Efek Laksatif Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) pada Mencit (Mus musculus) Swiss Webster.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEK LAKSATIF INFUSA DAUN JATI CINA

(Cassia angustifolia L.) PADA MENCIT (Mus musculus) Swiss Webster

Fenny Santoso, 2017, Pembimbing I : Rosnaeni, dra., Apt

Pembimbing II : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes., PA

Konstipasi atau sembelit merupakan suatu gangguan proses defekasi. Penderita mengatasi keluhan ini dengan mengobati diri sendiri (swamedikasi) dengan contohnya daun jati cina (Cassia angustifolia L.).

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek laksatif dari infusa daun jati cina (IDJC).

Metode penelitian eksperimental laboratorik, dengan pengamatan pola defekasi pada 30 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok (n = 6) dengan parameter konsistensi faeces, frekuensi defekasi, dan berat faeces setelah diberi perlakuan IDJC dengan 3 variasi dosis (2100 mg/KgBB, 4800 mg/KgBB, dan 8400 mg/KgBB) dan diberi kelompok kontrol positif dan negatif. Analisis dengan uji ANAVA kemudian dilanjutkan uji beda rata – rata LSD dengan menggunakan perangkat lunak SPSS ( = 0,05).

Hasil pengamatan rerata berat faeces kelompok dosis 1 (14,50), dosis 2 (17,25), dosis 3 (20,72), dan kontrol positif (18,59) berbeda signifikan dengan rerata kontrol negatif (4,33). Rerata frekuensi defekasi kelompok dosis 1 (9,17), dosis 2 (11,83), dosis 3 (12,33), dan kontrol positif (10,67) berbeda signifikan dengan rerata kontrol negatif (2,50). Rerata konsistensi faeces kelompok dosis 1 (3,26), dosis 2 (4,8), dosis 3 (6,16), dan kontrol positif (5,0) berbeda signifikan dengan rerata kontrol negatif (1,23).

Simpulan infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dapat mengubah konsistensi faeces (diameter), meningkatkan frekuensi defekasi, dan menambah berat faeces.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

LAXATIVE EFFECT OF JATI CINA LEAVES INFUSE (Cassia angustifolia L.) to Swiss Webster Mice (Mus musculus)

Fenny Santoso, 2017, Supervisor I : Rosnaeni, dra., Apt

Supervisor II : Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes., PA

Constipation is a disorder of defecation process, patients resolve this complaint by treating yourself (swamedikasi) with jati cina leaves (Cassia angustifolia L.).

Objective to determine the laxative effect of jati cina leaves infuse (IDJC). Methods experimental research laboratory, with the observation pattern of defecation in 30 mice were divided into 5 groups (n = 6) with the parameters of the consistency of faeces, frequency of defecation, and weight of faeces after being treated IDJC with 3 variants dose (2100 mg / KgBB, 4800 mg / KgBB, and 8400 mg / KgBB) and given positive control groups and negative control groups. Analyzed using ANOVA followed different test LSD using SPSS software ( = 0.05 ).

The observation of the average weight of faeces dose group 1 (14.50), the dose of 2 (17.25), dose of 3 (20.72), and a positive control (18.59) differ significantly from the mean of the negative controls (4.33). The average frequency of defecation dose group 1 (9,17), a dose of 2 (11,83), dose of 3 (12,33), and a positive control (10,67) differ significantly from the average of the negative control (2,50). The Average consistency of faeces dose group 1 (3,26), a dose of 2 (4,8), dose of 3 (6,16), and a positive control (5,0) differ significantly from the average of the negative control (1,23).

Conclusions jati cina leaves infuse (Cassia angustifolia L.) can change the consistency of faeces (diameter), increased frequency of defecation, and increase the weight of faeces.

Keywords : Laxative, Weight of faeces, Frequency of defecation, Consistency of faeces


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan ... 6

2.1.1 Mulut ... 6

2.1.2 Esofagus... 7

2.1.3 Lambung ... 7

2.1.4 Usus Halus ... 7

2.1.5 Usus Besar ... 8

2.1.6 Rektum... 8


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Kolon ... 9

2.2.2 Peralihan Rektum dan Anus ... 10

2.3 Defekasi... 11

2.4 Konstipasi ... 12

2.4.1 Klasifikasi dan Etiologi Konstipasi ... 13

2.4.2 Faktor Risiko Konstipasi ... 14

2.4.3 Pencegahan Konstipasi... 15

2.4.4 Penatalaksanaan Konstipasi ... 16

2.5 Laksatif ... 16

2.5.1 Mekanisme Kerja Laksatif ... 16

2.5.2 Jenis – jenis Laksatif ... 17

2.5.2.1 Laksatif Iritan dan Stimulan ... 17

2.5.2.2 Laksatif Penambah Volume ... 17

2.5.2.3 Laksatif Pelunak Faeces ... 17

2.6 Jati Cina (Cassia angustifolia L.) ... 18

2.6.1 Taksonomi Jati Cina (Cassia angustifolia L.) ... 18

2.6.2 Morfologi Jati Cina ... 18

2.6.3 Kandungan Kimia Jati Cina ... 19

2.6.4 Lama Kerja dan Dosis Daun Jati Cina ... 19

2.6.5 Mekanisme Kerja Daun Jati Cina ... 20

2.6.6 Manfaat Daun Jati Cina ... 20

2.6.7 Efek Samping Daun Jati Cina ... 20

2.7 Minyak Jarak (Oleum ricini) ... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 22

3.1.1 Bahan Penelitian... 22

3.1.2 Alat Penelitian ... 22

3.1.3 Subjek Penelitian ... 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Desain Penelitian ... 23

3.3.2 Variabel Penelitian ... 23

3.3.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 23

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 23

3.3.2.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 24

3.4 Prosedur Penelitian... 25

3.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 25

3.4.2 Persiapan Hewan Coba ... 25

3.4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 25

3.5 Analisis Statistik ... 26

3.5.1 Hipotesis Statistik... 27

3.5.2 Kriteria Uji ... 27

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.1.1 Berat Faeces Mencit ... 28

4.1.2 Frekuensi Defekasi Mencit ... 30

4.1.3 Konsistensi Faeces Mencit ... 33

4.2 Pembahasan ... 35

4.3 Uji Hipotesis... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 42


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skala Tinja Bristol ... 13

Tabel 4.1 Hasil Berat Faeces Mencit ... 28

Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA terhadap Berat Faeces Mencit ... 29

Tabel 4.3 HasilMultiple Comparisons LSD Berat Faeces Mencit ... 30

Tabel 4.4 Hasil Frekuensi Defekasi ... 31

Tabel 4.5 Hasil Uji ANAVA terhadap Frekuensi Defekasi Mencit ... 32

Tabel 4.6 Hasil Multiple Comparisons LSD Frekuensi Defekasi Mencit ... 32

Tabel 4.7 Hasil Diameter Konsistensi Faeces Mencit ... 33

Tabel 4.8 Hasil Uji ANAVA terhadap Konsistensi Faeces Mencit ... 34


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 4

Gambar 2.1 Sistem Pencernaan Manusia ... 8

Gambar 2.2 Histologi Kolon... 10

Gambar 2.3 Peralihan Rektum dan Anus ... 11

Gambar 2.4 Tanaman Jati Cina (Cassia angustifolia L.) ... 18


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 42

Lampiran 2 Perhitungan Dosis ... 43

Lampiran 3 Analisis Statistik ... 44


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstipasi atau sembelit merupakan suatu gangguan proses defekasi yang ditandai dengan berkurangnya frekuensi defekasi kurang dari tiga kali per minggu, dengan konsistensi faeces yang keras dan disertai rasa tidak enak di dalam pencernaan. Konstipasi dapat dirasakan oleh semua umur baik dari anak – anak sampai lanjut usia (Global, 2010).

Gejala konstipasi disebabkan menurunnya gerakan peristaltik usus sehingga menyebabkan konsistensi faeces menjadi keras dan usus tidak dapat mendorong kotoran (faeces) ke arah rektum. Faktor – faktor seperti mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dan kurangnya aktivitas fisik dapat terjadinya konstipasi. Pada orang normal, proses pergerakan peristaltis usus terjadi selama 24 – 48 jam, pada pasien konstipasi, pergerakan peristaltik ususnya melambat sehingga frekuensi defekasi kurang dari 3 kali dalam seminggu. Konstipasi sering disertai faeces yang keras, defekasi terasa nyeri, dan rasa pengosongan perut tidak sepenuhnya. (Heinrich et all, 2009).

Penderita biasanya mengatasi keluhan ini dengan mengobati diri sendiri (swamedikasi), apabila keluhan ini sudah kronis dan tidak dapat diatasi sendiri, maka penderita konsultasi ke dokter. Swamedikasi untuk konstipasi dapat dilakukan dengan perubahan pola makan atau aktivitas fisik dan dapat menggunakan obat sintetik maupun obat herbal atau yang disebut laksatif, contohnya obat seperti golongan bisakodil dan laktulosa yang selalu dijadikan alternatif bagi penderita konstipasi. Efek samping dari obat laksatif ini adalah perut kram, ketergantungan dan bisa sampai terjadi hipokalemia jika digunakan dalam jangka waktu lama (Sholekhudin, 2014).

Obat herbal sekarang ini lebih disukai oleh masyarakat jaman sekarang sebagai kebutuhan dandari segi ekonomis obat herbal lebih terjangkau dan murah daripada obat modern. Selain murah dan terjangkau, obat herbal memiliki efek samping yang lebih rendah daripada obat sintetik, salah satunya adalah daun jati cina atau


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha yang lebih dikenal dengan daun senna, yang secara empiris digunakan untuk mengatasi konstipasi (Agency, 2007; Heinrich, 2009).

Daun jati cina merupakan laksatif stimulan yang menurut WHO dapat sebagai pelunak faeces dan mempunyai kandungan aktif glikosida antrakinon terdiri dari aloe emodin dan rein antron, yang memiliki dua senyawa terbesar yaitu senosida A dan B yang mempengaruhi pola defekasi (Agarwal & Meenakshi, 2010).

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan perubahan diameter pada konsistensi faeces pada mencit Swiss Webster.

2. Apakah infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan meningkatkan frekuensi defekasi pada mencit Swiss Webster. 3. Apakah infusa daun jati cina (Cassia angsustifolia L.) bersifat laksatif

dengan menambah berat faeces pada mencit Swiss Webster.

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian adalah untuk mengetahui efek laksatif infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.).

1.3.2 Tujuan Penelitian

1.3.2.1 Untuk menilai efek laksatif infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dalam perubahan diameter konsistensi faeces pada mencit Swiss Webster. 1.3.2.2 Untuk menilai efek laksatif infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.)

dalam meningkatkan frekuensi defekasi pada mencit Swiss Webster. 1.3.2.3 Untuk menilai efek laksatif infusa daun jati cina(Cassia angustifolia L.)


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

 Manfaat akademik

Untuk memberi pengetahuan dan wawasan tentang farmakologi tanaman obat khususnya daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dan fisiologi saluran cerna.

 Manfaat praktis

Untuk memberi informasi kepada masyarakat bahwa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) dapat digunakan sebagai laksatif.

1.5 Kerangka Pemikiran

Laksatif ialah bahan – bahan yang dibuat dengan tujuan sebagai pembentuk berat faeces, meningkatkan volume faeces, menstimulasi peristaltik usus (Neal, 2006). Terapi laksatif diberikan karena obat tersebut mempunyai efek terhadap peningkatan sekresi elektrolit, penurunan absorpsi air dan elektrolit, peningkatan osmolaritas intraluminal, dan peningkatan tekanan hidrostatik usus.

Bahan yang digunakan pada penelitian efek laksatif adalah air seduhan dari simplisia daun jati cina (Cassia angustifolia L.). Simplisia ini merupakan laksatif stimulan. Mekanisme kerja dari simplisia ini sebagai berikut, meningkatkan motilitas kolon serta memiliki efek antiabsorptif berupa menghambat penyerapan air dan elektrolit (Na+ dan Cl-) dan stimulasi sekresi air dan elekrolit ke dalam lumen usus besar (Agency, 2007; Heinrich, 2009).

Daun jati cina memiliki kandungan utama yang berperan pada aktivitas laksatif yaitu glikosida antarakuinon yang aglikonnya terdiri dari aloe-emodin dan rein, yaitu senosida A dan B merupakan sepasang isomer yang aglikonnya adalah rein-diantron. Glikosida diantron mulanya diurai menjadi aglikon aktif yang akan menstimulasi pleksus saraf intramural otot polos usus sehingga kontraksi otot polos meningkat disertai dengan peningkatan sekresi lendir (Neal, 2006). Kandungan aloe emodin dalam daun jati cina akan menyebabkan menurunnya absorpsi air dalam lumen usus karena ada inhibisi Na+/K+ adenosine trifosfatase di kolon mengakibatkan konsistensi faeces akan lembek dan berat faeces bertambah dan dapat meningkatkan frekuensi defekasi dengan meningkatkan peristaltik mukosa kolon. Rein antron akan mensekresi air dan mencegah reabsorbsi air dan


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha saluran pencernaan sehingga terdapat perubahan konsistensi faeces dan menambah berat faeces. Senosida A dan B yang merupakan senyawa dengan kadar terbesar yang terdapat di daun jati cina akan meningkatkan motilitas kolon sehingga frekuensi defekasi menjadi meningkat.

Daun jati cina juga memiliki kandungan lain dengan kadar terkecil seperti senosida C dan D yang merupakan glikosida heterodiantron, rhein 8-glukosida, rhein-8-diglukosida, aloe-emodin, 8-glukosida, dan antron-diglukosida. Selain itu terdapat tambahan kandungan seperti napthelen glucosides, flavonoid, phytosterols, asamsalisilat, musilago, dan kalsium oksalat. (Agarwal & Meenakshi, 2010).

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Daun Jati Cina

Glikosida Antrakuinon Aloe emodin

inhibisi Na+ /K+

-adenosin trifosfatase di kolon → meningkatkan volume cairan di

kolon meningkatkan permeabilitas mukosa kolon meningkatnya frekuensi defekasi Rein antron sekresi air dan mencegah reabsorbsi air dan saluran pencernaan Senosida A dan B Meningkatkan motilitas kolon meningkatkan frekuensi defekasi Perubahan konsistensi faeces

dan berat faeces bertambah


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.6 Hipotesis Penelitian

1. Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan menurunkan konsistensi faeces

2. Infusa daun jati cina (Cassia angsutifolia L.) bersifat laksatif dengan menambah frekuensi defekasi

3. Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan menambah berat faeces.


(14)

39 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan perubahan diameter pada konsistensi faeces pada mencit Swiss Webster.

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan meningkatkan frekuensi defekasi pada mencit Swiss Webster.

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) berefek laksatif dengan menambah berat faeces pada mencit Swiss Webster.

5.2 Saran

Penelitian Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) perlu diteliti lebih lanjut dengan:

 Menggunakan hewan coba lain


(15)

EFEK LAKSATIF INFUSA DAUN JATI CINA

(Cassia angustifolia L.) PADA MENCIT

(Mus musculus) Swiss Webster

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

FENNY SANTOSO

1310037

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(16)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Laksatif dari Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) pada Mencit (Mus musculus) Swiss Webster”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rosnaeni, Dra., Apt selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes, PA selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Bapak Nana selaku staf bagian Laboratorium Farmakologi yang telah membantu penulis selama penelitian.

4. Bapak Mumu yang telah membantu penulis untuk mendapatkan subjek penelitian.

5. Keluarga penulis; Alm. Hari Santoso (papa), Veronica (mama), Widya Santoso (adik), Selvia Oktarina (adik), Kristanto (paman), Feronika (bibi), Irfan, Angel, Ce Fenfen, dan beserta keluarga besar lainnya yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materil kepada penulis.


(17)

vii

6. Sahabat – sahabat penulis, Dessandra N., Tresia M., Cindy Nanda, Jessica P., Maria Pyrhadistya, Shendy R.,Roseline, Richard S., Ricky P., dan teman – teman grup PAPAYA yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman – teman yang telah membantu penulis selama penelitian, Annisa, Siska, Helen, Ajeng, Elizabeth dan Ayunda.

8. Teman – teman satu bimbingan penulis Ratna, Tita, Felis, Andy, Chesny, Dhara, Ameldo yang turut memberi dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

9. Teman teman seperjuangan dalam keluarga besar ‘ANTIDOTE’ yang turut memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, Januari 2017

Fenny Santoso Penulis


(18)

40 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, V., & Meenakshi, B. 2010. PHARMACOGNOSTICAL AND BIOLOGICAL STUDIES ON SENNA & ITS PRODUCTS: AN OVERVIEW . International Journal of Pharma and Bio Sciences , 1. Agency, E. M. 2007. Assesment Report on Cassia Senna L. and Cassia

Angustifolia Vahl., Folium. London: European Medicines Agency.

Agriculture, U. S. n.d.. Retrieved from http://plants.usda.gov/core/profile?symbol =SEAL5

Alam, K. I. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian Klinik. Jakarta: Phyto Medika. Hal 78-81

Alicia. Diambildari http://www.pittaayurveda.com/cassia-angustifolia/

Andareto, O. 2015. Apotik Herbal di Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta. Anonym. n.d.. Hawaii Naturopathic Retreat. Retrieved from https://www.hawaiinaturopathicretreat.com/procedures/detoxification/casto r-oil-packs/

Burkitt, H. G., Young, B., & Heath, J. W. 1995. Buku Ajar & Atlas Wheater Histologi Fungsional (Edisi 3). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 268-269

Chien, D. S., Chu, Y. W., & Lee, M. C. (2010). Anthracenedione Compounds. United States: United States Patent Application Publication.

Eroschenko, V. P. 2000. di Fiore's Atlas of Histology. Lippincott Williams & Wilkins. Hal 206-213

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20 ed.). Jakarta: EGC. Hal 269-291

Gitnick, G. 1990. Current Gastroenterology (Vol. 10). Los Angeles, California: Year Book Medical Publishers. Hal 111

Global, W. G. 2010. Constipation a global perspective. Retrieved from http://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/guidelines/consti pation-english-2010.pdf.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (9 ed.). Jakarta: EGC. Hal 987-1059

Heaton K.W, 2000. Bristol Stool Chart., Diambil dari http://www.continence.org.au/pages/bristol-stool-chart.html


(19)

41 Universitas Kristen Maranatha Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., & Williamson, E. M. (2009). Farmakognisi

dan Fitoterapi. Jakarta: EGC.

Jenkins, G. W., Kemnitz, C. P., & Tortora, G. J. (2010). Anatomy and Physiology: From Life to Science. United States: John Wiley & Sons, Inc. Hal 778 Kamienski, M., & Keogh, J. 2015. Farmakologi DeMYSTiFieD. Yogyakarta:

Rapha Publishing. Hal 371

Lilihata, G., & Syam, A. F. 2014. Kapita Selekta Kedokteran (IV ed., Vol. II). Jakarta: Media Aesculapius. Hal 601-603

Mardiyaningsih, A. 2012. PURIFIKASI ANTRAKINON DAN MUSILAGO EKSTRAK DAUN SENNA (Cassia angustifoliaVahl) SERTA UJI EFEK KOMBINASINYA PADA AKTIVITAS LAKSATIF. Diambil dari http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Pen elitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=54066

Mun’in & Hanani E., 2011. Fitoterapi Dasar, Dian Rakyat, Jakarta Muzal Kadim, d. S. 2015. Sembelit (Konstipasi) Pada Anak.

Mycek, M. J., Harvey, R. A., & Champe, P. C. 2001. FARMAKOLOGI : Ulasan Bergambar . Jakarta: Widya Medika.

Neal, M. 2006. At a Glance Farmakalogi Medis (Edisi 5). Jakarta: Erlangga. Papadakis, M. A., & McPhee, S. J. 2015. Current Medical Diagnosis &

Treatment. United States of America: McGrawHill Education. Hal 568-570 Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC.

Sholekhudin, M. 2014. Buku Obat Sehari - Hari . Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 86-97

Tjay, T. H., & Rahardja, K. 2007. Obat - Obat Penting, Khasiat dan Penggunaannya. Jakarta: PT. Elek Komputindo.

Tortora, G. J., & Nielsen, M. T. 2012. Principles of Human Anatomy. United States: John Wiley and Sons Inc. Hal 779-785

Umar, K. 2014. Retrieved from http://khaidircasisembilandua.blogspot.co.id/2014 /05/minyak-jarak-oleum-ricini.html

Wang, X., Zhong, Y., Lan, M. 2002 Screening and Identification of Proteins Mediating Senna Induced Gastrointestinal Motility Enhancement in Mouse. Diambil dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC46566 11/


(1)

39 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan perubahan diameter pada konsistensi faeces pada mencit Swiss Webster.

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) bersifat laksatif dengan meningkatkan frekuensi defekasi pada mencit Swiss Webster.

Infusa daun jati cina (Cassia angustifolia L.) berefek laksatif dengan menambah berat faeces pada mencit Swiss Webster.

5.2 Saran

Penelitian Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) perlu diteliti lebih lanjut dengan:

 Menggunakan hewan coba lain


(2)

EFEK LAKSATIF INFUSA DAUN JATI CINA

(Cassia angustifolia L.) PADA MENCIT

(Mus musculus) Swiss Webster

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

FENNY SANTOSO

1310037

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Efek Laksatif dari Infusa Daun Jati Cina (Cassia angustifolia L.) pada Mencit (Mus musculus) Swiss Webster”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Karya Tulis Ilmiah ini berhasil tersusun dengan baik berkat bantuan, dukungan secara moral maupun materiil, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rosnaeni, Dra., Apt selaku pembimbing pertama yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Jeanny Ervie Ladi, dr., M.Kes, PA selaku pembimbing kedua yang selalu bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran, serta dengan sabar telah membimbing, memberi dukungan, perhatian, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada penulis selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Bapak Nana selaku staf bagian Laboratorium Farmakologi yang telah membantu penulis selama penelitian.

4. Bapak Mumu yang telah membantu penulis untuk mendapatkan subjek penelitian.

5. Keluarga penulis; Alm. Hari Santoso (papa), Veronica (mama), Widya Santoso (adik), Selvia Oktarina (adik), Kristanto (paman), Feronika (bibi), Irfan, Angel, Ce Fenfen, dan beserta keluarga besar lainnya yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materil kepada penulis.


(4)

vii

6. Sahabat – sahabat penulis, Dessandra N., Tresia M., Cindy Nanda, Jessica P., Maria Pyrhadistya, Shendy R.,Roseline, Richard S., Ricky P., dan teman – teman grup PAPAYA yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini.

7. Teman – teman yang telah membantu penulis selama penelitian, Annisa, Siska, Helen, Ajeng, Elizabeth dan Ayunda.

8. Teman – teman satu bimbingan penulis Ratna, Tita, Felis, Andy, Chesny, Dhara, Ameldo yang turut memberi dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

9. Teman teman seperjuangan dalam keluarga besar ‘ANTIDOTE’ yang turut memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Kepada pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, Januari 2017

Fenny Santoso Penulis


(5)

40 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, V., & Meenakshi, B. 2010. PHARMACOGNOSTICAL AND BIOLOGICAL STUDIES ON SENNA & ITS PRODUCTS: AN OVERVIEW . International Journal of Pharma and Bio Sciences , 1.

Agency, E. M. 2007. Assesment Report on Cassia Senna L. and Cassia

Angustifolia Vahl., Folium. London: European Medicines Agency.

Agriculture, U. S. n.d.. Retrieved from http://plants.usda.gov/core/profile?symbol =SEAL5

Alam, K. I. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia, dan Pengujian

Klinik. Jakarta: Phyto Medika. Hal 78-81

Alicia. Diambildari http://www.pittaayurveda.com/cassia-angustifolia/

Andareto, O. 2015. Apotik Herbal di Sekitar Anda. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta.

Anonym. n.d.. Hawaii Naturopathic Retreat. Retrieved from https://www.hawaiinaturopathicretreat.com/procedures/detoxification/casto r-oil-packs/

Burkitt, H. G., Young, B., & Heath, J. W. 1995. Buku Ajar & Atlas Wheater

Histologi Fungsional (Edisi 3). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hal 268-269

Chien, D. S., Chu, Y. W., & Lee, M. C. (2010). Anthracenedione Compounds. United States: United States Patent Application Publication.

Eroschenko, V. P. 2000. di Fiore's Atlas of Histology. Lippincott Williams & Wilkins. Hal 206-213

Ganong, W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20 ed.). Jakarta: EGC. Hal 269-291

Gitnick, G. 1990. Current Gastroenterology (Vol. 10). Los Angeles, California: Year Book Medical Publishers. Hal 111

Global, W. G. 2010. Constipation a global perspective. Retrieved from http://www.worldgastroenterology.org/UserFiles/file/guidelines/consti pation-english-2010.pdf.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (9 ed.). Jakarta: EGC. Hal 987-1059

Heaton K.W, 2000. Bristol Stool Chart., Diambil dari http://www.continence.org.au/pages/bristol-stool-chart.html


(6)

41 Universitas Kristen Maranatha

Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., & Williamson, E. M. (2009). Farmakognisi

dan Fitoterapi. Jakarta: EGC.

Jenkins, G. W., Kemnitz, C. P., & Tortora, G. J. (2010). Anatomy and Physiology:

From Life to Science. United States: John Wiley & Sons, Inc. Hal 778

Kamienski, M., & Keogh, J. 2015. Farmakologi DeMYSTiFieD. Yogyakarta: Rapha Publishing. Hal 371

Lilihata, G., & Syam, A. F. 2014. Kapita Selekta Kedokteran (IV ed., Vol. II). Jakarta: Media Aesculapius. Hal 601-603

Mardiyaningsih, A. 2012. PURIFIKASI ANTRAKINON DAN MUSILAGO

EKSTRAK DAUN SENNA (Cassia angustifoliaVahl) SERTA UJI EFEK

KOMBINASINYA PADA AKTIVITAS LAKSATIF. Diambil dari

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Pen elitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=54066

Mun’in & Hanani E., 2011. Fitoterapi Dasar, Dian Rakyat, Jakarta

Muzal Kadim, d. S. 2015. Sembelit (Konstipasi) Pada Anak.

Mycek, M. J., Harvey, R. A., & Champe, P. C. 2001. FARMAKOLOGI : Ulasan

Bergambar . Jakarta: Widya Medika.

Neal, M. 2006. At a Glance Farmakalogi Medis (Edisi 5). Jakarta: Erlangga.

Papadakis, M. A., & McPhee, S. J. 2015. Current Medical Diagnosis &

Treatment. United States of America: McGrawHill Education. Hal 568-570

Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC.

Sholekhudin, M. 2014. Buku Obat Sehari - Hari . Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 86-97

Tjay, T. H., & Rahardja, K. 2007. Obat - Obat Penting, Khasiat dan

Penggunaannya. Jakarta: PT. Elek Komputindo.

Tortora, G. J., & Nielsen, M. T. 2012. Principles of Human Anatomy. United States: John Wiley and Sons Inc. Hal 779-785

Umar, K. 2014. Retrieved from http://khaidircasisembilandua.blogspot.co.id/2014 /05/minyak-jarak-oleum-ricini.html

Wang, X., Zhong, Y., Lan, M. 2002 Screening and Identification of Proteins

Mediating Senna Induced Gastrointestinal Motility Enhancement in Mouse. Diambil dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC46566


Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN UJI EFEK TONIKUM INFUSA DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) JANTAN GALUR Swiss Webster.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA UJI EFEK TONIKUM INFUSA DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus) JANTAN GALUR Swiss Webster.

0 2 7

UJI EFEK TONIKUM INFUSA DAUN LANDEP (Barleria prionitis L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR UJI EFEK TONIKUM INFUSA DAUN LANDEP (Barleria prionitis L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER.

0 2 16

PENDAHULUAN UJI EFEK TONIKUM INFUSA DAUN LANDEP (Barleria prionitis L.) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER.

5 43 15

PENGARUH MASERAT DAUN JATI BELANDA (GUAZUMA ULMIFOLIA LAMK.) PADA MENCIT JANTAN YANG DIKAWINKAN DENGAN MENCIT BETINA (MUS MUSCULUS L.) GALUR SWISS WEBSTER TERHAHAP JUMLAH ANAK YANG DIHASILKAN.

0 7 35

PENGARUH JUS DAUN JATI BELANDA (GUAZUMA ULMIFOLIA LAMK.)TERHADAP BERAT DAN HISTOLOGI GINJAL MENCIT (MUS MUSCULUS L.) GALUR SWISS WEBSTER.

1 5 27

Uji Efek Laksatif Daun Senna (Cassia angustifolia, Vahl Caesap) dan Daun Ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) serta Kombinasinya pada Mencit Swiss Webster Jantan.

12 41 19

Efek Antidiare Jamu Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Mencit (Mus musculus) Jantan Swiss Webster Dewasa.

16 83 29

Efek Antidiare Jamu Ekstrak Daun Salam Terhadap Mencit (Mus Musculus) Swiss Webster Jantan.

0 1 35

Efek Antidiare Infusa Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L Kuntze) Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan.

0 0 45