TINJAUAN ANALISIS KONTRAK PERTAMINA DENGAN SPBU (STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM) BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR PEMASARAN DAN NIAGA PT PERTAMINA (PERSERO).

TINJAUAN ANALISIS KONTRAK PERTAMINA DENGAN SPBU
(STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM) BERDASARKAN SURAT
KEPUTUSAN DIREKTUR PEMASARAN DAN NIAGA PT PERTAMINA
(PERSERO)
Devy Mega Hertiyanti Susilo
110110070144

Seiring dengan era perdagangan bebas dalam beberapa tahun
terakhir, kompetisi dalam Pengusahaan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum) menjadi semakin ketat. Ijin usaha niaga SPBU diterbitkan
oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Terdapat
tiga macam bentuk kerjasama yang ditawarkan PT. Pertamina dalam
pengoperasian SPBU yaitu SPBU DODO, SPBU CODO, dan SPBU
COCO. Penelitian dibatasi pada pembahasan SPBU DODO yang mana
penguasaan lahan, biaya investasi dan operasional SPBU dilakukan oleh
Mitra. Maksud Penelitian adalah untuk lebih memahami implementasi
pelaksanaan yang terjadi didalam pembuatan suatu kerjasama antara
Pertamina dengan SPBU dalam mengadakan suatu perjanjian yang
sesuai dengan KUHPdt dan cara penyelesaian perselisihan perjanjian
kerjasama tersebut.
Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini

merupakan pendekatan yuridis normatif, penelitian hukum kepustakaan
yang berkaitan dengan perjanjian kerjasama antara Pertamina dengan
SPBU. Metode yang digunakan penelitian ini bersifat deskriptif analitis,
dimana analisa datanya menggunakan pendekatan kualitatif terhadap
data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan
acuan hukum yang akan dijadikan sebagai rujukan, dalam menyelesaikan
kasus yang terjadi didalam kegiatan usaha SPBU.
Dalam perjanjian kerjasama, PT. Pertamina telah mempersiapkan
terlebih dahulu klausul-klausul yang tercantum dalam perjanjian tersebut
dengan alasan efisiensi waktu, tenaga dan biaya, serta untuk menerapkan
standar layanan yang seragam di seluruh SPBU yang menjual produk PT.
Pertamina (Persero). Namun pada implementasi atau penerapannya
masih terdapat klausul-klausul yang tidak dapat terlaksana dikarenakan
masih adanya pelanggaran yang menjadi penyebabnya. Upaya
penyelesaian perselisihan didasarkan pada isi perjanjian kerjasama dalam
Pasal 18 pada perjanjian tersebut dilakukan dengan musyawarah terlebih
dahulu dalam kurun waktu 60 (enam puluh) hari. Apabila tidak berhasil
disepakati melalui salah satu dari dua jalur penyelesaian akhir yang
disepakati, kedua belah pihak harus menyelesaikannya melaui pengadilan
atau arbitrase BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia).


iv

ANALYSIS REVIEW CONTRACT OF PERTAMINA AND SPBU
(STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM) BASED ON LETTER OF PT.
PERTAMINA (PERSERO) DIRECTOR OF MARKETING AND COMMERCIAL
Devy Mega Hertiyanti Susilo
110110070144

As the era of free trade in recent years, competition in SPBU
(Stasiun Pengisian Bahan Bakar) have become strict. Commercial
business license issued by Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi
(BPH Migas). There are three different forms of cooperation offered by PT.
Pertamina gas station in the operation of gas stations, there is SPBU
DODO, SPBU CODO and SPBU COCO. The study is limited to the
discussion of the SPBU DODO where land tenure, investment and
operational costs of gas stations conducted by the Partners. The purpose
of research is to get a better understanding about the implementation of
execution that occurs in the creation of a partnership between Pertamina
and gas stations in an agreement in accordance with the dispute

resolution KUHPdt and how the cooperation agreement.
The Method used in the study is a normative juridical approach, legal
research literature related to the cooperation agreement between
Pertamina and SPBU. The research method used is descriptive analysis,
which analyzes the data using a qualitative approach to primary data and
secondary data. Study was conducted to determine the legal reference
that will serve as a referral, to resolve the case in the SPBU.
In cooperation agreement, PT. Pertamina has to prepare in advance
clauses contained in the agreement for efficiency of time, effort and
expense, and to apply a uniform standard of service throughout the retail
outlets that sell the products of PT. Pertamina (Persero). However, in the
implementation or application still contained a clauses that can not be
accomplished due to the persistence of the violation. In case of disputes,
settlement efforts by the contents of the agreement on cooperation in
Article 18 of the agreement, is done first with deliberation within 60 (sixty)
days, if it is not agreed through one of two pathways final settlement is
agreed by both, parties must be resolve through the courts or arbitration
BANI (Indonesian National Board of Arbitration).

v