Healthy Resto With Sponge Concept.

(1)

i

ABSTRAK

Sehat merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Tingkat kesehatan manusia yang semakin lama semakin mengalami banyak penurunan, menjadi alasan utama dalam perancangan Healthy Resto. Healthy Resto merupakan sebuah restaurant yang memperhatikan masalah kesehatan melalui makanan organik. Perancangan Healhty Resto dengan konsep sponge yang berlokasi dekat dengan perumahan dan tempat wisata merupakan solusi yang baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar akan makanan sehat organik. Pengaplikasian konsep sponge pada desain Healthy Resto tampak pada area masuk utama, area makan dan healthy shop dan fasilitas lainnya.


(2)

ii ABSTRACT

Health is one of the most essential need in human life. The worsening rate of human's health is the main reason for the design of Healthy Resto. Healthy Resto is a restaurant that tries to tackle this health problem through organic food. The design of Healthy Resto with the concept of sponge that is located close to the housing and tourism complex is a good solution to fill in the need of the surrounding population for a healthy organic food. The application of the sponge concept in the design of Healthy Resto will be seen in the main area, eating area, healthy shop and other facilities.


(3)

iii DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii-iv

DAFTAR ISI v-ix

DAFTAR PUSTAKA x

DAFTAR GAMBAR xi-xiii

DAFTAR BAGAN xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1-2

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Perancangan 3

1.4 Manfaat Perancangan 3

1.5 Batasan Perancangan 3

1.6 Sistematika Penulisan 4

BAB II LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HEALTHY RESTO 5

2.1 SEHAT 5

2.1.1 Definisi Sehat 5-7


(4)

iv

2.1.3 Aspek – Aspek Pendukung Kesehatan 8-9

2.1.4 Batasan Sehat 10-11

2.1.3 Sehat Psikologis 11-12

2.2 RESTORAN 13

2.2.1 Definisi Restoran 13

2.2.2 Klasifikasi Restoran 14-16

2.2.3 Jenis Restoran 16

2.2.4 Sistem Pelayanan di Restoran 16-22

2.3 PSIKOLOGIS WARNA 22-23

2.3.1 Efek Psikologis Warna 23-26

2.5 PERANCANGAN DAPUR 26-28

2.5.1 Standar tata letak dapur 28-32

2.5.2 Work Zones in Kitchen 33

2.5.3 Minimum Area untuk perancangan dapur 33

2.5.4 Standard Guidelines for kitchen Furniture Design 34-35


(5)

v

2.6.1 Restaurant 37

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI 41

3.1 FUNGSI OBJEK STUDI 41-42

3.1.1 Tujuan Didirikan 42-43

3.1.2 Visi dan Misi 43

3.1.3 Sarana dan Fasilitas 43-44

3.2 IDE IMPLEMENTASI KONSEP PADA OBJEK STUDI 44

3.2.1 Penjelasan Konsep 44-45

3.2.2 Ide Konsep 46-54

3.3 ANALISIS FUNGSIONAL 54

3.3.1 User 54-55

3.3.2 Kapasitas Restoran 55-57

3.3.3 Kebutuhan Ruang 57-64

3.3.4 Flow Activity User 64

3.3.5 Hubungan Kedekatan Ruang 65


(6)

vi

3.4.1 Deskripsi Umum 66-68

3.4.2 Denah 69

3.4.3 Analisis Fisik 70-73

3.5 ZONING DAN BLOCKING 73

3.5.1 Zoning 73-74

3.5.2 Blocking 74-75

3.6 STUDI BANDING 75-76

3.6.1 Healthy Choice 76

BAB IV PENERAPAN KONSEP SPONGE PADA

INTERIOR HEALTHY RESTO 77

4.1 PENATAAN DENAH GENERAL 77-78

4.2 POTONGAN GENERAL 79-80

4.3 DENAH KHUSUS 80

4.3.1 Layout Denah Khusus 80-81

4.3.2 Denah Ceiling 81

4.3.3 Denah Lantai 82

4.3.4 Potongan Khusus 83-84

4.3.5 Detail Kolom 84


(7)

vii

4.3.7 Detail Waving Wall 85

4.3.8 Detail Kursi 86

4.3.9 Detail meja 87

4.3.10 Perspektif 87-89


(8)

viii

DAFTAR BAGAN

Hal

Bagan 2.5.1. Use of Kitchen Area Source 27

Bagan 2.5.2. Work Sequence Source 27

Bagan 2.6.1- Interaction relation between man, environment and

machines in an Ergo - System 36

Bagan 3.4.4.1 – FOA lantai 1 64

Bagan 3.4.4.2 – FOA lantai 1 64

Bagan 3.4.5.1 – Kedekatan Ruang lantai 1 65


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.5.1.1 - One sided kitchen Source 29

Gambar 2.5.1.2 - L kitchen Source 30

Gambar 2.5.1.3 - Galley Kitchen Source 30

Gambar 2.5.1.4 - U Kitchen Source 31

Gambar 2.5.1.5 – Kitchen work triangle Source 32

Gambar 2.3.2.1 - Workzones in Kitchen Source 33

Gambar 2.5.4.1 – Recommended dimensions for designing a compact kitchen 34 Gambar 2.5.4.2 – Recommended dimensions for kitchen Furniture 35

design Source

Gambar 2.6.1 – ukuran meja-kursi 37

Gambar 2.6.2 – standar layout dapur 38

Gambar 2.6.3 - Standar furniture dapur 38

Gambar 2.6.4 - Display toko 39

Gambar 2.6.5 – Display toko 39

Gambar 2.6.6 – Display Toko 40

Gambar 2.6.7 – Display Toko 40

Gambar 3.2.1 44

Gambar 3.2.1 – Sponge 45

Gambar 3.2.2.1 – Konsep bentuk 45


(10)

x

Gambar 3.2.2.3 – study image 48

Gambar 3.2.2.4 – sirkulasi radial 48

Gambar 3.2.2.5 – Konsep Warna 49

Gambar 3.2.2.6 - Kaca 51

Gambar 3.2.2.7 - Alumunium 51

Gambar 3.2.2.8 - Acrylic 51

Gambar 3.2.2.9 – classic marmer beige 52

Gambar 3.2.2.10 – karpet 52

Gambar 3.2.2.11 – Parquet 52

Gambar 3.2.2.12 - Kayu Dolken 52

Gambar 3.2.2.13 – fiber board 53

Gambar 3.2.2.14 – Batu Alam 53

Gambar 3.2.2.15 – Pencahayaan Alami 53

Gambar 3.3.1 Site Analysis 66

Gambar 3.2.2 – Kawasan pertokoan 67

Gambar 3.2.3 – Nirwana Epecterum 68

Gambar 3.3.2 - Denah 69

Gambar 3.3.2.2 Tampak 69

Gambar 3.3.2.3 Potongan 69

Gambar 3.5.1.1 – Zoning Lantai 1 73

Gambar 3.5.1.2 – Zoning Lantai 2 74


(11)

xi

Gambar 3.5.2.2 – Blocking Lantai 2 75

Gambar 3.6.1.1 - Mini Market 76

Gambar 3.6.1.2 – Restaurant 76

Gambar 4.1.1 Denah General Lantai 1 77

Gambar 4.1.2 Denah General Lantai 2 78

Gambar 4.1.3 Potongan General A-A’ 79

Gambar 4.1.4 Potongan General B-B’ 79

Gambar 4.1.5 Denah Khusus lantai 1 (1) 80

Gambar 4.1.6 Denah Khusus lantai 1 (2) 81

Gambar 4.1.7 Denah Khusus ceiling 81

Gambar 4.1.8 Denah Khusus lantai 82

Gambar 4.1.9 Potongan A dan Potongan B 83

Gambar 4.1.10 Potongan C dan Potongan D 83

Gambar 4.1.11 detail Kolom 84

Gambar 4.1.11 detail Partisi 85

Gambar 4.1.12 waving wall detail 85

Gambar 4.1.13 furniture 1 86

Gambar 4.1.14 detail meja makan 87

Gambar 4.1.15 perspektif 87

Gambar 4.1.16 perspektif 88

Gambar 4.1.17 perspektif 88


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sehat merupakan suatu keadaan ideal bagi setiap orang. Dan setiap orang dianggap mampu untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri hingga batas-batas tertentu. Namun persoalan akan menjadi lain ketika seseorang jatuh sakit, sehingga membuat kesehatan idealnya pun berkurang. Dengan demikian, kesehatan merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan.

Salah satu cara yang paling mudah dalam menjaga kesehatan adalah dengan menjaga asupan makanan yang di konsumsi. Semakin maraknya jumlah


(13)

2

restaurant yang menyajikan makanan sehat seperti makanan organik merupakan salah satu contoh fasilitas yang memperhatikan masalah kesehatan dari segi panganan. Tetapi sampai saat ini masih belum ada sebuah fasilitas yang tidak hanya menyajikan makanan organik saja, tetapi juga berikut dengan fasilitas pendukung seperti konsultasi mengenai makanan yang sesuai dengan konsumennya.

Konsep perancangan restaurant ini adalah menyediakan fasilitas makan yang dilengkapi dengan konsultasi-konsultasi tentang makanan yang akan dikonsumsi oleh konsumennya, restaurant ini diberi nama Healthy Resto. Untuk konsep desain yang digunakan pada Healthy Resto ini adalah sponge. Filosofi dari sebuah sponge yang dapat membantu membersihkan wadah dari kotoran, digunakan sebagai konsep perancangan resto ini, yang bertujuan membantu konsumen dalam menjaga kebersihan diri melalui makanan yang dikonsumsi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang ada, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana mendesain layout sebuah resto yang menangani masalah kesehatan melalui makanan organik?


(14)

3

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan Healthy Resto ini adalah sebagai berikut :

1. Mengimplementasikan konsep sponge ke dalam interior untuk menciptakan suasana restaurant yang refreshing.

2. Membuat sebuah penataan layout yang unik dalam mendukung perancangan Healthy Resto berdasarkan konsep sponge.

3. Memaksimalkan pencahayaan alami yang didapat dari existing bangunan.

1.4 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat perancangan Healthy Resto ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menciptakan suasana yang baru bagi konsumen dengan memanfaatkan konsep sponge.

b. Memberikan gambaran yang lebih jelas dan nyata mengenai penerapan desain interior berbasis kesehatan.

1.5 Batasan Perancangan

Adapun batasan perancangan desain Healthy Resto ini yaitu menciptakan ruangan yang dapat menciptakan suasana mood yang baik dengan tujuan recovery dan refreshing kesehatan secara fisik dan psikologis.


(15)

4

1.6 Sistematika Penulisan

1. Dalam Bab I yaitu, Bab pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan perancangan dan sistematika penulisan.

2. Dalam Bab II yaitu Bab yang berisikan literatur – literatur, tinjauan pustaka, standard fungsi dan studi ergonomi yang menjadi dasar perancangan Healthy Resto.

3. Dalam Bab III yaitu Bab Perancangan Healthy Resto, menjelaskan tentang objek studi, site analysis, konsep dan tema perancangan, analisis fungsional dan programming, zoning, blocking, kebutuhan ruang, buble diagram, dan studi image.

4. Dalam Bab IV yaitu, Bab Penerapan konsep sponge pada interior Healthy Resto yaitu mengenai aplikasi desain pada arsitektur.

5. Dalam Bab 5 yaitu, Bab Simpulan dan Saran, menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran Penulis terhadap Tugas Akhir yang dibuat.


(16)

90

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penjabaran dan penggambaran diatas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah konsep sponge dapat diimenpletasikan dengan baik dalam interior Healthy Resto sesuai dengan filosofinya. Olahan sponge dapat menghasilkan bentukan-bentukan organik yang jarang dilihat mata dan existing building yang dikelilingin jendela kaca, sangat membantu dalam pengolahan interior yang ingin menciptakan suasana yang membuat refreshing.


(17)

91

5.2 Saran

Demikian laporan yang telah penulis buat dalam merancang sebuah restoran dengan konsep sponge, semoga dapat membangun inspirasi pembaca dalam menggubah bentukan-bentukan desain dan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Terimakasih.


(18)

i

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996. Neufert, Ernst. Data Arsitek. 33rd ed.Editor Sunarto Tjahjadi. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 1997.

Panero, Julius. And Martin Zelnik. Human Dimension & Interior Space. New York: Whitney Library of Design, 1979.

Pile, John F. Interior Design. Japan: Prentice Hall Inc., 1988.

diambil hari selasa, tgl 20 oktober 2010, pk. 07.47 pm wib

diambil hari selasa, tgl 20 oktober 2010, pk. 10.45 pm wib

diambil hari sabtu, 5 juni 2011, pk. 11.13

diambil hari rabu, 8 juni 2011, pk. 01.00


(1)

restaurant yang menyajikan makanan sehat seperti makanan organik merupakan salah satu contoh fasilitas yang memperhatikan masalah kesehatan dari segi panganan. Tetapi sampai saat ini masih belum ada sebuah fasilitas yang tidak hanya menyajikan makanan organik saja, tetapi juga berikut dengan fasilitas pendukung seperti konsultasi mengenai makanan yang sesuai dengan konsumennya.

Konsep perancangan restaurant ini adalah menyediakan fasilitas makan yang dilengkapi dengan konsultasi-konsultasi tentang makanan yang akan dikonsumsi oleh konsumennya, restaurant ini diberi nama Healthy Resto. Untuk konsep desain yang digunakan pada Healthy Resto ini adalah sponge. Filosofi dari sebuah sponge yang dapat membantu membersihkan wadah dari kotoran, digunakan sebagai konsep perancangan resto ini, yang bertujuan membantu konsumen dalam menjaga kebersihan diri melalui makanan yang dikonsumsi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang ada, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana mendesain layout sebuah resto yang menangani masalah kesehatan melalui makanan organik?


(2)

3

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan Healthy Resto ini adalah sebagai berikut :

1. Mengimplementasikan konsep sponge ke dalam interior untuk menciptakan suasana restaurant yang refreshing.

2. Membuat sebuah penataan layout yang unik dalam mendukung perancangan Healthy Resto berdasarkan konsep sponge.

3. Memaksimalkan pencahayaan alami yang didapat dari existing bangunan.

1.4 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat perancangan Healthy Resto ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menciptakan suasana yang baru bagi konsumen dengan memanfaatkan konsep sponge.

b. Memberikan gambaran yang lebih jelas dan nyata mengenai penerapan desain interior berbasis kesehatan.

1.5 Batasan Perancangan

Adapun batasan perancangan desain Healthy Resto ini yaitu menciptakan ruangan yang dapat menciptakan suasana mood yang baik dengan tujuan recovery dan refreshing kesehatan secara fisik dan psikologis.


(3)

1.6 Sistematika Penulisan

1. Dalam Bab I yaitu, Bab pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan perancangan dan sistematika penulisan.

2. Dalam Bab II yaitu Bab yang berisikan literatur – literatur, tinjauan pustaka, standard fungsi dan studi ergonomi yang menjadi dasar perancangan Healthy Resto.

3. Dalam Bab III yaitu Bab Perancangan Healthy Resto, menjelaskan tentang objek studi, site analysis, konsep dan tema perancangan, analisis fungsional dan programming, zoning, blocking, kebutuhan ruang, buble diagram, dan studi image.

4. Dalam Bab IV yaitu, Bab Penerapan konsep sponge pada interior Healthy Resto yaitu mengenai aplikasi desain pada arsitektur.

5. Dalam Bab 5 yaitu, Bab Simpulan dan Saran, menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran Penulis terhadap Tugas Akhir yang dibuat.


(4)

90

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penjabaran dan penggambaran diatas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah konsep sponge dapat diimenpletasikan dengan baik dalam interior Healthy Resto sesuai dengan filosofinya. Olahan sponge dapat menghasilkan bentukan-bentukan organik yang jarang dilihat mata dan existing building yang dikelilingin jendela kaca, sangat membantu dalam pengolahan interior yang ingin menciptakan suasana yang membuat refreshing.


(5)

5.2 Saran

Demikian laporan yang telah penulis buat dalam merancang sebuah restoran dengan konsep sponge, semoga dapat membangun inspirasi pembaca dalam menggubah bentukan-bentukan desain dan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Terimakasih.


(6)

i

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka, 1996. Neufert, Ernst. Data Arsitek. 33rd ed.Editor Sunarto Tjahjadi. Jakarta:

Penerbit Erlangga, 1997.

Panero, Julius. And Martin Zelnik. Human Dimension & Interior Space. New York: Whitney Library of Design, 1979.

Pile, John F. Interior Design. Japan: Prentice Hall Inc., 1988.

diambil hari selasa, tgl 20 oktober 2010, pk. 07.47 pm wib

diambil hari selasa, tgl 20 oktober 2010, pk. 10.45 pm wib

diambil hari sabtu, 5 juni 2011, pk. 11.13

diambil hari rabu, 8 juni 2011, pk. 01.00