SYIFA FAUZIAH C. 9507006 part 1
commit to user
BAB IV
VISUALISASI KARYA
A. Visualisasi Rancangan Buku Pop-Up
1.ThumbnailThumbnail adalah cara me-layout gambar yang sudah disketsa kasar secara manual dengan menggunakan pensil kayu atau pensil mekanik dengan ketebalan 2B atau lebih. Proses dilanjutkan dengan pemindaian untuk menampilkan gambar dalam format digital. Selanjutnya sketsa di tracing melalui komputer dan dicetak. Kemudian dilanjutkan dengan proses pewarnaan manual. Terakhir, gambar yang telah diwarnai dipindai dan di-layout melalui komputer. Berikut adalah contoh sketsa dasar dari Buku Pop-Up “Wudhu, yuk!” dan “Shalat,yuk!” :
Cover Buku Pop-Up “Wudhu, yuk!”
(2)
commit to user
Halaman 7&8 Buku Pop-Up “Shalat, yuk!”
Halaman 3&4 Buku Pop-Up “Wudhu, yuk!”
(3)
commit to user 2.Karya Jadi
Hasil jadi karya Buku Pop-Up “Wudhu, yuk!” setelah melalui tahapan pewarnaan manual dan finishing pada media digital adalah sebagai berikut :
Sampul Depan Halaman publishing
(4)
commit to user
Halaman Lift the flaps
(5)
commit to user Halaman 1&2 teks
(6)
commit to user Halaman 5&6
(7)
commit to user Halaman 7&8
(8)
commit to user Halaman 9&10
(9)
commit to user
Halaman 11 Sampul Belakang
Hasil jadi karya Buku Pop-Up “Shalat, yuk!” setelah melalui tahapan pewarnaan manual dan finishing pada media digital adalah sebagai berikut :
(10)
commit to user
Halaman Daftar Isi Halaman Bismillah
(11)
commit to user Halaman 1&2
(12)
commit to user Halaman 3&4
(13)
commit to user Halaman 5&6
(14)
commit to user Halaman 7&8
(15)
commit to user Halaman 9&10
(16)
commit to user Halaman 11&12 teks
(17)
commit to user Halaman 13&14 teks
(18)
commit to user Halaman 15&16 teks
(19)
commit to user Halaman 17&18 teks
(20)
commit to user 3.Sampul Depan & Sampul Belakang Buku Pop-Up
Belakang Depan Sampul depan dan belakang Buku Pop-Up “Wudhu, yuk!” menggunakan warna dasar biru muda dengan ilustrasi berupa Rizal yang tengah melambaikan tangan seolah mengajak pembaca dan Annisa yang tengah memperagakan gerakan berwudhu dengan latar tempat wudhu. Ornamen sederhana dimaksudkan sebagai penunjang estetika. Sampul depan dan belakang berukuran 21 cm x 21 cm.
(21)
commit to user
Sampul depan dan belakang Buku Pop-Up “Shalat, yuk!” menggunakan warna dasar merah muda dengan ilustrasi berupa tokoh Ummi, Abi, Rizal dan Annisa yang tengah mengajak pembaca untuk ikut serta belajar shalat dihiasi dengan ornament serupa dengan sampul Buku Pop-Up “Wudhu, yuk!”. Sampul depan dan belakang berukuran 21 cm x 21 cm.
4.Desain Judul
Judul Buku Pop-Up “Wudhu, yuk!” dan “Shalat, yuk!”
Jenis huruf yang dipakai pada penulisan judul “Wudhu, yuk!” dan “Shalat, yuk!” adalah Cookies yang diberi efek lengkungan (bend)+23, jenis huruf ini memberi kesan imut, kekanakan dan lucu sesuai dengan isi buku pop- up. Pemakaian outline putih pada judul dimaksudkan agar judul terlihat menonjol selain untuk menegaskan tulisan dan agar mudah dibaca.
Warna yang dipilih adalah warna merah muda. Warna ini memiliki tingkat keterbacaan yang sangat baik dengan didukung oleh outline putih.
(22)
commit to user 5. Desain Kemasan
Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!” dikemas dalam satu paket yang berisi dua buah buku pop-up sehingga membutuhkan kemasan. Kemasan yang dirancang didesain berlubang pada bagian ilustrasi sampul depan dan di belakang dengan dilapisi mika plastik untuk menampakkan sampul Buku Paket “Shalat, yuk!” di dalamnya. Bagian sisi kanannya kertas art karton menutupi setengah bagian buku sehingga target market dan target audience dapat mengetahui jumlah buku di dalamnya. Kemasan berukuran 21 cm x 9 cm x 21 cm.
B.
Visualisasi Rancangan Desain Sekunder
1. Pamflet(23)
commit to user
Merupakan media promosi dalam ruang yang bersifat persuasif sangat efisien yang ditujukan kepada target audience. Pamflet dapat disebarkan di taman kanak-kanak Islam menengah ke ataa, di toko-toko buku saat peluncuran buku (lounching) hingga masjid-masjid wisata seperti Dian Al-Mahri yang terletak di Depok. Ukuran pamflet tersebut adalah 10 cm x 15 cm fullcolor dengan warna dasar putih menggunakan art paper 120 gsm.
2. X-Banner
Ditempatkan saat diadakan peluncuran Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!” yang berfungsi sebagai media dalam ruang yang berguna memberi informasi mengenai peluncuran buku pop-up panduan shalat untuk anak terbaru kepada
target market dan target audience, berukuran 60 cm x 160 cm menggunakan
(24)
commit to user 3. Stiker
Stiker yang dibuat akan dibagikan secara gratis untuk target market maupun
target audience yang datang saat peluncuran Buku Paket Pop-Up “Shalat,
yuk!”. Ukuran stiker 8 cm x 6 cm yang dibentuk sesuai gambar sedangkan untuk penempatanya dapat ditempel di manapun sesuai kehendak. Ilustrasi yang dipakai adalah tokoh Rizal yang tengah menngajak target audience dan
target market untuk shalat. Visualisasi yang ditampilkan cukup sederhana,
hanya berupa balon kata ”Shalat, yuk!” dan gambar tokoh Rizal, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penyampaian pesan kepada target
audience. Bahan stiker yang digunakan berupa kertas stiker 150 gsm dengan
laminasi glossy. 4. Spanduk
Spanduk merupakan media promosi di luar ruang yang memberikan beberapa informasi mengenai acara yang bersangkutan dengan peluncuran Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!”. Dipilih sebagai media promosi dengan alasan efisiensi
(25)
commit to user
karena kejelasan informasi dalam keterbacaannya apabila di lihat dari jarak jauh. Spanduk tersebut memiliki ukuran 600 cm x 100 cm full color dengan menggunakan bahan MMT vinyl 260 gr. Pemberian space untuk media promosi Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!” adalah 25% dari space spanduk keseluruhan.
5. Penggaris Kertas
Penggaris Kertas dipakai sebagai promosi yang dibagikan secara gratis kepada target market yang datang pada saat peluncuran Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!”. Berukuran 5 cm x 21 cm. penggaris ini juga dapat digunakan sebagai pembatas buku. Di dalam proses peluncuran buku dibutuhkan media pendukung berupa bonus pembelian (gimmick) yang berguna untuk menarik minat konsumen untuk melihat bahkan membeli buku pop-up tersebut. Ilustrasi yang digunakan berupa judul buku agar lebih mengingatkan target audience dan target market akan buku paket pop-up “Shalat, yuk!”. Penggaris kertas menggunakan bahan art karton 230 gsm.
(26)
commit to user 6. Kaos Lengan Panjang
Digunakan sebagai bonus pembelian (gimmick) yang hanya diproduksi secara terbatas dalam paket buku pop-up “Shalat, yuk!” dengan ukuran kaos small untuk anak-anak berbahan cotton combed 30S. Pemilihan media tersebut dengan alasan kaos merupakan media promosi yang bersifat fleksibel. Ilustrasi yang digunakan berupa tokoh Ummi, Abi, Rizal dan Annisa dengan balon kata ”Shalat, yuk!” sebagaimana stiker.
7. Tas Punggung (Back Pack)
Digunakan sebagai bonus pembelian (gimmick) yang hanya diproduksi secara terbatas seperti kaos untuk pembelian dua paket buku pop-
(27)
commit to user
up “Shalat, yuk!”. Ukurannya 30 cm x 30 cm menggunakan kain dengan lapisan spons di dalamnya.. Ilustrasinya berupa judul buku pop-up “Shalat, yuk!”
8. Sandal Jepit
Digunakan sebagai bonus pembelian (gimmick) yang hanya diproduksi secara terbatas seperti kaos untuk pembelian satu paket buku pop-up ”Shalat, yuk!” sebagai alternatif gimmick selain kaos lengan panjang dengan ukuran sandal jepit untuk anak-anak. Ilustrasinya berupa tulisan ”Wudhu, yuk!”. Sandal berukuran 30 untuk anak-anak
(28)
commit to user
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.Pop-up adalah salah satu di antara buku edukasi anak yang halamannya berbentuk tiga dimensi sehingga dapat merangsang kreatifitas anak. Saat ini pop-up menjadi media yang efektif untuk membantu anak belajar. Pop-up membantu memberikan gambaran kepada anak mengenai berbagai macam hal, termasuk panduan shalat.
2. Buku pop-up yang beredar di luar negeri tidak hanya merambah pasar buku
anak-anak, namun ditujukan untuk semua usia dan kalangan. Format buku pop up pun diterapkan pada majalah arsitektur dan desain yang ditujukan lebih pada kalangan yang lebih spesifik. Di Indonesia sendiri, buku pop up tidak terlalu banyak diproduksi sehingga ada kesulitan untuk menemukan buku pop-up lokal di pasaran buku. Biaya produksi serta kerumitan dalam pembuatan buku pop-up menjadi beberapa kendala atas sepinya produksi buku pop-up di tanah air.
3.Buku pop up memiliki peminat sendiri meskipun harganya terbilang cukup
mahal karenanya Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!” ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.
(29)
commit to user
4.Pendidikan shalat sejak dini harus diberikan kepada anak-anak muslim dengan cara yang berbeda mulai dari mengikutkan mereka ke TPA ataupun mengajarinya di rumah dengan melihat dari buku yang banyak beredar di pasaran.
5.Anak-anak membutuhkan media penyampaian informasi yang menyenangkan
mengenai panduan shalat sehingga mereka tidak cepat bosan dan dapat memahami gerakan wudhu dan shalat dengan cepat. Pop-up dapat menjawab permasalahan ini di samping dapat melatih daya imajinasi anak.
6.Media promosi dibutuhkan dalam pemasaran buku sebagai daya tarik target
audience maupun target market. Selain itu, merchandise/gimmick ikut andil besar dalam meningkatkan penjualan buku tersebut serta berfungsi untuk melekatkan beberapa karakter buku di dalam ingatan pembacanya.
B. Saran-Saran
Setelah menguraikan Karya Tugas Akhir beserta beberapa kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan masukan berupa saran sebagai berikut :
1.Metode pencarian data seperti wawancara dan kuisioner sangat membantu
untuk lebih mengenal karakter dan kebutuhan target audience akan Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!” sehingga target market dan target audience akan lebih spesifik dan mengenai sasaran.
2.Pengamatan pada banyak buku pop-up anak-anak sangat diperlukan. Layout,
ilustrasi, warna hingga konten tiap halaman buku pop-up ternyata berbeda
(30)
commit to user
3.Mempelajari dan menguasai teknik pembuatan pop-up agar hasil karya presisi dan rapi. Buku-buku pop-up, khususnya buku pembuatan pop-up sendiri yang berasal dari luar negeri(buku import) tidak beredar luas di pasaran sehingga agak menyulitkan baik penulisan maupun pembuatan karya. Namun situs-situs pecinta buku pop-up seperti Movable Society dan Ampersand Book ataupun blog seniman pop-up seperti Mark Hinner dan David Hawcook sangat membantu karena beberapa di antaranya menginformasikan langkah-langkah
membuat up sederhana sehingga dapat memberikan alternatif teknik
pop-up yang dapat terapkan pada Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!”.
4.Penguasaan bahan untuk buku pop-up sangat menentukan hasil jadi karya
secara keseluruhan seperti kokoh atau tidaknya konstruksi atau dimensi yang dapat dibuat dari materi bahan tersebut.
5.Membuat mock up buku pop-up tidak semudah yang dibayangkan. Area lem,
bagian-bagian yang ingin ditambahkan dan konstruksi yang ingin dibuat haruslah direncanakan dengan baik sehingga buku pop-up dapat dibuat dengan memakai beberapa tenaga bantuan dengan tetap memperhatikan ketelitian masing-masing individu.
(1)
commit to user
karena kejelasan informasi dalam keterbacaannya apabila di lihat dari jarak jauh. Spanduk tersebut memiliki ukuran 600 cm x 100 cm full color dengan menggunakan bahan MMT vinyl 260 gr. Pemberian space untuk media promosi Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!” adalah 25% dari space spanduk keseluruhan.
5. Penggaris Kertas
Penggaris Kertas dipakai sebagai promosi yang dibagikan secara gratis kepada
target market yang datang pada saat peluncuran Buku Paket Pop-Up “Shalat,
yuk!”. Berukuran 5 cm x 21 cm. penggaris ini juga dapat digunakan sebagai pembatas buku. Di dalam proses peluncuran buku dibutuhkan media pendukung berupa bonus pembelian (gimmick) yang berguna untuk menarik minat konsumen untuk melihat bahkan membeli buku pop-up tersebut. Ilustrasi yang digunakan berupa judul buku agar lebih mengingatkan target audience
dan target market akan buku paket pop-up “Shalat, yuk!”. Penggaris kertas
(2)
6. Kaos Lengan Panjang
Digunakan sebagai bonus pembelian (gimmick) yang hanya diproduksi secara terbatas dalam paket buku pop-up “Shalat, yuk!” dengan ukuran kaos small
untuk anak-anak berbahan cotton combed 30S. Pemilihan media tersebut dengan alasan kaos merupakan media promosi yang bersifat fleksibel. Ilustrasi yang digunakan berupa tokoh Ummi, Abi, Rizal dan Annisa dengan balon kata ”Shalat, yuk!” sebagaimana stiker.
7. Tas Punggung (Back Pack)
Digunakan sebagai bonus pembelian (gimmick) yang hanya diproduksi secara terbatas seperti kaos untuk pembelian dua paket buku pop-
(3)
commit to user
up “Shalat, yuk!”. Ukurannya 30 cm x 30 cm menggunakan kain dengan lapisan spons di dalamnya.. Ilustrasinya berupa judul buku pop-up “Shalat, yuk!”
8. Sandal Jepit
Digunakan sebagai bonus pembelian (gimmick) yang hanya diproduksi secara terbatas seperti kaos untuk pembelian satu paket buku pop-up ”Shalat, yuk!” sebagai alternatif gimmick selain kaos lengan panjang dengan ukuran sandal jepit untuk anak-anak. Ilustrasinya berupa tulisan ”Wudhu, yuk!”. Sandal berukuran 30 untuk anak-anak
(4)
commit to user
BAB
V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari beberapa uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.Pop-up adalah salah satu di antara buku edukasi anak yang halamannya
berbentuk tiga dimensi sehingga dapat merangsang kreatifitas anak. Saat ini
pop-up menjadi media yang efektif untuk membantu anak belajar. Pop-up
membantu memberikan gambaran kepada anak mengenai berbagai macam hal, termasuk panduan shalat.
2. Buku pop-up yang beredar di luar negeri tidak hanya merambah pasar buku
anak-anak, namun ditujukan untuk semua usia dan kalangan. Format buku pop
up pun diterapkan pada majalah arsitektur dan desain yang ditujukan lebih pada
kalangan yang lebih spesifik. Di Indonesia sendiri, buku pop up tidak terlalu
banyak diproduksi sehingga ada kesulitan untuk menemukan buku pop-up
lokal di pasaran buku. Biaya produksi serta kerumitan dalam pembuatan buku
pop-up menjadi beberapa kendala atas sepinya produksi buku pop-up di tanah air.
3.Buku pop up memiliki peminat sendiri meskipun harganya terbilang cukup
mahal karenanya Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!” ditujukan untuk kalangan
menengah ke atas.
(5)
commit to user
4.Pendidikan shalat sejak dini harus diberikan kepada anak-anak muslim dengan
cara yang berbeda mulai dari mengikutkan mereka ke TPA ataupun mengajarinya di rumah dengan melihat dari buku yang banyak beredar di pasaran.
5.Anak-anak membutuhkan media penyampaian informasi yang menyenangkan
mengenai panduan shalat sehingga mereka tidak cepat bosan dan dapat
memahami gerakan wudhu dan shalat dengan cepat. Pop-up dapat menjawab
permasalahan ini di samping dapat melatih daya imajinasi anak.
6.Media promosi dibutuhkan dalam pemasaran buku sebagai daya tarik target
audience maupun target market. Selain itu, merchandise/gimmick ikut andil besar dalam meningkatkan penjualan buku tersebut serta berfungsi untuk melekatkan beberapa karakter buku di dalam ingatan pembacanya.
B. Saran-Saran
Setelah menguraikan Karya Tugas Akhir beserta beberapa kesimpulan yang ada maka penulis ingin memberikan masukan berupa saran sebagai berikut :
1.Metode pencarian data seperti wawancara dan kuisioner sangat membantu
untuk lebih mengenal karakter dan kebutuhan target audience akan Buku Paket
Pop-Up “Shalat, yuk!” sehingga target market dan target audience akan lebih spesifik dan mengenai sasaran.
2.Pengamatan pada banyak buku pop-up anak-anak sangat diperlukan. Layout,
ilustrasi, warna hingga konten tiap halaman buku pop-up ternyata berbeda
(6)
3.Mempelajari dan menguasai teknik pembuatan pop-up agar hasil karya presisi
dan rapi. Buku-buku pop-up, khususnya buku pembuatan pop-up sendiri yang
berasal dari luar negeri(buku import) tidak beredar luas di pasaran sehingga
agak menyulitkan baik penulisan maupun pembuatan karya. Namun situs-situs
pecinta buku pop-up seperti Movable Society dan Ampersand Book ataupun
blog seniman pop-up seperti Mark Hinner dan David Hawcook sangat
membantu karena beberapa di antaranya menginformasikan langkah-langkah
membuat pop-up sederhana sehingga dapat memberikan alternatif teknik
pop-up yang dapat terapkan pada Buku Paket Pop-Up “Shalat, yuk!”.
4.Penguasaan bahan untuk buku pop-up sangat menentukan hasil jadi karya
secara keseluruhan seperti kokoh atau tidaknya konstruksi atau dimensi yang dapat dibuat dari materi bahan tersebut.
5.Membuat mock up buku pop-up tidak semudah yang dibayangkan. Area lem,
bagian-bagian yang ingin ditambahkan dan konstruksi yang ingin dibuat
haruslah direncanakan dengan baik sehingga buku pop-up dapat dibuat dengan
memakai beberapa tenaga bantuan dengan tetap memperhatikan ketelitian masing-masing individu.