Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Pindah Agama di GKJW Jemaat Ponorogo dari Perspektif Konseling Pastoral

Lampiran 5
Catatan Penelitian
Peneliti : Yuedi Kumariyanto
Identitas Responden
Nama / Jenis Kelamin/Umur

: Pm/Lk/70 th

Alamat

: Ponorogo

Status

: Duda

Pekerjaan

: Pensiunan PNS

Tanggal Waktu Wawancara


: Selasa 28 Nopember 2015 Pukul 14.00 – 16.00

Tempat

: Rumah, Di Plung-Ponorogo

Pertanyaan Peneliti
1

Selamat sore pak Pr, bagaimana
kabarnya?

Jawaban Informan/Informan
:

Slamat sore, kabar saya alhamdulilah baik.
Silahkan duduk pak!

2


Baik pak, trimakasih.

:

Ada perlu apa pak?

3

Ya pak, ada perlu sedikit, yaitu ketemu
bapak, untuk mendengar cerita bapak,
semoga bapak tidak merasaterganggu
dengan kedatangan saya.

:

Wah ada saja, saya merasa senang bapak ke sini,
walau kita sekarang beda agama, persaudaraan
hendaknya tetap lestari.


4

Ya, betul, saya setuju dengan
pendapat pak Pm,

:

Ya, tidak apa-apa kita beda yang penting
tujuannya satu.

5

Pak Pm, tidak keberatankah bila bapak
menceritakan mengapa bapak
memilih jalan yang berbeda dengan
saya?

:

Oh itu, ya.ya. begini lho, saya kan sudah kurang

lebih empat tahun menduda, dan tinggal bersama
dengan anak dan cucu yang tidak seiman. Tahun
yang lalu saya memang didorong oleh anak saya
agar masuk Islam, karena saya tinggal sendiri.
Sedangkan mau berbakti di gereja gkjw jauh. Mau
ikut di pentakosta, sya tidak bisa menikuti,

6

Jadi bapak sekarang tinggal bersama
anak-anak dan cucu di rumah ini?

:

Iya,…

7

Agamanya juga ikut agama anak-anak? :


Benar. Anak-anak yang menghendaki saya
mengikuti mereka, soalnya mereka juga
keberatan kalau harus mengantar saya mengikuti
ibadah di gereja Ponorogo, yang jaraknya cukup

jauh.
8

Apa yang bapak pergumulkan sebelum
memutuskan pindah agama ke Islam?

:

Sebenarnya saya bingung, karena mau tetap
Kristen, di lingkungan sini jauh, kalau tidak ikut
agama anak, saya takut anak-anak saya nanti
tidak mau mengurus saya.

9


Maaf,jadi bapak mengikuti agama
anak, agar merasa nyaman begitu?

:

Iya seperti itu, walaupun sebenarnya hati saya
masih rindu terhadap teman-teman lansia, tapi
sudahlah, ini sudah menjadi pilihan saya, mau apa
lagi

10

Ya, tidak-apa apa pak. Itu kan sudah
bapak pikirkan masak-masak. Ya kan?

:

Iya, maaf ya pak kalau saya mengikuti agama
anak-anak saya.


11

Kalau boleh tahu, apakah sebelum
berpindah agama ke Islam, apakah
bapak merasa bingung?

:

Ya, betul. Saya mengalami kebingungan yang
merepotkan saya sendiri, saya pernah didatangi
pengurus gereja pentakosta agar ikut mereka, tapi
saya tidak mau karena ibadahnya rame, pada saat
berikutnya, anak-anak saya mendorong saya
untuk pindah agama, dan beberapa hari
kemudian saya di Islamkan oleh pak Kyiai
disaksikan oleh beberapa warga sekitar. Saya
menyadari keputusan saya mungkin keliru,, tetapi
mau apalagi anak-anak menghendaki saya masuk
Islam saja, dan saya manut anak.


12

Ya, hal itu sudah jadi pilihan pak Pr,
tidak perlu disesali yang penting
sekarang dijalani saja dengan baik.

:

Iya pak, saya juga sudah melaporkan kepindahan
saya masuk Islam, dan meminta maaf kepada
majelis, agar keadaan saya ini dimaklumi.

13

Lalu bagaimana tanggapan majelis
saat itu pak?

:

Saat itu saya dikunjungi dan ditanya tentang

kebenaran saya masuk Islam, dan saya dan anak
saya saat itu sudah menyatakan bahwa saya
benar-benar masuk Islam mengikuti anak, yang
sekarang ini tinggal serumah dengan kami.

14

Apakah Bapak sekarang sudah merasa
nyaman tinggal bersama mereka?

:

Ya mau dibilang apa lagi, nyaman dan tidak, hidup
saya sehari-hari tinggal bersama dengan anakanak dan cucu, merekalah yang mengisi hari-hari
saya.

15

Berarti anak dan cucu-cucu, sangat
berari bagi bapak ya?


:

Ya, mereka sangat berarti bagi saya.

16

Bagaimana perasaan bapak sekarang ,
setelah beralih ke agama Islam?

:

Sebenarnya menurut saya, semua agama sama
baiknya, tinggal yang menjalani, mau menjalani
dengan baik atau tidak, sehingga perasaan saya

biasa-biasa saja.
17

Pak Pm, menurut bapak siapa yang

menjadikan bapak beralih agama?

:

Kalau pengalaman saya ini ya anak saya, sekarang
kalau saya tidak manut sama mereka, nanti saya
dikucilkan, makanya saya ikut agama anak saya,
biar saya tenang dan mereka juga senang.

18

Jadi bapak sangat memerlukan
pertolongan mereka ya pak?

:

Ya, tentu. Kalau bukan mereka siapa lagi?

19

Baiklah pak, Pm. Terimakasih atas
kesempatan untuk bertemu hari in,
semoga pak Pm dan anak, dan cucu
selalu sehat, ya pak?

:

Ya, pak semoga bapak juga sehat dan selamat.

21

Baik pak, Trimaksih (salaman-pamit)

Sama-sama .