PENDAHULUAN Pengaruh Kompres Hangat Dan Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada Mahasiswi S1 Fisioterapi UMS.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wanita adalah pribadi sosial, yaitu pribadi-psikofisik yang memerlukan
antar-relasi jasmaniah dan psikis dengan manusia lain. Kematangan seorang
wanita secara biologis ditandai dengan datangnya menstruasi atau haid. Haid
merupakan peluruhan endometrium (dinding rahim) yang disertai dengan
perdarahan dan terjadi setiap bulan. Haid biasanya datang dengan siklus yang
bervariatif dari 28-35 hari (Nirwana, 2011). Pada saat haid, banyak wanita
yang mengeluhkan adanya rasa tidak nyaman berupa nyeri ringan hingga kuat
pada perut maupun pinggang (Novia dan Puspitasari, 2008).
Menurut Yahya (2011) nyeri haid dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor kejiwaan, faktor individual, faktor sumbatan
disaluran leher rahim, faktor vagina, faktor endokrin, da n faktor alergi.
Penyebab paling banyak nyeri haid karena faktor endokrin berupa
peningkatan kadar prostaglandin pada saat haid.
Penyebab terjadinya nyeri haid belum sepenuhnya diketahui, namun
paling banyak ditemukan pada siklus ovulatorik fase sekresi. Pada
pertengahan fase terjadi peningkatan kadar progesteron dan estrogen
(Progesteron lebih dominan). Kemudian kadar keduanya mulai menurun
perlahan karena korpus luteum mulai mengalami atresia. Kurang lebih 14 hari

pasca ovulasi kadar progesteron dan estrogen cukup rendah, mengakibatkan
sekresi gonadotropin meningkat dengan Follicle Stimulating Hormone (FSH)

1

2

lebih dominan dari Luteinizing Hormone (LH). Meningkatnya LH
mengakibatkan terjadinya peningkatan sekresi prostaglandin (Baziad dan
Prabowo, 2011). Tingginya sekresi prostaglandin pada saat haid memicu
timbulnya kontraksi kuat miometrium dan berkurangnya pasokan darah ke
jaringan endometrium yang kemudian mengarah pada nekrosis lapisan
endometrium yang berujung pada timbulnya rasa nyeri pada saat haid. Nyeri
yang timbul biasanya berupa nyeri perut bagian bawah, mual, muntah, diare,
kelelahan, sakit kepala, dan nyeri punggung (Rigi et al, 2012).
Dampak dari hadirnya nyeri haid yaitu adanya penurunan produktifitas
hingga 59,2%, bolos sekolah atau kerja 5,6% dan tidak merasa terganggu
35,2%. Dampak dari kejadian nyeri haid sebagian besar wanita akan
mengalami kelumpuhan aktifitas untuk sementara hingga 64,8% yang
diakibatkan oleh bolos sekolah atau kerja dan penurunan produktifitas (Novia

dan Puspitasari, 2008). Dari hasil survey pendahuluan yang telah peneliti
lakukan pada mahasiswi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta
didapatkan hasil 60% dari total penderita nyeri haid merasakan terganggu
pada peoses belajar dikampus yang diakibatkan oleh adanya nyeri pada saat
haid.
Untuk mengurangi nyeri haid dalam dunia medis dikenal dengan dua
terapi yaitu terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi. Terapi
farmakologi berupa pemberian obat jenis analgesik dan terapi nonfarmakologi berupa diet, latihan, massage, pemanasan, dan Transcutaneous
Electrical Nerve Stimulation (TENS) (Thomas dan Magos, 2009) pada

3

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemanasan berupa kompres
hangat dan TENS dengan metode Acupunture-like TENS (AL-TENS).
Kompres hangat dengan menggunakan botol kompres yang telah diisi
air hangat dan dikompreskan selama 20 menit merupakan suatu terapi
sederhana pengahantar hangat yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri,
spasme, dan iskemia (Arovah, 2010). Efek hangat yang dihasilkan oleh
kompres hangat dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi
uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri

dengan menurunkan ketegangan dan memberikan efek berupa rasa nyaman
(Bobak, 2005).
Selain dengan pemanasan, rangsangan serabut saraf melalui TENS juga
sangat berpengaruh dalam mengontrol nyeri. TENS merupaka n suatu teknik
penggunaan energi listrik untuk merangsang system saraf yang akan
berpengaruh terhadap penurunan nyeri. AL-TENS akan menghasilkan
kontraksi otot fasik yang kuat tetapi nyaman yang berujung pada aktifasi jalan
inhibisi nyeri dengan meningkatkan level endorfin pada cairan serebrospinalis
(Parjoto, 2006).

Meningkatnya level endorfin yang dihasilkan oleh AL-

TENS akan menimbulkan efek analgesik yang berdampak pada menurunnya
nyeri pada saat haid (Kaplan et al, 1994).
Atas dasar latar belakang tersebutlah yang mendorong peneliti untuk
meneliti “Pengaruh Kompres Hangat Dan Tanscutaneous Electrical Nerve
Stimulation (TENS) Terhadap Penurunan Nyeri Haid Pada Mahasiswi S1
Fisioterapi UMS”.

4


B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri haid
pada mahasiswi S1 Fisioterapi UMS?
2. Apakah ada pengaruh TENS terhadap penurunan nyeri haid pada
mahasiswi S1 Fisioterapi UMS?
3. Apakah ada beda pengaruh kompres hangat dan TENS terhadap
penurunan nyeri haid pada mahasiswi S1 Fisioterapi UMS?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah untuk mengetahui beda
pengaruh kompres hangat dan TENS terhadap penurunan nyeri haid pada
mahasiswi S1 Fisioterapi UMS
2. Tujuan Khusus:
a. Untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan
nyeri haid pada mahasiswi S1 Fisioterapi UMS
b. Untuk mengetahui pengaruh TENS terhadap penurunan nyeri pada
mahasisw i S1 Fisioterapi UMS


D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam
suatu analisa kasus mengenai nyeri haid.

5

2. Praktisi
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahua dalam
suatu penanganan kasus mengenai nyeri haid.
b. Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
ilmiah dan bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya mengenai
pengaruh kompres hangat dan TENS terhadap penurunan nyeri haid.
c. Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dan TENS
terhadap penurunan nyeri haid.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVESTIMULATION (TENS) TERHADAP TINGKAT NYERI NEUROPATI Pengaruh Pemberian Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Terhadap Tingkat Nyeri Neuropati Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja

0 2 13

PENGARUH FREKUENSI TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE Pengaruh Frekuensi Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstensor Wrist Pada Penderita Stroke.

0 1 17

PENGARUH TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION Pengaruh Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Dengan Penambahan Latihan Isotonik Quadriceps Terhadap Penurunan Nyeri Osteoatritis Knee.

0 4 18

PENDAHULUAN Pengaruh Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Dengan Penambahan Latihan Isotonik Quadriceps Terhadap Penurunan Nyeri Osteoatritis Knee.

0 4 4

PENGARUH TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION Pengaruh Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (Tens) Dengan Penambahan Latihan Isotonik Quadriceps Terhadap Penurunan Nyeri Osteoatritis Knee.

0 2 16

PENGARUH TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) TERHADAP PENGURANGAN NYERI KRONIK PADA PENGARUH TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) TERHADAP PENGURANGAN NYERI KRONIK PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS (OA) GENU DI PANTI WREDA DARMA

0 1 17

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DENGAN PENGOBATAN HERBAL TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENOREA) PADA MAHASISWI UMS.

0 0 10

Evidence-informed management of chronic low back pain with transcutaneous electrical nerve stimulation, interferential current, electrical muscle stimulation, ultrasound, and thermotherapy

0 0 8

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) PADA LATIHAN ISOTONIK TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA OSTEOARTHRITIS KNEE NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) PA

0 0 18

PERBEDAAN PENAMBAHAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) PADA CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) NON SPESIFIK

0 1 15