PTS Menjadi PTN Akan Mengecilkan Peran Masyarakat.

Pikiran
o Selasa
4

5

0
6

20

21

o Mar

OApr

Rakyat

Rabu 0 Kamis 8 Jumat o Sabtu 0 Mlnggu
7

8
9
10
11
12
13
14
15
22
23
24
25
26
27
28
29
30
o Me; OJun

OJul


0 Ags OSep

80kt

OHov

@31

ODes

PTS Menjadi PTN
Akan Mengecilkan
Per an Masyaral,"at
BANDUNG, (PR).Rencana pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang akan menambah perguruan tinggi negeri (PTN) dengan mem-PTN-kan
sejumlah
perguruan
tiriggi
swasta dianggap akan mengecilkan peran masyarakat, yakni

swasta dalam dunia pendidikan.
Di sisi lain, perubahan status
dari swasta menjadi negeri akan
berdampak semakin besarnya
beban keuangan pemerintah
karena semua aset terrnasuk
karyawan dan dosen harns diambil alih oleh pemerintah.
"Menurut saya pada akhirnya
akan kurang bagus. Kenapa
tidak membuka yang barn saja,
atau justru bukankah akan lebih
bagus kalau pemerintah memperbaiki lembaga pendidikan
yang ada sekarang agar kualitasnya semakin baik," kata Rektor
Universitas Islam Nusantara H.
Didin Wahidin yang dihubungi,
Karnis (15/10).
Menurut Wakil KetuaAsosiasi
Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Aptinu) Indonesia ini, selama ini perguruan tinggi swasta
hanya mengandalkan.keuangan
dari mahasiswa. Dengan biaya

pendidikari murah, berakibat pada kualitas pendidikan yang
seadanya. "Ini yang seharusnya
diper~atikan ~meriE..tah. Kare-

na akses pendidikan itu harus
dibuka selebar-Iebarnya, dan seharusnya PTN-PTN ini diabdikan untuk masyarakat melalui
biaya pendidikan yang murah.
Yang kita lihat sekarang, biaya
PTN justru jauh lebih mahal
daripada biaya di PTS. Mungkin
ada sisi baik dari perubahan status ini, dari segi pengelolaan
pendidikan
institusi
yang
bersangkutan, misalnya yang
akan lebih baik lagi,"ungkapnya.
Jurosan khas
Sementara itu, Rektor Universitas Padjadjaran, Ganjar Kurnia
menuturkan, PTN baru ini sebaiknya mengedepankan pro~
gram studi dan jurusan khas

kedaerahan sebagai salah satu
daya tank. Pasalnya, saat ini sudah terlalu banyak jurnsan
umum yang bahkan dimiliki
oleh hampir semua perguruan
tinggi baik 'negeri. maupun
swasta di Indonesia.
Untuk Tasikrnalaya rnisalnya,
perlu dipertimbangkan pembukaan program studi yang
berkaitan dengan kerajinan
yang kini menjadi ciri khas
Tasik. Atau jika bandara internasional Kertajati di Dawuan
Majalengkajadi dibangun, tidak
ada salahnya membuka program D-3 yang berkaitan dengan penerbangan atau trans-~~~

Kllplng

Humas

Unpad


2009

portasi udara.
"Kita itu inginnya selalu sarna
dan
umum,
karena
ada
semacam ketakutan jika membuka jurusan khusus, padahal
kekhasan ini bisa menjadi daya
tarik. Jurusan hukum rnisalnya,
bisa lebih dikhaskan pada
hukurn adat," ujarnya.
Ganjar mengatakan, pihaknya
menyambut baik rencana pemerintah yang akan menambah
PTN. Dia juga tidak menganggap penambahan ini sebagai
kompetitor barn yang akan
mengurangijurnlah perninat ke
Unpad. "Saya yakin orang
memilih sekolah berdasarkan

kualitas. lni justru menjadi tantangan bagi Unpad untuk terns
meningkatkan kualitas agar Unpad tetap memiliki daya tarik
bagi masyarakat," ungkapnya.
Rencana penambahan PTN
ini berrnula dari jurnlah PTN
yang dianggap masih kurang,
yakni 12 PTN untuk melayani
sekitar 42 juta penduduk Jawa
Barat. Terkait dengan rencana
ini, pemprov memberikan kesempatan kepada PTS yang
ingin beralih menjadi PTN. Saat
ini, telah ada dua PTS yang
mengajukan diri, yakni Universitas Siliwangi Tasikrnalaya dan
Universitas Swadaya Gunung
Djati Cirebon. (A-157)-4