PEGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL BELAJAR ASUHAN KABIDANAN I (KEHAMILAN) MAHASISWA D.III KEBIDANAN STIKES MUTIARA INDONESIA.

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Kuasa yang memberikan
kekuatan dan Rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses
penulisannya ini banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat
bimbingan Pembimbing dan motivasi dari

orang tua, suami dan anak-anakku

tersayang serta rekan-rekan mahasiswa Pascasatjana akhimya penulisan tesis ini
dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak.
Bapak Prof. Drs. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di
Program Pascasatjana Unimed dan Bapak Prof. Dr. Belferik Manulang, Direktur
Pascasatjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan administrasi
di Program Pascasarjana Unimed.
Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd., dan Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid
K. M.Pd, selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak memberikan
pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini.
Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan

M.Pd dan Bapak Dr. Sabat Siagian, M.Pd., selaku nara sumber yang telah
memberikan masukan demi kesempurnaan tesis ini.
Bapak

Prof. Dr. Muhammad Badiran M.Pd., Ketua

Program

Studi

Teknologi Pendidikan dan Bapak Dr. Sabat Siagian, M.Pd., Sekretaris Program
Studi Teknologi Pendidikan atas segala motivasi dan bantuannya.

iii

Bapak/Ibu dosen

Program

Studi


Teknologi

Pendidikan,

Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan berbagai ilmu
pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan dan tak terlupakan juga rekan
mahasiswa Pascasarjana Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan.
Ayahanda Drs. R. Saragih dan lbunda T. Br Purba (+) yang telah
membimbing selama dan selalu memberi motivasi selama mengikuti perkuliahan dan
penulisan tesis ini. Secara khusus kepada suami Ir. P. Hutaglung dan anak-anakku
tercinta Gabriela Valentine Hutagalung, Joseph Tamaro Hutagalung, Ishak Nayogi
Hutagalung yang selalu memberikan curahan kasih sayang.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di masa kini
dan yang akan datang.

Medan,


Maret2009

Penulis,

Honglianta Rosnetti Saragih
Nim. 061188230033

iv

ABSTRACT

Honglianta Rosnetti Saragih. Reg. No. 061188230033. The Effect of Instructional
Strategy and Student Independent
on the Students'
Achievement in Asuban Kebidanan I at D.III Kebidanan
STIKES Mutiara Indonesia. Thesis: Post Graduate Program of
State Univers~ty
ofMedan. 2009.

This research is aimed at finding out : (1) the achievement of Asuhan

Kebidanan I between the student that taught by inquiry and elaboration strategies,
(2) the achievement of Asuhan Kebidanan I between student who had ability of high
independent and low independent, (3) interaction between instructional strategies
and independent on the students' achievement in Asuhan Kebidanan I.
The population of this research was 157 students of second semester at D.III
Kebidanan STIKES Mutiara Indonesia consisting of 4 (four) classes. The sampling
technique applied was cluster random sampling with second semester II-A students
taught with inquiry strategy and second semester II-C3 students taught with
elaboration strategy. The instrument used to measure the learning achievement was a
multiple choice test of 39 items with a four answer option. The obtain data on
students' indenpendent, a questionnaire of 36 items was used. The normality test
used Liliefors and the homogeneity tes was Bartlett test. The data analysis technique
was Analysis of Variance (ANOVA) with two-way at the level of significance a. =
0,05 followed by Scheffe test.
The research fmdings were: (1) on average the students' learning
achievement taught with inqury strategy was X= 22.9, which was higher than the
average the students' learning achievement taught with elaboration strategy, which
was X= 21.3, with Fcount = 191.48 > Ftabte = 3.968 (2) on average the students'
learning achievement with high independent was X= 29.54, which was higher than
the students' learning achievement with low independent was X= 17.76, with Fcount

= 3.99 > Ftabte = 3.968 (3) there was an interaction between instructional strategy and
student independent with Fcount = 56.77 > Ftabte= 3.68.
Based on the data analysis, it can be concluded that students with high
independent characteristics should be best taught with inquiry strategy while
studenets with low independent with elaboration strategy. The implication is that the
implementation of inquiry and elaboration strategies should be in accordance with
the high and low student independent. It is also suggested that teachers who plan to
implement the inquiry strategy should know the characteristics of students'
independent.

ABSTRAK

Honglianta

Saragib. NIM. 061188230033 Pengaruh Strategi
Pembelajaran Dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar
Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) Mahasiswa D.III
Kebidanan STIKES Mutiara Indonesia. Tesis: Program Pasca

Rosnetti


Sarjana Universitas Negeri Medan. 2009.

·

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskprisikan: (I) basil
belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
inkuiri dan basil belajar Asuhan Kebidanan I yang diajar dengan strategi
pembelajaran elaborasi, (2) basil belajar Asuhan Kebidanan I antara mahasiswa
dengan tingkat kemandirian tinggi dengan mahasiswa dengan tingkat kemandirian
rendah, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian terbadap basil
belajar Asuhan Kebidanan I.
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa D.III Kebidanan STIKES
Mutiara Indonesia semester II terdiri dari 4 kelas dengan jumlah mahasiswa
seluruhnya adalah 157 mahasiswa. Penarikan sampel digunakan teknik cluster
random sampling. Terpilih sebagai kelas pembelajaran inkuiri adalah semester II-A
dan semester II-C sebagai kelas pembelajaran elaborasi.Instrumen yang digunakan
untuk mengukur basil belajar· adalah tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan
jawaban sebanyak 39 soal. Untuk mendapatkan· data kemandirian digunakan angket
yang betjumlah 36 pernyataan. Uji nontialitas dengan uji Liliefors dan uji

bomogenitas dengan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah analisis varians
(ANAVA) duajalur pada taraf signifikansi a= 0,05 dilanjutkan dengan uji Scbeffe.
siswa yang dibelajarkan
Hasil penelitian adalah: (I) rata-rata basil bel~ar
dengan strategi pembelajaran inkuiri X= 22,9 lebib tinggi daripada rata-rata basil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran elaborasi X= 21 ,3,
dengan Fhitung = 191,48 > Ft~bel
= 3,968, (2) rata-rata basil belajar siswa dengan
kemandirian tinggi X= 29,54 lebib tinggi daripada basil belajar siswa dengan
kemandirian rendah X= 17,76, dengan Fhitung = 3,99 > Ftabel = 3,968, dan (3)
terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian terhadap basil
belajar Asuhan Kebidanan I dengan Fhitung = 56,77 > Ftabel = 3,968.
Berdasarkan basil analisis data disimpulkan bahwa mahasiswa yang dengan
karakteristik kemandirian tinggi, maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan
adalah strategi pembelajaran inkuiril dan mahasiswa dengan karakteristik
kemandirian rendah maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah
strategi pembelajaran elaborasi. lmplikasinya adalah penerapan strategi pembelajaran
inkuiri dan strategi pembelajaran elaborasi harus disesuaikan dengan karakteristik
kemandirian mahasiswa. Disarankan kepada tenaga pengajar yang merencanakan dan
menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran elaborasi harus

mengetahui karakteristik kemandirian mahasiswa

ii

DAFTARISI

Halaman
Abstract....................................................................................................... .
Abstrak.........................................................................................................

ii

Kata Pengantar...................... ~ ......... ~.

iii

Daftar lsi......................................................................................................

v


Daftar Tabel......... ................ ......... .... ......... ..... ...... .... .......... .... ... ... .. .. .. ....... ..

vii

Daftar Gatnbar.............................................................................................

ix

Daftar Latnpiran....... .................................................................................

x

BABI

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................

1


B. Identifikasi Masalah...............................................................

8

C. Pembatasan Masalah..............................................................

9

D. Rwnusan Masalah..................................................................

9

E. Tujuan Penelitian....................................................................

10

F. Manfaat Penelitian...................................... ......................... ....

10


KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis .... .. ... .... ..... ... ..... .................................

12

1. Hakikat Hasil Belajar Asuhan Kebidanan 1..... .... ... .......

12

2. Hakikat Strategi Pembelajaran... .. . . . . . . . . . .........................

15

a. Hakikat Strategi Pembelajaran lnkuiri........ .............

21

b. Hakikat Strategi Pembelajaran Elaborasi......................

27

3. Hakikat Kemandirian..........................................................

31

B. Hasil Penelitian Yang Reievan.........................................

36

C. Kerangka Berpikir...................................................................

38

D. Hipotesis Penelitian............................................... ..

42

v

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................

44

B. Populasi dan Sampel Penelitian....................................

44

C. Metode dan Rancangan Penelitian.................................

46

D. Prosedur dan Perlakuan Penelitian...........................................

47

E. Pengontrolan Perlakuan.............................................

50

F. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian............. 52
G. Teknik Pengumpulan Data dan lnstrumen Penelitian........ ...

53

H. Teknik Analisis Data................................................................

60

BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data............ . .. . .. .. . .. . .. . .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. ....

62

B. Pengujian Persyaratan Analisis................................... ...

76

C. Pengujian Hipotesis... ... . ..... ... . . . . . . ... . . . ... ... . . . . . . ... . .. . . . .. . 81
D. Diskusi Hasil Penelitian............................................... 88
E. Keterbatasan Penelitian............ ...... ......... ... . ..... ... .... ....
BAB V

91

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan...............................................................

92

B. Implikasi...............................................................

93

C. Saran-Saran............................................................

98

Daftar Bacaan...................................................................... .....

99

Lampiran-Lampiran.........................................................................................

102

vi

DAFI'AR TABEL

Halaman

Tabel

1.1

3.1

Rata-rata Basil Belajar Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)
Mahasiswa D.III Kebidanan STIK.ES Mutiara Indonesia
Dalam 2 Tahun Terakhir

4

Distribusi Mahasiswa Semester II D.III Kebidanan STIKES
Mutiara Indonesia Tahun Ajaran 2008-2009

44

3.2

Matrik Rancangan Penelitian

46

3.3

Kisi-Kisi lnstrumen Kemandiriart

54

3.4

Kisi-Kisi Tes Basil Belajar Asuhan Kebidanan I

55

4.1

Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I

62

4.2

Deskripsi Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri

63

Deskripsi Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dan Kemandirian
Tinggi

65

Deskripsi Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dan Kemandirian
Rendah

66

Deskripsi Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi

68

Deskripsi Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan Kemandirian
Tinggi

70

Deskripsi Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan Kemandirian
Rendah

71

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

Deskripsi Data Basil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Dengan
Kemandirian Tinggi Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran
Inkuiri Dan Strategi Pembelajaran Elaborasi
73

vii

4.9

Deskripsi Data Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Dengan
Kemandirian Rendah Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran
Inkuiri Dan Strategi Pembelajaran Elaborasi
75

4.10

Rangkuman Analisis Uji Normalitas

77

4.11

Rangkuman Analisis Uji Homogenitas

80

4.12

Rangkuman Anava Faktorial2 x 2

81

4.13

Rangkuman Uji Scheffe

84

4.14

Rangkuman Interaksi Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian

87

viii

DAFTARGAMBAR

Gam bar

Halaman

2.1

Variabel Pembelajaran

20

4.1

Histogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri

64

Histogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dan Kemandirian
Tinggi

66

Histogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Dan Kemandirian
Rendah

67

Histogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran.Elaborasi

69

Histogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan Kemandirian
Tinggi

70

Histogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Yang
Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan Kemandirian
Rendah

72

Histrogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Dengan
Kemandirian Tinggi Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran
Inkuiri Dan Strategi Pembelajaran Elaborasi

74

Histrogram Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I Mahasiswa Dengan
Kemandirian Rendah Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran
Inkuiri Dan Strategi Pembelajaran Elaborasi

76

Interaksi Strategu Pembelajaran Dan Kemandirian

84

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1

Tes Hasil Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan)

102

2

Angket Kemandirian

109

3

Uji Validitas Tes Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan)

113

Uji Coba Reliabilitas Tes Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan)

115

5

Indeks Kesukaran Dan Daya Beda

119

6

Uji Coba Instrumen Angk:et Kemandirian Mahasiswa

122

7

Rencana Pembelajaran Strategi Inkuiri

127

8

Rencana Pembalajaran Strategi Elaborasi

139

9

Materi Perlakuan

151

10

Hasil Angket Kemandirian Pada Kelas Pembelajaran Inkuiri

165

11

Hasil Angk:et Kemandirian Pada Kelas Pembelajaran Elaborasi

167

12

Data Hasil Belajar Asuhan Kebidanan I

169

13

Pengujian Normalitas

193

14

Uji Homogenitas

205

15

Pengujian Hipotesis

209

16

Uji Lanjut

215

4

X

DAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak
dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD
1945 dan UU Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Maka berbagai upaya
kesehatan yang dilakukan untuk memperbaiki status kesehatan masyarakat telah
ditetapkan dalam kebijakan pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setingggi-tingginya. Tujuan tersebut dijabarkan
lebih lanjut ke dalam grand strategy Departemen Kesehatan Republik Indonesia
(200) yaitu: (1) menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat,
(2) meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang berkualitas, (3)
meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan infonnasi kesehatan, dan (4)
meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Program pembangunan kesehatan yang secara khusus diperuntukkan untuk
ibu, bayi baru lahir, dan bayi telah ditetapkan kebijakan khusus yang mencakup
upaya perbaikan gizi, jaminan obat dan perbekalan kesehatan. Kebijakan program
kesehatan ibu dan bayi bani lahir adalah mendekatkan pelayanan kesehatan yang
terfokus pada 3 pesan kunci "making pregnancy safer" (MPS) yaitu: (1) setiap
kehamilan ditolong tenaga kesehatan terlatih, (2) setiap komplikasi obstetri dan
neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, dan (3) setiap wanita usia subur

mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak dlnginkan dan
penanganan komplikasi keguguran.
Ketiga pesan kunci MPS di atas harus diselenggarakan dengan saling
terintegrasi melalui empat strategi yaitu: (I) meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan kesehatan ibu untuk ketiga fokus pelayanan di atas, baik pelayanan dasar
maupun pelayanan rujukan. (2) membanguri kemitraan yang efektif antar program
dan sektor serta mitra swasta. (3) mendorong pemberdayaan perempuan dan
keluarga. dan (4) mendorong pemberdayaan masyarakat.
Berkaitan dengan masalah mengatasi kesak.itan dan kematian bayi dan anak
balita. maka ditetapkan strategi: (I) mempercepat upaya penurunan angka kesak.itan
dan kematian melalui pemberdayaan masyarakat termasuk kemitraan dengan
berbagai pihak. pada tingkatan program kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita, (2)
mempercepat upaya penurunan angka kesakitan dan kematian melalui peningkatan
akses dan kualitas termasuk sistem rujukan perawatan kesehatan bayi baru lahir, bayi

dan balita. (3) mempercepat upaya penurunan angka kesak.itan dan kematian melalui
pendataan, supervisi, monitoring dan evaluasi masalah kesehatan bayi baru lahir,
bayi dan balita, (4) mempercepat upaya penurunan angka kesakitan dan kematian
melalui penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna dalam pelayanan dan
perawatan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita. dan (5) mempercepat upaya
penurunan angka kesakitan dan kematian melalui advok.asi untuk menjarnin
peningkatan rencana dan anggaran kesehatan bayi baru lahir dan bayi.
Berbagai upaya kesehatan yang dilakukan telah membawa kemajuan penting
dalam peningkatan kualitas kesehatan tetapi

rnasih

tetiadi beberapa kelemahan-

keiemahan yang cukup dirasakan jika dikaitkan dengan kondisi sosio-ekonomi dan

2

wi1ayah geografis. lndikasinya dapat dilihat dari 1aporan basil investigasi kuaJitas
hidup yang dilakukan pada tahun 1997 di sejwn1ah propinsi di Indonesia yang
dike1uarkan oleh Departemen Kesehatan RI, terungkap bahwa hampir sebagian besar
(800/o) penolong kehamilan yang bekerja di fasilitas kesehatan tidak mampu
me1akukan asuhan kehamilan sesuai dengan standar yang dinginkan. kehamilan
bersih dan aman jauh dari harapan karena tidak berjalannya praktek terbai.k bagi
asuhan ibu dan bayi.
Hal yang sama juga ditunjukkan data yang diungkapkan o1eh Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 yakni angka kematian bayi
(AKB) masih cukup tinggi yaitu 35 per 1.000 ke1ahiran. angka kematian balita
(AKABA) yaitu 46 per 1.000 jiwa dan angka kematian ibu (AKI) yaitu 307 per
100.000 jiwa (Departemen Kesehatan RI, 2008)
Memperhatikan hal di atas maka, pemerintah bersama rnitranya yaitu
masyarakat wnwn secara luas yang bergerak dalam bidang kesehatan untuk terus
berupaya menekankan

angka-angka AKB, AKABA dan AKI

me1alui berbagai

kegiatan yang digerakkan secara bersama-sama, sehingga visi pemhangunan
kesehatan yaitu Indonesia Sehat 2010 dapatterwujud yaitu bangsa Indonesia yang
hidup dalam lingkw1gan sehat, berprilaku hidup bersih dan sehat, serta mampu
menjangkau pelayanan kesehatan yang bennutu secara adi1 dan merata sehingga
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Departemen Kesehatan Rl,
2007).
Salah satu bentuk kepeduliaan dari rnasyarakat untuk menekan angka AKB,
AKABA dan AKI adalah menyiapkan swnber daya manusia yang banda! dalam
bidang kebidanan yang kiranya dapat melahirkan tenag-~

3

profesiona1 dalam

menangani ibu dan bayi khususnya dalam kehamilan melalui pendidikan D.III
kebidanan. Untuk tujuan mulia itulah berdirilah D.III Kebidanan STIKES Mutiara
Indonesia.
Upaya dilakukan D.III Kebidanan STIKES Mutiara Indonesia dalam
melahirkan tenaga-tenaga profesional dibidang kebidanan ielah djlakukan antara lain
penyediaan

tenaga

pengajar

yang

profesional,

penyempurnaan

kurikulum,

ketersediaan ruang perkuliahan dan praktikum yang memadai, dan penyediaan
peralatan praktek sehingga dapat dilahirkan bidan-bidan yang dapat menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Meskipun usaha
perbaikan di segala segi yang menyangkut pendidikan sudah dilakukan secara terus
menerus, namun terdapat hambatan-hambatan serta kekurangan-kekurangan. Hal
yang memprihatinkan yang dapat dilihat langsung adalah basil nilai akademik
mahasiswa yang belum mencapai nilai yang diharapkan sebagaimana terlihat pada
Tabell.l berikut ini:

Tabell.l Rata-Rata Basil Belajar Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)
Mahasiswa D.m Kebidanan STIKES Mutiara Indonesia
Dalam 2 Tahun Terakhir
No

Nilai

Tahun Ajaran 2006/2007
Tahun Ajaran 2007/2008
%
frekuensi
%
frekuensi
1
18,26
15
12,82
21
A
2
29,57
B
29
24,79
34
35,65
3
41
c
58
49,57
D
12,82
16,52
4
15
19
Jumlah
117
100
100
115
Sumber : Bagtan Akademik D.III Kebtdanan STIKES Mutiara lndonesta
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh
mahasiswa dalam pembelajaran, antara lain sebagaimana yang diungkapkan oleh
Hamalik (2004) bahwa komponen yang berperan dalam pembelajaran, yaitu : (1)

4

tujuan pendidikan dan pengajaran, (2) peserta didik, (3) tenaga kependidikan (4)
perencanaan pengajaran sebagai suatu segmen kurikulum (5) strategi pembelajaran,
(6) media pembelajaran, dan (7) evaluasi pembelajaran. Semua variabel tersebut
memiliki ketergantungan satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri dalam
memberbasilkan pembelajaran.
Belum menggembirakannya basil belajar mahasiswa diduga karena proses
pembelajaran kurang mendukung pemahaman mahasiswa, yaitu terlalu banyak
hafalan, kurang dilengkapi dengan praktek-praktek di lapangan. Sebagaimana
diungkapkan Wardiman (200 1) bahwa strategi belajarnya kurang mendukung,
mungkin tidak sesuai dengan materi yang diajarkan, mungkin terlalu monoton atau
kurang bervariasi yang dapat menyebabkan. belum maksimalnya peroleban .basil
belajar mahasiswa..
Dalam rangka mengatasi persoalan

peroleban basil belajar mata kuliah

Asuhan Kebidanan I (Kebamilan) mahasiswa D.III Kebidanan STIKES Mutiara
Indonesia yang masib relatif rendah, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Asuhan Kebidanan I. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
penerapan pendekatan pembelajaran yang lebib baik.
Kemampuan tenaga pengajar menguasai teknologi pembelajaran untuk
merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi serta melakukan

feedback menjadi faktor penting guna mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan
tenaga pengajar menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar, penggunaan media,
penentuan strategi dan pemilihan metode pembelajaran merupakan suatu usaha guna
melancarkan proses pembelajaran dan meningkatkan basil pencapaian tujuan.

5

Slameto ( 1995) menyatakan: agar peserta didik dapat belajar dengan baik

rnaka strategi pembelajaran harus diusahakan setepat. seefisien. seefektif mungkin.
Dtkatakan efektif bila strategi pembelajaran tersebut menghasilkan

basil belajar

sesuai dengan yang diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan
efisien

bila strategi pembelajaran yang diterapkan relatif menggunakan tenaga.

usaha. biaya dan waktu yang dipergunakan seminimal mungkin.
Strategi pembelajaran yang digunakan tenaga pengajar selama ini diduga
belum optimal sehingga

menyebabkan timbulnya kebosanan mahasiswa yang

berakibat rendahnya basil belajar;

Untuk mengurangi atau bahkan menghindari

stl'ategi pem.belajaran yang monoton diupayakan berbagai stratesi pembelajaran yang
lebih efektif dalam menciptakan komunikasi yang multi

arab.

sehingga diharapkan

juga menimbulkan dan meningkatkan interaksi yang proaktif dalam pembelajaran.
Namun perlu disadari bahw~
karena strategi

strategi tersebut tidak ada yang terbaik atau buruk.

tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti yang

diungkapkan Sudjana (2002) bahwa: masing-masing metode ada kelemahan serta
keuntungannya.
Di lain pihak, perolehan basil belajar suatu kegiatan pembelajaran juga
dipengaruhi oleh karakteristik mahasiswa dalam hal ini adalah kemandirian
mahasiswa dalam belajar. Untuk itu tenaga pengajar hendaknya mampu mengetahui

dan memahami karakteristik kemandirian yang

dimiliki mahasiswa. Dengan

mengetahui karakteristik kemandirian mahasiswa. maka seorang tenaga pengajar
dapat menyesuaikan, menyusun dan membuat materi ajar yang relevan untuk
membantu dan mengarahkan kesiapan mahasiswa untuk menerima materi pelajaran.

6

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat dibutuhlum dan harus
disesuaikan dengan kemandirian mahasiswa., karena mempelajari materi mata kuliah
Asuhan Kebidanan I yang cukup padat maka dituntut kemandirian mahasiswa dalam
mencari sumber-sumber lain. Oleh karena itu, kemandirian mahasiswa adalah salah
satu komponen yang harus diperhatikan dengan seksama oleh tenaga pengajar dalam
mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki mahasiswanya akan membantu dalam
menentukan materi, strategi, metode dan media yang tepat untuk digunakan. Hal ini
perlu dilakukan agar pelajaran yang disampaikan dapat menarik perhatian mahasiswa
dan setiap detik yang berlangsung dalam kegiatan pembelajaran bermakna dan tidak
membosankan.
Penelitian ini ingin mengungkapkan tentang upaya peningkatan basil belajar
mahasiswa dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sebagai salah satu
strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran Asuhan Kebidanan I.
Strategi

pembelajaran

inkuiri

bertujuan

untuk.

membina

mahasiswa

dalam

mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya secara komprehensif
(menyeluruh) melalui proses menemukan. sehingga basil belajar yang diperoleh
melalui pembelajaran inkuiri lebih bennakna dan bermanfaat bagi mahasiswa k.arena
pengetahuan diperoleh dari proses mengalarni. Begitu juga dengan tingkat
kemandirian mahasiswa dalam belajar diperkirakan berpengaruh terhadap basil
belajar, dimana kemandirian. akanmemberikan dampak untuk berinisiatif, kemauan
belajar kuat serta kesiapan belajar yang dapat di atas sendiri tanpa tergantung dengan
onmg lain.

7

B.
ldentUr[asi~h

Keberhasilan studi seorang mahasiswa sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik faktor yang ada dalam diri mahasiswa maupun faktor yang ada di luar
dirinya. Faktor faktor tersebut membentuk satu keadaan dan lingkungan memberikan
suasana sehingga kegiatan belajar yang dilakukan dapat mampu mencapai satu hasil
yang lebih baik. Bila faktor-faktor tersebut dikelola dengan baik maka akan
mempunyai pengaruh yang positif terhadap pencapaian prestasi, namun hila
pengelolaan

dilakukan

tidak

dengan

profesional,

yang

terjadi

adalah

ketidaknyamanan mahasiswa dalam belajar dan akhirnya tidak dapat mencapai hasil
belajar yang yang dlnginkan.
Berdasarkan hal tersebut dan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat
dldentifikasi masalah berkenaan dengan penelitian ini, yakni: (1) Apakah yang harus
diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran Asuhan Kebidanan I? (2)
Bagaimanakah cara menyampaikan urutan materi ajar yang paling baik dalam
pembelajaran Asuhan Kebidanan I? (3) Urutan bagaimanakah yang lebih tepat dan
dapat membantu proses belajar mahasiswa dalam pembelajaran Asuhan Kebidanan
I? (4) Apakah perbedaan dalam strategi

pembelajaran Asuhan Kebidanan I

memberikan hasil belajar yang berbeda? (5) Apakah tujuan pembelajaran yang
berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula? (6) Apakah
perbedaan karakterlstik belajar mahasiswa mempengaruhi hasil belajar? (7) Apakah
strategi pembelajaran tertentu hanya layak untuk mahasiswa yang memiliki
karekteristik tertentu pula? (8) Apakah hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran inkiuri lebih tinggi dari pada hasil belajar mahasiswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran elaborasi? (9) Apakah hasil belajar mahasiswa

8

yang memiliki tingkat kemandirian tinggi lebib tinggi dari pada basil belajar
mahasiswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah? dan (10) Apakah terdapat
interaksi antara strategi pembelajaran dan tinSkat kemandirian terbadap basil belajar?

C. Pembatasan Masalah
Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi basil belajar mahasiswa, di mana basil belajar terkait dengan faktor
internal maupun ekstemal dari diri mahasiswa. Namun dalam penelitian ini faktorfaktor tersebut dibi:ttasi pada dua faktor saja yang faktor ektemal yaitu strategi
pembelajaran sedangkan faktor internal adalah kemandirian. Dengan demikian
masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada hasH belajar mahasiswa
pada mata kuliah Asuhan Kebidanan I, strategi pembelajaran dan kemandirian
mahasiswa. Untuk strategi pembelajaran yang dikaji adalah strategi pembelajaran
inkuiri dan strategi pembelajaran elaborasi. Sedangkan kemandirian dipilah atas
kemandirian tinggi dan kemandirian rendah yang didasari atas kemampuan
mahasiswa dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan tugas belajamya.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah penelitian dirumuskan

sebagai berikut :
1. Apakah basil belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran inkuiri lebih tinggi dari pada hasil belajar Asuhan
Kebidanan I yang diajar dengan strategi pembelajaran elaborasi?

9

2. Apakah basil belajar Asuhan mahasiswa dengan kemandirian tinggi lebih
tinggi daripada basil belajar mahasiswa dengan kemandirian rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian
terbadap basil belajar Asuhan Kebidanan I?

E. Tujuan Penelitian
Bertitik

tolak

dari

masalah

yang diteliti, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui dan mendeskprisikan:
1. Hasil belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran inkuiri dan basil belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa yang
diajar dengan strategi pembelajaran elaborasi.
2. Hasil belajar Asuhan Kebidanan I antara mahasiswa dengan tingkat
kemandirian tinggi dengan mahasiswa dengan tingkat kemandirian rendah.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian terbadap basil belajar
Asuhan Kebidanan I.

F. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleb dalam penelitian ini dihadapkan dapat bermanfaat secara
teoretis dan praktis. Adapun manfaat teoretis penelitian ini adalah:
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
strategi pembelajaran.
2. Sumbangan pemikiran bagi dosen, pengelola, pengembang dan lembagalembaga

pendidikan

dalam

memahami

mahasiswa.

10

dinamika

dan

karakteristik

3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teoritis dan
teknologi pembelajaran.
4. Bahan kajian awal bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti
permasalahan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai:
I. Bahan pertimbangan dan alternatif bagi dosen pengampu mata kuliah Asuhan
Kebidanan I tentang strategi

pembelajaran

yang dapat diterapkan bagi

kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar mahasiswa.
2. Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam hal-hal yang
berhubungan dengan aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat digunakan
dosen dalam kegiatan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Asuhan
Kebidanan I.

11.

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
Pertama, rata-rata hasil belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa yang diajar dengan

strategi inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar mahasiswa yang
diajar dengan strategi elaborasi. Dengan demikian strategi pembelajaran berbasis inkuiri
lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran Asuhan Kebidanan I untuk mahasiswa D.III
Kebidanan STIKES Mutiara Indonesia.
Kedua,

rata-rata hasil belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa dengan

kecenderungan tingkat kemandirian tinggi secara keseluruhan baik yang diajar dengan
strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran elaborasi lebih tinggi dibandingkan
dengan rata-rata hasil belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa dengan kecenderungan
tingkat kemandirian rendah.
Ketiga, terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemandirian

mahasiswa

yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar Asuhan

Kebidanan I. Perbedaan pengaruh tersebut adalah: (a) hasil belajar Asuhan Kebidanan I
mahasiswa dengan kemandirian tinggi lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran
inkuiri daripada diajar dengan strategi pembelajaran elaborasi, (b) hasil belajar Asuhan
Kebidanan I mahasiswa dengan kemandirian tinggi lebih baik diajar dengan strategi

92

pembelajaran inkuiri daripada mahasiswa dengan kemandirian rendah, (c) hasil belajar
Asuhan Kebidanan I mahasiswa. dengan kemandirian tinggi lebih baik diajar dengan
strategi pembelajaran inkuiri daripada mahasiswa. dengan kemandirian rendah yang diajar
dengan strategi pembelajaran elaborasi, (d) hasil belajar Asuhan Kebidanan I mahasiswa
yang diajar dengan kemandirian tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran elaborasi
lebih baik diajar daripada strategi pembelajaran inkuiri dengan mabasiswa kemandirian
rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri, (e) basil belajar Asuhan
Kebidanan I mahasiswa dengan kemandirian tinggi yang diajar dengan strategi
pembelajaran elaborasi lebih baik daripada mahasiswa dengan kemandirian rendah, dan (6)
basil belajar Asuban Kebidanan I mabasiswa dengan kemandirian rendah yang diajar
dengan strategi pembelajaran elaborasi lebib baik daripada di~ar
pembl~arn

dengan strategi

inkuiri.
B. lmplikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
strategi pembelajaran terhadap hasil belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan I.

Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan
salab satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan basil belajar. Hal ini dapat
dimaklumi karena

melalui penerapan ·strategi

pembelajaran yang tepat dapat

meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat
menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan
demikian konsekuensinya apabila strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran maka
tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif mahasiswa dalam pembelajaran.

93

Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar Asuhan Kebidanan I
mahasiswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dari pada
strategi pembelajaran elaborasi. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri
lebih efektif untuk meningkatkan basil belajar Asuhan Kebidanan I,

karena dalam

pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran inkuiri, mahasiswa cenderung aktif
untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, mahasiswa berupaya
menemukan dan menyelesaikan masalah dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran.
Kekhasan dari pembelajaran inkuiri adalah pencarian informasi dari berbagai sumber yang
dapat digali mahasiswa
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil
belajar Asuhan Kebidanan I berimplikasi kepada tenaga pengajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan I untuk melaksanakan strategi pembelajaran inkuiri. Dengan menggunakan
strategi pembelajaran inkuiri diharapkan tenaga pengajar dapat membangkitkan dan
memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif mahasiswa terhadap pembelajaran Asuhan
Kebidanan I dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Implikasi dari penerapan pembelajaran inkuiri bagi tenaga
pengajar adalah tenaga pengajar berkewajiban untuk selalu berupaya memunculkan isu-isu
atau masalah-masalah yang diseputar kehidupan keseharian yang tentunya berkaitan
dengan materi pelajaran yang akan dibahas, oleh karena itu tenaga pengajar ditentukan
selalu memperluas dan menambah wawasan ilmu pengetahuannya.
Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemandirian berpengaruh

terhadap hasil belajar Asuhan Kebidanan I. Mahasiswa dengan kemandirian tinggi secara

94

rata-rata mempunyai hasil belajar lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan mahasiswa
dengan kemandirian rendah. Pemyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan
bahwa kemandirian signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan basil belajar
mahasiswa. Kemandirian yang dipilab atas kemandirian tinggi dan kemandirian rendah
ditentukan dari basil skor basil angket. Mahasiswa dengan tingkat kemandirian tinggi
berupaya dengan maksimal untuk menyelesaikan masalab-masalab atau tugas-tugas yang
menantang, ia tidak akan pemah berbenti bekerja sebelum menemukan jalan keluar
Gawaban). Dengan demikian maka mahasiswa tersebut melatih dirinya secara terus
menerus akan dapat menemukan pemecahan atau penyelesaian tugas-tugasnya.

Dengan

demikian konsekuensinya apabila mahasiswa dengan kemandirian tinggi akan memperoleh
hasil belajar yang maksimal, sebaliknya mahasiswa dengan kemandirian rendah tentunya
pencapaian hasil belajamya tidak maksimal.
Konsekuensi logis dari pengaruh kemandirian terbadap basil belajar Asuhan
Kebidanan I berimplikasi kepada tenaga pengajar mata kuliah Asuban Kebidanan I untuk
melakukan identifikasi dan prediksi didalam menentukan kemandirian yang dimiliki
mabasiswa. Apabila kemandirian mabasiswa dapat dikelompokkan maka tenaga pengajar
dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan

straegi~

pembelajaran yang

tepat dan sesuai dengan karakteristik mahasiswa. , disamping itu juga tenaga pengajar dapat
melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk mahasiswa dengan kemandirian tinggi
diberikan materi-materi pengayaan dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang
lebib tinggi sedangkan untuk mahasiswa dengan kemandirian rendah diberikan materimateri remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada

95

mahasiswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian mahasiswa diharapkan mampu
membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya
dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Di
samping itu mahasiswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara
menemukan materi-materi penting dari perkuliahan yang dikonstruknya sendiri.
Implikasi

dari

perbedaan

karakteristik

mahasiswa

dari

segi

kemandirian

mengisyaratkan kepada tenaga pengajar untuk memilih strategi pembelajaran harus
mempertimbangkan kemandirian mahasiswa. Dengan adanya kemandirian dalam diri
mahasiswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan dilakukannya
dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang
berlangsung. Oleh karena itu strategi pembelajaran yang diterapkan tenaga pengajar akan
efektif atau tidak tergantung pada karakteristik pebelajar.
Adanya perbedaan kemandirian ini berimplikasi kepada tenaga pengajar di dalam
memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar. Bagi mahasiswa dengan
kemandirian tinggi hal tersebut tidaklah menjadi sebuah kesulitan bagi tenaga pengajar
dalam motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar mahasiswa, tetapi bagi
mahasiswa dengan kemandirian rendah maka tenaga pengajar memberikan perhatian yang
lebih dan kontiniu didalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi
belajar. Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi, membangkitkan minat dan
motivasi belajar akan efektif apabila hubungan antara tenaga pengajar dengan pebelajar
tercipta dan terjalin secara kondusif sebelumnya

96

Perbedaan kemandirian juga berimplikasi kepada tenaga pengajar di dalam
melaksanakan

pembl~arn

di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan tenaga pengajar

adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama mahasiswa dirnana tenaga
pengajar mengarahkan dengan membentuk kelornpok belajar atau kelompok diskusi di
dalam kelas dimana mahasiswa yang berkemandirian tinggi dapat memberikan bantuan
kepada mahasiswa yang berkemandirian rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran
bagi mahasiswa yang berkemandirian rendah dapat terbantu.

Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran
dan kemandirian terhadap hasil belajar mahasiswa.

Interaksi tersebut terindikasi dari

mahasiswa dengan kemandirian tinggi dan diajar dengan strategi inkuiri secara rata-rata
mempunyai .hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi
elaborasi. Sedangkan bagi rnahasiswa dengan kernandirian

rendah pada pembelajaran

elaborasi rata-rata hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan .pada kelas pembelajaran
inkuiri. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi inkuiri lebih tepat digunakan bagi
mahasiswa yang memiliki karakteristik kernandirian tinggi, sedangkan strategi elaborasi
lebih tepat digunakan bagi rnahasiswa dengan karakteristik kemandirian rendah.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Asuhan
Kebidanan I dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan dan kemandirian.
Dalam hal ini antara tenaga pengajar dan mahasiswa rnempunyai peranan yang sarna dan
berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu sendiri, sehingga dengan demikian untuk
mencapai hasil belajar yang rnaksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi
pembelajaran dan kernandirian perlu menjadi perhatiait sekaligus.

97

Konsekuensi Iogis

dari interaksi strategi pembelajaran dan kemandirian

berimplikasi kepada tenaga pengajar dan siswa. Untuk tenaga pengajar, agar dapat
memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajaran
inkuiri dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk
meningkatkan hasil
meningkatkan

belajar. Sedangkan untuk mahasiswa agar selalu berupaya

kemandirian

dengan

tekun

belltiar

dan

yang

terpenting

adalah

mendisiplinkan diri untuk komit dan konsisten dalam belajar.

C. Saran-Saran

1. Kepada pihak tenaga pengajar perlu melihat karakteristik kemandirian mahasiswa di
dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri dan elaborasi. Untuk mahaisswa
dengan kemandirian tinggi Iebih tepat diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri
sedangkan bagi mahasiswa dengan kemandirian rendah maka strategi pembelajaran
yang lebih tepat diterapkan adalah strategi pembelajaran elaborasi.
2. Kepada pihak pengelola Akademi Kebidanan STIKES Mutiara Indonesia

agar

memperbaharui kembali kurikulumnya jika belum ada muatan-muatan kurikulum
tentang strategi pembelajaran inkuiri karena melalui penelitian ini terbukti bahwa
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang strategi pembelajaran
inkuiri hendaknya memperluas jumlah samPel dan menambah variabel-variabel
yang dikontrol sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai
strategi pembelajaran khususnya pembelajaran inkuiri. Serta menambah lamanya
penelitian dan melengkapi kesempumaan angket kemandirian.

98

DAFfAR BACAAN

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidilcon. Jakarta; Bumi Aksara
Ausuoel, D.P. (1983), The Psilcologi of-Meaningful Verbal Learning, New York:Grune &
Staton.
Azwar, S. 1986. Reliabilitas dan Validitas. Jakarta: Pustaka Pelajar
Bahri, Z. 2007. Pengaruh Pembelajaran lnkuiri Dan Tingkat Pengetahuan Peta Terhadap
Hasil Belajar Geograt'i Siswa SMP Swasta PAB 3 Saentis Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Medan: UNIMED
Burns, R.B. 1979. Konsep Diri; Teori, Pengalaman, Perkemhangan dan Peri/a/cu. Jakarta:

Arcan
Dick, W. and Carey, L. 1996. The Systematic Design of Instruction. Fouth Edition. New
York: Harper Collin College Publisher
Dimyati, M. dan Moedjiono. 1999. Be/ajar dan Pemhelajaran. Jakarta: Dikti dan Rineka
Cipta
Departemen Kesehatan Rl. 2008. DTPS-KJBBLA Pedoman Proses Perencanaan, Jakarta:
Departemen Kesehatan Rl Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat dan
USAID
----:-----:--::----:· 2007. Paket Pelatihan Kader Kesehatan Dan Tolcoh
Masyaralcot Da/am Pengembangan Desa Siaga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
- - - - - - - - - - · 2004. Asuhan Kehamilan Normal. Jakarta: Departemen
Kesehatan Rl Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
- - - - - - - - - - · 2002. Eli/co dan Kode Etik Kebidanan. Jakartl: Departemen
Kesehatan Rl dan lkatan Kebidanan Indonesia (IBI)
Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2002. Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Gagne, R.M. dan Briggs, L.J .. 1979. Principles of Instructional Design. New York: Holt
Rinehart and Winston

99

Hamalik, 0. 2003. Kuriku/um dan Pembe/ajaran.. Jakarta: Bumi Aksara
_ _ _ _ . 2004. Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Johnson, R.C dan Medinus, GR. 1989. Behaviour Child Psychology and Development,
New York: Johan Willy and Sons Inc
Masrun, dkk. 1986, Studi Mengenal Kemandirian Pada Penduduk di Tiga Suku Bangsa
(Jawa, Batak, Bugis), Laporan Penelitian, Yogyakarta: FE-UGM.
Merril, MD. 1981. A Lesson Based on the Comp(Jnent Display Theory. New Jersey:
Lawrence Erlbaum Asc.
Miller, J.P. 2002, Cerdas di Kelas Selcolah Kepribadian, Yogyakarta: Kreasi Wacana
Mudhoffir., 1987. Tekno/ogi /nstrulcsiona/. Bandung: Rosdakarya
Mulyati. 2005. Psikologi Be/ajar. Yogyakarta: Andi
Poedjiadi, A. 2005. Sains Telcnologi Masyaralcat (Model Pembe/ajaran Kontelcstual
Bermuatan Ni/ai). Bandung: Rosdakarya
Pudjijogyanti, C.R. 1988. Konsep Diri Da/am Pendidilcan. Jakarta: Arcan
Reigeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theories and Models: an Overview of their
Current Status. Instructional Design: What Is it And Why is it?, New
Jersey:Publishers HildsdaJe.
Rohani, A. dan Ahmadi, A. 1995. Pengelo/aan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Romizowski, AZ. 1981. Designing Instructional System. New York: Nichol Publishing
2ompany
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidilcan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Sardiman, AM. 2003. lnteralcsi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Saud, U.S., Rukmana, A., dan Roesmini, N. 2006. Pembe/ajaran Terpadu. Bandung: UPI
Press
Seels, B.C. dan Richey, ·R.C. 1994. Instructional Technology, The Defenition and Domains
of the Field, Washington. Terjemahan. Yusuthadi Miarso dkk

100

Siagian, M.K. 2007. Pengaruh Stmtegi Pengorganisasian Pembelajaran Dan lntelegensi
Terhadap Hasil Belajar Ketmmpilan Dasar Praktek Klinik Mahasiswa Kebidanan
STIKES Mutiam Indonesia. Tesis. Medan: UNIMED
Siagian, P. 2008. Pcngaruh Pendekatan Pembelajaran Pcnemuan Dan Manual Dexterity
Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembclajaran Perbaikan Kopling Dan
Komponen-Komponennya (PK dan KK) di SMK Tri Sakti Lubuk Pakam Tahun
Pelajaran 2007-2008. Tesis. Medan: UNIMED
Slameto. 1995. Be/ajar dan Falaor-Falclor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Snelbccker, E.G. 1974. Learning Theory, Instructional Theory and Psychoeducational
Design, New York: Me Graw Hill
Soemanto, W. 1990, Psilcologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, N. 1996. Cara Belf\iar Siswa Aktif Dalam Proses Belf\iar Mengajar. Jakarta: Sinar
Baru Algcnsindo
Sudjana, N. 2002. Dasar-Dasar Proses Be/ajar Mengajar, Jakarta: Sinar Baru Algensindo
Sukanto. 2006. Pcngaruh Strategi Pengorganisasian Pembclajaran dan Kemandirian
Mahasiswa Tcrhadap Hasil Belajar Pengembangan Kurikulum Di Fakultas
Tarbiyah lAIN SU. Tesis. Medan: UN.IMED ·
Sukardi, D.K. 1993. Ana/isis Jnventori Minai dan Kepribadian, Jakarta: Rineka Cipta
Suparman, A. 1997. Desain Jnstruksional. Jakarta: P2T-UT Dikti Depdikbud
Surapranata, S. 2004. Ana/isis Va/iditas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Sury~bat,

S. 1997. Pengukuran Dalam Psilcologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali

Tilaar, H.A.R. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Wardiman, J. dkk 200 I. Menatap Mava Depan Pendidikan. Jakarta: Gmmedia

101

Dokumen yang terkait

Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Semester III Akademi Kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan

0 38 57

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Kebidanan Semester III di STIKes Medistra Lubuk Pakam

0 50 55

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ( Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I Mahasiswa D 3 Kebidanan Stikes Bhakti Mulia Pare Kediri )

0 5 128

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN.

0 1 16

HUBUNGAN CLINICAL REASONING DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IV MAHASISWA SEMESTER V PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ABI SURABAYA.

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN I MAHASISWA SEMESTER II D-III KEBIDANAN.

0 0 19

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN HAMIL PADA MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

0 0 10

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN 1A MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Asuhan Kebidanan Kehamila

0 0 14

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MENGIKUTI PEMBELAJARAN TUTORIAL DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES ‘AISYIYAH

0 0 8

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS (ASKEB III) MAHASISWA D.III KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuli

0 0 12