Kesetaraan Radikal dan Masyarakat Multikultural (Studi Hermeneutis Pemikiran Jacques Ranciere) Halaman Romawi

KESETARAAN RADIKAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
(STUDI HERMENEUTIS PEMIKIRAN JACQUES RANCIERE)

SKRIPSI

Oleh:
Udji Kayang Aditya Supriyanto
D0312079

Diajukan guna Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik
Program Studi Sosiologi

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

i


ABSTRAK
Udji Kayang Aditya Supriyanto. D0312079. 2016. Kesetaraan Radikal dan
Masyarakat Multikultural (Studi Hermeneutis Pemikiran Jacques Ranciere).
Skripsi. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Di Indonesia belum banyak berkembang teori sosial baru. Seakan setelah
Habermas, tiada lagi. Maka penting untuk mengkaji pemikir sosial baru lewat
skripsi ini. Memilih Jacques Ranciere sebagai tokoh yang dibedah pemikirannya
didasari kontribusi besarnya dalam mewacanakan filsafat dan ilmu sosial di
samping nama-nama lain: Alain Badiou, Jean-Luc Nancy, Ernesto Laclau, atau
Slavoj Zizek. Dibandingkan mereka, Ranciere lebih tekun menjelajah politik dan
estetika, terkhusus isu kesetaraan dan demokrasi. Pemikiran Ranciere terkait isu
tersebut penting mengingat Indonesia adalah negara demokrasi yang masih perlu
mempertanyakan “kesetaraan”.
Penelitian ini bertujuan menjelaskan pemikiran Jacques Ranciere pada para
pembelajar Sosiologi di Indonesia, khususnya pemikiran ihwal kesetaraan radikal.
Tak berhenti di situ, penelitian ini juga mencoba mencari kemungkinan penerapan
kesetaraan radikal Ranciere dalam konteks masyarakat multikultural Indonesia.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori disensus, dicetuskan oleh
Ranciere. Sepuluh tesis politik dalam disensus Ranciere menjadi proposisi untuk

menjelaskan kesetaraan radikal. Penelitian ini merupakan studi literatur dengan
pendekatan hermeneutis. Data diambil dari literatur-literatur terkait, baik yang
ditulis Ranciere sendiri atau para pengkaji. Teknik analisis penelitian ini memakai
hermeneutical circle yang menunjukkan kelindan antara teori dan pemaknaan,
selain juga kontekstualisasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemikiran Ranciere penting
dalam kajian Sosiologi, mengingat kontribusinya mengevaluasi dan mengkritik
pemikiran kesetaraan para sosiolog sebelumnya. Kesetaraan menurut Ranciere,
secara sederhana, berarti melampaui dikotomi, kategorisasi, dan segala bentuk
pembedaan. Selama semua orang mampu berpikir dan berbahasa, maka semua
orang adalah setara. Tidak perlu ada berbagai partisi dan hierarki. Kesetaraan
menjadi problem saat diwacanakan dalam konteks masyarakat multikultural.
Nancy Fraser menyebut percabangan antara politik redistribusi dan politik
pengakuan membuat kesetaraan dalam masyarakat mutikultural menjadi pincang.
Jika merujuk politik redistribusi, politik pengakuan dianggap tak berlaku, begitu
pula sebaliknya. Karena itu, Fraser memakai pelampauan atas partisi dan hierarki,
sebagaimana Ranciere, sebagai solusi untuk mengatasi dilema kesetaraan dalam
politik. Kesetaraan lebih dulu ada sebelum hadir bermacam partisi dan hierarki.
Kata kunci: kesetaraan radikal, Jacques Ranciere, disensus, multikulturalisme.
ii


ABSTRACT
Udji Kayang Aditya Supriyanto. D0312079. 2016. Radical Equality and
Multicultural Society (Hermeneutical Studies of Jacques Ranciere’s
Thought). Thesis. The Study of Sociology Program. Faculty of Social and
Political Science. Sebelas Maret University Surakarta.
In Indonesia, new social theory not much developed. As after Habermas, no
more. It’s important to examine the new social theoretician’s through this thesis.
Jacques Ranciere chosen as theoretician who dissected his thought based on his
outstanding contribution in the discourse of philosophy and social sciences, in
addition to other names: Alain Badiou, Jean-Luc Nancy, Ernesto Laclau, or Slavoj
Zizek. Compared to them, Ranciere diligently exploring politics and aesthetics,
especially those of equality and democracy. Ranciere’s thought on that issue is so
important, considering that Indonesia was a democratic country that still need to
questioning “equality”.
The aim of the research was to explain Jacques Ranciere’s thought for all
Sociology student in Indonesia, especially his theory about radical equality. The
research also tried to look for the possibility of implementing Ranciere’s radical
equality in the context of Indonesian multicultural society. The research used
Ranciere’s dissensus theory. Ten theses on politics in the Ranciere’s dissensus be

a proposition to explain the radical equality. The research is literature study with
hermeneutic approach. Data taken from the relevant literature, both written
Ranciere itself or by reviewer. Analysis technique of the research is hermeneutical
circle that shows dialectic of theory, meaning, and contextualization.
The results of research concluded that Ranciere’s thought is significantly
contributed in Sociology, he was evaluate and criticize the idea of equality before.
Equality according Ranciere, simply, beyond the dichotomy, categorization, and
all forms of discrimination. As long as everybody is able to think and speak, then
all people are equal. No need to have various partitions and hierarchies. Equality
currently problem under consideration in the multicultural society context. Nancy
Fraser calls between politics of redistribution and the politics of recognition,
makes equality in multicultural societies became crippled. If referring politics of
redistribution, the politics of recognition is considered not valid, and vice versa.
Therefore, Fraser wears overrun on partition and hierarchy, just like Ranciere, as a
solution to solve the dilemma of equality in politics. Equality had already been
there before to form a variety of partition and hierarchy.
Keyword: radical equality, Jacques Ranciere, dissensus, multiculturalism

iii


PERSETUJUAN NAMA PEMBIMBING
SKRIPSI
Kesetaraan Radikal dan Masyarakat Multikultural
(Studi Hermeneutis Pemikiran Jacques Ranciere)

Disusun oleh:
Nama

: Udji Kayang Aditya Supriyanto

NIM

: D0312079

Program Studi

: Sosiologi

Disetujui untuk dibimbing oleh:


Dr. Argyo Demartoto, M.Si
NIP. 19650825 199203 1 003

Surakarta,

2016

Kepala Program Studi Sosiologi

Dr. Ahmad Zuber, S. Sos., D.E.A.
NIP. 19701215 199802 1 001

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

SKRIPSI

KESETARAAN RADIKAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
(STUDI HERMENEUTIS PEMIKIRAN JACQUES RANCIERE)


Disusun Oleh:
Udji Kayang Aditya Supriyanto

Disetujui untuk Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,

2016

Pembimbing,

Dr. Argyo Demartoto, M.Si.
NIP. 19650825 199203 1 003

v

LEMBAR PENGESAHAN


SKRIPSI

KESETARAAN RADIKAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
(STUDI HERMENEUTIS PEMIKIRAN JACQUES RANCIERE)

Disusun Oleh:
UDJI KAYANG ADITYA SUPRIYANTO

Telah Diuji dan Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi
pada hari Kamis tanggal: 2 bulan Juni tahun 2016
dan Dinyatakan telah Memenuhi Syarat oleh Panitia Penguji Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Panitia Penguji:
1. Dr. Mahendra Wijaya, M.S.
NIP. 19600723 198702 1 001

(.........................)

2. Dr. Ahmad Zuber, S.Sos., D.E.A.
NIP. 19701215 199802 1 001


(.........................)

3. Dr. Argyo Demartoto, M.Si.
NIP. 19650825 199203 1 003

(.........................)

Surakarta,
2016
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Dekan,

Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti N., M.Si
NIP. 19610825 198601 2 001
vi

SUSUNAN TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI


KESETARAAN RADIKAL DAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
(STUDI HERMENEUTIS PEMIKIRAN JACQUES RANCIERE)

Nama Mahasiswa

: Udji Kayang Aditya Supriyanto

NIM.

: D0312079

Jurusan

: Sosiologi

Penguji I

: Dr. Mahendra Wijaya, M.S.
NIP. 19600723 198702 1 001


Penguji II

: Dr. Ahmad Zuber, S.Sos., D.E.A.
NIP. 19701215 199802 1 001

Penguji III

:

Dr. Argyo Demartoto, M.Si.
NIP. 19650825 199203 1 003

vii

PERNYATAAN

ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,
di dalam naskah ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsurunsur PLAGIASI, saya bersedia ini digugurkan dan gelar akademik yang telah
saya peroleh (S.Sos.) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Surakarta,

Juni 2016

Mahasiswa,

Bermaterai cukup

UDJI KAYANG ADITYA S.
D0312079

viii

MOTTO
“That which doesn’t kill us, make us stroger .”
Friedrich Wilhelm Nietzsche

ix

PERSEMBAHAN

Untuk Ibu dan Bapak, yang mengajariku berbahasa.

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Berkat rahmat, karunia, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
sesuai target yang diharapkan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah
satu syarat yang harus dipenuhi agar layak mendapat gelar sarjana program studi
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Skripsi ini merupakan laporan penelitian hermeneutis terkait pemikiran Jacques
Ranciere ihwal kesetaraan radikal dan masyarakat multikultural.
Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan wawasan penulis pada awalnya
menjadi sedikit hambatan dalam penyusunan. Namun berkat bantuan dari semua
pihak yang membantu dalam pengerjaan skripsi ini, pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun
diharapkan dapat memberi manfaat bagi peningkatan mutu dan kualitas penulis di
masa yang akan datang.

Surakarta, 29 Juni 2016
Penulis,

Udji Kayang Aditya Supriyanto

xi

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan skripsi ini tak dapat terlaksana tanpa dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Ibu, bapak, dan adik yang senantiasa mendukung sepenuh hati.
3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti N., M.Si.
4. Kepala Program Studi Sosiologi Bapak Dr. Ahmad Zuber S.Sos, D.E.A.
5. Dr. Argyo Demartoto, M.Si yang menjadi pembimbing akademik sekaligus
pembimbing skripsi penulis.
6. Dr. Mahendra Wijaya, M.S., dan seluruh dosen Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
7. Invani Lela Herliana, Greg Andi Sindana, dan kawan-kawan dari komunitas
ketjilbergerak, tempat magang penulis.
8. Bandung Mawardi, M. Fauzi Sukri, Hanputro Widyono, Na’imatur Rofiqoh,
dan kawan-kawan Bilik Literasi, ruang belajar penulis selama ini.
9. Yisa, Efitya, Yasmin, Anggie, Wahyu, dan teman-teman di Program Studi
Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik angkatan 2012.
10. Santoso, Annisa Dyah, Athif, dan kakak tingkat di Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang mengayomi penulis selama belajar di
kampus.
11. Kampungnesia, Freedom Institute, Ma’arif Institute, SFCG, CRSC, Kota
Kita, LPM Kentingan dan lembaga-lembaga lain yang memberi pengalaman
belajar kepada penulis.
12. Terakhir, terima kasih untuk segala kebaikan tak bernama.

Surakarta, 29 Juni 2016
Penulis,

Udji Kayang Aditya Supriyanto

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

ABSTRAK

ii

ABSTRACT

iii

PERSETUJUAN NAMA PEMBIMBING SKRIPSI

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

v

LEMBAR PENGESAHAN

vi

SUSUNAN TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI

vii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

viii

MOTTO

ix

PERSEMBAHAN

x

KATA PENGANTAR

xi

UCAPAN TERIMA KASIH

xii

DAFTAR ISI

xiv

DAFTAR BAGAN

xv

DAFTAR MATRIKS

xvi

DAFTAR GAMBAR

xvii

DAFTAR SINGKATAN

xviii
xix

GLOSARIUM
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

1

B. Rumusan Masalah

2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konsep dan Batasan Konsep

4

B. Penelitian Terdahulu

13

C. Landasan Teori

14

D. Kerangka Pemikiran

17

BAB III METODE PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian

xiii

19

B. Jenis Penelitian

19

C. Populasi dan Sampel

20

D. Data dan Sumber Data

20

E. Teknik Pengumpulan Data

20

F. Validitas Data

20

G. Teknik Analisis Data

21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Mengenal Jacques Ranciere

23

B. Diskursus Kesetaraan Pra-Ranciere

27

C. Signifikansi Pemikiran Ranciere dalam Kajian Sosiologis

33

D. Kesetaraan Menurut Ranciere

45

E. Kesetaraan dan Multikulturalisme

55

F. Pemikiran Ranciere dalam Konteks Keindonesiaan

60

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan

71

B. Implikasi

72

C. Saran

74

DAFTAR PUSTAKA

75

LAMPIRAN

80

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1

Skema Kerangka Berpikir

18

Bagan 3.1

Lingkaran Hermeneutis antara Pemaknaan Global dan Elemen

21

Individu
Bagan 3.2

Lingkaran Hermeneutis antara Pemaknaan Individu dengan
Teori

xv

22

DAFTAR MATRIKS

Matriks 4.1

Karya Lengkap Jacques Ranciere

24

Matriks 4.2

Contoh Kasus Ketaksetaraan Rasial Sebelum Diskursus

33

Kesetaraan Ranciere
Matriks 4.3

Kritik Ranciere terhadap Pemikiran Kesetaraan dalam

41

Sosiologi
Matriks 4.4

Hierarki Sosial dalam Polis menurut Platon

51

Matriks 4.5

Kesetaraan Menurut Ranciere

55

Matriks 4.6

Kategori Politik Kontemporer Ihwal Kesetaraan

59

Matriks 4.7

Contoh Aktivisme Berbasis Kesetaraan di Indonesia

64

Matriks 4.8

Dimensi Perubahan dan Modus dari Syarat-Syarat “Yang-

67

Politis”
Matriks 4.9

Model Politik dan Empat Dimensi “Yang Politis”

xvi

69

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1

Foto Jacques Ranciere

23

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ANC

: African National Congress

KBBI

: Kamus Besar Bahasa Indonesia

LGBT

: Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender

OTB

: Organisasi Tanpa Bentuk

PAC

: Pan Africanist Congress

STF

: Sekolah Tinggi Filsafat

UIN

: Universitas Islam Negeri

xviii

GLOSARIUM

: diskriminasi kulit putih terhadap orang lain karena
perbedaan warna kulit, seperti kulit hitam dan kulit
berwarna
arete
: konsep Platon, artinya keutamaan
dasein
: konsep utama dalam fenomenologi Martin Heidegger,
yang secara umum berarti “ada”
disensus
: tindakan subjektivisasi untuk mematahkan tatanan
sensibilitas
epimeleia heatou
: represi diri yang ketat, termasuk dalam hal seksualitas
geisteswissenschaften
: ilmu sosial humaniora
hermeneutic circle
: konsep dalam hermeneutika Heidegger, artinya
lingkaran hermeneutis
horizontverschmelzung : konsep dalam hermeneutika Gadamer, artinya fusi
horizon
le part sans-part
: konsep Ranciere, artinya bagian yang tak mendapat
bagian
lumpenproletariat
: konsep Marx, artinya angkatan cadangan tenaga
kerja, massa pasif, strata terendah masyarakat
partage du sensible
: konsep Ranciere, artinya distribusi sensibilitas
police (politik)
: konsep Ranciere, artinya praktik kekuasaan atau
penubuhan kehendak dan kepentingan
polis
: konsep Platon, artinya negara-kota
politics (yang politis)
: konsep Ranciere, artinya segala aktivitas yang
memutus keterkaitan dengan politik, dengan
menemukan subjek baru
Sedulur Sikep
: penganut ajaran Samin Surosentiko
wirkungsgeschichte
: konsep hermeneutika Gadamer, artinya sejarah
pengaruh
apartheid

xix