PENGARUH PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU JUJUR PADA SISWA KELAS XI-IPS SMAN 15 MEDAN T.A 2013/2014.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
MENGGUNAKAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK
DALAM MENINGKATKAN PERILAKU JUJUR
PADA SISWA KELAS XI-IPS
DI SMAN 15 MEDAN
T.A 2013/2014

SKRIPSI

Oleh:
ISMI NOVIANTI SITUMORANG
NIM 109151026

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh

Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Kelompok Dalam Meningkatkan
Perilaku Jujur Pada Siswa Kelas XI-IPS SMAN 15 Medan”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana bagi mahasiswa jenjang S1 Psikologi Pendidikan Bimbingan dan Konseling.
Selama penyelesaian skripsi ini penulis menjalani berbagai kesulitan oleh karena
keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi dan penulis menyadari tidak
akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan, saran, bantuan, dan dukungan moral
dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S, selaku Dekan FIP UNIMED dan juga sebagai dosen
pembimbing saya yang selalu dengan sabar, penuh perhatian dan keikhlasan dalam
memberikan bimbingan, dukungan, motivasi, serta arahan dalam penyusunan skripsi
ini
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, selaku Pembantu Dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut M.Pd selaku
Pembantu Dekan III FIP UNIMED
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan
Bimbingan dan Konseling, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan
Psikologi Pendidikan Bimbingan dan Konseling UNIMED


ii

5. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons, Ibu Kemali Syarif, M.Pd, Ibu Dra. Zuraida
Lubis, M.Pd, selaku dosen penyelaras sekaligus dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran, arahan, dan kritikan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty M.S, Kons, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama perkuliahan kepada penulis.
7. Bapak/Ibu Dosen, beserta staf pegawai Jurusan Psikologi Pendidikan Bimbingan dan
Konseling FIP UNIMED
8. Bapak Drs. Darwin Siregar, M.Pd, selaku Kepala Sekolah,guru Bk dan guru-guru
yang mengajar yang membantu peneliti, terima kasih atas kerjasamanya yang telah
diberikan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahandaku Budiman B Situmorang
dan Ibundaku Herlina Br Matondang terima kasih atas segala curahan kasih sayang
yang diberikan kepada penulis dan juga dukungan baik itu dalam segi moral ataupun
materi.
10. Tak lupa juga terima kasih buat Abang ku Demak Situmorang, A.md, dan juga adikadik ku tersayang Yogi Petrus Warmansen Situmorang, Michael Apriadi Situmorang
dan Yudi Yohanes Situmorang atas doa, dan dukungannya selama ini.
11. Tidak lupa juga buat saudara-saudaraku yang telah memberikan nasehat dan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.
12. Sahabat ku tersayang Anjani Br Tarigan S.Pd dan Sanovaria S.Pd terima kasih buat
semangat dan dukungan yang diberikan selama ini.
13. Rekan-rekan BK Reguler A,terima kasih buat kebersamaannya sekalipun sudah
banyak teman yang terlebih dahulu menyelesaikan studinya.
14. Siswa-siswi SMAN 15 Medan kelas XI IPS 1 terima kasih buat waktu dan
kesediaannya menjadi subjek penelitian dalam menyelesaikan penullisan skripsi ini.

iii

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan dari isi, bahasa maupun
penulisan. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan skripsi ini, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang
mendalam

Medan, Februari 2014
Penulis

Ismi Novianti Situmorang

NIM 109151026

iv

Abstrak
Ismi Br Situmorang. NIM. 109151026.Pengaruh Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Perilaku Jujur Pada Siswa
Kelas XI-IPS SMAN 15 Medan T.A 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan. 2013.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan teknik diskusi
kelompokberpengaruh dalam peningkatan perilaku jujur pada siswa kelas XI-IPS SMAN 15
Medan?Sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
teknik diskusi kelompok dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan perilaku jujur
pada siswa.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan
memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Subjek
penelitian adalah siswa kelas XI-IPS SMAN 15 Medan, dengan jumlah siswa sebanyak33
orang. Adapun sampel yang digunakan adalah 12 orang siswa. Instrumen yang digunakan
adalah angket untuk menjaring data tentang pemahaman perilaku jujur pada siswa yang

sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 35 item
angket yang disebarkan diketahui ada 22 item yang valid dan 13 item soal yang tidak valid,
yaitu soal no. 5,8,15,16,18,20,23,27,28,30,31,33 dan 34. Jadi soal yang diberikan terhadap 12
sampel berjumlah 22 item. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Kelompok. Teknik analisis data menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian layanan Bimbingan
Kelompok teknik diskusi kelompok pada siswa kelas XI-IPS SMAN 15 Medan. Hal ini teruji
dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung adalah 5,91
>ttabel adalah 1,78 . maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif yang
signifikan melalui bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok pada siswa kelas XI-IPS
SMAN 15 Medan dapat diterima.

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN ...................................................... 1

A. Latar Belakang ........………………………...............................

1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................

5

C. Pembatasan Masalah .………………………..............................

5

D. Rumusan Masalah ...………………………................................

6

E. Tujuan Penelitian ....………………………................................

6


F. Manfaat Penelitian ..………………………................................

6

BAB II : KAJIAN TEORI .………………………................. 8
A. Kerangka Teori .......………………………................................

8

1. Perilaku Jujur ...........................................................……….....

8

1.1. Pengertian Perilaku .............................................................

8

1.2. Pengertian Jujur ..................................................................

9


2. Perilaku Jujur ...........................................................................

9

3. Bimbingan Kelompok .......................................................

10

3.1. Pengertian Bimbingan Kelompok ................................

10

3.2. Tujuan Bimbingan Kelompok .....................................

11

3.3. Asas Bimbingan Kelompok .........................................

13


3.4. Tahap Kegiatan Bimbingan Kelompok .........................

13

v

3.5. Bentuk-bentuk Bimbingan Kelompok ..........................

13

3.6. Pengertian Diskusi Kelompok .....................................

15

3.6.1. Tujuan Teknik Diskusi ...........................................

18

3.6.2. Langkah-langkah Teknik Diskusi .............................


20

3.6.3. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Diskusi ...............

20

B. Kerangka Konseptual ...........................................................

22

C. Hipotesis Penelitian .............................................................. .......

22

BAB III : METODE PENELITIAN ....................................... 23
A. Jenis Penelitian ...............................................................

.......


23

B. Subjek Penelitian ...........................................................

.......

24

C. Operasional Variabel Penelitian ............................................

24

1. Variabel Penelitian .......................................................... .......

24

2. Definisi Operasional ........................................................

24

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................

25

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................

29

F. Teknik Analisis Data ............................................................ .......

29

1. Validitas ....................................................................... .......

29

2. Realibilitas ..............................................................

.......

30

3. Uji Perbedaan ................................................................. .......

31

G. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................

31

1. Lokasi Penelitian ............................................................

31

2. Waktu Penelitian ............................................................

31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...... 32
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................

vi

32

B. Persiapan Penelitian ...............................................................

33

C. Pelaksanaan Penelitian ...........................................................

33

D. Pengujian Persyaratan Analisis Data ........................................

34

E. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...............................................

35

F. Pembahasan Penelitian ...................................................

36

........

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN.................................. 37
A. Kesimpulan ........................................................................... ......... 37
B. Saran-saran .......................................................................... ......... 38

DAFTAR PUSTAKA .................................................................39
LAMPIRAN.

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Tabel Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ....................... 26
3.2 Tabel Kisi-kisi Angket Perilaku Jujur sebelum diuji coba .....................

27

3.3 Tabel Kisi-kisi Angket Perilaku Jujur setelah diuji coba ........................

28

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Secara psikologis masa remaja merupakan kelanjutan dari masa-masa sebelumnya
dan merupakan tahap kematangan mental dalam persiapan mencapai kedewasaan. Masa
remaja dari sudut sosiologis merupakan jembatan antara masa anak-anak yang penuh
ketergantungan dengan masa dewasa yang penuh dengan kebebasan sebagai anggota
masyarakat dan bertanggungjawab, sedangkan dari segi biologis masa remaja ditandai
dengan perubahan organ-organ jasmaniah yaitu matangnya beberapa unsur jasmani, termasuk
kematangan kelenjar seksusal.
Karakteristik psikologis siswa usia remaja adalah masa-masa dominan dalam
pembentukan karakter dan kepribadian. Fase ini mulai dari periode kanak-kanak akhir (late
childhood), hingga periode dewasa awal (early adulthood). Pada fase itu anak didik memiliki
kecenderungan untuk mengikuti atau meniru tata nilai dan perilaku di sekitarnya, mulai
masaknya organ-organ seksual, pengambilan pola prilaku dan nilai-nilai baru, serta
tumbuhnya idealisme untuk pemantapan identitas diri. Jika pada fase itu dilakukan proses
penanaman nilai-nilai moralitas secara sempurna maka akan menjadi pondasi dasar sekaligus
menjadi warna kepribadian anak didik ketika dewasa kelak.
Zaman sekarang yang semakin berkembangnya teknologi berdampak pada pola pikir
yang serba cepat dan instan. Memang semakin maju dan semakin baik, tetapi disisi lain ada
dampak negatif yang terjadi, antara lain meningkatnya perilaku tidak jujur
Jujur adalah suatu sifat/perangai seseorang baik dalam bentuk perkataan maupun
dalam bentuk sikap dan tingkah laku. Jujur disini adalah bentuk kesederhanaan seseorang

1

terhadap kenyataan yang dialaminya, dan tidak merubah keadaan keadaan dengan bentuk
apapun.
Menurut Lickona (dalam Agus Zaenul Fitri, 2012:11) sebuah bangsa sedang menuju
jurang kehancuran jika memiliki sepuluh tanda-tanda, seperti meningkatnya kekerasan
dikalangan remaja, membudayanya ketidakjujuran, sikap fanatik terhadap kelompok/peer
group, rendahnya rasa hormat terhadap guru dan orang tuaa, semakin kaburnya moral baik
dan buruk, penggunaan bahasa yang buruk, meningkatnya perilaku merusak diri seperti
penyalahgunaan narkoba,alkohol,seks bebas, rendahnya rasa tanggung jawab sebagai
individu dan sebagai warga negara, menurunnya etos kerja dan adanya rasa saling curiga dan
kurangnya kepedulian diantara sesama.
Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah yang strategis, menyeluruh dan
berkesinambungan, bisa dipastikan kita akan kehilangan satu generasi yang bermoral.
Berbagai alternatif guna mengatasi krisis tersebut, memang sudah dilakukan pemerintah
beserta stakeholder. Seperti membuat peraturan,perundangan,peningkatan upaya pelaksanaan
dan penerapan hukum yang lebih kuat.
Menurut kemendiknas (dalam Agus Wibowo, 2012:13), Pendidikan dianggap sebagai
alternatif yang bersifat preventif. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan
diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa ini dalam berbagai aspek,
serta dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan lainnya.
Berdasarkan beberapa penelitian otak terkini, diketahui bahwa bagaimana anak
belajar untuk berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana ia mengontrol perasaannya,
sangat dipengaruhi dari pengalamannya terdahulu, sementara kemampuan sosial dan emosi
ini sangat berperan dalam menentukan kesuksesan belajar anak di masa yang akan datang.
Menurut Undang-Undang RI No.2 Tahun 1985, pendidikan bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu manusia yang

2

beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa. Pada hakekatnya,
berdasarkan tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan dilaksanankan bukan sekedar untuk
mengejar nilai-nilai, melainkan memberikan pengharapan kepada setiap orang agar dapat
bertindak benar sesuai norma masyarakat dan bidangnya berdasarkan kaidah-kaidah
keilmuan.
Semangat keilmuan atau semangat mencari kebenaran dikembangkan secara luas di
berbagai lembaga dan di masyarakat. lembaga yang paling bertanggung jawab
mengembangkannya adalah lembaga pendidikan. Namun pada pendidikan tingkat SMA,
perilaku jujur para siswa masih kurang.
Menanamkan

nilai

pendidikan terasa semakin sulit.
Dapat kita saksikan

kejujuran,
Salah

terutama

satu penyebabnya adalah

secara terang benderang tidak adanya kesamaan

di

lingkungan

krisis

keteladanan.

antara kata-kata dan

perbuatan yang semakin merambah hampir di setiap rana kehidupan.Sudah bukan rahasia
lagi bahwa di lembaga pendidikan, dapat dijumpai perilaku tidak jujur yang dilakukan
individu di sekolah. Mulai dari siswa yang menyontek, sering alasan tidak masuk kelas,
sering telat masuk kelas, alasan tidak mengerjakan PR dan lain-lain.
Di SMAN 15 Medan, banyak ditemui siswa yang masih suka mencontek, suka
berbohong, mengatakan berbagai alasan saat tidak mengerjakan tugas, tidak memberitahukan
jika menemukan sesuatu barang, dan semua hal itu menunjukkan perilaku jujur yang kurang.
Berangkat dari persoalan yang dihadapi dan bahwa karakter individu berkembang
terus sepanjang hayat, maka perlu upaya sungguh-sungguh untuk memaksimalkan perilaku
jujur

dengan menggunakan cara yang efektif. Salah satu cara untuk mengembangkan

perilaku jujur adalah dengan melaksanakan bimbingan kelompok menggunakan teknik

3

diskusi kelompok, dalam bimbingan kelompok siswa dibimbing secara berkelompok dengan
membahas topik yang berkaitan dengan pembentukan perilaku jujur siswa.
Alasan menggunakan kelompok juga dikemukakan oleh Tohirin (2007:289).
“dilakukan untuk membantu siswa memecahkan masalah melalui kelompok”. Dengan
kelompok maka anak juga belajar berpartisipasi dengan sebaik-baiknya. Disamping itu anak
juga belajar berfikir, belajar bertanggung jawab. Pada umumnya kegiatan bersama-sama akan
lebih baik hasilnya daripada dilakukan sendiri. Diharapkan, melalui kegiatan bimbingan
kelompok ini akan mampu meningkatkan perilaku jujur siswa, yang pada akhirnya akan
berdampak pada prestasi akademik yang tinggi.
Menurut Gazda (prayitno & amti, 2004: 309) Bimbingan kelompok adalah layanan
bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok. Bimbingan kelompok disekolah
merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun
rencana dan keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok
diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial.
Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu sebagai klien
secara berkesinambungan agar individu tersebut dapat/mampu mengenal dirinya dan dapat
mengatasi masalah-masalah yang dialaminya serta bertanggung jawab terhadap dirinya
sendiri demi masa depan, dan mencapai kehidupan efektif sehari-hari untuk mencapai tujuan
tersebut
Tujuan

khusus

bimbingan

kelompok

membahas

topik-topik

tertentu

yang

mengandung permasalahan yang aktual (hangat), penting dan menjadi perhatian peserta,
seperti masalah kecerdasan emosi. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan
topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap
yang menjunjung diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Dalam hal ini
berkomunikasi, verbal maupun non verbal ditingkatkan.

4

Dari uraian di atas jelas bahwa di dalam dunia pendidikan tidak hanya bidang ke
ilmuan saja yang penting dipelajari dan dilaksanakan, akan tetapi harus ada kolaborasi antara
pemahanam keilmuan dengan pembentukan karakter peserta didik, sehingga menghasilkan
generasi-generasi yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam keilmuan maupun dalam
karakter melalui kegiatan bimbingan kelompok. Sehingga, Peneliti tertarik untuk mengangkat
judul penelitian : “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok menggunakan teknik diskusi
kelompok dalam meningkatkan perilaku jujur pada siswa kelas XI-IPS di SMA N 15 Medan
T.A 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian Latar belakang tersebut, maka peneliti menidentifikasikan masalah
penelitian ini adalah :
1. Banyak siswa yang masih suka berbohong saat terlambat masuk sekolah
2. Banyak ditemui siswa yang suka mencontek
3. Masih banyak ditemui siswa yang tidak memberitahukan jika menemukan suatu
barang.

C. Batasan Masalah
Mengingat bahwa terdapat beberapa cara dalam mengembangkan karakter siswa,
maka dalam penelitian ini peneliti membatasi pada cara memberi bimbingan kelompok
menggunakan teknik diskusi kelompok yang dapat meningkatkan perilaku jujur siswa.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Dalam
perumusan masalah penulisan membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang
diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut :

5

“apakah perilaku jujur siswa lebih tinggi sesudah diberikan bimbingan kelompok dari pada
sebelum diberikan bimbingan kelompok menggunakan teknik diskusi kelompok?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknik diskusi kelompok
dalam layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan perilaku jujur pada siswa kelas IXIPS di SMA N 15 Medan T.A 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat secara teoritis maupun praktis :
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan peneliti tentang pentingnya bimbingan kelompok dengan menggunakan
teknik diskusi kelompok dalam peningkatan perilaku jujur siswa.
2. Manfaat praktis
a. Sebagai masukan informasi pada lembaga pendidikan, masyarakat dan instansi yang
terkait dengan pengembangan perilaku jujur
b. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan dan sumber referensi dalam penelitian dibidang
yang sama
c. Bagi guru pembimbing,, hasil penelitian ini menambah pengalaman membimbing perilaku
jujur.
d. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan pada kepala sekolah dan guru di SMA N 15 Medan
dalam usaha peningkatan perilaku jujur siswa.
e. Bagi pembaca, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai referensi mengenai pengaruh
bimbingan kelompok menggunakan teknik diskusi kelompok dalam meningkatkan
perilaku jujur.
f. Bagi siswa yang memiliki perilaku jujur kurang, sebagai masukan dalam membantu
meningkatkan prestasi dengan penerapan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok.

6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bimbingan kelompok adalah layanan pemberian bantuan kepada peserta didik yang
dilakukan oleh seorang konselor melalui kegiatan kelompok yang dapat berguna untuk
mencegah berkembangnya masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
Diskusi kelompok adalah suatu teknik bimbingan kelompok yang terdiri dari tiga orang
atau lebih, yang dilaksanakan dengan jalan mendiskusikan masalah tersebut secara bersamasama dibawah pimpinan kelompok.
Jadi layanan Bimbingan Kelompok teknik Diskusi kelompok merupakan teknik dimana
siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Dengan
diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya dalam memecahkan
masalah yang dialami.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian
layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok mempunyai pengaruh yang signifikan
dalam meningkatkan perilaku jujur siswa kelas XI-IPS 1 SMAN 15 Medan, hal ini diketahui
dari data pre-test perilaku jujur siswa dengan responden 12 orang, terdapat skor terendah 47
dan skor tertinggi 78, dengan rata-rata (M) = 56,5 dan standar deviasi (SD) = 11,61 kemudian
data post-test perilaku jujur siswa terdapat skor terendah 63 dan skor tertinggi 82, dengan
rata-rata (M) = 70,4 dan standar deviasi (SD) = 5,96, juga dari hasil perhitungan uji hipotesis
diperoleh harga t hitung > t tabel ( 5,91 > 1,78). Jadi hipotesa yang berbunyi “ada pengaruh yang
signifikan dari pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok terhadap
peningkatan perilaku jujur siswa kelas XI-IPS SMAN 15 Medan T.A 2013/2014, dapat
diterima.

B. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi pihak sekolah terutama konselor, hendaknya lebih memperhatikan dan lebih peduli
dalam upaya meningkatkan perilaku jujur siswa, salah satunya dengan memberilakan
layanan BKP teknik diskusi kelompok.
b. Konselor hendaknya memberikan bimbingan dan kegiatan yang menarik, sehingga siswa
dapat secara sukarela mengikuti kegiatan bimbingan, serta menindaklanjuti kegiatan
bimbingan dengan mengadakan kegiatan bimbingan kelompok, konseling kelompok atau
konseling individu.
c. Bagi siswa/siswi yang karakter jujurnya kurang, hendaknya ada keinginan untuk
mengikuti kegiatan bimbingan kelompok teknik diskusi kelompok dan kegiatan lainnya
yang diadakan sekolah dalam upaya peningkatan perilaku jujur.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.
Fakultas Ilmu Pendidikan. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.
Medan: Unimed.
Gestalt, http:www.google.com/proses pembentukan perilaku-menurut para ahli.html, diakses
24 Januari 2014
Jalius. 2010. (jalius12. Wordpress.com/2010/03/28/pengertian-jujur/), di akses 19 September
K, Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Khusaini,Ahmad.http:www.google.com/m?q=langkah+langkah+pelaksanaan+diskusi+kelom
pok&client=new, diakses 19 September 2013
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta:
Rineka Cipta.
Prayitno & Amti.1999. Dasar-Dasar Bimbingan Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta
Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sulhan, Najib. 2011. Pengembangan Karakter dan Budaya Bangsa. Surabaya :Jaring Pena

1

Thurstone

Louis,

dkk.

http:blogspot.com/2013/04/10-defenisi-perilaku-menurut-para

ahli.html, diakses 24 Januari 2014
Usher,

Usman.http:www.google.com/dinamika
diakses 19 September 2013

2

kelompok=usher+usman&client=new,

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI MANGGUNGAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015 2016

0 16 290

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGEMBANGAN MODEL LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK BUZZ GROUP UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA SMA

0 0 11

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X IA.1 SMAN 1 KINALI

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

0 0 23

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

0 1 125

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI PERILAKU DISKRIMINATIF BERSOSIALISASI SISWA KELAS XI MAL UIN SU MEDAN

0 2 113

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8