Nomor 1 Januari – Juni 2017 ISSN 2337-4594

yaitu kekuatan otot tungkai dengan menggukan back and leg dynamometer dan
Power otot tungkai adalah

dengan menggunakan jump DF. Analisis data

menggunakan teknik statistic deskriptif dan dianalisis dengan bantuan program

komputer SPSS (Statistical Program For Social Science ) 17.0.
HASIL PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh latihan wave squat dan double leg hop
progresion dengan leg press dan sitting calf, maka langkah pengujiannya
menggunakan uji-t yang dalam SPSS disebut sebagai paired t-test. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari Mean difference. Sehingga dari Mean difference
tersebut memberian sebuah makna perbedaan pengaruh terhadap peningkatan
kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai antar kelompok penelitian. Hal ini
dapat diketahui dari nilai Mean difference, bahwa kelompok wave squat dan
double leg hop progresion lebih optimal memberikan peningkatan kekuatan otot
tungkai dibandingkan dengan kelompok leg press dan sitting calf maupun kontrol.
Berikut table hasil Uji Post Hoc Test kekuatan otot tungkai dan power otot
tungkai.
Tabel Hasil Uji Post-Hoc dengan LSD Kekuatan Otot Tungkai
Kelompok
Eksperimen II
Kontrol
Eksperimen II
Eksperimen I
Kontrol

Kontrol
Eksperimen I
Eksperimen II

Mean difference
-1,6243
2,5929
1,6243
4,2171
-2,5929
-4,2171

Eksperimen I

Signifikansi (p)
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

0,000

Adanya perbedaan yang signifikan diantara ketiga kelompok. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari mean difference. Sehingga dari mean difference tersebut
memberikan sebuah makna perbedaan pengaruh terhadap peningkatan kekuatan
otot tungkai antar kelompok penelitian. Hal ini dapat diketahui dari nilai mean
difference, bahwa kelompok eksperimen II lebih optimal memberikan
peningkatan kekuatan otot tungkai dibandingkan dengan kelompok eksperimen I
maupun kelompok kontrol. Tetapi pada power tungkai menunjukkan bahwa
kelompok eksperimen I lebih optimal disbanding kelompok yang lain.
50
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume VI Nomor 1 Januari – Juni 2017 ISSN 2337-4594

Tabel Hasil Uji Post-Hoc dengan LSD Power Tungkai
Kelompok
Mean difference Signifikansi (p)
Eksperimen I
Eksperimen II
16,1586
0,083

Kontrol
29,5536
0,002
Eksperimen II
Eksperimen I
-16,1586
0,083
Kontrol
13,3950
0,002
Kontrol
Eksperimen I
-29,5536
0,002
Eksperimen II
-13,3950
0,149
Latihan Kelompok Eksperimen I ( Wave Squat dan Doule leg hop progresion)
Latihan Wave Squat dan Double leg hop progression terhadap kekuatan
otot tungkai dikarenakan tungkai senantiasa melakukan kontraksi terus menerus

saat melakukan latihan tersebut. Dengan demikian otot tungkai dituntut untuk
bekerja terus menerus karena dalam melakukan latihan ini harus kontinyu /
berkelanjutan. Dengan adanya kontraksi yang terus menerus serta bertambahnya
beban setiap 2 minggu sekali sehingga membuat kekuatan otot tungkai dan power
otot tungkai meningkat. Selain itu dalam program latihan Wave Squat dan Double
leg hop progression pada penelitian ini menggunakan beban diri sendiri sehingga
kemampuan dalam melakukan gerakan dapat dilakukan dengan maksimal, hal ini
merupakan hal yang sejalan dengan hakikat kekuatan. Kekuatan pada hakikatnya
merupakan tenaga pada manusia dan kekuatan itu sendiri membantu serta
mendukung pelaksanaan suatu pekerjaan atau tugas. Menurut Setiawan, 2005 (
dalam Setyawan, 2010 : 16), “mengatakan bahwa kemampuan otot untuk
melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”.
Dari teori tersebut diketahui dengan sangat jelas bahwa besarnya terdapat
pengaruh yang signifikan latihanWave Squat dan Double leg hop progression
terhadap kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai.
Latihan Kelompok Eksperimen II (Leg PressdanSitting Calf).
Latihan Leg Press dan Sitting Calf memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai dikarenakan tungkai
senantiasa melakukan kontraksi terus menerus saat melakukan latihan tersebut.
Dengan demikian otot tungkai dituntut untuk bekerja terus menerus karena dalam

melakukan latihan ini harus kontinyu / berkelanjutan. Dengan adanya kontraksi
yang terus menerus serta bertambahnya beban setiap 2 minggu sekali sehingga
51
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume VI Nomor 1 Januari – Juni 2017 ISSN 2337-4594

membuat kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai meningkat. Selain itu
dalam program latihan Leg Pressdan Sitting Calf pada penelitian ini menggunakan
instrumen yang ringan sehingga kemampuan dalam melakukan gerakan dapat
dilakukan dengan maksimal hal ini merupakan hal yang sejalan dengan prinsip
power. Menurut Chu (2001:95), “latihan meningkatkan power harus melakukan
pengulangan gerakan dengan beban yang ringan”. Oleh karena itu terdapat
pengaruh yang signifikan latihan Leg Press dan Sitting Calf terhadap kekuatan
otot tungkai dan power otot tungkai.
Perbandingan Latihan Wave Squat dan Double leg hop progression
dengan Leg press dan Sitting calf Terdapat perbedaan pengaruh kekuatan otot
tungkai dan power otot tungkai dimana latihan Wave Squat dan Double leg hop
progression lebih baik dibandingkan dengan latihan Leg Press dan Sitting calf hal
ini terjadi karena pada latihan Wave Squat dan Double leg hop progression
kontraksi otot-otot pada tungkai meningkat 2 kali dibandingkan dengan kontraksi
otot pada latihan Leg press dan Sitting calf. Apabila melihat pada dasar“ power

yaitu hasil kali kecepatan dan kekuatan “ (Bucher, 2009: 260). Berdasarkan teori
tersebut diketahui dengan sangat jelas bahwa besarnya kekuatan berbanding lurus
dengan besarnya power, artinya apabila kekuatan bertambah maka power juga
bertambah besar.
Terdapat pengaruh yang signifikan latihan wave squat terhadap kekuatan
otot tungkai dan power tungkai pada UKM sepakbola Universitas Tadulako Palu,
terdapat pengaruh yang signifikan latihan double leg hop progression terhadap
kekuatan otot tungkai dan power tungkai padaUKM sepakbola Universitas
Tadulako Palu, terdapat pengaruh yang signifikan latihan leg press terhadap
kekuatan otot tungkai dan power tungkai pada UKM sepakbola Universitas
Tadulako Palu, terdapat pengaruh yang signifikan latihan sitting calf terhadap
kekuatan otot tungkai dan power tungkai pada UKM sepak bola Universitas
Tadulako Palu, terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan wave
squat dan double leg hop progression dengan leg press dan sitting calf terhadap
kekuatan otot tungkai pada UKM sepak bola Universitas Tadulako Palu, terdapat
perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan wave squat dan double leg hop
52
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume VI Nomor 1 Januari – Juni 2017 ISSN 2337-4594

progression dengan leg press dan sitting calf terhadap power tungkai pada UKM
sepak bola Universitas Tadulako Palu
DAFTAR PUSTAKA
Bucher, Charles A. And Wuest, Deborah A. (2009). Physical Education, Exercise
Science, and Sport. New York: Mc Graw Hill.
Youdas JW, Budach BD, Ellebuch JV,.Comparasion of Muscule-Activation
Patterns During the Conventional Push-up and Perfect Push-up
TM
Exercises., J. Strength Cond. Res.(2010) Des; 25-(12); 3352-62.

53
Tadulako Journal Sport Sciences and Physical Education Volume VI Nomor 1 Januari – Juni 2017 ISSN 2337-4594

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED Pengaruh Penambahan Beban Latihan Double Leg Speed Hop Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Bola Voli.

1 5 16

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED Pengaruh Penambahan Beban Latihan Double Leg Speed Hop Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Bola Voli.

0 4 17

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP DAN Pengaruh Latihan Double Leg Speed Hop Dan Squat Jump Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Sepak Bola Club Salatiga.

0 2 14

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP DAN Pengaruh Latihan Double Leg Speed Hop Dan Squat Jump Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Sepak Bola Club Salatiga.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Double Leg Speed Hop Dan Squat Jump Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Sepak Bola Club Salatiga.

0 2 5

PENGARUH LATIHANPLYOMETRIK LEG PRESS TRAININGTERHADAPPENINGKATAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN TINGGI LOMPATAN PADA PEMAIN BOLA BASKETDI Pengaruh Latihan Plyometrik Leg Press Training Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai Dan Tinggi Lompatan Pada Pemain

0 1 18

8. Pengaruh latihan plyometrik single leg hop dan double leg hop terhadap daya ledak otot tungkai dan waktu tempuh pelari 110 me

0 0 13

PENGARUH LATIHAN Z-PATTERN RUN DRILL DAN BARRIER JUMP WITH CUT AND SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI | Agusman | Tadulako Journal Sport Sciences And Physical Education 9040 29622 1 PB

0 0 8

PENGARUH PELATIHAN LEG PRESS DAN SITTING CALF TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI - Repositori STKIP PGRI Sumenep

0 0 10

PENGARUH PELATIHAN LEG PRESS DAN SITTING CALF TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI - Repositori STKIP PGRI Sumenep

0 0 9