PTS Akan Mati Lebih Lambat.

RADAR BANDUNG
o Senin
2
18

1
17
OJan

3
19

8Peb

8
4

Selasa
5
6
20

21

OMar

o Rabu o Kamis o Juma! o Sab!u o Minggu
7
22

OApr

8
23

OMei

11
9
10
12
13

14
15
16
27
24
25
26
28
29
30
31

OJun

OJul

OAgs

OSep


OOk!

ONov

ODes

-PTS Akan Mati
-LebihLa-mbat--......Pemerintah Mengurangi
Penerimaan Mahasiswa

·BaruPTN
.

BAN DUNG

-RADAR

BANDUNG

RE~CANA pengurangan jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dikatakan

oleh Dirjen Dikti Depdiknas Fasli
Djalal, beberapa waktu di Gedung Sate Bandung disambut
baik olehAsosiasiPerguruanTmggi
Swasta Indonesia (APTISI). Pasalnya hal tersebut bisa membuat Perguruan Tinggi Swasta
(PTS) hidup lebih lama.
"Kami menyambut baik rencana pemerintah itu, dengan
demikian PTN bisa serius untuk
meningkatkan kualitasnya terutama kualitas pelayanan karena
jumlah mahasiswanya
yang
tidak terlalu banyak. Bahkan
dengan jumlah mahasiswa yang
terbatas, maka rasio dosen akan
tetap terjaga, terutama dengan
fasilitasnya yang sudah memadai seperti saat ini," ungkap
Ketua APTISI Wilayah IV labar
dan Banten, Prof Didi Turmudi
yang ditemui kemarin di kantOrI;ya di jalan Taman Sari,
kemarin (23/2).
la juga mengatakan qengan

dikuranginya jumlah mahasiswa
di beberapa PTN negeri itu, akan
membuat persaingan antar PTS
akan lebih optimal bahkan hal
itu akan membuat PTN bisa
serius mengejar world class
university.
Didi yang juga merupakan
Rektor Universitas Pasundan
(Unpas) tersebut mengaku jika
pihak PTS tidak megusulkan
pengurangan
jumlah mahasiswa di PTN , namun ia menilai
hal itu sebagai bentuk perhatian
pemerintah terhadap PTS, terutama dengan dikeluarkannya
Undang-Undang (UU) Badan
Hukum Pendidikan (BHP).
"Ini akan menjadi pe1uang bagi
PTS agar dapat bertahan hidup
lebih lama bahkan ini sebagai

upaya kembali mengoptimalkan

,.

PTS sehingga bisa menjadi alat
persaingan secara sehat. Karena
nantinya jumlah input at au
jumlah mahasiswa yang masuk
ke PTS akan lebih banyak,"
tuturnya.
Meski demikian ia menilai
bahwa apa yang dilakukan
pemerintah tersebut tidak akan
secara otomatis membuat pemerataan di semua PTS. Namun
mungkin naiknya jumlah mahasiswa itu akan diawali dengan
naiknya jumlah mahasiswa diPTS-PTS unggulan, yang nantinya PTS akan meneriina mahasiswa lebih se1ektif.
Dengan demikian, Didi mengungkapkan akan terjadi persaingan yang sehat baik dengan PTN terutama dengan PTS
sendiri. "Apalagi saat ini masyarakat tahu bahwa sebenarnya PTS itu lebih murah dari
PTN, tapi tentunya dengan
kualitas yang terjaga," katanya.

Selain itu menurutnya dengan
adanya kebijakan tersebut, akan
menjadi darah pen yam bung
bagi PTS yang saat ini terancam
kolaps, pasalnya jumlah mahasiswa akan naik meskipun memang tidak drastis. "Ini akan
membuat PTS yang terancam
kolaps matinya lebih lambat dan
cukup membuatnya bertahan
lama," terangnya.
la menyebutkan
apa yang
dilakukan pemerintah itu merupakan upaya yang riil yang
terjadi di lapangan, karena
dengan BHP yang jelas-jelas
menganut industri pasar membuat tekanannya lebih besar,
karena siapa yang kuat akan
bertahan dan yang lemah akan
semakin tersisihkan. Namun
dengan ide pengurangan jumlah
mahasiswa di PTN itu tentunya

akan membuat PTS sedikit tertolong.
Sementara itu sebelumnya,
Rektor Universitas Padjadjaran
(Unpad) Ganjar Kumia menilai,
tidak logis jika banyak pihak
beranggapan,
minimnya peminat di PTS akibat oleh banyaknya PTN menerima mahasiswa.

~~

_

---.

-

Kliping

Humos


Unpad

2009------------ ---