Studi Penggunaan Internet Dan Model Literasi Media Untuk Anak-anak Sekolah Dasar Di Wilayah Jawa Barat (Laporan Akhir Kegiatan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Program Hibah Desentralisasi Tahun Anggaran 2013).
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 622/Ilmu Komunikasi
Bidang Unggulan : Kebijakan, Budaya dan Informasi
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
PROGRAM HIBAH DESENTRALISASI
TAHUN ANGGARAN 2013
STUDI PENGGUNAAN INTERNET DAN MODEL LITERASI MEDIA
UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH JAWA BARAT
TIM PENELITI :
Ketua : Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS.
(NIDN: 0017116302)
Anggota : Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Ex.ed.
(NIDN: 0024085802)
Nindi Aristi, S.Sos., M.Comn.
(NIDN: 0023078002)
S Kunto Adi Wibowo, S.Sos., M.Comn.
(NIDN: 0009077703)
DIBIAYAI OLEH
DANA DIPA UNPAD
NO. 023.04.2.189726/2013
Tanggal 5 Desember 2012
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
1
Daftar Isi
RINGKASAN ............................................................................................................................ 4
BAB. I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 5
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 8
1.4. Kegunaan/Urgensi Penelitian.............................................................................................. 8
1.5. Luaran Penelitian ................................................................................................................ 9
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 10
III. METODE PENELITIAN................................................................................................... 14
3.1.Pendekatan Penelitian ........................................................................................................ 14
3.2 Unit Analisis ...................................................................................................................... 14
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................................................... 14
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................. 15
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data....................................................................... 16
3.6 Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian ................................................................................ 16
IV. HASIL PENELITIAN ....................................................................................................... 17
4.1 Gambaran Penggunaan Internet di Kalangan Anak-Anak Sekolah Dasar di Wilayah Jawa
Barat ......................................................................................................................................... 17
4.1.1 Peralatan dan Konten Terkait Penggunaan Internet Anak ....................................... 17
4.1.2 Kemampuan Teknis Terkait Penggunaan Internet Anak ......................................... 20
4.1.3 Peran Orangtua Terkait Penggunaan Internet Anak ................................................ 22
4.1.4 Peran Teman Sebaya Terkait Penggunaan Internet Anak........................................ 24
4.1.5 Peran Guru Terkait Penggunaan Internet Anak ....................................................... 25
4.1.6 Sumber Informasi Lain ............................................................................................ 26
4.2 Pemetaan Penggunaan Internet Berdasarkan Wilayah ...................................................... 27
4.2.1. Penggunaan Gadget untuk Mengakses Internet Berdasarkan Wilayah ................... 27
4.2.2. Akun Media Sosial Favorit Berdasarkan Wilayah................................................... 28
4.2.3. Perilaku Guru Berdasarkan WIlayah ....................................................................... 29
4.2.4. Pendampingan Orangtua Berdasarkan Wilayah ...................................................... 30
4.2.5. Pengawasan Orangtua Berdasarkan Wilayah……………………………………...31
4.3. Memahami Lingkungan Anak-Anak Sebagai Pengguna Internet .................................... 32
2
4.3.1. Analisis Situasi SD Negeri Unggulan, SD Swasta Berlabel Agama dan Sekolah
Dasar ‘gurem’..…………………………………………………………………………...33
4.3.3. Anak-Anak Lebih "Pintar" Dibanding Guru dan Orangtuanya……..……………..36
4.3.3. Rendahnya Awareness pada Beragam Tindak Kekerasan di Internet……………..39
4.3.4. Warnet: Berkembang di Kalangan Bawah dan Tidak Terkontrol…..……………..39
4.3.5. Kebijakan TentangAkses Internet; Di rumah, Sekolah,
dan di Tempat-Tempat Umum …………………………………………………………..41
4.4. Model Literasi Media Untuk Anak-anak Sekolah Dasar di Jawa Barat.………………...43
V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 50
VI. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 52
VII. LAMPIRAN……………………………………………………………………………..53
3
RINGKASAN
Salah satu fakta mengenai pesatnya penggunaan internet di wilayah Jawa Barat terungkap
dalam sebuah penelitian terhadap murid SLTA di Jawa Barat yang menyatakan bahwa
sebagian besar dari mereka memiliki akun media sosial, yaitu Facebook (88, 8%) dan Twitter
(74 %) (Dinas Kominfo Jawa Barat, 2011). Tidak hanya bagi murid SLTA, internet kini juga
sudah semakin populer di kalangan anak-anak sekolah dasar. Anak-anak sekolah dasar
termasuk pihak yang paling rentan menerima terpaan konten-konten negatif dan banyak dari
mereka masih belum mencapai usia yang cukup matang untuk menerima beragam informasi
dari internet. Penelitian tentang anak-anak dan Internet telah menjadi agenda akademisi di
seluruh dunia semenjak dua dekade yang lalu. Sementara itu sampai saat ini di Indonesia
masih jarang terdapat penelitian tentang penggunaan Internet oleh anak-anak, termasuk di
Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, dengan teknik
survey, wawancara mendalam dan FGD. Responden survey telah dipilih secara acak dari kota
Bandung, Kabupaten Bogor dan Kuningan. FGD dilakukan terhadap guru dan orang tua
untuk mendapat data kualitatif terkait dengan peran dan kontribusi lingkungan terhadap
penggunaan internet dan efeknya pada anak-anak. Wawancara mendalam, observasi dan studi
pustaka juga telah dilakukan untuk melengkapi data-data yang diperoleh melalui survey
maupun FGD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan internet oleh anak-anak sekolah dasar di
wilayah Jawa Barat relatif tinggi dan sebagian besar mengakses internet lewat komputer
rumah milik bersama (60,7%) dan smartphone (59,6%). Internet telah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari, ditunjukkan dengan data bahwa hanya 11,2% dari responden mengaku
sebagai pihak yang jarang menggunakan internet. Selain itu ditemukan bahwa sebagian besar
responden (64,1%) responden sudah memiliki media sosial dengan Facebook dan Twitter
terpilih sebagai dua media sosial terfavorit. Kemudian ditemukan juga bahwa hampir separuh
dari reponden ternyata belum memahami masalah pengaturan privasi pada media sosial. Dari
hasil survey juga terlihat bahwa walaupun tidak semua anak terbuka soal kegiatan mereka di
internet namun sebagian sudah mulai berkomunikasi tentang hal tersebut kepada guru,
orangtua dan teman-teman mereka.
Ditemukan pula beragam masalah yang ada dalam penggunaan internet anak seperti: adanya
perbedaan sarana dan prasarana serta perbedaan perspektif terkait penggunaan internet antara
SD Negeri Unggulan, SD berlabel agama dan SD ‘gurem’. Selain itu diperoleh data bahwa
terdapat kesenjangan pengetahuan antara anak dengan orang tua dan guru. Kemudian
ditemukan pula bahwa awareness terhadap masalah kekerasan di Internet, baik itu konten
kekerasan dalam game online maupun kekerasan verbal di media sosial ternyata masih
rendah. Warnet atau warung internet juga menjadi masalah terkait dengan tidak adanya
kontrol yang baik terhadap keberadaan mereka. Dan terakhir diperlukan sebuah kebijakan
yang lebih baik terhadap penggunaan gadget dan akses internet anak baik di rumah, sekolah
maupun di tempat-tempat umum. Terakhir, penelitian ini juga telah menyusun sebuah model
literasi media yang bersifat komprehensif dan terkait dengan beragam data dan fakta yang
telah ditemukan di lapangan terkait penggunaan internet dan media sosial pada anak-anak.
Keywords : internet, media literasi, media sosial, anak, Jawa Barat
4
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan Internet di Indonesia mulai terlihat sejak awal tahun 2005,
dengan semakin banyaknya tempat yang mempunyai fasilitas free Wi-Fi. Teknologi mobile
broadband yang semakin berkembang membuat akses Internet menjadi semakin mudah dan
dapat dinikmati oleh siapa saja khususnya di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan kota-kota
lainnya di pulau Jawa. Sebagai ilustrasi di kota Bandung saat ini bertebaran tempat-tempat
umum yang menyediakan akses Internet secara bebas seperti di Mall, Café, Sekolah, dll.
Penelitian Hendriyani dan Guntarto (2011) mengungkapkan bahwa pada survei
perusahaan Nielsen terhadap 10 kota besar di Indonesia, ditemukan bahwa pada tahun 2009
penetrasi Internet mencapai 17% dari penduduk Indonesia, yang mengalami peningkatan
dibandingkan dengan hanya 8% pada tahun 2005. Jumlah tersebut masih terus berkembang
cepat, misalnya, pada November 2009 hanya ada 12 juta pengguna Facebook di Indonesia,
dan pada Agustus tahun 2010 mencapai 26 juta. Begitu pula hasil penelitian tentang
penggunaan media di Kota dan Kabupaten Bandung terhadap murid SLTA di tahun 2011
memberikan gambaran serupa. Penelitian tersebut menunjukkan pengguna aktif –yang
mengaku menggunakan dalam kategori sering dan sering sekali– Internet (85%) bahkan
melewati pengguna aktif televisi (72,9%) dan Film (73,9%). Selain itu terdapat persentase
yang cukup besar dari responden (56%) yang terbiasa mengakses Internet 3 jam atau lebih,
setiap kali mengakses Internet (Dinas Kominfo Jawa Barat, 2011).
Penggunaan Internet sendiri pada akhirnya disusul dengan peningkatan luar biasa
penggunaan media sosial, terutama Facebook. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi
oleh penetrasi Smartphone, terutama Blackberry. Blackberry di Indonesia kini tidak lagi
menjadi sebuah barang yang terkesan ‘mahal’, karena sebagian besar masyarakat kelas
menengah ke atas kini telah menganggap Blackberry dan fasilitas yang ditawarkannya
(seperti BBM, Push Email, dan Media Sosial) sebagai bagian dari pergaulan sosial seharihari. Pesatnya penggunaan media sosial juga terungkap dalam penelitian terhadap murid
SLTA di Jawa Barat, yaitu ditemukan bahwa sebagian besar responden memiliki akun media
social, yaitu Facebook (88, 8%) dan Twitter (74 %) (Dinas Kominfo Jawa Barat, 2011).
Dengan semakin terjangkaunya harga Blackberry dan Smartphone lainnya, pengguna
yang awalnya sebagian besar adalah kalangan pekerja dan profesional, kini telah merambah
ke kalangan pelajar dan mahasiswa. Situasi tersebut mengkhawatirkan ketika terungkap fakta
5
Bidang Unggulan : Kebijakan, Budaya dan Informasi
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
PROGRAM HIBAH DESENTRALISASI
TAHUN ANGGARAN 2013
STUDI PENGGUNAAN INTERNET DAN MODEL LITERASI MEDIA
UNTUK ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH JAWA BARAT
TIM PENELITI :
Ketua : Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS.
(NIDN: 0017116302)
Anggota : Dr. Purwanti Hadisiwi, M.Ex.ed.
(NIDN: 0024085802)
Nindi Aristi, S.Sos., M.Comn.
(NIDN: 0023078002)
S Kunto Adi Wibowo, S.Sos., M.Comn.
(NIDN: 0009077703)
DIBIAYAI OLEH
DANA DIPA UNPAD
NO. 023.04.2.189726/2013
Tanggal 5 Desember 2012
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
1
Daftar Isi
RINGKASAN ............................................................................................................................ 4
BAB. I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 5
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 8
1.4. Kegunaan/Urgensi Penelitian.............................................................................................. 8
1.5. Luaran Penelitian ................................................................................................................ 9
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 10
III. METODE PENELITIAN................................................................................................... 14
3.1.Pendekatan Penelitian ........................................................................................................ 14
3.2 Unit Analisis ...................................................................................................................... 14
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................................................... 14
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................. 15
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data....................................................................... 16
3.6 Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian ................................................................................ 16
IV. HASIL PENELITIAN ....................................................................................................... 17
4.1 Gambaran Penggunaan Internet di Kalangan Anak-Anak Sekolah Dasar di Wilayah Jawa
Barat ......................................................................................................................................... 17
4.1.1 Peralatan dan Konten Terkait Penggunaan Internet Anak ....................................... 17
4.1.2 Kemampuan Teknis Terkait Penggunaan Internet Anak ......................................... 20
4.1.3 Peran Orangtua Terkait Penggunaan Internet Anak ................................................ 22
4.1.4 Peran Teman Sebaya Terkait Penggunaan Internet Anak........................................ 24
4.1.5 Peran Guru Terkait Penggunaan Internet Anak ....................................................... 25
4.1.6 Sumber Informasi Lain ............................................................................................ 26
4.2 Pemetaan Penggunaan Internet Berdasarkan Wilayah ...................................................... 27
4.2.1. Penggunaan Gadget untuk Mengakses Internet Berdasarkan Wilayah ................... 27
4.2.2. Akun Media Sosial Favorit Berdasarkan Wilayah................................................... 28
4.2.3. Perilaku Guru Berdasarkan WIlayah ....................................................................... 29
4.2.4. Pendampingan Orangtua Berdasarkan Wilayah ...................................................... 30
4.2.5. Pengawasan Orangtua Berdasarkan Wilayah……………………………………...31
4.3. Memahami Lingkungan Anak-Anak Sebagai Pengguna Internet .................................... 32
2
4.3.1. Analisis Situasi SD Negeri Unggulan, SD Swasta Berlabel Agama dan Sekolah
Dasar ‘gurem’..…………………………………………………………………………...33
4.3.3. Anak-Anak Lebih "Pintar" Dibanding Guru dan Orangtuanya……..……………..36
4.3.3. Rendahnya Awareness pada Beragam Tindak Kekerasan di Internet……………..39
4.3.4. Warnet: Berkembang di Kalangan Bawah dan Tidak Terkontrol…..……………..39
4.3.5. Kebijakan TentangAkses Internet; Di rumah, Sekolah,
dan di Tempat-Tempat Umum …………………………………………………………..41
4.4. Model Literasi Media Untuk Anak-anak Sekolah Dasar di Jawa Barat.………………...43
V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 50
VI. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 52
VII. LAMPIRAN……………………………………………………………………………..53
3
RINGKASAN
Salah satu fakta mengenai pesatnya penggunaan internet di wilayah Jawa Barat terungkap
dalam sebuah penelitian terhadap murid SLTA di Jawa Barat yang menyatakan bahwa
sebagian besar dari mereka memiliki akun media sosial, yaitu Facebook (88, 8%) dan Twitter
(74 %) (Dinas Kominfo Jawa Barat, 2011). Tidak hanya bagi murid SLTA, internet kini juga
sudah semakin populer di kalangan anak-anak sekolah dasar. Anak-anak sekolah dasar
termasuk pihak yang paling rentan menerima terpaan konten-konten negatif dan banyak dari
mereka masih belum mencapai usia yang cukup matang untuk menerima beragam informasi
dari internet. Penelitian tentang anak-anak dan Internet telah menjadi agenda akademisi di
seluruh dunia semenjak dua dekade yang lalu. Sementara itu sampai saat ini di Indonesia
masih jarang terdapat penelitian tentang penggunaan Internet oleh anak-anak, termasuk di
Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, dengan teknik
survey, wawancara mendalam dan FGD. Responden survey telah dipilih secara acak dari kota
Bandung, Kabupaten Bogor dan Kuningan. FGD dilakukan terhadap guru dan orang tua
untuk mendapat data kualitatif terkait dengan peran dan kontribusi lingkungan terhadap
penggunaan internet dan efeknya pada anak-anak. Wawancara mendalam, observasi dan studi
pustaka juga telah dilakukan untuk melengkapi data-data yang diperoleh melalui survey
maupun FGD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan internet oleh anak-anak sekolah dasar di
wilayah Jawa Barat relatif tinggi dan sebagian besar mengakses internet lewat komputer
rumah milik bersama (60,7%) dan smartphone (59,6%). Internet telah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari, ditunjukkan dengan data bahwa hanya 11,2% dari responden mengaku
sebagai pihak yang jarang menggunakan internet. Selain itu ditemukan bahwa sebagian besar
responden (64,1%) responden sudah memiliki media sosial dengan Facebook dan Twitter
terpilih sebagai dua media sosial terfavorit. Kemudian ditemukan juga bahwa hampir separuh
dari reponden ternyata belum memahami masalah pengaturan privasi pada media sosial. Dari
hasil survey juga terlihat bahwa walaupun tidak semua anak terbuka soal kegiatan mereka di
internet namun sebagian sudah mulai berkomunikasi tentang hal tersebut kepada guru,
orangtua dan teman-teman mereka.
Ditemukan pula beragam masalah yang ada dalam penggunaan internet anak seperti: adanya
perbedaan sarana dan prasarana serta perbedaan perspektif terkait penggunaan internet antara
SD Negeri Unggulan, SD berlabel agama dan SD ‘gurem’. Selain itu diperoleh data bahwa
terdapat kesenjangan pengetahuan antara anak dengan orang tua dan guru. Kemudian
ditemukan pula bahwa awareness terhadap masalah kekerasan di Internet, baik itu konten
kekerasan dalam game online maupun kekerasan verbal di media sosial ternyata masih
rendah. Warnet atau warung internet juga menjadi masalah terkait dengan tidak adanya
kontrol yang baik terhadap keberadaan mereka. Dan terakhir diperlukan sebuah kebijakan
yang lebih baik terhadap penggunaan gadget dan akses internet anak baik di rumah, sekolah
maupun di tempat-tempat umum. Terakhir, penelitian ini juga telah menyusun sebuah model
literasi media yang bersifat komprehensif dan terkait dengan beragam data dan fakta yang
telah ditemukan di lapangan terkait penggunaan internet dan media sosial pada anak-anak.
Keywords : internet, media literasi, media sosial, anak, Jawa Barat
4
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan Internet di Indonesia mulai terlihat sejak awal tahun 2005,
dengan semakin banyaknya tempat yang mempunyai fasilitas free Wi-Fi. Teknologi mobile
broadband yang semakin berkembang membuat akses Internet menjadi semakin mudah dan
dapat dinikmati oleh siapa saja khususnya di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan kota-kota
lainnya di pulau Jawa. Sebagai ilustrasi di kota Bandung saat ini bertebaran tempat-tempat
umum yang menyediakan akses Internet secara bebas seperti di Mall, Café, Sekolah, dll.
Penelitian Hendriyani dan Guntarto (2011) mengungkapkan bahwa pada survei
perusahaan Nielsen terhadap 10 kota besar di Indonesia, ditemukan bahwa pada tahun 2009
penetrasi Internet mencapai 17% dari penduduk Indonesia, yang mengalami peningkatan
dibandingkan dengan hanya 8% pada tahun 2005. Jumlah tersebut masih terus berkembang
cepat, misalnya, pada November 2009 hanya ada 12 juta pengguna Facebook di Indonesia,
dan pada Agustus tahun 2010 mencapai 26 juta. Begitu pula hasil penelitian tentang
penggunaan media di Kota dan Kabupaten Bandung terhadap murid SLTA di tahun 2011
memberikan gambaran serupa. Penelitian tersebut menunjukkan pengguna aktif –yang
mengaku menggunakan dalam kategori sering dan sering sekali– Internet (85%) bahkan
melewati pengguna aktif televisi (72,9%) dan Film (73,9%). Selain itu terdapat persentase
yang cukup besar dari responden (56%) yang terbiasa mengakses Internet 3 jam atau lebih,
setiap kali mengakses Internet (Dinas Kominfo Jawa Barat, 2011).
Penggunaan Internet sendiri pada akhirnya disusul dengan peningkatan luar biasa
penggunaan media sosial, terutama Facebook. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi
oleh penetrasi Smartphone, terutama Blackberry. Blackberry di Indonesia kini tidak lagi
menjadi sebuah barang yang terkesan ‘mahal’, karena sebagian besar masyarakat kelas
menengah ke atas kini telah menganggap Blackberry dan fasilitas yang ditawarkannya
(seperti BBM, Push Email, dan Media Sosial) sebagai bagian dari pergaulan sosial seharihari. Pesatnya penggunaan media sosial juga terungkap dalam penelitian terhadap murid
SLTA di Jawa Barat, yaitu ditemukan bahwa sebagian besar responden memiliki akun media
social, yaitu Facebook (88, 8%) dan Twitter (74 %) (Dinas Kominfo Jawa Barat, 2011).
Dengan semakin terjangkaunya harga Blackberry dan Smartphone lainnya, pengguna
yang awalnya sebagian besar adalah kalangan pekerja dan profesional, kini telah merambah
ke kalangan pelajar dan mahasiswa. Situasi tersebut mengkhawatirkan ketika terungkap fakta
5