Pengaruh Pemberian Daun Cincau (Cyclea Barbata Miers) Terhadap Tukak Lambung Yang Diinduksi Aspirin Pada Tikus Swiss Webster.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN DAUN CINCAU (Cyclea barbata Miers) TERHADAP TUKAK LAMBUNG PADA TIKUS

Dear Mohtar, 2007

Pembimbing Utama: Endang Evacuasiany, dra., Apt., MS., AFK Pembimbing Pendamping: Lusiana Darsono, dr., M.Kes

Tukak lambung adalah tukak (ulkus) yang terjadi pada mukosa lambung yang berhubungan dengan asam lambung. Bahan-bahan dalam tanaman obat yang digunakan untuk mengatasi tukak lambung diharapkan mempunyai efek samping lebih kecil daripada penggunaan obat-obat sintetik. Salah satu bahan dalam tanaman obat yang berpengaruh dalam mengobati tukak lambung ialah saponin, polifenol dan flavonoid, dimana senyawa tersebut terdapat dalam daun cincau.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daun cincau (Cyclea barbata Miers) terhadap penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

Penelitian ini menggunakan hewan coba tikus yang diinduksi dengan aspirin. Digunakan 5 kelompok yaitu kelompok uji 1 diberi daun cincau 4,5g/kgBB, kelompok uji 2 diberi daun cincau 9g/kgBB, kelompok uji 3 diberi daun cincau 13,5g/kgBB, kontrol negatif yang diberikan air suling , kontrol positif yang diberikan simetidin. Data yang diukur adalah jumlah dan diameter tukak yang dianalisis secara ANAVA satu arah dan uji beda rerata dari Tukey HSD dengan α=0,05.

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan jumlah dan diameter tukak yang signifikan pada lambung tikus dengan pemberian daun cincau. Pemberian daun cincau dengan dosis 4,5g/kgBB memberikan hasil yang paling baik.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah daun cincau mengurangi jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF GIVING CINCAU (Cyclea Barbata Miers) LEAF TO RAT’S GASTRIC ULCER

Dear Mohtar, 2007

Main Tutor: Endang Evacuasiany, dra., Apt., MS., AFK Escort Tutor: Lusiana Darsono, dr., M.Kes

Gastric ulcer is an ulcer that takes place in the mucasal lining of gaster. Its pathopysiology is very much related with increased gastric acidity. The substances in medicinal herbs that is effective to heal gastric ulcer hopefully can have smaller side effect that treatment using synthetic drugs. The substances effective for gastric ulcer in medicinal herbs are saponin, polyphenole, and flavonoide. These substances can be found in cincau leaf.

The aim of this research is to further investigate the influence of cincau (Cyclea barbata Miers) leaf into decreasing the number and diameter of ulcers in rat’s stomach

This research is using rats as experimental animals that firstly inducted by aspirin. There are 5 groups in the experiment, namely test group 1 that is given 4,5g/kgBW cincau leaf, test group 2 that is given 9g/kgBW cincau leaf, test group 3 that is given 13,5g/kgBW cincau leaf, negative control group which is given aquadest only, and positive control group which is given cimetidine. The data measured is the number and diameter of ulcer that analyzed by one way ANAVA and different test of mean by Tukey HSD with

α

=0,05.

The result of the experiment show a significant decrease in number and diameter of ulcers in rat’s stomach, after the administration of cincau leaf. The administration of 4,5g?kgBW cincau leaf gave the best result.

The conclusion of this research is that cincau leaf can decrease the number and diameter of ulcers at rat’s stomach.


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT Tuhan semesta alam, yang dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini yang disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran di Universitas Kristen Maranatha.

Karya Tulis ini dapat tersusun dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak, antara lain kepada:

1. Endang Evacuasiany, dra., Apt., MS, AFK., selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, membimbing, memberikan pengarahan, kritik, dan saran serta dukungan moril selama penulis menyusun KTI ini.

2. Lusiana Darsono, dr., M. Kes, selaku dosen pembimbing pendamping yang juga telah meluangkan waktu, membimbing, memberikan pengarahan, kritik, dan saran serta dukungan moril selama penulis menyusun KTI ini.

3. Seluruh Staf Pengajar Farmakologi Universitas Kristen Maranatha, atas segala bantuan dan dukungan dalam penyelesaian KTI ini.

4. Pak Nana dan Pak Kris yang telah memberikan banyak bantuan ketika penulis melakukan penelitian.

5. Orangtua, dan kakak-kakak yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis.

6. Icha, Dinda, dan Andri yang telah memberikan arahan, bantuan, saran, dan dukungan serta berbagi pengalaman yang berharga kepada penulis dalam menyusun KTI ini.

7. Teman-teman seperjuangan, Arif, Irvan, Lossa, Andri, Reki, Mario, Diki, Niko, Adit Jono dan Artiti yang telah banyak membantu untuk kelancaran penelitian, dan menjaga semangat penulis dalam menyelesaikan KTI.

8. Semua pihak dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan yang telah diberikan dan semoga salam sejahtera senantiasa dilimpahkan-Nya kepada mereka. Amin.


(4)

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan KTI ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Akhir kata, semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Bandung, Januari 2007


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……….. i

LEMBAR PERSETUJUAN ………. ii

SURAT PERNYATAAN ………. iii

ABSTRAK ……… iv

ABSTRACT ………. v

KATA PENGANTAR ………. vi

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR GAMBAR ………... xi

DAFTAR LAMPIRAN ………... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Indentifikasi Masalah ………. 2

1.3. Maksud dan Tujuan ……… 2

1.4. Kegunaan Penelitian ……….. 2

1.5. Kerangka Pemikiran ………...………2

1.6. Hipotesis ………...………. 3

1.7. Metode Penelitian ……….………. 3

1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian …….……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lambung...5

2.1.1. Anatomi Lambung...5

2.1.2. Histologi Lambung...6

2.1.3. Fisiologi Lambung...7

2.1.4. Persyarafan Lambung...7

2.1.5. Pengaturan Sekresi Lambung...7

2.2. Tukak Peptik………...……8

2.2.1. Definisi……….8

2.2.2. Patofisiologi………..9

2.2.3. Etiologi……….…....………9

2.3. Tukak Lambung……….……11

2.4. Aspirin……….…..11

2.4.1. Struktur Kimia……….…...11

2.4.2. Farmakodinamik……….12

2.4.3. Farmakokinetik……….……..12

2.5. Terapi Tukak Lambung……….12

2.5.1. Terapi Konservatif……….13

2.5.2. Terapi Medikamentosa………...13

2.5.3. Terapi Pembedahan………14

2.6. Tanaman Uji……….….15

2.6.1. Taksonomi Cinca (Cycle barbata Miers)...…….…...15

2.6.2. Morfologi Cincau (Cyclea barbata Miers).……...…15

2.6.3. Kandungan Kimia Cincau (Cyclea barbata Miers)…16 2.6.4. Khasiat dan Cara Penggunaan ………16 Cincau (Cyclea barbataMiers)


(6)

2.6.5. Pengaruh Cincau (Cyclea barbata Miers)………17

Terhadap Tukak Lambung BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ……….. 18

3.1. Alat dan Bahan ………. 18

3.2. Hewan Coba ………..………... 18

3.3. Metode Penelitian ………. 19

3.3.1. Metode Penarikan Sampel...19

3.3.2. Variabel Penelitian...19

3.3.3. Penyiapan Daun Cincau...19

3.3.4. Prosedur Kerja...20

3.3.5. Analisis...20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 21

4.1. Hasil Penelitian ……….. 21

4.2. Pembahasan……….25

4.2.1. Jumlah Tukak...25

4.2.2. Diameter Tukak...26

4.3. Uji Hipotesis………...27

4.3.1. Jumlah Tukak...27

4.3.2. Diameter Tukak...27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 29

5.1 Kesimpulan ……… 29

5.2. Saran ………. 29

DAFTAR PUSTAKA ………. 30

LAMPIRAN ……… 32


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Jumlah dan Diameter Tukak Lambung Tikus Setelah...20

Pemberian Daun Cincau

Tabel 4.2. Tabel Anava dan Uji Beda Rata-rata Tukey (Jumlah Tukak)…. .25 Tabel 4.3. Tabel Anava dan Uji Beda Rata-rata Tukey (Diameter Tukak)....26


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Lambung ...……….5

Gambar 2.2. Gambaran Histologis Lambung...………... 6

Gambar 2.3. Tukak Lambung…..………..…....…….11

Gambar 2.4. Struktur Kimia Asam Salisilat Atau Aspirin………....….11

Gambar 2.6. Tanaman Cincau………..……….……...15

Gambar 3.1. Hewan Coba (Tikus)...18

Gambar 3.2. Perbandingan Ukuran Tikus dan Mencit...18

Gambar 4.1. Mukosa Lambung Tikus Normal... 21

Gambar 4.2. Mukosa Lambung Tikus pada Kontrol Negatif... 21

(dengan Pemberian Air Suling) Gambar 4.3. Mukosa Lambung Tikus pada Kontrol Positif... 21

(dengan Pemberian Simetidin) Gambar 4.4. Mukosa Lambung Tikus pada Kel. Uji... 21

(dengan Pemberian Daun Cincau) Gambar 4.5. Diagram Rerata Perbandingan Jumlah Tukak... 23

Lambung pada 5 Kelompok Perlakuan Gambar 4.6. Diagram Rerata Penurunan Jumlah Tukak... 23

Lambung Terhadap Kontrol Negatif Gambar 4.7. Diagram Rerata Perbandingan Diameter Tukak... 24

Lambung pada 5 Kelompok Perlakuan Gambar 4.8. Diagram Rerata Penurunan Diameter Tukak... 24


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Perhitungan Dosis ……… 30

Lampiran 2. Statistik ……… 31


(10)

Lampiran 1

PERHITUNGAN DOSIS

Dosis Aspirin:

Dosis aspirin = 10000 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 200 g = 0,018 X 10000 mg = 180 mg

Dosis untuk tikus = 1000/200 X 180 mg= 900 mg/kg BB

Dosis Simetidin:

Dosis simetidin = 200 mg

Konversi untuk tikus dengan BB ± 200 g = 0,018 X 200 mg = 3,6 mg Dosis untuk tikus = 1000/200 X 3,6 mg= 18 mg/kg BB

Dosis daun Cincau (Cyclea barbata Miers): Dosis daun cincau = 150 g

Konversi untuk tikus dengan BB ± 200 g = 0,018 X 150 g = 2,7 g

Dosis untuk tikus = 1000/200 X 2,7 g = 13,5 g/kg BB

Dosis 1

1/3 kali dosis = 1/3 X 13,5 g/kgBB = 4,5 g/kg BB

Dosis 2

2/3 kali dosis = 2/3 X 13,5 g/kgBB = 9 g/kg BB

Dosis3

1 kali dosis = 1 X 13,5 g/kgBB = 13,5 g/kg BB


(11)

33

Keterangan :

Kelompok 1 :

K. negatif

Kelompok 2 :

K. positif

Kelompok 3 :

K. uji 1

Kelompok 4 :

K. uji 2

Kelompok 5 :

K. uji 3

Oneway

Descriptives

95% Confidence Interval for Mean

N Mean

Std. Deviation

Std.

Error Bound Lower

Upper Bound Minimu m Maximu m 1 3 20.00 2.646 1.528 13.43 26.57 18 23 2 3 1.33 2.309 1.333 -4.40 7.07 0 4 3 3 1.00 1.000 .577 -1.48 3.48 0 2 4 3 1.67 .577 .333 .23 3.10 1 2 5 3 4.00 1.732 1.000 -.30 8.30 2 5 Jumlah_tukak

Total 15 5.60 7.689 1.985 1.34 9.86 0 23 1 3 5.333 .5774 .3333 3.899 6.768 5.0 6.0 2 3 .333 .5774 .3333 -1.101 1.768 .0 1.0 3 3 .933 .8145 .4702 -1.090 2.957 .0 1.5 4 3 2.333 .5774 .3333 .899 3.768 2.0 3.0 5 3 3.000 1.0000 .5774 .516 5.484 2.0 4.0 Diameter_tuka

k

Total 15 2.387 1.9179 .4952 1.325 3.449 .0 6.0

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Jumlah_tukak 3.000 4 10 .072

Diameter_tukak .349 4 10 .839

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 794.267 4 198.567 59.570 .000

Within Groups 33.333 10 3.333

Jumlah_tukak

Total 827.600 14

Between Groups 46.171 4 11.543 21.670 .000

Within Groups 5.327 10 .533

Diameter_tukak

Total 51.497 14

Post Hoc Tests


(12)

34

Multiple Comparisons

Tukey HSD

95% Confidence Interval

Dependent Variable Kelompok Kelompok

Mean

Difference Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

2 18.667(*) 1.491 .000 13.76 23.57

3 19.000(*) 1.491 .000 14.09 23.91

4 18.333(*) 1.491 .000 13.43 23.24

1

5 16.000(*) 1.491 .000 11.09 20.91

2 1 -18.667(*) 1.491 .000 -23.57 -13.76

3 .333 1.491 .999 -4.57 5.24

4 -.333 1.491 .999 -5.24 4.57

5 -2.667 1.491 .429 -7.57 2.24

1 -19.000(*) 1.491 .000 -23.91 -14.09

2 -.333 1.491 .999 -5.24 4.57

4 -.667 1.491 .990 -5.57 4.24

3

5 -3.000 1.491 .326 -7.91 1.91

1 -18.333(*) 1.491 .000 -23.24 -13.43

2 .333 1.491 .999 -4.57 5.24

3 .667 1.491 .990 -4.24 5.57

4

5 -2.333 1.491 .548 -7.24 2.57

1 -2.667 1.491 .429 -7.57 2.24

2 -18.667(*) 1.491 .000 -23.57 -13.76

3 .333 1.491 .999 -4.57 5.24

Jumlah_tukak

5

4 -.333 1.491 .999 -5.24 4.57

2 5.0000(*) .5959 .000 3.039 6.961

3 4.4000(*) .5959 .000 2.439 6.361

4 3.0000(*) .5959 .004 1.039 4.961

1

5 2.3333(*) .5959 .019 .372 4.295

2 1 -5.0000(*) .5959 .000 -6.961 -3.039

3 -.6000 .5959 .847 -2.561 1.361

4 -2.0000(*) .5959 .045 -3.961 -.039

5 -2.6667(*) .5959 .008 -4.628 -.705

1 -4.4000(*) .5959 .000 -6.361 -2.439

2 .6000 .5959 .847 -1.361 2.561

4 -1.4000 .5959 .207 -3.361 .561

3

5 -2.0667(*) .5959 .038 -4.028 -.105

1 -3.0000(*) .5959 .004 -4.961 -1.039

2 2.0000(*) .5959 .045 .039 3.961

3 1.4000 .5959 .207 -.561 3.361

4

5 -.6667 .5959 .794 -2.628 1.295

1 -2.3333(*) .5959 .019 -4.295 -.372

2 2.6667(*) .5959 .008 .705 4.628

3 2.0667(*) .5959 .038 .105 4.028

Diameter_tukak

5

4 .6667 .5959 .794 -1.295 2.628


(13)

35

Homogeneous Subsets

Jumlah_tukak

Tukey HSD

Subset for alpha = .05

Kelompok N 1 2

3 3 1.00

2 3 1.33

4 3 1.67

5 3 4.00

1 3 20.00

Sig. .326 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Diameter_tukak

Tukey HSD

Subset for alpha = .05

Kelompok N 1 2 3 4

2 3 .333

3 3 .933 .933

4 3 2.333 2.333

5 3 3.000

1 3 5.333

Sig. .847 .207 .794 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Lambung merupakan bagian dari saluran cerna setelah esofagus dan sebelum duodenum. Tukak (ulkus) dapat terjadi pada mukosa, submukosa, dan kadang-kadang sampai lapisan muskularis dari traktus gastrointestinal berhubungan dengan asam lambung yang cukup mengandung HCl; Termasuk tukak yang terdapat pada bagian bawah esofagus, lambung, dan duodenum bagian atas (Sujono Hadi, 2002).

Tukak lambung dapat disebabkan oleh zat yang dapat menginduksi sekresi asam lambung, misalnya histamin dan anti inflamasi nonsteroid. Kerja berat, stress berat, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan asam lambung yang tinggi. Sering terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat asam saat perut kosong, minum minuman beralkohol dan menghisap rokok berlebihan juga dapat menjadi penyebab tukak lambung. Demikian pula dengan infeksi bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyerang lapisan submukosa lambung (Grossman, 1981).

Tukak lambung atau lebih populer dengan penyakit maag, banyak terdapat pada masyarakat di dunia, pada semua umur. Tukak lambung lebih sering terjadi pada pria daripada wanita di mana insidensi pria:wanita adalah 35:1 dan lebih sering terjadi pada usia lebih dari 50 tahun (Wilson dan Lester, 1995).

Dengan banyaknya penelitian mengenai obat-obat yang berasal dari tumbuhan, masyarakat mulai banyak menggunakan tanaman tradisional untuk mengobati tukak lambung. Tanaman tradisional diharapkan mempunyai efek samping yang lebih kecil daripada penggunaan obat-obat sintetik. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai pilihan untuk mengobati tukak lambung adalah cincau (Perry,1980).

Penelitian tentang cincau ini dilaksanakan untuk membuktikan opini masyarakat bahwa daun cincau (Cyclea barbata Miers.) dapat digunakan sebagai


(15)

2

pilihan untuk mengobati tukak lambung dengan melihat penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

1.2.Identifikasi Masalah

1. Apakah daun cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi jumlah tukak lambung yang diinduksi aspirin pada tikus Swiss Webster.

2. Apakah daun cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi diameter tukak lambung yang diinduksi aspirin pada tikus Swiss Webster.

1.3.Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh daun cincau (Cyclea barbata Miers.) terhadap tukak lambung.

Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh daun cincau (Cyclea barbata Miers.) terhadap penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat berguna dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang memperluas alternatif pengobatan menggunakan tumbuhan obat, dalam hal ini khususnya cincau (Cyclea barbata Miers.) sebagai pilihan pengobatan tukak lambung.

Penggunaan daun cincau (Cyclea barbata Miers.) sebagai pilihan pengobatan pada tukak lambung ini diharapkan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada penggunaan obat-obat sintetis.

1.5. Kerangka Pemikiran

Salah satu kandungan kimia yang dimiliki daun cincau adalah saponin, polifenol dan flavonoid (Heny dan Dian,2004).


(16)

3

Saponin bekerja sebagai antibakteri dan antivirus, serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (http://www.nganjuk.go.id/ina/ttg.php?id=6, 2006).

Polifenol berfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi). Histamin merupakan mediator penting pada penyakit alergi radang, sehingga akan menghambat reaksi peradangan akibat histamin pada penyakit tukak (http://sehatherbal.blogspot.com/2006).

Flavonoid dapat menghambat pembentukan prostaglandin dan leukotrien. Prostaglandin adalah mediator utama pada reaksi peradangan, yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan menimbulkan pembengkakan di daerah peradangan. Prostaglandin dan leukotrien bertanggung jawab untuk merekrut berbagai sel-sel radang, seperti eosinofil, ke daerah tersebut. Eosinofil selanjutnya dapat menimbulkan kerusakan jaringan akibat diekskresikannya berbagai molekul radikal bebas. Sehingga flavonoid dapat mengurangi timbulnya tukak pada mukosa. Flavonoid juga dapat berefek sebagai sebagai antioksidan yang dapat menekan kandungan radikal bebas dalam sel-sel lambung sehingga mempercepat penyembuhan luka pada lambung ( http://sehatherbal.blogspot.com/2006).

1.6. Hipotesis

Daun Cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi jumlah tukak pada lambung tikus.

Daun Cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi diameter tukak pada lambung tikus.

1.7.Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan hewan coba tikus swiss webster dengan berat badan 200-240 g sejumlah 15 ekor.


(17)

4

Data yang diukur adalah jumlah serta diameter tukak lambung. Analisis data memakai statistik ANAVA satu arah dan uji beda rerata dari Tukey HSD dengan α=0,05.

1.8.Lokasi dan Waktu

Tempat penelitian dilakukan di Laboraturium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu penelitian: Maret-Oktober 2006


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Daun cincau (Cyclea barbata Miers) dosis 4,5g/kgBB, 9g/kgBB dan 13,5g/kgBB mengurangi jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis terendah dan dosis dari daun cincau (Cyclea barbata Miers) yang paling efektif dalam mengurangi jumlah dan diameter tukak lambung.

Perlu pemeriksaan lebih lanjut dalam uji toksisitas dan uji klinis dari daun cincau. Penambahan hewan coba yang lebih banyak pada tiap perlakuan.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Peptic Ulcer. http://www.websurb.com. 20 Oktober2006

Anonim. 2006. Ulkus Peptikum. http://www.medicatstore.com. 20 Oktober2006 Arief Hariana. 2004. Cincau Rambat: Tanaman Obat & Khasiatnya. Seri 1.

Bandung. 85-88.

Azali Arif, Udin Sjamsudin. 1995. Obat Lokal. Dalam: Gan.S. eds: Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia. 501-508.

Edit. 2005. Peptic Ulcer. http://www.en.wikipedia.org. 31 Agustus 2005.

Freddy Wilmana. 1995. Analgetik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai: Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia. 207-213.

Ganong W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. 472-475

Grossman, M. I. 1981.Facts and Mhyths About Causes of Ulcers. In: Peptic Ulcer A Guide for the Practicing Physician. Chicago: Year Book Medical Publisher, Inc. , p: 14-18

Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. 1018-1019, 1052-1054.

Jazanul Anwar. 2000. Obat-obat Saluran Cerna: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Hipokrates. 27-41

Martini Frederic. 2004. Fundamental of Anatomy and Physiology. 6th Edition. Pearson Educational International. 890-897.

Perry, Lily M. 1980. Medical Plant of Cast and Southeast Asia. Cambridge, Massachusetts, London England: 291-292

Samiran. 2000. Cincau Menyembuhkan Tukak Lambung.

http://www.indomedia.com/intisari/2000/agustus/cincau.htm, 15 September2006

Sujono Hadi. 2002. Lambung dalam: Gastroenterologi. Edisi 7. Bandung: Alumni. 146-247.

Snell R.S. 1997. Anatomi Klinik. Bagian 1. Edisi 3. Jakarta: EGC. 231-236.


(20)

31

Wilson, Lorraine M,: Lester, Lula B. 1995. Lambung dan Duodenum. Dalam: Price, Sylvia A,: Wilson, Lorraine M,: Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Buku I. Edisi 4. Terjemahan Peter Anugerah. Jakarta: EGC, hal: 371-378

http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-098.pdf, 23 Desember2006

http://www.biotech.um.edu.mt/.../GITHTLM/stomach1.htm, 25 November2006 http://www.herbal.inet.wen.id/, 25 November2006

http://www.med-ars.it/galleries/gastro9.htm, 25 November2006 http://www.nganjuk.go.id/ina/ttg.php?id=6, 23 Desember2006


(1)

2

pilihan untuk mengobati tukak lambung dengan melihat penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Apakah daun cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi jumlah tukak lambung yang diinduksi aspirin pada tikus Swiss Webster.

2. Apakah daun cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi diameter tukak lambung yang diinduksi aspirin pada tikus Swiss Webster.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh daun cincau (Cyclea barbata Miers.) terhadap tukak lambung.

Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh daun cincau (Cyclea barbata Miers.) terhadap penurunan jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat berguna dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang memperluas alternatif pengobatan menggunakan tumbuhan obat, dalam hal ini khususnya cincau (Cyclea barbata Miers.) sebagai pilihan pengobatan tukak lambung.

Penggunaan daun cincau (Cyclea barbata Miers.) sebagai pilihan pengobatan pada tukak lambung ini diharapkan memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada penggunaan obat-obat sintetis.

1.5. Kerangka Pemikiran

Salah satu kandungan kimia yang dimiliki daun cincau adalah saponin, polifenol dan flavonoid (Heny dan Dian,2004).


(2)

3

Saponin bekerja sebagai antibakteri dan antivirus, serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh (http://www.nganjuk.go.id/ina/ttg.php?id=6, 2006).

Polifenol berfungsi sebagai anti-histamin (anti-alergi). Histamin merupakan mediator penting pada penyakit alergi radang, sehingga akan menghambat reaksi peradangan akibat histamin pada penyakit tukak (http://sehatherbal.blogspot.com/2006).

Flavonoid dapat menghambat pembentukan prostaglandin dan leukotrien. Prostaglandin adalah mediator utama pada reaksi peradangan, yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan menimbulkan pembengkakan di daerah peradangan. Prostaglandin dan leukotrien bertanggung jawab untuk merekrut berbagai sel-sel radang, seperti eosinofil, ke daerah tersebut. Eosinofil selanjutnya dapat menimbulkan kerusakan jaringan akibat diekskresikannya berbagai molekul radikal bebas. Sehingga flavonoid dapat mengurangi timbulnya tukak pada mukosa. Flavonoid juga dapat berefek sebagai sebagai antioksidan yang dapat menekan kandungan radikal bebas dalam sel-sel lambung sehingga mempercepat penyembuhan luka pada lambung ( http://sehatherbal.blogspot.com/2006).

1.6. Hipotesis

Daun Cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi jumlah tukak pada lambung tikus.

Daun Cincau (Cyclea barbata Miers.) mengurangi diameter tukak pada lambung tikus.

1.7.Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan memakai rancangan percobaan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan hewan coba tikus swiss webster dengan berat badan 200-240 g sejumlah 15 ekor.


(3)

4

Data yang diukur adalah jumlah serta diameter tukak lambung. Analisis data memakai statistik ANAVA satu arah dan uji beda rerata dari Tukey HSD dengan α=0,05.

1.8.Lokasi dan Waktu

Tempat penelitian dilakukan di Laboraturium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Waktu penelitian: Maret-Oktober 2006


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Daun cincau (Cyclea barbata Miers) dosis 4,5g/kgBB, 9g/kgBB dan 13,5g/kgBB mengurangi jumlah dan diameter tukak pada lambung tikus.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis terendah dan dosis dari daun cincau (Cyclea barbata Miers) yang paling efektif dalam mengurangi jumlah dan diameter tukak lambung.

Perlu pemeriksaan lebih lanjut dalam uji toksisitas dan uji klinis dari daun cincau. Penambahan hewan coba yang lebih banyak pada tiap perlakuan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Peptic Ulcer. http://www.websurb.com. 20 Oktober2006

Anonim. 2006. Ulkus Peptikum. http://www.medicatstore.com. 20 Oktober2006

Arief Hariana. 2004. Cincau Rambat: Tanaman Obat & Khasiatnya. Seri 1. Bandung. 85-88.

Azali Arif, Udin Sjamsudin. 1995. Obat Lokal. Dalam: Gan.S. eds: Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia. 501-508.

Edit. 2005. Peptic Ulcer. http://www.en.wikipedia.org. 31 Agustus 2005.

Freddy Wilmana. 1995. Analgetik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai: Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia. 207-213.

Ganong W. F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. 472-475

Grossman, M. I. 1981.Facts and Mhyths About Causes of Ulcers. In: Peptic Ulcer A Guide for the Practicing Physician. Chicago: Year Book Medical Publisher, Inc. , p: 14-18

Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. 1018-1019, 1052-1054.

Jazanul Anwar. 2000. Obat-obat Saluran Cerna: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Hipokrates. 27-41

Martini Frederic. 2004. Fundamental of Anatomy and Physiology. 6th Edition. Pearson Educational International. 890-897.

Perry, Lily M. 1980. Medical Plant of Cast and Southeast Asia. Cambridge, Massachusetts, London England: 291-292

Samiran. 2000. Cincau Menyembuhkan Tukak Lambung.

http://www.indomedia.com/intisari/2000/agustus/cincau.htm, 15 September2006

Sujono Hadi. 2002. Lambung dalam: Gastroenterologi. Edisi 7. Bandung: Alumni. 146-247.

Snell R.S. 1997. Anatomi Klinik. Bagian 1. Edisi 3. Jakarta: EGC. 231-236.


(6)

31

Wilson, Lorraine M,: Lester, Lula B. 1995. Lambung dan Duodenum. Dalam: Price, Sylvia A,: Wilson, Lorraine M,: Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Buku I. Edisi 4. Terjemahan Peter Anugerah. Jakarta: EGC, hal: 371-378

http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-098.pdf, 23 Desember2006

http://www.biotech.um.edu.mt/.../GITHTLM/stomach1.htm, 25 November2006

http://www.herbal.inet.wen.id/, 25 November2006

http://www.med-ars.it/galleries/gastro9.htm, 25 November2006

http://www.nganjuk.go.id/ina/ttg.php?id=6, 23 Desember2006