PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA JOSHUA MEDAN T.A. 2011/2012.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II
DI SMA SWASTA JOSHUA MEDAN T.A. 2011/2012

Oleh:
Saleh Huddin
NIM. 061244220122
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X semester II
di SMA Swasta Joshua Medan T.A. 2011/2012.”, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, antara lain Ibu Dr. Betty
M. Turnip M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis sejak persiapan sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs.Togi Tampubolon, M.Si; Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd, dan Ibu Dra. Eva M.
Ginting, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran
kepada penulis sejak awal seminar proposal sampai dengan selesainya sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini serta kepada Bapak Drs. Manter Sihotang
selaku dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA

UNIMED, demikian juga kepada Bapak M. Parlindungan Harahap, S.Pd selaku
kepala sekolah dan terima kasih juga pada Ibu Nur Azizah, S.Pd selaku guru
fisika dan Bapak/ Ibu guru SMA Swasta Josua Medan yang telah membantu
penulis selama dalam penelitian.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta
Kaspar Rambe dan Ibunda tercinta Nuryani Panggabean dan buat kakak-kakakku
tersayang : Yanti Maharani R. S.Pt, Fitri Ida R. S.Pd.I, serta adikku tersayang :
Ahmad Yusuf R. dan keluarga besar penulis ,terima kasih buat doa dan
dukungannya. Khusus buat buat sahabat-sahabatku Ahmad Nawawi S, Zulkipli D.
S.Pd, Dedi Prayana S.Pd, Rinaldi, Yudi, Ruspenti, Tommy, dan juga rekan-rekan

Fisika 2006 yang telah meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan
dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga penulis ucapkan kepada semua orang yang telah membantu dalam penulisan
skripsi ini yang tidak dapat penulis ucapkan satupersatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan memperkaya khasanah ilmu

pendidikan.

Medan,

Februari 2013

Penulis

Saleh Huddin

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK
LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA
JOSHUA MEDAN T.A. 2011/2012

Saleh Huddin (Nim : 061244220122)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis dan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di kelas X semester
II SMA Swasta Josua Medan T.A 2011/2012.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 3 kelas.Yang menjadi
sampel penelitian ada 2 kelas yang diambil secara random sampling. Pada kelas
X2 pembelajaran diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dan pada kelas X1 pembelajaran diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian adalah berupa tes yang
berjumlah 10 item dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 option dan lembar
observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
41,14 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 38,29. Hasil uji hipotesis pada pretes
diperoleh bahwa nilai kedua kelas tidak terdapat perbedaan yang signifikan
artinya, kedua kelas memiliki kemampuan yang sama. Setelah diberi perlakuan
berbeda pada kedua kelas tersebut diperoleh nilai rata-rata postes untuk kelas
eksperimen 69,71 dengan standar deviasi 13,82 dan nilai rata-rata postes kelas
kontrol 64,29 dengan standar deviasi 13,13. Hasil pengujian hipotesis dengan
taraf signifikan  = 0,05 untuk data postes pada kedua kelas diperoleh bahwa
thitung = 1,6832 > t tabel = 1,6613, maka hipotesis akhir (Ha) diterima, artinya ada
pengaruh yang signifikan menggunakan pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok Listrik Dinamis
kelas X semester II di SMA Swasta Joshua Medan T.A. 2011/2012.

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Pembatasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian


i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
1
4
5
5
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
2.1.2. Pengertian Model Pembelajaran PBI

a. Ciri-ciri Khusus Pengajaran Berbasis Masalah
b. Tujuan Pengajaran Berbasis Masalah
c. Manfaat Pengajaran Berbasis Masalah
d. Sintaks Pengajaran Berbasis Masalah
2.1.3. Perbedaan PBM dengan Pengajaran Konvensional
2.1.4. Uraian Materi
A. Rangkaian Listrik Arus Searah
1. Arus Searah
2. Hambatan Penghantar Listrik
3. Hukum Ohm
B. Rangkaian Seri dan Paralel
1. Hukum Kirchoff
2. Rangkaian Seri Hambatan Listrik
3. Rangkaian Paralel Hambatan Listrik
4. Rangkaian Seri-Paralel Sumber Tegangan
5. Jembatan Wheatstone
C. Hukum II Kirchoff
2.1.5. Hasil Belajar

7

7
7
10
12
13
13
14
15
16
16
16
17
18
18
18
18
19
20
22
23

24

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian

26
26
26
26

3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.6. Validitas Isi
3.7. Prosedur Penelitian

3.8. Teknis Analisa Data

26
26
26
26
27
27
27
28
29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.2. Uji Analisa Data
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas
4.3. Perlakuan
4.3.1. Penyusunan RPP
4.3.2. Observasi

4.4. Hasil Postes
4.5. Uji Hipotesis
4.6. Temuan Penelitian
4.7. Pembahasan

33
33
34
34
34
35
35
35
38
39
40
40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

43
43
43

DAFTAR PUSTAKA

44

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 2.1 : Sintaks Pengajaran Berbasis Masalah

14

Tabel 2.2 : Perbedaan PBM dengan Pengajaran Konvensional

15

Tabel 3.1 : Desain Penelitian

27

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Test Hasil Belajar Siswa

28

Tabel 4.1 : Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

33

Tabel 4.2 : Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas

34

Tabel 4.3 : Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas

34

Tabel 4.4 : Nilai Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa

36

Tabel 4.5 : Kategori Penilaian Aktivitas Siswa Pertemuan I, II, dan III

36

Tabel 4.6 : Nilai Rata-Rata Aktivitas yang Diamati

37

Tabel 4.7 : Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

38

Tabel 4.8 : Ringkasan Perhitungan Uji ’t’

39

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1

:

I masuk = I keluar

18

Gambar 2.2

:

Rangkaian Seri Hambatan Listrik

19

Gambar 2.3

:

Rangkaian Paralel Hambatan Listrik

20

Gambar 2.4

:

Beberapa Bentuk Rangkaian Jembatan Wheatstone

22

Gambar 2.5

:

Rangkaian Tertutup

23

Gambar 4.1

:

Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

33
36

Gambar 4.2

:

Diagram Batang Nilai Rata-Rata Aktivitas Siswa

Gambar 4.3

:

Diagram Batang Aktivitas Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian pada Pertemuan I, II, dan III

37
38

Gambar 4.4

:

Diagram Aktivitas Belajar Siswa yang Diamati

Gambar 4.5

:

Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol

39

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Rencana Pelaksannan Pembelajaran di Kelas Eksperimen

45

Lampiran 2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol

64

Lampiran 3.

Lembar Kerja Siswa

84

Lampiran 4.

Tes Hasil Belajar

97

Lampiran 5.

Kisi- Kisi Tes hasil Belajar

100

Lampiran 6.

Validitas Instrumen

105

Lampiran 7.

Data Nilai Belajar Fisika Dari Siswa Kelas Eksperimen

108

Lanpiran 8.

Data Nilai Belajar Fisika Dari Siswa Kelas Kontrol

109

Lampiran 9.

Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Pretes Kelas Eksperimen

110

Lampiran 10.

Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Pretes Kelas Kontrol

112

Lampiran 11.

Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Postes Kelas Eksperimen 114

Lampiran 12.

Rekapitulasi Belajar Siswa Pada Postes Kelas Kontrol

116

Lampiran 13.

Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi

118

Lampiran 14.

Uji Normalitas Data

122

Lampiran 15.

Uji Homogenitas

124

Lampiran 16.

Pengujian Hipotesis

125

Lampiran 17.

Lembar Aktivitas Belajar Siswa

129

Lampiran 18.

Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa

141

Lampiran 19.

Daftar Tabel

147

Lampiran 20.

Dokumentasi Penelitian

151

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian terpenting yang membawa dan menentukan
kualitas suatu bangsa. Dimana kualitas yang akan dicapai suatu bangsa tercermin
pada tujuan pendidikan di Indonesia. Untuk itu pemerintah telah berupaya
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang berorientasi pada perbaikan kualitas
bangsa. Banyak upaya yang telah dilakukan seperti pemberian Bantuan
Operasional Siswa ( BOS ), sertifikasi guru, memperbaiki dan melengkapi sarana
dan prasarana pendidikan. Namun fakta di lapangan pendidikan belum
menunjukkan hasil yang memuaskan.
Pembelajaran saat ini harus berorientasi mengembangkan kompetensi
peserta didik yang berhubungan dengan ranah kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap), dan psikomotor (keterampilan). Hal ini karena pasal 25 Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mensyaratkan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (PP Nomor 19 SNP, 2005).
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran mata pelajaran fisika, pada
pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya nilai peserta
didik. Hal ini di karenakan peserta mengenal fisika itu sulit, banyak rumus,
sehingga peserta didik hanya menghapal rumus dan kurang memahami konsep.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar mengajar ( KBM ), data angket dan
wawancara dengan guru fisika di SMA Joshua menunjukkan hasil belajar IPA dari
28 siswa semester genap Tahun Ajaran 2010/2011, khususnya pada bidang Fisika
saya peroleh bahwa 2 menyukai fisika, 9 menilai fisika itu biasa saja dan 17 siswa
menilai fisika itu sulit.
Hasil belajar siswa yang rendah tersebut disebabkan beberapa faktor,
diantaranya: kurangnya pemahaman siswa dan penguasaan materi pelajaran,
kesalahan konsepsi pada materi pokok sehingga siswa sulit memecahkan soal,
kurangnya motivasi siswa terhadap pelajaran fisika, dan

pendekatan

pembelajaran yang kurang tepat. Dapat dikatakan nilai siswa rendah pada
dasarnya kurangnya memahami materi pelajaran..
Kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep dan kurang mampu
menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang
berhubungan dengan konsep yang dimiliki. lebih jauh lagi, bahkan siswa kurang
mampu menentukan masalah dan merumuskannya. Berbicara mengenai proses
pembelajaran dan pengajaran yang sering membuat kita kecewa, apalagi dikaitkan
dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Walaupun demikian, kita
menyadari bahwa ada siswa yang mampu memiliki tingkat hafalan yang baik
terhadap materi yang diterimanya, namun kenyataan mereka sering kurang
memahami dan mengerti secara mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan
tersebut (Depdiknas 2002: 1). Pemahaman yang dimaksud ini adalah pemahaman
siswa terhadap dasar kualitatif di mana fakta-fakta saling berkaitan dengan
kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan tersebut dalam kondisi baru.
Sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan antara apa yang mereka
pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan
pada situasi baru.
Menurut Arends dalam Trianto (2009: 90) : ”it is strange that we expect
students to learn yet seldom teach then about learning, we expect student to solve
problems yet seldom teach then about problem solving,” yang berarti dalam
mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan
pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk
menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya
menyelesaikan masalah.
Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk
menyampaikan

berbagai

konsep

yang

diajarkan

sehingga

siswa

dapat

menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Bagaimana guru dapat
berkomunikasi baik dengan siswanya. Bagaimana guru dapat membuka wawasan
berfikir yang beragam dari seluruh siswa, sehingga dapat mempelajari berbagai
konsep dan cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata. Bagaimana sebagai guru

yang baik dan bijaksana mampu menggunakan model pembelajaran yang
berkaitan dengan cara memecahkan masalah (problem solving).
Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu model
pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan yang autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian
nyata dari permasalahan yang nyata. Misalnya, suatu fenomena alam, mengapa
tongkat seolah-olah kelihatan patah saat dimasukkan dalam air? Mengapa uang
logam yang diletakkan dalam sebuah gelas kosong jika dilihat pada posisi tertentu
tidak kelihatan, tetapi pada saat diisi air menjadi kelihatan? Dari contoh
permasalahan

nyata jika diselesaikan secara nyata, memungkinkan siswa

memahami konsep bukan sekedar menghafal konsep.
Menurut pendapat Bruner dalam Trianto (2009: 91), bahwa berusaha
sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,
menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu konsekuensi logis,
karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan
memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat
digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu
memberikan makna tersendiri bagi pserta didik.
Berdasarkan jurnal peneliti terdahulu oleh Nyoman Subratha (2007)
diperoleh peningkatan hasil belajar Fisika siswa dengan menggunakan
Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu mencapai lebih dari 5 %. Dari hasil
observasi dan evaluasi terdapat beberapa kendala yaitu 1) belum optimalnya
kinerja kelompok kecil, masih ada siswa yang belum memahami tugas-tugas
dalam pembelajaran, 2) kurang kondusifnya pelaksanaan diskusi, dan 3) masih
kurangnya kinerja pemecahaan masalah. Hal ini masih memerlukan peningkatan
kinerja pemecahan masalah, yaitu dengan lebih banyak memberi pengarahan pada
tugas-tugas individu dan memotivasi kelompok untuk meningkatkan kinerjanya.
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kooperatif
dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah teori akuntansi
yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata pre tes sebesar 56 meningkat setelah
selesainya pelaksanaan tindakan menjadi rata-rata 82,04 (Ni Made suci : 2008).

Hal ini juga didukung oleh beberapa jurnal lainnya yaitu oleh John R. Savery and
Thomas M. Duffy (2001), dan Philip Hallinger and Edwin Bridges (1997).
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah teori
akuntansi yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata pre tes sebesar 56 meningkat
setelah selesainya pelaksanaan tindakan menjadi rata-rata 82,04 (Ni Made suci).
Berdasarkan beberapa peneliti terdahulu oleh Ambarita (2008), Fazli
Mirwan (2007), Novita Ernawaty (2009), dan Nurul Hajirah (2010) diperoleh
adanya peningkatan hasil belajar Fisika siswa dengan menggunakan Pembelajaran
Berbasis Masalah yaitu mencapai lebih dari 10%. Namun penelitian ini
mengalami beberapa kendala, antara lain (1) kurang tertibnya siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung hingga menyebabkan sulitnya mengatur alokasi
waktu, (2) keterbatasan alat eksperimen, dan (3) kurangnya penalaran siswa dalam
menemukan masalah. Oleh karena itu penulis ingin mengadakan penelitian
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan tujuan untuk meningkatkan upaya-upaya
yang telah diteliti oleh peneliti sebelumnya dengan memperhatikan pemanfaatan
waktu dalam memberikan informasi, menyediakan media sederhana untuk
melakukan eksperimen, dan memberikan informasi yang cukup mengenai materi
yang akan disampaikan sehingga siswa dapat melihat masalah apa yang mereka
hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Berangkat dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ’’ Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II Siswa SMA Joshua Medan T.P
2011/2012’’.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
masalah – masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar Fisika siswa yang di sebabkan kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi fisika, keslahan konsep, dan tidak ada
rasa percaya diri sehingga menyebabkan ketakutan akan fisika.
2. Keaktifan siswa masih kurang ketika berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep
fisika dengan benar.
4. Siswa kurang diajak berpikir menemukan konsep.

1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat

bahwa

luasnya

permasalahan,

maka

perlu

dilakukan

pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X Semester II SMA Joshua Medan
T.P. 2011/2012 yang dibatasi hanya dua kelas yaitu Kelas X 1 dan X 2 .
2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi pada model
pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Materi pokok pelajaran Fisika Kelas X semester II terdiri dari:
a. Asas Black
b. Listrik Dinamis
c. Arus Listrik AC dan DC.
Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar Fisika pada materi pokok
Listrik Dinamis yang sesuai dengan KTSP.

1.4. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
adalah:
1. Bagaimana aktivitas siswa pada materi pokok Listrik Dinamis dengan
menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh Pembelajaran
Berbasis Masalah pada materi pokok Listrik Dinamis.

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk

mengetahui

keaktifan

siswa

selama

proses

pembelajaran

menggunakan model pembelajaran berbasis Masalah.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis Masalah
terhadap hasil belajar siswa untuk materi pokok Listrik Dinamis sebelum
dan sesudah pembelajaran.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:
1. Bahan masukan dan menambah wawasan bagi penelitian mahasiswa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
berbasis Masalah.
2. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang model
pembelajaran berbasis Masalah yang dapat digunakan nantinya dalam
mengajar.
3. Perbandingan bagi penelitian selanjutnya

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Hasil nilai rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan
Model Pembelajaran Berbasis Masalah di kelas eksperimen dari
pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata aktivitasnya 62% (kategori
kurang) pertemuan kedua nilai rata-rata aktivitasnya 71% (kategori cukup)
dan pada pertemuan ketiga nilai rata-rata aktivitasnya 80% (kategori baik).
2. Hasil nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen 41,14 dan untuk kelas
kontrol 38,29 dan nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen 69,71 dan
nilai rata-rata kelas kontrol 64,29. Dari analisis data yang diperoleh dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah terhadap hasil belajar siswa pda materi pokok listrik
Dinamis.

5.2. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu membagi siswa
dalam kelompok belajar, agar alokasi waktu yang tersedia cukup
digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama,
sebaiknya media yang digunakan lebih dikembangkan lagi. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasil yang
maksimal. Terutama pada percobaan Rankaian listrik sederhana, sebaiknya
menggunakan Alat yang lebih lengkap, agar suasana kelas lebih kondusif.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufiq.,(2008), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning,
Penerbit Kencana, Jakarta
Arikunto, S., (2003), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Bey, Anwar , (2001), Cara Belajar Yang Efektif Untuk Tingkat SMA, Medan
Diknas,(2008), http://sumutcyber.com,(accesed Februari 2009)
Diknas,(2009),http://www.isekolah.org, (accesed Juni 2009)
Diknas,(2009),http://www.waspada.co.id, (accesed Juni 2009)
H.Barrows, (2005) dalam http://wianti.multiply.com/journal/item/7
http://akmadsudrajat.wordpress.com pembelajaran-inovatif/
http://one.indoskripsi.com/
http://sekolah.dekopin.coop/download/Elearning2.pdf
Jalaludin, Dudung, (2007), Fisika SMA dan MA untuk kelas X Semester II,
Penerbit Arya Duta, Sukamaju Depok
Kurniatin, R. Sri, (2004), Fisika SMA untuk kelas X Semester II, Penerbit Regina,
Bandung.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito Bandung, Bandung
Sudrajat,A.,(2008),http://akmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/19pembelajaraninovatif/ (accessed Februari 2009).
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana, Jakarta.
Ward ,2002 dalam http://wianti.multiply.com/journal/item/7