Dibuka Pusat Studi Ekonomi Syariah.

RADAR BA1~DUNG
o Senin o Selasa o Rabu
1
17

2
18

3
19

OJan
OPeb
_'___'_h_m__"___h._._..

4

5
20

.Mar


6
21
OApr

7
:.!;'?

CMei

PERBANKAN

Dibuka Pusat Studi Ekonomi
Syariah
. BANDUNG-RADARBANDUNG

UNTUK menjawab tantangan kondisi perekomiall
sekarang yang sudah terlihat efek negatif dari ekonomi
konvensional, Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran
membentuk Pusat Studi Ekonomi Syariah, dalam Seminar Nasional Ekonomi Syariah di Unpad, kemarin (12/3).

. Dekan Fakultas Ekonomi Unpad, Ernie Tisnawati Sule
menganggap
ekonomi syariah adalah salah satu alternatif untuk menangani masalah keuangan yang
melanda dunia, termasuk Indonesia.
"Banyak pihak masih meragukan, apakah betul itu ekonomi
syariah, atau hanya ekonomi konvensional yang disyariahkan.
Untuk itu, \9lmi membuka pusat studi ekonomi syariah guna
mengkaji dari segi keilmuwan. Nantinya ekonomi syariah bisa
mendapat pengakuan sebagai ilmu ekonomi," paparnya.
Fakultas Ekonomi.Unpad sendiri telah mengenalkan kepada
para mahasiswanya mengenai ekonomi syariah sejak lima tahoo
'yang lalu. "Dan mulai semester iill, kami membuka konsentrasi
dan peminatan untuk tiga jurusan,
ekonomi syariah,
manajemen keuangan syariah, dan akuntansi syariah.
Menurut Ernie, konsentrasi jurusan mengenai ekonomi
syariah dibuka sesuai tuntutan pasar, di mana mereka
menginginkan lebih dari pengetahuan umumnya saja.
Diharapkan para lulusannya dapat menghasilkan sumber
daya manusia yang berlatar belakang syariah. "Jadi, bekal

ekonomi syariahnya lebih mendalam," ujar Ernie.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Syariah Bank Indonesia
Ramzi A. Zuhdi mengatakan ekonomi syariah kiill telah merambah ke jasa keuangan, obligasi, asuransi, reksadana, dan
pasar modal. Menurutnya, ekonomi syariah bisa menjadi lokomotif pendukung aktivitas sektor riil yang mengandung aspek
kesehatan baik di jiwa raga maupoo lingkungan bagi kesejahteraan masyarakat dalam atmosfer budaya yang sehat.
Dukungan pemerintah terhadap kebijakan ekonomi syariah
pun sudah mencapai 90 persen dan itu terlihatdari lahirnya
Undang-Undang sukuk syariah global. "Sisanya 10 persen
lagi diharapkan bisa cepat diselesaikan karena masih tersangkut masalah pengesahan perpajakan," tutur Rarnzi.
Saat ini bank syariah kebanyakan berada di bidang usaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti bidang perdagangan, jasa, pertanian, dan peternakan. Namun, sekarang bank syariah sedang berusaha melakukan
ekspansi mendekati pengusaha kecil seperti para pemilik
ruko yang berada di mal. "Banyak dari mereka yang takut
berurusan dengan bank karena belum paham atau takut
terkena model seperti rentenir. Untuk itulah, yang diperlukan
adalah bagaimana mengomunikasikan yang baik kepada
mereka," kata Rarnzi.(job 7)

-

Kliping


Humas

Unpad

2009--------