Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nikah Dagang: suatu kajian sosio – antropologi tentang pranata nikah adat di jemaat GPM Ebenhaezer-Titawai Nusalaut T1 712008002 BAB V

BAB V
PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir dari rangkain penulisan skripsi ini. Adapun muatan di
dalamnya meliputi kesimpulan yang diperoleh dari keseluruhan penulisan skripsi, serta saransaran yang dapat penulis sampaikan bagi masyarakat Titawai maupun Gereja.
A. KESIMPULAN
Pranata adat nikah dagang merupakan suatu cara agar komunitas setempat dapat mengenal
“menantu dagang” dari keluarga tersebut, dan juga dapat menjalin hubungan baik antara “orang
dagang” dengan orang asli penduduk setempat. Konteks ini juga tidak diajarkan untuk
membedakan satu dengan yang lain, karena budaya yang sudah melekat dalam komunitas
mereka adalah, ketika ada orang yang datang dan meminang salah satu dari anak mereka, ia
secara tidak langsung sudah menjadi keluarga.
Nikah dagang yang merupakan perkawinan adat adalah suatu ikatan antara laki-laki dagang
(suami) dan perempuan (istri) untuk hidup bersama dalam bentuk rumah tangga. Khairuddin
mengatakan bukan hanya membentuk sebuah keluarga, tetapi juga mempengaruhi pola
kekerabatan dan hubungan antara keluarga dari laki-laki dan keluarga dari perempuan. Penulis
melihat hal ini dalam konteks bermasyarakat, dalam mana pasangan yang menikah harus
mempunyai relasi yang baik antara kedua belah keluarga sehingga ralasi antar keluarga tidak
akan putus.
Orang Titawai memandang adat nikah dagangini sebagai bukti nyata, bahwa budaya leluhur
yang ditanamkan dan diwasiatkan kepada mereka tetap dilaksanakan, walaupun tak sedikit dari


46

mereka telah 100% mempercayai Kristus sebagai pedoman kehidupan dan sang pemberi nafas
hidup. Kepercayaan dari warga di sana kepada nenek-moyang atau para leluhurnya merupakan
bukti, bahwa tradisi nikah dagang masih diberlakukan dengan baik di desa Titawai dan masih
menerapkan harta keluarga dan harta negeri sebagai wujud nyata dari ritual perkawinan.
Dengan tidak mengesampingkan ajaran kekristenan, warga setempat selalu melandaskan
segala sesuatu (termasuk tradisi nikah dagang ini) dengan Doa. Karena mereka berlandaskan
Iman kepada Tuhan sebagai sumber berkat dan pemberi hidup. Walaupun berada dalam jalinan
proses kebudayaan yang sudah mereka anut, mereka juga tetap pada peneguhan iman mereka
kepada sang pencipta.
Sebuah pelajaran yang dapat diambil oleh orang Titawai adalah a.l bahwa, kehidupan
merupakan anugrah dari Tuhan. Karena Tuhan yang memberikan kehidupan, jodoh, pekerjaan,
rezeki, nafas hidup, serta kehidupan yang dilandaskan dengan kasih. Hal ini dapat dilihat
ketika“orang dagang” yang datang dari luar desa adat untuk meminang.Mereka disambut dengan
sukacita oleh keluarga dan warga setempat. Oleh sebab itu Gereja sebagai wadah yang turut
membantu mengamati perkembangan iman jemaatnya sangat mendukung pelaksanaan dan
pelestarian tradisi ini.
B. SARAN
1. Kepada komunitas Titawai

 Dalam Pranat adat ini, melibatkan Baileo (rumah adat) sebagai bagian dalam prosesi
tersebut.

Tetapi

hal

tersebut

tidak

diperhatikan

pembangunannya tak kunjung usia sampai sekarang.

47

oleh

warga


sehingga

 Dapat bersifat lebih terbuka dalam menjelaskan adat istiadat setempat. Agar hal
tersebut menjadi cerita turun temurun buat anak cucu, tidak saja mengandalkan tuatua adat. Karena ketika mereka wafat tradisi tersebut akan hilang dengan sendirinya,
dan juga pemerintah negri perlu mendomunetasikan tradisi nikah dagang, ataupun
tradisi-tradisi yang lain, agar menjadi arsip negeri dan itu bisa berguna untuk anak
cucu atau gerenari yang akan datang.

2. Kepada Gereja
 Gereja diharapkan dapat berpatisipasi langsung bersama warga setempat dan pejabatpejabat negeri unutk kelangsungan budaya adat istiadat tersebut.
 Pejabat-pejabat gereja dapat lebih mengerti tentang tradisi ini, dan tidak
mengandalkan warga yang sudah lama melakukan adat nikah daganguntuk pemberi
informasi kepada orang-orang dagang.
 Lebih memperhatikan pasangan-pasangan yang akan menikah (dapat memberikan
konseling pra pernikahan yang lebih efekstif)

48


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nikah Dagang: suatu kajian sosio – antropologi tentang pranata nikah adat di jemaat GPM Ebenhaezer-Titawai Nusalaut

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nikah Dagang: suatu kajian sosio – antropologi tentang pranata nikah adat di jemaat GPM Ebenhaezer-Titawai Nusalaut T1 712008002 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nikah Dagang: suatu kajian sosio – antropologi tentang pranata nikah adat di jemaat GPM Ebenhaezer-Titawai Nusalaut T1 712008002 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nikah Dagang: suatu kajian sosio – antropologi tentang pranata nikah adat di jemaat GPM Ebenhaezer-Titawai Nusalaut T1 712008002 BAB IV

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi tentang Adat Kain Berkat di Nalahia

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi tentang Adat Kain Berkat di Nalahia T1 712007010 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi tentang Adat Kain Berkat di Nalahia T1 712007010 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi tentang Adat Kain Berkat di Nalahia T1 712007010 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi tentang Adat Kain Berkat di Nalahia T1 712007010 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Tinjauan Sosio-Antropologi tentang Adat Kain Berkat di Nalahia

0 0 3