Pengaruh Pemberian Propolis Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diberikan Parasetamol Dosis Tinggi.

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TERHADAP GAMBARAN
HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) YANG
DIBERIKAN PARASETAMOL DOSIS TINGGI
SKRIPSI

Diajuan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Peryaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

Oleh
Elti Febilani
NIM. 1109005047

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Buntok, Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Februari 1994,
putri kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Semuel Sombo dan Ibu Sumiati.

Penulis menyelesaikan pendidikan pertama di TK St. Sesilia Buntok pada tahun 1999,
kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Panarung 8 Palangkaraya
hingga tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Palangkaraya hingga tahun 2008. Tahun 2008 hingga tahun
2011 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Palangkaraya.
Pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa Kedokteran Hewan, di Universitas
Udayana melalui jalur SNMPTN. Selanjutnya penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh pemberian Propolis Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih
(Rattus norvegicus) Yang Diberikan Parasetamol Dosis Tinggi” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan.

ix

ABSTRAK
Tidak terkontrolnya penggunaan parasetamol dalam jangka waktu yang lama
akan menyebabkan meningkatnya metabolit toksik berupa radikal bebas. Untuk
mencegah toksisitas parasetamol, maka diperlukan antioksidan. Propolis merupakan
suatu zat yang memiliki kandungan antioksidan untuk meredam efek buruk radikal bebas
yang dihasilkan parasetamol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian propolis terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih yang diberikan

parasetamol dosis tinggi. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang
dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dan 5 kali ulangan. Semua kelompok tikus diberi
perlakuan dimana kelompok kontrol negatif (P0) diberi pakan dan minum saja, kelompok
kontrol positif 1 (P1) diberi pakan dan minum dicampurkan dengan parasetamol dosis
250mg/kg BB, kelompok perlakuan 2 (P2), perlakuan 3 (P3), dan perlakuan 4 (P4), diberi
pakan dan minum dicampurkan parasetamol dosis 250mg/kg BB, serta ditambahkan
propolis dosis 0,25 ml (P2), 0,50 ml (P3), dan 0,75 ml (P4). Parasetamol dan propolis
diberikan secara peroral dengan cara dicampurkan ke dalam air minum yang diberikan
secara ad libitum selama 10 hari. Setelah diberi perlakuan 10 hari, maka dilakukan
nekropsi dan ginjal diambil secara aseptik. Selanjutnya jaringan ginjal diproses
pembuatan preparat histopatologi dengan metode Kiernan (1990) dan pewarnaan
hematoksilin eosin. Variabel yang diperiksa adalah degenerasi melemak dan nekrosis di
tubulus proksimal ginjal. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan pemberian parasetamol
dosis tinggi berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap timbulnya degenerasi dan
nekrosis pada tubulus ginjal. Sedangkan pemberian propolis berpengaruh nyata (P <
0,05) sebagai proteksi terhadap degenerasi dan nekrosis terutama dosis 0,75 ml.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa parasetamol dosis tinggi dapat
menyebabkan perubahan histopatologi ginjal. Pemberian propolis dapat mengurangi efek
samping parasetamol dosis tinggi pada ginjal.
Kata kunci : Antioksidan, ginjal, parasetamol, propolis, radikal bebas.


ix

ABSTRACT
The uncontrolled use of paracetamol in a long period of time will cause increased
toxic metabolites in the form of free. To prevent the toxicity of paracetamol, then
required antioxidants. Propolis is a substance produced antioxidants that can dampen the
bad effects of the free radicals generated paracetamol. This research aim was to know
how the granting of propolis against a picture of a white rat renal histopathology given
toxic doses of paracetamol. This research used 25 rats white (Rattus norvegicus) males
were divided into 5 the treatment group and 5 times of repetition. All groups of rats were
given treatment where the negative control group (P0) were only given feed and drink,
positive control group 1 (P1) were given feed and drink mixed with paracetamol doses of
250 mg/kg body weight, the positive control group 2 (P2), positive control 3 (P3), and
positive control 4 (P4), were given the feed and drink mixed with paracetamol doses of
250 mg/kg body weight, and propolis added doses of 0.25 ml (P2), 0.50 ml (P3), and
0.75 ml (P4). Paracetamol and propolis were given by way of a peroral into drinking
water given in ad libitum for 10 days. After being given a 10-day treatment, then
performed the necropsy and kidneys taken in aseptik. Further, kidney tissue processed
making preparat histopatologi with the methods kiernan (1990) and eosin staining

hematoksilin. Variable examined was the fatty degeneration and necrosis of the proximal
tubules in the kidneys. Kruskall-Wallis test results showed high doses of paracetamol
granting very real effect (P < 0.01) against the incidence of degeneration and necrosis in
the kidney tubules. Whereas the granting of propolis, influential real (P < 0.05) as
protection against degeneration and necrosis mainly dosage 0.75 ml. Based on the results
of this research it can be concluded that high doses of paracetamol can cause renal
histopathology changes. Granting of propolis may reduce the side effects of high dose of
paracetamol in the kidneys.
Keywords: Antioxidants, free radicals, kidneys, paracetamol, propolis.

ix

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas karunia dan kasihNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Propolis
Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang
Diberikan Parasetamol Dosis Tinggi” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Dr. drh. Nyoman Adi
Suratma, MP.

2.

Prof. Dr. drh. I Ketut Berata, M.Si, sebagai pembimbing I dan drh. Samsuri,
M.Kes, sebagai pembimbing II atas segala bimbingan dan masukan yang telah
diberikan selama penelitian dan penulisan hingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.

3.

Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP sebagai pembimbing akademik
yang telah membimbing saya dari awal hingga akhir semester perkuliahan.

4.


drh. I Made Kardena, MVS., drh. A.A. Gde Arjana, M.Kes., dan drh. Luh Made
Sudimartini, M.Sc sebagai penguji yang telah bersedia meluangkan waktu, serta
memberikan kritik, dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

5.

Kepada kedua orangtua penulis, Semuel Sombo dan Sumiati yang selama ini
selalu memberikan doa, motivasi, serta nasehat sehingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah dan skripsi ini dengan baik.

6.

Kepada kedua saudara tersayang, Jonath Perdana Putra dan Stacia Dara yang
selalu memberikan semangat untuk penulis.

7.

Kepada Bapak Ibu Gembala Pdt. Nemo Bahari dan Pdt. Helga Awondatu, temanteman komsel (kak Ricke, kak Ida, kak Chandra, kak Denie, Thalia), temanteman tambourine (ce Amel, Gahani, Kenita, Indah, Melan), kak Derry, kak
Natan, kak Pam, Robin, dan semua teman-teman pemuda pemudi GPdI Gloria
yang selalu memberi doa serta dukungan bagi penulis.


ix

8.

Sahabat-sahabat tersayang Amadea, Geaby, Winni, Grace, Jennifer yang tetap
mendukung dan mendoakan walau terpisah jarak.

9.

Teman-teman seperjuangan Olla, Eugene, Pipin, Citra, Elsa, Yessa, Jes, Ayu, dan
semua teman-teman angkatan 2011 kelas A yang tidak bisa disebutkan satu per
satu.

10.

Seluruh dosen dan staf pegawai di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, guna menyempurnakan skripsi ini penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini memberikan
manfaat kepada semua pihak yang membutuhkan.

Denpasar, Juni 2015

Penulis

ix

DAFTAR ISI
Halaman
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………….. i
ABSTRAK…………………...……………………………………………………. ii
ABSTRACT……………………………………………………………………….. iii
UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………………… iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..... vi
DAFTAR TABEL..…………………………………………………………………vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………. viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………. ix

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………..... 2
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….. 4
2.1 Tikus Putih (Rattus norvegicus)………………………………………...4
2.2 Ginjal……………………………………………………………………5
2.3 Parasetamol…………………………………………………………….. 7
2.4 Propolis……………………………………………………………….... 9
2.5 Radikal Bebas………………………………………………………….. 11
2.6 Antioksidan…………………………………………………………….. 11
2.7 Kerangka Konsep……………………………………………………..... 12
2.8 Hipotesis……………………………………………………………….. 13
BAB III MATERI DAN METODE………………………………………………. 15
3.1 Objek Penelitian………………………………………………………... 15
3.2 Bahan-bahan…………………………………………………………… 15
3.3 Peralatan……………………………………………………………….. 15
3.4 Rancangan Penelitian…………………………………………………... 15
3.5 Variabel Penelitian……………………………………………………... 16

3.6 Prosedur Penelitian…………………………………………………….. 16
3.6.1 Perlakuan……………………………………………………...16
3.6.2 Pembuatan preparat…………………………………………... 17
3.6.3 Pengamatan hasil…………………………………………….. 17
3.7 Analisis Data…………………………………………………………… 18
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………..... 19
4.1 Hasil……………………………………………………………………. 19
4.2 Pembahasan……………………………………………………………. 25
4.3 Pengujian hipotesis…………………………………………………….. 27
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………… 28
5.1 Simpulan……………………………………………………………….. 28
5.2 Saran…………………………………………………………………… 28
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 29
LAMPIRAN
ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Tabel 4.1
Tabel 4.2

Data fisiologis tikus putih….…….……………………………….……5
Data hasil pemeriksaan mikroskopis perubahan histopatologi
ginjal………………………………………………………………….. 19
Data hasil uji Kruskal-Wallis…………………………………………. 21

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur histologi ginjal……………………..………………………. 6
Gambar 2.2 Kerangka konsep………………..……………………….………….. 13
Gambar 4.1 Rerata perubahan degenerasi dan nekrosis masing-masing
perlakuan……………………………………………………………. 20
Gambar 4.2a Gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus)
sebagai kontrol negatif (P0)………………………………………… 25
Gambar 4.2b Gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus)
perlakuan (P1)………………………………………………………. 25
Gambar 4.2c Gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus)
perlakuan (P2)…………………...………………………………….. 26
Gambar 4.2d Gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus)
perlakuan (P3)……………………...……………………………….. 26
Gambar 4.2e Gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus)
perlakuan (P4)..………………………………………………….….. 27

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data skoring pemeriksaan mikroskopis nekrosis tubulus proksimal.. 35
Lampiran 2. Data skoring pemeriksaan mikroskopis degenerasi melemak……..... 36
Lampiran 3. Hasil output uji Kruskal-Wallis…………..…………………………. 37
Lampiran 4. Hasil output uji Mann-Whitney P0 dan P1.………………..…..….... 38
Lampiran 5. Hasil output uji Mann-Whitney P0 dan P2…………………..……... 39
Lampiran 6. Hasil output uji Mann-Whitney P0 dan P3………………..………... 40
Lampiran 7. Hasil output uji Mann-Whitney P0 dan P4…………..……………... 41
Lampiran 8. Hasil output uji Mann-Whitney P1 dan P2……..…………..………. 42
Lampiran 9. Hasil output uji Mann-Whitney P1 dan P3………………..………... 43
Lampiran 10. Hasil output uji Mann-Whitney P1 dan P4…………………….…… 44
Lampiran 11. Hasil output uji Mann-Whitney P2 dan P3……………….………… 45
Lampiran 12. Hasil output uji Mann-Whitney P2 dan P4…………….…………… 46
Lampiran 13. Hasil output uji Mann-Whitney P3 dan P4………….……………… 47

ix

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMPE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

4 65 68

PENGARUH PEMBERIAN HERBISIDA GOLONGAN PARAQUAT DIKLORIDA PER-ORAL TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

3 13 78

EFEK PROTEKTIF THYMOQUINONE TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI RIFAMPISIN

1 12 70

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 26 71

PENGARUH PEMBERIAN PROPOLIS TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK.

0 0 12

Pengaruh Pemberian Vitamin E dan Deksametason Terhadap Gambaran Histopatologi Jantung Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus).

0 1 10

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN KALSIUM KARBONAT PADA GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

0 0 77

PENGARUH LAMA PEMBERIAN SUSPENSI HERBAL KELADI TIKUS (Typhonium flagelliforme) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 86

Pengaruh pemberian parasetamol dan kombinasi ibuprofen-parasetamol terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus (Rattus norvegicus) - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 17

Pengaruh pemberian parasetamol dan kombinasi ibuprofen-parasetamol terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus (Rattus norvegicus) - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 10