HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013.
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN
BUBUT DENGAN MINAT BERWIRASWASTA PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
HENDRA BUTAR BUTAR
NIM. 071255110044
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
(2)
$kr{psi {m& d&egcxB<*m *E*& : F{emdra sar*as"Bccsan
- HE&g *?33ssg{ssz6 -Fem$emg pemdid€kam s-E l#a&-{isme ?eke*k
Mesilc
'
Faregrmxs*s***d*s*xas*d$kaeeBekxc€k&s*e's*
S*kaxH$ae trek*a*Ba * Ei$g&,6ge
#ifejr*Aee* sdmsm& ffsde&s##s&eee Wfianx$feereperfe*em&em$-&scb,s;
&3-e.deaa, .&guassxn*
?&l*
Eaisetlagei *ie& ;
'f,Wffir:
w
(3)
I"ENfiEAR
TENGESAIIAN
Skripsi imi diaiuakn ol*h:
Efendra Bufan Butar. NIM. S71255110044
Jxrusaa ?*kaik llresim Frogram $trldi Pendidiknn Tekmik lvresin
sl
$'AKULTA$
T'SffiTK
IJN}\rSRSTTA,S IIE-EGEB,X tsflEBAN
&*nyat*kam TeE*h Memneuuhi Syara* {trmfuk Memaper*leh
Gelar Sarjama Pendidikan
&fedam,
$eptemb*r3&13PaeitEa Elji*e
Ketaa,
&lien
S'e$rultcs Tcknik {Jn$med*r,er Br,,
AFi!,pt&s!4&M.&l
rirP. 195$&2?2 198I{}3
I
0S1Sc*reteris,
Xctrna Jrrru*en Fendidikan Teknik Meefln
Ilr+
Ei$lr EfendL It{.Pd NrP. 19610125 198703 r 0S1(4)
ABSTRAK
Hendra Butar Butar. 071255110044. Hubungan Kemandirian Belajar Dan Hasil
Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa Kelas Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Hubungan antara Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa Kelas Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 2 kelas sebanyak 58 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 50 siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Untuk mendapatkan data Tingkat Ekonomi Keluarga Dan Kecerdasan Emosional dijaring dengan menggunakan angket dan Hasil Belajar Menggambar Teknik Siswa dijaring dengan menggunakan dokumentasi nilai Formatif. Sebelum angket dipergunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument penelitian yang dilaksanakan di SMK Siap Mandiri 1 Percut Sei Tuan. Jumlah angket dalam penelitian terdiri dari 35 butir pada variable kemandirian belajar dan 35 butir pada variable minat berwiraswasta. Diperoleh 31 butir angket yang valid untuk variable kemandirian belajar dengan reliabilitas 0,981 yang dikategorikan sangat tinggi; 32 butir angket yang valid untuk minat berwiraswasta dengan reliabilitas 0,967 yang dikategorikan sangat tinggi. Dengan demikian kedua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Tingkat kecenderungan Kemandirian Belajar Smk Negeri 1 percut sei Tuan berada dalam kategori cukup 84 % sementara hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan
dengan mesin bubut dalam kategori tinggi 66,7% dan Minat berwiraswasta berada
dalam kategori cukup 78 %. Hasil analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini diperoleh bahwa 1) Kemandirian Belajar dengan Minat berwiraswasta (Ha diterima) dengan ry.1.2 = 0,632 > rtabel = 0,279 dan besar thitung = 3,638 > ttabel = 1,697 ; 2) Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dengan Minat Berwiraswasta (Ha diterima) dengan ry.2.1 = 0,669 > rtabel = 0,279 dan besar thitung = 6,235 > ttabel = 1,697;
(5)
3) Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut terhadap Minat Berwiraswasta (Ha diterima) dengan R hitung = 0,669 > Rtabel = 0,279 dan besar Fhitung 19,072> Ftabel = 3,19.
(6)
DAFTAR ISI
L{TA
PENGANTAR
i D-{FTAR ISr
...
iv D.{FTAR
GAMBAR
Vii
DAFTAR
TABEL
viii DAFTAR
LAMPIRAN
...lx BAB I PEIYDAI{ULUAI\I
A.
Latar BelakangMasalah
I
B.
IdentifikasiMasalah
...-...6
C. Batasan
Masalah
gD.
PerumusanMasalah
... g
E.
Tujuanpenelitian
gF.
Manfaatpenelitian
gB.{B
II
KERANGKA IEORT, KERANGKA BERPIKIR DAII HIPOTESIS PEIIELITIANA.
KerangkaTeoritis
l
l
l. Hakikat Kemandirianbelajar...
I I
2. Hakikat Hasil Berajar Kompetensi Melakukan pekerjaan dengan
mesin
bubut
ls
3. Hakekat Minat berwiraswasta
...
17
B.
KerangkaBerpikir...
23
l.Hubungan Kemandirian belajar dan Minat Berwiraswasta...
Zj
2.Hubungan Hasil Belajar Kompetensi melakukan pekerjaaan dengan mesin
bubut
25
3' Hubungan kemandirian berajar dan hasil berajar kompetesi
melakukan pekerjaan mesin bubut dengan minat berwiraswasta... 26
C.
PengajuanHipotesis...
Zg
(7)
BAB
III
METODOLOGI PEI\IELITIANA.
Lokasi dan WaktuPenelitian..
ZgB.
Popu1asi...
29C.
SampelPenelitian
30D. Metode
Penelitian
3lE.
Variabel
.:...:...
..
34F.
Defenisi OperasionalPenelitian
... 35l. Instrumen Kemandirian
Belajar..
33 2. [nstrumen Hasil belajar kompetensi Melakukan pekerjaandengan mesin
bubut
... 34 3. Instrumen MinatBerwiraswasta
34H.
Uji Coba lnstrumenPenelitian
3gI.
Teknik AnalisisData...
43BAB TV HASIL DAII PEMBAIIASAN
A.
HasilPenelitian..
431. Minat Berwiraswasta
(Y)
...
43 2. Kemandirian Belajar(Xl)...
44 3. Hasil Belajar Kompetensi Melakukan pekerjaan denganMesin bubut
(X2)...
45B.
Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel penelitian ...,... 47l.Tingkat Kecenderungan Minat
Berwiraswasta(y)
4T2.Tingkat Kecenderungan kemandirian belajar
(Xl)...
473.Tingkat Kecenderungan hasil Belajar Kompetensi melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut
(X2)...
... 4gC.
Uji PersyaratanAnalasis
4g2.Uji Linieritas dan Uji Keberartian
Regresi
..
49(8)
BAB V KESIMPI LAN, IMPLTK^A.SI DAtt SARAN
A.
Kesimpulan...
62B.
Imp1ikasi...
63C.
Saran...
64DAF'TARPUSTAKA
(9)
Gambar2.l Cmmbar4.l
Cmbar 4.2
Gambm4.3
Cmbar 4.4
DAtr'TAR GAMBAR
Hubungan Antara Variabel....
Histogram Minat B erwiraswasta Histogram kemandirian belajar... Histogram hasil Belajar
Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat...
32
44
44
45
6t
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel3.l: Jumlah
siswaTiapKelas
32Tabe13.2: Kisi kisi angket
kemandirian
..
32Tabel 3.3: Kisi kisi angket minat berwiraswasta
...
32Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Angket Minat
Berwiraswasta
43 Tabel4.2 : Distribusi Frekuensi Angket KemandirianBelajar...
M
Tab€l 4.4 : Tingkat Kecenderungan MinatBerwiraswasta(f)
47Tabel 4.5 : Tingkat Kecenderungan Variabel Kemandirian Belajar..;... 47 Tabel 4.6 : Tingkat Kecenderungan Variabel Hasil
Belqfar...
4gTabcl 4.7 : Ringkasan Analisis Perhitungan Normalitas setiap Data variabel
Penelitian
49Tabel 4.8 : Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Y atas Xr
...
50Tabel4.9 : Ringkasan ANAVA Untuk Persamaan Y atas X2
...
5lT$el4.l0:
RingkasanANAVA RegresiGanda...
52(11)
DAT-TAR LAMPIRAN
Lampiran l. Angket Kemandiriaan Belajar Siswa...
Lampiran 2. Pengukuran
uji
variditas Angket kemandirianberajar...
Lampiran 3. Perhitungan validitas Angket Kemandirian belajar.... Lampiran 4. Pengukuran
uji
Reriabilitas Angket Kemandirianbelajar... Larnpiran 5. Perhitungan Reriabilitas Angket Kemandirian berajar
Lam piran- 6. Angket Minat Berwiraswasta Siswa...
Lanpiran 7. pengukuran
uji
variditas Angket Minate"*i.u**;...,
Lmpiran 8. Perhitungan validitas
Angket Minat Benriraswasta
x .r'npiran 9. Pengukuran
uji
Reliabilitas Angket minat Benviraswasta
ll smpiran 10. Perhitungan Reriabilitas
Angket minat berwiraswasta... Lampiran I l. Kemandirian Belajar
(Xl)
dan Hasil Belajar (X2)Serta Data Minat Berwiraswasta
ff)
...l-ampiran 12. Perhitungan Distribusi dan Frekuensi Data Hasil penelitian.... I smpiran 13. Tingkat Kecenderungan
Variabel penelitian..
tr ompiran 14.
uji
Normaritas DataMasing-Masing variaber peneritian... Lampiran 15. Perhitungan persamaan Regresi sederhan4 Uji
Kelinieran dan 66 7t 72 74 75 77 82 83 85 86 88 90 98
l0l
Keberartian persamaan Rgresi Dari MinatBerwiraswasta (Y)Atas Kemandirian belajar
(Xl)...
108 [ '*mpiran 16. Perhitungan persamaan Regresi Sederhan4uji
Kelinieran dan Keberartian persamaan Rgresi Dari Minat Berwiraswasta(y)
Aras Hasil Belajar
CX2)...
I 15 *@eiran 17. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar
Variabel....
lZ2
-.
pir-an 18. Perhitungan Koefisien Korelasiparsial
D6 *'mretran 19. Perhitungan persamaan Regresi Ganda Dan
Kerinieran
Persamaan Regresi
Ganda...:...
lilg
20. perhitungan Koefisien Korerasi Ganda Danuji
Keberartian
Koefisien Korelasi
Ganda
..
l3l"
I-&mF'{rm 2 I . Perhitungan Sumbangan Relatif Dan
Sumbangan Efektif variaber
Kemandirian Berajar (X'r) Dan Hasil berajar Bubut (X2)
Terhadap Minat Berwiraswasta
(y)...
133(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan. Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Karena pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan bangsa dan negara. Hal ini dapat dilihat apabila semakin tinggi kualitas pendidikan di negara tersebut maka akan terlihat jelas kemajuan pada negara tersebut.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pada saat ini sangat membutuhkan sumber daya manusia yang siap kerja dan berkompeten dibidangnya. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas maka tidak terlepas dari peran serta suatu lembaga pendidikan. Satu diantara lembaga pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK Teknologi adalah satu diantara lembaga pendidikan kejuruan teknik yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan juga mempunyai keterampilan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadiwaratama (dalam Parningotan 2002.2) yang menyatakan bahwa :
Sekolah kejuruan bertujuan menghasilkan tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta kemampuan berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru guna meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan kerja.
Persyaratan yang dituntut adalah tentang mutu dan keterampilan lulusannya guna menghadapi dunia kerja.
(13)
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional yang dipandang oleh berbagai pihak sudah tidak efektif dan tidak mampu lagi memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta didik untuk bersaing dengan bangsa lain di dunia. Perubahan mendasar tersebut berkaitan dengan kurikulum, yang dengan sendirinya menuntut dan mempersyaratkan perubahan-perubahan pada komponen pendidikan.
Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan yang sesuai dengan tuntutan zaman dan tuntutan reformasi, guna menjawab arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur dan adaptif terhadap berbagai perubahan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan mampu memecahkan persoalan bangsa, khususnya dalam bidang pendidikan, dengan mempersiapkan peserta didik, melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap sistem pendidikan secara efektif, efisien, dan berhasil.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk memahami dan menghayati, belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(14)
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Dari uraian di atas bahwa dengan adanya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan pada siswa SMK diharapkan nantinya dapat menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai, terampil, terdidik, dan berkompeten dibidangnya. Namun berdasarkan survey, pada kenyataannya lulusan SMK pada umumnya tidak siap kerja, melihat mutu lulusannya yang cenderung menurun, kurangnya kesiapan kerja dan kemandirian belajar siswa tersebut. Sesuai dengan pernyataan Slamet (dalam Supriadi 2005:2) yang menyatakan
bahwa : “Selain kesiapan kerja siswa SMK masih rendah, mutu lulusannya juga kurang mampu
beradaptasi dengan sarana dan fasilitas yang terdapat di dunia kerja.” Selanjutnya Syamlan
(dalam Bakkara 1996:2) menyatakan bahwa : “Pada kenyataannya menunjukkan lulusan SMK
kurang memiliki keterampilan untuk kerja khususnya kemampuan mengoperasionalkan.”
Sesuai dengan data yang didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada bulan Agustus 2009 lulusan SMK menduduki posisi tertinggi angka pengangguran diantara lulusan jenjang pendidikan lainnya, yakni 14,69 %, dan angka ini berkurang dari 17,26 % data pada bulan Februari 2008. Sehingga dapat dikatakan bahwa satu di antara enam lulusan, SMK termasuk dalam kategori menganggur. Berikut persentase pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan tertinggi.
(15)
Angka pengangguran yang ter yaitu sempitnya lapangan pekerjaan, kompetensi keahlian yang mereka m seperti yang disampaikan Slameto (1999:
masih rendah, mutu lulusannya masih
sarana serta fasilitas kerja yang terdapa
Dengan demikian terdapat kese dengan kenyataan. Dimana lulusan lul membuka lapangan pekerjaan sendir adalah rendahnya minat berwiraswasta
Rendahnya minat berwiraswast internal (berasal dari diri sendiri) terdi (pengetahuan, motivasi, percaya diri, bertanggungjawab dan mandiri). Faktor keluaga, orang tua, tingkat ekonomi
terjadi pada lulusan SMK disebabkan oleh bebera aan, kesiapan dari siswa lulusan SMK, dan miliki. Masih banyak lulusan SMK yang tidak s
(1999:24) bahwa, “selain kesiapan kerja para lulus
sih belum siap pakai dan kurang mampu beradapta
apat didunia kerja dan industri”.
senjangan-kesenjangan yang terjadi antara yang di n lulusan SMK tidak siap untuk memasuki dunia indus ndiri. Salah satu faktor yang menyebabkan kesenj
sta pada siswa SMK.
asta dipengaruhi oleh faktor internal dan eksterna terdiri dari : jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh), ps ri, minat, pengendalian diri, motif untuk berprestas ktor eksternal (dari luar) tediri dari : dukungan dan i keluarga, sarana dan prasana sekolah, hasil be
berapa faktor, n minimnya k siap pakai
ulusan SMK
ptasi dengan
diharapkan industri dan enjangan itu
rnal. Faktor ubuh), psikologis stasi, kreatif, dan perhatian belajar, dan
(16)
lingkungan masyarakat. Faktor internal dan eksternal ini dapat mempengaruhi minat berwiraswasta pada siswa SMK.
Salah satu cara untuk meningkatkan minat berwiraswasta siswa SMK adalah meningkatkan kemandirian belajar. Hal ini dapat dilihat dari adanya dorongan pada diri siswa untuk belajar secara mandiri baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah yang ditandai dengan kurangnya pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki siswa tersebut. Karena untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentunya dipengaruhi oleh kemandirian belajar,
seperti yang dinyatakan oleh Siahaan (2002) bahwa ; “ Kemandirian belajar menunjukkan
kepada belajar mandiri yang dilaksanakan oleh individu guna meningkatkan pengeathuan, dan
keterampilan. ” Kemandirian belajar dapat menimbulkan niat untuk maju. Dengan demikian kemandirian belajar dapat mempengaruhi minat berwiraswasta pada siswa SMK.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa untuk berwiraswasta adalah kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Membubut adalah salah satu bidang keahlian yang sangat potensial yang sangat dibutuhkan di dunia kerja maupun berwiraswasta. Oleh karena itu, dalam kurikulum SMK Jurusan Mekanik Pemesinan maupun Jurusan Teknik Mesin Produksi terdapat Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut. Dengan mempelajari kompetensi tersebut, maka siswa lulusan SMK diharapkan menguasai segala sesuatu yang relevan dengan bidang pembubutan sehingga dapat dijadikan modal dalam memenuhi tuntutan di dunia kerja dan industri maupun dalam membuka usaha (berwiraswasta).
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMKN 1 Percut Sei Tuan, kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan Mesin Bubut masih termasuk kategori rendah. Hal ini disebabkan oleh kurang memadainya sarana dan prasana belajar siwa, kurang kreatif dan termotivasi, tingkat ekonomi yang rendah, kurang percaya diri dan tanggungjawab pada diri
(17)
siswa. Jadi dari hal tersebut, segala kekurangan yang ada harus dibenahi agar dapat meningkatkan kemandirian belajar, hasil belajar dan minat berwiraswasta.
Berdasarkan idenfikasi masalah-masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan kemandirian belajar, hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dengan minat berwiraswasta pada Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun ajaran 2012/2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat kemandirian belajar siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
2. Bagaimana tingkat penguasaan siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut?
3. Bagaimana sikap siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap minat berwiraswasta ?
4. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
5. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
(18)
6. Apakah terdapat hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
7. Apakah terdapat hubungan kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
8. Apakah terdapat hubungan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Siswa dengan minat berwiraswasta Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
9. Apakah terdapat hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswata Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, terdapat banyak faktor yang memiliki hubungan dengan minat berwiraswasta Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Agar peneliti terfokus pada masalah penelitian maka dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada masalah kemandirian belajar, hasil belajar Kompetensi Melakukan dengan Mesin Bubut siswa dengan minat berwiraswasta.
(19)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :
1. Hubungan kemandirian belajar dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
(20)
2. Hubungan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwirswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
3. Hubungan antara kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Secara teoritis :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya hubungan antara kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut pada siswa SMK dengan minat berwiraswasta.
2. Secara praktis :
a. Sebagai bahan informasi bagi guru dan pihak sekolah untuk lebih meningkatkan Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan Dengan Mesin Bubut pada siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
(21)
b. Sebagai bahan informasi bagi guru dan pihak sekolah untuk lebih meningkatkan dan memotivasi kemandirian belajar pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
c. Sebagai masukan kepada guru dan pihak sekolah dan untuk lebih meningkatkan hasil belajar pada siswa dengan melihat besarnya hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaaan dengan Mesin Bubut dengan minat berwiraswasta pada siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013.
(22)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan melihat data penelitian dan hasil analisis statistik yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Hasil perolehan skor data variabel kemandirian belajar termasuk ke dalam kriteria kecenderungan cukup, sedangkan perolehan data skor variabel hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut cenderung tinggi, dan minat berwiraswasta cenderung cukup.
2. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti kemandirian belajar terhadap minat berwiraswasta siswa. Sehingga peningkatan kemandirian belajar akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta yang cukup berarti.
3. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut terhadap minat berwiraswasta. Oleh karena itu peningkatan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta. 4. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti
kemandirian belajar, dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut secara bersama-sama terhadap minat berwiraswasta. Sehingga peningkatan kemandirian belajar, dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta yang cukup berarti.
(23)
B. Implikasi
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat implikasi penelitian. Perlu diupayakan peningkatan kemandirian belajar dan Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut Siswa untuk meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta.
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu menjadi pertimbangan bagi guru supaya meningkatkan Kemandirian belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan membiasakan siswa untuk mencoba setiap pelajaran teori maupun praktek sesuai dengan kemampuannya sendiri dengan tetap mendukung dari setiap hasil pengerjaannya, hal ini akan secara otomatis meningkatkan kemandirian belajar siswa.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru supaya menumbuhkan Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan kepada siswa tentang perlunya pelaksanaan Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah seperti memberikan pandangan-pandangan kepada siswa untuk dapat memotivasi diri sendiri. Dengan tumbuhnya hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa yang tinggi, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka perlu menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru dalam meningkatkan minat berwiraswasta siswa seperti: memberikan
(24)
pemahaman akan peluang untuk berwiraswasta dan peluang-peluang usaha yang dapat dikembangkan sesuai dengan fungsi dan pasarnyaserta memberikan penjelasan tentang bagaimana menumbuhkan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa yang baik. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta.
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan penelitian ini, sebagai berikut: 1. Kepada para guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Medan agar lebih memperhatikan
kemandirian belajar siswa dalam setiap materi pelajaraan yang diberikan. Untuk itu guru harus memperhatikan kemampuan belajar siswa, sehingga dalam setiap pembelajaran siswa dapat mengikutinya baik dari aspek \kognitif maupun psikomotorik serta memberikan usulan maupun masukan bagi guru yang melaksanakan pekerjaannya dengan baik..
2. Untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut diharapkan guru sebagai pendidik memberikan pengarahan dan bimbingan supaya siswa memiliki hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dalam belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan-pengarahan, membuhkembangkan perilaku dan perasaan kreatif siswa untuk mengandalkan kemampuannya sendiri yang tergerak/terdorong dari dalam dirinya, membiasakan mereka untuk mempunyai rasa percaya diri, membuat mereka mampu merencanakan kegaitan belajar sendiri, memampukan mereka untuk memilih metode belajar sendiri, bertanggungjawab, serta sedikit mungkin dicampuri oleh orang lain.
(25)
3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tentang kemandirian belajar dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa dengan hasil belajar minat berwiraswasta, guna mendapatkan hasil yang komprehensif.
4. Kepala sekolah diharapkan dapat bekerjasama dengan guru untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa.
(26)
DATTARPUSTAKA.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Angkasa.
Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Revisi Ke lima. Jakarta: Bumi
Aksaxa.
Agus Sholeh.
hnpl/
Pmgenian Kemafidirlafl Menarut Agus Sholeh.wm Beller. 2002. Psikologi Pendididkan. Bandung: PT. Bumi AksaraDimyati. 20A2. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
ffiryati.
2ffi6. Belajardan Pembelajaran. Edisi Ke tiga.Jakata: Rinekacipta
Ginting. 20A5.
h@l
I Pengertian Minat.comHadiwaratama 1998.
Buht Pamjuk
Sekolah Menengah Kejuraan. Jakarta: Depdikbud..Hamalik, Umar. 1973. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung: Alumni.
Hurlok.
1990. http://wawanjunaidi. blogspot. Corn/2009110/pengertian-minat. lrtml.Holt. 1 999 . http : // Pengertian Kewirausahaan.wm
Kartajaya
Hermawan.2001.
MarketingPlus 2000.
Siasot Memenangkan Persai ngan global. I akafia : GramediaTirtarahardja lJmar,
La.
Sulo. 2000. http:// Pengertian kemandirian betajar wenurut beberapa ahli. comMustofa. I 9 96. h@// Perbedaon wiraswasta dan wirausahaan. com
Paulinafanen. 2000. Hubwrgot Motiu.asi
Dan
Kemandirian Belajar Dengan PrestasiBelqju
Mata DiHat Kewirausahaon Pada Siswa KelasX
Smk Swasta Eka Prasetya Helvetia Talrua Ajaran 1999/2000. Sirisi Unimed Medot
ftIrba, Eclward, dkk 1996.
klqiu
fut
Pembelajaran Unimed. Medan Purbq Edward, dkk 2001. Belaiofut
Pembelajaran.Unimed. MedanParningotan. 2002. Pendidilcan Tehrologi Dan Kejuruan Dalam Menghasilkan
(27)
Riyanty, Dwi' 2003. Kewirausahaan Dari
sudut pandang psifutlogi Kepribadian.
Jakarta: pT. Grasindo
'suyata (dalam Rina sabrin a). h@:// pengertian kemandirian menurt beberapa ahli.com
Sardiman,
A'M.
2003.Interaksi dan motivasi belaiarmengajar.Jakarta: Rajawali pers
slameto' 2010' Belaiar dan Faldor-Faldor yang Akan Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.
suryabrata,s., 2004. p sikor o gi p endiditran Jakarta: Rajawali pers.
sudjana. 2009. penilaian
Hasil
proses Berajar Mengajar.Bandung
pr
Remaja Rosdakarya.Sudjana. 2005- Metode stattstika-Edisi Keenam. Bandung:
Tarsito. sudjana" Nana. 2009. penilaian hasil proses belajar mengajar.
Band,ng:
pr
RemajaRosdakaryasutjipto' 200 1. hhtp:i/wawanjunaidi. blogspot/2O09/l 0/pengertian-minat. htrnl.
syarifuddin' 2oo7' Hubungan Kemandirian Belajar dan Minat
Berwiraswosta Dengan Hasil Belaiar Diklot Pekeriaan Las Dasar
otomotif pada siswa Tingkat rr semester Genap Program Keahlian Teknik Mekanik oromotif SMK Pemdo Kisaran. Sbipsi : FT WIMED.
Walgito. 2000. http:ll penertian minst menurut walgito.com widjaningsih. 2005. http:l/ pengaruh kemandirian
belajar pado siswa.com
winkel,
w.s.
1996-psikologi
pendidikandan
Evaruasi Berajar.Jakarta:
Gramedia
hap : //www' edunimss i. c om/kondi
s i -p e ndi diknn-nas i onal -dan-duni a-kerj
a. html#. http://www.edunimasi.corn/kondisi-pendiditran-nasional-dan-dunia-kerja.html#. zimmerer,
w.
Thomas, and Norman,M.
S_carborough.
1996. Entrepreneurship and the new venture formation. Ne*. Jersey: perntice Hal.l International
(1)
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan melihat data penelitian dan hasil analisis statistik yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Hasil perolehan skor data variabel kemandirian belajar termasuk ke dalam kriteria kecenderungan cukup, sedangkan perolehan data skor variabel hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut cenderung tinggi, dan minat berwiraswasta cenderung cukup.
2. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti kemandirian belajar terhadap minat berwiraswasta siswa. Sehingga peningkatan kemandirian belajar akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta yang cukup berarti.
3. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut terhadap minat berwiraswasta. Oleh karena itu peningkatan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta. 4. Hasil analisis secara deskriptif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan berarti
kemandirian belajar, dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut secara bersama-sama terhadap minat berwiraswasta. Sehingga peningkatan kemandirian belajar, dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut akan menyebabkan peningkatan minat berwiraswasta yang cukup berarti.
(2)
B. Implikasi
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat implikasi penelitian. Perlu diupayakan peningkatan kemandirian belajar dan Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut Siswa untuk meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta.
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu menjadi pertimbangan bagi guru supaya meningkatkan Kemandirian belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan membiasakan siswa untuk mencoba setiap pelajaran teori maupun praktek sesuai dengan kemampuannya sendiri dengan tetap mendukung dari setiap hasil pengerjaannya, hal ini akan secara otomatis meningkatkan kemandirian belajar siswa.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru supaya menumbuhkan Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan kepada siswa tentang perlunya pelaksanaan Hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut. Diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta. Upaya yang dapat dilakukan guru adalah seperti memberikan pandangan-pandangan kepada siswa untuk dapat memotivasi diri sendiri. Dengan tumbuhnya hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa yang tinggi, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka perlu menjadi pertimbangan bagi pengelola SMK maupun guru dalam meningkatkan minat berwiraswasta siswa seperti: memberikan
(3)
pemahaman akan peluang untuk berwiraswasta dan peluang-peluang usaha yang dapat dikembangkan sesuai dengan fungsi dan pasarnyaserta memberikan penjelasan tentang bagaimana menumbuhkan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa yang baik. Dengan adanya hal ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar minat berwiraswasta.
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan penelitian ini, sebagai berikut: 1. Kepada para guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Medan agar lebih memperhatikan
kemandirian belajar siswa dalam setiap materi pelajaraan yang diberikan. Untuk itu guru harus memperhatikan kemampuan belajar siswa, sehingga dalam setiap pembelajaran siswa dapat mengikutinya baik dari aspek \kognitif maupun psikomotorik serta memberikan usulan maupun masukan bagi guru yang melaksanakan pekerjaannya dengan baik..
2. Untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut diharapkan guru sebagai pendidik memberikan pengarahan dan bimbingan supaya siswa memiliki hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dalam belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengarahan-pengarahan, membuhkembangkan perilaku dan perasaan kreatif siswa untuk mengandalkan kemampuannya sendiri yang tergerak/terdorong dari dalam dirinya, membiasakan mereka untuk mempunyai rasa percaya diri, membuat mereka mampu merencanakan kegaitan belajar sendiri, memampukan mereka untuk memilih metode belajar sendiri, bertanggungjawab, serta sedikit mungkin dicampuri oleh orang lain.
(4)
3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari tentang kemandirian belajar dan hasil belajar kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut siswa dengan hasil belajar minat berwiraswasta, guna mendapatkan hasil yang komprehensif.
4. Kepala sekolah diharapkan dapat bekerjasama dengan guru untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa.
(5)
DATTARPUSTAKA.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Angkasa.
Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Revisi Ke lima. Jakarta: Bumi
Aksaxa.
Agus Sholeh.
hnpl/
Pmgenian Kemafidirlafl Menarut Agus Sholeh.wm Beller. 2002. Psikologi Pendididkan. Bandung: PT. Bumi AksaraDimyati. 20A2. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
ffiryati.
2ffi6. Belajardan Pembelajaran. Edisi Ke tiga.Jakata: Rinekacipta
Ginting. 20A5.h@l
I Pengertian Minat.comHadiwaratama 1998.
Buht Pamjuk
Sekolah Menengah Kejuraan. Jakarta:Depdikbud..
Hamalik, Umar. 1973. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung: Alumni.
Hurlok.
1990. http://wawanjunaidi. blogspot. Corn/2009110/pengertian-minat. lrtml.Holt. 1 999 . http : // Pengertian Kewirausahaan.wm
Kartajaya
Hermawan.2001.
MarketingPlus 2000.
Siasot MemenangkanPersai ngan global. I akafia : Gramedia
Tirtarahardja lJmar,
La.
Sulo. 2000. http:// Pengertian kemandirian betajar wenurut beberapa ahli. comMustofa. I 9 96. h@// Perbedaon wiraswasta dan wirausahaan. com
Paulinafanen. 2000. Hubwrgot Motiu.asi
Dan
Kemandirian Belajar Dengan PrestasiBelqju
Mata DiHat Kewirausahaon Pada Siswa KelasX
Smk Swasta Eka Prasetya Helvetia Talrua Ajaran 1999/2000. Sirisi
Unimed Medot
ftIrba, Eclward, dkk 1996.
klqiu
fut
Pembelajaran Unimed. Medan Purbq Edward, dkk 2001. Belaiofut
Pembelajaran.Unimed. MedanParningotan. 2002. Pendidilcan Tehrologi Dan Kejuruan Dalam Menghasilkan
(6)
Riyanty, Dwi' 2003. Kewirausahaan Dari
sudut pandang psifutlogi Kepribadian. Jakarta: pT. Grasindo
'suyata (dalam Rina sabrin a). h@:// pengertian kemandirian menurt beberapa
ahli.com
Sardiman,
A'M.
2003.Interaksi dan motivasi belaiarmengajar.Jakarta: Rajawali
pers
slameto' 2010' Belaiar dan Faldor-Faldor yang Akan Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.
suryabrata,s., 2004. p sikor o gi p endiditran Jakarta: Rajawali pers.
sudjana. 2009. penilaian
Hasil
proses Berajar Mengajar.Bandung
pr
RemajaRosdakarya.
Sudjana. 2005- Metode stattstika-Edisi Keenam. Bandung:
Tarsito. sudjana" Nana. 2009. penilaian hasil proses belajar mengajar.
Band,ng:
pr
RemajaRosdakarya
sutjipto' 200 1. hhtp:i/wawanjunaidi. blogspot/2O09/l 0/pengertian-minat. htrnl.
syarifuddin' 2oo7' Hubungan Kemandirian Belajar dan Minat
Berwiraswosta
Dengan Hasil Belaiar Diklot Pekeriaan Las Dasar
otomotif pada siswa Tingkat rr semester Genap Program Keahlian Teknik Mekanik oromotif SMK Pemdo Kisaran. Sbipsi : FT WIMED.
Walgito. 2000. http:ll penertian minst menurut walgito.com widjaningsih. 2005. http:l/ pengaruh kemandirian
belajar pado siswa.com
winkel,
w.s.
1996-psikologi
pendidikandan
Evaruasi Berajar.Jakarta: Gramedia
hap : //www' edunimss i. c om/kondi
s i -p e ndi diknn-nas i onal -dan-duni a-kerj
a. html#.
http://www.edunimasi.corn/kondisi-pendiditran-nasional-dan-dunia-kerja.html#. zimmerer,
w.
Thomas, and Norman,M.
S_carborough.
1996. Entrepreneurship