Gambaran Penderita Hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014.

(1)

iii ABSTRAK

GAMBARAN PENDERITA HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT SANTO YUSUP BANDUNG TAHUN 2014

Jeanatasia Kurnia Sari, 2015. Pembimbing I : July Ivone, dr.,MKK.,MPd.Ked dan Pembimbing II : Teresa Lucretia Maria Astari, dr.,M.Kes.

Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama hepatitis kronis, sirosis, dan karsinoma hepatoseluler.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup tahun 2014.

Penelitian ini bersifat retrospektif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik total sampling pada data rekam medis rawat jalan dan rawat inap penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup tahun 2014.

Hasil penelitian menunjukkan kasus hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup adalah 32 kasus. Dari 32 data tersebut, didapatkan usia terbanyak 41-50 tahun (34,4%), karakteristik laki- laki (71,9%), keluhan tanpa gejala (37,5%), pekerjaan karyawan swasta (37,5%), terapi kombinasi ART dan hepamax (38,5%), pemeriksaan serologis HBsAg (43,8%), hasil pemeriksaan enzim fungsi hati SGOT (56,2%) dan SGPT (68,8%) normal, dan hepatitis B akut (56,3%).

Kesimpulan: gambaran penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung pada tahun 2014 paling sering terjadi pada usia 41-50 tahun, jenis kelamin laki- laki, dengan keluhan tanpa gejala, pekerjaan karyawan swasta, pemeriksaan serologis HBsAg, pemeriksaan enzim fungsi hati SGOT dan SGPT normal, terapi kombinasi ART dan hepamax, dengan hepatitis B akut.

Kata Kunci : hepatitis B, karakteristik pasien, Rumah Sakit Santo Yusup Bandung


(2)

iv ABSTRACT

PREVIEW OF PATIENTS WITH HEPATITIS B IN SANTO YUSUP HOSPITAL BANDUNG ON 2014

Jeanatasia Kurnia Sari, 2015. Tutor I : July Ivone, dr.,MKK.,MPd.Ked and Tutor II : Teresa Lucretia Maria Astari, dr.,M.Kes.

Hepatitis B is a inflamation of the liver caused by the hepatitis B virus that cause acute or chronic illness. This disease is considered as serious worldwide public health problems and can lead to chronic hepatitis, cirrhosis, and hepatocellular carcinoma.

The aim of this study was to determine the hepatitis B patients’ characteristics at Santo Yusup Hospital in year 2014.

This study used retrospective descriptive method. Total sampling of medical records outpatient and inpatient patients with hepatitis B in Santo Yusup Hospital in 2014data were collected.

The results showed that the total cases of hepatitis B in Santo Yusup Hospital was 32 cases. It was shown that the highest number of: age group was 41-50 years (34.4%), male gender (71.9%), asymptomatics (37,5%), occupation as private sector employee (37.5%), combination of hepamax and antiretroviral therapy (38.5%), serology HBsAg (43.8%), normal results of liver function enzymes AST (56.2%) and ALT (68.8%), and acute hepatitis B (56 , 3%).

Conclusion: The overview of hepatitis B patients at the Hospital of Santo Yusup Bandung in 2014, most often occurs at the age of 41-50 years, male gender, with asymptomatic complaints, occupation asprivate employees, HBsAg serological examination, normal examination of liver enzymes AST and ALT, combination antiretroviral therapy and hepamax, with acute hepatitis B.

Keywords:hepatitis B, patient characteristics, Santo Yusup Hospital Bandung


(3)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... i

SURAT PERNYATAAN... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ... 4

1.5 Landasan Teori ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Definisi Hepatitis B ... 6

2.2 Etiologi Hepatitis B ... 6

2.3 Epidemiologi dan Faktor Risiko Hepatitis B ... 8

2.4 Patogenesis dan Patofisiologi Hepatitis B ... 10

2.5 Gambaran Klinik Hepatitis B ... 11

2.6 Diagnosis Hepatitis B ... 12

2.7 Penatalaksanaan Hepatitis B ... 15

2.8 Pencegahan Hepatitis B ... 16

2.9 Komplikasi Hepatitis B ... 17


(4)

viii

2.10 Prognosis Hepatitis B ... 18

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Bahan Penelitian ... 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Prosedur Penelitian ... 19

3.4 Rancangan Penelitian ... 19

3.5 Kriteria Pemilihan Data ... 20

3.6 Populasi dan Sampel ... 20

3.7 Definisi Operasional ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

4.1 Pengumpulan Data ... 22

4.2 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Usia ... 22

4.3 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Jenis Kelamin... 23

4.4 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Keluhan Utama ... 24

4.5 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pasien ... 25

4.6 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Penatalaksanaan ... 27

4.7 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Dilakukan atau Tidaknya Pemeriksaan Serologis ... 29

4.8 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Pemeriksaan Enzim dan Fungsi Hati ... 30

4.9 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Perjalanan Penyakit ... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 34

5.1 Simpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36

RIWAYAT HIDUP ... 43


(5)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 2.1 Interpretasi Tes Serologis Hepatitis B ... 14 4.1 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Kelompok Usia di Rumah

Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014 ... 22 4.2 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah

Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014 ... 23 4.3 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Keluhan Utama di Rumah

Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014 ... 24 4.4 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Rumah

Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014 ... 26 4.5 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Penatalaksanaan di Rumah

Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014 ... 27 4.6 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Pemeriksaan Serologis di

Rumah Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014... 29 4.7 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Pemeriksaan Enzim dan

Fungsi Hati di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014 ... 30 4.8 Gambaran Hepatitis B Berdasarkan Perjalanan Penyakit di

Rumah Sakit Santo Yusup Bandung Tahun 2014... 32


(6)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Skema Virus Hepatitis B ... 7 2.2 Skema Jumlah Waktu Terdeteksinya Antibodi terhadap HVB...……..13


(7)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 39 Lampiran 2 ... 42


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) yang dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis (WHO, 2015). Penularan hepatitis virus B dapat terjadi melalui paparan darah dan cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi hepatitis B seperti semen, luka, dan sekresi vagina. Hepatitis B secara umum dapat ditularkan melalui perkutan atau parenteral, contohnya adalah dengan menggunakan jarum non steril atau berbagi jarum suntik pada tato, injeksi obat dan akupunktur, kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, dan paparan perinatal dari ibu yang terinfeksi (Yogarajah, 2013).

Hepatitis virus B dapat menunjukkan gejala penyakit akut yang berlangsung beberapa minggu, seperti kulit dan mata ikterik (jaundice), urin berwarna lebih gelap, kelelahan yang ekstrem, mual, muntah, dan sakit perut. Virus hepatitis B juga dapat menyebabkan infeksi hati kronis yang dapat berkembang menjadi sirosis dan karsinoma hepatoseluler (WHO, 2015). Hepatitis virus B (HVB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di seluruh dunia (WHO, 2015). Jumlah penderita di dunia diperkirakan terdapat 350 juta (Astuti, 2014), dengan prevalensi tertinggi di sub-Sahara Afrika dan Asia Timur. Kebanyakan orang di wilayah ini terinfeksi dengan virus hepatitis B selama masa anak-anak, sedangkan 5-10% dari populasi orang dewasa terinfeksi secara kronis (WHO, 2015).

Risiko infeksi hepatitis B menjadi penyakit kronis berbanding terbalik dengan usia. Infeksi hepatitis B kronis ditemukan pada sekitar 90% dari bayi yang terinfeksi pada saat lahir, 25-50% anak-anak terinfeksi pada 1-5 tahun, dan sekitar 1-5% dari orang yang terinfeksi merupakan anak-anak yang lebih dari 5 tahun dan orang dewasa. Infeksi hepatitis B kronis juga sering terjadi pada orang dengan imunodefisiensi (WHO, 2015).


(9)

2

Prevalensi hepatitis B kronis ditemukan di Amazon dan bagian selatan Eropa Timur dan Tengah. Di daerah Timur Tengah dan India, diperkirakan 2-5% dari populasi umum yang terinfeksi secara kronis, sedangkan di Eropa Barat dan Amerika Utara hanya ditemukan kurang dari 1% populasi terinfeksi secara kronis (WHO, 2015).

Prevalensi rata-rata hepatitis B di Indonesia adalah 10%, dengan variasi antara 3,4-20,3% di setiap daerah (Astuti, 2014). Jumlah kasus hepatitis B di Jawa Barat tahun 2012 yaitu 1673 kasus, dengan jumlah penderita laki-laki 993 kasus dan perempuan 680 kasus. Di Bandung tahun 2012, didapatkan 246 kasus hepatitis B dengan jumlah laki-laki 164 kasus dan perempuan 82 kasus (Depkes, 2012).

Semua orang di Indonesia mempunyai kemungkinan untuk tertular hepatitis B. Saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014 oleh karena terdapat vaksinasi untuk dilakukan pencegahan sehingga dapat menurunkan tingginya prevalensi hepatitis virus B di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang, dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Berapa jumlah kasus hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

2. Bagaimana gambaran penderita hepatitis B berdasarkan usia di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

3. Bagaimana gambaran penderita hepatitis B berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

4. Bagaimana gambaran keluhan utama pada penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

5. Bagaimana gambaran penderita hepatitis B berdasarkan jenis pekerjaan di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.


(10)

3

6. Bagaimana gambaran penyakit hepatitis B berdasarkan penatalaksanaan (antivirus, hepamax, hepatoprotektor) di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

7. Bagaimana gambaran penyakit hepatitis B berdasarkan pemeriksaan serologis (HBsAg, anti-HBs, HBeAg, anti-HBe) di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

8. Bagaimana gambaran penyakit hepatitis B berdasarkan pemeriksaan enzim dan fungsi hati (SGOT, SGPT, Gamma-GT, alkali fosfatase, dan bilirubin) di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

9. Bagaimana gambaran penyakit hepatitis B berdasarkan perjalanan penyakit di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian :

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penderita penyakit hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

– Gambaran penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

– Usia terbanyak penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

– Jenis kelamin terbanyak dari penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

– Keluhan utama terbanyak dari penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.


(11)

4

– Jenis pekerjaan terbanyak yang diderita penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

– Penatalaksanaan (antivirus, hepamax, hepatoprotektor) pada penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

– Pemeriksaan serologis (HBsAg, anti-HBs, HBeAg, anti-HBe) pada penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

Pemeriksaan enzim dan fungsi hati (SGOT, SGPT, Gamma-GT, alkali fosfatase, dan bilirubin) pada penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

– Perjalanan penyakit pada penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis :

Menambah wawasan bagi keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha mengenai gambaran penderita hepatitis B di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung tahun 2014.

1.4.2 Manfaat Praktis :

Menambah wawasan mengenai hepatitis B dengan faktor risikonya sehingga dapat dilakukan pencegahan untuk menurunkan angka kejadian di masa depan.


(12)

5 1.5 Landasan Teori

Cara umum penularan hepatitis B, yaitu perkutan dan parenteral. Kelompok berisiko tinggi adalah orang yang sering menerima transfusi darah, pasien dialisis, penerima transplantasi organ, pengguna narkoba suntik, orang yang berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis B kronis, petugas kesehatan, dan wisatawan yang belum mendapatkan vaksinasi hepatitis B sebelum berangkat ke daerah prevalensi tinggi hepatitis B (WHO, 2015).

Infeksi hepatitis B akut ditandai dengan adanya HBsAg dan immunoglobulin M (IgM) antibodi terhadap antigen inti, HBcAg. Selama fase awal infeksi, HBeAg pasien juga positif. Infeksi kronis ditandai dengan positifnya HBsAg (>6 bulan), dengan atau tanpa HBeAg. HBsAg adalah penanda utama risiko untuk berkembang menjadi penyakit hati kronis dan karsinoma hepatoseluler di kemudian hari. Adanya HBeAg mengindikasikan bahwa darah dan cairan tubuh dari individu yang terinfeksi sangat menular (WHO, 2015).

Penderita hepatitis B akut akan diberikan pengobatan simtomatis, sedangkan penderita hepatitis B kronis akan mendapatkan obat antivirus (adefovir dipivoxil, interferon alfa-2b, pegylated interferon alfa-2a, lamivudine, entecavir, dan telbivudine) (CDC, 2015). Pengobatan yang diberikan dapat memperlambat perkembangan menjadi sirosis, mengurangi kejadian karsinoma hepatoseluler dan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang (WHO, 2015).

Vaksin hepatitis B adalah cara utama pencegahan hepatitis B. World Health Organization merekomendasikan bahwa semua bayi harus menerima vaksin hepatitis B sesegera mungkin setelah lahir, sebaiknya dalam waktu 24 jam. Rangkaian vaksin lengkap menginduksi tingkat antibodi pelindung lebih dari 95% dari bayi, anak-anak, dan dewasa muda. Perlindungan berlangsung minimal 20 tahun dan mungkin seumur hidup ( WHO, 2015).


(13)

34 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada penelitian mengenai gambaran penderita hepatitis B di Rumah Sakit Sakit Yusup Bandung tahun 2014 didapatkan hasil :

- Gambaran hepatitis B berdasarkan kelompok usia yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah pada usia 41-50 tahun. - Gambaran hepatitis B berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak di

Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah laki- laki.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan keluhan utama yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah tanpa gejala.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan jenis pekerjaan yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah karyawan swasta.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan penatalaksanaan yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah terapi kombinasi ART dan hepamax.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan pemeriksaan serologis yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah HBsAg. - Gambaran hepatitis B berdasarkan pemeriksaan enzim dan fungsi hati

yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah SGOT dan SGPT dengan kadar normal.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan perjalanan penyakit yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah hepatitis B akut.

5.2Saran

- Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan hepatitis B di pusat kesehatan pelayanan primer.


(14)

35

- Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai penatalaksanaan hepatitis B baik menggunakan terapi tunggal maupun kombinasi. - Diperlukan adanya data rekam medis yang lebih lengkap mengenai

pemeriksaan serologis, pemeriksaan enzim dan fungsi hati yang dapat mendukung diagnosis hepatitis B.

- Diperlukan pencatatan lebih lanjut mengenai kasus infeksi hepatitis B pada bayi.

- Diperlukan perbaikan rekam medis dalam bentuk pencatatan secara digital.

- Diperlukan adanya kegiatan preventif untuk menurunkan angka kejadian hepatitis B melalui penyuluhan kepada masyarakat.


(15)

36

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, L., Rochana, A., Yulianti, A.-A., Mushawwir, A., & Indrayani, N. (2014). Profil Serum Glutamate Oxaloacetat Transaminase (SGOT) and Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) Level of Broiler That Was Given Noni Juice (Morinda citrifolia) and Palm Sugar (Arenga Piata). University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine Iasi , 101-104.

Astuti, H. P., & Kusumawati, E. (2014, Januari). Kajian Efektivitas Pemberian Vaksinasi Hepatitis B Terhadap Pembentukan Antibodi Anti HBs. Jurnal KesMaDaSka , 29-33.

Center For Liver Disease. (2013, Maret). Retrieved September 2015, from ABC of Hepatitis B: http://liverclinicnepal.com/liver/pe-abc-of-hepatitis-b.php Centers for Disease Control and Prevention. (2015, Mei). Retrieved September

2015, from Viral Hepatitis-Hepatitis B Information: http://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/

Depkes. (2012). Retrieved September 2015, from Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012:

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI NSI_2012/12_Profil_Kes.Prov.JawaBarat_2012.pdf

Hasanah, S. R. (2014). Karakteristik Penderita Hepatitis B Rawat Inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I/ Bukit Barisan Medan Tahun

2010-2013. Retrieved from

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46669/7/Cover.pdf

Health and Safety Executive. (2015, Juni). Retrieved September 2015, from Hepatitis B Virus: http://www.hse.gov.uk/biosafety/blood-borne-viruses/hepatitis-b.htm

Hepatitis B Foundation. (2014, Februari). Retrieved September 2015, from Hepatitis B Virus: http://www.hepb.org/hepb/hepatitis_b_virus.htm

Hepatitis B Foundation. (2014, Maret). Retrieved September 2015, from

Additional Blood Tests:

http://www.hepb.org/patients/additional_blood_tests.htm

Hikmah, E. N. (2014). Penggunaan Obat-Obatan Penginduksi Penyakit Hati terhadap Pasien Gangguan Hati di Rumah Sakit X Surakarta Tahun 2013.

Retrieved from

http://eprints.ums.ac.id/31187/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Ibrahim, N., & Idris, A. (2014). Hepatitis B Awareness among Medical Students and Their Vaccination Status at Syrian Private University.


(16)

37

(2014). Investigation of Hepatitis. Public Health England. London: Standards Unit.

Kumar, V., Abbas, A. K., & Fausto, N. (2010). Robbins & Cotran Dasar Patologis Penyakit (7 ed.). Jakarta: EGC. p. 913-916.

Lazo, M., & Clark, J. (2015). Liver Function. Johns Hopkins Medicine , 1-3. Lok, A. S. (2015). Clinical Manifestations and Natural History of Hepatitis B

Virus Infection. Retrieved from http://www.uptodate.com/contents/clinical-

manifestations-and-natural-history-of-hepatitis-b-virus-infection?source=search_result&search=Acute+viral+hepatitis&selectedTitl e=14~45

Luntungan, L. Z.-Z., Fatimawali, & Bodhi, W. (2013, Agustus). Studi Karakteristik dan Penggunaan Obat pada Penderita Hepatitis B di Rumah Sakit Pemerintah Kota Manado Periode Januari 2011-Desember 2012. Pharmacon , 67-70.

Marinda, F. D. (2015). Uji Diagnostik Rapid Test HBsAg Diaspot® Untuk Mendiagnosis Infeksi Hepatitis B di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung. Retrieved from http://digilib.unila.ac.id/6558/16/BAB%20II.pdf Maulida, L. F. (2014). Ikterus Neonatorum. Profesi , 10, 39-43.

Mustafa, S., & Kurniawaty, E. (2013). Manajemen Gangguan Saluran Cerna Panduan Bagi Dokter Umum. Anugrah Utama Raharja .

Nabili, S. N. (2015, Agustus). Liver Blood Tests. E Medicine Health , 1-7.

National Institute for Health and Care Excellence. (2013, Juni). Retrieved September 2015, from Hepatitis B: Diagnosis and Management: https://www.nice.org.uk/guidance/CG165/chapter/Terms-used-in-this-guidance

Navarro, N., Lim, N., Kim, J., & al, e. (2014). Lower than expected hepatitis B virus infection prevalence among first generation Koreans in the U.S.: results of HBV screening in the Southern California Inland Empire. Biomed Central .

Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. (2013, Februari). Retrieved Juni 2013, from Hepatitis B: http://pphi-online.org/alpha/?p=560

Riskesdas. (2013, Desember). Retrieved September 2015, from Riset Keshatan

Dasar 2013:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas% 202013.pdf

WebMd. (2015, Februari). Retrieved September 2015, from Cirrhosis of the Liver: http://www.webmd.com/digestive-disorders/cirrhosis-liver


(17)

38

World Healh Organization. (2015, Juni). Retrieved 2015, from Hepatitis B: http://www.who.int/csr/disease/hepatitis/whocdscsrlyo20022/en/index2.html Yogarajah, H., Lestari, A. W., & Yasa, I. S. (2013). Laboratory Diagnosis of

Hepatitis B. 1-11.


(1)

5

1.5 Landasan Teori

Cara umum penularan hepatitis B, yaitu perkutan dan parenteral. Kelompok berisiko tinggi adalah orang yang sering menerima transfusi darah, pasien dialisis, penerima transplantasi organ, pengguna narkoba suntik, orang yang berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis B kronis, petugas kesehatan, dan wisatawan yang belum mendapatkan vaksinasi hepatitis B sebelum berangkat ke daerah prevalensi tinggi hepatitis B (WHO, 2015).

Infeksi hepatitis B akut ditandai dengan adanya HBsAg dan immunoglobulin M (IgM) antibodi terhadap antigen inti, HBcAg. Selama fase awal infeksi, HBeAg pasien juga positif. Infeksi kronis ditandai dengan positifnya HBsAg (>6 bulan), dengan atau tanpa HBeAg. HBsAg adalah penanda utama risiko untuk berkembang menjadi penyakit hati kronis dan karsinoma hepatoseluler di kemudian hari. Adanya HBeAg mengindikasikan bahwa darah dan cairan tubuh dari individu yang terinfeksi sangat menular (WHO, 2015).

Penderita hepatitis B akut akan diberikan pengobatan simtomatis, sedangkan penderita hepatitis B kronis akan mendapatkan obat antivirus (adefovir dipivoxil, interferon alfa-2b, pegylated interferon alfa-2a, lamivudine, entecavir, dan telbivudine) (CDC, 2015). Pengobatan yang diberikan dapat memperlambat perkembangan menjadi sirosis, mengurangi kejadian karsinoma hepatoseluler dan meningkatkan kelangsungan hidup jangka panjang (WHO, 2015).

Vaksin hepatitis B adalah cara utama pencegahan hepatitis B. World Health Organization merekomendasikan bahwa semua bayi harus menerima vaksin hepatitis B sesegera mungkin setelah lahir, sebaiknya dalam waktu 24 jam. Rangkaian vaksin lengkap menginduksi tingkat antibodi pelindung lebih dari 95% dari bayi, anak-anak, dan dewasa muda. Perlindungan berlangsung minimal 20 tahun dan mungkin seumur hidup ( WHO, 2015).


(2)

34

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada penelitian mengenai gambaran penderita hepatitis B di Rumah Sakit Sakit Yusup Bandung tahun 2014 didapatkan hasil :

- Gambaran hepatitis B berdasarkan kelompok usia yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah pada usia 41-50 tahun. - Gambaran hepatitis B berdasarkan jenis kelamin yang terbanyak di

Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah laki- laki.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan keluhan utama yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah tanpa gejala.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan jenis pekerjaan yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah karyawan swasta.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan penatalaksanaan yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah terapi kombinasi ART dan hepamax.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan pemeriksaan serologis yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah HBsAg. - Gambaran hepatitis B berdasarkan pemeriksaan enzim dan fungsi hati

yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah SGOT dan SGPT dengan kadar normal.

- Gambaran hepatitis B berdasarkan perjalanan penyakit yang terbanyak di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung adalah hepatitis B akut.

5.2Saran

- Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko yang berhubungan dengan hepatitis B di pusat kesehatan pelayanan primer.


(3)

35

- Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai penatalaksanaan hepatitis B baik menggunakan terapi tunggal maupun kombinasi. - Diperlukan adanya data rekam medis yang lebih lengkap mengenai

pemeriksaan serologis, pemeriksaan enzim dan fungsi hati yang dapat mendukung diagnosis hepatitis B.

- Diperlukan pencatatan lebih lanjut mengenai kasus infeksi hepatitis B pada bayi.

- Diperlukan perbaikan rekam medis dalam bentuk pencatatan secara digital.

- Diperlukan adanya kegiatan preventif untuk menurunkan angka kejadian hepatitis B melalui penyuluhan kepada masyarakat.


(4)

36

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, L., Rochana, A., Yulianti, A.-A., Mushawwir, A., & Indrayani, N. (2014). Profil Serum Glutamate Oxaloacetat Transaminase (SGOT) and Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) Level of Broiler That Was Given Noni Juice (Morinda citrifolia) and Palm Sugar (Arenga Piata). University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine Iasi , 101-104.

Astuti, H. P., & Kusumawati, E. (2014, Januari). Kajian Efektivitas Pemberian Vaksinasi Hepatitis B Terhadap Pembentukan Antibodi Anti HBs. Jurnal KesMaDaSka , 29-33.

Center For Liver Disease. (2013, Maret). Retrieved September 2015, from ABC of Hepatitis B: http://liverclinicnepal.com/liver/pe-abc-of-hepatitis-b.php Centers for Disease Control and Prevention. (2015, Mei). Retrieved September

2015, from Viral Hepatitis-Hepatitis B Information: http://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/

Depkes. (2012). Retrieved September 2015, from Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012:

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVI NSI_2012/12_Profil_Kes.Prov.JawaBarat_2012.pdf

Hasanah, S. R. (2014). Karakteristik Penderita Hepatitis B Rawat Inap di Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I/ Bukit Barisan Medan Tahun

2010-2013. Retrieved from

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46669/7/Cover.pdf

Health and Safety Executive. (2015, Juni). Retrieved September 2015, from Hepatitis B Virus: http://www.hse.gov.uk/biosafety/blood-borne-viruses/hepatitis-b.htm

Hepatitis B Foundation. (2014, Februari). Retrieved September 2015, from Hepatitis B Virus: http://www.hepb.org/hepb/hepatitis_b_virus.htm

Hepatitis B Foundation. (2014, Maret). Retrieved September 2015, from

Additional Blood Tests:

http://www.hepb.org/patients/additional_blood_tests.htm

Hikmah, E. N. (2014). Penggunaan Obat-Obatan Penginduksi Penyakit Hati terhadap Pasien Gangguan Hati di Rumah Sakit X Surakarta Tahun 2013.

Retrieved from

http://eprints.ums.ac.id/31187/10/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

Ibrahim, N., & Idris, A. (2014). Hepatitis B Awareness among Medical Students and Their Vaccination Status at Syrian Private University.


(5)

37

(2014). Investigation of Hepatitis. Public Health England. London: Standards Unit.

Kumar, V., Abbas, A. K., & Fausto, N. (2010). Robbins & Cotran Dasar Patologis Penyakit (7 ed.). Jakarta: EGC. p. 913-916.

Lazo, M., & Clark, J. (2015). Liver Function. Johns Hopkins Medicine , 1-3. Lok, A. S. (2015). Clinical Manifestations and Natural History of Hepatitis B

Virus Infection. Retrieved from http://www.uptodate.com/contents/clinical-

manifestations-and-natural-history-of-hepatitis-b-virus-infection?source=search_result&search=Acute+viral+hepatitis&selectedTitl e=14~45

Luntungan, L. Z.-Z., Fatimawali, & Bodhi, W. (2013, Agustus). Studi Karakteristik dan Penggunaan Obat pada Penderita Hepatitis B di Rumah Sakit Pemerintah Kota Manado Periode Januari 2011-Desember 2012. Pharmacon , 67-70.

Marinda, F. D. (2015). Uji Diagnostik Rapid Test HBsAg Diaspot® Untuk Mendiagnosis Infeksi Hepatitis B di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung. Retrieved from http://digilib.unila.ac.id/6558/16/BAB%20II.pdf Maulida, L. F. (2014). Ikterus Neonatorum. Profesi , 10, 39-43.

Mustafa, S., & Kurniawaty, E. (2013). Manajemen Gangguan Saluran Cerna Panduan Bagi Dokter Umum. Anugrah Utama Raharja .

Nabili, S. N. (2015, Agustus). Liver Blood Tests. E Medicine Health , 1-7.

National Institute for Health and Care Excellence. (2013, Juni). Retrieved September 2015, from Hepatitis B: Diagnosis and Management: https://www.nice.org.uk/guidance/CG165/chapter/Terms-used-in-this-guidance

Navarro, N., Lim, N., Kim, J., & al, e. (2014). Lower than expected hepatitis B virus infection prevalence among first generation Koreans in the U.S.: results of HBV screening in the Southern California Inland Empire. Biomed Central .

Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia. (2013, Februari). Retrieved Juni 2013, from Hepatitis B: http://pphi-online.org/alpha/?p=560

Riskesdas. (2013, Desember). Retrieved September 2015, from Riset Keshatan

Dasar 2013:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas% 202013.pdf

WebMd. (2015, Februari). Retrieved September 2015, from Cirrhosis of the Liver: http://www.webmd.com/digestive-disorders/cirrhosis-liver


(6)

38

World Healh Organization. (2015, Juni). Retrieved 2015, from Hepatitis B: http://www.who.int/csr/disease/hepatitis/whocdscsrlyo20022/en/index2.html Yogarajah, H., Lestari, A. W., & Yasa, I. S. (2013). Laboratory Diagnosis of

Hepatitis B. 1-11.