Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal :Studi pada Badan Usaha Milik Negara yang berkantor pusat di Kota Bandung:.

(1)

Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

(Studi pada Badan Usaha Milik Negara yang berkantor pusat di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : RIZAL ALFIAN

1003044

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Oleh Rizal Alfian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2014 Rizal Alfian

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NNPENGUNGKAPAN KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNALNT

(Studi Empiris pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Dr. Rozmita Dewi Yuniarti R, S.Pd, M.Si

NIP. 19710629 200604 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. H. Nono Supriatna, M.Si.


(4)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstrak

Oleh: Rizal Alfian

Pembimbing : Dr. Rozmita Dewi Yuniarti R, S.Pd, M.Si

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif.

Populasi pada penelitian ini adalah auditor internal yang berada pada seluruh BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung, sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik sample iterasi. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan pengujian statistik analisis korelasi sederhana Spearman Rank. Berdasarkan perhitungan analisis korelasi dengan bantuan Software SPSS 20.0 for

Windows terhadap kuesioner yang disebar kepada 55 auditor internal pada 5 BUMN

yang berkantor pusat di Kota Bandung menghasilkan bahwa efektivitas fungsi audit internal berpengaruh positif terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal. Besarnya pengaruh efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal adalah sebesar 33,5% dan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: efektivitas fungsi audit internal, pengungkapan kelemahan pengendalian internal


(5)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF EFFECTIVENESS OF INTERNAL AUDIT FUNCTION TOWARD THE DISCLOSURE OF INTERNAL CONTROL WEKNESSES

(Study at BUMN that headquartered in Bandung City)

Abstract

by: Rizal Alfian

Supervisor : Dr. Rozmita Dewi Yuniarti R, S.Pd, M.Si

The purpose of this research is to know how the influences of effectiveness of internal audit function toward the disclosure of internal control weaknesses BUMN/state enterprises that headquartered in the city of Bandung. The method used in this research is associative method.

The population in this research is the internal auditor which is on the whole BUMN/state enterprise that headquartered in the city of Bandung, whereas the sampling taking by using iteration sampling technique. The data used is primary data which collected through questionnaires. In analyzing the data, this research uses statistical correlation analysis simple testing of Spearman Rank. Based on the calculation of correlation analysis with the help of Software SPSS 20.0 for Windows toward the questionnaire that distribute to 55 internal auditors at 5 BUMN/state enterprises that headquartered in the city of Bandung, produce that effectiveness of internal audit function positively influence to the disclosure of internal control weaknesses. magnitude of the influence of effectiveness of internal audit function toward the disclosure of internal control weaknesses is at 33,5% and the balance of 66,5 % is influenced by other factors those are not examined in this research.

Keywords: the effectiveness of internal audit function, the disclosure of internal control weaknesses.


(6)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ABSTRAK

ABSTRACK

KATA PENGANTAR ………..……….. i

UCAPAN TERIMA KASIH ………..… ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Auditing ... 12

2.1.1 Pengertian Auditing ... 12

2.2 Audit Internal ... 15

2.2.1 Pengertian Audit Internal ... 15

2.2.2 Program Audit ... 18

2.2.3 Lingkup Audit ... 19

2.2.4 Tahap Audit Internal ... 20

2.2.4.1 Perencanaan Pemeriksaan... 21

2.2.4.2 Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 21


(7)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2.4.4 Tindak Lanjut Pemeriksaan ... 23

2.3 Fungsi Audit Internal ... 24

2.4 Efektivitas Fungsi Audit Internal ... 27

2.5 Kelemahan Pengendalian Internal ... 28

2.6 Penelitian Terdahulu ... 31

2.1 Kerangka Pemikiran ... 32

2.2 Hipotesis ... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Objek Penelitian ... 38

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.2.1 Desain Penelitian ... 39

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 39

3.2.2.1 Variabel Independen (X) ... 39

3.2.2.2 Variabel Dependen (Y) ... 39

3.2.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 39

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 41

3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 42

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.2.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.2.4.2 Instrumen Penelitian ... 45

3.2.4.3 Skala Pengukuran ... 46

3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 47

3.2.5.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 48

3.2.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 49

3.2.5.3 Analisis Data ... 49

3.2.5.4 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 51


(8)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1 Hasil Penelitian ……… 52

4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subyek Penelitian ………... 52

4.1.1.1 Sejarah Singkat BUMN ………... 52

4.1.1.2 Dasar Hukum Pendirian BUMN………...54

4.1.2 Deskripsi Data Variabel……….…... 55

4.1.2.1 Data Responden ………..……. 55

4.1.2.2 Pengujian Validitas Instrumen………. 58

4.1.2.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen ………. 61

4.1.2.4 Deskripsi Data Variabel X ……….………. 64

4.1.2.4.1 Deskripsi Data Variabel X Per Indikator……….. 65

4.1.2.4.2 Deskripsi Data Variabel X Secara Keseluruhan...……… 69

4.1.2.5 Deskripsi Data Variabel Y ……….………. 70

4.1.2.5.1 Deskripsi Data Variabel Y Per Indikator……….. 70

4.1.2.5.2 Deskrpipsi Data Variabel Y Secara Keseluruhan...…..… 74

4.1.3 Analisis Korelasi……….. 75

4.1.4 Koefisien Determinasi……….. 76

4.2 Pembahasan ……….. 77

4.2.1 Efektivitas Fungsi Audit Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung…………...……….…………. 77

4.2.2 Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung…………..………... 79

4.2.3 Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung ……….……….81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 84

5.1 Simpulan ……….………... 84

5.2 Saran ……….... 85


(9)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(10)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang tergabung dalam G-20, Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya memperkuat transparansi dan akuntabilitas. Peranan BUMN dalam tata perekonomian Indonesia merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian nasional yang diharapkan secara aktif berkecimpung dan bekerja sama berdasarkan demokrasi ekonomi untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk memperoleh hasil, manfaat dan dampak positif yang optimal dari kinerja BUMN sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, penerapan prinsip-prinsip pengendalian internal berperan dalam menjaga Good Governance pada BUMN.

Selama ini banyak artikel dan berita mengenai skandal keuangan yang terjadi di Enron, WorldCom, dan beberapa perusahaan lainnya. Banyak pihak mengalami kecemasan bahwa skandal-skandal tersebut akan membahayakan kelangsungan ekonomi di Amerika Serikat. Oleh karenanya upaya yang dilakukan yaitu melalui Kongres Amerika sehingga resesi keuangan yang terjadi di tahun 1929 tidak terjadi lagi. Selanjutnya kongres ini menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act 2002.


(11)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu aspek penting dari SOX adalah terdapat dua bagian khusus berfokus pada isu-isu pengendalian internal terkait dengan pelaporan keuangan. Menurut Section 302, manajemen diwajibkan untuk mengungkapkan semua kelemahan material dalam pengendalian internal, pada saat mereka mengesahkan laporan keuangan baik secara periodik, tahunan dan triwulanan. Menurut Section 404, perusahaan diwajibkan untuk menilai efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur dalam pelaporan keuangan dan mengungkapkan informasi tersebut dalam laporan tahunannya. ( Y. Zang, et al :2007).

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Institut Internal Auditor

Research Foundation (IIARF) 2010, yang merupakan bagian dari studi CBOK.

Mengeluarkan dua laporan, dari 5 laporan yang direncanakan untuk dipublikasikan, berdasarkan penelitian Survey Global Audit Internal 2010. Dari kedua laporan tersebut disampaikan temuan awal bahwa dalam lima tahun ke depan fokus aktivitas audit internal akan berbeda secara signifikan dari praktik yang ada saat ini. ( www.auditorinternal.com, 10 November 2013)

Pada laporan yang pertama, Characteristics of an Internal Audit Activity, area-area yang akan menjadi fokus utama audit internal dalam lima tahun mendatang adalah: tata kelola perusahaan (GCG), manajemen risiko perusahaan (ERM), review strategis, audit etika, dan migrasi ke Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS). Sementara itu, area-area yang selama ini secara tradisional menjadi bidang utama auditor internal, seperti: audit operasional dan kepatuhan,


(12)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

audit keuangan, investigasi kecurangan (fraud), dan evaluasi pengendalian internal, akan semakin kurang mendapatkan penekanan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Rezaee (2002) bahwa audit internal merupakan bagian penting dan menempati posisi strategis untuk mengevaluasi pelaksanaan

corporate governance dan reliabilitas proses pelaporan keuangan.

Di Indonesia, bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) keharusan penyelenggaraan pengendalian internal berbasis framework COSO tersebut tertuang dalam pasal 26 Peraturan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.PER — 01 /MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 mengenai Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN, yang diperjelas lebih lanjut dengan keputusan Sekretaris Menteri BUMN nomor SK- 16 /S.MBU/2012 pada tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas GCG pada BUMN. Peraturan ini memang hanya mengikat bagi perusahaan pelat merah saja. Namun, regulasi bagi BUMN tersebut dapat menjadi salah satu acuan praktik audit internal yang baik (best practice) bagi korporasi lain di Indonesia.

Berdasarkan laporan tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk tahun 2009 menyatakan bahwa proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa mendatang mengandung risiko bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur mungkin menurun. Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian


(13)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan hasil penilaian ini, manajemen menyimpulkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2009, pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan telah efektif.

Evaluasi terhadap efektivitas pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan dalam Pedoman pengungkapan Informasi kepada Publik sesuai SOA section 302 diatur. Berdasarkan evaluasi ini, Direktur Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan menyimpulkan bahwa, pada tanggal 31 Desember 2009, pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan adalah efektif. Pengendalian dan prosedur PT Telkom Indonesia, Tbk telah melakukan penilaian atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan dengan menggunakan kriteria dalam Internal Control Integrated

Framework.

Pengungkapan Perusahaan termasuk pengendalian dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa informasi yang dipersyaratkan untuk diungkapkan di dalam laporan yang disampaikan atau diajukan berdasarkan

Exchange Act telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka

waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format SEC, dan bahwa informasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, sebagaimana layaknya, untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat


(14)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan fakta-fakta yang ditemukan di atas terlihat bahwa Pelaksanaan audit internal yang dimiliki oleh perusahaan telah berjalan dengan efektif dan pengendalian internal yang dilakukan pun cukup maksimal. BUMN harus melakukan pengendalian internal terhadap seluruh kegiatannya terutama yang menyangkut keuangan yang dimiliki, karena pengendalian internal merupakan salah satu indikator yang dilihat oleh auditor eksternal untuk dijadikan acuan bagi laporan hasil audit.

Namun pada kenyataannya, terdapat fenomena yang terjadi pada BUMN dimana kinerjanya dapat dikatakan kurang stabil di beberapa BUMN. Salah satu penilaian kinerja tersebut dapat dilihat dari laba bersih yang diperoleh perusahaan. Dimana laba yang diperoleh BUMN setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, namun masih terdapat beberapa BUMN yang mengalami kerugian. Adapun perolehan laba yang berhasil dicapai BUMN dapat dilihat pada grafik berikut:


(15)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 1.1

Sumber: Kementrian BUMN

Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 laba yang diperoleh BUMN mengalami peningkatan. Meskipun sebagian besar BUMN memperoleh laba yang meningkat setiap tahunnya, namun kementrian BUMN masih harus bekerja keras untuk meningkatkan kinerja BUMN-BUMN yang masih merugi. Dimana pada tahun 2011 tercatat ada 22 BUMN yang masih mengalami kerugian, dengan total kerugian mencapai Rp.3.305.763.000.000,- (www.merakyat.com, 25 November 2013).

Fenomena yang telah dipaparkan tersebut, menunjukan bahwa pelaksanaan audit internal pada suatu perusahaan memberikan kontribusi bagi pengelolaan bisnis perusahaan itu sendiri. Sesuai peran audit internal sebagai pemberi jaminan dan layanan konsultasi, auditor internal membantu direksi dalam mengawasi pengelolaan perusahaan.


(16)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sawyer’s et al (2006:6) seluruh aktivitas audit internal harus

melakukan fungsinya dalam lingkungan dimana ia berada. Adanya pembatasan terhadap tanggung jawab utama auditor internal dan keharusan bagi klien untuk memberikan respons yang memadai atas laporan audit, akan meningkatkan risiko tidak terdeteksinya kelemahan yang serius. Sebagai akibatnya, efektivitas dari aktivitas audit internal akan berkurang. Fungsi yang dimilikinya sebagai pengawas yang tidak terbatasi atas pengendalian dan kinerja organisasi menjadi kurang diandalkan.

Audit Internal dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko bisnis yang mungkin terjadi dapat segera diatasi melalui pengendalian internal yang efektif. Jika ditemukan ketidakefektifan pada pengendalian suatu proses bisnis atau risiko yang diluar kendali, maka dilakukan pengujian lebih lanjut objek audit guna mendalami akar permasalahannya.

Menurut Alvin A. Arens et al (2004:432) Suatu kelemahan pengendalian internal adalah pengendalian yang ada kurang memadai yang mengakibatkan meningkatnya risiko salah saji laporan keuangan. Jika menurut penilaian auditor, pengendalian itu tidak cukup untuk memenuhi salah satu dari sasaran hasil audit terkait transaksi, harapan dari salah saji demikian untuk terjadi akan meningkat.

Di Indonesia, pengungkapan kelemahan pengendalian internal belum banyak ditemui karena masih bersifat voluntary (sukarela). Namun apabila sebuah perusahaan telah terdaftar di bursa efek Amerika Serikat, maka perusahaan


(17)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut wajib melakukan pengungkapan kelemahan pengendalian internal karena terikat oleh peraturan dari SOX. Di Indonesia sendiri ada dua perusahaan yang telah terdaftar di New York Stock Exchage (NYSE) yaitu PT Telkom dan PT Indosat.

Auditor internal memiliki peran penting didalam suatu perusahaan, karena peran auditor internal berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan. Menurut Albrecht and Albrecht (2004) struktur pengendalian yang efektif adalah langkah yang paling penting untuk menghilangkan atau mengurangi kesempatan untuk melakukan penipuan. Fungsi audit internal lebih mampu dan lebih mungkin untuk mendeteksi dan memperbaiki masalah pengendalian yang kecil sebelum mereka menjadi cukup berat sehingga dianggap kelemahan material.

Menurut Sukrisno Agoes (2008:72) Jika pengendalian internal suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Jika klien telah menetapkan pengendalian internal yang baik, maka auditor bisa memutuskan untuk membatasi pengujian subtantif karena pengendalian internal klien tampaknya dapat mencegah atau mendeteksi salah saji yang material.

Hubungan ini adalah logis dan secara sederhana berarti bahwa jika kondisi pengendalian internal dan fungsi audit internal berjalan dengan baik maka laporan


(18)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keuangan kecil kemungkinannya mengandung salah saji yang material, maka auditor dapat melakukan pengujian subtantif yang kurang mendalam ketimbang jika laporan keuangan mengandung salah saji yang material. Dengan kata lain auditor dapat mengurangi jumlah bukti yang dikumpulkan.

Pengungkapan kelemahan pengendalian internal terhadap perkembangan bisnis di Indonesia dibutuhkan untuk mengikuti perkembangan yang signifikan terutama pada sektor ekonomi. Saat ini perusahaan-perusahaan baik sektor publik maupun swasta menghadapi tantangan yang cukup berat, mulai dari perusahaan pesaing hingga praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), maka diperlukan tata kelola yang baik untuk keberlangsungan perusahaan. Terkait dengan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), akibat adanya cara sumber daya diinvestasikan dan dikelola dalam dunia bisnis modern, sistem tata kelola perusahaan diperlukan (Messier et al. 2006). Perusahaan membentuk audit internal untuk pengawasan dan meningkatkan tata kelola yang baik pada perusahaan.

Fungsi audit internal meliputi pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Beberapa peneliti telah menyelidiki secara empiris peran fungsi audit internal dalam proses pelaporan keuangan Gramling et al .2004. Sebuah pengecualian adalah penelitian terbaru oleh Prawitt et al .2009, Yang menyediakan bukti bahwa fungsi audit internal dapat meningkatkan kualitas pelaporan dengan mengurangi potensi kelemahan dalam insentif desain sistem .


(19)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini akan melengkapi penelitian mereka, bahwa peneliti akan meneliti hubungan antara efektivitas fungsi audit internal melalui pengungkapan kelemahan pengendalian internal. Dengan demikian, penelitian ini membantu mengisi kesenjangan penting dalam literatur mengenai pengaruh fungsi audit internal pada kualitas proses pelaporan keuangan .

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Lin et al. (2011) dimana dilakukan analisis hubungan antara fungsi audit internal dengan pengungkapan kelemahan material, memberikan pernyataan bahwa tidak ada hubungan diantara keduanya. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian sebelumnya dilakukan di negara Amerika Serikat dan menggunakan data yang terdapat di Institute of Internal Audit (IIA) Amerika sedangkan penelitian ini dilakukan di Indonesia dan peneliti mendapatkan data dengan cara melakukan survei dengan kuesioner pada perusahaan BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung serta menggunakan pengungkapan kelemahan pengendalian internal sebagai variabel dependen. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal (Studi pada Badan Usaha Milik Negara BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung)”.


(20)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2Rumusan Masalah

Audit Internal memiliki peran yang cukup penting untuk perusahaan dalam meningkatkan efektifitasnya dengan adanya pengungkapan kelemahan pengendalian internal. Laporan audit yang berkualitas serta peran dari manajemen perusahaan dapat menunjang tata kelola perusahaan yang baik serta tujuan yang diharapkan dapat terlaksana. Uraian latar belakang di atas memunculkan pertanyaan :

1. Bagaimana efektivitas fungsi audit internal di BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung ?

2. Bagaimana pengungkapan kelemahan pengendalian internal di BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung ?

3. Bagaimana pengaruh efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi serta mengetahui Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.


(21)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002:52) yaitu “Rumusan Kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian.” Tujuan penelitian penulis adalah :

1. Untuk mengetahui efektivitas fungsi audit internal pada perusahaan

2. Untuk mengetahui pengungkapan kelemahan pengendalian internal perusahaan 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh efektivitas pengaruh fungsi audit

internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal.

1.4 Kegunaan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan haruslah mengandung manfaat baik secara teoritis maupun praktis, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pihak lain yang membutuhkan makalah ini. Adapun Manfaatnya adalah :

1. Bagi Penulis

Sebagai bahan pengembangan pengetahuan, wawasan, keterampilan dalam penulisan karya ilmiah serta melakukan penelitian sebagai peneliti pemula dalam bidang non kependidikan, khususnya mengenai Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung 2. Bagi BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk saran-saran bagi evaluasi atas kegiatan yang telah berjalan selama ini.


(22)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Kepentingan Dunia Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan kajian dan memberikan sumbangan informasi bagi peneliti selanjutnya khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam memahami Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Material pada BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung.


(23)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2010 : 13), definisi dari objek penelitian yaitu “Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu)”. Berdasarkan penelitian penulis yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal” maka yang menjadi objek penelitian penulis adalah Efektivitas Fungsi Audit Internal dan Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal. Sedangkan subjek penelitian ini adalah karyawan BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung, khusunya karyawan bagian audit internal. Penelitian ini dilaksanakan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkantor pusat di Kota Bandung berdasarkan permasalahan yang terjadi pada kondisi Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal yang dilaporkan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) Pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. “Metode penelitian asosiatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menanyakan hubungan antara dua


(24)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel atau lebih” (Sugiyono, 2011 : 55). untuk memenuhi, memecahkan, dan


(25)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif dimana penulis akan mencoba untuk menjawab pengaruh antar variabel yang ada. “Penelitian asosiatif adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih” (Sugiyono, 2010:55).

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1Variabel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2010:59), variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Efektivitas Fungsi Audit Internal (�1).

3.2.2.2Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2010:59), variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal.

3.2.2.3Operasionalisasi Variabel

Jonathan Sarwono (2010:67) mengatakan bahwa “Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasional variabel, peneliti


(26)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang masih bersifat konseptual.”

Untuk memudahkan penulis dalam meneliti setiap variabel yang ada maka, berikut disajikan operasionalisasi variabel pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel Independen:

Efektivitas Fungsi Audit Internal (X1) Fadzil et al, (2005)

Lingkup Tugas Audit Internal

Meyakinkan kecukupan sistem

pengendalian internal Ordinal

Menguji dan mengevaluasi sistem

manajemen resiko Ordinal

Memastikan pemenuhan hukum, persyaratan dan ketepatan pelaporan kepada regulator

Ordinal Memastikan ketelitian dan keandalan

data akuntansi dan laporan keuangan Ordinal Karakteristik

Fungsi Audit Internal

Memiliki sikap independensi dan

objektivitas Ordinal

Memiliki keahlian dan kecermatan

profesioanal Ordinal

Pelaksanaan Fungsi Audit Internal

Mempersiapkan rencana audit Ordinal Mempersiapkan program dan

prosedur audit Ordinal

Pengujian dan evaluasi kegiatan audit Ordinal Pelaporan dan rekomendasi kegiatan

audit Ordinal

Pemantauan implementasi

rekomendasi yang telah disampaikan Ordinal

Manajemen Bagian Audit Internal

Memastikan ketaatan pada standar

yang berlaku Ordinal

Memastikan ketersediaan sumber daya dan memotivasi setiap anggota

Ordinal Membuat laporan kepada

manajemen, dewan direksi atau komite audit Ordinal Variabel Dependen: Pengungkapan Kelemahan Pengendaelian Mengidentifikasi pengendalian yang ada

review terhadap keefektifan pengendalian internal

Ordinal Identifikasi efektivitasdan efisiensi

operasional perusahaan Ordinal

Identifikasi terhadap aturan dan


(27)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Internal

(Alvin A. Arens et al, 2004:432)

Identifikasi terhadap asset

perusahaan Ordinal

Identifikasi atas keandalan pelaporan

keuangan Ordinal

Identifikasi terhadap prosedur pengawasan yang melekat pada perusahaan

Ordinal

Mengidentifikasi ketidakhadiran pengendalian kunci

Menyertakan semua pengendalian

yang diperlukan Ordinal

Tindak lanjut berkaitan dengan risiko

operasional Ordinal

Menentukan salah saji material yang bisa dihasilkan

Mempertimbangkan risiko salah saji material dalam informasi keuangan tentang asersi yang disajikan untuk audit

Ordinal

Mempertimbangkan SDM dalam mengidentifikasi salah saji material potensial

Ordinal Mempertimbangkan infrastrukutr

sistem yang melekat pada perusahaan untuk mengidentifikasi salah saji material potensial Ordinal Mempertimbangkan kemungkinan pengendalian kompensasi

Mempertimbangkan kemungkinan pengendalian kompensasi

Ordinal Melakukan kaji ulang atas prosedur

audit internal untuk mengurangi terjadinya kesalahan manusia

Ordinal

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2010:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan definisi di atas, peneliti menjadikan BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung sebagai populasi dalam penelitian ini.

Table 3.2


(28)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Perusahaan BUMN

1 PT Telekomunikasi Indonesia

2 PT LEN

3 PT Inti 4 PT Pindad

5 PT Kereta Api Indonesia 6 PT Pos Indonesia

7 PT Dirgantara Indonesia 8 PT Perkebunan Nusantara VIII 9 PT Biofarma

3.2.3.2Sampel Penelitian

Definisi sampel menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) menyatakan bahwa, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik “stratified probability random sampling technique” dengan metode iterasi. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang memiliki karakteristik heterogen dan berstrata secara proporsional. Populasi ini yaitu seluruh BUMN yang berkantor pusat di kota Bandung. Untuk tujuan teknik sampling dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut :

a. Menginventarisis BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung

b. Menentukan besarnya ukuran sampel dari populasi. Karena untuk menguji hipotesis berupa Spearman Rank, maka ukuran sampel ditentukan oleh korelasi terkecil X dan Y. Oleh sebab itu, penarikan sampel dalam penelitian ini digunakan rumus (Cochran,1968).

Up = 1

2 In (1+ )

1− + ( ) 2( −1)


(29)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besarnya ukuran sampel dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : N = Z 1− + Z(1− )2

Up = 1

2

(1+ ) 1−

Dimana :

n = Besarnya ukuran sampel

α = Level of Significance diambil dari table Z (distribusi normal) β = Power of test diambil dari table Z (distribusi normal)

P = Korelasi terkecil (nilai numeriknya) yang diharapkan diperoleh Up = Standar Normal Hubungan

U’p = Taksiran untuk Up

Agar besarnya kekeliruan yang mungkin terjadi diatasi sekecil mungkin maka dapat digunakan besarnya kekeliruan sebesar α = 0.05, artinya Confident Coeficientyang dikehendaki tidak kurang dari 5%. Demikian pula kuasa uji β = 0.95 atau 95% dan P = 0.53 sehingga diperoleh ukuran sampel sebesar 40 responden. Agar setiap unit sampel yang terpilih memiliki peluang yang sama maka penetuan ukuran sampel yang berasal dari populasi setiap stratifikasi adalah ditentukan dengan formula sebagai berikut :

ni =��

∑�� x no

Keterangan : ni = Ukuran sampel dari masing-masing kelompok kelaske-i no = Ukuran sampel yang diambil dari seluruh kelompok kelas Ni = Ukuran sampel dari masing-masing kelompo kelas

∑Ni = Ukuran populasibdari seluruh kelompok ke-I Perhitungan sampel minimal dilakukan sebagai berikut :

Up = 1

2

(1+0,53)


(30)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 =

Z[ 1,96 + Z(1,645)2

(0,59014516 )2 + 3 = 40,31580707

Iterasi pertama dilakukan untuk melihat konsistensi ukuran sampel

U’p = 1

2

(1+0,53) (1−0,53)+

(0,53)

2(40,31580707−1) = 0,596885451 2 =

[ 1,96 + 1,645 ]2

(0,59014516 )2 + 3 = 39,47779273

Iterasi kedua dilakukan untuk melihat konsistensi ukuran sampel

U’p = 1

2

(1+0,53) (1−0,53)+

(0,53)

2(39,47779273−1) = 0,597032249 3 =

[ 1,96 + 1,645 ]2

(0,597032249 ) 2 + 3 = 39,45985666

Iterasi ketiga dilakukan untuk melihat konsistensi sampel

U’p = 1

2

1+0,53 (1−0,53) +

(0,53)

2(39,45985666 = 0,597035463 4 =

[ 1,96+ 1,645 ]2

(0,597035461 )2 + 3 = 39,4594643

Karena hasil iterasi beebrapa tahap dan menghasilkan ukuran sampel minimal yang konsisten maka ditentukan ukuran sampel adalah sekitar 39, maka untuk kebutuhan sampel minimal yang representative diambil menjadi 55 responden.

Dari ukuran sampel minimal 55, maka untuk pendistribusian pengambilan dari BUMN maka ditentukan BUMN yang secara random terpilih menjadi unit sampel penelitian. Penulis melakukan penelitian ini dengan harapan responden yang dituju adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang sesungguhnya dan memiliki keterkaitan dengan bidang pekerjaannya. Responden untuk Efektivitas Fungsi Audit Internal yaitu Staff Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai auditor internal yang mengaudit Perusahaan tersebut yang penulis


(31)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jadikan sampel, sedangkan untuk Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal, penulis berikan kepada Staff Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai auditor intern yang mengetahui bagaimana Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal dihasilkan oleh auditor intern tersebut.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Auditor Internal BUMN yang berpusat di Kota Bandung yang berjumlah 55 Responden. Responden dalam penelitian ini adalah Auditor Internal pada 5 BUMN yang berpusat di Kota Bandung dikarenakan 4 BUMN yaitu PT. LEN Industri (Persero) dan PT. Pos Indonesia, (Persero), PT Perkebunan Nusantara (Persero) dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) tidak bersedia untuk dijadikan sampel penelitian.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 3.2.4.1Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan data primer pada penelitian ini. Husein Umar (2003:60) menyatakan bahwa “Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseporangan, seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dankarcis parkir. Data ini semua merupakan data mentah yang kelak akan diroses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai kebutuhan.”

Penelitian dengan menggunakan data primer, biasanya dilakukan dengan berbagai cara yaitu obeservasi (pengamatan), wawancara terhadap narasumber,


(32)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ataupun memberikan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden (kuesioner) serta mengumpulkan data berupa dokumen ataupun catatan yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden untuk diisi secara langsung.

3.2.4.2Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010:146). Yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden serta menggunakan skala likert. Data yang telah diperoleh dari hasil pengisian kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan cara menghitung skor dari setiap pertanyaan sehingga dapat dimbil kesimpulan mengenai objek yang diteliti.

3.2.4.3Skala Pengukuran

Hasil jawaban dari kuesioner ini akan diolah dengan menggunakan skala likert dan selanjutnya diuji secara kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:132) skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Adapun skor yang diberikan apabila menggunakan skala likert:

Tabel 3.3 Nilai Jawaban

Jawaban Nilai

Selalu 5


(33)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kadang-kadang 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

(Sumber: Sugiyono, 2010:133 data diolah)

Sugiyono (2010:133) mengemukakan bahwa kriteria interpretasi skor berdasarkan jumlah responden ditentukan sebagai berikut: “ Skor maksimal setiap kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% - 100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16% ((100%-20%)/5)”. Dari pernyataan tersebut dapat diperoleh interpretasi skor sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interpretasi Skor

Hasil Kategori

20%-35,99% Tidak Baik/Tidak Efektif

36%-51,99% Kurang Baik/Kurang Efektif

52%-67,99% Cukup Baik/Cukup Efektif

68%-83,99% Baik/Efektif

84%-100% Sangat Baik/Sangat Efektif

Sumber: Sugiyono (2010:133)

Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban kemudian dikalikan 100%

�� ����

�� ������ ��� � 100%

Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara nilai skala pertanyaan dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan dengan jumlah responden secara keseluruhan. Untuk menguji kebenaran


(34)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner, maka penulis perlu melakukan uji validitas (keabsahan) dan uji reliabilitas (keandalan) terhadap jawaban-jawaban tersebut.

3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

Adapun tujuan dari dilakukannya analisis data adalah untuk memperoleh gambaran dari variabel-variabel yang diteliti serta data yang diperoleh yang berkaitan dengan rumusan masalah dan hipotesis yang didapatkan. Maka dari itu, tahapan ini adalah tahap yang paling penting, karena akan memberikan jawaban atas hipotesis yang telah didapa oleh peneliti.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menjawab hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data hasil kuesioner

2. Menyusun data yang ada, lalu memeriksa lembar jawaban untuk menentukan layak atau tidak lembar jawaban untuk diproses lebih lanjut 3. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala likert

4. Tabulasi data hasil penilaian yang dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

5. Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus satistik dan menginterpretasikan data agar diperoleh suatu kesimpulan.


(35)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5.1Uji Validitas Instrumen Penelitian

Pengujian validitas untuk instrument yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi cukup memenuhi validitas kontruksi. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi. “Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat”.(Sugiyono, 2010:115). Sesuai dengan skala data yang digunakan dalam kuesioner peneitian ini yng berskala ordinal, maka untuk melakukan uji validitas digunakan korelasi Spearman Rank dengan rumus:

r

s

6

di

2

1

i 1

n

3

n

di mana,

rs = Koefisien korelasi di = Xi – Yi (selisih rangking) n = Jumlah Responden

3.2.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Apabila alat ukur telah dinyatakan valid, maka selanjutnya alat ukur tersebut harus dilakukan uji reliabilitasnya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:221) menyatakan bahwa:


(36)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Husein Umar (2003:80) menyatakan bahwa, setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik dari Cronbach yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Berikut rumus yang digunakan:

�11 =

� � −1

1− ∑ � 2

��2

Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:239) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ � 2 = jumlah varians butir

��2 `= varians total 3.2.5.3Analisis Data

Analisis data merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami dan diinterprestasikan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

sampling, dimana yang diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah sub

himpunan dari pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian dalam penelitian.

Setelah metode pengumpulan data ditentukan, kemudian ditentukan alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki. Alat yang


(37)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Untuk melakukan penilaian atau memberikan skor kuisioner peneliti menggunakan skala likert. Skala likert adalah teknik pengukuran yang digunakan untuk mengubah data kualitatif yang diperoleh dan jawaban kuisioner menjadi suatu ukuran data kuantitatif melalui summanated

rating methode yaitu the likert scale , yang merupakan suatu pengukuran skala

ordinal.

Daftar kuisioner kemudian disebar kebagian-bagian yang telah ditetapkan. Setiap item dari kuesioner ini memiliki 5 jawaban dengan masing-masing nilai atau skor yang berbeda dengan menggunakan alternatif jawaban sebagai berikut:

 Skor 5, untuk jawaban yang dianggap sangat mendukung dari kondisi seperti yang diharapkan.

 Skor 4, untuk jawaban yang dianggap mendukung dari kondisi seperti yang diharapkan.

 Skor 3, untuk jawaban yang dianggap kurang mendukung dari kondisi seperti yang diharapkan.

 Skor 2, untuk jawaban yang dianggap tidak mendukung dari kondisi seperti yang diharapkan.

 Skor 1, untuk jawaban yang dianggap sangat tidak mendukung dari kondisi seperti yang diharapkan

Table 3.5

Tabel Pertanyaan atau Pernyataan

Skor/Nilai Interpretasi Jawaban Kuesioner

Skor 1 Tidak Pernah, Jawaban sangat menyimpang dari

kondisi yang diharapkan

Skor 2 Jarang, Jawaban menyimpang dari kondisi yang

diharapkan

Skor 3 Kadang-Kadang, Jawaban kurang mendukung dari

kondisi yang diharapkan

Skor 4 Sering, Jawaban mendukung dari kondisi yang

diharapkan

Skor 5 Selalu, Jawaban sangat mendukung dari kondisi


(38)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5.4Rancangan Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan yaitu “Efektivitas Fungsi Audit Internal berpengaruh terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal”, penulis menggunakan tes statistik dan perhitungan nilai tes statistik. Skala yang digunakan untuk mengukur kedua variabel penelitian adalah menggunakan skala ordinal dan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara kedua variabel yang akan diteliti.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis juga dapat menggunakan hasil dari pengujian Korelasi Spearman Rank dengan menggunakan bantuan

Software SPSS 20.0 for Windows dengan melihat nilai signifikasinya sebagai

berikut:

0 ditolak apabila nilai Sig. < 0,01 Maka Tidak ada korelasi yang signifikan

diterima apabila nilai Sig. > 0,01 Maka ada korelasi yang signifikan

Penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y. Dalam penelitian ini hipotesis nol 0 dan hipotesis alternatif

dinyatakan sebagai berikut:

0: � = 0, Efektivitas Fungsi Audit Internal tidak berpengaruh terhadap

Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang Berpusat di Kota Bandung.


(39)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

: � ≠ 0, Efektivitas Fungsi Audit Internal berpengaruh terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang Berpusat di Kota Bandung.

Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara – 1,00 hingga 1,00 atau -1 < r < 1 di mana :

a. Nilai r = +1 atau mendekati +1, menunjukkan adanya hubungan yang sangat positif kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan hubungan positif.

b. Nilai r -1 atau mendekati -1, menunjukkan hubungan yang sangat kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan hubungan yang negatif, artinya kedua variabel merupakan hubungan yang terbalik.

c. Nilai r = 0 atau mendekati 0, menunjukkan hubungan yang timbul diantara kedua variabel sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan.

Langkah-langkah dalam menghitung korelasi Spearman Rank adalah sebagai berikut :


(40)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menyusun peringkat data, yaitu menyusun data menjadi urutan dari terkecil sampai terbesar. Untuk data yang mempunyai nilai yang sama diberikan nilai peringkat rata-rata;

2. Menyusun selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya (��); 3. Menghitung koefisien korelasi Spearman Rank.

Hipotesis yang diajukan akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi rank

spearman dengan rumus sebagai berikut :

r

s

6

di

2

1

i 1

n

3

n

di mana,

rs = Koefisien korelasi di = Xi – Yi (selisih rangking) n = Jumlah Responden

Hasil dari perhitungan koefisien tersebut dapat memberikan interprestasi terhadap kuatnya pengaruh tersebut, maka digunakan pedoman seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Bisnis” (2010 : 183) yang terdapat pada tabel berikut :


(41)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Table 3.6

Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono(2010)

Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel X dengan Y maka penulis menggunakan rumus koefisien determinasi dengan memasukkan nilai dari

Kd = rs x 100 %

Dari nilai koefisien determinasi yang diperoleh, penulis akan mengetahui nilai (dalam bentuk persentase) Efektivitas Fungsi Audit Internal mempengaruhi Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal yang dihasilkan oleh Satuan Pengawasan Intern (auditor intern) pada Perusahaan BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.


(42)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan dan hasil penelitian yang telah peneliti dapatkan pada lima BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung mengenai Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Efektivitas fungsi audit internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung berada dalam kategori sangat baik. Dimensi lingkup tugas audit internal memiliki skor yang paling rendah. Hal ini disebabkan karena sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan pengujian sistem manajemen resiko kurang memadai. Dimensi pelaksanaan fungsi audit internal memiliki skor yang paling tinggi. Hal ini disebabkan karena auditor internal selalu melakukan aktivitas pengawasannya secara berkesinambungan sehingga dapat mendorong terciptanya iklim kerja yang efisien

2. Pengungkapan kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung berada dalam kategori sangat baik. Dimensi pertimbangan kemungkinan pengendalian kompensasi memiliki skor yang paling rendah. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan kaji ulang terhadap prosedur audit internal, perusahaan belum memiliki pedoman yang


(43)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memadai dan akan berakibat terhadap perusahaan karena dapat menimbulkan kelemahan pengendalian internal sehingga pengendalian internal disebuah perusahaan kurang memadai. Dimensi mengidentifikasi pengendalian yang ada memiliki skor yang paling tinggi. Hal ini disebabkan karena auditor internal memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal sehingga dapat mengumpulkan bukti terkait untuk mendukung penilaian terhadap pengendalian internal perusahaan.

3. Efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung menunjukan pengaruh yang positif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengaruh efektivitas fungsi audit internal termasuk dalam kategori sedang, hal ini berarti semakin efektif fungsi audit internal maka akan semakin mendorong pengungkapan kelemahan pengendalian internal yang dijalankan perusahaan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data serta memberikan kesimpulan, peneliti mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas fungsi audit internal untuk mendorong terciptanya iklim kerja yang efisien. Saran tersebut diantaranya:


(44)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Dalam dimensi lingkup tugas audit internal dari variabel efektivitas fungsi audit internal berdasarkan hasil penelitian memiliki skor terendah. Untuk itu, agar dapat meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten dalam melakukan pengujian sistem manajemen resiko, para personil audit internal perlu mendapatkan berbagai pelatihan, seminar, dan pendidikan berkelanjutan.

2. Dalam dimensi pertimbangkan kemungkinan pengendalian kompensasi dari variabel pengungkapan kelemahan pengendalian internal berdasarkan hasil penelitian memiliki skor terendah. Untuk itu, para auditor internal perlu melakukan kaji ulang secara berkala untuk mengurangi terjadinya kesalahan manusia berkaitan dengan risiko operasional perusahaan .

3. Banyaknya faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan kelemahan pengendalian internal seperti misalnya independensi, ukuran komite audit, dewan komisaris,ukuran perusahaan dan reputasi auditor. Maka dari itu, auditor internal harus bisa mempelajari gejala adanya risiko yang kemungkinan akan terjadi kerugian pada perusahaan.

b. Penelitian Selanjutnya

1. Dalam penelitian ini hanya membahas efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal maka pada penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terhadap


(45)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel-variabel lain yang mempengaruhi pengungkapan kelemahan pengendalian internal seperti keahlian akuntansi, independensi, ukuran komite audit, rapat komite audit, dewan komisaris,ukuran perusahaan dan reputasi auditor.

2. Memperbanyak sampel penelitian guna meningkatkan kualitas hasil dari penelitian ini, bukan hanya auditor internal BUMN yang Berpusat di kota Bandung akan tetapi BUMN yang berada di Indonesia.


(46)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Al-Twaijry, A.A.M., Brierley, J.A. and Gwillian, D.R. 2003,‘The Development

of Internal Audit in Saudi Arabia: An Institutional Theory Perspective‘, Critical Perspectives on Accounting, 14:507-351.

Alwi, Hasan, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Albrecht, W.S., and C.O. Albrecht. 2004. Fraud Examination and Prevention. Mason, Ohio : Thomson/South-Westren.

Arens, et al. 2011.Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach.14th Edition. Pearson Prentice Hall.

Arens, Alvin A dan Loebbecke, James K. (2004). Auditing Suatu Pendekatan

Terpadu. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat. Jakarta.

Ashbaugh-Skaife, H., D. Collins, and W. Kinney. 2007. The discovery and reporting of internal control deficiencies prior to SOX-mandated audits.

Journal of Accounting and Economics 44 1–2 : 166–192.

Busra Emka. (2005). Auditing Pedoman Pemeriksaan Akuntansi. Bandung.

Dominic S.B, Nonna Martinov.Bennie.2010. The Internal Audit Function: Perceptions of Internal Audit Roles, effectiveness,and evaluation. Social

Science Research :1860568.

Dessalgen Getie Mihret and Aderajew Wondim Yismaw. 2007. Internal Audit effectiveness: An Ethiopian public sector case study. The Auditor Internal. Vol.7 No.2 : Page 470-484.

Fadzil, F.H., Haron, H. & Jantan, M.(2005), ―Internal auditing practices and internal control system‖, Managerial Auditing Journal, Vol. 20, No. 8,pp.

884-66.20.

Gramling, A. A., M. J. Maletta, A. Schneider, and B. K. Church. 2004. The role of the internal audit function in corporate governance: A synthesis of the extant


(47)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

internal auditing literature and directions for future research. Journal of


(48)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Husein Umar. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia Institute of Internal Auditors IIA . 2002. Practice Advisory 1110-2: Chief Audit

Executive (CAE) Reporting Lines. Available at: http://som.csudh.edu/depts/adjunct/mabohebeish/ACC%20336/

PA%20ADVISORY/Practice_Advisory_1110-2.pdf.

Jonathan Sarwono. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses Dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta: Andi

Konrath, Lawsey, F. (2002). Auditing Concept and Application, A Risk Analysis

Approach. 5 th Edition. West Publishing Company.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal.(2004). Standar Profesi Audit

Internal. Jakarta: Yayasan Organisasi Profesi Audit Internal.

Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. ANDI. Yogyakarta.

Messier, W. F., Jr., and A. Schneider. 1988. A hierarchical approach to the

external auditors‘ evaluation of the internal auditing function. Contemporary

Accounting Research 4 2 : 337–353.

Prawitt, D. F., J. L. Smith, and D. A. Wood. 2009. Internal audit function quality and earnings management. The Accounting Review 84 4 : 1255–1280. Public Company Accounting Oversight Board PCAOB . 2004. An Audit of

Internal Control Over Financial.

Rezaee, Z. 2002. Forensic accounting practices, education, and certifications.

Journal of Forensic Accounting, 3.2, 207–223.

Ridley, J. and D‘Silva, K. 1997, ‗A Question of Values‘, Internal Auditor, June:

16–19.

Rani Femiarti. (2012). Audit Committee Financial Experts, Internal Audit, Dan

Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal. Universitas Diponegoro.


(49)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sawyer, B Lawrence.et al. 2005.Internal Auditing. The IIA: Salemba Empat Shu, Lin, Mina. Pizzini, Mark. Vargus, and Indranil R. Bardhan. 2011. The role of

the internal audit function in the Disclosure of Material Weaknesses.

American Accounting Association 86: 287-323.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RINEKA CIPTA.

Sukrisno Agoes. (2012). Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan

Publik) edisi ketiga. Jakarta: LP-FEUI.

Tugiman, Hiro,(2006). Standar Profesional Audit Internal Edisi Kelima, Yogyakarta: Kanisius

Uma Sekaran,(2006). Research Method of Business, Salemba Empat. Jakarta

Van Gansberghe, C.N. (2005), ―Internal auditing in the public sector: a

consultative forum in Nairobi, Kenya, shores up best practices for

government audit professionals in developing nations‖, Internal Auditor,

Vol. 62, No. 4, pp. 69-73.

Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Zhang, Yang. Zhou, J.dan Zhou, N. 2007. Audit Committee quality, auditor independence, and internal control weaknesses. Journal of Accounting and Public Policy. 26 300-327.

——–. 2005. Report on the Initial Implementation of Auditing Standard No. 2, An


(50)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Conjunction with an Audit of Financial Statements. Release No. 2005-023.

November 30. Washington, D.C. Available at:

http://pcaobus.org/Inspections/Pages/ PublicReports.aspx.

——–. 2007a. An Audit of Internal Control Over Financial Reporting That Is

Integrated with An Audit of Financial Statements. Auditing Standard No. 5.

Washington, D.C. Available at: http://

www.pcaobus.org/Standards/Auditing/Pages/Auditing_Standard_5.aspx.

——–. 2004. Internal Auditing’s Role in Sections 302 and 404 of the Sarbanes-Oxley Act. Available at: http://www.theiia.org/iia/download.cfm?file 1655. ——–. 2008. International Standards for the Professional Practice of Internal

Auditing. Available at: http://

www.theiia.org/guidance/standards-and-guidance/ippf/standards/.

________(2011). Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara ________ (2012).Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik

Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

http://auditorinternal.com/2011/02/20/temuan-awal-dari-survey-global-audit-internal-2010-evaluasi-pengendalian-internal-akan-semakin-berkurang/

http://www.beritasatu.com/nasional/150964-bakn-dpr-siap-buka-temuan-praktik-buruk-di-bumn.html

http://www.dpr.go.id/id/berita/bakn/2013/nov/20/7088/-bakn-dpr-ri---tata-kelola-bumn-buruk

http://www.bumn.go.id http://www.theiia.org


(51)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://www.merakyat.com http://www.telkom.co.id


(1)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Al-Twaijry, A.A.M., Brierley, J.A. and Gwillian, D.R. 2003,‘The Development

of Internal Audit in Saudi Arabia: An Institutional Theory Perspective‘, Critical Perspectives on Accounting, 14:507-351.

Alwi, Hasan, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Albrecht, W.S., and C.O. Albrecht. 2004. Fraud Examination and Prevention. Mason, Ohio : Thomson/South-Westren.

Arens, et al. 2011.Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach.14th Edition. Pearson Prentice Hall.

Arens, Alvin A dan Loebbecke, James K. (2004). Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat. Jakarta. Ashbaugh-Skaife, H., D. Collins, and W. Kinney. 2007. The discovery and

reporting of internal control deficiencies prior to SOX-mandated audits. Journal of Accounting and Economics 44 1–2 : 166–192.

Busra Emka. (2005). Auditing Pedoman Pemeriksaan Akuntansi. Bandung.

Dominic S.B, Nonna Martinov.Bennie.2010. The Internal Audit Function: Perceptions of Internal Audit Roles, effectiveness,and evaluation. Social Science Research :1860568.

Dessalgen Getie Mihret and Aderajew Wondim Yismaw. 2007. Internal Audit effectiveness: An Ethiopian public sector case study. The Auditor Internal. Vol.7 No.2 : Page 470-484.

Fadzil, F.H., Haron, H. & Jantan, M.(2005), ―Internal auditing practices and internal control system‖, Managerial Auditing Journal, Vol. 20, No. 8,pp. 884-66.20.

Gramling, A. A., M. J. Maletta, A. Schneider, and B. K. Church. 2004. The role of the internal audit function in corporate governance: A synthesis of the extant


(2)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

internal auditing literature and directions for future research. Journal of Accounting Literature 23: 194–244.


(3)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Husein Umar. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Institute of Internal Auditors IIA . 2002. Practice Advisory 1110-2: Chief Audit Executive (CAE) Reporting Lines. Available at: http://som.csudh.edu/depts/adjunct/mabohebeish/ACC%20336/

PA%20ADVISORY/Practice_Advisory_1110-2.pdf.

Jonathan Sarwono. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses Dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta: Andi

Konrath, Lawsey, F. (2002). Auditing Concept and Application, A Risk Analysis Approach. 5 th Edition. West Publishing Company.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal.(2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta: Yayasan Organisasi Profesi Audit Internal.

Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. ANDI. Yogyakarta.

Messier, W. F., Jr., and A. Schneider. 1988. A hierarchical approach to the

external auditors‘ evaluation of the internal auditing function. Contemporary

Accounting Research 4 2 : 337–353.

Prawitt, D. F., J. L. Smith, and D. A. Wood. 2009. Internal audit function quality and earnings management. The Accounting Review 84 4 : 1255–1280.

Public Company Accounting Oversight Board PCAOB . 2004. An Audit of Internal Control Over Financial.

Rezaee, Z. 2002. Forensic accounting practices, education, and certifications. Journal of Forensic Accounting, 3.2, 207–223.

Ridley, J. and D‘Silva, K. 1997, ‗A Question of Values‘, Internal Auditor, June:

16–19.

Rani Femiarti. (2012). Audit Committee Financial Experts, Internal Audit, Dan Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal. Universitas Diponegoro. Skripsi.


(4)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sawyer, B Lawrence.et al. 2005.Internal Auditing. The IIA: Salemba Empat Shu, Lin, Mina. Pizzini, Mark. Vargus, and Indranil R. Bardhan. 2011. The role of

the internal audit function in the Disclosure of Material Weaknesses. American Accounting Association 86: 287-323.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RINEKA CIPTA.

Sukrisno Agoes. (2012). Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik) edisi ketiga. Jakarta: LP-FEUI.

Tugiman, Hiro,(2006). Standar Profesional Audit Internal Edisi Kelima, Yogyakarta: Kanisius

Uma Sekaran,(2006). Research Method of Business, Salemba Empat. Jakarta

Van Gansberghe, C.N. (2005), ―Internal auditing in the public sector: a consultative forum in Nairobi, Kenya, shores up best practices for

government audit professionals in developing nations‖, Internal Auditor,

Vol. 62, No. 4, pp. 69-73.

Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Zhang, Yang. Zhou, J.dan Zhou, N. 2007. Audit Committee quality, auditor independence, and internal control weaknesses. Journal of Accounting and Public Policy. 26 300-327.

——–. 2005. Report on the Initial Implementation of Auditing Standard No. 2, An Audit of Internal Control Over Financial Reporting Performed in


(5)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Conjunction with an Audit of Financial Statements. Release No. 2005-023.

November 30. Washington, D.C. Available at:

http://pcaobus.org/Inspections/Pages/ PublicReports.aspx.

——–. 2007a. An Audit of Internal Control Over Financial Reporting That Is Integrated with An Audit of Financial Statements. Auditing Standard No. 5.

Washington, D.C. Available at: http://

www.pcaobus.org/Standards/Auditing/Pages/Auditing_Standard_5.aspx. ——–. 2004. Internal Auditing’s Role in Sections 302 and 404 of the

Sarbanes-Oxley Act. Available at: http://www.theiia.org/iia/download.cfm?file 1655. ——–. 2008. International Standards for the Professional Practice of Internal

Auditing. Available at: http:// www.theiia.org/guidance/standards-and-guidance/ippf/standards/.

________(2011). Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara

________ (2012).Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

http://auditorinternal.com/2011/02/20/temuan-awal-dari-survey-global-audit-internal-2010-evaluasi-pengendalian-internal-akan-semakin-berkurang/

http://www.beritasatu.com/nasional/150964-bakn-dpr-siap-buka-temuan-praktik-buruk-di-bumn.html

http://www.dpr.go.id/id/berita/bakn/2013/nov/20/7088/-bakn-dpr-ri---tata-kelola-bumn-buruk

http://www.bumn.go.id


(6)

Rizal Alvian, 2014

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http://www.merakyat.com


Dokumen yang terkait

Pelayanan Umum yang Dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Persero dalam Melaksanakan Maksud dan Tujuannya ditinjau dari Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (studi pada PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Suma

2 49 114

Penyebaran Kepemilikan Saham Pemerintah Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Untuk Menciptakan Perusahaan Yang Sehat Dan Efisien

4 85 458

Pengaruh audit internal terhadap efektivitas pelaksanaan struktur pengendalian intern pada badan usaha milik daerah (BUMD) di Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat

1 6 108

PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERATING: Survei pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

3 15 45

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT: Survey pada Auditor Internal BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandun.

0 9 12

PENGARUH PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE :Studi pada BUMN yang Berkantor Pusat di Bandung.

0 1 46

HUBUNGAN PROFESIONALISME SATUAN PENGAWAS INTERN DENGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN : Penelitian pada BUMN yang Berkantor Pusat di Kota Bandung.

0 3 41

Pengaruh Good Corporaten Governance Internal terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan (Studi Kasus pada Kantor Pusat Badan Usaha Milik Negara di Bandung).

0 0 19

Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal :Studi pada Badan Usaha Milik Negara yang berkantor pusat di Kota Bandung: - repository UPI S PEA 1003044 Title

0 1 3

Bentuk Badan Usaha milik negara

0 0 48