Analisis Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Bahan Baku Untuk Meningkatkan Efisiensi Biaya ada CV. "X".
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian yang penulis lakukan pada CV “X” dimaksudkan untuk penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Maranatha. Masalah penelitian yang dipilih oleh penulis adalah mengenai bagaimana analisis perencanaan dan pengendalian anggaran bahan baku untuk meningkatkan efisiensi biaya pada CV “X”. Penulis tertarik untuk meneliti masalah ini karena pada bahan baku, banyak kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam penggunaannya untuk proses produksi. Oleh karena itu, suatu tuntutan bagi perusahaan untuk mampu mengelola perusahaannya secara efektif dan efisien. Strategi yang dibutuhkan untuk pengelolaan bahan baku meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah melakukan kegiatan penelitian lapangan maupun penelitian kepustakaan. Setelah dilakukan penelitian, penulis menarik kesimpulan bahwa perencanaan dan pengendalian anggaran bahan baku yang dilakukan CV “X” berperan dalam meningkatkan efisiensi biaya. Anggaran bahan baku telah berperan dalam perencanaan pemakaian dan pembelian bahan baku. Walaupun begitu, bukan berarti bahwa perencanaan dan pengendalian anggaran bahan baku yang diterapkan oleh CV “X” sudah sempurna. Masih ada beberapa kelemahan yang ada dalam perusahaan yang sampai saat ini belum diperbaiki seperti dalam penyusunan anggaran, CV “X” belum memiliki suatu komite anggaran khusus yang berguna untuk mengkoordinasikan, meninjau, dan menganalisis keseluruhan anggaran yang dibuat perusahaan, termasuk anggaran bahan bakunya.
Sebaiknya CV “X” berusaha untuk memperbaiki kelemahankelemahan yang ada misalnya dengan dibentuknya komite anggaran yang bertugas merancang proses penyusunan anggaran, mengkoordinasikan anggaran, meninjau anggarananggaran yang diusulkan, menganalisis laporan kinerja dan melakukan revisi atas anggarananggaran yang dibuat ataupun penyusunannya jika dianggap perlu.
(2)
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK………. iii
KATA PENGANTAR………... iv
DAFTAR ISI……….. vii
DAFTAR TABEL……….. xi
DAFTAR GAMBAR………. xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………... 1
1.2. Identifikasi Masalah……… 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian……… 3
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian……….. 3
1.5. Rerangka Pemikiran dan Hipotesis………. 4
1.6. Metode Penelitian……… 7
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 8
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Anggaran………. 9
2.1.1. Pengertian Anggaran……….. 10
2.1.2. Karakteristik Anggaran………... 12
(3)
Universitas Kristen Maranatha
2.1.4. Manfaat Anggaran……….. 15
2.1.5. Keterbatasan Anggaran……….. 17
2.1.6. Jangka Waktu Anggaran………. 18
2.1.7. Prosedur Penyusunan Anggaran……….. 19
2.1.8. Pendekatan dalam Proses Penyusunan Anggaran………… 20
2.1.9. Prinsip Pengembangan dan Implementasi Anggaran…….. 21
2.2. Penggunaan Standar dalam Penyusunan Anggaran……… 22
2.3. Anggaran Produksi………. 23
2.3.1. Definisi Anggaran Produksi……… 24
2.3.2. Tujuan Penyusunan Anggaran Produksi………. 24
2.3.3. Penyusunan Anggaran Produksi………. 25
2.3.4. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi………… 26
2.4. Pengertian Bahan Baku……… 27
2.5. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku…….. 28
2.5.1 Pengertian Anggaran Bahan Baku……… 28
2.5.2. Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku……… 29
2.6. Klasifikasi Anggaran Bahan Baku……….. 30
2.6.1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku……….. 31
2.6.2. Anggaran Pembelian Bahan Baku……….. 31
2.6.3. Anggaran Persediaan Bahan Baku……….. 33
2.6.4. Anggaran Biaya Bahan Baku yang Digunakan………….. 37
2.7. Anggaran Bahan Baku Sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian……… 38
(4)
Universitas Kristen Maranatha
2.7.1. Perencanaan Bahan Baku……… 39
2.7.2. Pengendalian Bahan Baku………... 39
2.8. Pelaporan Kinerja……… 41
2.9. Analisis Selisih……… 42
2.9.1. Selisih Harga Bahan Baku……….. 44
2.9.2. Selisih Kuantitas Bahan Baku……… 44
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian……… 46
3.1.1. Teknik Pengumpulan Data……….. 46
3.1.2. Teknik Pengolahan Data………. 47
3.2. Objek Penelitian……….. 49
3.2.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan………. 49
3.2.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……… 49
3.2.3. Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan………. 58
3.2.4. Proses Produksi Perusahaan……… 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyusunan Anggaran pada CV “X”……….. 61
4.2. Tujuan Utama Penyusunan Anggaran pada CV “X”……….. 63
4.3. Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan dan Anggaran Produksi pada CV “X”……… 64 4.4. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Bahan Baku pada CV “X”… 68
(5)
Universitas Kristen Maranatha 4.4.1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku……….. 68 4.4.2. Anggaran Pembelian Bahan Baku………... 70 4.5. Anggaran Sebagai Alat Pengendalian Bahan Baku pada CV “X”.. 73
4.5.1. Laporan Kinerja………... 74 4.5.2. Analisis Selisih……… 79 4.5.3. Tindak Lanjut yang Perlu Dilakukan oleh CV “X”………. 84 4.6. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Bahan Baku untuk
Meningkatkan Efisiensi Biaya pada CV “X”……….. 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan……….. 93 5.2. Saran……… 94 DAFTAR PUSTAKA
(6)
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Anggaran Penjualan Tahun 2005……… 66
Tabel 4.2 Data Kapasitas Mesin Weaving yang Dimiliki CV ”X”………. 66
Tabel 4.3 Anggaran Produksi Grey Tahun 2005………. 67
Tabel 4.4 Anggaran Kebutuhan Bahan Baku Benang Tahun 2005………. 70
Tabel 4.5 Anggaran Pembelian Bahan Baku Benang Tahun 2005……….. 72
Tabel 4.6 Laporan Kinerja Kebutuhan Bahan Baku Benang Tahun 2005……… 75
Tabel 4.7 Laporan Kinerja Pembelian Bahan Baku Tahun 2005……….. 77
Tabel 4.8 Selisih Harga dan Kuantitas Pembelian Bahan Baku Tahun 2005……78
Tabel 4.9 Masalah yang Berhubungan dengan Analisis Perencanaan dan Pengendalian Anggaran Bahan Baku……… 89
(7)
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 3.1 Struktur Organisasi di CV “X”……… 57 Gambar 3.2 Bagan Proses Produksi CV “X”………... 60
(8)
Daftar pertanyaan yang penulis ajukan kepada perusahaan dalam melakukan penelitian:
1. Anggarananggaran apa saja yang disusun oleh CV “X”?
……… ……… ……… ……… 2. Apakah tujuan utama penyusunan anggaran pada CV “X”?
……… ……… ……… ……… 3. Bagaimana proses penyusunan anggaran bahan baku pada CV “X”?
……… ……… ……… ………
4. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran penjualan dan anggaran produksi pada CV “X”?
……… ………
(9)
……… ……… 5. Apakah bagian keuangan seringkali tidak selesai menyusun anggaran
perusahaan tepat pada waktunya?
……… ……… ……… ……… 6. Apakah realisasi pemakaian bahan baku terkadang lebih besar dan
terkadang lebih kecil daripada yang dianggarkan?
……… ……… ……… ……… 7. Apakah realisasi harga pembelian bahan baku pada perusahaan selalu lebih
besar daripada yang dianggarkan?
……… ……… ……… ………
(10)
8. Apakah perusahaan dapat mengetahui secara rinci jenis bahan baku dan jenis produk apa yang menyimpang dari anggaran persediaan dan pembelian bahan baku?
……… ……… ……… ……… 9. Apakah sering terjadi penyimpangan antara anggaran dan realisasinya
yang berulang dari satu periode ke periode berikutnya?
……… ……… ……… ………
(11)
Bab I Pendahuluan
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Daya beli masyarakat Indonesia saat ini semakin rendah, hal ini menyebabkan banyak perusahaan di Indonesia yang terpuruk. Setiap perusahaan di Indonesia harus semakin jeli dan waspada dalam menghadapi situasi yang terjadi di negara ini. Perusahaan harus menyusun strategi yang tepat sehingga mampu menghadapi para pesaingnya sekaligus tetap bertahan dalam keadaan perekonomian negara yang masih kacau. (Salim, 2004)
Saat ini tantangan yang dialami oleh perusahaan–perusahaan di Indonesia semakin banyak. Perusahaan harus dapat meningkatkan produktivitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada sektor industri, persaingan yang ketat mendorong perusahaan untuk berlombalomba dalam menerapkan perencanaan dan pengendalian yang efektif.
Pada keadaan ekonomi saat ini, hampir semua sektor industri dan perdagangan mengalami kelesuan. Perusahaan harus berusaha keras untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Biaya produksi di dalam perusahaan industri memerlukan perhatian yang khusus karena biaya produksi merupakan biaya yang terbesar dari seluruh biayabiaya yang dikeluarkan perusahaan. Pengukuran efisiensi biaya produksi memerlukan suatu pengendalian terhadap biaya produksi itu sendiri. Perusahaan harus mengusahakan agar pemakaian bahan baku menjadi terencana dan terkendali dengan baik.
(12)
Bab I Pendahuluan
2
Universitas Kristen Maranatha Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada sebuah perusahaan tekstil di daerah Majalaya, yang bahan bakunya merupakan salah satu unsur utama dalam proses produksi. Oleh karena itu, perusahaan tekstil memerlukan perencanaan dan pengendalian yang memadai pada pemakaian bahan bakunya agar tercapai efisiensi dalam produksi. Penilaian efisiensi dilakukan melalui suatu perbandingan antara biaya standar yang telah ditetapkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Penilaian efisiensi memerlukan adanya informasi biaya yang dihasilkan dari pencatatan yang memadai, sehingga data biaya yang diperbandingkan tersebut, benarbenar mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul: “ANALISIS PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN ANGGARAN BAHAN BAKU UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PADA CV. X”.
1.2 Identifikasi Masalah
Pada tahap identifikasi masalah ini, penulis akan menguraikan penyebab penyebab dari masalahmasalah yang telah dijabarkan di latar belakang masalah. Penyebabpenyebab dari masalahmasalah diatas yaitu meliputi:
1. Apakah perusahaan telah melakukan penyusunan anggaran bahan baku? 2. Bagaimana prosedur dalam penyusunan anggaran perusahaan?
3. Apakah perusahaan sudah merencanakan dan mengendalikan pemakaian bahan baku?
(13)
Bab I Pendahuluan
3
Universitas Kristen Maranatha 4. Bagaimana perencanaan dan pengendalian anggaran bahan baku pada
perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu:
1. Mengetahui apakah perusahaan telah menyusun anggaran bahan baku. 2. Mengetahui prosedur dalam penyusunan anggaran bahan baku di
perusahaan.
3. Mengetahui dan memahami perencanaan dan pengendalian pemakaian bahan baku perusahaan.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana perencanaan dan pengendalian anggaran bahan baku tersebut dapat meningkatkan efisiensi biaya.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi:
a. Bagi perusahaan, supaya hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan untuk memperbaiki anggaran perusahaan yang telah ada.
b. Bagi penulis, untuk membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan teoriteori yang didapatkan dari hasil kuliah selama ini, serta sebagai pengalaman dan pengembangan wawasan. Hasil penelitian ini juga berguna sebagai salah satu syarat akademis untuk mengikuti sidang
(14)
Bab I Pendahuluan
4
Universitas Kristen Maranatha sarjana di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
c. Bagi penelitian, merupakan bahan referensi untuk pembuatan makalah lainnya maupun untuk menambah pengetahuan mengenai anggaran pemakaian bahan baku dari perusahaan tekstil.
1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis
Pengelolaan bahan baku yang baik merupakan suatu keharusan bagi perusahaan, tidak terkecuali industri tekstil yang memiliki kegiatan utama mengolah bahan baku atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Biaya bahan baku merupakan salah satu komponen utama dalam biaya produksi merupakan komponen biaya terbesar jika dibandingkan dengan komponenkomponen biaya lainnya, seperti biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Pada bahan baku ini banyak kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam penggunaannya untuk proses produksi. Pengelolaan biaya bahan baku menjadi salah satu masalah yang penting bagi perusahaan.
Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang optimal melalui produk yang dihasilkannya. Oleh karena itu, suatu tuntutan bagi perusahaan untuk mampu mengelola perusahaannya secara efektif dan efisien. Hal ini membutuhkan strategi pengelolaan bahan baku yang tepat dan sesuai bagi perusahaan tersebut.
Strategi yang dibutuhkan untuk pengelolaan bahan baku meliputi perencanaan dan pengendalian bahan baku. Perencanaan bahan baku dilakukan untuk mengetahui jenis dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan, berapa jumlah
(15)
Bab I Pendahuluan
5
Universitas Kristen Maranatha persediaan yang harus tersedia untuk memenuhi rencana produksi akan dilakukan dalam periode tertentu. Pengendalian bahan baku dilakukan untuk mengevaluasi apakah rencana yang telah ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik. Perencanaan dan pengendalian bahan baku yang baik akan menyebabkan pengelolaan bahan baku menjadi semakin efektif dan efisien pula. Perusahaan dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan untuk produksinya, yaitu bahan baku dikelola dengan efektif dan efisien, contohnya biaya pemesanaan dan biaya penyimpanannya.
Pihak manajemen dalam mengelola biaya bahan baku harus memperhatikan pengelolaan persediaan bahan baku yang dibutuhkan di dalam suatu proses produksi dalam jumlah kuantitas tertentu. Jika perusahaan tidak efektif dalam pengelolaan bahan bakunya, contohnya kekurangan bahan baku, keterlambatan datangnya bahan baku yang diperlukan, atau kesalahan pemakaian bahan baku dari yang sudah ditentukan, maka akan terjadi keterlambatan proses produksi, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap proses penjualannya. Apabila kejadian ini terus berlangsung, maka pada suatu saat perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan pesanan dan waktu yang telah ditentukan dan juga tidak dapat mengikuti persaingan di dalam pasar. Akibatnya, para pelanggan akan beralih ke perusahaan lain yang dapat memenuhi kebutuhannya tepat pada waktunya. Sebaliknya, jika persediaan bahan bakunya berlebihan, akan menyebabkan tingginya biaya penyimpanan serta timbulnya resiko kerusakan yang tidak terduga, sehingga bisa mengakibatkan tingginya biaya produksi.
(16)
Bab I Pendahuluan
6
Universitas Kristen Maranatha Masalah tersebut dapat dihindari dengan cara manajemen perusahaan menggunakan anggaran bahan baku sebagai alat bantu dalam proses produksi yang dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien. Berdasarkan anggaran bahan baku, maka perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah pemakaian bahan baku yang diperlukan untuk rencana produksi periode tertentu, dan digunakan untuk mengevaluasi serta mengendalikan pemakaian bahan baku yang aktual. Berdasarkan perbedaan tersebut maka akan timbul selisih atau varians.
Penyebab timbulnya selisih yang terjadi tersebut dicari dan ditelusuri, kemudian diambil tindakan perbaikan. Hasil tindakan tersebut kemudian di followup dan di analisa, selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan pengendalian bahan baku perusahaan untuk periode berikutnya.
Akuntansi biaya merupakan sarana yang tepat bagi manajemen untuk mendapatkan informasi biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Tujuan Akuntansi biaya adalah menyediakan informasi biaya untuk kepentingan manajemen guna membantu dalam mengelola perusahaan.
Pesatnya perkembangan aktivitas perusahaan menyebabkan manajemen membutuhkan informasi biaya yang lengkap dan akurat, khususnya informasi yang berhubungan dengan masalah perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Perencanaan dan pengendalian merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Menurut uraianuraian diatas, maka sudah selayaknya perusahaan menggunakan anggaran bahan baku untuk perencanaan dan pengendalian bahan bakunya sebagai pedoman dalam melakukan operasinya.
(17)
Bab I Pendahuluan
7
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan pada rerangka pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ANALISIS PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN ANGGARAN BAHAN BAKU UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PADA CV. X”.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data yang diperlukan meliputi:
1. Studi Pustaka
Penulis membaca dan mempelajari literaturliteratur serta tulisantulisan yang berhubungan dengan akuntansi biaya dan metode penelitian untuk menemukan teoriteori yang dapat menunjang pemecahan masalah yang telah ditetapkan dan memperluas wawasan berpikir penulis untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
2. Studi Lapangan
Kegiatan ini dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) dan teknik yang digunakan adalah:
» Wawancara, yaitu memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan panduan wawancara (interview guide).
» Observasi, yaitu melihat secara langsung kegiatan perusahaan
(18)
Bab I Pendahuluan
8
Universitas Kristen Maranatha
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dalam usaha mengumpulkan data yang konkrit dan menjadi obyek penelitian yaitu CV “X” yang berlokasi di daerah Majalaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2006.
(19)
Bab V Kesimpulan dan Saran
93
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap anggaran bahan baku CV “X”, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Anggaran bahan baku telah berperan dalam perencanaan pemakaian dan pembelian bahan baku. Hal ini didukung oleh beberapa fakta antara lain sebagai berikut:
Ø CV “X” telah membuat anggaran kebutuhan bahan baku dan anggaran
pembelian bahan baku.
Ø Anggarananggaran yang disebut diatas telah digunakan untuk
merencanakan besarnya bahan baku yang akan digunakan dan kapan akan digunakannya, dan besarnya bahan baku yang akan dibeli dan kapan akan dilakukan pembeliannya.
Ø Periode anggaran bahan baku yang dibuat adalah satu tahun, yang
diperinci lagi menjadi per bulan, dan anggaran ini harus sudah disusun paling lambat bulan Desember tahun sebelumnya.
2. Penyusunan anggaran pada CV “X“ menggunakan pendekatan partisipatif (participative approach), dimana terdapat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan, meski pada akhirnya keputusan ada di tangan atasan. Namun dalam penyusunan anggaran tersebut, CV “X” belum memiliki suatu komite anggaran khusus yang berguna untuk mengkoordinasikan, meninjau, dan
(20)
Bab V Kesimpulan dan Saran
94
Universitas Kristen Maranatha menganalisis keseluruhan anggaran yang dibuat perusahaan, termasuk anggaran bahan bakunya. Jadi untuk sekarang ini penyusunan anggaran pada CV “X” dipegang oleh bagian keuangan.
3. Anggaran bahan baku pada CV “X” disusun berdasarkan anggaran produksinya. Anggaran produksi pada CV “X” dibuat berdasarkan anggaran penjualan perusahaan. Setelah anggaran produksi disusun, baru kemudian disusun anggaran kebutuhan bahan baku.
4. CV “X” belum membuat laporan kinerja yang membandingkan antara anggaran dan realisasinya, baik untuk pemakaian bahan baku, maupun untuk pembelian bahan baku. Oleh karena itu, anggaran bahan baku pada CV “X” belum digunakan dengan semaksimal mungkin dalam proses pengendalian pemakaian maupun pembelian bahan baku.
5. Dalam anggaran pembelian bahan baku, perusahaan menetapkan harga pembelian berdasarkan harga terakhir yang terjadi pada saat anggaran tersebut dibuat.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dan setelah penulis menarik kesimpulankesimpulan, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran untuk memperbaiki keurangankekurangan yang penulis temukan selama melakukan penelitian. Saransaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. CV “X” sebaiknya menyusun suatu laporan kinerja yang digunakan untuk membandingkan antara anggaran yang telah dibuat dengan realisasinya, baik
(21)
Bab V Kesimpulan dan Saran
95
Universitas Kristen Maranatha untuk pemakaian maupun untuk pembelian bahan baku. Berdasarkan laporan kinerja yang dibuat ini kemudian dapat dilakukan analisis selisih untuk selisih yang materiil, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan, dan setelah itu diambil tindak lanjut yang diikuti dengan follow up untuk mencegah terjadinya selisih yang dapat merugikan perusahaan. Laporan kinerja ini juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari bagianbagian yang bersangkutan terutama untuk selisih yang dapat dikendalikan oleh bagian tersebut.
2. Penulis juga menyarankan untuk dibentuknya komite anggaran yang bertugas merancang proses penyusunan anggaran, mengkoordinasikan anggaran, meninjau anggarananggaran yang diusulkan, menganalisis laporan kinerja dan melakukan revisi atas anggarananggaran yang dibuat ataupun penyusunannya jika dianggap perlu. Agar dapat berperan dengan baik, sebaiknya komite anggaran ini memiliki anggota yang terdiri dari masing masing bagian, yaitu bagian keuangan, pembelian, produksi, pemasaran, dan personalia dibawah pengawasan direktur. Selain tugastugas yang telah diuraikan diatas, komite anggaran juga diperlukan keberadaanya untuk mengantisipasi perkembangan perusahaan, karena semakin berkembang perusahaan anggarananggaran yang disusun pun akan semakin kompleks. Perusahaan tetap harus mempertimbangkan manfaat pembentukan komite ini dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan.
3. Penulis menyarankan agar efektivitas peranan anggaran pembelian bahan baku dapat ditingkatkan, maka perusahaan tidak perlu menentukan harga pembelian
(22)
Bab V Kesimpulan dan Saran
96
Universitas Kristen Maranatha berdasarkan harga terakhir yang terjadi pada saat anggaran tersebut dibuat, tetapi perusahaan melakukan analisis pasar terlebih dahulu untuk mendapatkan estimasi mengenai harga terbaik yang terjadi pada saat pembelian dilakukan dan tetap mempertimbangkan kualitas bahan baku yang akan dibeli dan kinerja dari pemasoknya.
4. Pada CV “X”, sebaiknya anggaran bahan baku disusun tidak hanya membaginya dalam periode waktu, kuantitas dan nilai rupiahnya saja. Sebaiknya perusahaan menyusun anggaran bahan baku yang lebih terperinci lagi, berdasarkan jenis produk dan jenis bahan baku, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih detail bagi bagianbagian yang menggunakan anggaran tersebut untuk perencanaan dan pengendalian bahan baku.
Berdasarkan penerapan atas saransaran diatas, penulis berharap anggaran bahan baku akan dapat lebih berperan lagi dalam proses perencanaan dan pengendalian bahan baku pada CV “X”.
(23)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, G. dan Marwan Asri. 2003. Anggaran Perusahaan: Prinsip, Mekanisme, dan Teknik penyusunannya. Edisi 20032004. Yogyakarta BPFE: UGM, 2003.
Anthony, R. N., and Vijay Govindarajan. 2003. Management Control Systems.
11 th edition. New York: McGraw Hill Companies, Inc.
Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, and Mark S. Young.
1998. Management Accounting. 2 nd edition. Upper Saddle River: Prentice
Hall International, Inc.
Garrison, Ray H. 1985. Managerial Accounting: Concepts for Planning, Control,
Decision Making. 4 th edition. Texas: Business Publication, Inc.
Gitman, L. J. 2000. Principles of Managerial Finance. 9 th edition. Massachussets:
Addison Wesley Longman, Inc.
Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F. Usry. 1994. Cost
Accounting: Planning and Control. 11 th edition. Cincinnati: South
Western Publising, Co.
Hansen, Don R., and Maryanne M. Mowen. 2005. Management Accounting. 7 th
edition. Cincinnati: South – Western College.
Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting. 6 th edition. Boston: McGraw –
Hill Co, Inc.
Horngren, Charles T. Foster, and George M. Datar. 2003. Cost Accounting: A
Managerial Emphasis. 12 th edition. Upper Soddle River: PrenticeHall,
Inc.
Koontz, H. W., and Heinz Weihrich. 1994. Management: A Global Perspective.
10 th edition. New Jersey: McGraw Hill, Inc.
McLeod, R. 1998. Management Information Systems. 7 th edition. Upper Saddle
River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Rayburn, L. Gayle. 1996. Cost Accounting: Using A Cost Management Approach.
6 th edition. Chicago: Times Mirror Higher Education Grap, Irwon Book
(24)
Universitas Kristen Maranatha Salim, Johannes. 2004. “Pemulihan Daya Beli Masyarakat”. Harian Kompas 17
(Mei). Melalui <http://www.kompas.com/kompas
cetak/0405/17/finansial/1027496.htm> (05/17/04).
Shim, J. K., and Joel G. Siegel. 1994. Budgeting Basics and Beyond: A Complete
Step by Step Guide for Nonfinancial Manager. 1 st edition. United States of
America: Prentice Hall International, Inc.
Warren, C., Philip E. Fees, and James M. Reeve. 2005. Accounting. 21 st edition.
Cincinnati, Ohio: SouthWestern Publishing, Co.
Welsch, G. A., Ronald W. Hilton, and Paul N. Gordon. 1988. Budgeting: Profit
Planning and Control. 5 th edition. Englewood Cliffs, New Jersey:
PrenticeHall, Inc.
Wilkinson, J. W., Michael J. Cerullo, Vasant Raval, and Bernard WongOnWing. 2000. Accounting Information Systems: Essential Concepts and
Applications. 4 th edition. United States of America: John Wiley and Sons,
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap anggaran bahan baku CV “X”, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Anggaran bahan baku telah berperan dalam perencanaan pemakaian dan pembelian bahan baku. Hal ini didukung oleh beberapa fakta antara lain sebagai berikut:
Ø CV “X” telah membuat anggaran kebutuhan bahan baku dan anggaran pembelian bahan baku.
Ø Anggarananggaran yang disebut diatas telah digunakan untuk merencanakan besarnya bahan baku yang akan digunakan dan kapan akan digunakannya, dan besarnya bahan baku yang akan dibeli dan kapan akan dilakukan pembeliannya.
Ø Periode anggaran bahan baku yang dibuat adalah satu tahun, yang diperinci lagi menjadi per bulan, dan anggaran ini harus sudah disusun paling lambat bulan Desember tahun sebelumnya.
2. Penyusunan anggaran pada CV “X“ menggunakan pendekatan partisipatif (participative approach), dimana terdapat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan, meski pada akhirnya keputusan ada di tangan atasan. Namun dalam penyusunan anggaran tersebut, CV “X” belum memiliki suatu komite
(2)
Bab V Kesimpulan dan Saran
menganalisis keseluruhan anggaran yang dibuat perusahaan, termasuk anggaran bahan bakunya. Jadi untuk sekarang ini penyusunan anggaran pada CV “X” dipegang oleh bagian keuangan.
3. Anggaran bahan baku pada CV “X” disusun berdasarkan anggaran produksinya. Anggaran produksi pada CV “X” dibuat berdasarkan anggaran penjualan perusahaan. Setelah anggaran produksi disusun, baru kemudian disusun anggaran kebutuhan bahan baku.
4. CV “X” belum membuat laporan kinerja yang membandingkan antara anggaran dan realisasinya, baik untuk pemakaian bahan baku, maupun untuk pembelian bahan baku. Oleh karena itu, anggaran bahan baku pada CV “X” belum digunakan dengan semaksimal mungkin dalam proses pengendalian pemakaian maupun pembelian bahan baku.
5. Dalam anggaran pembelian bahan baku, perusahaan menetapkan harga pembelian berdasarkan harga terakhir yang terjadi pada saat anggaran tersebut dibuat.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dan setelah penulis menarik kesimpulankesimpulan, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran untuk memperbaiki keurangankekurangan yang penulis temukan selama melakukan penelitian. Saransaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. CV “X” sebaiknya menyusun suatu laporan kinerja yang digunakan untuk membandingkan antara anggaran yang telah dibuat dengan realisasinya, baik
(3)
untuk pemakaian maupun untuk pembelian bahan baku. Berdasarkan laporan kinerja yang dibuat ini kemudian dapat dilakukan analisis selisih untuk selisih yang materiil, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan, dan setelah itu diambil tindak lanjut yang diikuti dengan follow up untuk mencegah terjadinya selisih yang dapat merugikan perusahaan. Laporan kinerja ini juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari bagianbagian yang bersangkutan terutama untuk selisih yang dapat dikendalikan oleh bagian tersebut.
2. Penulis juga menyarankan untuk dibentuknya komite anggaran yang bertugas merancang proses penyusunan anggaran, mengkoordinasikan anggaran, meninjau anggarananggaran yang diusulkan, menganalisis laporan kinerja dan melakukan revisi atas anggarananggaran yang dibuat ataupun penyusunannya jika dianggap perlu. Agar dapat berperan dengan baik, sebaiknya komite anggaran ini memiliki anggota yang terdiri dari masing masing bagian, yaitu bagian keuangan, pembelian, produksi, pemasaran, dan personalia dibawah pengawasan direktur. Selain tugastugas yang telah diuraikan diatas, komite anggaran juga diperlukan keberadaanya untuk mengantisipasi perkembangan perusahaan, karena semakin berkembang perusahaan anggarananggaran yang disusun pun akan semakin kompleks. Perusahaan tetap harus mempertimbangkan manfaat pembentukan komite ini dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan.
3. Penulis menyarankan agar efektivitas peranan anggaran pembelian bahan baku dapat ditingkatkan, maka perusahaan tidak perlu menentukan harga pembelian
(4)
Bab V Kesimpulan dan Saran
berdasarkan harga terakhir yang terjadi pada saat anggaran tersebut dibuat, tetapi perusahaan melakukan analisis pasar terlebih dahulu untuk mendapatkan estimasi mengenai harga terbaik yang terjadi pada saat pembelian dilakukan dan tetap mempertimbangkan kualitas bahan baku yang akan dibeli dan kinerja dari pemasoknya.
4. Pada CV “X”, sebaiknya anggaran bahan baku disusun tidak hanya membaginya dalam periode waktu, kuantitas dan nilai rupiahnya saja. Sebaiknya perusahaan menyusun anggaran bahan baku yang lebih terperinci lagi, berdasarkan jenis produk dan jenis bahan baku, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih detail bagi bagianbagian yang menggunakan anggaran tersebut untuk perencanaan dan pengendalian bahan baku.
Berdasarkan penerapan atas saransaran diatas, penulis berharap anggaran bahan baku akan dapat lebih berperan lagi dalam proses perencanaan dan pengendalian bahan baku pada CV “X”.
(5)
BPFE: UGM, 2003.
Anthony, R. N., and Vijay Govindarajan. 2003. Management Control Systems.
11 th edition. New York: McGraw Hill Companies, Inc.
Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, and Mark S. Young.
1998. Management Accounting. 2 nd edition. Upper Saddle River: Prentice
Hall International, Inc.
Garrison, Ray H. 1985. Managerial Accounting: Concepts for Planning, Control,
Decision Making. 4 th edition. Texas: Business Publication, Inc.
Gitman, L. J. 2000. Principles of Managerial Finance. 9 th edition. Massachussets:
Addison Wesley Longman, Inc.
Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F. Usry. 1994. Cost
Accounting: Planning and Control. 11 th edition. Cincinnati: South
Western Publising, Co.
Hansen, Don R., and Maryanne M. Mowen. 2005. Management Accounting. 7 th
edition. Cincinnati: South – Western College.
Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting. 6 th edition. Boston: McGraw –
Hill Co, Inc.
Horngren, Charles T. Foster, and George M. Datar. 2003. Cost Accounting: A
Managerial Emphasis. 12 th edition. Upper Soddle River: PrenticeHall,
Inc.
Koontz, H. W., and Heinz Weihrich. 1994. Management: A Global Perspective.
10 th edition. New Jersey: McGraw Hill, Inc.
McLeod, R. 1998. Management Information Systems. 7 th edition. Upper Saddle
River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Rayburn, L. Gayle. 1996. Cost Accounting: Using A Cost Management Approach.
6 th edition. Chicago: Times Mirror Higher Education Grap, Irwon Book
(6)
Salim, Johannes. 2004. “Pemulihan Daya Beli Masyarakat”. Harian Kompas 17
(Mei). Melalui <http://www.kompas.com/kompas
cetak/0405/17/finansial/1027496.htm> (05/17/04).
Shim, J. K., and Joel G. Siegel. 1994. Budgeting Basics and Beyond: A Complete
Step by Step Guide for Nonfinancial Manager. 1 st edition. United States of
America: Prentice Hall International, Inc.
Warren, C., Philip E. Fees, and James M. Reeve. 2005. Accounting. 21 st edition.
Cincinnati, Ohio: SouthWestern Publishing, Co.
Welsch, G. A., Ronald W. Hilton, and Paul N. Gordon. 1988. Budgeting: Profit
Planning and Control. 5 th edition. Englewood Cliffs, New Jersey:
PrenticeHall, Inc.
Wilkinson, J. W., Michael J. Cerullo, Vasant Raval, and Bernard WongOnWing. 2000. Accounting Information Systems: Essential Concepts and
Applications. 4 th edition. United States of America: John Wiley and Sons,