Penerapan Gay Post Modern Pada Perancangan Interior Hotel Bisnis Di Jakarta.
ABSTRAK
Pokok masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana menerapkan Konsep Post Modern khususnya Neo Modern pada sebuah hotel di Jakarta dan bagaimana proses pengaplikasiannya sehingga menghasilkan sebuah desain yang komplit.
Tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah agar pembaca mengetahui tentang cara-cara dan pengaplikasian Konsep Neo Modern dan menganalisa prosesnya.
Teori yang digunakan merupakan kualitatif dan kuantitatif, dimana data yang diperoleh melalui penelitian lapangan. dan juga seperti yang dikemukakan oleh Drs. AING. R. Nayadilaga dengan data pembanding pada “Proses Memadukan Konservasi dan Modernisasi”.
Metode yang digunakan adalah deskriptif dan komparatif, dimana adanya potret-potret dari referensi dan adanya analisis menggunakan perbandingan terhadap konsep Post Modern dalam arsitektur dan desain Interior.
Temuan ilmiah pada makalah yaitu proses dalam penerapan dan pengembangan Post Modern serta Konservasi.
(2)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Perancangan 1.3 Batasan Masalah 1.4 Identifikasi Masalah 1.5 Pendekatan Masalah 1.6 Sistematika Pembahasan
BAB II Kajian Teori 2.1 Landasan Teori
2.1 Definisi Hotel 2.2 Post Modern 2.3 Jenis – jenis Hotel 2.4 Pola Sirkulasi
(3)
BAB III Pengenalan Projek
3.1 Deskripsi Projek hotel Pacific Place 3.2 analisa data
3.2.1 makna, fungsi, dan tujuan perancangan 3.2.2. kegiatan hotel bisnis
3.3 Program kebutuhan ruang
3.3.1 perhitungan kebutuhan ruang 3.3.2 progam aktifitas dan fasilitas ruang 3.4. analisa hubungan kerja
BAB IV Konsep Perancangan 4.1 Pendahuluan
4.2 Konsep Tema 4.3 Prinsip Desain
4.4 Konsep Bentuk, Garis, dan Material 4.5 Konsep Ruang
4.6 Konsep Teknis /utilitas 4.6.1 Penghawaan 4.6.2 Pencahayaan 4.6.3 Accesbility 4.6.4 Furniture 4.6.5 Utilitas
4.6.6 Sistem Keamanan 4.6.7 Fasilitas Lain
(4)
BAB V Kesimpulan dan Saran
LAMPIRAN
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Robert Venturi
Gambar 1.2 Trafalgar Square: National Gallery
Gambar 1.3 Richard Meier
Gambar 1.4 Jubilee
Gambar 1.5 Jubilee church
Gambar 1.6 Jubilee church
Gambar 1.6 Jubilee church
Gambar 1.7 Richard Rogers
Gambar 1.8 Barajas Airport, Madrid
Gambar 1.9 Barajas Airport, Madrid
Gambar2.0 Renzo Piano
Gambar2.1 Auditorium, Rome
Gambar2.2 Auditorium, Rome
Gambar 2.3 Norman Foster
Gambar 2.4 Canary Wharf Underground Station Gambar 2.5 Canary Wharf Underground Station
(6)
Gambar 2.6 Bahrain world trade center
Gambar 2.7 Reichstag DomePlatz der Republik
Gambar 2.8 Reichstag DomePlatz der Republik
Gambar 2.9 Reichstag DomePlatz der Republik
Gambar 3.2 guggenheim museum,taichung
Gambar 3.3 Fast Train Station, Naples
Gambar 3.4 BMW Plant - Central Building, Leipzig
Gambar . Standar kursi
Gambar 12. Sirkulasi untuk pengguna alat bantu jalan
Gambar 12. Sirkulasi untuk orang buta
Gambar 12. Sirkulasi untuk pengguna kursi roda
Gambar . Struktur dari pintu ruang meeting
Gambar . tingkat kebisingan bunyi
Gambar . data lampu pijar
Gambar . permukaan lantai
Gambar detail lampu Gambar detail downlight
(7)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin berkembang dan semakin majunya juga perkembangan teknologi yang diciptakan manusia, membuat pola pikir manusia juga menjadi semakin kreatif dan imajinatif. Termasuk dalam menciptakan sebuah desain. Perputaran roda gaya yang cepat membuat seseorang harus terus berpilkir dan mengolah akan desain yang akan diterapkan pada sebuah kasus. Salah satunya yaitu dalam mendesain Hotel yang terlihat indah namun terkadang fungsinya tidak begitu diperhatikan orang, namun bila sebuah Hotel bila didesain dengan indah dan ergonomis maka terkadang menjadi sebuah salah satu nilai plus untuk sebuah bangunan.
Kamar sebuah hotel harus memiliki fungsi yang sama dengan kamar lain pada umumnya. Hanya yang membedakan adalah luas ruangan tiap kamar, dan konsep desain yang berbeda dengan kamar lainnya. Tentunya sebuah hotel dan kamarnya haruslah didesain dengan baik dan mampu menciptakan suasana
(8)
yang nyaman dan sesuai dengan keinginan dari si penginap. Maka diperlukan sebuah desain interior yang mampu menciptakan sesuatu yang luar biasa dan inovasi yang kuat.
Indonesia menjadi sudah menjadi Negara tujuan wisata bagi para wisatawan domestic maupun mancanegara. Dalam hal ini hotel menjadi nilai jual yang tinggi dan menjadi jembatan bagi para wisatawan untuk mengenal Indonesia. Selain untuk tujuan wisata, hotel juga menjadi tujuan bisnis bagi para instansi bisnis yang ada. Mereka memiliki tujuan yang berbeda – beda namun tetap memiliki kepentingan bisnis. Banyak pula Investor asing yang dating ke Indonesia untuk menanam modal, konferensi ataupun kepentingan lainnya.
Hotel Bisnis memiliki sarana-sarana yang dapat mendukung kebutuhan para tamu. Namun untuk memuaskan tamu dalam segala hal, tentunya harus dapat memperhatikan berbagai aspek yang ada untuk meningkatkan nilai jual dan kualitas Hotel itu sendiri. Karena itu, sebuah hotel sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan para pebisnis tersebut.
1.2 Tujuan Perancangan
• Bagaimana penerapan konsep Desain Interior pada sebuah hotel.
• Bagaimana mengolah ruangan-ruangan pada fasilitas hotel sehingga dapat berfungsi semaksimal mungkin.
• Bagaimana menciptakan desain Interior dalam sudut pandang para pebisnis sehingga menunjang proses kegiatan bisnis.
(9)
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pebisnis di sebuah hotel harus dapat diakomodasi dengan tepat oleh fasilitas-fasilitas yang tersedia. Oleh karena itu pembatasan masalah disini adalah :
• Penerapan konsep desain interior pada sebuah hotel yang baik memiliki arti sirkulasi yang lancar dan memiliki hubungan yang baik dengan ruang lain.
Keterangan :
Letak ruang meeting dan lounge dapat diketahui orang dengan baik tanpa sulit mencarinya.
• Menciptakan konsep desain interior dalam sudut pandang pebisnis memiliki arti suasana yang mendukung bagi aktivitas pebisnis.
Keterangan :
Suasana nyaman dan material yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pebisnis
1.4 Identifikasi masalah
Hubungan antara desain dan arsitektur sangatlah penting, itu dapat dilihat dengan desain yang lebih dinamis dan berkesinambungan dengan bentu bangunan. Tentunya hal tersebut tidak akan terjadi bila mengabaikan yang dikemukakan diatas. Maka perlu mengingat hal-hal berikut :
• Fasilitas yang terdapat di sini terdiri dari berbagai fasilitas utama dan pendukung dengan kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis dan publik. Oleh karena itu hendaknya desain interior dapat mengakomodasi semua fasilitas yang mendukung kegiatan yang dilakukan oleh user tersebut.
(10)
• Pemakai utama fasilitas ini adalah para pelaku bisnis atau eksekutif. Sehingga yang harus diperhatikan dalam perancangan adalah bentuk fisik termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya misalnya ergonomi, suasana ruang, keamanan, dan lain-lain.
• Pembagian ruang dan sirkulasi ruang yang baik.
1.5 Pendekatan Masalah
Pendekatan-pendekatan yang akan dilakukan sehubungan dengan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
• Melalui studi kepustakaan mengenai hotel-hotel bisnis, fungsi dan aktivitas user.
• Melalui komputer, dengan survey perbandingan Hotel dalam dan luar negeri melalui Internet.
1.6 Sistematika Pembahasan
Pada Bab I yaitu Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, tujuan pembahasan, batasan masalah, identifikasi masalah, pendekatan masalah, dan sistematika pembahasan.
Pada Bab II yaitu Bab Kajian Teori, penulis menjelaskan landasan teori yaitu definisi hotel,aktivitas hotel, karakteristik tamu, aksesibilitas.
Pada Bab III yaitu Pengenalan Projek penulis mendeskripsikan projek Hotel Pacific Place, program kegiatan, analisa ruang dan aktivitas.
Pada Bab IV yaitu Bab Konsep Perancangan, penulis menguraikan tema, kebutuhan ruang, konsep
(11)
Pada Bab V yaitu Bab Perancangan, penulis memaparkan implementasi konsep desain
Pada Bab VI yaitu Bab Penutup, penulis membuat kesimpulan desain dan saran.
(12)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Setelah melalui proses yang cukup panjang selama menganalisa, mendesain dan merancang proyek TA ini , penulis mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Hotel, terutama Hotel bisnis yang memiliki fasilitas pendukung bagi tamu bisnis. Dalam Hotel Bisnis, begitu kompleksnya kebutuhan dari tamu Hotel yang berurusan dengan segala urusan bisnis. Tidak terkecuali dalam pelayanan, fasilitas yang tentunya memudahkan dalam akses tamu Hotel, serta sirkulasi yang paling penting bagi Tamu penting / Tamu Negara ketika menghadiri Meeting. Hal ini pula yang sedikit banyaknya mempengaruhi bentuk, pola dan pengaturan interior didalamnya.
(13)
Bagaimana merancang sebuah fasilitas publik yang didasari oleh kebutuhan tamu bisnis dan sirkulasi yang baik tanpa mengabaikan kebutuhan pengguna didalamnya, kenyamanan, keamanan serta estetika
Terlepas dari kajian teori tentang standar ukuran dan ergonomi manusia, sebelumnya tidak ada kajian pustaka yang mencatat bagaimana aturan, tata cara upacara didalam rumah duka. Hal ini menjadi sebuah rintangan yang harus dihadapi penulis dalam memperoleh data.
5.2. Saran
Perlu adanya Perpustakaan Material yang sangat membantu Penulis. Untuk fakultas Seni rupa dan Desain agar lebih memperkaya referensi, informasi dan variasi proyek yang berguna bagi mahasiswa sehingga memudahkan dalam pencarian data.
(14)
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com www.infoplease.com www.thefreedictionary.com www.worldreference.com www.designinfo.com www.rookwood.com
Neufert, Ernst. 2000. achitects data. 3rd
Julius Panero, 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta, Erlangga. Thomas. C. Wang, 1996. Gambar Denah dan Potongan edisi kedua. Jakarta, Erlangga.
HDII Bab III Pasal 6 “Pedoman Hubungan Kerja Antara Desainer Interior Dan Pemberi Tugas”.
Oka a. Joeti, Hotel Marketing, suatu pengantar, West Java First Association, 1972, hal 11
Keputusan Menteri Perhubungan RI No. SK. 24 H /70, 5 Agustus 1970
Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No. 14 / UU / 11/ 88 ; tgl 25 Februari 1988
Encyclopedia Britannica,volume 11, 1970, hal 38
(1)
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para pebisnis di sebuah hotel harus dapat diakomodasi dengan tepat oleh fasilitas-fasilitas yang tersedia. Oleh karena itu pembatasan masalah disini adalah :
• Penerapan konsep desain interior pada sebuah hotel yang baik memiliki arti sirkulasi yang lancar dan memiliki hubungan yang baik dengan ruang lain.
Keterangan :
Letak ruang meeting dan lounge dapat diketahui orang dengan baik tanpa sulit mencarinya.
• Menciptakan konsep desain interior dalam sudut pandang pebisnis memiliki arti suasana yang mendukung bagi aktivitas pebisnis.
Keterangan :
Suasana nyaman dan material yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan pebisnis
1.4 Identifikasi masalah
Hubungan antara desain dan arsitektur sangatlah penting, itu dapat dilihat dengan desain yang lebih dinamis dan berkesinambungan dengan bentu bangunan. Tentunya hal tersebut tidak akan terjadi bila mengabaikan yang dikemukakan diatas. Maka perlu mengingat hal-hal berikut :
• Fasilitas yang terdapat di sini terdiri dari berbagai fasilitas utama dan pendukung dengan kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis dan publik. Oleh karena itu hendaknya desain interior dapat mengakomodasi semua fasilitas yang mendukung kegiatan yang dilakukan oleh user tersebut.
(2)
• Pemakai utama fasilitas ini adalah para pelaku bisnis atau eksekutif. Sehingga yang harus diperhatikan dalam perancangan adalah bentuk fisik termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya misalnya ergonomi, suasana ruang, keamanan, dan lain-lain.
• Pembagian ruang dan sirkulasi ruang yang baik.
1.5 Pendekatan Masalah
Pendekatan-pendekatan yang akan dilakukan sehubungan dengan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
• Melalui studi kepustakaan mengenai hotel-hotel bisnis, fungsi dan aktivitas user.
• Melalui komputer, dengan survey perbandingan Hotel dalam dan luar negeri melalui Internet.
1.6 Sistematika Pembahasan
Pada Bab I yaitu Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, tujuan pembahasan, batasan masalah, identifikasi masalah, pendekatan masalah, dan sistematika pembahasan.
Pada Bab II yaitu Bab Kajian Teori, penulis menjelaskan landasan teori yaitu definisi hotel,aktivitas hotel, karakteristik tamu, aksesibilitas.
Pada Bab III yaitu Pengenalan Projek penulis mendeskripsikan projek Hotel Pacific Place, program kegiatan, analisa ruang dan aktivitas.
Pada Bab IV yaitu Bab Konsep Perancangan, penulis menguraikan tema, kebutuhan ruang, konsep
(3)
Pada Bab V yaitu Bab Perancangan, penulis memaparkan implementasi konsep desain
Pada Bab VI yaitu Bab Penutup, penulis membuat kesimpulan desain dan saran.
(4)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Setelah melalui proses yang cukup panjang selama menganalisa, mendesain dan merancang proyek TA ini , penulis mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Hotel, terutama Hotel bisnis yang memiliki fasilitas pendukung bagi tamu bisnis. Dalam Hotel Bisnis, begitu kompleksnya kebutuhan dari tamu Hotel yang berurusan dengan segala urusan bisnis. Tidak terkecuali dalam pelayanan, fasilitas yang tentunya memudahkan dalam akses tamu Hotel, serta sirkulasi yang paling penting bagi Tamu penting / Tamu Negara ketika menghadiri Meeting. Hal ini pula yang sedikit banyaknya mempengaruhi bentuk, pola dan pengaturan interior didalamnya.
(5)
Bagaimana merancang sebuah fasilitas publik yang didasari oleh kebutuhan tamu bisnis dan sirkulasi yang baik tanpa mengabaikan kebutuhan pengguna didalamnya, kenyamanan, keamanan serta estetika
Terlepas dari kajian teori tentang standar ukuran dan ergonomi manusia, sebelumnya tidak ada kajian pustaka yang mencatat bagaimana aturan, tata cara upacara didalam rumah duka. Hal ini menjadi sebuah rintangan yang harus dihadapi penulis dalam memperoleh data.
5.2. Saran
Perlu adanya Perpustakaan Material yang sangat membantu Penulis. Untuk fakultas Seni rupa dan Desain agar lebih memperkaya referensi, informasi dan variasi proyek yang berguna bagi mahasiswa sehingga memudahkan dalam pencarian data.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.infoplease.com
www.thefreedictionary.com www.worldreference.com www.designinfo.com www.rookwood.com
Neufert, Ernst. 2000. achitects data. 3rd
Julius Panero, 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta, Erlangga.
Thomas. C. Wang, 1996. Gambar Denah dan Potongan edisi kedua. Jakarta, Erlangga.
HDII Bab III Pasal 6 “Pedoman Hubungan Kerja Antara Desainer Interior Dan Pemberi Tugas”.
Oka a. Joeti, Hotel Marketing, suatu pengantar, West Java First Association, 1972, hal 11
Keputusan Menteri Perhubungan RI No. SK. 24 H /70, 5 Agustus 1970
Surat Keputusan Dirjen Pariwisata No. 14 / UU / 11/ 88 ; tgl 25 Februari 1988
Encyclopedia Britannica,volume 11, 1970, hal 38
Webster’s Student Dictionary, American Book Company,G&C American Co., 1962, hal. 11