Pengaruh Good Corporaten Governance Internal terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan (Studi Kasus pada Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara di Bandung).
ABSTRACT
The low quality of financial reporting gives a bad impact to quality of information. The low quality of financial reporting also gives an impact to economic decisions which are taken by decision makers, stakeholders, or shareholders. Good corporate governance has many principals that can be adapted in business organizations. Its principals can be an indicator to get the good quality of financial reporting. This research uses simple regression to test an effect of good corporate governance internal in central offices of Badan Usaha Milik Negara which located in Bandung. The result of research implies that good corporate governance internal has the strong effect with quality of financial reporting.
(2)
ABSTRAK
Rendahnya kualitas pelaporan keuangan memberikan dampak yang buruk terhadap kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan. Rendahnya kualitas pelaporan keuangan juga memberikan dampak terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Good corporate governance memiliki prinsip-prinsip yang dapat diterapkan di dalam suatu organisasi bisnis. Prinsip-prinsip tersebut dapat dijadikan sebagai indikator terwujudnya pelaporan keuangan yang berkualitas. Dengan menggunakan metode regresi sederhana, penulis melakukan penelitian pada kantor pusat badan usaha milik negara di bandung dan menarik kesimpulan bahwa good corporate governance internal memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kualitas pelaporan keuangan.
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Maksud Penelitian ... 4
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6
(4)
2.1 Tinjauan Pustaka ... 6
2.1.1 Good Corporate Governance ... 6
2.1.1.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 6
2.1.1.2 Dimensi dan Indikator Good Corporate Governance 7
2.1.2 Pelaporan Keuangan ... 12
2.1.2.1 Pengertian Pelaporan Keuangan ... 12
2.1.2.2 Dimensi dan Indikator Kualitas Pelaporan Keuangan 14
2.2 Kerangka Berpikir ... 16
2.2.1 Pengaruh Good Corporate Governance Internal Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan ... 16
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 20
3.1 Objek Penelitian ... 20
3.2 Metodologi Penelitian ... 20
3.3 Jenis Data ... 20
3.4 Operasional Variabel ... 21
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.6 Teknik Analisis Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1 Hasil Penelitian ... 31
4.1.1 Profil Badan Usaha Milik Negara ... 31
(5)
4.1.1.2 PT Kereta Api Indonesia (Persero) ... 32
4.1.1.3 PT Pos Indonesia (Persero) ... 32
4.1.2 Profil Responden ... 33
4.1.3 Hasil Kuisioner ... 33
4.1.3.1 Hasil Kuisioner Berkaitan dengan Variabel Good Corporate Governance Internal ... 33
4.3.3.2 Hasil Kuisioner Berkaitan dengan Variabel Kualitas Pelaporan Keuangan ... 38
4.2 Pembahasan ... 43
4.2.1 Uji Validitas ... 43
4.2.2 Uji Reliabilitas ... 45
4.2.3 Uji Normalitas ... 47
4.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 47
4.2.5 Uji Korelasi Sederhana ... 48
4.2.6 Uji Regresi Sederhana ... 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 51
5.1 Simpulan ... 51
5.2 Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN ... 56
(6)
DAFTAR GAMBAR
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Operasional Variabel X ... 21
Tabel III.2 Operasional Variabel Y ... 24
Tabel IV.1 Profil Responden ... 33
Tabel IV.2 Kuesioner 1 ... 34
Tabel IV.3 Kuesioner 2 ... 34
Tabel IV.4 Kuesioner 3 ... 35
Tabel IV.5 Kuesioner 4 ... 35
Tabel IV.6 Kuesioner 5 ... 36
Tabel IV.7 Kuesioner 6 ... 36
Tabel IV.8 Kuesioner 7 ... 37
Tabel IV.9 Kuesioner 8 ... 37
Tabel IV.10 Kuesioner 9 ... 38
Tabel IV.11 Kuesioner 10 ... 38
Tabel IV.12 Kuesioner 11 ... 39
Tabel IV.13 Kuesioner 12 ... 39
Tabel IV.14 Kuesioner 13 ... 40
Tabel IV.15 Kuesioner 14 ... 40
Tabel IV.16 Kuesioner 15 ... 41
Tabel IV.17 Kuesioner 16 ... 41
Tabel IV.18 Kuesioner 17 ... 42
Tabel IV.19 Kuesioner 18 ... 42
(8)
Tabel IV.21 Uji Validitas Pertanyaan 10-18 ... 44
Tabel IV.22 Item-Total Statistics ... 45
Tabel IV.23 Item-Total Statistics ... 45
Tabel IV.24 Reliability Statistics ... 46
Tabel IV.25 Reliability Statistics ... 46
Tabel IV.26 Rangkuman Tabel IV.22 – IV.25 ... 46
Tabel IV.27 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 47
Tabel IV.28 Coefficientsa ... 47
Tabel IV.29 Correlations ... 48
Tabel IV.30 Anova ... 48
Tabel IV.31 Model Summary ... 49
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
(10)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaporan keuangan adalah proses berkala, yaitu menampilkan data-data keuangan tentang suatu perusahaan, kinerja operasi, dan aliran dana-dana selama periode akuntansi untuk pihak-pihak di luar organisasi bisnis (Ardiyos, 2010:414). Pendapat serupa diungkapkan oleh Kieso et al (2007:3) yang menyatakan bahwa pelaporan keuangan adalah informasi keuangan perusahaan yang membantu pengguna untuk mengambil keputusan atas alokasi modal pada suatu perusahaan. Pelaporan keuangan lebih luas dari statemen keuangan, di mana pernyataan keuangan merupakan bagian dari total informasi yang dicakup oleh pelaporan keuangan dan banyaknya informasi yang tersedia dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap suatu entitas (William et al, 2011:12).
Beuselinck dan Manigart (2007) berpendapat bahwa pelaporan keuangan yang dilaporkan atau dipublikasikan oleh suatu entitas merupakan hal penting di lingkungan ekonomi sebagai pertimbangan mendasar bagi para stakeholders dalam pengambilan keputusan dan mereka sangat bergantung pada informasi yang akurat. Auditor internal, selaku penunjang perusahaan, di antaranya harus dapat menjamin terselenggaranya penyebaran informasi secara efisien dan efektif, untuk memberikan akses yang wajar kepada para pemakai informasi (Hery, 2010:4).
Mekanisme pengelolaan good corporate governance memastikan bahwa tindakan internal perusahaan akan selalu diarahkan pada peningkatan nilai
(11)
2 Bab I Pendahuluan
perusahaan, sekaligus sebagai bentuk perhatian kepada stakeholder, karyawan, dan masyarakat sekitar (Wahyudin Zakarsyi, 2008:29). Pengertian dari good corporate
governance dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang digunakan untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dan kepentingan stakeholder lainnya yang dilandaskan pada peraturan perundangan dan nilai-nilai etika (Menteri BUMN, 2002).
Dapat dinyatakan bahwa prinsip good corporate governance memiliki korelasi yang kuat dengan kepentingan para pemegang saham (Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, 2006:82). Hal senada juga diungkapkan oleh Theresia Adelia Simadibrata (2012) dalam studinya yang berjudul Peranan Good Corporate
Governance Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dan Kepercayaan Investor yang
menyimpulkan bahwa pelaporan keuangan perusahaan yang berkualitas dapat meningkatkan kepercayaan investor sehingga akan melakukan investasi dan good
corporate governance memiliki prinsip-prinsip yang membantu perusahaan dalam
meminimalkan risiko kesalahan penyajian informasi sehingga dapat menyajikan informasi yang berkualitas. Menurut Suwardjono (2010:100), pelaporan keuangan harus dirancang secara saksama untuk pengendalian alokasi sumber daya.
Pada kenyataannya, tingkat akuntabilitas laporan keuangan yang rendah masih menjadi persoalan di dalam kementerian, lembaga serta kepala daerah di Indonesia dan hal tersebut dapat mengancam minat berinvestasi dan mengurangi kemampuan efisiensi negara (Sri Mulyani, 2009). Hal tersebut secara konkrit terjadi di Provinsi Jawa Barat, di mana terjadi penurunan kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah sejak tahun buku 2008 hingga 2011 dan belum ada satu pemerintah daerah pun yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian serta pendapat
(12)
3 Bab I Pendahuluan
disclaimer semakin bertambah (Tahria Syfrudin, 2012). Sebaliknya, mendapat opini
wajar tanpa pengecualian bukan berarti Kementerian atau Lembaga tanpa kesalahan karena opini wajar tanpa pengecualian tidak menjamin Kementerian atau Lembaga bebas kolusi, korupsi, dan nepotisme (Boediono, 2014).
Masalah-masalah yang terjadi pada kualitas pelaporan keuangan di atas, memberikan pemahaman bahwa pembuat kebijakan publik memiliki tanggung jawab untuk memastikan adanya keseimbangan antara peraturan yang dibuatnya dengan perjanjian yang dibuat para pelaku pasar (Nestor dan Thompson dalam Indra Surya dan Ivan Yustiavandana, 2006:10). Hal tersebut dilakukan karena pada dasarnya
good corporate governance merupakan suatu sistem (input, proses, output) dan
seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) demi tercapainya tujuan perusahaan (Wahyudin Zakarsyi, 2008:36).
Berdasarkan teori-teori dan fenomena-fenomena yang dikumpulkan dan dipaparkan oleh penulis di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji ulang teori yang menyebutkan bahwa good corporate governance berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan. Penulis melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Good
Corporate Governance Internal Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan” 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, maka penulis membuat identifikasi masalah, yakni:
1. Seberapa besar good corporate governance internal mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan?
(13)
4 Bab I Pendahuluan
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh good corporate governance internal terhadap kualitas pelaporan keuangan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dihasilkan oleh penulis dari penelitian ini adalah untuk meninjau ulang teori yang menyebutkan bahwa good corporate governance
internal berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan. 1.4 Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini, penulis mengharapkan hasilnya akan bermanfaat: 1. Bagi peneliti selanjutnya
Penulis mengharapkan bahwa penelitian ini dapat menambah referensi bagi peneliti selanjutnya. Penulis mengaharapkan bahwa peneliti selanjutnya yang tertarik dengan good corporate governance internal dan kualitas pelaporan keuangan dapat melakukan penelitian lebih mendalam serta menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang masih terdapat dalam penelitian ini.
2. Bagi masyarakat
Penulis mengharapkan bahwa melalui penelitian ini, masyarakat akan memperoleh pemahaman tentang peran good corporate governance internal dan kaitannya dengan kualitas pelaporan keuangan. Masyarakat dapat mengatahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan.
(14)
5 Bab I Pendahuluan
3. Bagi perusahaan
Penulis mengharapkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat menjadi masukan-masukan positif bagi perusahaan yang menjadi unit analisis. Penulis juga mengharapkan bahwa masukan-masukan yang disampaikan oleh penulis dapat menjadi pertimbangan-pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan, mengambil keputusan, serta untuk membenahi kelemahan-kelamahan yang masih terdapat di dalam perusahaan.
(15)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate
governance internal terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat Badan
Usaha Milik Negara di Bandung. Sesuai dengan fenomena yang telah dikemukakan penulis dalam latar belakang, di mana terjadi penurunan kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah sejak tahun buku 2008 hingga 2011 dan belum ada satu pemerintah daerah pun yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian serta pendapat
disclaimer semakin bertambah (Tahria Syfrudin, 2012). Berdasarkan fenomena
tersebut, penulis membuat rumusan masalah, yakni untuk mengetahui seberapa besar pengaruh good corporate governance internal terhadap kualitas pelaporan keuangan. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji korelasi sederhana yang telah dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa good corporate governance internal mempunyai hubungan dengan kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara di Bandung. Keeratan hubungan antara good corporate
governance internal dan kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat
Badan Usaha Milik Negara di Bandung, yakni sebesar 0,860 atau 86%, di mana hubungan tersebut termasuk dalam kategori sangat kuat. Hasil penelitian ini sejalan dengan R. Ait Novatiani dan Jeanny Fatimmah (2013)
(16)
52
Bab V Simpulan dan Saran
yang menyimpulkan bahwa penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap keandalan laporan keuangan.
2. Berdasarkan uji regresi sederhana yang telah dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa good corporate governance internal
mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara di Bandung sebesar 0,733 atau 73,3% dan sisanya sebesar 0,267 atau 26,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Siregar et al (2013) yang menyimpulkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara tata kelola perusahaan dan kualitas pelaporan.
5.2 Saran
Penurunan kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah sejak tahun buku 2008 hingga 2011, di mana belum ada satu pemerintah daerah pun yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian serta pendapat disclaimer semakin bertambah, memberikan suatu gambaran bahwa tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) belum sepenuhnya diterapkan. Berdasarkan kesimpulan yang
telah dikemukakan oleh penulis di atas, penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara (PT Biofarma (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pos Indonesia (Persero)) dan seluruh Badan Usaha Milik Negara serta Sektor Publik lainnya, hendaknya terus meningkatkan good corporate governance internal agar dapat tercipta kualitas pelaporan keuangan yang semakin meningkat di masa yang akan datang.
(17)
53
Bab V Simpulan dan Saran
2. Peneliti-peneliti selanjutnya hendaknya memperluas unit analisis pada kantor-kantor pusat badan usaha milik negara lainnya sehingga hasil penelitian dapat mewakili badan usaha milik negara secara keseluruhan.
3. Peneliti-peneliti selanjutnya hendaknya memastikan bahwa semua karyawan pada bagian yang dituju, telah berpartisipasi sebagai responden dalam pengisian kuisioner sehingga hasil penelitian dapat menggambarkan secara keseluruhan dari bagian yang dituju.
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyos. (2010). Kamus Besar Akuntansi Inggris – Indonesia. Citra Harta Prima. Bastian, Indra. (2010). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Edisi Ketiga,
Penerbit Erlangga.
Beuselinck, Christof., and Manigart Sophie. (2007). Financial Reporting Quality in Private Equity Backed Companies: The Impact of Ownership Concentration.
Small Business Economics (2007) 29:261–274.
Brownlee, E. Richard et al. (2001). Corporate: Financial Reporting. Fourth Edition. Mc Graw Hill.
Hartono, Jogiyanto. (2013). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman- Pengalaman. Edisi Kelima. BPFE-Yogyakarta.
Hery. (2010). Potret Profesi Audit Internal (Di Perusahaan Swasta & BUMN
terkemuka), ALFABETA, Bandung.
Kalbers, Lawrence P. (2009). Fraudulent financial reporting, corporate governance and ethics: 1987‐2007. Review of Accounting and Finance.
Kieso et al. (2007). Intermediate Accounting, Twelft Edition, Wiley. Kumaat, Valery G. (2010). Internal Audit. Penerbit Erlangga.
McDermott, Katie E. (2011). Financial Reporting Quality and Investment in Cosporate Social Responsibility. Journal.
Mohammad Nazir. (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Novatiani, R. Ait dan Fatimmah, Jeanny. (2013). Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Keandalan Laporan Keuangan (Suvei Pada Tiga Perusahaan Bumn Di Bidang Jasa Di Bandung).
repository.widyatama.ac.id.
Simadibrata, Theresia Adelia. (2012). Peranan Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dan Kepercayaan Investor. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli 2012.
Siregar et al. (2013). Corporate Governance, Reporting Quality, And Firm Value: Evidence From Indonesia. Journal of Accounting in Emerging Economies. Statement Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1.
(19)
55 Daftar Pustaka
Stice et al. (2003). Intermediate Accounting 15e. Thomson South-Western.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta, Bandung. Sunjoyo dkk. (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0).
Alfabeta, Bandung.
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara. Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. (2006). Penerapan Good Corporate
Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. (2014). Internal Audit, Enterprise Risk Management dan
Corporate Governance, Harvarindo, Jakarta.
Williams et al. (2011). Financial Accounting: Including International Financial
Reporting Standards (IFRS), Mc Graw Hill.
Zakarsyi, Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance: Pada Badan Usaha
Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya, Alfabeta, Bandung.
http://finance.detik.com/read/2014/09/12/104841/2688462/4/wapres-laporan-keuangan-bagus-tak-jaminan-bebas-kkn
http://www.bpk.go.id/news/menkeu desak-perbaikan-laporan-keuangan id.wikipedia.org
(1)
Bab I Pendahuluan
3. Bagi perusahaan
Penulis mengharapkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat menjadi masukan-masukan positif bagi perusahaan yang menjadi unit analisis. Penulis juga mengharapkan bahwa masukan-masukan yang disampaikan oleh penulis dapat menjadi pertimbangan-pertimbangan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan, mengambil keputusan, serta untuk membenahi kelemahan-kelamahan yang masih terdapat di dalam perusahaan.
(2)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate
governance internal terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat Badan
Usaha Milik Negara di Bandung. Sesuai dengan fenomena yang telah dikemukakan penulis dalam latar belakang, di mana terjadi penurunan kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah sejak tahun buku 2008 hingga 2011 dan belum ada satu pemerintah daerah pun yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian serta pendapat
disclaimer semakin bertambah (Tahria Syfrudin, 2012). Berdasarkan fenomena
tersebut, penulis membuat rumusan masalah, yakni untuk mengetahui seberapa besar pengaruh good corporate governance internal terhadap kualitas pelaporan keuangan. Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan uji korelasi sederhana yang telah dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa good corporate governance internal mempunyai hubungan dengan kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara di Bandung. Keeratan hubungan antara good corporate
governance internal dan kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat
Badan Usaha Milik Negara di Bandung, yakni sebesar 0,860 atau 86%, di mana hubungan tersebut termasuk dalam kategori sangat kuat. Hasil penelitian ini sejalan dengan R. Ait Novatiani dan Jeanny Fatimmah (2013)
(3)
Bab V Simpulan dan Saran
yang menyimpulkan bahwa penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap keandalan laporan keuangan.
2. Berdasarkan uji regresi sederhana yang telah dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa good corporate governance internal
mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan pada Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara di Bandung sebesar 0,733 atau 73,3% dan sisanya sebesar 0,267 atau 26,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Siregar et al (2013) yang menyimpulkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara tata kelola perusahaan dan kualitas pelaporan.
5.2 Saran
Penurunan kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah sejak tahun buku 2008 hingga 2011, di mana belum ada satu pemerintah daerah pun yang mendapat opini wajar tanpa pengecualian serta pendapat disclaimer semakin bertambah, memberikan suatu gambaran bahwa tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) belum sepenuhnya diterapkan. Berdasarkan kesimpulan yang
telah dikemukakan oleh penulis di atas, penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara (PT Biofarma (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pos Indonesia (Persero)) dan seluruh Badan Usaha Milik Negara serta Sektor Publik lainnya, hendaknya terus meningkatkan good corporate governance internal agar dapat tercipta kualitas pelaporan keuangan yang semakin meningkat di masa yang akan datang.
(4)
53 Bab V Simpulan dan Saran
2. Peneliti-peneliti selanjutnya hendaknya memperluas unit analisis pada kantor-kantor pusat badan usaha milik negara lainnya sehingga hasil penelitian dapat mewakili badan usaha milik negara secara keseluruhan.
3. Peneliti-peneliti selanjutnya hendaknya memastikan bahwa semua karyawan pada bagian yang dituju, telah berpartisipasi sebagai responden dalam pengisian kuisioner sehingga hasil penelitian dapat menggambarkan secara keseluruhan dari bagian yang dituju.
(5)
Ardiyos. (2010). Kamus Besar Akuntansi Inggris – Indonesia. Citra Harta Prima. Bastian, Indra. (2010). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Edisi Ketiga,
Penerbit Erlangga.
Beuselinck, Christof., and Manigart Sophie. (2007). Financial Reporting Quality in Private Equity Backed Companies: The Impact of Ownership Concentration.
Small Business Economics (2007) 29:261–274.
Brownlee, E. Richard et al. (2001). Corporate: Financial Reporting. Fourth Edition. Mc Graw Hill.
Hartono, Jogiyanto. (2013). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman- Pengalaman. Edisi Kelima. BPFE-Yogyakarta.
Hery. (2010). Potret Profesi Audit Internal (Di Perusahaan Swasta & BUMN
terkemuka), ALFABETA, Bandung.
Kalbers, Lawrence P. (2009). Fraudulent financial reporting, corporate governance and ethics: 1987‐2007. Review of Accounting and Finance.
Kieso et al. (2007). Intermediate Accounting, Twelft Edition, Wiley. Kumaat, Valery G. (2010). Internal Audit. Penerbit Erlangga.
McDermott, Katie E. (2011). Financial Reporting Quality and Investment in Cosporate Social Responsibility. Journal.
Mohammad Nazir. (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Novatiani, R. Ait dan Fatimmah, Jeanny. (2013). Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Keandalan Laporan Keuangan (Suvei Pada Tiga Perusahaan Bumn Di Bidang Jasa Di Bandung).
repository.widyatama.ac.id.
Simadibrata, Theresia Adelia. (2012). Peranan Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan Dan Kepercayaan Investor. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1, No. 4, Juli 2012.
Siregar et al. (2013). Corporate Governance, Reporting Quality, And Firm Value: Evidence From Indonesia. Journal of Accounting in Emerging Economies. Statement Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1.
(6)
55 Daftar Pustaka
Stice et al. (2003). Intermediate Accounting 15e. Thomson South-Western.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta, Bandung. Sunjoyo dkk. (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0).
Alfabeta, Bandung.
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara. Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan. (2006). Penerapan Good Corporate
Governance: Mengesampingkan Hak-Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. (2014). Internal Audit, Enterprise Risk Management dan
Corporate Governance, Harvarindo, Jakarta.
Williams et al. (2011). Financial Accounting: Including International Financial
Reporting Standards (IFRS), Mc Graw Hill.
Zakarsyi, Wahyudin. (2008). Good Corporate Governance: Pada Badan Usaha
Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya, Alfabeta, Bandung.
http://finance.detik.com/read/2014/09/12/104841/2688462/4/wapres-laporan-keuangan-bagus-tak-jaminan-bebas-kkn
http://www.bpk.go.id/news/menkeu desak-perbaikan-laporan-keuangan id.wikipedia.org