Kinerja Merek Shampoo Anti Ketombe Di Kota Bandung.

ABSTRAK
Angga Pranundra, 2006, Kinerja Merek Shampoo Anti Ketombe di Kota
Bandung di bawah bimbingan Surachman Surjaatmadja.
Kinerja merek yang paling tinggi berdasarkan brand value diraih oleh merek clear
sebesar 168,0%. Dalam pembuatan skripsi menggunakan metode deskriptif
analisis. Unit analisis sebesar 600 responden di enam wilayah di Kota Bandung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kinerja merek
shampoo anti ketombe di Kota Bandung. Kinerja merek dibangun oleh Top of
Mind, Asosiasi, Persepsi Kualitas, Merek Terbaik, Penetrasi, Merek yang
Digunakan (Merek yang Pernah Digunakan, Merek yang Paling Sering
Digunakan, Merek yang Paling Sering Digunakan Sebelumnya, dan Merek yang
Terakhir Kali / Saat Ini Digunakan), Loyalitas Merek, Volume Pembelian,
Kepuasan Terhadap Merek, Rekomendasi, Rencana Pembelian, dan Merek yang
Akan Dibeli.
Kata kunci : Top of Mind, Asosiasi, Persepsi Kualitas, Penetrasi, Merek yang
Paling Sering Digunakan, Loyalitas Merek, Volume Pembelian, Kepuasan
Terhadap Merek, Rekomendasi Merek, Rencana Pembelian, dan Merek yang
Akan Dibeli.

i


ABSTRACT
Angga Pranundra, 2006, Brand Performance of Anti Dandruff Shampoo at
Bandung City under the supervision of Surachman Surjaatmadja.
The highest brand performance based on brand value is clear for168,0%. The
research methods used in the writing of this thesis are Descriptive. The analysis
unit for this research is individual unit about 600 at six region Bandung City. The
purpose of this thesis is to know how much brand performance instant fried
noodle at Bandung City. Brand performance to be woke up by: Top Of Mind,
Associations, Perceived Quality, Best Brand, Penetration, Used Brand (Brand
Ever Used, BUMO, BUMO Before, dan Brand Used Currently), Brand Loyality,
Consumption Volume, Brand Satisfaction, Recommendation, and BUMO Future.
Keyword : Top Of Mind, Associations, Perceived Quality, Best Brand,
Penetration, BUMO, Brand Loyality, Consumption Volume, Brand Satisfaction,
Recommendation, and BUMO Future.

ii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan

syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Skripsi Manajemen Pemasaran dengan judul “Kinerja
Merek Shampoo Anti Ketombe di Kota Bandung”. Tujuan dari penyusunan
skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian
Sidang Sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Dengan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang ada,
penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan. Tetapi penulis telah berusaha sebaik-baiknya agar
skripsi ini dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Selama penyusunan skripsi, penulis banyak mendapat bantuan, saran dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Dr.Ir.H.Surachman Surjaatmadja, MM., selaku dosen pembimbing skripsi atas
segala pengetahuan, saran, pengarahan, dan waktu yang diberikan kepada penulis
untuk menyusun skripsi ini.
Selanjutnya dalam kesempatan ini, penulis juga ingin berterimakasih
kepada :
1. Dra. Tatik Budiningsih, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Kristen Maranatha Bandung.


iii

2. Bapak Teddy Wahyu Saputra, SE, MM, selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi Univesitas Kristen Maranatha Bandung.
3. Dr. Marcellia Susan, SE., MT, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Maranatha Bandung.
4. Ibu A. Rinny Maharsi, SE, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan selaku dosen wali selama penulis berkuliah di
Universitas Kristen Maranatha Bandung.
5. Dr. Ir. H. Surachman Surjaatmadja, MM, selaku Dosen Pembimbing
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tanpa
bimbingan bapak, skripsi ini tidak akan bisa terselesaikan tepat waktu.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Maranatha Bandung, yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan berbagi pengalaman yang sangat
bermanfaat bagi masa depan penulis.
7. Seluruh staff Tata Usaha, staff Perpustakaan, dan staff karyawan
Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu dalam kelancaran
studi dan administrasi penulis selama masa kuliah.


Penulis juga mengucapkan terima kasih dan mempersembahkan skripsi ini
sebagai ungkapan kasih yang besar kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas semua bantuan, rahmat, kebesaran, kekuasaan,
keajaiban, dan mukzizat yang diberikan selama ini.

iv

2. Kepada Mamahku tersayang Reni Hadnany dan Eyangku Tuti Hadi, yang
telah memberikan doa, cinta, kehangatan, semangat, dorongan, kasih
sayang, dan kebutuhan finansial :p selama ini.
3. Ntaku Tabita, yang selama ini telah menemani dalam keadaan senang
maupun susah, telah sabar menjalani ini semua sama aku, memberikan
semangat, dorongan, cinta, kasih sayang yang tulus, dan memberikan
semua kebutuhan sayang-sayangan :p. “Luv U Honney”
4. Untuk Angga Taro, yang udah banyak banget ngebantu nganterin ke BPS
nyari data, suka bawain makanan, ngebir bareng, ngilangin stress bareng,
bantuin ngetik, banyak lah man pokoknya, karena tanpa elo skripsi ini
nggak mungkin jadi!! Thanks ya bro, semoga Allah atau siapapun yang elo
percaya membalas semuanya.
5. My beloved friends, Aldi-Katie, Obar, Keke, Ina, Toro, guys thanks untuk

semuanya ya, udah mau nganter-jemput walaupun kadang-kadang, curhat,
gossip, nyelain orang-orang, stress bareng, semuanyalah pokoknya. Inget
ya, urutan siapa yang disebutin nggak ada artinya kok. Trus untuk yang
ngerasa, semoga awet dan baik-baik aja ya guys :p
6. Untuk semua anak kampus Desi, Adis, Dika, Ipank, Husein, Andri, Hari,
Bonny, Lingga, Rima, Army, Michonk, Fhatur, Ubenk, Aldi-Jodi, Shandi,
Abie, Rian, Andra, Jurek, Mbot, Iqbal, Ami, dan yang lain... Terimakasih
atas bantuannya dan membuat kampus menjadi menyenangkan.

v

7. My true friends di Jakarta, Kenny, Tina, Chris, Tasha, makasih ya udah
lulus duluan dan ninggalin gue di Bandung :p. Walaupun begitu tetap
berhubungan baik dan memberikan dukungan. Thanks for everything
guys.
8. Serta rekan-rekan dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satupersatu, terima kasih untuk segalanya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi semua yang membacanya dan semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan
berkat-Nya serta membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu

penulis selama penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

Bandung, Juli 2007

Penulis

vi

DAFTAR ISI
ABSTRAK..........................................................................................
ABSTRACT........................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................
DAFTAR GRAFIK.............................................................................

i
ii
iii

vii
ix
xii
xiii

BAB I
1.1
1.2
1.3
1.4

PENDAHULUAN......................................................
Latar Belakang Penelitian.......................................................
Identifikasi Masalah................................................................
Tujuan Penelitian....................................................................
Kegunaan Penelitian...............................................................

1
1
14

14
15

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN &
HIPOTESIS................................................................
2.1 Kajian Pustaka........................................................................
2.1.1 Definisi Merek..................................................................
2.1.2 Manfaat Merek..................................................................
2.1.3 Citra dan Jenis Merek.......................................................
2.1.4 Kriteria Merek yang Baik dan Efektif..............................
2.1.5 Elemen-Elemen Merek.....................................................
2.1.6 Merek yang Kuat...............................................................
2.1.7 Kesadaran Merek..............................................................
2.1.8 Asosiasi Merek..................................................................
2.1.9 Persepsi Nilai....................................................................
2.1.10 Persepsi Kualitas...............................................................
2.1.11 Kepuasan / Loyalitas Merek.............................................
2.1.12 Pangsa Pasar......................................................................
2.1.13 Harga Pasar.......................................................................
2.1.14 Ekuitas Merek...................................................................

2.2 Kerangka Pemikiran................................................................

16
16
16
18
21
23
26
28
31
35
38
39
42
44
47
47
52


BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN....................
3.1 Objek Penelitian......................................................................
3.2 Metode Penelitian...................................................................
3.2.1 Metode Penarikan Sampel................................................
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data................................................
3.2.3 Analisis Data.....................................................................

54
54
55
57
61
61

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..........
4.1 Kesadaran akan Merek............................................................
4.2 Top of Mind Merek.................................................................
4.3 Asosiasi Terhadap Merek yang Muncul di TOM...................


62
62
62
66

BAB II

vii

4.4 Persepsi Terhadap Kualitas Merek.........................................
4.5 Persepsi Merek Terbaik..........................................................
4.6 Alasan Merek Terbaik............................................................
4.7 Top of Mind Iklan...................................................................
4.8 Penetrasi Produk.....................................................................
4.9 Brand Usage............................................................................
4.9.1 Perbandingan Pernah, Paling Sering, Paling Sering
Sebelumnya, dan Terakhir Kali Digunakan......................
4.9.2 Merek-Merek yang Pernah Digunakan
Satu Bulan Terakhir..........................................................
4.9.3 Merek-Merek yang Paling Sering Digunakan...................
4.9.4 Merek-Merek yang Paling Sering Digunakan
Sebelumnya.......................................................................
4.9.5 Gain Index.........................................................................
4.9.6 Perpindahan Merek Shampoo Anti Ketombe...................
4.9.6.1 Alasan Meninggalkan Merek.........................................
4.9.6.2 Alasan Menuju / Berpindah Merek Shampoo
Anti Ketombe.................................................................
4.9.6.3 Merek yang Terakhir Kali / Saat ini Digunakan............
4.10 Loyalitas Terhadap Merek......................................................
4.11 Volume Pengunaan.................................................................
4.12 Alasan Loyalitas Terhadap Merek..........................................
4.13 Kepuasan Terhadap Merek.....................................................
4.14 Alasan Kepuasan Terhadap Merek.........................................
4.15 Rekomendasi Merek...............................................................
4.16 Rencana Pembelian.................................................................
4.17 Merek yang Akan Dibeli.........................................................
4.18 Brand Value............................................................................

99
100
103
105
107
108
109
110
111
113
116

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN..................................
5.1 Kesimpulan.............................................................................
5.2 Saran.......................................................................................

118
118
119

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
LAMPIRAN

xiv

viii

68
70
75
77
80
82
82
83
87
92
96
97
98

DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

1.1
1.2
1.3
2.1
3.1
3.2
3.3
4.1

Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita..............................
Persentase Pengeluaran Rata-Rata..............................
Merek dan Harga Shampoo Anti Ketombe.................
Elemen Merek.............................................................
Definisi Operasional Variabel.....................................
Jumlah Penduduk Tiap Wilayah Bandung 2005.........
Jumlah Populasi dan Jumlah Sampel..........................
TOM Merek Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Wilayah di Bandung..............................
TOM Merek Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin dan Usia........
TOM Merek Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Pekerjaan................................................
TOM Merek Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi............................
Asosiasi Merek Shampoo Anti Ketombe....................
Persepsi Kualitas Merek Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Ranking..................................................
Merek Terbaik Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Wilayah..................................................
Merek Terbaik Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Jenis kelamin dan Usia...........................
Merek Terbaik Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Pekerjaan................................................
Merek Terbaik Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi............................
Alasan Merek Terbaik Shampoo Anti Ketombe.........
TOM Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Wilayah..................................................
TOM Iklan Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Kelompok Jenis Kelamin dan Usia........
TOM Iklan Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Pekerjaan................................................
TOM Iklan Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi............................
Penetrasi Produk Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Wilayah..................................................
Perbandingan Merek Shampoo Anti Ketombe yang
Pernah, Paling Sering, Paling Sering Sebelumnya,
dan Terakhir Digunakan.............................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Pernah
Digunakan Satu Bulan Terakhir
Berdasarkan Wilayah..................................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Pernah

ix

3
4
13
26
56
58
59
63
64
65
66
67
69
71
72
73
74
75
77
78
79
80
81

83

84

Tabel 4.20

Tabel 4.21

Tabel 4.22
Tabel 4.23
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27

Tabel 4.28
Tabel 4.29

Tabel 4.30
Tabel 4.31
Tabel 4.32
Tabel 4.33
Tabel 4.34

Tabel 4.35

Tabel 4.36

Tabel 4.37

Digunakan Satu Bulan Terakhir Berdasarkan
Jenis Kelamin dan Usia...............................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Pernah
Digunakan Satu Bulan Terakhir
Berdasarkan Pekerjaan................................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Pernah
Digunakan Satu Bulan Terakhir
Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi............................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Berdasarkan Wilayah.................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia.......
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Berdasarkan Pekerjaan.............................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi.........
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Sebelumnya Berdasarkan Wilayah...........
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Sebelumnya Berdasarkan Jenis Kelamin
dan Usia......................................................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Sebelumnya Berdasarkan Pekerjaan........
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Paling Sering
Digunakan Sebelumnya Berdasarkan Kelas Sosial
Ekonomi......................................................................
Gain Index Shampoo Anti Ketombe
di Kota Bandung.........................................................
Perpindahan Merek Shampoo Anti Ketombe
di Kota Bandung.........................................................
Alasan Meninggalkan Merek yang Paling
Sering Digunakan Sebelumnya...................................
Alasan Menuju (Berpindah) Merek yang Paling
Sering Digunakan........................................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Terakhir
Kali / Saat ini Digunakan berdasarkan
wilayah........................................................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Terakhir
Kali / Saat ini Digunakan berdasarkan
Jenis Kelamin dan Usia...............................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Terakhir
Kali / Saat ini Digunakan berdasarkan
Pekerjaan.....................................................................
Merek Shampoo Anti Ketombe yang Terakhir
Kali / Saat ini Digunakan berdasarkan
Kelas Sosial Ekonomi.................................................

x

85

86

87
88
89
90
91
92

93
94

95
96
97
98
99

100

101

102

103

Tabel 4.38
Tabel 4.39
Tabel 4.40
Tabel 4.41
Tabel 4.42
Tabel 4.43
Tabel 4.44
Tabel 4.45
Tabel 4.46
Tabel 4.47
Tabel 4.48
Tabel 4.49
Tabel 5.1

Loyalitas Merek Berdasarkan Merek..........................
Volume Pembelian Merek yang Paling
Sering Digunakan........................................................
Alasan Loyalitas yang Paling Sering Digunakan........
Kepuasan Terhadap Merek yang
Paling Sering Digunakan............................................
Alasan Kepasan Terhadap Merek yang
Paling Sering Digunakan............................................
Rekomendasi Merek yang Paling
Sering Digunakan........................................................
Rencana Pembelian Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Wilayah..................................................
Merek Shampoo Anti Ketobe yang Akan
Dibeli Berdasarkan Wilayah.......................................
Merek Shampoo Anti Ketobe yang Akan
Dibeli Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia...............
Merek Shampoo Anti Ketobe yang Akan
Dibeli Berdasarkan Pekerjaan.....................................
Merek Shampoo Anti Ketobe yang Akan
Dibeli Berdasarkan Kelas Sosial Ekonomi.................
Brand Value Kinerja Merek
Shampoo Anti Ketombe..............................................
Brand Value Kinerja Merek Shampoo Anti
Ketombe di Kota Bandung 2007 (%)..........................

xi

104
106
107
108
109
110
112
113
114
115
116
117
118

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Elemen-Elemen Pembangun Kinerja Merek..............

30

Gambar 2.2 Piramida Brand Awareness.........................................

32

Gambar 2.3 Nilai-Nilai Kesadaran Merek......................................

33

Gambar 2.4 Nilai Asosiasi Merek...................................................

37

Gambar 2.5 Nilai dari Kesan Kualitas............................................

40

Gambar 2.6 Pramida Loyalitas.......................................................

43

Gmabar 2.7 Brand Equity Chain.....................................................

51

Gambar 2.8 Paradigma Penelitia Kinerja Merek
Shampoo Anti Ketombe di Kota Bandung.................

xii

53

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1

Asosiasi Merek Shampoo Anti Ketombe....................

Grafik 4.2

Persepsi Kualitas Shampoo Anti Ketombe

68

Berdasarkan Ranking..................................................

70

Grafik 4.3

Alasan Merek Terbaik Shampoo Anti Ketombe.........

76

Grafik 4.4

Penetrasi Produk Shampoo Anti Ketombe
Berdasarkan Wilayah..................................................

82

Grafik 4.5

Loyalitas Merek Berdasarkan Merek..........................

105

Grafik 4.6

Rekomendasi Merek yang Paling

Grafik 4.7

Sering Digunakan........................................................

111

Rencana Pembelian Shampoo Anti Ketombe.............

112

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang
kuat bukan cuma memberikan daya saing jangka panjang bagi perusahaan. Merek
juga memberikan benefit sosial dan ekonomi, bahkan secara makro. Merek yang
paling populer belum tentu paling dicari oleh konsumen. Pengelolaan merek yang
didukung inovasi terbukti dapat membuat sebuah perusahaan keluar dari
kerumunan, produknya lepas dari jebakan komoditisasi, dan karenanya mampu
membukukan margin laba yang tinggi. Kendati demikian, bukan berarti
perusahaan yang masuk ke industri yang produknya kian menjadi komoditas tidak
bisa mengibarkan merek. Merek tetap vital di mata konsumen dan dalam jangka
panjang memberikan keunggulan kompetitif yang riil. (Cheliotis dalam Saniarto,
2004:1-3)
Untuk dapat bersaing di pasar produk shampoo dengan berbagai merek
ditawarkan maka untuk dapat memenangkan persaingan tersebut sebuah merek
harus memiliki kekuatan merek. Seperti yang dikatakan oleh Knapp (2001:15)
bahwa, kekuatan merek dibangun melalui diferensiasi dan relevansi. Ini berarti
suatu merek perlu berbeda dari produk lain yang sama dan relevan bagi kehidupan
para konsumen. Diferensiasi merupakan langkah pertama jika suatu merek ingin
menembus pasar dan menempati suatu posisi khusus di pikiran konsumen.

2

Dengan menciptakan merek yang kuat memberikan banyak keuntungan
bagi perusahaan, antara lain untuk tujuan franchise, meningkatkan loyalitas
pelanggan, dan meningkatkan keunggulan bersaing. Karena itu, perusahaan yang
memiliki merek yang kuat cenderung lebih mudah memenuhi kebutuhan dan
keinginan sesuai dengan persepsi pelanggan. Perusahaan juga akan lebih mudah
menepatkan produk dengan lebih baik di benak konsumen. (Freddy Rangkuti,
2002:X)
Merek yang kuat dapat diciptakan berdasarkan brand equity atau kinerja
suatu merek seperti yang dikatakan oleh Freddy Rangkuti. Kinerja merek sangat
penting untuk sebuah merek apabila sebuah merek memberikan manfaat yang
besar tetapi pengorbanan kecil berarti merek tersebut mempunyai kinerja yang
tinggi. Seperti yang dikatakan A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko bahwa
kinerja merek sangat tergantung pada besarnya pengorbanan serta manfaat yang
dirasakan oleh konsumen, kinerja merek yang tinggi akan menimbulkan loyalitas
terhadap merek, dan sebaliknya jika kinerja merek memburuk dan citra merek
menjadi negatif maka segala investasi yang telah ditanamkan akan hilang. (A.B.
Susanto dan Himawan Wijanarko, 2000:15)
Berdasarkan data Suseda kota Bandung 2006, terlihat bahwa sebagian
besar penduduk Indonesia lebih banyak menggunakan pengeluarannya untuk
kategori bukan makanan pada pos perumahan dan bahan bakar, yaitu dengan ratarata sebesar Rp157.151 yaitu 39,3% per-bulan. Data-data tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut :

3

Tabel 1.1
Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan untuk
Sub Golongan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan Di Kota Bandung Tahun 2006
(Rupiah)

0
s.d.
99.999
1
2
3
4
5
6
7
8

BUKAN MAKANAN
Perumahan, Bahan bakar
Aneka barang dan jasa
Biaya pendidikan
Biaya kesehatan
Pakaian, Alas kaki
Barang – Barang tahan lama
Pajak dan Asuransi
Kep. Pesta dan Upacara
Jumlah Bukan Makanan

30199
7961
1509
1228
6043
1787
936
78
49741

Sumber : Badan Pusat Statistik 2006

100.000
s.d.
149.999

150.000
s.d.
199.999

200.000
s.d.
249.999

250.000
s.d.
299.999

300.000
s.d.
349.999

350.000
s.d.
399.999

400.000
s.d.
449.999

450.000
s.d.
499.999

500.000
s.d.
549.999

36204
5876
3783
2936
5383
484
270
850
55785

57695
6723
6142
2690
6807
1287
959
1371
83675

76985
8708
6598
3152
8759
1418
841
1503
107964

91290
11572
9053
3801
10422
1835
1593
2330
131896

109479
14003
10863
4964
12181
3211
1627
3514
159481

127509
17687
13950
5218
13340
3986
2663
3315
187668

140289
20786
13968
9442
14015
5095
3791
3355
211281

173129
27393
20513
5509
14785
5089
5684
3416
255517

188448
32195
22578
8644
16529
8369
6130
4559
287451

> 550.000
352299
59124
55437
12780
28090
18773
18422
6827
551752

Ratarata per
Kapita
157151
23774
20201
6402
14669
6296
5584
3482
237558

4

Tabel 1.2
Persentase Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan untuk
Sub Golongan Bukan Makanan Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita Sebulan Di Kota Bandung Tahun 2006
(Persen)

100.000
s.d.
149.999

150.000
s.d.
199.999

200.000
s.d.
249.999

250.000
s.d.
299.999

300.000
s.d.
349.999

350.000
s.d.
399.99

400.000
s.d.
449.999

450.000
s.d.
499.999

500.000
s.d.
549.999

> 550.000

Ratarata per
Kapita

34,07
8,98
1,7
1,39
6,82

28,09
4,56
2,94
2,28
4,18

32,01
3,73
3,41
1,49
3,78

33,78
3,82
2,9
1,38
3,84

33,54
4,25
3,33
1,4
3,83

34,14
4,37
3,39
1,55
3,8

34,25
4,75
3,75
1,4
3,58

33,39
4,93
3,31
2,24
3,32

36,5
5,78
4,33
1,16
3,12

35,95
6,14
4,31
1,65
3,15

36,22
6,08
5,7
1,31
2,89

39,3
5,95
5,05
1,6
3,67

2,02
1,06
0,09
56,12

0,38
0,21
0,66
43,29

0,71
0,53
0,76
46,42

0,62
0,37
0,66
47,38

0,67
0,59
0,86
48,46

1
0,51
1,1
49,84

1,07
0,72
0,89
50,4

1,21
0,9
0,8
50,1

1,07
1,2
0,72
53,88

1,6
1,17
0,87
54,84

1,93
1,89
0,7
56,73

1,57
1,4
0,87
59,41

0
s.d.
99.999
1
2
3
4
5
6
7
8

BUKAN MAKANAN
Perumahan, Bahan bakar
Aneka barang dan jasa
Biaya pendidikan
Biaya kesehatan
Pakaian, Alas kaki
Barang – Barang tahan
lama
Pajak dan Asuransi
Kep. Pesta dan Upacara
Jumlah Bukan Makanan

Sumber : Badan Pusat Statistik 2006

5

Sedangkan shampoo masuk kedalam kategori aneka barang dan jasa,
kategori aneka barang dan jasa memiliki pengeluaran kedua terbesar, yaitu sebesar
Rp23.774 yaitu 5.95%. Dari data tersebut tidak dapat diketahui secara pasti berapa
besar pengeluaran untuk konsumsi shampoo.
Kata shampoo itu sendiri dalam Bahasa Inggris berawal pada tahun 1762,
yang artinya ”untuk memijat”. Kata shampoo itu sendiri merupakan pinjaman dari
Anglo-Indian “champo”, yang berasal dari bahasa Sansekerta Hindi yaitu
“champa”, yang artinya bunga dari tanaman Michelia Champaca, yang secara
tradisional sudah digunakan untuk membuat pengharum pada minyak rambut.
Istilah shampoo dan jasanya diperkenalkan oleh Sake Dean Mahomed, ia adalah
orang pertama yang membuka tempat pemandian berbasis shampoo bernama
“Mahomed’s Indian Vapour Baths in Brighton” pada tahun 1759. Tempat
pemandiannya

memberikan

pelanggan

pijatan

therapeutic

(shampooing).

Kemudian ia menerima penghargaan dari George IV dan William IV sebagai
“Shampooing Surgeon”. Pada tahap-tahap awal dari shampoo, seorang penata
rambut dari Inggris merebus sabun dengan menambahkan racikan tanaman, untuk
membuat rambut lebih berkilau dan harum. Kasey Hebert adalah orang yang
dikenal sebagai pembuat shampoo pertama. (www.wikipedia.com, 2007, keyword
: shampoo)
Sabun dan shampoo adalah produk yang serupa, keduanya menggunakan
surfactants, sejenis diterjen. Shampoo modern seperti saat ini pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1930an bersama dengan Drene, shampoo sintetis (nonsoap) pertama. Dari jaman dulu sampai dengan saat ini, orang India telah

6

menggunakan bermacam-macam formula untuk shampoo menggunakan tumbuhtumbuhan seperti, neem, shikakai or soapnut, henna, bael, brahmi, fenugreek,
buttermilk, amla, aloe, and almond dikombinasikan dengan komponen-komponen
yang memiliki aroma seperti, sandalwood, jasmine, turmeric, rose, and musk.
(www.wikipedia.com, 2007, keyword : shampoo)
Sebelum shampoo, orang menggunakan sabun untuk perawatan diri.
Tetapi sabun memiliki beberapa kekurangan, diantaranya membuat iritasi mata
dan rambut menjadi kaku dan susah diatur. Pada awal tahun 1930an shampoo
sintetis pertama diperkenalkan, walaupun masih memiliki beberapa kekurangan.
Pada tahun 1960an, teknologi deterjen shampoo disempurnakan, seperti yang kita
gunakan saat ini. Sudah bertahun-tahun shampoo dikembangkan, menggunakan
deterjen baru yang dapat mengurangi iritasi mata dan kulit, serta kesehatan
lingkungan. Dengan berkembangnya teknologi, ribuan bahan-bahan untuk
shampoo dapat memberikan beragam keuntungan, membuat rambut lebih bersih,
berkilau, dan lebih terawat. (www.answers.com, 2007, keyword : shampoo)
Bahan-bahan pembuatan shampoo terdiri dari (www.wikipedia.com, 2007,
keyword : shampoo) :


Water / Air
Bahan utama pembuatan shampoo adalah air, hampir dari 70-80% dari
keseluruhan formula shampoo. Deionized water atau air yang telah diolah
secara khusus untuk menghilangkan partikel dan ion tertentu dalam air,
digunakan dalam pembuatan shampoo.

7



Detergents / Deterjen
Deterjen adalah bahan kedua terpenting, karena berfungsi untuk
mengangkat minyak-minyak dan debu yang ada di rambut. Deterjen yang
biasa digunakan adalah ammonium lauryl sulfate, sodium lauryl sulfate,
and sodium lauryl ether sulfate.



Foam Booster / Pembangkit Busa
Material yang digunakan adalah alkanolamides, fungsinya untuk
meningkatkan jumlah busa yang sudah ada pada diterjen yang digunakan,
agar shampoo lebih mudah untuk dibilas dari rambut.



Thickeners
Fungsinya adalah untuk membuat cairan shampoo menjadi lebih kental.
Bahan yang digunakan adalah alkanolamides, methylcellulose, Sodium
chloride (garam)



Conditioning Agents
Fungsinya adalah untuk membuat rambut menjadi lebih lembut. Shampo
jenis ini biasa dikenal dengan shampoo 2 in 1. Bahan-bahan yang
digunakan adalah, guar hydroxypropyltrimonium chloride which is a
polymer, dimethicone which is a silicone, and quatemium 80, a quatemary
agent.



Preservatives / Bahan Pengawet
Karena shampoo terbuat dari air, maka kemungkinan untuk air tersebut
terkontaminasi dengan bakteri sangatlah besar. Bahan pengawet yang
biasa digunakan adalah DMDM hydantoin and methylparaben.

8



Modifiers / Pemodifikasi
Hal ini berfungsi untuk memberikan nilai lebih pada shampoo. Seperti
contohnya membuat rambut lebih berkilau, dan menyesuaikan tingkat
keasaman (pH) dalam shampoo untuk menghasilkan pembersihan yang
optimal.



Special Additives / Aditif Khusus
Faktor utama pemilihan shampoo adalah warnanya dan harumnya. Untuk
menambahkan faktor-faktor lain pada shampoo dapat menggunakan
bahan-bahan seperti,

botanical extracts, natural oils, proteins, and

vitamins, zinc pyrithione. Dapat menimbulkan efek lebih berkilau, lebih
sehat, maupun anti ketombe.
Perawatan rambut itu sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Dulu, orang
Indonesia memakai merang, lidah buaya, dan bahan-bahan alami untuk merawat
rambut dan, relatif tidak ada masalah dengan rambut orang dulu. Dulu, orang
memakai merang yang dibakar untuk mencuci rambut. Merang bakar mempunyai
sifat alkali atau basa. Sedangkan rambut bersifat asam. Ketika mereka bertemu,
terbentuklah busa. Namun, setelah dicuci, rambut menjadi kering. Untuk membuat
rambut tampak bercahaya dan lembab, dipakailah minyak kelapa. Sekarang, pada
zaman modern, orang memakai cara yang sama untuk merawat rambut. Hanya
saja mereka sudah lebih dimudahkan dengan adanya shampoo dan kondisioner.
Selain itu, perawatan rambut juga harus diiringi dengan konsumsi makanan
bergizi yang mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan selenium. Semua
vitamin ini bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Pertumbuhan rambut

9

hanya bisa didukung makanan dari dalam tubuh. Sedangkan penambahan vitamin
dengan pemakaian di luar tubuh tidak memberikan hasil nyata. Selain kuku dan
gigi, rambut merupakan bagian tubuh yang pertumbuhannya sangat cepat. Setiap
orang memiliki lebih kurang 100.000 helai rambut di kepalanya. Setiap helai
tumbuh dalam waktu sekitar dua hingga enam tahun. (Ardhian Novianto, 2004)
Ketombe merupakan sel kulit kepala yang sudah mati. Matinya sel kulit
kepala dan menjadi kering merupakan hal yang normal. Namun untuk beberapa
orang memiliki sel kulit mati yang kronik atau berlebih disebabkan oleh suatu
pemicu. Mengalami pengeringan dan pengelupasan kulit kepala dalam jumlah
banyak yang kemudian dilanjutkan dengan kulit kemerahan dan iritasi. Banyak
dari kasus rambut berketombe dapat dirawat dengan shampoo yang memiliki
spesialisasi

tertentu.

Ketombe

tidak

menyebabkan

kerontokan

rambut.

(www.wikipedia.com, 2007, keyword : shampoo)
Pengeringan dan pengelupasan kulit kepala yang berlebihan juga bisa
merupakan gejala dari adanya seborrhoeic dermatitis, psoriasis, dan infeksi jamur
kulit kepala. Ketombe merupakan suatu fenomena global, dan kebanyakan orang
menganggap ketombe dapat menyebabkan masalah sosial ataupun kepercayaan
diri. Perawatan psikologis mungkin diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan
diri. (www.wikipedia.com, 2007, keyword : shampoo)
Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya ketombe terbagi atas 2,
eksternal dan internal. (www.haircare.com, 2007) :

10





Internal :
-

Hormon yang tidak stabil

-

Kesehatan

-

Kebersihan

-

Alergi

-

Kurang istirahat

-

Stress emosi

-

Mengkonsumsi gula dan lemak secara berlebih

Eksternal :
-

Penggunaan hairspray dan gel rambut secara berlebih

-

Menggunakan cat rambut dan pengeriting rambut elektrik secara
berlebih

-

Udara dingin dan pemanas dalam ruangan

-

Stress

-

Kurang seringnya mencuci rambut dengan shampoo

-

Kurang bersihnya kulit kepala sesudah mencuci dengan shampoo.

Mengenai rambut berketombe, dikatakan rambut berketombe bukan berarti
"dunia runtuh" seperti pada iklan sampo anti ketombe, sehingga tidak perlu
dikhawatirkan. Sebenarnya, hanya dengan menggosokkan tanah liat, ketombe pun
akan hilang. Ketombe itu disebabkan oleh bakteri yang membuat lemak rambut
menumpuk di kulit kepala. Jika kebersihan kulit kepala bisa dijaga dengan baik,
maka ketombe akan hilang. Orang yang produksi lemaknya berlebih biasanya
rambutnya akan berketombe. Produksi lemak berlebih bisa dilihat pada kulit

11

wajah. Jika di daerah sekitar hidung tampak mengkilat, berarti dia mempunyai
resiko berketombe karena kulit wajah dan kulit kepala sebenarnya menyatu.
Orang yang kulitnya berminyak sebaiknya menghindari makanan berlemak atau
yang berkalori tinggi. Makanan seperti ini merangsang produksi lemak berlebihan.
Ingat, kesehatan rambut sangat tergantung dengan makanan yang dikonsumsi.
Mengingat rambut sangat tergantung pada makanan yang dikonsumsi, dari rambut
juga akan terlihat apakah makanan yang dikonsumsi sudah bergizi atau belum.
Anak-anak yang kurang gizi biasanya memiliki rambut berwarna kuning dan tipis.
Sedangkan anak yang memiliki rambut banyak dan setiap helainya tebal berarti
dia kecukupan gizi. (Ardhian Novianto, 2004)
Dari kajian tentang shampoo tersebut diatas, saat ini di kota Bandung
berbagai macam jenis shampoo dibedakan menjadi :
a. Shampoo biasa
b. Shampoo untuk rambut berketombe
c. Shampoo untuk rambut kering
d. Shampoo untuk rambut berminyak
e. Shampoo untuk menghitamkan rambut
f. Shampoo untuk perawatan rambut rusak
Dari jenis-jenis shampoo diatas, merek-merek shampoo yang terdapat di
kota Bandung diantaranya adalah :
a. Shampoo biasa : Sunsilk Clean Fresh, Pantene, Rejoice Smooth, Emeron
Shiny Growth, Herbal Essences Healthy Clean, Dove, Lifebuoy.

12

b. Shampoo untuk rambut berketombe : Sunsilk Anti Ketombe, Pantene Anti
Ketombe, Rejoice Anti Ketombe, Emeron Anti Ketombe, Herbal Essences
Anti Ketombe, Dove Anti Ketombe, Lifebuoy Anti Ketombe, Clear, Natur
Anti Ketombe, Selsun, Zinc, Neril Anti Ketombe, Head and Shoulders.
c. Shampoo untuk rambut kering : Sunsilk Silky Straigtht, Pantene, Rejoice
Sun Care, Emeron Silky Moist, Herbal Essences Radiant Soft, Dove,
Mustika Ratu, Sari Ayu, Rudi Hadisuwarno.
d. Untuk rambut berminyak : Sunsilk Strong and Smooth, Pantene, Rejoice
Ginseng, Emeron Smooth and Straight, Herbal Essences Smooth and
Straight, Dove.
e. Shampoo untuk menghitamkan rambut : Sunsilk Black Shine, Pantene,
Rejoice Silky Black, Emeron Shining Black, Mustika Ratu, Sari Ayu, Rudi
Hadisuwarno.
f. Shampoo untuk perawatan rambut rusak : Pantene, Emeron Soft Strong,
Herbal Essences Weighty Strong, Dove, Mustika Ratu, Sari Ayu, Rudi
Hadisuwarno.

Dibawah ini dapat dilihat perbandingan harga berbagai macam shampoo anti
ketombe :

13

Tabel 1.3
Merek dan Harga Shampo Anti Ketombe di kota Bandung
No

Merek

Harga

1.

Herbal Essences

Rp 11.890

2.

Sunsilk

Rp 10.250

3.

Emeron

Rp 6.250

4.

Rejoice

Rp 11.260

5.

Pantene

Rp 15.090

6.

Dove

Rp 14.990

7.

Lifebuoy

Rp 8.040

8.

Clear

Rp 14.320

9.

Head & Soulder

Rp 13.510

10.

Natur

Rp 11.590

11.

Selsun

Rp 40.690

12.

Zinc

Rp 11.420

13.

Neril

Rp 31.240

Sumber : Survei Pasar 2007
Produsen shampoo pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk lainnya. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk
membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang
berbeda memiliki ciri khusus yang diingat oleh pelanggan, misalnya perbedaan

14

aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain. (www.wikipedia.com, 2007,
keyword : shampoo)
Kinerja merek shampoo ditentukan oleh CBBE (Consumer Based Brand
Equity), yaitu konsumen melakukan pemilihan suatu merek berdasarkan ekuitas
merek tersebut. Ukuran CBBE tersebut adalah : kinerja, citra sosial, nilai,
trustworthiness, attachment. (Lassar, Mittal & Sharma, dalam Fandy Tjiptono,
2005:54)
Berdasarkan uraian tersebut maka akan diteliti “Kinerja Merek-Merek
Shampoo Anti Ketombe di kota Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana kinerja merek-merek shampoo anti ketombe di kota Bandung?

1.3 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja merek-merek
shampoo anti ketombe di kota Bandung.

15

1.4 Kegunaan Penelitian


Kegunaan teoritis :
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kenerja merek,
khususnya shampoo anti ketombe di kota Bandung.



Kegunaan praktis :
Untuk menambah informasi mengenai kinerja merek shampoo anti
ketombe di kota Bandung, sehingga para pengguna merek shampoo
anti ketombe dapat melakukan strategi pemasaran lebih intens.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan

Tabel 5.1
Brand Value Kinerja Merek Shampoo Anti Ketombe
di Kota Bandung 2007 (%)

Merek

Top of
Mind
Merek

Top Of
Mind
Iklan

Persepsi
Merek
Terbaik

BUMO

BUMO
Before

BUMO
Future

Brand
Value

Clear
Pantene
Head & Shoulders
Rejoice
Sunsilk
Emeron
Lifebuoy
Dove
Zinc
Neril
Herbal Essences
Natur
Selsun

27,3
16,3
14,2
8,5
10,0
6,8
8,8
3,2
1,8
0,8
1,2
0,7
0,3

23,8
21,8
14,0
9,0
11,3
7,0
1,5
9,7
1,0
0,3
0,3
0,2
0,0

25,2
14,3
10,5
11,0
8,3
9,5
7,3
8,2
4,0
0,5
0,7
0,2
0,3

28,8
14,0
15,6
9,8
9,2
7,7
8,8
2,7
1,5
0,6
0,4
0,4
0,4

29,2
14,4
17,1
11,2
7,3
5,8
7,9
4,2
1,2
0,6
0,4
0,4
0,4

33,6
15,1
16,4
9,6
7,4
5,4
7,6
2,4
0,9
0,6
0,4
0,4
0,4

168,0
96,1
87,8
59,1
53,6
42,1
42,0
30,3
10,4
3,4
3,3
2,1
1,8

Sumber : Kuesioner Brand Performance Shampoo Anti Ketombe 2007

Dari hasil penelitian yang di dapat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Merek Clear merupakan merek yang memiliki brand value tertinggi yaitu
168,0.
2. Di urutan merek terbesar kedua yaitu Pantene dengan brand value sebesar
96,1. Brand value Clear adalah ± 1,7 × brand value Pantene.

119

3. Brand value terbesar ketiga adalah Head & Shoulders dengan porsi 96,1.
Brand value Clear adalah 1,9 × brand value Head & Shoulders, dan brand
value Pantene adalah 1,1 × brand value Head & Shoulders.
4. Brand value terbesar keempat adalah Rejoice dengan porsi 59,1. Brand value
Clear adalah 2,8 × brand value Rejoice, brand value Pantene adalah 1,6 ×
brand value Rejoice, dan brand value Head & Shoulders adalah 1,5 × brand
value Rejoice.
5. Brand value terbesar kelima adalah Sunsilk dengan porsi 53,6. Brand value
Clear adalah 3,1 × brand value Sunsilk, brand value Pantene adalah 1,8 ×
brand value Sunsilk, brand value Head & Shoulders adalah 1,6 × brand value
Sunsilk, dan brand value Rejoice adalah ± 1,1 × brand value Sunsilk, dst.

5.2

Saran
Dari hasil penelitian yang di dapat, penulis memberi saran:
1. Untuk merek Clear, Pantene dan Head & Shoulders Gain Index menunjukkan
nilai positif yaitu sebesar 4,6; 1,2; dan 1,3; ini berarti posisi dalam keadaan
aman, tetapi tetap harus mengambil langkah sigap untuk menghadapi
persaingan, dan jangan lalai membaca situasi agar dapat mengambil
keputusan pada kondisi yang secara tiba-tiba memburuk.

120

2. Untuk merek Sunsilk, Pantene, Lifebuoy, Rejoice, Emeron, Dove dan Zinc
harus membuat strategi yang lebih efektif untuk mencegah penurunan
penjualannya di masa mendatang, misalnya dengan lebih menggencarkan
promosi dan memberikan bonus atau discount terhadap pembelian Shampoo,
atau dengan menambah jenis (pilihan keharuman) pada produk Shampoo anti
ketombe. Penurunan ini terlihat dari Gain Index yang menunjukkan angka
negatif, karena BUMO Future lebih rendah dari BUMO saat ini.

DAFTAR PUSTAKA
A. B. Susanto dan Hermawan Wijanarko, 2005, Power Branding : Pembangun
Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya, PT. Mizan Publika : Jakarta.
Ardhian Novianto, 2004, http://www.kompascybermedia.com
Arthur Cheng-Hsui Chen, 2001, Using Free Association to Examine the
Relationship Between the Characteristic of Brand Assiciations and Brand
Equity,
http://www.emeraldinsight.com/Insight/viewContentItem.do?contentType
=Article& contentId=857774
Darmadi Durianto, Sugiarto, Lie Joko Budiman, 2004, Brand Equity Ten :
Strategi Memimpin Pasar, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Dolak, Dave, 2006, Building a Strong Brand : Brand and Branding Basic,
http://www.davedolak.com/articles/dolak4.htm
Fandy Tjiptono, 2005, Brand Management and Strategy, ANDI : Yogyakarta.
Freddy Rangkuti, 2002, The Power of Brands : Tekhnik Mengelola Brand Equity
dan Strategi Pengembangan Merek dan Analisis Kasus Dengan SPSS, PT.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Hermawan Kartajaya, 2004, on Brand, PT. Mizan Pustaka : Bandung.
Hermawan kartajaya, Yushomady, Jacky Mussry, Taufik, 2005, Positioning,
Diferensisasi dan Brand, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Husein Umar,1999, Metodologi Penelitian : Aplikasi Dalam Pemasaran, PT.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Knapp, Duane E., 2002, The Brand Mindset, Terjemahan oleh Andi Sisnuhadi :
Yogyakarta.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane, 2006, Marketing Management 12e, Pearson
Education Inc., Upper Saddle River : New Jersey.
Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, Carl Mc. Daniel, 2001, Pemasaran, Buku 1,
Edisi 1, Terjemahan oleh David Oktarevia, Salemba Empat : Jakarta.
Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta : Bandung.
Uma Sekaran, 2006, Metode Penilitian untuk Bisnis, Buku 2, Edisi 4, Terjemahan
oleh Kwan Men Yon, Salemba Empat : Jakarta.

xiv

Anonim, 2007, Branding Solutions, http://rdjassociates.net/brand.html
Anonim, 2007, Awareness, Attitude, and Usage,
http://www.speedback.com/types_of_research.htm#Attitude
Anonim, 2007, Brand Equity, http://en.wikipedia.org/wiki/Brand_equity
Anonim, 2007, Shampoo, http://en.wikipedia.org/wiki/Shampoo
Anonim, 2007, Brand Equity, http://www.netmba.com/marketing/brand/equity/
Anonim, 2007, Brand Loyalty, http://en.wikipedia.org/wiki/Brand_loyalty
Anonim, 2007, Perceived Quality,
http://www.faurecia.com/pages/products/perceived_quality.asp

xv