S STR 1201936 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi
Lokasi atau tempat penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu di
Sekolah SMA Pasundan 2 Bandung yang didirikan tahun 1980 di kota
Bandung. Sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Dasar
dan Menengah (YPDM) Pasundan yang saat ini diketuai oleh Bapak R. H.
Tata Gautama Suryawan. Pendiriannya dikukuhkan dengan SK. Kanwil
Depdikbud Propinsi Jawa Barat No. 133/Kep.E.81, tanggal 22 Juni 1981.
Berangkat dari Status Terdaftar kemudian pada tahun 1985 status diakui,
tahun 1990 Disamakan, dan pada tahun 2003 menjadi terakreditasi Peringkat
"A". Alasan memilih lokasi penelitian disini ialah yang dimana disekolah ini
memiliki banyak sekali ragam keseniannya. Sekolah ini digunakan peneliti
sebagai tempat penelitian dikarenakan pada mata pelajaran seni budaya kelas
X di SMA Pasundan 2 Bandung yang diberikan pada siswa hanya mata
pelajaran seni musik dan seni teater saja. Sedangkan untuk seni tari hanya
diberikan di kelas XII, maka dari itu banyak siswa yang kurang tertarik dan
tidak mampu melakukan gerak tari yang diharapkan oleh guru. Hal tersebut
menggugah peneliti untuk mengujicobakan dalam mengajarkan tari di kelas
dengan menggunakan media dari tempurung kelapa, untuk dijadikan suatu

iringan atau tetabuhan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam
menciptakan ide gerak untuk mengolah gerak yang bisa mereka kreasikan.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan diteliti yaitu mengambil dari kelas X dalam
penelitian ini adalah siswa dari kelas X di SMA Pasundan 2 Bandung. Siswa
di kelas X7 ini berjumlah 45 yang terdiri 22 orang siswa laki-laki dan 23
orang siswa perempuan. Sampel yang peneliti ambil bukan dari kelas
unggulan akan tetapi mengambil dari kelas regular yang cukup aktif dan
komunikatif dalam proses pembelajarannya. Maka dari itu peneliti ingin
20
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21

mengetahui bagaimana keaktifan yang terlihat bisa membuat kreatif dalam
pembelajaran komposisi tari yang akan diberikan.
B. Metode Penelitian

Melalui penelitian dapat membantu dalam memberikan suatu gambaran dalam
mengatasi kesenjangan yang terjadi di lapangan, dengan melibatkan siswanya
sendiri, melalui sebuah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi dan direfleksikan, dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru
atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa, sehingga guru akan
memperoleh umpan balik mengenai apa yang terjadi selama dalam proses belajar
mengajar.
Hal yang telah dijelaskan tersebut memberikan sebuah kontribusi kepada guru
untuk membuktikan apakah suatu teori belajar mengajar dapat diterapkan dengan
baik atau tidak di dalam kelas. Suatu tindakan ini harus dipikirkan secara matang,
apabila ada teori yang tidak cocok dengan kondisi kelas, maka melalui penelitian
tindakan kelas guru dapat mengamati sendiri, merasakan sendiri, dan menilai
sendiri apakah kegiatan pembelajaran yang selama ini dilakukan memiliki
efektivitas yang baik terhadap proses hasil belajar. Peneliti menggunakan metode
penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research ) untuk mengacu pada apa
yang dilakukan oleh guru di dalam kelas untuk melihat kembali, mengkaji secara
seksama dalam memperbaiki proses pembelajaran yang aktif. Penelitian tindakan
kelas merupakan prosedur penelitian di kelas yang dirancang untuk
menanggulangi masalah nyata yang dialami pendidik berkaitan dengan siswa di

kelas tertentu.
Permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas X7 SMA Pasundan 2 Bandung
yaitu kurangnya motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran praktek tari
dan kurangnya aktivitas siswa yang kurang aktif di kelas, sehingga kelas tersebut
perlu diantisipasi menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
kelas bertujuan untuk menemukan solusi permasalahan proses belajar mengajar,
memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas dan membawa
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22

perubahan ke arah yang lebih baik dalam proses pembelajaran di kelas. Manfaat
yang dapat dipetik apabila guru mau dan mampu melaksanakan penelitian
tindakan kelas terkait dengan komponen pembelajaran, seperti meningkatkan
inovasi dalam proses belajar mengajar dan peningkatan profesionalisme guru
dalam mengajar di kelas.
Dengan demikian penelitian tindakan yang dilakukan di kelas ini memiliki

tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu praktek pembelajaran, maka
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi sendiri oleh peneliti, penelitian
tindakan ini mempunyai tujuan untuk kepentingan peserta didik dalam
memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Peneliti mencoba menawarkan
sebuah rancangan solusi pembelajaran seni tari melalui pembelajaran komposisi
tari dengan menggunakan media tempurung kelapa agar meningkatkan
kreativitas pada siswa di kelas X7 SMA Pasundan 2 Bandung. Penggunaan
penelitian tindakan kelas ini langsung ditujukan kepada guru dan siswa. Dengan
maksud melalui penelitian tindakan kelas ini dapat mendorong dan
membangkitkan semangat guru melakukan perubahan terhadap aktivitas dan
kinerja profesionalnya, dalam kepentingan meningkatkan situasi belajar di
sekolah serta dapat meningkatkan kreativitas pembelajaran pada siswa.

Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23


Bagan 3.1
Tahapan Penelitian Tindakan
(Adaptasi dari Model Mulyasa)

1. Rencana

4. Refleksi

2. Tindakan

1. Rencana
3. Observasi
4. Refleksi

2. Tindakan

3. Observasi
(Arikunto. 2008, hlm. 20) Penelitian tindakan dirancang berdasarkan empat
tahapan, yaitu:
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamatan 4. Refleksi antara lain :

1. Perencanaan
Tahap

perencanaan

meliputi;

pembuatan

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), menyiapkan lembar pengamatan, menyiapkan media dan
alat

pembelajaran,

menyiapkan


lembar

observasi

menyiapkan

alat

dokumentasi. Perencanaan yaitu langkah yang akan dilakukan guru ketika
akan melakukan tindakan/siklus.
Pendekatan dan pembicaraan terhadap siswa di kelas X7 SMA Pasundan
2 Bandung untuk memperoleh data dan informasi awal sebelum penelitian
dilaksanakan. Kemudian menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan
peneliti sebagai observer, peneliti membuat catatan dalam setiap pertemuan
pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa dan peneliti melakukan
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


24

observer dalam 4 kali pertemuan. Serta mempersiapkan alat, bahan, media,
sumber yang dibutuhkan, juga untuk mempersiapkan langkah-langkah
selanjutnya sesuai dengan kurikulum yang disarankan mengenai tari
Nusantara.
Untuk mengetahui sikap penerimaan siswa terhadap pembelajaran seni
tari, maka peneliti melakukan pengamatan pada observasi yang dilakukan di
dalam kelas, juga memahami karakteristik siswa sehari-hari dalam
pembelajaran seni tari. Sebagai observer melakukan pembicaraan dengan guru
mata pelajaran seni budaya mengenai rancangan pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan strategi pemanfaatan tempurung kelapa dalam
pembelajaran komposisi tari. Dengan kondisi siswa dalam kelas yang kurang
serius ketika mengikuti pembelajaran seni tari dengan alasan pembelajaran
seni tari kurang menarik dan siswa masih ada yang malu untuk
melakukannya.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan berupa tindakan (action) adalah peneliti melaksanakan
proses pembelajaran sesuai perencanaan yang telah dibuat yaitu pembelajaran
seni tari kreasi dengan menggunakan media tempurung kelapa. Pelaksanaan

yaitu mengimplementasikan perencanaan yang telah dibuat. Hal-hal yang
akan diperhatikan guru diantaranya; (a) apakah ada kesesuian antara
pelaksanaan dengan perencanaan, (b) apakah proses tindakan yang dilakukan
cukup lancar, (c) bagaimana situasi proses tindakan, (d) apakah siswa-siswi
melaksanakannya dengan semangat, (e) bagaimana hasil keseluruhan dari
tindakan itu. Peneliti sebisa mungkin harus bisa menjaga agar rencana tidak
terlalu menyimpang jauh dengan pelaksanaanya, mengingat tidak selamanya
kondisi kelas sesuai dengan apa yang kita harapkan.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahapan ini peneliti melakukan kegiatan pengamatan sekaligus
tindakan. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan catatan
observasi, tentang kegiatan pembelajaran siswa. Data yang terkumpul berisi
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25

pelaksanaan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai temuan hasil

observasi yang bisa langsung dicatat pada catatan khusus penelitian. Melihat
proses dengan mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Langkah ini
dilakukan dengan menggunakan format perencenaan pelaksanaan untuk
penelitian. Pengamatan dalam penelitian tindakan ini akan dilakukan oleh
guru yang akan melaksanakan PTK, sedangkan obyek yang diamati meliputi
mengamati dirinya, apa yang sedang dilakukan, sekaligus mengamati proses
pembelajaran yang telah disampaikan kepada siswa dan bagaimana proses
berlangsungnya.
4. Refleksi
Setelah peneliti melakukan pengamatan kemudian mengolah dan
memproses data yang telah di proses. Apakah tindakan telah dilaksanakan
dengan benar dan sesuai perencanaan, apa kekurangan dan kelebihan
perencanaan serta tindakan yang telah dilakukan, serta bagaimana hasil
evaluasi pada siklus ini. Peneliti menganalisis temuan-temuan tersebut lalu
menyimpulkan apa yang harus dilakukan pada siklus berikutnya. Refleksi atau
yang dikenal dengan peristiwa perenungan. Kegiatan yang dilakukan, guru
mengingat kembali apa yang sudah dilaksanakan dalam tindakan, diminta
pendapat dan usul-usul untuk perbaikan siklus-siklus selanjutnya.
Dalam penelitian ini menggunakan suatu paradigma yaitu paradigma
kualitatif, melalui paradigma kualitatif data yang dihasilkan bersifat partisipatif

dengan memperhatikan proses pengeksplorasian gerak secara kreatif dari hasil
kemampuan pengembangan daya imajinasi siswa, maka penelitian tindakan
mengarah kepada implementasi pembelajaran seni tari melalui aplikasi dalam
pembelajaran komposisi tari yang memanfaatkan tempurung kelapa sebagai
media pembelajaran komposisi tari untuk meningkatkan kreativitas tari siswa
kelas X7 SMA Pasundan 2 Bandung.
Dalam paradigma kualitatif data yang diolah tidak dapat diukur dengan
mempergunakan angka-angka melainkan sesuai dengan pengamatan manusia, hal
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

tersebut dipertegas oleh Kark dan Miller (Suksidin et al, 2002) dalam Noviani,
Elis (2007, hlm. 61) mengemukakan sebagai berikut:
Paradigma atau penelitian kualitatif adalah suatu paradigma dalam
penelitian ilmu sosial yang secara fundamental bergantung kepada
pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang tersebut dalam bahasannya dan peristilahannya.
Sesuai dengan pemaparan di atas paradigma kualitatif lebih bersifat
interpretatif dan kreatif karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan
interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
C. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kerancuan dalam penggunaan kata, berikut ini akan
diuraikan secara definisi operasional terhadap beberapa istilah dalam penelitian
ini.
1. Pemanfaatan pohon kelapa banyak dijumpai disekitar kita mulai dari daun,
lidi, batang, buah dan lain-lain, berbagai penelitian telah berhasil membuktikan
manfaat dari bagian-bagian pohon kelapa. Namun masih ada bagian dari pohon
kelapa yang perlu diteliti dan dikembangkan manfaatnya, yaitu tempurung
kelapa.
2. Tempurung kelapa adalah bagian dari buah kelapa yang berupa endokrop,
bersifat keras, dan diselimuti oleh sabut kelapa. Tempurung kelapa biasanya
dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan, bahan bakar, dan briket. Tempurung
kelapa yang diolah dapat menghasilkan nilai tambah yang berharga.
Tempurung kelapa memiliki potensi yang sangat bagus dan praktis dalam
pemanfaatannya. Bentuk tempurung kelapa bulat dank eras memudahkan
pengrajin tempurung kelapa untuk membentuk hasil kerajina. Apalagi bahan
tersebut bisa digunakan ke dalam media pembelajaran tari yang dimana peserta
didik bisa mengembangkan kreativitas siswa ke dalam bentuk gerak.
3. Media berasal dari Bahasa latin medium yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’, atau ‘pengantar’. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Atwi Suparman
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

(1997), mendefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta
didik. Belajar tidak hanya dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep
maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar sering kali bersentuhan
dengan hal-hal yang bersifat kompleks. Oleh karena itu media memiliki andil
untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang
tersembunyi. Ketidak jelasan/ kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media
dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.
4. Komposisi di dalam seni adalah mencipta yaitu membuat sesuatu yang bagi
seniman tertentu belum pernah ada sebelumnya. Komposisi melibatkan
pembentukan bersama unsur-unsur selaras yang dengan hubungan dan
penyatuan dalam membentuk “sesuatu” yang dapat diidentifikasikan. Elemen
materi komposisi perlu dihayati dan di mengerti, dan juga proses atau metode
penyusunan dan pengkombinasian berbagai elemen harus dipelajari serta di
praktekkan.
5. Tari merupakan wujud dari kekuatan yang aktif dan suatu citra yang dinamis.
Seorang penari sangat membantu dalam mewujudkan apa yang sebenarnya
dapat kita lihat (secara visual), mendengar (secara audio), serta kita bisa
merasakan (empati). Secara keseluruhan hal tersebut merupakan realita
kekuatan, yaitu kekuatan gerak yang menjadi elemen-elemen penting yang
tercipta bukan semata-mata kekuatan fisik semata belaka, namun merupakan
sebuah kreasi artistik.
6. Kelas X7 SMA Pasundan 2 Bandung yaitu dengan memiliki program
pembelajaran yang bertujuan membantu anak didik untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki pada peserta didik.
D. Instrument Penelitian
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Arikunto (2010, hlm: 203)
Instrument dalam penelitian ini berupa observasi dan tes. Tes di dalam
penelitian ini berfungsi untuk mengetahui dan mengukur keberhasilan siswa
selama mengikuti proses pembelajaran. Tes yang yang digunakan dala penelitian
ini ialah menggunakan tes praktek.
Tes merupakan salah satu komponen penting dari proses pembelajaran yang
berfungsi untuk mengukur seberapa jauh hasil telah dicapai dalam proses
pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur seberaa jauh hasil yang telah
dicapai

dalam

proses

pembelajaran

yang

telah

dilaksanakan.

Proses

mengevaluasi tidak hanya terfokus pada kegiatan akhir saja, akan tetapi dari awal
kegiatan pun dianggap penting sebagai bahan pertimbangan kegiatan
pmbelajaran selanjutnya.
Proses penilaian dalam peneletian ini pelaksanaannya lebih ditekankan pada
proses kegiatan belajar mengajar. Hal yang dinilai oleh peneliti adalah
kemampuan kreativitas dalam pembuatan sebuah karya komposisi siswa dalam
mengimplementasikan apa yang telah diberikan dalam pemahaman di
pembelajaran. Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian kualitatif,
maka dalam hal ini standar penelitiannya mengacu pada poin-poin kriteria yang
telah dibuat oleh peneliti.
Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan peneltian kualitatif, maka dalam
hal ini standar penelitiannya mengacu pada poin-poin kriteria yang telah dibuat
oleh peneliti. Adapun standar penilaian yang telah dibuat peneliti adalah sebagai
berikut:
1. K

: Kurang

2. C

: Cukup

3. B

: Baik

Kriteria penilaian praktek pada materi pembelajaran komposisi tari melalui
tempurung kelapa, dibuat dengan menggunakan tabel yang dilengkapi dengan
indikator-indikator yang dinilai. Kalau dibentuk tabel antara lain sebagai berikut:
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

Tabel 3.2
Format Penilaian Proses Pembelajaran

No

Nama Siswa

Kriteria Penilaian
Indikator Indikator Indikator Indikator
1
2
3
4
K C B K C B K C B K C B

Keterangan:
1. K
: Simbol penilaian bagi siswa yang memiliki nilai Kurang
a) Indikator 1 (Mengemukakan Ide)
 Siswa kurang mengajukan ide

 Siswa kurang respect terhadap ide teman

 Siswa kurang menyimpulkan ide

 Siswa kurang mencari solusi ide

b) Indikator 2 (Kesesuaian Gerak/Bereksplorasi dengan Ide)
 Siswa kurang menyesuaikan gerak dengan ide

 Siswa kurang melakukan eksplorasi

 Siswa kurang menerima gerakan dari temannya

 Siswa kurang mengembangkan gerakan sendiri
c) Indikator 3 ( Menyusun Gerakan)

 Siswa kurang menguasai gerakan

 Siswa kurang menggabungkan gerakan

 Siswa kurang mengkomposisikan gerakan

 Siswa kurang menyesuaikan gerakan

d) Indikator 4 ( Mengkomposisikan Gerak Secara Kelompok)
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

 Siswa kurang menguasai pola lantai

 Siswa kurang untuk kesesuaian gerak dengan pola lantai
 Siswa kurang untuk kerapihan dalam posisi

 Siswa kurang mengemukakan ide pola lantai

2.

C

: Simbol penilaian bagi siswa yang memiliki nilai Cukup

a) Indikator 1 (Mengemukakan Ide)
 Siswa cukup mengajukan ide

 Siswa cukup respect terhadap ide teman

 Siswa cukup menyimpulkan ide

 Siswa cukup mencari solusi ide

b) Indikator 2 (Kesesuaian Gerak/Bereksplorasi dengan Ide)
 Siswa cukup menyesuaikan gerak dengan ide

 Siswa cukup melakukan eksplorasi

 Siswa cukup menerima gerakan dari temannya

 Siswa cukup mengembangkan gerakan sendiri
c) Indikator 3 ( Menyusun Gerakan)

 Siswa cukup menguasai gerakan

 Siswa cukup menggabungkan gerakan

 Siswa cukup mengkomposisikan gerakan

 Siswa cukup menyesuaikan gerakan

d) Indikator 4 ( Mengkomposisikan Gerak Secara Kelompok)
 Siswa cukup menguasai pola lantai

 Siswa cukup untuk kesesuaian gerak dengan pola lantai
 Siswa cukup untuk kerapihan dalam posisi

 Siswa cukup mengemukakan ide pola lantai

3.

B

: Simbol penilaian bagi siswa yang memiliki nilai Baik

a) Indikator 1 (Mengemukakan Ide)
 Siswa baik mengajukan ide

 Siswa baik respect terhadap ide teman

 Siswa baik menyimpulkan ide

Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

 Siswa baik mencari solusi ide
b) Indikator 2 (Kesesuaian Gerak/Bereksplorasi dengan Ide)
 Siswa baik menyesuaikan gerak dengan ide

 Siswa baik melakukan eksplorasi

 Siswa baik menerima gerakan dari temannya

 Siswa baik mengembangkan gerakan sendiri
c) Indikator 3 ( Menyusun Gerakan)

 Siswa baik menguasai gerakan

 Siswa baik menggabungkan gerakan

 Siswa baik mengkomposisikan gerakan

 Siswa baik menyesuaikan gerakan

d) Indikator 4 (Mengkomposisikan Gerak Secara Kelompok)
 Siswa baik menguasai pola lantai

 Siswa baik untuk kesesuaian gerak dengan pola lantai
 Siswa baik ntuk kerapihan dalam posisi

 Siswa baik mengemukakan ide pola lantai

Kemudian untuk mempresentasekan standar nilai yang telah ditentukan
diatas beserta indikator standar evaluasi yang digunakan oleh peneliti. Peneliti
menggunakan rumus yang biasa digunakan untuk menghitung presen, yaitu:




xy=z

Keterangan simbol huruf pada rumus:
1. r

: jumlah frekuensi yang diperoleh dari keseluruhan siswa

2. t

: jumlah frekuensi keseluruhan siswa

3. y

: jumlah 100 sebagai pangkal penjumlahan presentase

4. z

: hasil penjumlahan presentase

E. Teknik Pengumpulan Data

Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

Teknik pengumpulan data, pada instrument penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang diteliti. Melalui
instrumen penelitian dapat ditemukan jawaban-jawaban terhadap permasalahan
yang diajukan, adapun instrumen yang ikut menunjang keberhasilan dalam
penelitian ini adalah saebagai berikut:
a. Observasi, merupakan instrumen untuk mengadakan pengamatan terhadap
aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran yang dikenakan
atau dilaksanakan terhadap siswa untuk mengetahui kesiapan siswa dalam
belajar seni tari dan mengetahui keaktifan siswa pada proses belajar mengajar.
Observasi dilaksanakan dari tanggal 28 Maret – 29 April 2016 di kelas X7
SMA Pasundan 2 Bandung.
b. Tes, merupakan bagaimana cara untuk mengetahui kemampuan siswa sebagai
bahan analisis/pengkajian dalamkeberhasilan pembelajaran. Menurut Sudjana
(2001:100) menyatakan bahwa : Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada
individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara
tertulis, secara lisan, atau secara perbuatan. Dalam penelitian ini peneliti ingin
mengetahui keberhasilan pembelajaran berupa tes perbuatan (tes praktek). Tes
tersebut dilakukan siswa melalui penampilan tari kreasi secara kelompok dari
hasil eksplorasi menggunakan alat media tempurung kelapa.
c. Studi Dokumentasi, merupakan data langsung dari tempat penelitian
sebagaimana sedang berjalannya proses pembelajaran tari. Nilai rata-rata pada
sub siklus pertama menjadi nilai awal siklus, nilai rata-rata sub siklus kedua
menjadi nilai akhir pada siklus pertama. Keberhasilan siklus pertama menjadi
nilai awal pada siklus kedua
F. Pengolahan dan Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukanya pada proses dan
sesudah penerapan pembelajaran melalui pemanfaatan media tempurung kelapa,
dengan melakukan pengamatana terhadap objek secara berlangsung.
“Menurut Sugiyono (2010, hlm.335) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil lapangan dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Untuk menganalisa data dalam
penelitian ini digunakan teknik analisa data kualitatif dan data analisa kuantitatif”
Teknik analisis data merupakan cara untuk mendapatkan hasil penelitian. Data
tersebut diperoleh oleh teknik pengumpulan data yakni observasi, tes, dan
dokumentasi. Seluruh data yang diperoleh dari hasil observasi, tes dan dokumentasi
dikumpulkan kemudian dianalisis berdasarkan metode deskriptif analisis. Sebelum
melakukan analisis data, terlebih dahulu peneliti perlu menentukan pola atau alur
analisis.
1. Teknik Analisis Kulitatif
Dalam penelitian tindakan kelas ini, analisis data kualitatif ini dilakukan
secara deskriptif sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan selesai di
lapangan. Namun, analisis ini lebih difokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data. PTK ini merupakan penelitian kualitatifinteraktif yang akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Analisis Sebelum di lapangan
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data
sekunder, yang akan digunakan untuk menetukan fokus penelitian. Namun,
demikian dengan fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
b. Analisis Selama di lapangan
Analisis data dalam penelitina kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, diperolah data yang
dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa
aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data redukcion, data display, dan
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

conclusion drawing/verification. Model interaktif dalam analisis data

ditunjukkan pada bagan berikut.
Bagan 3.2
Model Interaktif (Analisis Data)

Data Reduction

Data Display.

Conclusion
Drawing/Verification .

1) Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi

data

berarti

merangkum,

memilih

hal-hal

yang

pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2) Data display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Dalam PTK ini penyajian data dilakukan dengan uraian singkat yang bersifat
naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami.
3) Conclusion drawing/verification .
Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
selanjutanya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid saat peneliti kembali ke lapangan
Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

mengumpulkan data,

maka kesimpulan

yang dikemukakan

merupakan

kesimpulan yang kredibel.
G. Skema/ Alur Penelitian
Bagan 3.3
Skema/ Alur Penelitian

Melakukan Perencanaan Penelitian

Menentukan inti permasalahan, tujuan, serta
sasaran





Menentukan
judul
penelitian yang akan
dilakukan
Menyusun Proposal
Penelitian
Seminar Proposal

Survey

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan Data-data

Konsultasi Bersama Dosen Pembimbing

Mulai Menganalisis Data

Penulisan Laporan Penelitian Akhir

Runi Dayan, 2016
PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPOSISI TARI DI KELAS X7
SMA PASUNDAN 2 BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu