GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS (Rattus norvegivus) YANG DIINJEKSI WHITE VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM JANGKA WAKTU LAMA.

BUKU KUM PULAN
ABSTRAK

SAMBUTAN KETUA PANITIA
Om Swastiastu,
Puji Syukur kita panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat Asung Kertha NugrahaNya, Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015
yang dilaksanakan ataskerjasama antara Jurusan Biologi FMIPA dengan Program Studi
Magister S2 Biologi Program Pascasarjana Universitas Udayana dapat terlaksana. Besar
harapan kami atas kelancaran pelaksanaan seminar ini dan semua pihak yang terlibat dalam
seminar ini selalu berada dalam lindunganNya.
Selamat datang di Universitas Udayana kami sampaikan kepada yang terhormat
seluruh pemakalah Utama, para pemakalah dan seluruh pesert,a serta para undangan yang
telah berkenan menghadiri Seminar Nasional Biosains2 ini. Semoga semua peserta dapat
memperoleh manfaat untuk meningkatkan peran masing-masing demi kepentingan Sains dan
Teknologi maupun kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai.
Seminar Nasional Biosains2 Tahun 2015 ini mengambil tema “Penguatan Biologi
sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” yang
dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat, 19 dan 20 november 2015 di Gedung Agro
Komplek Universitas Udayana, Kampus Denpasar. Tema ini diangkat dalam rangka
memperingati 30 tahun berdirinya Jurusan Biologi di Fakultas MIPA Universitas Udayana

pada tahun 1985. Seperti halnya manusia pada umur 30-an merupakan usia produktif yang
akan mulai menampakkan perannya dalam perkembangan masyarakat. Melalui tema ini
diharapkan pemangku biologi sebagai ilmu dasar di Universitas Udayana dapat
meningkatkan perannya dalam perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara bertukar
ilmu dan pengalaman penelitian melalui seminar ini.
Seminar ini diikuti oleh lebih dari 130 peserta, dan di dalam seminar ini akan
didiskusikan 92 makalah yang dipresentasikan secara oral dan 40 poster, ditambah empat
Pembicara Utama. Topik-topik makalah yang didiskusikan meliputi bidang Genetika dan
Bioteknologi, Botani, Zoologi, Mikrobiologi, serta Ekologi dan Lingkungan. Pembicara
utama dalam seminar ini adalah yang terhormat Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa (Direktur
Riset dan Pengabdian Masyarakat Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian
Ristek&Dikti), Dr. Sony Heru Sumarsono (dosen dan peneliti STIH ITB), Dr. Rugayah,
M.Sc. (peneliti senior pada Herbarium Bogorience, Puslitbang Botani, LIPI) serta Prof. Dr.
Dewa Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Pertanian, Universitas Udayana).
Kami berharap seminar ini disamping sebagai media penyebaran hasil penelitian
juga sebagai media berbagi pengalaman penelitian untuk meningkatkan kemampuan
penelitian baik dari segi kualitas maupun kuantitas hasil-hasil penelitian dasar, khususnya
bidang Biologi untuk menunjang kemajuan sains dan teknologi dimasa mendatang. Dengan
terselenggaranya seminar ini, kami menyampaikan terimakasih kepada Rektor Universitas
Udayana yang telah mendukung penuh penyelenggaraan seminar ini, para pembicara utama,

peserta, donatur, panitia, serta semua pihak yang terlibat. Dalam kesempatan ini tidak lupa
kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam
penyelenggaraan seminar ini. Semoga kita selalu dalam lindungan TuhanYME sehingga kita
dapat berjumpa kembali di forum yang sama berikutnya. Sekian dan terimakasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, M.S.


 

DAFTAR ISI
Halaman
1. Kata Pengantar
2. Laporan Ketua Panitia
3. Daftar Isi

KEYNOTE SPEAKER

1 Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc.
Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek

Dikti
2 Meneliti Manfaat Buah Pinang Pada Sistem Reproduksi Dan
Perkembangan Hewan
Dr. Sony Heru Sumarsono*, Annisa Martiana, Eka Pasana Pujowati,
Prilia Setiorini, Hafizh Sholahudin
3 Pentingnya Penelitian Taksonomi Dalam Menunjang Perkembangan
Sain Dan Teknologi: Studi Kasus Pada Penelitian Suku Cucurbitaceae
Dr. Rugayah, M.Sc.
4 Meningkatkan Relevansi Penelitian Biologi Untuk Memperkuat
Ketahanan Pangan
Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc.
BIDANG BOTANI
1 Keanekaragaman Tumbuhan Asing Invasif Di Hutan Pendidikan
Dan Penelitian Biologi (Hppb) Universitas Andalas
Solfiyeni, Syamsuardi, Chairul
2 Keanekaragaman Lumut Di Lereng Barat Gunung Lawu, Kabupaten
Karanganyar
Krisanty Kharismamurti*, Dwi Setyo
3 Keanekaragaman Anggrek Di Bukit Tapak,Tabanan-Bali
IG. Tirta, Aninda Retno U.W. dan IN. Peneng

4 Evaluasi Efikasi Takaran Dan Frekuensi Pemberian Biopestisida
Ekstrak Andropogon Nardus Untuk Menekan Serangan Penyakit
Utama Buah Kakao Di Sumatera Barat
Mairawita
5 Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Pada Media Tanah Yang
Mengandung Timbal (Pb) Terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat
(Ipomoea reptansPoir.)
Ulfah Rahmawati, Listiatie Budi Utami
6 K8eanekaragaman Tumbuhan Paku-Pakuan (Pteridophyta) Di
Kawasan Lereng Barat Gunung Lawu, Jawa Tengah
Zenita Milla Luthfiya, Nor Liza, Rizma Dera Anggraini Putri
7 Kajian Penyebab Gagalnya Pembentukan Biji Jahe Melalui Biologi
Bunga
Melati, Endah Retno Palupi, Satriyas Ilyas, Anas D.Susila
8 Analisis Komposisi Flora Pada Beberapa Jenis Tumbuhan Invasif
Dominan Di Taman Nasional Bali Barat, Bali
Asep Sadili, Sunaryo, dan Deden Girmansyah

ii 
 


i
ii
iii
xii
xiii

xiv
xvi

1
1
2
2

3

3
4
4


9 Aplikasi Pupuk Organik Untuk Mereduksi Penggunaan Pupuk
Anorganik Pada Budidaya Jambu Biji Merah Organic Fertilizer
Application To Reduce Inorganic Fertilizer On Guava Cultivation
Ismail Saleh, R. Eviyati, Dodi Budirokhman, Ida Setya Wahyu Atmaja
10 Keanekaragaman Jenis Jahe Genus Zingiber (Zingiberaceae)
Kawasan Bukit Kapur Sumatera Barat
Nurainas, Zuhri Syam dan Riki Chandra
11 Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran Bijikedelai Terhadap
Pertumbuhan Dan Bobotbibit Indukjamur Enok
Flammulinavelutipes(Curt.:Fr.)Singer.)

5

12 Studi Tanaman Pekarangan Pada Kawasan Pinggir Dan Pusat Kota
Padang
Zakiah Mustika, Zuhri Syam, Solfiyeni
13 RagamKelapa (Cocosnucifera L., FamiliaArecaceae) di Kecamatan
Nusa PenidaKabupatenKlungkung
Eniek Kriswiyanti, I Ketut Junitha

14 Studi Pendahuluan Seleksi Pohon Plus Malapari (Pongamiapinnata
(L.) Pierre)
Ni Luh Arpiwi
15 Karakteristik dan Analisis Hubungan Kekerabatan Malapari
(Pongamia Pinnata (L.)Pierre) Sebagai Tanaman Penghasil Minyak
di Dua Aksesi
Ferliana Febritasari
16 Keanakaragaman Dan Kepadatan Serangga Bentik Di Zona Litoral
Danau Di Atas Sumatera Barat
Izmiarti
17 Pengendalian Getah Kuning Manggis Dengan Peningkatan Serapan
Kalsium
Yulinda Tanari, Darda Efendi, Roedhy Poerwanto, Didy Sopandie
18 The effect of different soil nutrient and irrigation levels on Periwinkle
(Chatharanthus sp.) at different altitudes
Ni Luh Watiniasih, Putu Sudiarta, Nyoman Semadi Antara
19 Penggunaan Ba, Kinetin Dan Thidiazuron Dalam Pembentukan
Tunas Kulim (Scorodocarpus borneensisBecc.)
Martin Joni, Yelnitis
20 Peran Penting Kayu Nara (Pterocarpus Indicus) Bagi Masyarakat

Ngada Pulau Flores Nusa Tenggara Timur
Vivi Yuskianti

6

Betty Mayawatie Marzuki, Tatang Suharmana Erawan, Joko Kusmoro

BIDANG ZOOLOGI

 

1 Uji Potensi Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium (L.) Schott.)
Sebagai Bahan Pangan Antiulser Menggunakan Hewan Uji Mencit
(Mus Musculus L.)
Triyani Yuliastuti, Marti Harini, Noor Soesanti Handajani, Tetri Widiyani
2 Jenis-Jenis Burung Di Kawasan Hutan Montana Dan Sub-Alpin
Gunung Lawu
Fendika Wahyu Pratama, Ahmad Choirunnafi, Teguh Wibowo

iii 

 

5
6

7
7
8

8
9
9
10
10

11

11

3 Toksisitas Air Lindi Tpa Diaerasi Dan Non-Aerasi Terhadap Daphnia

Magna Straus, 1982
Sunardi, Maulida Muslimatul Chaeriah, Keukeu Kaniawati Rosada
4 Distribusi dan Kemelimpahan Echinodermata di Zona Intertidal
Pantai Kukup dn Porok Gunung Kidul Di Yogyakarta
Shinta Candra Dewi, Suwarno Hadisusanto
5 Pengaruh Pemberian Limbah Padat Penyamakan Kulit Terhadap
Struktur Ginjal Mencit (Mus musculus L)
Nining Ratningsih,YettyYusri Gani, Widi Utami
6 Keanekaragaman Kupu-Kupu (Insekta: Lepidoptera) Di Kawasan
Lereng Barat Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah
Novaria Putri Yudianti, Deby Fajar Lestari, Atika Dewi Purwaningsih,
Evi Trirahayu, Windha Ika Maylani
7 The Composition of Zooplankton in Nile Tilapia of Permanent Pool
During Three Months Culturing at Bukit Lama Village, Ilir Barat 1
Subregion, Palembang City
Effendi Parlindungan Sagala
8 Laju Konsumsi Lymantria dispar Asiatica ( Lepidoptera: Noctuidae:
Lymantriidae) Terhadap Beberapa Tanaman Mangrove
Syafrina Lamin, Mustafa Kamal, Sarno, Tri Marleni
9 Keanekaragaman Hewan Benthos Dalam Lokasi Kegiatan Operasi

Produksi Migas Di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Utara
Endri Junaidi
10 Perbandingan Morfologi Amfibi di Beberapa Tipe Habitat
Windha Ika Maylani, Eka Cahyaningrum, Diagal Wisnu Pamungkas,
Ulfah Hasanah
11 Keanekaragaman Spesies Burung Diurnal Di Kawasan Hutan
Segorogunung Lereng Barat Gunung Lawu
Teguh Wibowo, Inna L. Ani, Ahmad Choirunnafi’, Fendika W. Pratama,
Firda Amelia, Jeri Y. Satria, Nieko O. Septiana, Agnes A. Krisanti
12 Studi Kelimpahan , Distribusi Populasidan Distribusi Ekologi Ikan
Medaka (Oryzias Sp.) Di Sungai Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi
Selatan
Irma Andriani, Risnawati, Ruslan Umar
13 Pengaruh Ekstrak Daun Gulma Kirinyuh (Chromolaena Odorata )
Dan Tembelekan ( Lantana Camara ) Dalam Berbagai Konsentrasi
Terhadap Daya Reproduksi Nematoda Puruakar (Meloidogyne Spp.)
Pada Tanaman Tomat
Made Sritamin
14 Gambaran Histologi Ginjal Tikus (Rattus Norvegivus) Yang Diinjeksi
White Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Jangka Waktu Lama
Ni Wayan Sudatri, Iriani Setyawati, Ni Made Suartini, Dwi Ariani
Yulihastuti
15 Foraminifera Bentik Sebagai Indikator Kondisi Lingkungan Terumbu
Karang Di Pantai Wediombo
Shinta Candra Dewi, Andi Mahendra, Nungke Diah, Muh. Ali Fikri,
Alfredo Di Stefano, Retno Peni Sancayaningsih

iv 
 

12
12
13
13

14

14
15
16
16

17

17

18

19

GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS (Rattus norvegivus)
YANG DIINJEKSI WHITE VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM
JANGKA WAKTU LAMA
Ni Wayan Sudatri*, Iriani Setyawati, Ni Made Suartini, Dwi Ariani Yulihastuti
Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, Bali
*Email: sudatri_wayan@yahoo.com
ABSTRAK
Asam askorbat atau lebih dikenal dengan nama vitamin C adalah salah satu vitamin
larut air yang berperan dalam menjaga sistem imunitas tubuh, mempercepat proses
penyembuhan dan membuat kulit lebih cerah. Namun penggunaan White Vitamin C dosis
tinggi dalam jangka waktu lama berpotensi untuk merusak ginjal. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui efek samping injeksi vitamin C dosis tinggi dalam jangka waktu lama
terhadap gambaran ginjal hati. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan lama penyuntikan vitamin C dosis tinggi
yang berbeda yaitu P0 (kontrol), P1 (lama diinjeksi 30 hari), P2 (lama diinjeksi 50 hari), P3
(lama diinjeksi 70 hari) dan P4 (lama diinjeksi 90 hari). Kelainan histologi ginjal yang
ditemukan dalam penelitian ini adalah edema glomelurus, penyempitan kapsula bowman,
kongesti glomelurus, endapan protein di tubulus, degenerasi di tubulus, inti piknotik di
tubulus, infiltrasi sel radang, dan hemoragi. Edema glomelurus dengan uji ANOVA terdapat
perbedaan nyata (P=0.01) antara perlakuan dengan kontrol. Penyempitan kapsula bowman
dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata (P=0.018) antara perlakuan dan kontrol.
Sedangkan kongesti glomerulus dan endapan proten di tubulus dengan uji ANOVA terdapat
perbedaan nyata dengan nilai P=0.058 dan nilai P=0.031. Degenerasi tubulus dengan uji
ANOVA terdapat perbedaan nyata (P=0.000) antara perlakuan dan kontrol. Inti piknotik di
sel tubulus dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata (P=0.000) antara perlakuan dan
kontrol. Sementara infiltrasi sel radang dengan uji ANOVA terdapat perbedaan nyata dengan
nilai P=0.002, dan hemoragi terdapat perbedaan dengan nilai P=0.038. Penyuntikan White
Vitamin C dosis tinggi dalam jangka waktu lama meningkatkan persentase kelainan
histologis sel-sel ginjal tikus betina.
Kata kunci: histologi ginjal, white vitamin c, tikus betina

18 
 

GAMBARAN HISTOLOGI GINJAL TIKUS BETINA (Rattus rattus) YANG
DIINJEKSI VITAMIN C DOSIS TINGGI DALAM JANGKA WAKTU LAMA

TIM PENELITI :
1. NI WAYAN SUDATRI, S.Si., M.Si, 2. IRIANI SEYAWATI, S.Si.,M.Si.
3. NI MADE SUARTINI, S.Si.,M.Si. 4. DWI ARIANI YULIHASTUTI, S.Si.,M.Si.

PROGRAM STUDI / JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2015

Latar Belakang
- Kesehatan adalah aset paling berharga bagi kita.
-Salah satu vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah
vitamin C.
- Fungsi vitamin C; meningkatkan sistem imunitas (daya tahan)
Tubuh, mempercepat proses penyembuhan serta membuat kulit lebih
segar dan cerah .
- Saat ini untuk mendapatkan kulit cerah dan bersih dengan cara injeksi
vitamin C sudah banyak ditawarkan baik oleh dokter kulit maupun oleh
praktisi-praktisi kecantikan.
- Sekali injeksi vitamin C dosis yang diberikan sekitar 1000–4000 mg sedangkan
dosis vitamin C yang disarankan untuk menjaga kesehatan sekitar 50- 75
mg/hari

HATI
Organ detoksifikasi
Untuk mengetahui adanya kerusakan hati dilakukan uji kadar
Serum glutamate oxalloacetate transaminase (SGOT) dan Serum
glutamate pyruvate transaminase (SGPT) Enzim-enzim ini
biasanya terkandung dalam sel-sel hati. Jika hati terluka, sel-sel
hati menumpahkan enzim-enzim kedalam
darah, menaikan tingkat-tingkat enzim dalam darah dan
menandai kerusakan hati.(Ashoka Babu et al., 2012).

GINJAL
Fungsi , yaitu menyaring dan mengeluarkan racun maupun kelebihan
mineral dari dalam tubuh melalui urin.
Jika fungsi ginjal terganggu akibat peradangan atau karena penyakit batu
ginjal maka dengan sendirinya tubuh akan mengalami keracunan.
Selain itu, indikasi adanya kerusakan atau penurunan fungsi ginjal bisa
dilihat dari kadar kreatinin plasma yang meningkat. Hal ini sebagai akibat
ketidakmampuan ginjal mengeluarkan kreatinin ke dalam urin dan dalam
jumlah besar kreatinin masuk kembali
ke dalam darah hingga kadarnya dalam plasma meningkat di atas batas
normal (Soesanti dan Darmawan, 2009).

1.2.1. Tujuan umum :
Mengetahui efek samping dari injeksi vitamin C dosis tinggi dalam jangka waktu
yang lama terhadap kesehatan .
1.2.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui kadar kolagen kulit dan tulang tikus betina yang diinjeksi
dengan vitamin C dosis tinggi.
2. Untuk mengetahui gambaran histologis hati tikus betina yang diinjeksi dengan
vitamin C dosis tinggi.
3. Untuk mengetahui kadar SGPT dan SGOT plasma darah sebagai indikator kerja
hati tikus betina yang diinjeksi dengan vitamin C dosis tinggi.
4. Untuk mengetahui gambaran histologis ginjal tikus betina yang diinjeksi
dengan vitamin C dosis tinggi.
5. Untuk mengetahui kadar kreatinin plasma darah sebagai indikator fungsi ginjal
tikus betina yang diinjeksi vitamin C dosis tinggi.
6. Untuk mengetahui kemampuan reproduksi tikus betina yang diinjeksi vitamin C
dosis tinggi

Bahan penelitian
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah vitamin C
dosis tinggi (4000 mg/sekali injeksi) untuk manusia.
Hewan model yang digunakan adalah tikus betina dewasa usia 3-4
bulan dengan bobot badan antara 150-200 gram.
Dosis yang digunakan dikonversikan dari dosis yang digunakan pada
manusia ke tikus. Faktor konversi dari tikus ke manusia adalah 0.14
Berat badan wanita dewasa yang diinjeksi diperkirakan kurang lebih 70
kg, sehingga dosis vitamin C yang diberikan pada tikus adalah 0.14 x
0.02 x 4000 = 11,2 mg/sekali suntik/ ekor

Tahun 2016-2017

Tahun sebelumnya
(2014-2015)

Tikus jantan
Tikus jantan

Tikus betina
Testis

Histologi Testis

Tahun I
Kualitas sperma

Hati:
-Histologi hati
-- Kadar SGOT
- KadarSGPT

Testosteron
darah

Ginjal:
-Kadar kreatinin
-Histologi ginjal

Penurunan kualiatas
Sistem reproduksi jantan

Imunohistokimia
testis
Tulang:
Sediaan Histologi
Tulang

Tahun II

Analisis darah
perifer

Kadar MDA
Kemampuan Reproduksi :
- Panjang Siklus estrus
-Kadar Estrogen,Progesteron
-Perkembangan embrio
- Jumlah anak

Persiapan kandang, vitamin C, zat-zat Kimia
Pemeliharaan hewan, aklimatisasi, berat badan awal
Injeksi vitamin C dosis tinggi sesuai lama perlakuan

TAHUN I

Tulang :
Histologis tulang

Berat badan akhir, pembedahan, plasma darah,
organ hati, ginjal, kulit, tulang

Hati:
Sediaan histologi hati
Penentuan kadar:
- SGOT
- SGPT

Pengamatan
Analisis Data
Histologis tulang ?
Histologis hati?
Kadar SGOT, SGPT plasma?
Histologis ginjal ?
Kadar kreatin plasma ?

Penentuan Kreatin

Persiapan kandang, zat-zat Kimia
Pemeliharaan hewan, aklimatisasi, berat badan awal
Perlakuan injeksi vitamin C dosis tinggi
Panjang siklus estrus

TAHUN 2

Perkawinan, kemampuan reproduksi
ada/tidaknya aborsi
Berat badan akhir, pembedahan, plasma darah,
organ Ovarium

Kadar Estrogen,Progesteron
Perkembangan embrio
Jumlah anak

Pengamatan
Analisis Data

Proses pembuatan blok parafin dan preparat histologi
1. Fiksasi ; BNF 10 %
2. Dehidrasi di dalam larutan etanol bertingkat 70%, 80%, 95%,
dan alkohol absolut
3. Penjernihan (clearing) dengan larutan xilol tiga pemindahan,
masing-masing tahap
berlangsung selama 60 menit pada suhu kamar.
4. Infiltrasi parafin dengan memasakkan jaringan pada parafin
cair (suhu 60ºC) tiga
kali pemindahan masing-masing selama 45 menit.
5. Embeding/jaringan dibenamkan di dalam cetakan berisi
parafin cair, kemudian
didinginkan dalam suhu kamar sehingga menjadi blok parafin.
6. Blok parafin disayat setebal 5μm dengan menggunakan
rotary microtome.
7. Kemudian sayatan diletakkan dipermukaan air hangat
dengan suhu 45ºc dan ditempelkan pada gelas obyek yang
telah dilapisi gelatin. Preparat dikeringkan dengan cara
diletakkan secara vertikal, kemudian diletakkan pada pada
objeck glass.

Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE)
Potongan jaringan dalam parafin yang akan diwarnai dengan hematoxilin-eosin
diatur dalam rak untuk pewarnaan, kemudian diinkubasi pada suhu 60ºC selama 45
menit, setelah itu diletakkan pada suhu ruangan sampai dingin.
Selanjutnya dilakukan deparafinisasi melalui tahap-tahap pelarutan parafin dalam xilol
sebanyak 3 kali, kemudian dilanjutkan dengan proses rehidrasi dalam alkohol
bertingkat 100%, 95%, dan 80%, 70%m masing-masing tahap berlangsungselama 5
menit, kemudian dimasukkan dalam akuades selama 10 celup atau sampai alkohol
larut.
Proses selanjutnya adalah pewarnaan dalam hematoksilin dengan merendam slide
dengan larutan hematoxilin selama 5 menit kemudian dicuci pada pada air mengalir
selama 5 menit, dan dilanjutkan dengan pewarnaan menggunakan eosin selama 3
menit,
Setelah diwarnai dalam eosin, slide dimasukkan dalam larutan alkohol bertingkat dari
70%, 80%, 90%, sampai 100% masing-masing selama 10 celup., kemudian dilanjutkan
dengan proses clearing menggunakan xilol sebanyak dua kali masing-masing selama 2
menit, setelah itu preparat ditutup dengan kaca penutup dengan media balsam
kanada. Dan preparat siap untuk diamati.

Analisis Data
Data yang didapatkan dianalisis secara statistika
dengan menggunakan software SPSS dan bila
terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata akan
dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf α 0.05 dan
α 0.01.Dan bila data tidak terdistribusi secara normal
maka diuji dengan Test Kruskal Wallis dan dilanjutkan
dengan uji Mann Whitney.

!"#

$"

%" &

'"

Histologi ginjal dengan pewarnaan HE (pembesaran 400x) insert 300x)
A.Endapan protein di tubulus B. Inti piknotik C. Kongesti glomerulus
D.Infiltasi sel radang E. Degenerasi lemak di tubulus

Tabel 9. Uji ANOVA dan standar error Edema Glomelurus, Penyempitan kapsula
bowman, Kongesti glomelurus Histologi ginjal tikus betina (Mus musculus L.)
yang diinjeksi vitamin C dosis tinggi dilanjutkan dengan uji Duncans
(

&

&
)


!

" ! ± " #$

*

!(

$' ! ± ' #"

#& $% ±

+

" #! (

'! ! ± % )

,

)! (

'! ! ± $ !%

$ &! (

'$

± " !'

% &$ ± $ !'

'!± !

) !" ± " '#

$ % ±" )$

'! !! ± % )!

)! !! ± "! !!

&!±"&

'# !! ±

!

)" '' ± %"

% ! ± #)

± '$

)! !! ± "! !

)! !! ± "! !

'%

'

Tabel 10. Uji ANOVA dan standar error degenerasi di tubulus, inti piknotik di tubulus, infiltrasi sel
radang, dan hemorragi ginjal tikus betina (Mus musculus L.) yang diinjeksi vitamin C
dosis tinggi dilanjutkan dengan uji Duncans
(

&

'

-

- .

)
)

)!±

&!±

""

$$)! ±

*

!(

+

" #! (

,

)! (

#' ! ± ' &'

$ &! (

'' ! ± % #)

'!±

%)

$ &% ± $ &!

%%

$) ! ± !

!

' ! ± " $'

% '' ± ! &)

' ! ± ')

$& !! ± $ !

*

!±$ &

$!±"&

*

#) !! ± $ %&

*

) ! ± ""

& ! ±" &

*

#" ! ± ' $$

*

!' ± "!

"! ! ± $ %

KESIMPULAN

Ucapan Terima kasih
Penulis mengucapkan banyak terima kepada Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas
Udayana dan Dikti atas dana yang diberikan melalalui dana
Desentralisasi Hibah Bersaing tahun anggaran 2014.