Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral T2 752014003 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu fenomena keagamaan yang terjadi di tengah masyarakat beragama
adalah pindah agama. Pindah agama menurut Hendropuspito, diartikan sama dengan
pengertian masuk agama. Dalam pengertian masuk agama ialah seseorang yang
dulunya belum beragama kemudian menerima suatu agama, atau ada seseorang yang
sudah memeluk agama tertentu kemudian pindah ke agama lain.1 Pengertian tersebut
memberikan penjelasan bahwa dalam pindah agama, bisa terjadi dari seseorang yang
tidak beragama kemudian memutuskan untuk menganut agama tertentu, tetapi bisa
juga seseorang yang sudah menganut agama tertentu pindah kepercayaan ke agama
lain.
Menurut A.M Hardjana, setidaknya ada enam faktor pendorong seseorang
untuk menganut agama, yaitu:
(1).untuk memperoleh rasa aman; (2) untuk mencari perlindungan; (3) untuk
mencari penjelasan; (4) untuk memperoleh pembenaran yang memuaskan
tentang praktek kehidupan yang semestinya; (5) untuk meneguhkan tata nilai
yang ada dalam masyarakat; (6) untuk memuaskan kerinduan hidup.2
Pendapat Hardjana tersebut hendak mengungkapkan bahwa seseorang yang
memutuskan untuk menganut agama tertentu, dilatar belakangi oleh adanya faktor faktor dari dalam diri pribadi seseorang, dan lingkungannya dengan maksud untuk
mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan hidup, karena itu seseorang yang telah

menganut agama tertentu telah melalui proses pertimbangan-pertimbangan yang
matang, dengan lain kata sebelum memeluk agama tertentu ada proses yang
mendahuluinya.
Persoalan pindah agama, atau masuk agama banyak terjadi di terjadi di tengah
masyarakat dunia, dalam suatu jurnal agama di Afrika, yang ditulis Stefen K.
Thomson membahas tentang

konversi agama yang terjadi di Gambia, di mana

terdapat beberapa orang yang pindah dari agama tradisional (Awasena) pindah ke
agama islam, dari penganut agama Islam pindah agama ke Kristen, dan sebaliknya

1
2

Hendropuspito, Sosiologi Agama, Kanisius, Yogyakarta, 1983, hlm.78
.Hardjana ,AM, Penghayatan Agama Yang Otentik dan Yang tidak Otentik, Kanisius, Yogyakarta,1993, hlm.14-

1


dari Islam pindah agama Kristen, dan fenomena tersebut dianggap sebagai sebagai
suatu gerakan keagamaan.3
Kasus pindah agama di Gambia tidak hanya terjadi perpindahan dari agama
yang satu ke agama lain, tetapi

juga perpindahan dari agama seinduk dalam

denominasi tertentu ke denominasi yang lain, seperti dari Kristen Protestan ke aliran
Pentakosta, hal yang serupa juga terjadi di Papua Nugini di mana sejumlah orang
Kristen dari denominasi Kristen Anglikan pindah ke denominasi Kristen
Pentakosta.4Persoalan pindah agama di Gambia dan di Papua Nugini tersebut
menunjukkan bahwa kasus pindah agama adalah fakta yang menarik untuk dijadikan
sebagai bahan penelitian para ilmuwan.
Dalam suatu jurnal yang membahas tentang pindah agama yang ditulis oleh
Ellie Schainker memaparkan bahwa di Rusia pada abad 19 ada beberapa orang

Yahudi melakukan konversi ke agama Kristen ortodok, ada juga penganut Kristen
ortodok konversi agama ke Kristen protestan,5 adanya kasus tersebut membuktikan
bahwa dalam sejarah masa lalu ada sejumlah orang yang pindah agama, dan kasus
tersebut menjadi bahan kajian para pemerhati masalah keagamaan di berbagai Negara,

termasuk di Rusia, Egdūnas Račius, dan Vaida Norvilaitė, juga menulis tentang
agama dan masyarakat, menyampaikan bahwa beberapa orang Lituania penganut
salafisme pindah agama ke Islam, mereka beralasan bahwa dengan pindah agama
mereka memilih pandangan hidup baru.6 Dengan demikian

pindah agama yang

dilakukan beberapa orang Lituania menghasilkan perubahan cara pandang dan
perilaku baru yang berbeda orientasinya dengan perilaku sebelumnya.
Ada berbagai alasan yang menjadikan seseorang pindah agama, di antaranya
karena menikah dengan orang yang beragama lain, seperti yang dialami oleh 14
gadis imigran yang memasuki Israel, mereka kawin dengan para pemuda yang
beragama Yahudi ortodok, sehingga gadis-gadis tersebut pindah agama, atau konversi

3

.Thomson, Stefen K, 2012, Christianity, Islam, and ‘The Religion of Pouring: Non linier Conversion in a

Gambia/ Casamance Borderland. Journal Religion of Africa ,Vol. 47, pp.240-277
4

Deborah Van Heekeren, 2014, Why Alewai Village needed a church: some reflection on Christianity,
conversion, and male leadership in south east Papua New Guinea, The Australian Journal of Anthropology, vol
25 pp. 91-111
5
. Schainker, Ellie, 2013, Jewish Conversion in Imperial Context : Conventional Choice in multiple Babtisms in
nine teenth- century Russia, Jewish Social Studies, Vol.20, no.1 pp.1-31
6
Egdūnas Račius, and Vaida Norvilaitė,(2014), Features Of Salafism Among Lithuanians Convert to Islam ,
Nordic Journal of Religion and Society , 27 (1): pp. 39–57

2

agama karena menikah dengan pemuda Israel yang beragama Yahudi ortodok. 7 Kasus
tersebut menjadi bukti bahwa bahwa salah satu faktor penyebab seseorang pindah
agama adalah karena proses perkawinan dengan penganut agama lain.
Pindah agama yang dikenal dengan konversi agama, yang terjadi diberbagai
tempat di muka bumi ini, terjadi juga di GKJW Jemaat Ponorogo, di mana dalam
kurun waktu tahun 2008 sampai tahun 2014 ada enam warga jemaat, pindah ke agama
Islam, di sisi lain ada enam orang Islam yang masuk agama Kristen. Adapun yang
menyebabkan mereka pindah agama karena perkawinan, dan pengaruh dari

lingkungan sosial, yaitu diajak bahkan dipengaruhi untuk pindah agama. Kasus
lainnya yaitu adanya beberapa warga yang sebelumnya bergama Kristen pindah ke
agama Islam karena menikah, tetapi setelah beberapa tahun berumah tangga dan
memeluk agama ke Islam, mereka kembali pindah agama ke Kristen.
Kasus pindah agama yang terjadi di masyarakat tersebut sering menimbulkan
persoalan sosial, ada seorang yang pindah agama dari Islam pindah ke Kristen,
dikucilkan dari anggota keluarganya, demikian sebaliknya mereka yang pindah dari
Kristen ke Islam, juga mengalami perlakukan yang serupa, bila dicermati pindah
agama merupakan persoalan pribadi, yang secara psikologis dapat menyebabkan
seseorang mengalami krisis kehidupan, dari perspektif konseling pastoral seseorang
yang mengalami krisis memerlukan pendampingan pastoral.
Sehubungan dengan adanya beberapa kasus pindah agama yang terjadi di
GKJW Jemaat Ponorogo seperti yang tersebut di atas, maka menjadi alasan untuk
menuangkannya dalam bentuk tesis dengan judul:
Studi Kasus Pindah Agama di GKJWJemaat Ponorogo,
dari Perspektif Konseling Pastoral.
Judul tersebut dilandasi asumsi bahwa seseorang atau sekelompok orang yang pindah
agama dilatarbelakangi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya yang
menyebabkan seseorang mengalami krisis, sehingga memerlukan pendampingan
konseling pastoral.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang adanya warga jemaat GKJW jemaat Ponorogo
yang pindah agama maka pertanyaan penelitiannya adalah :

7

Hacker, Daphna, (2012), Inter-Religious Marriage in Israel Gender Implications for Conversion Chlidren and
citizenship, Journal of Israel Studies, Vol.14, no.2, p.p 178 - 198

3

Bagaimana kasus pindah agama di GKJW Jemaat Ponorogo ditinjau dari perspektif
konseling pastoral?
3. Tujuan Penelitian
Berangkat dari pertanyaan penelitian yang tersebut di atas, tujuan
penelitiannya adalah: Mendiskripsikan dan menganalisis kasus pindah agama warga
GKJW Ponorogo dari perspektif

konseling pastoral, serta menemukan metode


pendampingan pastoral yang sesuai dengan konteks GKJW secara umum, dan secara
khusus bagi Jemaat Ponorogo.
4. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian memberikan manfaat bagi tersedianya data yang valid yang
berhubungan dengan kasus pindah agama, selanjutnya menjadi bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijakan pelayanan konseling pastoral sesuai dengan konteks di
lingkup Majelis Jemaat, Majelis Daerah (Klasis), maupun Majelis Agung GKJW.
5. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif kwalitatif, yaitu
sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara
obyektif ilmiah dengan berdasarkan pada logika keilmuan, prosedur dan didukung
metodologi dan teoritis yang kuat,8 adapun modelnya yaitu studi kasus eksplanotaris,
yaitu untuk melihat penjelasan-penjelasan suatu peristiwa yang sama atau berbeda. 9
Tehnik pengumpulan data melalui wawancara mendalam ( in depth interview),
informannya adalah majelis jemaat dari unsur ketua dan sekretaris serta empat orang
pelaku pindah agama sebagai sample, dengan rincian dua orang dari antara mereka
yang kembali pindah agama ke agama Kristen, seorang yang pindah agama dari Islam
ke Kristen, serta seorang warga Kristen yang pindah agama ke agama Islam.
Pelaksanaan wawancara, dengan melakukan wawancara kepada dua orang
majelis jemaat GKJW Ponorogo, dari unsur ketua dan sekretaris, serta empat warga

jemaat

sebagai

sampel

dari

antara

mereka

yang

melakukan

konversi

agama.Wawancara dilaksanakan dengan mendatangi kediaman mereka pada hari-hari
yang disepakati, serta tidak menutup kemungkinan untuk mewawancarai kembali di

hari lain, bila masih memerlukan data tambahan. Konsep pertanyaan-pertanyaan
berkisar Kasus pindah agama, alasan-alasan pindah agama, faktor-faktor yang

8
9

Muktar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, Referensi, Jakrta 2013, hal.29
Muktar, hal.36

4

menyebabkan pindah agama, dampak pindah agama dan selanjutnya mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan lain yang sesuai dengan keperluan dan kenyataan di lapangan.
Analisa dilakukan melalui kegiatan klarifikasi data yang telah berhasil
dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah diwawancarai, berkaitan dengan alasan
alasan pindah agama, mengenai faktor-faktor penyebab pindah agama.Data yang
diperoleh diklarifikasi dari teori pindah agama, dan meninjau dari perspektif
konseling pastoral, kemudian direkontruksi dengan pendekatan kualitatif ke dalam
sebuah deskripsi, selanjutnya dianalisis hingga menungkinkan untuk diambil
kesimpulan.

6. Sistematika Penulisan
Penulisan tesis dengan judul : Studi Kasus Pindah agama di GKJW Jemaat
Ponorogo, dari perspektif

konseling pastoral, dibagi menjadi lima bab yang

rancangannya seperti berikut:
Bab Satu tentang Pendahuluan, yang berisi, latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika
penulisan, Bab dua tentang Pindah agama dalam perspektif konseling pastoral, yang
membahas : Definisi pindah agama, Teori Konversi keagamaan, Faktor-faktor yang
menyebabkan pindah agama, Proses pindah agama, Pindah agama dalam tinjauan
Konseling Pastoral, dan Fungsi pendampingan pastoral. Bab tiga tentang GKJW
Jemaat Ponorogo dan Kasus Pindah agama, yang membahas: Gambaran umum
GKJW Jemaat Ponorogo, Fenomena kawin beda agama, Kasus pindah agama di
GKJW Jemaat Ponorogo, Empat kasus pindah agama, dan penanganan

gereja

terhadap kasus pindah agama, Bab Empat tentang Kasus Pindah agama ditinjau dari

Perspektif Konseling Pastoral, berisi tentang : Faktor-faktor pindah agama,

dan

Kasus pindah agama dari Perspektif Konseling Pastoral, Bab Lima, tentang Penutup,
yang berisi kesimpulan, berupa temuan dari hasil penelitian, pembahasan dan analisis
teori dengan kenyataan di lapangan, dalam bentuk refleksi,

serta saran berupa

masukan untuk GKJW Jemaat Ponorogo, serta Sinode GKJW, untuk menentukan
kebijakan yang terkait dengan pelayanan Konseling Pastoral bagi Jemaat.

5

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral T2 752014003 BAB II

0 2 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral T2 752014003 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral T2 752014003 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelayanan Konseling Pastoral di GKP Jemaat Cimahi Tanpa Pendeta Jemaat T2 752010012 BAB I

0 0 10