UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP SWASTA NUR IHSAN MEDANTAHUN AJARAN 2013 / 2014.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA
MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
DI KELAS VIII SMP SWASTA NUR IHSAN MEDAN
TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Oleh :

Eva Yanti Hasibuan
NIM 409411010
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridha-Nya,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul
" Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui

Pendekatan

Matematika Realistik Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di
Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan Medan Tahun Ajaran 2013 / 2014", disusun
untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulissejak awal hingga
akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs. H. Banjarnahor, M.Pd, Ibu Faiz Ahyaningsih, S.Si, M.Si dan Bapak Drs.

Togi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr.Sahat Saragih,M.Pd selaku dosen
Pembimbing Akademik. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor
Universitas Negeri Medan beserta staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs.
Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua
Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan
Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan
Matematika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Reni
Hasibuan, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Swasta Nur Ihsan dan kepada Bapak
Sarmin S.Pdi selaku guru bidang studi matematika yang telah banyak membantu
dan membimbing penulis selama penelitian serta para guru dan staf administrasi
SMP Swasta Nur Ihsan Medan yang telah memberikan kesempatan serta bantuan
kepada penulis selama melakukan penelitian.

v

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Marlin

Hasibuan, M.Si dan Ibunda Mardiana Siregar, S.Pd, yang telah yang telah banyak
memberi kasih sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.Dan Terima kasih juga
penulis sampaikan kepada adik- adik (Irham Syah Putra, Nida Sri Rahmita dan
Alpian Hasonangan Hasibuan yang telah memberikan doa dan motivasi kepada
penulis dan seluruh keluarga yang terus memotivasi dan mendoakan penulis
dalam penyusunan skripsi ini.
Tak lupa penulis ucapan terima kasih juga untuk Zulfadhli Syarbaini
Siregar dan teman-teman senasib dan seperjuangan DIK A’09 Pendidikan
Matematika yang telah memberikan motivasi dan doa yang tulus.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahanbaik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,

Januari 2014


Penulis,

Eva Yanti Hasibuan
NIM. 409411010

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA
MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
DI KELAS VIII SMP SWASTA NUR IHSAN MEDAN
TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Eva Yanti Hasibuan
(NIM. 409411010)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dan untuk
mengetahui ada atau tidaknya respon siswa dan mengetahui bagaimana efektivitas

pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran realistik di kelas VIII SMP
Swasta Nur Ihsan Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus terdiri dari dua pertemuan.
Subjek dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan
Medan tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang. Objek penelitin ini
adalah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada
materi SPLDVuntuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar observasi kegiatan
guru dan siswa. Pada akhir siklus II instrumen penelitian diberikan angket respon.
Dari hasil tes belajar yang diberikan hasil belajar matematika siswa dari setiap
tindakan yang diberikan meningkat. Pada tes diagnostik diperoleh bahwa
banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu 3 dari 25 orang siswa
(12%) dengan rata-rata kelas 49,4 dengan kemampuan sangat rendah. Hasil
analisis data pada siklus I setelah dilakukan pembelajaran melalui pendekatan
matematika realistik banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 13
dari 25 orang (52%) dengan rata-rata kelas 65,44 dengan kemampuan sedang.
Pada hasil analisis data siklus II banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar
adalah 22 dari 25 orang (88%) dengan rata-rata kelas 85,24 dan mencapai
kemampuan tinggi. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal yaitu minimal
85% dari jumlah siswa, maka daya serap nilai hasil belajar siswa telah mencapai

nilai rata-rata minimal 65. Maka dari hasil belajar siswa melalui pendekatan
realistik pada tiap siklus meningkat dan telah mencapai target ketuntasan belajar
klasikal yang diharapkan.Untuk respon siswa berada pada katergori baik dengan
rata-rata 51 (85%). Berdasarkan respon terhadap semua indikator, pada tiap
indikator diperoleh bahwa indikator I, III, IV dan V berada pada kategori baik dan
pada indikator II berada pada kategori cukup.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan matematika realistik khususnya pada mateti sistem persamaan linier
dua variabel di kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan Medan dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi

Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
x
xi
xii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1

Latar Belakang Masalah


1

1.2

Identifikasi Masalah

7

1.3

Pembatasan Masalah

8

1.4

Rumusan Masalah

8


1.5

Tujuan Penelitian

9

1.6

Manfaat Penelitian

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

10

2.1

Kerangka Teoritis


10

2.1.1

Pengertian Belajar

10

2.1.2

Pengertian Pembelajaran Matematika

11

2.1.3

Hasil Belajar Matematika

13


2.1.4

Efektifitas Pembelajaran

14

2.1.4.1

Ciri – ciri Efektifitas

15

2.1.4.2. Kriteria Efektifitas

15

2.1.5

Respon Siswa

15

2.1.5.1

Jenis – jenis Respon

16

2.1.5.2

Indikator Respon

17

2.1.6

Pengertian Pendekatan Matematika Realistik ( PMR)

17

2.1.6.1

Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik

18

vii

2.1.6.2. Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik

20

2.1.6.3. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Matematika Realistik

21

2.1.6.4. Langkah - Langkah Pembelajaran Matematika Realistik

22

2.2.

Materi Pembelajaran

24

2.2.1

Pengertian Persamaaan Linier Dua Variabel (PLDV)

24

2.2.2

Pengertian Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

24

2.2.3

Perbedaan (PLDV) dan (SPLDV)

25

2.2.4

Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

26

2.3

Membuat Model Matematika dan Menyelesaikan Masalah SPLDV 31

2.4

Kerangka Konseptual

33

2.5

Kajian Penelitian Yang Relevan

34

2.6

Hipotesis Tindakan

35

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian

36
36

3.1.1

Lokasi Penelitian

36

3.1.2

Waktu Penelitian

36

3.2

Subjek dan Objek Penelitian

36

3.2.1

Subjek Penelitian

36

3.2.2

Objek Penelitian

36

3.3

Jenis Penelitian

36

3.4

Prosedur Penelitian

37

3.5

Alat Pengumpul Data

43

3.5.1

Tes

43

3.5.2

Observasi

44

3.5.3

Wawancara

44

3.5.3

Angket (kuesioner)

44

3.6

Analisis Data

45

3.6.1

Reduksi Data

45

3.6.2

Penyajian Data

45

3.6.3

Penarikan Kesimpulan

45

viii

3.6.3.1

Analisis Tingkat Penguasaan Siswa

45

3.6.3.2

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

46

3.6.3.3

Analisis Hasil Observasi

47

3.6.3.4

Analisis Angket Respon Siwa

48

3.7

Indikator Keberhasilan

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

50

4.1.1

Permasalahan I

50

4.1.2

Tahap Perencanaan Tindakan I (AlternatifPemecahan I)

57

4.1.3

PelaksanaanTindakan I

57

4.1.4

Tahap Obsevasi Siklus I

59

4.1.5

Analisis Data I

60

4.1.5.1

Analisis Data Hasil Observasi Siklus I

60

4.1.5.2

Analisis Data Hasil Wawancara

64

4.1.5.3

Analisis Data Tes Belajar I

64

4.1.5.3.1 Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar I

64

4.2.5.3.2. Data Kesulitan Siswa Mengerjakan Tes Hasil Belajar I

65

4.1.6

Kesimpulan

74

4.1.7

Refleksi I

74

4.2

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

75

4.2.1.

Permasalahan II

75

4.2.2.

Alternatif Pemecahan II ( RencanaTindakan II )

76

4.2.3.

Pelaksanaan Tindakan II

76

4.2.4.

Tahap Obsevasi Siklus II

78

4.2.5.

Analisis Data II

79

4.2.5.1.

Analisis Data Hasil Observasi Siklus II

79

4.2.5.2.

Analisis Tes Hasil Belajar II

82

4.2.5.3.

Kesimpulan

84

4.2.5.4.

Refleksi II

85

4.2.5.5 Hasil Angket Respon Siswa

86

ix

4.3.

Pembahasan Penelitian

91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

93

5.1. Kesimpulan

94

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

9

xi

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1.1

Analisis Kesalahan Siswa

6

Tabel 3.1

Tingkat Penguasaan Siswa

45

Tabel 3.2.

Kriteria Penilaian Observasi

47

Tabel 3.3.

Kriteria Persentase Respon Siswa

48

Tabel 4.1

Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Pada Tes Diagnostik

50

Tabel 4.2

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik

51

Tabel 4.3

Data Kesalahan Siswa Kelas Pada Tes Diagostik Soal Nomor 1 51

Tabel 4.4

Data Kesalahan Siswa Kelas Pada Tes Diagostik Soal Nomor 2 53

Tabel 4.5

Data Kesalahan Siswa Kelas Pada Tes Diagostik Soal Nomor 3 54

Tabel 4.6

Daftar Nilai Tes Diagnostik

56

Tabel 4.7

Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus I

58

Tabel 4.8

Deskripsi Nilai Observasi Kegiatan Guru Siklus I

61

Tabel 4.9

Deskripsi Nilai Hasil Kegiatan Siswa Siklus I

62

Tabel 4.10 Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar I

65

Tabel 4.11 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Hasil Belajar I

65

Tabel 4.12 Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 1

66

Tabel 4.13 Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 2

67

Tabel 4.14 Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 3

68

Tabel 4.15 Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 4

69

Tabel 4.16 Data Kesalahan Siswa Pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 5

71

Tabel 4.17 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I

73

Tabel 4.18. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus II

77

Tabel 4.19. Deskripsi Hasil Nilai Observasi Guru Siklus II

80

Tabel 4.20. Deskripsi Hasil Nilai Kegiatan Siswa Siklus II

80

Tabel 4.21 Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar II

82

Tabel 4.22 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Tes Hasil Belajar II

82

Tabel 4.23 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar II

83

Tabel 4.24. Hasil Angket Respon Siswa

86

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.

Gambar Grafik persamaan

27

Gambar 3.1.

Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas

39

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I)

98

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I)

103

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II)

108

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II)

114

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa I (Siklus I)

120

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa II (Siklus I)

122

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa III (Siklus II)

123

Lampiran 8.

124

Lembar Kerja Siswa IV (Siklus II)

Lampiran 9. Kisi - Kisi Tes Diagnostik

125

Lampiran 10. Tes Diagnostik

126

Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Dan Teknik Pensekoran
Tes Diagnostik

127

Lampiran 12. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar I

132

Lampiran 13. Tes Hasil Belajar I

133

Lampiran 14. Alternatif Penyelesaian Dan Teknik Pensekoran
Tes Hasil Belajar

134

Lampiran 15. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar II

139

Lampiran 16. Tes Hasil Belajar II

140

Lampiran 17. Alternatif Penyelesaian dan Teknik Pensekoran Tes Hasil
Belajar II

141

Lampiran 18. Lembar Validitas Tes Diagnostik Validator I

146

Lampiran 19. Lembar Validitas Hasil Belajar I Validator I

147

Lampiran 20. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II Validator I

148

Lampiran 21. Lembar Validitas Tes Diagnostik Validator II

149

Lampiran 22. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I Validator II

150

Lampiran 23. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II Validator II

151

Lampiran 24. Lembar Validitas Tes Diagnostik Validator III

152

Lampiran 25. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar I Validator III

153

xiii

Lampiran 26. Lembar Validitas Tes Hasil Belajar II Validator III

154

Lampiran 27. Analisis Nilai Tes Diagnostik

155

Lampiran 28. Analisis Nilai Tes Hasil Belajar I

157

Lampiran 29. Analisis Nilai Tes Hasil Belajar II

159

Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Guru I (Siklus I)

161

Lampiran 31. Lembar Observasi Kegiatan Guru II (Siklus I)

164

Lampiran 32. Deskripsi Hasil Nilai Observasi Kegiatan Guru Siklus I

167

Lampiran 33. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I (Siklus I)

168

Lampiran 34. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II (Siklus I)

170

Lampiran 35. Deskripsi Hasil Nilai Kegiatan Siswa Siklus I

172

Lampiran 36. Lembar Observasi Kegiatan Guru I (Siklus II)

173

Lampiran 37. Lembar Observasi Kegiatan Guru II (Siklus II)

176

Lampiran 38. Deskripsi Hasil Nilai Observasi Kegiatan Guru Siklus II

179

Lampiran 39. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I (Siklus II)

180

Lampiran 40. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Ii (Siklus II)

182

Lampiran 41. Deskripsi Hasil Nilai Kegiatan Siswa Siklus II

184

Lampiran 42. Kisi – Kisi Angket Respon Siswa

185

Lampiran 43. Angket Respon Siswa

186

Lampiran 44. Nilai Hasil Angket Respon Siswa

188

Lampiran 45. Lembar Validitas Agket Respon Siswa

189

Lampiran 46. Analisis Nilai Angket Respon Siswa

190

Lampiran 47. Nama - Nama Validator

191

Lampiran 48. Hasil Wawancara

192

Lampiran 49. Daftar Nama Siswa Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan Medan 193
Lampiran 50. Nama - Nama Kelompok Siklus I

194

Lampiran 51. Nama - Nama Kelompok Siklus II

195

Lampiran 52. Daftar Kegiatan Penelitian

196

Lampiran 53. Dokumentasi Penelitian

197

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan pelajaran yang dipandang pentingdan dipelajari
oleh setiap peserta didikmulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat
atas sampai perguruan tinggi. Penyebab utama pentingnya belajar matematika
adalah kemampuan siswa bermatematika merupakan landasan dan wahana pokok
yang menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai untuk dapat melatih siswa
berpikir dengan jelas, logis,sistematis, serta memiliki kepribadian dan
keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran

matematika

kemampuanmengomunikasikan

juga

gagasan

berfungsi
dan

bahasa

mengembangkan
melalui

model

matematikayang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik
atau tabel. Semua kemampuan itu dapat dikembangkan melalui belajar
matematika.Hal ini senada dengan pendapat Cornellius (dalam Abdurrahman ,
2009:253) :
" Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis,(2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari,(3) sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman,(4) sarana untuk mengembangkan
kreativitas,dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya" .
Dari pendapat diatas dijelaskan bahwa matematika merupakan pelajaran
yang penting dan tidak lepas dengan kegiatan manusia. Namun saat ini, masih
banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah nilai KKM yang telah ditentukan.
Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah banyak
siswa yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dipelajari.
Seperti yang diungkapkan oleh Sriyanto (2007:7) bahwa :
" Matematika seringkali dianggap sebagai momok yang menakutkan oleh
sebagian besar siswa. Selama ini matematika cenderung dianggap sebagai
pelajaran yang sulit,karena pengalaman tidak menyenangkan banyak siswa
ketika belajar matematika. Hal ini secara tidak langsung akan
mempengaruhi minat siswa terhadap matematika ".

2

Hal senada juga diungkapkan oleh manskur dan Fathani (2003:35)
" Matematika oleh sebagian besar siswa masih dianggap sebagai momok, ilmu
yang kering, teoritis, penuh dengan lambang – lambang, rumus – rumus yang sulit
dan sangat membingungkan ".
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa yaitu metode
atau model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran adalah
metode ceramah, dimana proses belajar masih monoton pada guru, sehingga guru
yang berperan aktif sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang
disampaikan guru. Dari metode tersebut, menyebabkan banyak siswakurang
memahami tentang matematika yang mereka kerjakan. Siswa tidak dapat
mengemukakan atau menggunakan pengetahuan matematika yang mereka miliki,
bahkan siswa tidak dapat menggunakan keterampilan menyelesaikan soal apabila
diberikan soal yang sedikit berbeda dari apa yang dipelajarinya. Akibatnya siswa
mulai merasa jenuh dan bosan selama pembelajaran berlangsung. Slameto
(2010:65) mengungkapkan bahwa :
" Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar
siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat
terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai
bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikan tidak jelas atau sikap
guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran tidak baik, sehingga
siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa
malas belajar " .
Malasnya siswa belajar matematika merupakan masalah yang banyak
dihadapi siswa.Menurut Wijaya (2012:3) alasanyang membuat siswa malas
belajar matematika adalah kurangnya pengetahuan tentang manfaat materi
matematika yang mereka pelajari. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Freudenthal
(dalam Wijaya , 2012:13) bahwa:
" Suatu ilmu pengetahuan akan sulit untuk kita terapkan jika ilmu
pengetahuan tersebut tidak bermakna bagi kita.Kebermaknaan ilmu
pengetahuan juga menjadi aspek utama dalam proses belajar. Proses
belajar akan terjadi jika pengetahuan yang dipelajari bermakna bagi
pembelajar".

3

Freudenthal juga menyatakan bahwa suatu ilmu pengetahuan akan
bermakna bagi pembelajar jika proses belajar melibatkan masalah realistik atau
dilaksanakan

dalamkonteks.

Sebagaimana

yang

diungkapkan

oleh

JenningdanDunne(1999)bahwa :
" Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan
matematika ke dalam situasi kehidupan real. Hal lain yang menyebabkan
sulitnya matematika bagi siswa adalah karena pembelajaran matematika
kurang bermakna. Guru dalam pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan
dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan
kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri ideide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata anak dengan
ide-ide matematika dalam pembelajaran di kelas penting dilakukan agar
pembelajaran bermakna (Soedjadi, 2000; Price,1996; Zamroni, 2000)".
Demikian juga hal serupa yang diungkapkan oleh Van de Henvel-Panhuizen
(dalam Wiyaya, 2012:28) bahwa :
"Bila anak belajar matematika terpisah dari pengalaman mereka seharihari maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikan
matematika berdasarkan pendapat di atas, pembelajaran matematika di
kelas ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika
dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain itu, perlu menerapkan
kembali konsep matematika yang telah dimiliki anak pada kehidupan
sehari-hari atau pada bidang lain sangat penting dilakukan".
Dari pernyataan diatas, untuk memahami matematika dapat diterapkan
atau dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari, karena matematika sangat sering
dilakukan dalam kegiatan sehari – hari tanpa disadari. Sebagaiman yang
diungkapkan oleh Freudenthal bahwa matematika adalah suatu aktivitas manusia.
Salah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi
pengalaman sehari-hari (mathematize of everyday experience) dan menerapkan
matematika

dalam

kehidupan

sehari-hariadalah

PembelajaranMatematika

Realistik (PMR).Dimana Pembelajaran matematika diawali dengan masalah
kontekstual, sehingga memungkinkan siswa menggunakan pengalaman atau
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya secara langsung. Sebagaimana
diungkapkan Soedjadi (2007:43) bahwa:

4

"Masalah kontekstual sangat baik digunakan di awal pembelajaran suatu
topik baru yang diharapkan anak didik dapat ditantang untuk membangun
atau menemukan sendiri cara ataupun suatu pengertian atau sifat tertentu.
Hal itu tidak berarti bahwa masalah kontekstual tidak baik digunakan di
bagian tengah dan akhir pembelajaran suatu topik".
Masalah

kontekstual

tidak

hanya

berfungsi

sebagai

sumber

pematematikaan, tetapi juga sebagai sumber untuk mengaplikasikan kembali
matematika. Masalah kontekstual yang diangkat sebagai topik awal pembelajaran,
hendaknya masalah sederhana yang dikenali oleh siswa. Masalah kontekstual
dalam pembelajaran matematika realistik memiliki fungsi, yaitu:
1. untuk membantu siswa menggunakan konsep matematika
2. untuk membentuk model dasar matematika dalam mendukung pola pikir
siswa bermatematika
3. untuk memanfaatkan realitas sebagai sumber aplikasi matematika dan
4. untuk melatih kemampuan siswa khususnya dalam menerapkan
matematika pada situasi nyata (realitas).
Pada awal pembelajaran guru sering membuka pelajaran dengan tidak
menerapkan atau mengaitkan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan seharihari,sehingga siswa kurang memahami maksud dan tujuan serta manfaat dari
materi yang akan dipelajari. Agar pembelajaran matematika lebih bermakna bagi
siswaperlu diterapkan pendekatan pembelajaran bagi siswa, yaitu pendekatan
pembelajaran matematika realistik. Menurut Van den Heuvel-Panhuizen (dalam
Wijaya, 2012:20) Pendekatan Matematika Realistik menekankan penggunaan
suatu situasi yang dapat dibayangkan (imagineable) oleh siswa.
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel merupakan salah satu
materi di kelas VIII SMP. Materi ini sangat banyak aplikasinya kita temukan
dalam kehidupan sehari - hari. Adapun bentuk masalah yang ada yaitu, masalah
dalam bentuk soal cerita yang berhubungan dengan kegiatan dalam lingkungan
kehidupan yang akan dibentuk ke dalam model matematika.Dalam materi ini,
masih banyak siswa yangmengalami kesulitan ketika mengkonstrusikan
soalkarena kurang mampu memahami masalah,artinyasiswa kurang mampu
mengembangkan atau tidak bisa membuat perencaan untuk menyelesaikan

5

masalah yang diketahui, seperti : menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan,
sehingga banyak siswa yang gagal atau belum mencapai kriteria ketuntasan
minimum (KKM) untuk standar kompetensi ini.
Kriteria ketuntasan pada kompetensi dasar di SMP Swasta Nur Ihsan
Medan adalah 65.Dengan nilai ketuntasan ini, masih banyak siswa yang mendapat
nilai di bawah KKM.Rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita atau masalah yang ada bisa terjadi karena metode pembelajaran yang
diterapkan oleh guru bidang studi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Mei 2013,
metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru matematika adalah metode
ceramah. Penggunaan metode ini mengakibatkan siswa menjadi pasif dan
memposisikan siswa sebagai pendengar dan penerima. Akibatnya, siswa tidak
terlatih untuk berpikir sendiri atau menemukan konsep matematika yang akan
dibentuk. Hal senada juga disampaikan oleh guru matematika SMP Swasta Nur
Ihsan oleh Bapak Sarmin,S.Pdiberdasarkan hasil wawancaramengatakan bahwa:
" Metode yang dipakai dalam pembelajaran adalah metode ceramah,
dimana siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi yang dijelaskan
oleh guru dan pada akhir penjelasan siswa diberi latihan. Inilah yang
menyebabkan siswa tidak aktif karena proses belajar monoton pada
guru.Adapun kesulitan
yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan
masalah soal ceritapada materi SPLDVyaitu : siswa kurang mampu
memahami maksud dari soal, dan tidak bisa mengembangkan soal dalam
memisalkan unsur dengan suatu variabel sehingga siswa tidak bisa
menuliskan model matematikanya dan menyelesaikan persamaan
tersebut".
Observasi selanjutnya adalah pemberian tes diagnostiktentang materi
SPLDV. Soal tes diagnostik ini merupakan soal yang sangat sederhana. Adapun
tujuan dari tes tersebut, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
siswa dan untuk mengetahui pemahaman terhadap materi SPLDV. Tidak jauh
berbeda dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika di SMP
Nur Ihsandiperoleh kesimpulan bahwa dari hasil tes yang diberikan masih banyak
siswa yang salah dalam menjawab tes. Dari hasil pemeriksaan lembar siswa
diperoleh kesulitan atau kesalahan siswa sebagai berikut:

6

Tabel 1.1. Analisi Kesalahan Siswa

No
1.

Hasil Pekerjaan Siswa

Analisi Kesalahan
- Dari penyelesaian soal dapat
dilihat bahwa siswa kurang teliti
dalam mengerjakan soal sehingga
tidak membuat pemisalan pada
setiap unsur yang diketahui dan
ditanya pada soal

2.

- Dari hasil penyelesaian dilihat
bahwa

siswa

belum

dapat

membedakan konsep perbedaan
PLDV dengan SPLDV
- Siswa

mengalami

kesalahan

dalam melakukan subtitusi

3.

- Kesalahan
yaitu

pada

siswa

penyelesaian
keliru

dalam

melakukan penyelesaian dengan
metode subtitusi, dimana siswa
masih
dalam

mengalami
melakukan

kesalahan
operasi

perhitungan.

Dari 25 siswa yang mengikuti tes diagnostik pada materi SPLDV hanya 3
siswa yang dinyatakan lulus atau memenuhi KKM disekolah , dan 22 siswa belum

7

mencapai KKM yang ditentukan.Pada materi ini, masih banyak siswa yang yang
memperoleh hasil belajar

yang rendah. Siswa masih sulit untuk memahami

konsep SPLDV sehingga sering sulit untuk memecahkan masalah SPLDV yang
berkaitan dengan masalah sehari-hari.
Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi SPLDV dapat
dilakukan

melalui

Pendekatan

matematika

realistik.Dimana

pendekatan

matematika realistikmerupakan salah satu pendekatan untuk mengaktifkan belajar
siswa secara berkelompok. Dengan menerapkan pendekatan matematika realistik
dapat membantu dan mempermudah siswa untuk memahami materi SPLDV yang
dijelaskan melalui konteks atau situasi yang dapat dibayangkan oleh siswa,
sehingga suasana belajar atau cara belajar siswa dapat menjadi lebih terasa
menyenangkan dan mudah karena siswa bisa belajar menemukan konsep
matematika sendiri. Selain itu, diharapkan juga siswa bisa berpikir kreatif melalui
diskusi atau tukar pikiran dengan teman yang lain dan dapat menyelesaikan
masalah dengan sistematis sehingga siswa tidak merasa kesulitan dan bosan dalam
membaca dan memahami soal cerita.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul " Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Materi
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan
Medan T.A 2013/2014".

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah antara lain sebagai berikut :
1. Penggunaan metode atau model pembelajaran yang digunakan guru
kurang tepat, guru masih mengajar dengan menggunakan metode ceramah
sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

8

2. Pembelajaran saat ini kurang bermakna dan kurang bermanfaat bagi
siswa,dimana guru tidak mengaitkan materi SPLDV dengan kehidupan
sehari – hari
3. Hasil belajar matematika siswa masih rendah
4. Rendahnya pemahaman siswa pada materi Sistem persamaan linier dua
variabel dan merasa kesulitan dalam memahami soal cerita dalam
membentuk soal ke model matematika dan menentukan hasil penyelesaian
dari SPLDV

1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi waktu dan
kemampuan yang dimiliki peneliti, maka masalah yang disebutkan dalam
identifikasi masalah dibatasi pada " Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Siswa Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Materi Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) di Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan
Medan Tahun Ajaran 2013/2014 ".
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah adalah :
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar matamatika siswa Kelas VIII SMP
Swasta Nur Ihsan Medan melalui pendekatan matematika realistik pada
materi SPLDV?
2. Bagaimana efektivitas pendekatan matematika realistik

terhadap hasil

belajar matamatika siswa Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan Medan pada
materi SPLDV?
3. Bagaimana respon siswa Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan Medan
terhadap pendekatan matematika realistik pada materi SPLDV?

9

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matamatika siswa Kelas VIII
SMP Swasta Nur Ihsan Medan melalui pendekatan matematika realistik
pada materi SPLDV
2. Untuk mengetahui efektivitas pendekatan matematika realistik terhadap
hasil belajar matamatika siswa Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan Medan
pada materiSPLDV
3. Untuk mengetahui respon siswa Kelas VIII SMP Swasta Nur Ihsan Medan
terhadap pendekatan matematika realistik pada materi SPLDV

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dan masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama :
1. Bagi guru, Sebagai bahan masukan dalam mempertimbangkan dan
memilih

model

pembelajaran

untuk

meningkatkan

hasil

belajar

matematika siswa.
2. Bagi siswa, melalui pembelajaran matematika realistik diharapkan dapat
memudahkan dan membantu proses pembelajaran siswa sehingga siswa
belajar dengan menyenangkan dan tidak menjadi pasif.
3. Bagi Peneliti, Sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan
memilih model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar
disekolah.
4. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam
usaha peningkatan mutu pendidikan serta menjadi bahan pertimbangan
untuk meningkatkan hasil
matematika.

belajar siswa khususnya pada pelajaran

93

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah disajikan pada BAB IV
dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika
realistik semakin baik atau meningkat dari siklus I hingga siklus II. Dilihat
dari hasil observasi proses pembelajaran mengalami peningkatan dari
siklus Inilai rata-rata nilai observasi kegiatan guru yaitu 2,35(cukup)
menjadi 3,2 (baik)di siklus II. Untuk observasi kegiatan siswa nilai ratarata pada siklus I yaitu 2,25 meningkat menjadi 3,25 (baik).
2. Hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan matematika realistik
pada materi sistem persamaan linier dua variabel di kelas VIII SMP
Swasta Nur Ihsan Medan meningkat. Pada tes tes diagnostik terdapat 3
orang siswa atau sebanyak 12 % dari 25 siswa yang mencapai daya
serapminimal 65 dengan nilai rata-rata 49,4. Setelah diberikan tindakandi
siklus I pembelajaran melalui matematika realistik diperoleh sebanyak 13
orang (52%) dari 25 siswa yang mencapai daya serap minimal 65. Adapun
perolehan nilai tes hasil belajar siswa yaitu: nilai 65%- 79% ada 4 orang
siswa, nilai 80%-89% ada 6 orang siswa dan nilai 90%-100% ada 3 orang
siswa dengan nilai rata-rata 65, 44. Nilai rata – rata yang diperoleh di
siklus Ibelum memenuhi Kriteria Ketuntasan Klasikal yang telah
ditentukan, maka penelitian dilanjut ke siklus II. Pada pemberian tindakan
II di siklus II diperoleh 22 orang siswa atau sebanyak 88 % dari25 siswa
yang mempunyai daya serap minimal 65%. Adapun nilai siswa yang
memperoleh nilai 65%-79% ada 5 orang siswa, nilai 80%-89% ada 7
orang siswa dan nilai 90%-100% ada 10 orang dengan rata-rata 85,24.
Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan dapat disimpulkan
bahwa ketuntasan

belajar pada materi sistem persamaan linier dua

variabel siklus II telahdipenuhi.

94

3. Respon yang diberikan siswa baik terhadap semua indikator angket respon
yang telah diberikan dengan rata-rata 51 (85%). Berdasarkan respon
terhadap semua indikator, pada indikator I,III,IV dan V berada pada
kategori baik dan pada indikator II berada pada kategori cukup. Sehingga
dapat dilihat bahwa dari pembelajaran realistik pada materi sistem
persamaan linier dua variabel siswa sudah mulai merasa senang dan
merasa mudah dalam menyelesaikan soal- sol yang berhubungan dengan
SPLDV.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran
yaitu:
1. Kepada guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar
matematika siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel dapat
menerapkan

pembelajaran

melalui

matematika

realistik.

Melalui

pendekatan ini siswa lebih dapat memahami materi karena dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari
2. Disarankan guru lebih memotivasi siswa dalam kerja kelompok dan
mempersentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan
menyampaikan pendapat atau argument dalam diskusi melalui pendekatan
matematika realistik
3. Guru disarankan agar selalu melibatkan siswa dalam proses belajar
mengajar agar siswa lebih aktif lagi.

95

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit PT.
Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Budianingsih, Asri., (2012) Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Depdiknas, (Abidin, 2004: 19) Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah ,
http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/pengertianpembelajaranmatematika.
html diakses Mei 2013
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011),
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Kependidikan, FMIPA Unimed, Unimed.
Firman,

Harry

(1987)

Keefektifan

Program

Pembelajaran

http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/
diakses Mei 2013
Gravemeijer

http://rahmadwijanarko.blogspot.com/2012/12/modelpembelajaran-

matematika-realistik.html (Saragih, 2007 : 45) Tiga Prinsip Utama
Pendekatan Matematika Realistik diakses April 2013
Hilgrad

dan

bower,

pengertian

belajar

http://sumut.kemenag.go.id/file/file/efektif/jndf1333447555.pdf diakses April
2013

96

Jenning dan Dunne (1999), Siswa Mengalami Kesulitan dalam Mengaplikasikan
Matematika

(http://ian43.wordpress.com/2010/05/25/pembelajaran-

matematika-metode-realistik-rme/) diakses 25 mei 2013
Kamus

Besar

Bahasa

Indonesia

(2002

:

584)

pengertian

efektif

http://datastudi.wordpress.com/2009/11/17/faktor-faktor-yangmempengaruhi-efektivitas-belajar-mengajar/ diakses Mei 2013
Kartono,

(1996

:

58)

Pengertian

respon

http://hasanismailr.blogspot.com/2009/06/pengertian-respon.html
Manurung, Yusnita., (2010), matematika merupakan pelajaran yang sulit dipelajari
(dalam Sriyanto 2007 : 7), Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
Nurhidayah, Eka., (2011), Masalah kontekstual sangat baik digunakan di awal
pembelajaran (dalam Soedjadi 2007 : 43), Skripsi, FMIPA Unimed, Medan
Rivai, Ahmad Chaniago.,(2012) penerapan pembelajaran matematika realistik pada
materi pokok persamaan linier dua variabel siswa kelas VIII MTs Negeri Tanjung
Pura dapat T.A 2011 / 2012, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Sagala, Syaiful., (2011) Konsep dan Makna Pembelajaran Supervise Pembelajaran,
Penertbit Alfabeta, Bandung
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya , Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Soedjadi (2007), Masalah kontekstual sangat baik digunakan di awal pembelajaran
http://tulang-rusukku.blogspot.com/2012/04/pembelajaran-matematikadengan.html)/ diakses 18 mei 2013
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.

97

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung
Sutikno ,M. Sobry ., (2013) , Belajar dan Pembelajaran Penerbit Holistica , Lombok
Suwarsono., (2001:5) , (http://dasarteori.blogspot.com/2011/10/keunggulan-dankelemahan-pembelajaran.html) keunggulan dari Pembelajaran Matematika
Realistik (PMR) dan Implementasi PMR Dan Kelemahan- Kelemahannya
April 2013
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif “ konsep,
landasan dan Implementasinya pada kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
(KTSP), Kencana, Jakarta.
Wijaya , Ariyadi., (2012), Pendidikan Matematika Realistic Duatu Alternative
Pendekatan Pembelajaran Matematika , Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta
http://ahmadmuhli.wordpress.com/2011/08/02/efektivitas-pembelajaran/

Kriteria

Efektivitas
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31904/3/Chapter%20II.pdf)
Pengertian Respon
http://pratamasandra.wordpress.com/2011/05/11/pengertian-respon/

Pengertian

respon
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_geo
respon

0705816_chapter2x.pdf ) Indikator

ii

RIWAYAT HIDUP

Eva Yanti Hasibuan dilahirkan di Purbabangun Kecamatan Portibi
Kabupaten Padang Lawas Utara, pada tanggal 8 Maret 1991. Ibu bernama
Mardiana siregar, S.Pd dan Ayah bernama Marlin Hasibuan, M.Si. Merupakan
anak pertama dari lima bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk TK YPIPL di
Gunung Tua Padang Lawas Utara, dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun 1997,
penulis masuk SD Negeri No. 142774 (SD I) Purbabangun dan lulus pada tahun
2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di MTs Darul Mursyid dan
lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis masih tetap melanjutkan sekolah
di M.A Darul Mursyid dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Negeri Medan.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS III SD NEGERI 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 5

1 PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

0 0 7

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN DI SMPN 5 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN DI SMPN 5 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 41

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN DI SMPN 5 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 25

BAB V PEMBAHASAN - PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN DI SMPN 5 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VII SMP

0 1 11

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD

0 0 10

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 12

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD 3 PIJI DAWE KUDUS

0 1 24