Evaluasi biaya saluran distribusi pada perusahaan roti ganep Surakarta TUGAS AKHIR

(1)

A. LATAR BELAKANG MASALAH.

Perusahaan dalam keberadaannya sebagai organisasi pada umumnya bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain perusahaan berusaha mencapai tingkat usaha yang menguntungkan yaitu dengan melalui aktivitas penjualan yang mencapai target. Untuk bisa mencapai tingkat yang diinginkan, maka perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang mengarah pada usaha untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pembeli, sehingga dapat tercapai volume penjualan yang menguntungkan. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan kebijakan marketing mixnya secara tepat sesuai dengan analisa dan kebutuhan dalam penerapannya.

Didalam marketing mix atau bauran pemasaran terdapat empat komponen penting dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan erat dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Marketing Mix tersebut dapat diartikan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen. Suatu perusahaan dapat mempengaruhi konsumen yaitu dengan pembuatan produk yang sesuai dengan selera konsumen atau dapat pula dengan penetapan harga yang tepat maksudnya harga yang ditawarkan dengan manfaat yang diperoleh memuaskan konsumen. Selain itu promosi juga perlu dilakukan agar


(2)

konsumen mengetahui produk yang ditawarkan. Hal terakhir yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen adalah distribusi. Saluran distribusi merupakan bagian terpenting dari strategi pemasaran karena cepat lambatnya produk sampai ke konsumen akhir merupakan Indikasi bahwa akan memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk. Hal inilah yang membuat distribusi mempunyai peranan yang penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

Dalam mendistribusikan atau menyalurkan produknya perusahaan dapat melakukan dengan dua cara yaitu distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung berarti produk yang disalurkan langsung kepada konsumen akhir, dengan cara ini produsen dapat mengkontrol harga yang akan dibebankan kepada konsumen, selain itu produsen dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Sedangkan saluran distribusi tidak langsung dalam menyalurkan produk perusahaan menggunakan perantara. Penggunaaan perantara ini akan membantu perusahaan untuk mempunyai jangkauan pasar yang luas. Perantara yang dapat digunakan bisa berupa pedagang besar, agen maupun pengecer.

Perusahaan harus hati-hati menggunakan saluran distribusi yang akan digunakan, karena saluran distribusi mempengaruhi semua keputusan pemasaran lainnya. Pelaksanaan kebijaksanaan dalam saluran distribusi dan marketing mix lainnya juga akan mempengaruhi volume penjualan perusahaan. Adapun variabel pemasaran lainnya adalah produk, harga dan usaha promosi.


(3)

Pemilihan saluran distribusi ditentukan oleh pola pembelian konsumen, sifat dan corak pasar (pasar konsumen/Industri dan jumlah konsumen potensial), produk yang bersangkutan (nilai produk, mudah rusaknya produk dan banyak sedikitnya produk), perantara (biaya dan kegunaan perantara) dan perusahaan itu sendiri.

Apabila ingin mengetahui apakah sudah menggunakan saluran distribusi yang tepat bisa diukur dari efisiensi saluran yang digunakan yaitu dengan melihat hasil yang dicapai dalam pengertian apakah dengan menggunakan saluran distribusi tersebut perusahaan telah mencapai targetnya atau mencapai volume penjualan yang menguntungkan. Apabila target perusahaan telah tercapai dan volumenya meningkat maka sudah dapat dipastikan strategi yang dilaksanakan sudah efisien.

Dalam kenyataannya masih banyak perusahaan sudah menetapkan saluran Distribusi, tetapi belum dapat memaksimalkan volume penjualannya. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang “EVALUA SIBIAYA SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN ROTI GANEP SURAKARTA “

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka perumusan masalah yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Saluran Distribusi jenis apa yang digunakan Perusahaan Roti Ganep dalam memasarkan produknya ?


(4)

2. Saluran Distribusi manakah yang lebih efisien, distribusi langsung atau distribusi tak langsung ?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui jenis saluran Distribusi yang digunakan oleh perusahaan Roti Ganep dalam memasarkan produknya, distribusi langsung atau distribusi tak langsung

2. Untuk mengetahui saluran distribusi manakah yang efisien, distribusi langsung atau distribusi tidak langsung pada Perusahaan Roti Ganep Surakarta.

D. MANFAAT PENILITIAN 1. Bagi Penulis

Mendewasakan alam pikiran penulis agar lebih memahami dalam menganalisa suatu permasalahan dan pemecahan masalah yang ada di dalam perusahaan/Instansi khususnya di bidang yang ada hubungannya dengan laporan studinya.

2. Bagi Pihak Fakultas

Sebagai tambahan referensi mengenai suatu karya Ilmiah 3. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan perencanaan kegiatan pemasaran, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta kebijakan pemasaran dibidang distribusi yang akan dating.


(5)

E. METODE PENELITIAN 1. Ruang lingkup penelitian

Penelitian dilakukan pada perusahaan Roti Ganep yang berada di wilayah Banjarsari, Surakarta.

2. Jenis Data a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti melalui pengamatan pengambilan data yang relatif berkaitan dengan penelitian (tidak melalui media perantara) dan melakukan pengolahan data itu sendiri.Data ini berupa :data biaya distribusi dan volume penjualan tahun 2000-2004 dari perusahaan Roti Ganep Surakarta.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung dengan melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain) yang diambil dan disusun sesuai dengan keperluan penelitian, umumnya bisa berupa catatan, laporan historis, dokumen dan sumber Informasi lainnya.Data ini berupa :data tentang sejarah berdirinya perusahaan,struktur organisasi perusahaan yaitu perusahaan Roti Ganep Surakarta.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang dipakai dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :


(6)

a. Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak terkait untuk menggali informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan

b. Observasi

Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung pada perusahaan Roti Ganep selaku obyek yang diteliti

4. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : a. Analisis deskriptif kualitatif

Metode penulisan data dengan cara memilah-milah data, mengelompokkan data dan memaparkan data yang diperoleh disertai Interpretasi berdasarkan data yang tampak sebagaimana adanya b. Analisis efisiensi biaya distribusi

Analisis biaya distribusi digunakan untuk mengetahui saluran distribusi yang lebih efisien, apakah saluran langsung atau tidak langsung dengan rumus :

100% x penjualan nilai

distribusi biaya

E


(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian pemasaran

Banyak ahli ekonomi memberikan pengertian tentang pemasaran, dimana antara satu dengan yang lain mempunyai sudut pandang yang berbeda tetapi masih berhubungan secara teoritis dan maknanya secara umum, berikut ini beberapa definisi pemasaran antara lain :

a Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya Individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain (Kotler Philip, Manajemen Pemasaran, 1997 : 8)

b Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan menditribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William Stunton dalam Basu Swasta dan Irawan Manajemen Pemasaran Modern, 1990:5)


(8)

2. Pengertian saluran distribusi.

Barang yang sudah siap untuk dipasarkan harus melalui tahap berikutnya, dalam proses pemasaran yaitu dengan menentukan metode yang akan dipakai untuk menyalurkan produk tersebut ke pasaran. Hal ini menyangkut penentuan strategi pemasaran termasuk pemilihan saluran distribusi yang akan digunakan. Menurut Basu Swasta (1996: 190) Saluran Distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang akan digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai industri sedangkan menurut Indriyo Gito Sudarmo (1999: 253). Saluran distribusi merupakan kegiatan yang harus di lakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirim serta menyampaikan barang yang di pasarkannya ini kepada konsumen.

3. Bentuk Saluran Distribusi

Terdapat dua macam saluran distribusi, yaitu : a. Saluran Distribusi Langsung

Dalam distribusi langsung produsen melakukan penyaluran produk langsung ke konsumen akhir keuntungan dari distribusi langsung adalah ketika produsen menjual langsung kepada konsumen akhir sehingga produsen mempunyai kontrol penuh atas harga yang dikenakan pada konsumen dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen.


(9)

b. Saluran Distribusi Tidak Langsung

Dalam saluran distribusi tidak langsung, produsen menyalurkan produknya melalui perantara yang kemudian disalurkan kepada konsumen akhir. Perantara ini sering disebut dengan pedagang besar, pengecer dan agen. Keuntungan memakai saluran distribusi tidak langsung yaitu memperluas jangkauan pasar untuk mendapatkan calon pembeli baru.

4. Lembaga-lembaga Saluran Distribusi

a. Produsen yaitu pihak yang menyediakan barang dan jasa.

b. Perantara, merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri, bertugas sebagai penyalur barang dari produsen ke konsumen akhir. c. Konsumen akhir, merupakan pihak yang akan membeli dan yang

menggunakan barang dan jasa. 5. Alternatif saluran distribusi

Alternatif saluran yang digunakan pada umumnya dikaitkan dengan jenis barang yang ada. Dalam hal ini ada dua macam saluran yaitu: a. Saluran Barang Konsumsi

 Produsen – konsumen akhir

 Produsen – pengecer – konsumen akhir

 Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir  Produsen – agen – pengecer – konsumen akhir


(10)

 Produsen – agen – pedagang besar – pengecer – konsumen akhir b. Saluran Barang Industri

 Produsen – pemakai industri

 Produsen – distributor industri – pemakai industri  Produsen –Agen- pemakai industri

 Produsen-Agen-Distributor Industri-PemakaiIndustri 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan Saluran Distribusi

Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain : (1) pertimbangan pasar, (2) pertimbangan barang, (3) pertimbangan perusahaan dan (4) pertimbangan perantara.

1. Pertimbangan Pasar

a Konsumen atau pasar Industri

Apabila pasarnya berupa pasar Industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini, jika pasarnya berupa konsumen dan pasar Industri akan menggunakan lebih dari satu saluran.

b Jumlah pembeli potensial

Apabila jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.


(11)

c Konsentrasi pasar secara geografi

Secara geografis, pasar dapat dibagi kedalam beberapa konsentrasi. Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan tinggi khususnya untuk pasar indutri maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri.

d Jumlah pesanan

Tingkat volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya.

e Kebiasaan dalam pembelian

Kebiasaan membeli dari konsumen akhir berpengaruh terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Kebiasaan membeli ini antara lain : keamanan untuk membelanjakan uangnya, tertariknya pada pembelian dengan kredit, lebih senangnya melakukan pembelian yang tidak berkali-kali, tertariknya pada pelayanan penjual.

2. Pertimbangan Barang a Nilai unit

Jika nilai unit barang yang dijual relatif rendah maka produsen cenderung memakai saluran distribusi yang panjang, tetapi jika unitnya tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung.


(12)

b Besar dan berat barang

Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian biaya tersebut dapat dialihkan kepada perantara. c Mudah rusaknya barang

Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahaan tidak perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakan perantara maka harus dipilih yang memiliki fasilitas penyimpanan yang baik.

d Sifat teknis

Pertimbangan sifat teknis barang tertentu misalnya barang instalasi yang harus diterangkan secara teknis dalam penggunaan dan pemeliharaanya. Dalam hal ini produsen harus mempunyai kontrol terhadap perantara yang bertugas menjual barang Instalasi ini.

e Barang standar dan pesanan

Jika barang yang dijual berupa barang standar maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, jika barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak memelihara persediaan.


(13)

f Luas product Line

Jika perusahaan membuat satu macam barang, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi jika barangnya bermacam-macam maka perusahaan dapat menjual langsung kepada para pengecer.

3. Pertimbangan perusahaan a Sumber pembelanjaan

Saluran distribusi pendek kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat di bidang keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi lebih panjang.

b Pengalaman dan kemampuan manajemen

Biasanya perusahaan dalam menjual barang baru atau memasuki pasaran baru memakai perantara. Hal ini disebabkan perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen perusahaan dapat mengambil pelajaran dari perantara.

c Pengawasan saluran

Pengawasan akan lebih mudah dilakukan bilamana saluran distribusinya pendek. Jadi perusahaan yang ingin menguasai penyaluran barang cenderung memilih saluran yang pendek walaupun ongkosnya tinggi.


(14)

d Pelayanan yang diberikan oleh penjual

Pelayanan produsen yang baik dengan memberikan fasilitas dan sarana akan menentukan banyaknya perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.

4. Pertimbangan Perantara

a Pelayanan yang diberikan oleh perantara

Perantara memberikan pelayanan dengan menyediakan fasilitas yang baik, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.

b Kegunaan Perantara

Perantara yang apabila selalu mempunyai inisiatif memberikan usul atau ide yang sifatnya membangun maka dapat sebagai bahan pertimbangan pemakaian perantara oleh produsen c Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen

Perantara yang mau bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur.

d Volume penjualan

Dalam hal ini, produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan volume penjualan yang besar untuk jangka waktu lama.


(15)

e Ongkos

Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini bisa dilaksanakan terus oleh Produsen.

7. Fungsi-fungsi Saluran Distribusi : a. Informasi

Mengumpulkan Informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran

b. Promosi

penyebaran komunikasi yang persuasif mengenai penawaran barang

c. Pemesanan

Mencari dan menjalin hubungan dengan calon pembeli d. Negosiasi

Usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal lain yang berhubungan dengan penawaran sehingga perpindahan hak kepemilikan atau pengawasan bisa dilaksanakan

e. Pembiayaan

Permintaan dan penyebaran dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut


(16)

f. Pembayaran

Pembeli membeli faktur melewati bank atau lembaga keuangan kepada penjual atas produk

g. Pengambilan resiko

Perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan penyaluran oleh Distributor

h. Prosesi fisik

Penyimpanan barang dan penjualan produk secara fisik dari bahan mentah sampai ke konsumen akhir

8. Pengertian Biaya Distribusi

Dalam arti sempit biaya distribusi sering kali dibatasi artinya sebagai penjualan dan pemasaran yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual dan membawa produk ke pasar.

Dalam arti luas biaya distribusi meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai (Drs. Mulyadi, Akuntansi biaya, 1978 : 133)

a. Penggolongan Biaya Distribusi

Secara garis besar biaya distribusi dapat dibagi menjadi dua golongan besar :


(17)

- Biaya mendapatkan pesanan (order-getting costs) yaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pesanan, yang termasuk dalam biaya ini adalah salesman dan komisi.

- Biaya memenuhi pesanan (order filling costs) yaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar semua produk yang telah diproduksi dapat sampai ketangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan uang dari pembeli yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya pembukuan dan pengiriman, biaya pemfakturan dan biaya penagihan.

b. Menurut Fungsi distribusi, biaya distribusi digolongkan sebagai berikut :

- Biaya penjualan

Contoh : gaji salesman, bonus dan komisi serta biaya perjalanan salesman, biaya telepone

- Biaya pergudangan

Contoh : gaji karyawan bagian gudang, biaya sewa gudang - Biaya pembungkusan dan pengiriman

Contoh : gaji karyawan bagian pembungkusan dan pengiriman, biaya bahan pembungkus biaya pengiriman, biaya angkut untuk produk yang dikembalikan (retur penjualan)


(18)

Contoh : biaya karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang, potongan tunai

- Biaya Akuntansi Pemasaran

Contoh : Gaji karyawan bagian administrasi pemasaran 9. Pengertian Efisiensi

Efisiensi menurut kamus umum bahasa Indonesia (1984 : 266) adalah cermat, tidak membuang energi waktu, dan biaya. Sedangkan menurut Liang Gie (1981 : 160) Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara input, usaha dengan output dan antara daya dan usaha atau antara ongkos yang dikeluarkan dengan kenikmatan yang dicapai.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa efisiensi adalah berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Jika pengorbanan yang dikeluarkan terlalu besar maka dapat dikatakan tidak efisien.


(19)

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran merupakan inti dari semua penjelasan yang rinci dari suatu penelitian yang diteliti, kerangka pemikiran merupakan penjabaran dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Jadi kerangka pemikiran akan memberikan jawaban yang ada dalam perumusan masalah

Saluran distribusi merupakan suatu rute penyaluran barang dari produsen sampai ke konsumen akhir, saluran distribusi tersebut dapat digambarkan dalam suatu struktur. Oleh karena itu untuk mempermudah penelitian maka dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Saluran distribusi Tak langsung Saluran distribusi

langsung

Biaya Hasil penjualan

Efisiensi biaya

Biaya Hasil penjualan

Efisiensi biaya Dibandingkan

Produsen


(20)

Keterangan :

Produk yang dihasilkan perusahaan Roti Ganep yaitu berbagai jenis roti. Dalam menyalurkan produk tersebut, perusahaan Roti Ganep menggunakan dua jenis saluran distribusi yaitu saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung. Dari kedua saluran tersebut perusahaan Roti Ganep dapat membandingkan kedua biaya saluran distribusi terhadap volume penjualan yang telah dicapai. Dari hal ini perusahaan Roti Ganep dapat mengetahui saluran distribusi yang paling efisien.


(21)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN ANALISIS PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta

PT. Ganep didirikan di Kotamadya Surakarta pada tahun 1881 suami istri Tjang Tiong San dan Auw Lik Nio. Pada tahun itu perusahaan roti ini belum memiliki nama “ Ganep” dan belum memakai merk perusahaan. Masyarakat mengenal dengan nama perusahaan roti kecil saja sedangkan produksinya masih dikerjakan dengan cara tradisional tanpa menggunakan mesin, semua dikerjakan dengan tenaga kerja manusia yang hanya dikerjakan oleh anggota keluarga. Nama “Ganep” merupakan usulan Sri Pakubuwono X. setelah beberapa tahun maka perusahaan memperoleh merk perniagaan ( dagang) dan merk perusahaan dengan nama “Perusahaan Roti Ganep” tepatnya tanggal 25 Nopember 1948 dengan pendaftaran permulaan No. 3738 yang dikuasakan Singgih Pranoto, Sh.

Untuk memperkuat kedudukan perusahaan maka merk dagang dan merk perusahaan tersebut didaftarkan kembali. Surat permohonan dimasukkan tanggal 15 Agustus 1978 dengan nomor 544/C ke Kantor Direktorat Urusan Pantent. Pembaruan merk yang semula nomor 37037. didaftarkan dalam daftar umum dengan nomor 133898 untuk barang kelas 30 tertanggal 29 Januari 1979.


(22)

Pada tanggal 19 Juni 1991 perusahaan ini dibadan hukumkan menjadi PT Ganep Tradisional oleh Ibu Cicilia Maria Purnadi. Dari tahun ke tahun perusahaan ini berkembang semakin pesat.

Secara garis besar, kepemilikan PT. Ganep ini telah mengalami 5 generasi, sebagai berikut :

1) Tjang Tion San dan Auk Lik Nio 2) Oh Kian Tjwan

3) Oh Toen Lee

4) Theresia Maria Purnadi 5) Cecelia Maria Purnadi

Generasi kelima inilah yang memegang kepemilikan PT. Ganep saat ini. Seiring dengan majunya perusahaan, maka PT. Ganep Tradisi Solo yang lebih dikenal dengan nama PT. Ganep ini selalu melakukan berbagai pembenahan baik pada bagian administrasi maupun bagian operasional yaitu dengan menambah alat-alat produksi yang sudah canggih.

Adapun maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan Roti Ganep adalah untuk memperoleh keuntungan, meningkatkan kesempatan kerja dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan.

2. Lokasi Perusahaan

Bagi suatu perusahaan masalah penentuan lokasi merupakan masalah penting, sebab lokasi perusahaan ini yang akan mempengaruhi kedudukan perusahaan di dalam persaingan, disamping juga menentukan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.


(23)

Adapun tujuan dari penentuan lokasi perusahaan yang tepat adalah untuk membantu perusahaan agar dapat beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien. Ini berarti bahwa menentukan lokasi perusahaan perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya produksi dan distribusi dari barang-barang yang dihasilkan, sehingga dapat dilakukan efisiensi biaya. Disamping itu pemilihan lokasi perusahaan yang tepat merupakan hal yang penting dalam menunjang keberhasilan usaha maupun untuk tercapainya target penjualan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Perusahaan Roti Ganep memiliki lokasi di Jalan Sutan Syahrir No. 176 Surakarta sebagai tempat usaha dengan luas areal tanahnya 1.425 m2

dan bangunan seluas 1.425 m2, karena seluruh areal tanah dimanfaatkan

untuk bangunan. Adapun pertimbangan yang digunakan dalam penentuan lokasi Perusahaan Roti Ganep adalah sebagai berikut :

a. Kaitannya dengan konsumen

Perusahaan Roti Ganep terletak di tengah kota yang ramai dan mudah dijangkau dengan kendaraan apapun. Selain itu lokasi ini dekat dengan Pasar Legi yang merupakan salah satu perdagangan di Surakarta, sehingga konsumen dengan mudah dapat menemukannya.

b. Kaitannya dengan penyediaan bahan baku

Lokasi perusahaan di tengah kota tidak jauh dari perusahaan penyediaan bahan baku, sehingga proses pengadaan bahan baku bukan merupakan hal yang sulit.


(24)

c. Kaitannya dengan sumber daya manusia

Untuk memperoleh tenaga kerja, perusahaan tidak mengalami kesulitan sebab letaknya di tengah kota yang strategis, sehingga mempunyai potensi dalam hal pengadaan tenaga kerja baik yang belum ahli maupun yang berpengalaman.

3. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan mempunyai susunan organisasi yang berbeda dengan kebutuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor itu meliputi keadaan buruh, manajemen, dan pabrik. Maka untuk itu diusahakan adanya hubungan yang baik guna menjamin adanya kerjasama antar bagian-bagian tersebut. Oleh karena itu diperlukan bentuk organisasi yang jelas agar dapat diketahui tugas serta wewenang para pekerja untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

Bentuk dan struktur organisasi Perusahaan Roti Ganep adalah memakai sistem garis lini, dimana saluran kekuasaan atau wewenang berjalan dari atas atau pimpinan sampai ke bawah melalui suatu garis lurus. Bagian struktur organisasi peruasahaan Roti Ganep dapat dilihat dalam gambarsebagai berikut:


(25)

Bagan struktur Organisasi Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta

Gambar III.I Sumber : Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta

Adapun diskripsi jabatan dari masing-masing bagian yang ada pada perusahaan Roti Ganep : adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan

1) Jabatan : Direksi 2) Fungsi:

Mengelola perusahaan secara keseluruhan sesuai dengan kebijaksanaan manajemen.

3) Bawahan langsung :

a) Kepala bagian produksi b) Kepala bagian keuangan Komisaris

Direksi Utama

Bagian

produksi Keuangan Bagian Bagian Adm &Umum Penjualan Bagian PembelianBagian Mandor Kasir Marketing dan

promosi Piutang Bagian Bagian Utang Bank Personalia Pengiriman Gudang


(26)

c) Kepala bagian administrasi dan umum d) Kepala bagian penjualan

e) Kepala bagian pembelian 4) Tugas :

a) Memimpin jalanya perusahaan

b) Menentukan strategi, kebijakan dan tujuan perusahaan c) Mewakili perusahaan dalam kegiatan yang berhubungan

dengan pemerintah maupun pihak lain. d) Mengelola kekayaan perusahaan e) Menyetujui

(1) Pembelian aktiva dalam bahan baku dari supplier (2) Penjualan aktiva tetap untuk efisiensi

f) Memimpin rapat-rapat untuk membahas kepentingan perusahaan

g) Mengangkat dan memberhentikan pegawai h) Menyusun program dan anggaran perusahaan b. Bagian Produksi

1) Jabatan :

Kepala bagian produksi 2) Fungsi :

Kepala direksi dan mengelola produksi 3) Bertanggung jawab:


(27)

4) Bawahan langsung : Mandor

5) Tugas:

a) Mengawasi dan mengendalikan produksi bersama kepala unit. b) Menentukan bahan baku yang sesuai standard mutu yang

direncanakan.

c) Mengadakan quality control untuk semua hasil produksi sebelum dikirimkan ke pembeli.

d) Membuat laporan hasil produksi secara harian maupun bulanan.

e) Mengatur tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan pada bagian produksi.

c. Bagian Keuangan 1) Jabatan

Kepala bagian keuangan 2) Fungsi :

Membantu direksi dalam mengelola keuangan perusahaan 3) Bertanggung jawab :

Direksi utama 4) Bawahan langsung:

a) Kasir


(28)

5) Tugas:

a) Menyelenggarakan pencatatan pengeluaran dan pemasukan terhadap perusahaan.

b) Melakukan pengawasan ketat kepada kasir dan pemegang buku Bank dalam mengelola kas.

c) Mencatat anggaran keuangan perusahaan sesuai dengan persetujuan direksi.

d) Menyelenggarakan pembayaran kepada supplier dan pengeluaran lainnya sesuai dengan persetujuan direksi. e) Membuat laporan keuangan setiap periode

d. Bagian Administrasi dan Umum 1) Jabatan :

Kepala bagian Administrasi dan Umum 2) Fungsi:

Membantu direksi dalam bidang administrasi dan Umum 3) Bertanggung jawab:

Direksi Utama 4) Bawahan langsung :

a) Pemasaran b) Promosi c) Personalia


(29)

5) Tugas:

a) Mengadakan pencatatan secara menyeluruh data perusahaan yang berhubungan dengan keuangan yang meliputi pencatatan, penggolongan dan penyajian dalam bentuk laporan keuangan. b) Mengadakan analisis laporan keuangan guna membantu

direksi dalam menentukan titik pemesanan kembali. c) Membuat laporan keuangan secara periodik.

d) Mengupayakan pengamanan terhadap kegiatan perusahan e. Bagian pembelian

1) jabatan :

Kepala bagian pembelian 2) Fungsi :

Membantu direksi dalam hal pembelian bahan baku maupun bahan pembantu.

3) Bertanggungjawab : Direksi utama 4) Bawahan langsung :

a) Administrasi pembelian b) Penerimaan barang 5) Tugas :

a) Mengawasi dan mengendalikan pembelian barang dagangan, baik mutu maupun harganya sesuai dengan ketentuan perusahaan.


(30)

b) Menyelenggarakan pencatatan penerimaan

c) Membuat order pembelian dan meminta persetujuan dari direksi.

d) Membuat laporan pembelian setiap periode f. Bagian Penjualan

1) Jabatan

Kepala bagian penjualan 2) Fungsi :

Membantu direksi dalam mengelola penjualan hasil produksi 3) Bawahan langsung :

a) Administrasi penjualan b) Pengiriman barang 4) Tugas :

a) Mencatat dan mengelola order dari pembelian b) Menerbitkan faktur penjualan

c) Mengatur jadwal pengiriman barang kepada pembeli d) Membuat laporan penjualan setiap periode

4. Personalia atau Tenaga Kerja a. Jumlah Karyawan

Seluruh staff dan karyawan yang bekerja pada perusahaan Roti Ganep ada 72 orang, sebagian besar karyawan bekerja pada bagian produksi. Perincian jumlah karyawan yang bekerja pada perusahaan Roti Ganep adalah sebagai berikut :


(31)

1) Bagian Keuangan 1 orang

2) Bagian Bank 1 orang

3) Bagian Kasir 2 orang

4) Bagian Administrasi dan Umum 5 orang 5) Bagian Akuntansi 1 orang 6) Bagian Personalia 1 orang 7) Bagian Penjualan/toko 20 orang

8) Bagian Piutang 1 orang

9) Bagian Pengiriman 6 orang 10) Bagian Pembelian 1 orang

11) Bagian Utang 1 orang

12) Bagian gudang 1 orang

13) Bagian Produksi 31 orang +

Jumlah 72 orang

b. Jam Kerja

Di dalam memperkerjakan karyawan perusahaan Roti “Ganep” selalu berusaha menjaga kesehatan karyawannya, dengan memberikan waktu istirahat yang berguna untuk memulihkan tenaganya. Istirahat ditentukan selama 1 jam. Jadi perusahaan roti “Ganep” mempunyai waktu 8 jam kerja dalam satu hari. Pada dasarnya perusahaan Roti Ganep Surakarta membagi jam kerja menjadi dua bagian, yaitu bagian toko dan produksi. Untuk bagian toko masuk pukul 07.00 WIB dan pulang kerja pukul 19.30 WIB. Dan pergantian pegawai/siff dilakukan


(32)

pada pukul 14.30 WIB, sedangkan untuk bagian produksi masuk pukul 08.00 WIB dan pulang kerja pukul 16.00 WIB. Dimana kedua bagian tersebut istirahat pada pukul 12.00 WIB. Namun kadang-kadang juga ada jam lembur, biasanya terjadi di bagian produksi, pembungkusan dan pengiriman.

c. Sistem Pengupahan

Upah merupakan harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan seseorang kepada orang lain. Adapun sistem pengupahan pada perusahaan Roti Ganep dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

1) Upah harian

2) Upah bulanan

Upah harian ini ditentukan oleh banyaknya hari karyawan itu bekerja dan diberikan sekali dalam satu minggu, yaitu hari sabtu. Besarnya upah sudah ditentukan oleh perusahaan. Sedangkan yang dimaksud upah bulanan merupakan gaji tetap yang dibayarkan satu bulan sekali. Sistem ini berlaku bagi karyawan bagian staff.

d. Perusahaan Roti Ganep juga memberikan jaminan sosial kepada para karyawan, yang berupa :

1) Tunjangan Hari Raya

Tunjangan Hari Raya diberikan setahun sekali dan diberikan satu minggu sebelum Hari raya.

Besarnya uang yang diterima oleh karyawan tidak sama tetapi menurut gaji masing-masing karyawan.


(33)

2) Tunjangan Sosial

Tunjangan sosial berupa bantuan pengobatan, kecelakaan dan kematian. Besarnya tunjangan didasarkan atas kebijaksanaan perusahaan.

5. Poduksi

a. Proses Produksi

Proses produksi merupakan satu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunaan sumber-sumber, antara lain : tenaga kerja manusia, mesin-mesin, bahan-bahan dan dana yang ada.

Berikut ini akan penulis jelaskan urut-urutan di dalam pembuatan roti yang dilakukan Perusahaan roti Ganep. Proses pembuatan roti dimulai dengan :

1) Bahan baku

Bahan baku terdiri dari : tepung terigu, mentega, ketan, ragi, vanili, essence, gula, telor, air, susu dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut ditimbang sesuai resep.

2) Pembuatan adonan

Setelah ditimbang bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam mesin pengaduk sampai pengembang.


(34)

3) Pemasakan roti

Adonan roti yang telah siap kemudian dibentuk sesuai dengan resep yang diinginkan lalu dimasukkan ke dalam oven untuk dipanggang.

4) Pengeringan roti

Untuk roti kering, seperti roti kecik dan sus kering keju setelah dipanggang, dikeringkan kembali dengan menggunakan oven. 5) Pembungkusan

Setelah roti matang kemudian dibungkus dan dipak dan terakhir masuk ke gudang.

Untuk lebih jelasnya, maka proses produksi digambarkan sebagai berikut :

Gambar III.2

Urutan-urutan Poses Pembuatan Roti Sumber : Perusahaan Roti “Ganep” Surakarta Bahan

Baku

Pembuatan Adonan

Pemasakan Pengeringan Roti

Pembungkus


(35)

b. Produk yang dihasilkan 1) Roti Kering, berupa

a) Kecik

b) Lidah kucing c) Sus kering keju d) Kastengel e) Stick erackers f) Garut keju g) Pongge h) Semir kuning i) Fantasi j) Dahlia nanas 2) Roti basah, berupa

a) Roti gulung b) Roti tawar c) Roti semir d) Roti mandarin e) Brownies f) Roti sisir g) Bolu meses h) Krumpul keju i) Kurma cake


(36)

6. Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu usaha yang penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan atau laba yang diinginkan dari tingkat penjualan produk dan untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan dari tingkat persaingan yang semakin ketat dan tajam. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa sehingga dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Oleh karena itu demi kelancaran kegiatan pemasaran diperlukan pemilihan saluran distribusi yang tepat agar produk sampai ke konsumen akhir sesuai dengan yang direncanakan. Didalam hal ini perusahaan Roti Ganep menggunakan strategi pemasarannya sebagai berikut :

1. Daerah Pemasaran

Dalam memasarkan produknya sebagian besar dilakukan oleh para pengecer dikarenakan daerah pemasaran perusahaan Roti Ganep tidak hanya daerah Solo juga daerah Semarang, Pekalongan, Bandung, Jakarta dan Surabaya.

2. Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Roti Ganep ada dua macam saluran yaitu :


(37)

a. Saluran distribusi langsung

Adalah suatu cara penyampaian barang langsung kepada konsumen akhir oleh produsen produk tersebut. Saluran distribusi langsung yang digunakan oleh perusahaan yaitu :

 melalui perdagangan eceran yang dilayani perusahaan dengan cara mempunyai toko yang berada satu tempat perusahaan dan mempunyai cabang toko di tempat lain (selain di Banjarsari perusahaan roti Ganep mempunyai toko di Kandang Sapi)

 melalui pemesanan yaitu konsumen bisa memesan jenis roti yang diinginkan bisa lewat telepon atau datang langsung ke perusahaan roti Ganep.

b. Saluran distribusi tidak langsung

Adalah suatu cara penyampaian barang ke konsumen akhir dengan menggunakan perantara. Dalam saluran distribusi tidak langsung perusahaan menggunakan 2 jenis saluran yaitu :

 Perusahaan melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar. Kemudian pedagang besar menjualnya kembali kepada pengecer, dan pembelian oleh konsumen dilayani oleh para pengecer.

 Perusahaan menjual hasil produksinya melalui pengecer yaitu berupa toko-toko kecil. Kemudian para pengecer tersebut menjual kembali kepada konsumen akhir.


(38)

B. ANALISIS PEMBAHASAN

1. Analisis Efisiensi Biaya Distribusi

Analisis efisiensi biaya distribusi dapat digunakan untuk mengetahui saluran distribusi mana yang lebih efisien terhadap nilai penjualan, apakah dengan saluran distribusi langsung atau saluran distribusi tidak langsung.

Analisis efisiensi biaya distribusi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

x100% alan

nilaipenju ibusi biayadistr E

a. Biaya Distribusi langsung

Perusahaan Roti Ganep menggunakan saluran distribusi langsung yaitu perusahaan langsung menyalurkan produknya kepada konsumen akhir. Adapula yang termasuk dalam biaya distribusi langsung antara lain : biaya penjualan (gaji tenaga penjualan,bonus,dan biaya telepon).Dibawah ini disajikan perkembangan biaya distribusi langsung dengan nilai penjualan mulai tahun 2000-2004 dalam bentuk tabel:


(39)

Tabel III.1

Biaya Distribusi Langsung dan Nilai Penjualan Perusahaan Roti Ganep

Tahun 2000-2004 Tahun Biaya Distribusi langsung

( Rupiah) Nilai Penjualan ( Rupiah) 2000 2001 2002 2003 2004 7.850.000 8.250.000 8.600.000 8.750.000 8.900.000 100.5450.000 105.500.500 144.850.000 155.750.800 165.500.250 Sumber : Bagian Administrasi Perusahaan Roti “Ganep”(diolah)

Dengan melihat tabel III.I terdapat arah kecenderungan yang sama antara biaya distribusi langsung dengan nilai penjualan. Kedua hal tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2000-2004.

b. Biaya Distribusi tidak langsung

Perusahaan Roti Ganep juga menggunakan saluran distribusi tidak langsung yaitu dalam menyalurkan produknya, perusahaan menggunakan perantara yaitu pedagang besar dan pengecer. Adapun yang termasuk biaya distribusi tidak langsung antara lain : Biaya pengiriman dan pembungkusan ( gaji karyawan bagian pembukusan dan pengiriman), biaya kredit dan penagihan dan biaya akutansi pemasaran ( gaji karyawan bagian administrasi pemasaran). Di bawah ini disajikan perkembangan biaya distribusi tidak langsung dan nilai penjualan mulai tahun2000-2004 dalam bentuk tabel:


(40)

Tabel III.2

Biaya Distribusi tidak langsung dan Nilai Penjualan Perusahaan Roti “Ganep”

Tahun 2000-2004 Tahun Biaya Distribusi tidak

langsung ( Rupiah )

Nilai penjualan ( Rupiah) 2000 2001 2002 2003 2004 10.925.000 11.000.000 11.050.000 11.200.000 11.350.000 100.250.5000 103.525.000 143.550.250 154.000.750 163.950.500 Sumber : Bagian Administrasi Perusahaan Roti “Ganep”(diolah)

Dengan melihat tabel III.2 terdapat arah kecenderungan yang sama atau biaya distribusi tidak langsung dengan nilai penjualan. Kedua hal tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2000-2004.

Adapun perhitungan biaya distribusi langsung dan biaya distribusi tidak langsung terhadap nilai penjualan, dengan menggunakan analisis efisiensi biaya distribusi sebagai berikut : a. Tahun 2000

Menggunakan saluran distribusi langsung : E 2000 = 100% 7,81%

000 . 450 . 100 000 . 850 . 7  x

Menggunakan saluran distribusi tidak langsung : E 2000 = 100% 10,89%

500 . 250 . 100 000 . 925 . 10  x


(41)

Menggunakan saluran distribusi langsung : E 2001 = 100% 7,82%

500 . 500 . 105 000 . 250 . 8  x

Menggunakan saluran distribusi tidak langsung : E 2001 = 100% 10,62%

000 . 525 . 103 000 . 000 . 11  x

c. Tahun 2002

Menggunakan saluran distribusi langsung : E 2002= 100% 5,93%

000 . 850 . 144 000 . 600 . 8  x

Menggunakan saluran distribusi tidak langsung : E 2002 = 100% 7,69%

250 . 550 . 143 000 . 050 . 11  x

d. Tahun 2003

Menggunakan saluran distribusi langsung : E 2003 = 100% 5,61%

800 . 750 . 155 000 . 750 . 8  x

Menggunakan saluran distribusi tidak langsung : E 2003 = 100% 7,27%

750 . 000 . 154 000 . 200 . 11  x


(42)

e. Tahun 2004

Menggunakan saluran distribusi langsung : E 2004 = 100% 5,37%

250 . 500 . 165 000 . 900 . 8  x

Menggunakan saluran distribusi tidak langsung : E 2004 = 100% 6,92%

500 . 950 . 163 000 . 350 . 11  x

Dari hasil analisis efisiensi biaya distribusi diatas dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan saluran distribusi langsung mulai tahun 2000-2004 persentase efisiensinya lebih kecil bila dibandingkan dengan menggunakan saluran distribusi tidak langsung. Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan dalam bentuk tabel berikut :

Tabel III.3 Ringkasan Persentase

Biaya Distribusi langsung dan Biaya Distribusi tidak langsung Perusahaan Roti “Ganep”

Tahun 2000-2004 ( Dalam Persen)

Tahun Biaya Distribusi langsung Biaya Distribusi tidak langsung 2000 2001 2002 2003 2004 7,81 7,82 5,93 5,61 5,37 10,89 10,62 7,69 7,27 6,92 Sumber : Data Perusahaan Roti “Ganep” ( diolah)


(43)

Dengan melihat perbandingan persentase diatas, maka dapat dipastikan bahwa saluran distribusi langsung persentasenya lebih rendah bila dibandingkan dengan saluran distribusi tidak langsung. Hal seperti ini membuktikan bahwa saluran distribusi langsung lebih efisien dari pada distribusi tidak langsung


(44)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada BAB III mengenai Evaluasi Biaya Saluran Distribusi Pada Perusahaan Roti Ganep, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil kualitatif, di perusahaan roti Ganep menggunakan saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.

2. Adanya arah kecenderungan yang sama antara biaya distribusi dan nilai penjualan, baik dari saluran distribusi langsung maupun saluran distribusi tidak langsung kedua hal tersebut mengalami kenaikan atau peningkatan dari tahun 2000-2004.

3. Hasil penghitungan dengan menggunakan analisis efisiensi biaya distribusi dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi langsung lebih efisien dibanding saluran distribusi tidak langsung. Hal ini dapat dilihat dari persentase biaya distribusi langsung lebih kecil atau rendah dibandingkan dengan biaya distribusi tidak langsung.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan , maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :


(45)

1. Hendaklah perusahaan Roti Ganep melakukan evaluasi kembali terhadap biaya distribusi khususnya saluran distribusi tidak langsung, sehingga biaya saluran distribusi tidak langsung yang dilakukan akan lebih efisien. 2. Perusahaan disarankan agar meningkatkan pengawasan terhadap

pengeluaran biaya distribusi dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan.

3. Untuk lebih meningkatkan volume penjualan, perusahaan Roti Ganep hendaknya memperluas daerah pemasarannya dari yang sebelumnya dan membuka perusahaan cabang mengingat produksi rotinya yang berkualitas baik dan sudah dikenal masyarakat.

4. Mengingat persaingan yang semakin ketat, perusahaan diharapkan untuk selalu menjaga dan meningkatkan pelayanan agar konsumen memiliki loyalitas yang tinggi dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan perusahaan.


(46)

BAB IV PENUTUP

C. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada BAB III mengenai Evaluasi Biaya Saluran Distribusi Pada Perusahaan Roti Ganep, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil kualitatif, di perusahaan roti Ganep menggunakan saluran distribusi langsung dan saluran distribusi tidak langsung.

2. Adanya arah kecenderungan yang sama antara biaya distribusi dan nilai penjualan, baik dari saluran distribusi langsung maupun saluran distribusi tidak langsung kedua hal tersebut mengalami kenaikan atau peningkatan dari tahun 2000-2004.

3. Dari hasil penghitungan dengan menggunakan analisis efisiensi biaya distribusi dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi langsung lebih efisien dibanding saluran distribusi tidak langsung. Hal ini dapat dilihat dari persentase biaya distribusi langsung lebih kecil atau rendah dibandingkan dengan biaya distribusi tidak langsung.

D. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan , maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :


(47)

1. Hendaklah perusahaan Roti Ganep melakukan evaluasi kembali terhadap biaya distribusi khususnya saluran distribusi tidak langsung, sehingga biaya saluran distribusi tidak langsung yang dilakukan akan lebih efisien. 2. Perusahaan disarankan agar meningkatkan pengawasan terhadap

pengeluaran biaya distribusi dalam usaha untuk mengambil volume penjualan.

3. Untuk lebih meningkatkan volume penjualan, perusahaan Roti Ganep hendaknya memperluas daerah pemasarannya dari yang sebelumnya dan membuka toko cabang mengingat produksi rotinya yang berkualitas baik dan sudah dikenal masyarakat.

4. Mengingat persaingan yang semakin ketat, perusahaan diharapkan untuk selalu menjaga dan meningkatkan pelayanan agar konsumen memiliki loyalitas yang tinggi dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan perusahaan.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Djarwanto PS, 1990. Statistik Sosial Ekonomi. Penerbit BPFE: Yogyakarta. Indriyo Gitosudarmo, 1999. Manajemen Pemasaran, edisi pertama , BPFE:

Yogyakarta.

Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan), PT Prehalind: Jakarta. Mulyadi, 1978. Akuntansi Biaya, Penerbit BPFE: Yogyakarta.

Swastha, Basu, 1996. Azas-azas Marketing, edisi kedua, penerbit Liberty: Yogyakarta.

Swastha, Basu & Irawan, 1990. Manajemen pemasaran modern, edisi kedua, penerbit BPFE: Yogyakarta.


(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)